Anda di halaman 1dari 14

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian.
Hasil yang diamati dalam penelitian ini adalah tinggi tanaman, panjang
daun, lebar daun, dan jumlah daun pada tanaman sawi.

4.1 Tinggi Tanaman


Hasil pengamatan dari data Analisis Sidik Ragam pertumbuhan tinggi
tanaman sawi pada umur 7 HST sampai 28 HST dapat dilihat pada lampiran 1
sampai dengan lampiran 4. Berdasarkan hasil Analisis Sidik Ragam menunjukan
bahwa pemberian pupuk organik padat dan organik cair berpengaruh nyata pada
pertumbuhan tinggi tanaman sawi, pada umur 14 HST, 21 HST, dan 28 HST.
Selanjutnya dilakukan Uji BNJ (Beda Nyata Jujur) Untuk melihat perbedaan dari
setiap perlakuan dosis pupuk organik Padat Dan Organik Cair yang di berikan
pada tanaman sawi. Rataan hasil pengamatan dari pertumbuhan tinggi tanaman
sawi. Dari umur 7 HST sampai dengan 28 HST dapat dilihat pada Tabel dibawah
ini :
Tabel 3. Rataan Pertumbuhan Tinggi Tanaman sawi melalui pemberian
pupuk Organik padat dan Organik Cair.

Perlakuan Rataan Pertumbuhan Tinggi Tanaman (cm)


7 HST 14 HST 21 HST 28 HST
P0 8.13 13.48 a 19.6 a 24.28 a
P1 8.97 14.11 a 19.75 a 25.43 a
P2 8.98 14.24 a 21.37 a 28.19 a
P3 9.16 13.86 a 23.52 ab 28.48 ab
P4 10.05 19.60 b 31.31 c 37.03 c
BNJ 5% 3.08 3.03 3.21
KK (%) 6.96 7.88 5.06 4.28
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata terhadap tinggi
tanaman sawi.
Tabel di atas menjelaskan bahwa pada umur 7 HST pertumbuhan tinggi
tanaman sawi yang tertinggi yaitu P4 dengan menggunakan pupuk organik cair 5
ml/tanaman, serta rataannya mencapai 10,05 cm. dan pada pemberian pupuk
organik padat yang tertinggi adalah P2 dengan menggunakan dosis pupuk 5
kg/bedeng, serta rataannya mencapai 8,98 cm. dan yang paling rendah terdapat
pada perlakuan P0 dengan rataan 8,13 cm. berdasarkan hasil Analisis Sidik Ragam
pada lampiran 1 menunjukan tidak berpengaruh nyata pada umur 7 HST. Pada
umur 14 HST pertumbuhan tinggi tanaman sawi yang tertinggi adalah terdapat
pada Perlakuan P4 dengan menggunakan pupuk organik cair 5 ml/tanaman serta
rataannya mencapai 19,60 cm. ini berbeda nyata dengan perlakuan P0, P1,P2,dan
P3. untuk pada pemberian pupuk organik padat yang tertinggi adalah P2 dengan
menggunakan dosis pupuk 5 kg/bedeng, serta rataannya mencapai 14,24 cm. ini
berbeda nyata dengan perlakuan P0 dan P1, sedangkan perlakuan yang
