Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH ZAT PENGHAMBAT TUMBUHAN

(PAKLOBUTRAZOL) TERHADAP PERTUMBUHAN


Zinnia elegans

Oleh :
Annisa Az Zahra B1A017109
Dwi Nofyan Sansa Putra B1A017114
Fiqita Mayliani B1A017119
Nadya Rehulina Ginting B1A017122
Endang Triyani Prihantari B1A017131
Batari Citra Ayunda B1A017139
Rombongan : C2
Kelompok : 1
Asisten : Hasan Hariri

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN II

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS BIOLOGI
PURWOKERTO
2019
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu ciri organisme adalah tumbuh dan berkembang.


Pertumbuhan adalah peristiwa perubahan secara biologis yang
terjadi pada makhluk hidup yang berupa pertambahan ukuran
(volume, massa dan tinggi). Pertumbuhan ini bersifat kuantitatif
atau terukur. Perkembangan merupakan proses menuju
kedewasaan pada suatu organisme. Proses ini berlangsung
secara kualitatif. Baik pertumbuhan dan perkembangan bersifat
irreversibel atau tidak dapat kembali pada kondisi sebelumnya
(Pratiwi, 2006).
Beberapa kelompok senyawa kimia ada yang memiliki pengaruh fisiologis
untuk menekan pertumbuhan. Kelompok senyawa ini secara umum dimasukkan
dalam golongan zat penghambat tumbuh (retardan), yang salah satu diantaranya
adalah paklobutrazol dari kelompok triasol. Retardan dapat menghambat salah
satu fase dalam pertumbuhan vegetatif. Kelompok retardan adalah tipe senyawa-
senyawa organik sintetis yang bila digunakan pada tanaman akan mengurangi laju
pemanjangan batang dengan menghambat aktivitas meristem sub apikal,
meningkatkan warna hijau daun tanpa mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan daun atau dapat mengakibatkan pertumbahan yang abnormal
(Krishnamoorthy, 2010).
Salah satu zat tambahan yang dapat diberikan selain pemberian pupuk yaitu
zat pengatur tumbuh. Paklobutrazol merupakan zat pengatur pertumbuhan yang
digunakan untuk memodifikasi struktur fisik tanaman. Paklobutrazol bekerja
dengan cara menghambat biosintesis giberelin (Setyawan & Aulia, 2018).
Pemberian Paklobutrazol akan menghambat pertumbuhan dan meningkatkan
jumlah gula tersimpan di pucuk yang pada umumnya pada tanaman berbuah.
Palobutrazol merupakan senyawa retardan yang sering digunakan. Paklobutrazol
biasanya digunakan dalam mempercepat masa pembuahan (Rai, 2004).

B. Tujuan
Tujuan praktikum acara Pengaruh Zat Penghambat Tumbuhan
(Paklobutrazol) Terhadap Pertumbuhan Zinnia elegans adalah untuk mengetahui
pengaruh zat penghambat tumbuh terhadap pertumbuhan Zinnia elegans.
II. TELAAH PUSTAKA

