Anda di halaman 1dari 10

Membangun Kerjasama Tim 1

Membangun Kerjasama Tim :


Dengan meningkatkan kualitas anggota tim 1
Suhardjono 2

Pengantar

Menjadi anggota suatu tim, patut disyukuri. Mengapa? Karena kita


terpilih dan dipercaya. Tuntutan untuk berprestasi, mengharuskan kita
untuk mampu dan mau menjadi anggota tim yang baik. Baik bukan
berarti hanya sekedar setuju atau tidak setuju.
Sebagai anggota tim yang baik, kita selalu berupaya berkinerja tinggi,
percaya diri, menyadari kekuatannya dan menggunakannya untuk
mencapai tujuan. Para anggotanya saling membantu, saling memberi
umpan balik, dan saling memotivasi.
Hanya dengan itu, tim kita, tampak “beda” di antara tim-tim yang lain
Makalah dan sajian lisan yang menyertainya ini, bertujuan memberikan pemahaman tentang beberapa
kemampuan penting untuk menjadi anggota tim yang handal, dan memberi motivasi untuk mau
menerapkannya. Tindak lanjut nyata dari kegiatan ini, oleh dan untuk diri kita sendiri, merupakan ukuran
keberhasilannya.

Kelompok, Tim, dan Tim yang Handal.


Tim adalah sekelompok orang yang Tim memang terdiri dari sekelompok orang, tetapi
bekerja bersama-sama untuk tidak semua kelompok orang adalah tim.
mencapai tujuan bersama (Barker,
2000).
Kita tidak sekedar berkelompok, kita adalah tim. Mengapa?
(1) Karena kita sadar betul, bahwa ada ketergantungan di antara sesama anggota tim, khususnya dalam
upaya mencapai tujuan.
(2) Kita menyadari bahwa waktu, tenaga, pikiran akan banyak terbuang bila kita (sesama anggota tim)
saling melanggar batas peran dan tanggungjawab, atau mencari keuntungan pribadi di atas kerugian
anggota yang lain.
(3) Kita memiliki komitmen yang kuat, yang akan kita jalankan secara konsisten dan kontinyu terhadap
tujuan, visi dan misi tim kita.
(4) Kita mampu dan mau melakukan komunikasi terbuka yang tulus, dan berusaha memahami sudut
pandang anggota yang lain.
(5) Kita menyadari bahwa konflik merupakan situasi yang wajar dalam hubungan antar manusia, dan
kita memandang dan menyikapinya sebagai kesempatan mengembangkan ide dan kreativitas, dan
kita berusaha untuk menyelesaikan dengan cepat dan konstruktif.
(6) Kita mengetahui bahwa hakiki sebuat tim adalah sinergi. Bukankah, the whole being greater than
the sum of the part.

1
Makalah pada Pelatihan Kepeimpinan Eksekutif yang berwawasan Kebangsaan angkatan II, Kerjasama Kedutaan
Besar RI untuk Kerajaan Thailand dengan PMI, 12 Februari 2003
2
Prof. Dr. Ir. H. Suhardjono, M.Pd., Dipl.HE ., Dekan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang

suhardjono
Membangun Kerjasama Tim 2

 Kita adalah tim yang dinamis, karena kita selalu berupaya untuk berkinerja tinggi serta
memanfaatkan enerjinya untuk menghasilan sesuatu.
 Kita merupakan tim yang percaya diri, karena kita menyadari kekuatan yang kita punyai dan
menggunakannya secara optimal untuk mencapai tujuan.
 Kita adalah tim yang manis, karena kita para anggotanya saling menghargai, saling membantu,
saling memberi umpan balik, dan saling memotivasi.
 Kita adalah tim yang efektif , karena untuk mencapai tujuan bersama, kita saling bekerjasama
dengan efektif dan produktif. Karena itulah, kita menjadi tim yang handal, karena kita berkinerja
tinggi, percaya diri, saling tergantung.

Tim yang handal terbangun bila setiap anggota tim, meyakini bahwa: aku adalah tim, aku tahu peran-tugas
dan tanggungjawabku dalam tim, aku mempunyai cita-cita dan tujuan bersama yakni tujuan tim, aku bekerja
dalam kepemimpinan tim, keberhasilan dan kegagalan tim adalah juga hasil kerjaku, aku mampu dan mau
bekerja sama dan berkolaborasi.(Spiegel,1994).

Mengapa Tim Diperlukan? Apa Manfaatnya?