menghasilkan tinggi tanaman yang paling terendah adalah P0 dengan rataannya
13,48 cm. Pada umur 21 HST pertumbuhan tinggi tanaman sawi yang tertinggi
pada perlakuan P4 dengan menggunakan pupuk organik cair 5ml/tanaman
rataannya mencapai 31,31 cm, berbeda nyata dengan perlakuan P0,P1,P2 dan P3.
untuk pada pemberian pupuk organik padat yang tertinggi adalah pada perlakuan
P2 dengan menggunakan dosis pupuk 5 kg/bedeng, serta rataannya mencapai
21,37 cm. ini berbeda nyata pada perlakuan P0 dan P1, sedangkan perlakuan yang
menghasilkan tinggi tanaman yang paling terendah adalah P0 dengan rataannya
19,6 cm. Pada umur 28 HST pertumbuhan tinggi tanaman sawi yang tertinggi
pada perlakuan P4 dengan menggunakan pupuk organik cair 5 ml/tanaman
rataannya mencapai 37,03 ini berbeda nyata dengan perlakuan P0,P1,P2 dan P3.
untuk pada pemberian pupuk organik padat yang tertinggi adalah pada perlakuan
P2 dengan menggunakan dosis pupuk 5 kg/bedeng, serta rataannya mencapai
28,19 cm. ini berbeda nyata pada perlakuan P0 dan P1, sedangkan perlakuan yang
menghasilkan tinggi tanaman yang paling terendah adalah P0 dengan rataannya
24,28 cm. Jadi dapat di lihat secara keseluruhan bahwa pada 14 HST, 21 HST, 28
HST, pertumbuhan tinggi tanaman sawi yang tertinggi adalah pada perlakuan P 4
yang menggunakan pupuk organik cair dengan dosis 5 ml/tanaman serta rataannya
mencapai 37,03 cm dan tinggi tanaman yang paling terendah adalah perlakuan P0
(Kontrol/tanpa pupuk).
4.2 Panjang Daun
Hasil pengamatan yang diperoleh rataan pertumbuhan panjang daun sawi
pada umur 7 HST tidak berpengaruh nyata pada pemberian pupuk organik cair,
akan tetapi berpengaruh nyata pada umur 14 HST, 21 HST, dan 28 HST karena
pada umur tersebut pupuk organik cair yang kita aplikasikan akan diserap oleh
tanaman sawi. Hasil Analisis Sidik Ragam pemberian pupuk organik cair
berpengaruh nyata pada pertumbuhan panjang daun sawi saat umur 14 HST, 21
HST, dan 28 HST dapat dilihat pada lampiran 5 dan 8, selanjutnya dilakukan Uji
BNJ ( Beda Nyata Jujur ) untuk melihat perbedaan setiap perlakuan dosis pupuk
organik cair dan organic padat yang di berikan pada tanaman sawi. Rataan
Pertumbuhan panjang daun sawi dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.
Tabel 4. Rataan Pertumbuhan Panjang Daun Sawi melalui pemberian pupuk
organik cair dan padat.