Bunga kertas (Zinnia elegans) termasuk ke dalam familia Asteraceae. Bunga


kertas pada umumnya memiliki bentuk dengan bunga pita satu lapis (tidak
pompom) dan berwarna krem atau pink tua. Bagian dari bunga kertas yaitu bunga
pita, bunga cakram, bunga tabung. Bagian bunga pita terdapat stlus dan bakal biji.
Bunga kertas dilengkapi dengan involukrum (Gultom et al., 2012).
Retradan merupakan zat penghambat tumbuh pada tanaman. Penambahan
retardan dapat menurunkan aktivitas giberelin yaitu denga nmenghentikan fase
vegetative. Oleh karena itu, adanya retardan diharapkan terjadi penghambatan yang
akan mempercepat masuknya tanaman ke fase generative (Nuraini et al., 2016). Jenis
retardan yang biasa digunakan yaitu B-Nine(Daminozide), Bonzi atau piccolo
(paclobutrazol), cycocel atau CCC (Chlormequat), florel (Ethephon), allar
(aminozide), sumagic (uniconazol), dan topflor (flurrimidol) (Lingga, 2006).
Paklobutrazol merupakan senyawa aktif yang bergerak relatif lambat menuju
meristem sub apikal, dan dapat diserap tanaman baik melalui daun maupun akar,
yang kemudian ditranslokasikan melalui xylem ke bagian tanaman lainnya. Senyawa
ini kemudian dipakai untuk memodifikasi tanaman untuk berbagai tujuan, seperti
mempercepat pembungaan, memendekkan tanaman, dan menebalkan bagian
tanaman seperti daun, batang, akar dan buah (Firmansyah dan Arwati, 2017).
Paklobutrazol merupakan bahann aktif retardan yang berperan pada fase vegetative
tannaman yang efektif jika dicampurkan dengan air siraman. Bukan disemprotkan
pada daun (Lingga, 2006). Penggunaan paklobutrazol sebagai retardan yang dapat
menghambat pemanjangan batang dan bekerja antara lain dengan menghambat
sintesis giberelin. Senyawa paklobutrazol dapat menghambat aktivitas dan biosintesis
giberelin sehingga proses pemanjangan sel terhambat yang akhirnya mempersingkat
pertumbuhan vegetative dan secara tidak langsung fotosintat dialihkan ke
pertumbuhan reproduktif (Nuraini et al., 2016).
Menurut Yanto et al., (2019) pemberian berbagai tingkat konsentrasi
paclobutrazol pada Mucuna bracteata berpengaruh nyata pada bagian pucuk sulur,
tetapi tidak berpengaruh pada bagian pangkal dan tengah. Konsentrasi paclobutazol
100 dan 200 ppm merupakan perlakuan yang mampu menekan pertumbuhan
Mucuna bracteata secara efektif. Penelitian lain yaitu paclobutrazol dapat digunakan
untuk meningkatkan ketebalan sel-sel tanaman. Hal ini dapat dimanfaatkan sebagai
pengendalian dari Penggerek Buah Kakao (PBK) merupakan salah satu hama penting
pada tanaman kakao di Indonesia yang menyebabkan kehilangan hasil produksi
hingga 80%. Pemberian paclobutrazol berpengaruh pada ketebalan kulit buah kakao.
Ketebalan kulit buah tertinggi pada pemberian konsentrasi paclobutrazol 70 ppm
(Firmansyah dan Arwati, 2017)
III. MATERI DAN METODE

A. Materi

Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah sprayer, penggaris,
alat tulis, dan kamera.
Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalahZinnia elegans,
paklobutrazol konsentrasi 0, 500, 750, 1000 ppm, dan air.

B. Metode

Amati 4 Minggu
Parameter :
- Tinggi
tanaman
- Lebar daun
- Panjang
daun

Ukur tinggi
Sprayed 10x masing-
tanaman, lebar daun, masing kosentrasi
panjang daun, tandai
daunnya

Potong daun ukuran Haluskan dalam Masukkan ke dalam


1x1 cm mortar dengan 80 % tabung reaksi
aseton

Spectrophotometer
λ : 470, 646, 663 nm Hitung
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel 4.1.1. Data Pengamatan Pengaruh Zat Penghambat Tumbuh


(Paklobutrazol) Terhadap Pertumbuhan Zinnia
elegansKelompok 1
Minggu Konsentrasi (ppm)
Parameter (cm)
ke- 0 500 750 1000
Tinggi tanaman 10 7 11,5 7
Panjang Daun 3,5 3,5 3,5 4
0 Lebar Daun 1,5 1,3 1,5 1,3
Tinggi tanaman 14 9 13,2 8
Panjang Daun 3,9 4 3,9 4,2
1 Lebar Daun 1,7 1,5 1,6 1,3
Tinggi tanaman 20 10 16,8 8,3
Panjang Daun 4,2 4,8 4,1 4,2
2 Lebar Daun 1,7 1,7 1,8 1,4
Tinggi tanaman 26 13 19,2 0
Panjang Daun 5 6 4,6 0
3 Lebar Daun 1,8 2 1,9 0
Tinggi tanaman 28 14,5 21,4 0
Panjang Daun 5,4 7 4,8 0
4 Lebar Daun 2 2 2,1 0