Banyangkan tim sepak bola. Untuk memenangkan pertandingan, kelompok pemain sepak bola harus
mampu dan mau menjadikan kelompoknya menjadi suatu tim kerja yang handal. Untuk itu diperlukan
(Maddux,1986)
(1) Seorang manajer yang terampil, dan bertanggung-jawab atas pemilihan pemain, mengkoordinasikan upaya
tim, serta mengawasi jalannya permainan.
(2) Para pemain yang harus memahami tugasnya, mempunyai kemampuan dan keterampilan untuk
mengerjakannya dengan baik, serta memiliki komitmen untuk berkontribusi pada timnya.
(3) Diperlukan rencana, strategi permainan untuk dapat memenangkan pertandingan
(4) Pemain dan manajer harus saling berkomunikasi, percaya dan mendukung satu sama lain, serta menyelesaikan
perbedaaan-perbedaan yang timbul dengan cara konstruktif.
(5) Setiap pemaian harus mampu mengendalikan diri, jika tidak ada maka harus dipaksakan oleh manajer
(6) Harus ada sistem penghargaan yang memenuhi kebutuhan tim maupun pemain sebagai individu.

Manfaat utama tim adalah terjadinya sinergi.


The whole being greater than the sum of the part.

Kerjasama (di dalam) Tim (teamwork)


Satu aspek dinamika tim adalah peran dan cara para anggotanya
berinteraksi dalam melaksanakan tugas. Anggota tim berperan dalam
memberi informasi, mencari informasi, memprakarsai, menetapkan
standar atau aturan, menjelaskan, merangkum, dan menguji
kesepakatan. Kegiatan mana biasanya dilakukan melalui pertemuan,
rapat dan diskusi. Melalui rapat-pertemuan para anggota berbagi
informasi, memperoleh informasi, menghasikan gagasan baru,
menganalisis dan memecahkan masalah, mencapai kesimpulan,
menjelaskan masalah atau tujuan serta menghimpun dukungan
(Spiegel,1994).

suhardjono
Membangun Kerjasama Tim 3

Karena itu, kerjasama tim (teamwork) mutlak diperlukan. Teamwork tidak akan terjadi bila, kita para
anggota tim, tidak mampu dan mau berkemampuan bekerja sama. Untuk itulah, kemampuan
“sederhana” untuk bekerja sama seperti: (a) menghargai orang lain, (b) memperluas wawasan pengetahuan,
(c) mengungkapkan ide, pendapat dan tanggapan, serta (d) bernegosiasi, menjadi sangat-sangat penting.
Untuk itu, usahakan meningkatkan kemampuan “sederhana” , namun sangat berharga itu. Gunakan resep
tiga mulai : mulai dari diri sendiri, mulai dari yang paling gampang, dan mulailah sekarang.
Macam kemampuan Renungan, kiranya dapat dilakukan….
Menghargai orang lain Sadari bahwa di antara perbedaan tentu ada kesamaan
Hargai perdapat, sikap, performance orang lain.
(a) Buatlah orang merasa penting. Karena memang Mereka Itu Penting.
(b) Biarkan orang mengetahui bahwa Anda menghargai mereka.
(c) Tepuk tangan merupakan sebuah bentuk pujian yang sangat kuat.
(d) Letakkanlah kririk Anda di antara dua lapisan pujian.
(e) Jangan pernah menyampaikan kritik tanpa pujian.
(f) Jangan pernah memberikan kritik di hadapan orang lain.
(g) Bersikaplah lembut tetapi tegas.
(h) Jangan pernah membuat janji yang tidak mungkin Anda tepati
Memperluas wawasan Berupayalah menjadi lebih KREATIF
pengetahuan Ubah paradigma. Paradigma : the way we see the world. Pikiran yang sempit bagaikan
sesekor katak dalam sumur yang mengira langit hanya seluas permukaan sumur. Begitu ia
naik ke permukaan sumur tampaklah pemandangan yang sama sekali berbeda.
Percaya diri, tanpa kehilangan jati diri.
Perluas cakrawala. Read the books.
Mengungkapkan ide, Pilih lah cara yang paling sesuai : pidato, workshop, diskusi, lobi, pendekatan pribadi?
pendapat dan Gunakan alat bantu yang cocok. Make eye contact.
tanggapan Jangan meremehkan kemampuan mendengarkan.
Sajikan gagasan dengan : KISS (Keep It Short and Simple)
Ingatlah Es TOMAT variasi penuh enersi
(eSenyum, Tolong, Maaf, dan Terima kasih)
(sajikan dengan berbagai variasi)
(Sajikan dengan penuh enersi, bersemangat)
Bernegosiasi Capailah win-win situation, upayakan semua pihak puas.
(a) analisis dengan cermat kehendak pihak lain
(b) tetapkan harapan (sejauh mana toleransinya) hasil negosiasi
(c) pilih teknik negosiasi yang sesuai (teknik spiral, dari kecil membesar, merubah posisi,
memperkaya informasi, dll) pahami benar aspek, hambatan, latar belakang, personal,
emosi, komunikasi, dan psikologi.

suhardjono
Membangun Kerjasama Tim 4

Situasi di dalam tim, berhubungan dengan “umur” tim

“Umur” tim memberikan kondisi dan pengaruh kepada anggota tim yang berbeda-beda. Pada tim yang baru
dibentuk misalnya, yang masih dalam tahapan forming ditandai dengan segala macam ketidakpastian. Pada tahapan
berikutnya, di tahapan stroming berbagai macam konflik timbul, pada tahap inilah masalah kepemimpinan dan
keanggotaan diuji dan ditanggulangi. Pada tahap norming kelompok akan membentuk dirinya sebagai tim, siapa yang
melakukan apa dari tugas yang berbeda-beda, demikian juga tentang peranan sosial dan kepemimpinan dalam tim.