Rataan Pertumbuhan Panjang Daun (cm)


Perlakuan
7 HST 14 HST 21 HST 28 HST
P0 6.67 11.95 a 16.83 a 20.85 a
P1 6.81 11.65 a 17.11 a 22.74 a
P2 7.65 12.24 a 19.29 a 25.41 ab
P3 7.65 12.30 a 21.54 ab 25.70 b
P4 8.25 17.17 b 28.26 c 32.17 c
BNJ 5% 2.62 3.44 2.71
KK (%) 8.74 7.78 6.35 4.07
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata terhadap panjang
daun sawi.

Hasil Penelitian pada pengamatan panjang daun sawi dapat dilihat di atas, ini
menunjukan bahwa umur 7 HST Panjang daun tanaman sawi yang terpanjang yaitu P4
dengan menggunakan pupuk organik cair, serta rataannya mencapai 8,25 cm, pada
umur 7 HST belum dapat dilihat pengaruh pertumbuhan panjang daun tanaman
sawi. dan pemberian pupuk organik padat yang terpanjang daun adalah P2, serta
rataannya mencapai 7,65 cm. dan yang paling rendah terdapat pada perlakuan P0
dengan rataan 6,67 cm. Berdasarkan hasil Analisis Sidik Ragam pada lampiran 5
menunjukan tidak berpengaruh nyata pada umur 7 HST. Pada umur 14 HST
pertumbuhan panjang daun tanaman sawi yang terpanjang adalah terdapat pada
Perlakuan P4 dengan menggunakan pupuk organik cair 5 ml/tanaman serta
rataannya mencapai 17,17 cm. ini berbeda nyata dengan perlakuan P0, P1,P2,dan
P3. untuk pada pemberian pupuk organik padat yang terpanjang adalah P2 dengan
menggunakan dosis pupuk 5 kg/bedeng, serta rataannya mencapai 12,24 cm. ini
berbeda nyata dengan perlakuan P0 dan P1, sedangkan perlakuan yang
menghasilkan panjang daun tanaman yang paling terendah adalah P0 dengan
rataannya 11,95 cm. Pada umur 21 HST pertumbuhan panjang daun tanaman sawi
yang tertinggi pada perlakuan P4 dengan menggunakan pupuk organik cair
5ml/tanaman rataannya mencapai 28,26 cm, berbeda nyata dengan perlakuan
P0,P1,P2 dan P3. untuk pada pemberian pupuk organik padat yang terpanjang
adalah pada perlakuan P2 dengan menggunakan dosis pupuk 5 kg/bedeng, serta
rataannya mencapai 19,29 cm. ini berbeda nyata pada perlakuan P0 dan P1,
sedangkan perlakuan yang menghasilkan tinggi tanaman yang paling terendah
adalah P0 dengan rataannya 16,83 cm. Pada umur 28 HST pertumbuhan panjang
daun tanaman sawi yang terpanjang pada perlakuan P4 dengan menggunakan
pupuk organik cair 5 ml/tanaman rataannya mencapai 32,17 ini berdasarkan hasil
UjiBNJ berbeda nyata dengan perlakuan P0,P1,P2 dan P3. untuk pada pemberian
pupuk organik padat yang terpanjang adalah pada perlakuan P2 dengan
menggunakan dosis pupuk 5 kg/bedeng, serta rataannya mencapai 25,41 cm. ini
berbeda nyata pada perlakuan P0 dan P1, sedangkan perlakuan yang menghasilkan
panjang daun terpendek adalah P0 dengan rataannya 20,85 cm. secara keseluruhan
bahwa pada 14 HST, 21 HST, 28 HST, pertumbuhan panjang tanaman sawi yang
terpanjang adalah pada perlakuan P4 yang menggunakan pupuk organik cair
dengan dosis 5 ml/tanaman serta rataannya mencapai 32,17 cm dan tinggi
tanaman yang paling terendah adalah perlakuan P0 (Kontrol/tanpa pupuk). dengan
rataannya 20,85.
4.3 Lebar Daun.
Berdasarkan hasil pengamatan bahwa rataan pertumbuhan lebar daun
tanaman sawi pada umur 7 HST tidak berpengaruh nyata pada pemberian pupuk
organic cair dan organik padat, tetapi akan berpengaruh pada nyata pada umur
tanaman 14 HST, 21 HST, dan 28 HST. Hasil Analisis Sidik Ragam bahwa
pemberian pupuk organik cair pada dosis 5 ml/tanaman akan memberikan
pengaruh nyata pada pertumbuhan lebar daun, dan dapat dilihat pada lampiran 9
dan 12 selanjutnya akan dilakukan Uji lanjut BNJ (Beda Nyata Jujur) untuk
melihat perbedaan dari setiap masing - masing perlakuan dosis pupuk organik cair
maupun padat yang diberikan pada tanaman sawi. Rataan pertumbuhan lebar daun
dapat di lihat pada Tabel 6 :
Tabel 5 : Rataan pertumbuhan lebar daun tanaman sawi melalui pemberian pupuk
organik cair dan organik padat.