Tabel 4.1.2. ANOVA Tinggi TanamanZinnia elegans


Sumber F tabel
Db JK KT Fhit
Keragaman 0.05 0.01
Perlakuan 3 1072.178 357.3925 7.042911 ** 3.24 5.29
Galat 16 811.92 50.745        
Total 19 1884.098          
LSD 10.155358

Tabel 4.1.3. Uji Lanjut BNT Tinggi Tanaman Zinnia elegans


1000 500 750 0
Perlakua Rata-
notas
n Rata 4.32 12.76 notasi 12.94 notasi 24.88 notasi
i
1000 4.32 0  
500 12.76 8.44 ns 0  
750 12.94 8.62 ns 0.18 ns 0  
0 24.88 20.5 * 12.12 * 11.94 * 0  
6

Tabel 4.1.4. ANOVA Panjang Daun Zinnia elegans


Sumber F tabel
Db JK KT Fhit
Keragaman 0.05 0.01
2.99066
Perlakuan 3 8.972 0.40037 ns 3.24 5.29
7
Galat 16 119.516 7.46975
Total 19 128.488
LSD 3.896293315

Tabel 4.1.5. ANOVA Lebar Daun Zinnia elegans


Sumber F tabel
Db JK KT Fhit
Keragaman 0.05 0.01
Perlakuan 3 2.8215 0.9405 0.788845 ns 3.24 5.29
Galat 16 19.076 1.19225
Total 19 21.8975
LSD 1.556618815

Tabel 4.1.6. ANOVA Kadar Klorofil Daun Zinnia elegans


Sumber F tabel
Db JK KT Fhit
Keragaman 0.05 0.01
Perlakuan 3 4.9657106 1.655237 0.394052 ns 2.91 4.48
Galat 28 117.61547 4.200552
Total 31 122.58118
LSD 2.92180897

Perhitungan Kadar Klorofil Daun Zinnia elegansRombongan C2

Kadar Klorofil = 17,3 (A646) – 7,18 (A663)


0 ppm
Kadar Klorofil = 17,3 (A646) – 7,18 (A663)
= 17,3 (0,251) – 7,18 (0,429)
= 1,26208 µg/mL
500 ppm
Kadar Klorofil = 17,3 (A646) – 7,18 (A663)
= 17,3 (0,369) – 7,18 (0,632)
= 1,84594 µg/mL
750 ppm
Kadar Klorofil = 17,3 (A646) – 7,18 (A663)
= 17,3 (0,612) – 7,18 (1,070)
= 2,905 µg/mL
1000 ppm
Kadar Klorofil = 17,3 (A646) – 7,18 (A663)
= 17,3 (0,546) – 7,18 (0,826)
= 3,51512 µg/mL

Keterangan:
A646 : Nilai absorbansi pada panjang gelombang 646 nm
A663 : Nilai absorbansi pada panjang gelombang 663 nm

Gambar 4.1.1.Zinnia elegans Gambar 4.1.2.Zinnia elegans


Minggu Ke-0 Minggu Ke-1
Gambar 4.1.3.Zinnia elegans Gambar 4.1.4.Zinnia elegans
Minggu Ke-2 Minggu Ke-3

Gambar 4.1.5.Zinnia elegans


Minggu Ke-4

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil praktikum acara Pengaruh Zat Penghambat Tumbuh


