PRAKTIKUM INTEGRASI
Disusun oleh:
Agil Ramadhan
E32122040
Kelompok. : 26
Pembahasan
Pupuk urea
Pupuk urea adalah pupuk kimia yang mengandung nitrogen (N) berkadar tinggi.
Unsur nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk urea
berbentuk butir-butir kristal berwarna putih kemerahan merupakan pupuk yang
mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air(higrokopis), pupuk
urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100 kg
mengandung 46 kg nitrogen, moisture 0,5% kadarbiruet 1% ukuran 1-3, 35mm.
Berdasarkan hasil analisis bahwa kombinasi takaran pupuk urea dan jarak tanam
berpengaruh terhadap jumlah daun kangkung umur 14 , 21, dan 28 HST. Berdasarkan
perlakuan pupuk urea terhadap tanaman kangkung mendapatkan hasil yang cukup
baik dengan jumlah daun dan tinggi tanaman yang begitu lebat dan tinngi karena
pupuk urea dapat meningkatkan pertumbuhan,dan hasil produksi. Hasil pada
perlakuan ini menunjukkan perbedaan pada perlakuan sp-36, kcl, dan npk dengan
perbedaan jumlah daun, tinggi daun, dan berat segar per rumpun saat panen
berdasarkan penelitian sampel 1 sampai 6, Karena pada perlakuan urea mengandung
unsur hara nitrogen yang memberikan respon fotosintesi yang baik.
Pupuk SP-36
Pupuk SP-36 merupakan pupuk tunggal dengan kandungan Phosphor (P) cukup tinggi
dalam bentuk P2O5, yakni sebesar 36%. Bisa digunakan untuk pemupukan berbagai
jenis tanaman, baik tanaman pangan, holtikultura maupun tanaman perkebunan.
Bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan unsur hara Phosphor (P) pada tanaman.
Pupuk SP-36 biasanya berbentuk granul (butiran) berwarna abu-abu kehitaman.
Kandungan Phosphor (P) pada pupuk SP-36 hampir seluruhnya Sangat cocok
digunakan sebagai pupuk dasar tanaman semusim (tanaman pangan dan holtikultura).
Pupuk SP-36 dapat juga diaplikasikan sebagai pupuk susulan dengan cara ditaburkan
di sekeliling tanaman.
Pupuk SP-36 berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 15,30, dan 45 hari
setelah tanam, umur saat berbunga, umur panen, jumlah daun, berat pertanam,
meransang pertumbuhan akar, dan mempercepat pembentukan biji. Dari analisis
perlakuan tanaman kangkung pada perlakuan SP-36 mendapatkan hasil yang baik dan
kurang baik dengan jumlah daun yang lebat dan tinngi tanaman yang kerdil.
3. Kelompok :1
Kode perlakuan: KCL 300kg/ha
Pupuk KCL merupakan pupuk kultum yang berwarna kemerahan abu-abu atau putih.
Terdapat dua macam pupuk kcl yaitu kcl 80 yang mengandung 52% - 53% K2O dan
kcl 90 dengan kandungan 55% - 58% K2O. Pupuk ini larut dalam air bila dimasukkan
kedalam tanah, maka akan terlonisasi menjadi ion K dan ion CL. Karena mengandung
ion CL, kurang baik untuk tanaman yang peka terhadap ion CL ( pratiwi,2008)
KCL memegang peran penting didalam metabolisme antara tanaman lain seperti pada
tanaman kangkung yang terlibat langsung proses fisiologis keterlibatan tersebut
dikelompokkan dua aspek yaitu aspek biofisik yang berperan dalam pengendalian
tekanan osmotik, turgor sel, pengaturan air melalui kontrol stomata dan meningkatkan
ketahanan tanaman terhadap penyakit.kemudian aspek biokimia yang berperan dalam
transfor membran dalam memfungsikan kloroplas (fotosintesis) mitokondria
(respirasi) dan translokasi transfor floem dan aktivator enzim karena paling efisien
untuk mempengaruhi lebih dari 60 enzim (Hasibuan, 2004).
Berdasarkan analisis pada perlakuan KCL menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh
cukup baik namun ada beberapa sebagian yang mengalami pertumbuhan yang lambat
karena ketikseimbangan dalam pemberian kcl pada masing-masing sampel. Perlakuan
tersebut berpengaruh nyata terhadap jumlah daun dan tinnggi tanaman yang
mempengaruhi hasil produksi pada saat panen.
4. Kelompok : 24
Kode perlakuan: NPK300 kg/ha
Pupuk NPK merupakan pupuk dengan kandungan unsur hara esensial sepertinitrogen,
phospor, serta kalium. Ketiganya bertugas sebagai pendukung fotosintesistanaman, yang
nantinya senyawa–senyawa didalamnya akan terbentuk bagian organseperti akar, batang,
serta daun tanaman (Raksun et al., 2020).
Tiga unsur hara tersebut,yaitu N, P, K dapat mendukung dan memperbaiki jumlah klorofil
pada daun, perbaikan klorofilini tentunya dapat meningkatkan kegiatan fotosintesis yang
nantinya berupa output asimilat yang lebih banyak. Asimilattersebut akan meningkatkan berat
basah tanaman kangkung. Setelah itu, dosis dankonsentrasi nutrisi yang akan di aplikasikan
ke tanaman akan berpengaruh terhadappeningkatan kualitas dan produksi yang dihasilkan
oleh tanaman.
Dari hasil perlakuan pada pupuk NPK pada kangkung dapat meningkatkan produksi yang
meningkat yang dipengaruhi oleh pertubuhan yang cepat, jumlah daun lebat dan tinggi
tanaman yang maksimal. Perlakuan ini sangat efektif dan mudah dilakukan hanya dengan
menabur pupuk disekitar tanaman.