Rataan Pertumbuhan Lebar Daun (cm)


Perlakuan
7 HST 14 HST 21 HST 28 HST
P0 2.22 5.27 a 7.44 a 9.29 a
P1 2.27 5.43 a 7.79 a 9.77 a
P2 2.32 5.51 a 8.18 a 11.17 ab
P3 2.33 5.94 a 9.54 b 11.40 b
P4 2.44 8.70 b 13.16 c 15.37 c
BNJ 5% 1.99 1.85 1.90
KK (%) 15.67 12.56 7.70 6.40
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata terhadap lebar
daun sawi.

Hasil penelitian pada pengamatan lebar daun tanaman sawi, tabel menunjukan
diatas bahwa pada umur 7 HST, ini menunjukan belum memberikan pengaruh nyata pada
pertumbuhan lebar daun tanaman sawi karna proses dekomposisi pupuk dengan tanah
belum diuraikan oleh mikroorganisme. umur tanaman 7 HST lebar daun tanaman sawi
yang terlebar yaitu P4 dengan menggunakan pupuk organik cair, serta rataannya
mencapai 2,44 cm, untuk pemberian pupuk organik padat yang terlebar adalah P2,
serta rataannya mencapai 2,32 cm. dan yang paling rendah terdapat pada
perlakuan P0 dengan rataan 2,22 cm. Berdasarkan hasil Analisis Sidik Ragam
pada lampiran 9 menunjukan tidak berpengaruh nyata pada umur 7 HST. Pada
umur 14 HST pertumbuhan lebar daun tanaman sawi yang terlebar adalah terdapat
pada Perlakuan P4 dengan menggunakan pupuk organik cair 5 ml/tanaman serta
rataannya mencapai 8,70 cm. ini berbeda nyata dengan perlakuan P0, P1,P2,dan P3.
untuk pada pemberian pupuk organik padat yang terlebar adalah P2 dengan
menggunakan dosis pupuk 5 kg/bedeng, serta rataannya mencapai 5,51 cm. ini
berbeda nyata dengan perlakuan P0 dan P1, sedangkan perlakuan yang
menghasilkan lebar daun tanaman yang kurang melebar adalah P0 dengan
rataannya 5,27 cm. Pada umur 21 HST pertumbuhan lebar daun tanaman sawi
yang terlebar pada perlakuan P4 dengan menggunakan pupuk organik cair
5ml/tanaman rataannya mencapai 13,16 cm, berbeda nyata dengan perlakuan
P0,P1,P2 dan P3. untuk pada pemberian pupuk organik padat yang terlebar adalah
pada perlakuan P2 dengan menggunakan dosis pupuk 5 kg/bedeng, serta rataannya
mencapai 8,18 cm. ini berbeda nyata pada perlakuan P0 dan P1, sedangkan
perlakuan yang menghasilkan lebar daun yang paling terendah adalah P0 dengan
rataannya 7,44 cm. Pada umur 28 HST pertumbuhan lebar daun tanaman sawi
yang terlebar pada perlakuan P4 dengan menggunakan pupuk organic cair 5
ml/tanaman rataannya mencapai 15,37 ini berdasarkan hasil UjiBNJ berbeda nyata
dengan perlakuan P0,P1,P2 dan P3. untuk pada pemberian pupuk organik padat
yang terlebar adalah pada perlakuan P2 dengan menggunakan dosis pupuk 5
kg/bedeng, serta rataannya mencapai 11,17 cm. ini berbeda nyata pada perlakuan
P0 dan P1, sedangkan perlakuan yang menghasilkan lebar daun terpendek adalah
P0 dengan rataannya 9,29 cm. secara keseluruhan bahwa pada 14 HST, 21 HST,
28 HST, pertumbuhan lebar daun tanaman sawi yang terlebar adalah pada
perlakuan P4 yang menggunakan pupuk organik cair dengan dosis 5 ml/tanaman
serta rataannya mencapai 15,37 cm dan lebar daun yang paling terendah adalah
perlakuan P0 (Kontrol/tanpa pupuk). dengan rataannya 9,29.
4.4 Jumlah Daun.
Pertumbuhan jumlah daun tanaman sawi pada umur 7 HST menunjukan pengaruh
yang tidak nyata akibat pemberian pupuk organik cair dan organik padat, berdasarkan
hasil Analisis Sidik Ragam pada lampiran 13, tetapi pada saat berumur 14 HST sampai
dengan 28 HST menunjukan pengaruh yang berbeda nyata. selanjutnya dilakukan UjiBNJ
(Beda Nyata Jujur) Untuk melihat perbedaan dari setiap masing - masing
perlakuan dosis pupuk organik cair maupun padat yang diberikan pada tanaman
sawi. Rataan pertumbuhan jumlah daun dapat di lihat pada Tabel 7 :
Tabel 6 : Rataan pertumbuhan jumlah daun tanaman sawi melalui pemberian
pupuk organic cair dan organic padat.

Rataan Pertumbuhan Jumlah Daun (cm)


Perlakuan
7 HST 14 HST 21 HST 28 HST
P0 3.97 5.08 a 6.28 a 8.48 a
P1 4.21 5.17 a 6.86 b 8.54 a
P2 4.70 5.76 ab 7.78 b 9.33 b
P3 4.79 5.63 b 8.87 b 9.98 b
P4 4.86 6.43 c 10.03 c 11.33 c
BNJ 5% 0.45 0.45 0.77
KK (%) 8.63 3.55 2.13 3.47
Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama tidak berbeda nyata terhadap lebar
daun sawi.