(Paklobutrazol) terhadap Pertumbuhan Zinnia elegans dihasilkan bahwa rata-rata
Anova tinggi tanaman dengan perlakuan 0 ppm sebesar 19,6 , 500 ppm sebesar
10,7 , 750 ppm sebesar 16,42 , dan 1000 ppm sebesar 4,66. Perlakuan
menggunakan empat tanaman Zinnia elegans dengan konsentrasi hormon
paklobutrazol yang berbeda-beda yaitu 0 ppm, 500 ppm, 750 ppm dan 1000 ppm
memberikan hasil maksimal pada konsentrasi 750 ppm ditunjukkan melalui
pertumbuhan tinggi tanaman yang signifikan. Hal ini tidak sesuai dengan Saputa
et al. (20170, yang menunjukan hasil penelitian pemberian paklobutrazol terhadap
tanaman tomat dengan berbagai konsentrasi (0, 300, 600 dan 900 ppm) dengan
waktu aplikasi yang berbeda menghasilkan tinggi buah relatif sama, namun ada
kecenderungan diameter buah lebih besar pada aplikasi konsentrasi 600 ppm. Hal
ini diduga berhubungan dengan distribusi fotosintat. Tanaman yang diberi
paklobutrazol akan mengalami penurunan pertumbuhan vegetatif karena
terhambatnya produksi geberelin sehingga fotosintat lebih tertuju pada
pembentukan bunga dan buah. Meskipun diameter buah relatif sama, namun
ukuran buah tanaman tomat ini lebih kecil dari deskripsi buah tomat.
Berdasarkan hasil yang di dapat pengaruh paklobutrazol pada daun Zinnia
elegans menunjukan rataan panjang daun pada konsentrasi 0 ppm adalah 4,4cm,
500 ppm adalah 5,06 cm, 750 ppm adalah 3,12 cm, dan 1000 ppm adalah 2,48 cm.
hasil maksimal ditunjukkan pada konsentrasi 500 ppm yaitu dengan pertumbuhan
yang signifikan namun pada konsentrasi tertinggi yaitu 1000 ppm memberikan
hasil paling rendah dari segi pemanjangan daun. Hal sesuai dengan pustaka yang
menyebutkan bahwa perlakuan paklobutrazol menghambat panjang daun karena
paklobutrazol menghambat produksi gibrelin yang menyebabkan pengurangan
kecepatan pembelahan sel sehingga pertumbuhan panjang daun terhambat (ICI,
1985).
Berdasarkan hasil pengaruh paklobutrazol terhadap lebar daun Zinnia
elegans menunjukkan rataan lebar daun pada konsentrasi 0 ppm adalah 1,74 cm,
500 ppm yaitu 1,7 cm, 750 ppm yaitu 1,76 cm dan 1000 ppm adalah 0,8 cm. hasil
maksimal ditunjukkan pada konsentrasi 750 ppm namun yang terendah pada
konsentrasi 1000 ppm. Rataan kadar klorofil daun Zinnia elegans pada
konsentrasi 0 ppm adalah 1,26208 μg/ml; 500 ppm yaitu 1,84594μg/ml; 750 ppm
yaitu 2,905μg/ml; dan 1000 ppm adalah 3,51512μg/ml.. Menurut
Harpitaningrumet al.(2014), pada fase pertumbuhan tanaman,pertambahan tinggi
tanaman selalu diiringidengan pertambahan jumlah daun. Tetapidengan adanya
pemberian paklobutrazol dapatmeningkatkan kandungan klorofil daun
jugamengurangi luas total daun, tetapimeningkatkan ketebalan daun sehingga sel-
selmesofilnya mempunyai permukaan yang lebihluas untuk melakukan
fotosintesis.
Prinsip kerja paklobutrazol di dalam tanaman yaitu menghambat biosintesis
giberelin dengan cara menekan kaurene sehingga tidak terjadi pembentukan
kaurenoat. Hal tersebut mengakibatkan penurunan laju pembelahan sel secara
morfologis dimana terlihat adanya pengurangan asimilat ke pertumbuhan
reproduktif untuk pembungaan. Paklobutrazol  merupakan retardan yang dapat
menghambat biosintesis giberelin dalam tanaman dan menekan pengaruh asam
absisik, IAA, dan etilen dalam tanaman (Herlina et al., 2001). Menurut Purwadi &
Inoue (1994), mekanisme kerja paklobutrazol, yaitu zat tersebut ditranslokasikan
melalui jaringan xilem dan mencapai tunas pucuk. Sistem vaskular sebelah titik
