Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

PRAKTIKUM INTEGRASI

Disusun oleh:
Agil Ramadhan
E32122040

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
1. Perlakuan Terhadap Pupuk Urea

Kelompok. : 26

Kode Perlakuan : Urea 300 kg/ha

Parameter Waktu Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel


pengamatan pengamatan 1 2 3 4 5 6
14 6 5 5 8 7 7
Jumlah Daun 21 8 7 8 8 10 8
28 10 9 9 11 12 10
14 17,5cm 20,5cm 18,5cm 18cm 24,3cm 16,2cm
Tinggi Tanaman 21 22,9cm 27,2cm 24,4cm 26,2cm 30,7cm 25,7cm
28 34,8cm 34,4cm 32,8cm 35,6cm 42cm 36,2cm
Berat Segar per 66,4 59,7 69,3 50,4 102,1 64,5
rumpun saat
panen

Pembahasan

Pupuk urea

Pupuk urea adalah pupuk kimia yang mengandung nitrogen (N) berkadar tinggi.
Unsur nitrogen merupakan zat hara yang sangat diperlukan tanaman. Pupuk urea
berbentuk butir-butir kristal berwarna putih kemerahan merupakan pupuk yang
mudah larut dalam air dan sifatnya sangat mudah menghisap air(higrokopis), pupuk
urea mengandung unsur hara N sebesar 46% dengan pengertian setiap 100 kg
mengandung 46 kg nitrogen, moisture 0,5% kadarbiruet 1% ukuran 1-3, 35mm.

Pemberian pupuk urea dapat merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan


khususnya batang, cabang, dan daun. Selain itu nitrogen juga berperan penting dalam
pembentukan penghijauan daun yang sangat berguna dalam proses fotosintesis.
Fungsi lain dari pupuk urea ialah untuk pembentukan protein, lemak, dan berbagai
senyawa organik lainnya (Lingga dan marsono, 2007)
Pupuk urea mempunyai peranan sangat penting dalam proses fotosintesis,
mempercepat pertumbuhan tanaman, jumlah anakan, cabang dan menambah
kandungan protein. Unsur hara nitrogen yang terkandung dalam pupuk urea sangat
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Nitrogen memberikan
respon yang paling baik dan cepat. Hal ini memicu pertumbuhan tanaman diatas tanah
dan menjadikan daun berwarn hijau. Di dalam tumbuhan , nitrogen terdapat dalam
senyawa organik utama diantaranya dalam protein, klorofil, dan asam nukleat (Ahira
dan Anne,2010)

Berdasarkan hasil analisis bahwa kombinasi takaran pupuk urea dan jarak tanam
berpengaruh terhadap jumlah daun kangkung umur 14 , 21, dan 28 HST. Berdasarkan
perlakuan pupuk urea terhadap tanaman kangkung mendapatkan hasil yang cukup
baik dengan jumlah daun dan tinggi tanaman yang begitu lebat dan tinngi karena
pupuk urea dapat meningkatkan pertumbuhan,dan hasil produksi. Hasil pada
perlakuan ini menunjukkan perbedaan pada perlakuan sp-36, kcl, dan npk dengan
perbedaan jumlah daun, tinggi daun, dan berat segar per rumpun saat panen
berdasarkan penelitian sampel 1 sampai 6, Karena pada perlakuan urea mengandung
unsur hara nitrogen yang memberikan respon fotosintesi yang baik.

2. Perlakuan terhadap pupuk SP-36


Kelompok :20
Kode perlakuan : SP-36 300 kg/ha

Parameter Waktu Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel


pengamatan pengamatan 1 2 3 4 5 6
14 5 8 5 8 7 5
Jumlah Daun 21 8 12 7 9 10 7
28 9 13 10 11 12 11
14 15,3cm 17,3cm 15cm 16,2cm 12,6cm 12,8cm
Tinggi Tanaman 21 18,3cm 20cm 16,3cm 18,2cm 18cm 18,6cm
28 18,3cm 20cm 16,3cm 18,2cm 18cm 18,6cm
Berat Segar per 0,035gr 0,040gr 0,025gr 0,035gr 0,020gr 0,030gr
rumpun saat
panen

Pupuk SP-36

Pupuk SP-36 merupakan pupuk tunggal dengan kandungan Phosphor (P) cukup tinggi
dalam bentuk P2O5, yakni sebesar 36%. Bisa digunakan untuk pemupukan berbagai
jenis tanaman, baik tanaman pangan, holtikultura maupun tanaman perkebunan.
Bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan unsur hara Phosphor (P) pada tanaman.
Pupuk SP-36 biasanya berbentuk granul (butiran) berwarna abu-abu kehitaman.
Kandungan Phosphor (P) pada pupuk SP-36 hampir seluruhnya Sangat cocok
digunakan sebagai pupuk dasar tanaman semusim (tanaman pangan dan holtikultura).
Pupuk SP-36 dapat juga diaplikasikan sebagai pupuk susulan dengan cara ditaburkan
di sekeliling tanaman.