Hasil penelitian pada pengamatan jumlah daun tanaman sawi, tabel di atas
menunjukan bahwa pada umur 7 HST, menunjukan belum memberikan pengaruh nyata
pada pertumbuhan jumlah daun tanaman sawi. umur tanaman 7 HST jumlah daun
tanaman sawi yang lebih banyak yaitu P4 dengan menggunakan pupuk organik
cair, serta rataannya mencapai 4,86 cm, untuk pemberian pupuk organik padat
yang jumlah daun lebih banyak adalah P2, serta rataannya mencapai 4,70 cm. dan
jumlah daun yang paling sedikit pada perlakuan P0 dengan rataan 3,97 cm.
Berdasarkan hasil Analisis Sidik Ragam pada lampiran 13, menunjukan tidak
berpengaruh nyata pada umur 7 HST. Pada umur 14 HST jumlah daun tanaman
sawi yang paling banyak adalah terdapat pada Perlakuan P4 dengan menggunakan
pupuk organik cair 5 ml/tanaman serta rataannya mencapai 6,43 cm. ini berbeda
nyata dengan perlakuan P0, P1,P2,dan P3. untuk pada pemberian pupuk organik
padat yang lebih banyak daunnya adalah P2 dengan menggunakan dosis pupuk 5
kg/bedeng, serta rataannya mencapai 5,76 cm. ini berbeda nyata dengan perlakuan
P0 dan P1, sedangkan perlakuan yang menghasilkan jumlah daun tanaman yang
lebih sedikit adalah P0 dengan rataannya 5,08 cm. Pada umur 21 HST
pertumbuhan jumlah daun tanaman sawi yang terbanyak pada perlakuan P 4
dengan menggunakan pupuk organik cair 5ml/tanaman rataannya mencapai 10,03
cm, berbeda nyata dengan perlakuan P0,P1,P2 dan P3. untuk pada pemberian pupuk
organik padat yang terbanyak adalah pada perlakuan P2 dengan menggunakan
dosis pupuk 5 kg/bedeng, serta rataannya mencapai 7,78 cm. ini berbeda nyata
pada perlakuan P0 dan P1, sedangkan perlakuan yang menghasilkan jumlah daun
yang paling sedikit adalah P0 dengan rataannya 6,28 cm. Pada umur 28 HST
pertumbuhan jumlah daun tanaman sawi yang terbanyak pada perlakuan P 4
dengan menggunakan pupuk organik cair 5 ml/tanaman rataannya mencapai 11,33
ini berdasarkan hasil UjiBNJ berbeda nyata dengan perlakuan P0,P1,P2 dan P3. untuk
pada pemberian pupuk organik padat yang jumlahnya banyak adalah pada
perlakuan P2 dengan menggunakan dosis pupuk 5 kg/bedeng, serta rataannya
mencapai 9,33 cm. ini berbeda nyata pada perlakuan P0 dan P1, sedangkan
perlakuan yang menghasilkan jumlah daun yang paling sedikt adalah P0 dengan
rataannya 8,48 cm. secara keseluruhan bahwa pada 14 HST, 21 HST, 28 HST,
pertumbuhan jumlah daun tanaman sawi yang paling banyak adalah pada
perlakuan P4 yang menggunakan pupuk organik cair dengan dosis 5 ml/tanaman
serta rataannya mencapai 11,33 helai dan jumlah daun yang paling sedikit adalah
perlakuan P0 (Kontrol/tanpa pupuk). dengan rataannya 8,48 helai.
B. Pembahasan.
Perlakuan Dosis pupuk organik Cair (POC) berpengaruh nyata pada semua
parameter pertumbuhan sawi yang diamati.
a. Tinggi Tanaman.
Berdasarkan hasil penelitian yang di peroleh menjelaskan bahwa pada
umur 7 HST belum menunjukan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan
tinggi tanaman, hal ini disebabkan karena pada umur 7 HST masih beradaptasi
dengan keadaan tanah dan lingkungan sekitar tempat tumbuhnya tanaman sawi
dan pupuk organik padat dan cair yang di berikan masih di serap oleh organ tubuh
tanaman. pada umur 14 HST dan 28 HST pupuk organik cair menunjukan adanya
pengaruh nyata pada taraf 5% terhadap pertumbuhan tinggi tanaman sawi.
Tabel 3 rataan pertumbuhan tinggi tanaman sawi melalui pemberian pupuk
organic cair menjelaskan bahwa pada umur 14 HST, 21 HST, dan 28 HST pada
perlakuan P4 dengan dosis pupuk 5 ml/tanaman mempunyai rataan yang tertinggi
yakni masing masing 19,60 cm, 31,31 cm, dan 37,03 cm. Hal ini disebabkan
dalam pupuk organik cair yang digunakan memiliki formula khusus terutama
untuk tanaman dengan menggunakan unsur hara makro dan mikro, humat, vulvat,
zat pengatur tumbuh, asam asam amino dan lemak yang akan meningkatkan
kesuburan tanah serta dapat melarutkan sisa sisa pupuk kimia dalam tanah