tumbuh berfungsi sebagai penyimpan zat pengatur tumbuh dan menghambat
biosintesa asam giberelat, sehingga mengakibatkan pertumbuhan atau tunas
berhenti. Hal ini akan meningkatkan kandungan hormon sitokinin, kandungan
klorofil, kandungan karbohidrat dalam jaringan tanaman, meningkatkan
penyerapan mineral.
Mekanisme kerja paklobutrazol menghambat biosintesis giberelin dengan
menghambat oksidasi kaurene menjadi asam kaurenoik. Paklobutrazol yang
antigiberelin bekerja dengan menghambat pemanjangan internodia dan pelebaran
daun yang disebabkan oleh terhambatnya pemanjangan sel. Giberelin berperan
besar dalam proses pemanjangan sel. Terhentinya produksi giberelin
mengakibatkan pembelahan sel-sel tetap terjadi namun tidak mengalami
pemanjangan. Akibat yang ditimbulkan adalah juga dengan menghambat
pertumbuhan vegetatif tanaman (pertumbuhan tunas dan daun). Dampak
penghambatan di dalam fisiologis tanaman yaitu dalam jangka waktu tertentu
meningkatkan rasio karbon-nitrogen (C/N), artinya dengan meningkatnya kadar
karbon berpotensi untuk merangsang keluarnya tunas bunga. Selain itu dengan
penghambatan fisiologis ini juga dapat menekan kadar hormon tanaman seperti
Gibberelin, dimana bila kadar Gibberelin menurun maka dapat merangsang
keluarnya tunas bunga (Cathney, 1964).
Peran fisiologis dari paklobutrazol adalah menekan perpanjangan batang,
mempertebal batang, mendorong pembungaan, mendorong pembentukan pigmen
(klorofil, xantofil, antocyanin), mencegah etiolasi, mempertinggi perakaran stek,
menghambat senescence, memperpanjang umur panen bahan segar (bunga, buah,
sayur), tahan terhadap stress, dan mengurangi kerusakan yang disebabkan oleh
polutan udara seperti O3 (ozon) dan SO2. Penghambatan pertumbuhan yang
diakibatkan oleh aplikasi paklobutrazol muncul karena komponen kimia yang
terkandung dalam paklobutrazol menghalangi tiga tahapan untuk produksi
giberelin pada jalur terpenoid dengan cara menghambat enzim yang
mengkatalisasi proses reaksi metabolis. Salah satu fungsi utama dari giberelin
adalah untuk menstimulasi perpanjangan sel. Ketika produksi giberelin dihambat,
pembelahan sel tetap terjadi namun sel-sel baru tidak mengalami pemanjangan.
Hasilnya adalah terbentuknya cabang dengan panjang buku lebih pendek.
Perlakuan paklobutrazol juga meningkatkan produksi asam absisat dan klorofil
pada tanaman (Cathney, 1964).Paklobutrazol (PBZ) merupakan derivatif triazol
yang telah digunakan secara efektif untuk menginduksi dan memanipulasi
pembungaan, pembuahan, dan menguatkan pohon di beberapa tanaman buah
perenial. Paklobutrazol adalah regulator pertumbuhan tanaman triazol yang
menghambat biosintesis giberelin dan mengatur pembungaan. Aplikasi tanah
paklobutrazol telah berkhasiat dalam proses pembungaan dan meningkatkan hasil
banyak tanaman buah (Prasanna, 2018).
Pemberian paklobutrazol efektif diberikan melalui penyiraman di tanah. Zat
tersebut ditranslokasikan melalui jaringan xylem dan mencapai tunas pucuk.
System vaskular sebelah titik tumbuh berfungsi sebagai penyimpan zat pengatur
tumbuh dan menghambat biosintesa asam giberelat sehingga mengakibatkan
pertumbuhan atau tunas berhenti. Hal ini akan meningkatkan: (1) kandungan
hormone sitokinin, (2) kandungan klorofil (3) kandungan karbohidrat dalam
jaringan tanaman dan (4) meningkatkan penyerapan mineral (Heddy, 1989).
V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada praktikum kali ini, dapat