Pupuk SP-36 berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman umur 15,30, dan 45 hari
setelah tanam, umur saat berbunga, umur panen, jumlah daun, berat pertanam,
meransang pertumbuhan akar, dan mempercepat pembentukan biji. Dari analisis
perlakuan tanaman kangkung pada perlakuan SP-36 mendapatkan hasil yang baik dan
kurang baik dengan jumlah daun yang lebat dan tinngi tanaman yang kerdil.

3. Kelompok :1
Kode perlakuan: KCL 300kg/ha

Parameter Waktu Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel


pengamatan pengamatan 1 2 3 4 5 6
14 6 5 5 4 8 7
Jumlah Daun 21 9 7 8 7 9 7
28 13 10 11 10 12 10
14 22cm 18cm 18,2cm 18,6cm 20,5cm 23,2cm
Tinggi Tanaman 21 26,3cm 24,3cm 22,3cm 25cm 26,8cm 27cm
28 34,2cm 30cm 27,5cm 33,5cm 33cm 33cm
Berat Segar per 76,2gr 36,2gr 42,2gr 42,2gr 60,2gr 60,2gr
rumpun saat
panen

Pupuk KCL merupakan pupuk kultum yang berwarna kemerahan abu-abu atau putih.
Terdapat dua macam pupuk kcl yaitu kcl 80 yang mengandung 52% - 53% K2O dan
kcl 90 dengan kandungan 55% - 58% K2O. Pupuk ini larut dalam air bila dimasukkan
kedalam tanah, maka akan terlonisasi menjadi ion K dan ion CL. Karena mengandung
ion CL, kurang baik untuk tanaman yang peka terhadap ion CL ( pratiwi,2008)

KCL memegang peran penting didalam metabolisme antara tanaman lain seperti pada
tanaman kangkung yang terlibat langsung proses fisiologis keterlibatan tersebut
dikelompokkan dua aspek yaitu aspek biofisik yang berperan dalam pengendalian
tekanan osmotik, turgor sel, pengaturan air melalui kontrol stomata dan meningkatkan
ketahanan tanaman terhadap penyakit.kemudian aspek biokimia yang berperan dalam
transfor membran dalam memfungsikan kloroplas (fotosintesis) mitokondria
(respirasi) dan translokasi transfor floem dan aktivator enzim karena paling efisien
untuk mempengaruhi lebih dari 60 enzim (Hasibuan, 2004).

Berdasarkan analisis pada perlakuan KCL menunjukkan bahwa hasil yang diperoleh
cukup baik namun ada beberapa sebagian yang mengalami pertumbuhan yang lambat
karena ketikseimbangan dalam pemberian kcl pada masing-masing sampel. Perlakuan
tersebut berpengaruh nyata terhadap jumlah daun dan tinnggi tanaman yang
mempengaruhi hasil produksi pada saat panen.

4. Kelompok : 24
Kode perlakuan: NPK300 kg/ha

Parameter Waktu Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel Sampel


pengamatan pengamatan 1 2 3 4 5 6
14 7 7 7 7 6 6
Jumlah Daun 21 10 11 10 8 8 9
28 11 12 12 11 12 12
14 25cm 19cm 20cm 22,4cm 16cm 15cm
Tinggi Tanaman 21 36cm 28cm 29cm 30cm 29cm 25cm
28 50cm 43cm 45cm 44cm 49cm 47cm
Berat Segar per 111,8gr 133,8gr 133,8gr 115,2gr 108,0gr 108,3gr
rumpun saat
panen

Pupuk NPK merupakan pupuk dengan kandungan unsur hara esensial sepertinitrogen,
phospor, serta kalium. Ketiganya bertugas sebagai pendukung fotosintesistanaman, yang
nantinya senyawa–senyawa didalamnya akan terbentuk bagian organseperti akar, batang,
serta daun tanaman (Raksun et al., 2020).

Tiga unsur hara tersebut,yaitu N, P, K dapat mendukung dan memperbaiki jumlah klorofil
pada daun, perbaikan klorofilini tentunya dapat meningkatkan kegiatan fotosintesis yang
nantinya berupa output asimilat yang lebih banyak. Asimilattersebut akan meningkatkan berat
basah tanaman kangkung. Setelah itu, dosis dankonsentrasi nutrisi yang akan di aplikasikan
ke tanaman akan berpengaruh terhadappeningkatan kualitas dan produksi yang dihasilkan
oleh tanaman.

Dari hasil perlakuan pada pupuk NPK pada kangkung dapat meningkatkan produksi yang
meningkat yang dipengaruhi oleh pertubuhan yang cepat, jumlah daun lebat dan tinggi
tanaman yang maksimal. Perlakuan ini sangat efektif dan mudah dilakukan hanya dengan
menabur pupuk disekitar tanaman.

Anda mungkin juga menyukai