sehingga dapat di gunakan oleh tanah, pupuk organik ini juga memiliki
kandungan Unsur, N 9,73%, K2o 4,14%, P2o5 0,64%, Ca 31,27ppm, S 0,005%,
Mg 10,035ppm, Mn 0,367%, Fe 1,8ppm, Cu <0,02ppm, Al 4,57ppm, B 21,6ppm,
Co<0,026ppm, As 0,041ppm, Cr>0,032ppm, C/N ratio 0,69%, PH 5,6. Hal ini
semuanya berperan didalam penyediaan maupun penyerapan unsur hara bagi
tanaman. Jadi dengan pemberian pupuk organik cair dengan dosis 5 ml/tanaman
dapat berpengaruh nyata pada pertumbuhan tinggi tanaman pada umur 14 HST,
21 HST, dan 28 HST.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian oleh Prasetya, Kurniawan
dan Febrianingsih (2009 Th) Pengaruh Dosis dan Frekuensi Pupuk Cair
Terhadap Serapan N dan Pertumbuhan Sawi (Brassica Juncea L) pada Entisol
yang dilakukan dirumah kaca Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Malang.
menyimpulkan bahwa perbedaan pemberian dosis pupuk cair berpengaruh nyata
terhadap pertumbuhan tanaman sawi, Dosis pemberian pupuk cair yang tertinggi
yaitu 100% setera dengan 78,9 ml/polibeg diberikan selama masa tanam yaitu 6
minggu, mampu meningkatkan pertumbuhan tanaman sawi secara optimal
dibandingkan dengan pemberian dosis pupuk cair 50% dan 75%, Hal ini
konsentrasi yang lebih tinggi dapat meningkatkan pertumbuhan bagian tanaman.
Berdasarka penelitian sebelumnya oleh Nathania, et al. (2012 Th)
Pengaruh Aplikasi Biorin Gajah Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Sawi
Hijau (Brassica Juncea L) dirumah kaca Fakultas Pertanian Universitas
Udayana, Pegok, Kecamatan Denpasar Selatan, yang menyimpulkan aplikasi
biorin gajah berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sawi
hijau, pemberian biorin dengan konsentrasi 300 ml/l mampu memberikan
pertumbuhan dan hasil tanaman sawi terbaik, yaitu rata rata tinggi tanaman
40,03 cm, jumlah daun 9.00 helai, luas daun 873,87 cm2, panjang akar 19,14 cm,
berat segar bagian atas tanaman 40,69 g, berat kering oven akar 0,28 g, berat
kering oven bagian atas tanaman 2,95 g.
Menurut Dewi Fajrin (2008 : 24) bahwa pemberian terhadap serapan hara
N dan P, dapat meningkatkan pertumbuhan, serta produksi tanaman lebih baik hal
ini unsur hara N merupakan unsur hara utama bagi pertumbuhan tanaman sebab
merupakan penyusun dari semua protein dan asam nukleat, dan dengan demikian
merupakan penyusun protoplasma secara keseluruhan yang dapat meningkatkan
pertumbuhan tinggi tanaman, sedangkan unsur P berperan penting dalam transfer
energi didalam sel tanaman misalnya ADP, ATP serta berperan untuk
pembentukan membran sel : misalnya lemak fospat.
Menurut teori oleh Karyadi (2010 Th) pemanfaatan limbah cair atau
organic cair pada tanaman sayuran dapat meminimalisir resiko kerusakan tanah
serta sebagai sumber energi dan makanan mikroorganisme tanah yang sangat
bermanfaat dalam penyedian hara dan siklus hara dalam tanah yang dapat
meningkatkan produksi tanaman sayuran yang dibudidayakan terutama pada
tinggi tanaman.
Berdasarkan Penjelasan oleh (Supardi 2011, Th) pertambahan tinggi
tanaman tidak hanya dipengaruhi oleh unsur nitrogen, melainkan unsure yang
berperan dalam proses pertambahan tinggi tanaman diantaranya adalah fospor (P),
seng (Zn), besi (Fe), dan mangan (Mn). Tinggi tanaman merupakan parameter
pertumbuhan pertumbuhan yang sering diamati karena dapat menunjukan
pengaruh lingkungan atau perlakuan yang diberikan.
b. Panjang Daun.
Dosis pupuk organik cair berpengaruh nyata pada taraf = 5% terhadap
panjang daun tanaman sawi pada umur 14 HST, 21 HST dan 28 HST. Pada umur
7 HST tidak menunjukan pengaruh yang nyata. berdasarkan Analisis Sidik
Ragam. Pada Tabel 4 rataan pertumbuhan panjang daun tanaman sawi, pada
pemberian dosis pupuk 5 ml/tanaman menunjukan pengaruh nyata pada perlakuan
P4 saat umur 14 HST, 21 HST, dan 28 HST ini menghasilkan panjang daun
dengan rata rata 17,17 cm, 28,26 cm, dan 32,17 cm. Hal ini dapat dibuktikan