disimpulkan bahwa paklobutrazol di dalam tanaman menghambat biosintesis
giberelin dengan cara menekan kaurene sehingga tidak terjadi pembentukan
kaurenoat, namun tidak sesuai dengan fungsi paklobutrazol, pertambahan panjang
daun pada tumbuhan Zinnia elegans tidak terlalu terhambat dengan diberikan
perlakuan dengan paklobutrazol.

B. Saran

Sebaiknya perawatan tanaman selama praktikum diawasi dengan disiplin dan


benar, sehingga hasil praktikum dapat sesuai dengan pustaka yang ada.
DAFTAR REFERENSI

Aztrina, A., 2014. Respons Pertumbuhan dan Produksi Beberapa Varietas Sorgum
(Sorghum bicolor (l.) moench) Terhadap Pemberian Paklobutrazol. Skripsi.
Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sumatera
Utara.

Cathney. H. M. 1964., Physiology of Growth Retarding Chemical. Annu. Rev. plant


Physiol, 15: 271-302.

Firmansyah, A. P. & Arawati, S., 2017. Pengaruh Pemberian Paclobutrazol Terhadap


Intensitas Serangan Penggerek Buah Kakao. Jurnal Galung Tropika, 6(3), pp.
193-197.

Gultom, T., Aziz, P., Endang, S. & Nasrullah., 2012. Biologi Bunga Kembang
Kertas (Zinnia elegans.Jacq) Populasi M2 Hasil Irradiasi Sinar X. VISI,
20(2), pp. 958-967.

Heddy, S. 1989. Hormon Tumbuhan. Jakarta: Penerbit CV Rajawali.

Harpitaningrum, P., Sungkawa, I. & Wahyuni, S., 2014. Pengaruh Konsentrasi


Paclobutrazol Terhadap Tumbuhan dan Hasil Tanaman Mentimun (Cucumis
sativus L.) Kultivar Venus. Jurnal Argijati 25(1), pp. 1-17.

Herlina, D., Hatmini, K.D. & Masyhudi, M.F. 2001. Peran Paklobutrazol dan Pupuk
KNO3 Terhadap Induksi Pembungaan Melati. J. Sainteks, 21, pp. 189-200.

Krishnamoorthy, H.N., 2010.Plant Growth SubstancesIncluding Applications in


Agriculture.New York: Tata McGraw Hill. Pub Co. Ltd.

ICI., 1984. Paclobutrazol Plant Growth Regulator for Ornamentals. Imperial


Chemical Industries. 21p.

Lingga, L., 2006. Katsuba Tanaman Penyemarak Hari raya. Tangerang: Pt Agro
Media Pustaka.

Nuraini, A., Rochyat, Y. & Widayat, D., 2016. Rekayasa source – sink dengan
Pemberian Zat Pengatur Tumbuhuntuk Meningkatkan Produksi Benih
Kentang di Dataran Medium Desa Margawati Kabupaten Garut. Jurna;
Kultivasi, 15(1), pp. 14-19.

Prasanna, V.S.S.V., Bhowmick, N., Chakraborty, A., & Debnath, M.K., 2018. Effect
of Paclobutrazol on Flowering Characteristics and Leaf Chlorophyll Content
of Pineapple [Ananas comosus (L.) Merr.] cv. Mauritius. International
Journal of Current Microbiology and Applied Sciences, 7(11), pp.2125-2129.

Pratiwi, 2006. Biologi. Jakarta: Erlangga.


Purwadi, R., & H. Inoue. 1994. Effect of Paklobutrazol on Vegetative Growth and
Flower Bud Differentiation of Satsuma Mandarin at Different Temperature
Conditions. Bul Agron, 22(1), pp. 55- 67.

Rai, 2004. Shoot Growth, Distribution of 13 C-Photosynthates and Mineral Contents


in Seedling and Grafted Mangosteens Trees.Japan: JOT Agriculture.

Saputra, I., Nurbaiti, N. & Tabrani, G., 2017. Pengujian Beberapa Konsentrasi
Paclobutrazol dengan Waktu Aplikasi Berbeda pada Tanaman Tomat
(Lycopersicum Esculentum Mill.). Jurnal Mahasiswa (JOM) Bidang
Pertanian, 4(1), 1-14.

Setyawan, A. & Aulia, D. S., 2018. Pengaruh Jarak Tanam dan Pemberian
Packlobutrazol Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Bawang Merah (Allium
ascalonicum L.) Varietas Bauji. Jurnal Ilmiah Hijau Cendekia, 3(1), pp. 8-13.

Yanto, R. R., Yahya, S. & Lontoh, A. P., 2019. Pengendalian Laju Pertumbuhan
Pucuk Tanaman Penutup Tanah Mucuna Bracteata Dc Dengan
Paclobutrazol. Jurnal Agripeat, 20(1), pp. 1-9.

Anda mungkin juga menyukai