dengan kandungan unsur hara makro dan unsur hara mikro yang terdapat pada
pupuk organik cair yang dapat membantu pertumbuhan daun sehingga dapat
menyebabkan bertambahnya panjang daun. salah satu unsur hara mikro yang
terkandung pada pupuk organic cair yaitu Fe sebesar 1,8ppm, yang sangat penting
bagi pembentukan Zat hijau daun, zat karbohidrat, lemak, protein, dan enzim. Jadi
unsur hara mikro dapat membantu pertumbuhan panjang daun tanaman sawi.
Pada umumnya semakin tinggi dosis pupuk yang diberikan pada tanaman
maka pertumbuhan tanaman semakin meningkat.
Hasil penelitian ini searah dengan penelitian sebelumnya oleh Oktarina. et
al. (2008 Th). mengenai Penggunaan Daun Kenaf sebagai Pupuk Organik Cair
pada Tanaman Sawi (Brassica juncea L.) di Desa Sukorambi, Kecamatan
Sukorambi, Kabupaten Jember. menyimpulkan bahwa berdasarkan hasil UjiBnt
5% konsentrasi pemberian pupuk organik cair daun kenaf memberikan pengaruh
yang sangat nyata terhadap pertumbuhan dan hasil sawi, dimana pemberian 4
ml/L POC daun kenaf mampu memberikan pertumbuhan dan hasil yang optimal
dan memberikan panjang daun yang terbaik. Semakin tinggi konsentrasi
pemupukan pupuk organik cair daun kenaf maka panjang daun sawi semakin
meningkat. Konsentrasi 6 ml/l mampu menghasilkan panjang daun 20,44 cm.
Secara teori Sugeng Winarso (2008 : 70) menjelaskan bahwa daun
merupakan pigmen hijau dalam klorofil yang menyerap energi matahari yang
sangat penting dalam awal aktifitas fotosintesis, sehingga dapat mengubah karbon
dioksida dan air menjadi karbohidrat dan oksigen.
c. Lebar Daun.
Hasil penelitian yang diperoleh menunjukan lebar daun tanaman sawi
berpengaruh nyata pada pada taraf = 5% pada saat umur tanaman 14 HST, 21
HST dan 28 HST. perbedaan dosis pupuk. Perbedaan dosis pupuk organik cair
yang diberikan menghasilkan pertumbuhan lebar daun yang tumbuh berbeda pula.
dari perlakuan yang dipakai, perlakuan P4 dengan dosis 5 ml/tanaman
menghasilkan pertumbuhan lebar daun yang terlebar, dari beberapa perlakuan
lainnya maka P0 yang menghasilkan lebar daun terkecil. Pada umur 14 HST lebar
daun yang terlebar yakni dengan rataan 8,70 cm, dan pada umur 21 HST yang
terlebar yakni dengan rataan 13,16 cm, sedangkan pada umur 28 HST yang
terlebar yakni dengan rataan 15,37 cm. Lebar daun yang terlebar merupakan
tempat terjadinya foto sintesis serta mengandung kumpulan vitamin A, C, B1 B2
dan B3.
Berdasarkan Tabel 5 : rataan pertumbuhan lebar daun tanaman sawi pada
umur 14 HST, 21 HST, dan 28 HST menunjukan pengaruh yang nyata akibat
pemberian pupuk organic cair, perlakuan dosis pupuk organik cair yang lebih
ditingkatkan dapat menghasilkan pertumbuhan lebar daun tanaman sawi yang
terlebar. Karena hal ini disebabkan unsur hara yang terkandung didalam pupuk
organik cair pada dosis tersebut sudah dapat memenuhi kebutuhan unsur hara
yang di perlukan oleh tanaman sawi dalam pertumbuhan lebar daun. dalam pupuk
organic cair terkandung unsur Mg sebesar 10,035 ppm, unsur Mg pada tanaman
berguna untuk membantu proses pembentukan hijau daun atau klorofil.
Pada umumnya perlakuan pemberian dosis pupuk organik cair yang
ditingkatkan mampu menghasilkan pertumbuhan tanaman yang meningkat pula
karena pada pupuk organik cair akan mempercepat pertumbuhan tanaman serta
meningkatkan kualitas dan bobot panen. pupuk organic cair sudah berbentuk ion
sehingga mudah dan cepat diserap oleh tanaman.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sylvia (2009 Th) mengenai
Respon Pertumbuhan dan Produksi Sawi (Brassica juncea L.) Terhadap
Penggunaan Pupuk Kascing dan Pupuk Organik Cair di Padang Bulan Jalan
Jamin Ginting Kecamatan Medan Tuntungan ini menyimpulkan Interaksi
perlakuan pupuk kascing dan perlakuan pupuk puja 168 berinteraksi nyata
terhadap tinggi tanaman umur 28, 32, dan 36 HST jumlah daun umur 24 HST,
bobot segar per tanaman umur 40 HST, bobot kering per tanaman 40 HST, laju
asmilasi bersih umur 32 40 HST. hal ini kebutuhan unsur hara yang di butuhkan
oleh tanaman sawi sudah dapat tercukupi dalam pertumbuhan tanaman termasuk
bertambahnya lebar daun.
Menurut Agustina (2004 : 52) sel sel yang berperan dalam mekanisme
serapan unsur hara melalui daun adalah epidermis, sel penjaga, stomata, mesofil,
dan seludang pembuluh dan selanjutnya berperan dalam foto sintesis.
d. Jumlah Daun.
Hasil pengamatan jumlah daun tanaman sawi yang dilakukan sebanyak
empat kali (7 HST, 14 HST, 21 HST, dan 28 HST) menunjukan bahwa tidak
semuanya memberikan pengaruh yang nyata, tetapi hanya pada umur 14 HST, 21
HST, dan 28 HST yang berpengaruh nyata. Berdasarkan Hasil UjiBNJ (Beda Nyata
Jujur) pada taraf = 5% perlakuan P4 dengan dosis 5 ml/tanaman menghasilkan
jumlah daun tanaman sawi yang terbanyak yakni dengan rataan jumah daun
sebanyak 6,43 helai, 10,03 helai, dan 11,33 Helai. Hal ini menunjukan
mikroorganisme yang terkandung dalam pupuk organik cair tersebut mampu
menyediakan unsure hara yang dibutuhkan oleh tanah dan diserap oleh tanaman
sawi, yang dalam hal ini daun tanaman dapat tumbuh dengan baik serta
mempengaruh jumlah daun tersebut.
Hasil penelitian ini searah dengan penelitian Sutriadi (2007 Th) mengenai
Pengaruh Pupuk Organik Cair Pada Pertumbuhan dan Hasil Caisim (Brasica
rapa convar) di Incepstisols yang diladilaksanakan di rumah kaca Balai
Penelitian Tanah di Sindang Barang, Bogor. yang menyimpulkan bahwa pupuk
organik cair takaran 1,5 dan 3,0 1/ha memberikan jumlah daun tertinggi di
bandingkan takaran 2,1 : 2,7 dan 3,6 1/ha pada takaran NPK, yaitu 13,5 helai.
Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Ishak (2010 Th) mengenai
Respon Tanaman Sawi (brasica juncea.l.),Akibat Pemberian Pupuk NPK dan
Penambahan Bokashi pada Tanah Asal Bumi Wonorejo Nabire yang
dilaksanakan di lokasi praktek SMK N 1 Nabire yang terletak di Kampung
Kaliharapan, Distrik Nabire, Pemberian dosis kombinasi pupuk NPK dengan
penambahan bokashi dan EM 4 dapat mempengaruhi terhadap jumlah daun, pada
minggu ke-2 dengan rataan 13,33 helai, minggu ke-3 dengan rataan 16,83 helai
dan minggu ke- 4 dengan rataan 22,33 helai, hal ini memberikan pengaruh yang
nyata terhadap jumlah daun.
Berdasarkan penelitian oleh Duaja (2012 Th) mengenai Pengaruh Bahan
dan Dosis Kompos Cair Terhadap Pertumbuhan Selada (lactuca sativa sp.) yang
dilaksanakan di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Jambi Mendalo
Darat. yang menyimpulkan bahwa pupuk organik cair 5-15 ml memberikan
pengaruh pada parameter jumlah daun, luas daun, tinggi tanaman dan berat segar
tajuk, ini menunjukkan bahwa bahan dasar kompos Kirinyuh dengan variasi dosis
pupuk cenderung menunjukkan nilai tertinggi memacu peningkatan jumlah daun
selada pada setiap bahan dasar kompos cair dapat mencapai 5.64 helai.
Secara teori oleh Habrina Ananda Putri (2011 : 7) bahwa jumlah daun
yang di peroleh berkaitan dengan tinggi tanaman. Semakin tingginya tanaman
semakin banyak ruas batang yang akan menjadi tempat keluarnya daun, batang
tersusun dari ruas yang merentang di antara buku-buku batang tempat melekatnya
daun, jumlah buku dan ruas sama dengan jumlah daun.
Daun merupakan organ yang paling utama berfungsi dalam foto sintesis,
karena pada daun terdapat pigmen yang berperan dalam menyerap cahaya
matahari.
Berdasarkan hasil analisis tanah yang diperoleh menunjukan kadar N
dalam tanah sangat rendah (0,09 %),P2O5 tersedia sangat rendah (3,10), K2O
tersedia tetapi sangat rendah (3,46), C Organik rendah (1,12). Oleh karena itu
pemberian dosis pupuk organik perlu ditingkatkan agar dapat menghasilkan
pertumbuhan tanaman sawi yang cukup baik. Kadar unsure hara yang kurang
didalam tanah, dapat dipenuhi oleh kandungan hara, mikroba, humat, vulvat serta
zat perangsang tumbuh yang terkandung dalam pupuk organik cair.

Anda mungkin juga menyukai