Norma dalam tim, nilai dan harapan bersama dibangun, dan akhirnya di tahap performing dicapailah sebuah
tim yang efektif mulai dengan proses kolaborasi dalam melaksanakan tugas dan mencapai sasarannya (Tucman, 1965).
Beberapa pakar lain menjabarkan tahapan pembentukan tim adalah sebagai berikut: (1) Menetapkan Arah : Prioritas,
Tujuan, Peraturan; (2) Bergerak, (3) Mempercepat gerak, (4) Sampai dan (4)Bangkit kembali (Chang, 1994). Sementara
itu Spiegel,1994 membagi tahapan menjadi (a) Orientasi atau pembentukan, (b) Konflik atau keributan, (c) Kerjasama
atau penetapan norma-norma, (d) Produktivitas atau kinerja, dan (d) Mengubah atau mentransformasikan. Kalau
diringkas hakiki tahapan kematangan tim adalah getting Together, Angry, Ready, Doing

Memang, membangun sekelompok orang menjadi sebuah tim adalah satu tugas manajemen yang paling
menarik dan memuaskan. Namun prosesnya sangat panjang. Jangan mengharapkan hasil yang luar biasa
akan diperoleh hanya dalam beberapa hari. (Barker, 2000).
Sebagai anggota tim, seharusnya kita pahami kondisi di setiap tahapan pengembangan
tim. Hanya dengan pemahaman itulah, kita akan dapat dapat menyesuaikan diri dengan
lebih baik.

suhardjono
Membangun Kerjasama Tim 5

Akhirnya, bagaimana kriteria tim yang sukses

Menurut Chang (1994), tim yang sukses mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: (1) Tim mempunyai misi dan
tujuann yang ternyatakan dengan jelas, (2) Mampu bekerja secara kreatif, (3) Memfokus pada hasil, (4) Jelas
peran dan tanggung jawab jawab baik tim maupun para anggotanya, (5) Diorganisasikan dengan baik, (6)
Dibangun di atas kekuatan individu, (7) Saling mendukung kepempimpinan anggota yang lain, (8)
Mengembangkan iklim kondusif di dalam tim, (9) Mampu menyelesaikan ketidaksepakatan, (10) Mampu
berkomunikasi secara terbuka, (11) Mampu membuat keputusan secara objektif, dan (11) Mampu
mengevaluasi efektivitasnya sendiri
Menurut Unicef (2001) ada tujuh karakteristik tim efektif, yakni (1) Team member share leadership roles,
(2) Team develops own scope of work, (3) team schedules work to be done and commits to taking time
allocated to do work, (4) Team develops tangible work products, (5) Team members are mutually
accountable for work product, (6) Performance is based on achiving team product, (7) Problems are
discussed and resolved by the team.

Penutup
Sukses tidaknya suatu tim, sangat tergantung dari kualitas anggota tim. Di antaranya kualitas anggota tim
dalam membangun kerjasama di dalam team (teamwork). Setiap anggota tim dituntut untuk mampu dan
mau melaksanakan kegiatan dalam mencapai tujuan tim. Karena itu, kemampuan dan ketrampilan yang
berkaitan dengan subtansi yang dipermasalahkan, serta kemampuan dan ketrampilan dalam bekerja sama
seperti (a) menghargai orang lain, (b) memperluas wawasan pengetahuan, (c) mengungkapkan ide, pendapat
dan tanggapan, serta (d) bernegosiasi, menjadi sangat-sangat penting.

suhardjono
Membangun Kerjasama Tim 6

Tim handal hanya terbangun oleh anggota-anggota tim yang handal.

Tidak ada sesuatu yang besar dapat tercapai tanpa tindak lanjut. Tindak lanjut yang terbaik ialah yang segera
dilakukan. Tindak lanjut menuntut disiplin dan perencanaan.

Mampu Mampu dan


Kemampuan /

tetapi tidak mau


ketrampilan

Kemampuan/ketrampilan apa?
mau (1) ilmu tentang substansi
permasalahan tim
Tidak Tidak (2) ketrampilan bekerjasama
(human skill)
mampu mampu tetapi
(3) ketrampilan untuk belajar terus
dan mau menerus (menghimpun, memilah,
mempelajari, menggunakan
informasi)

tidak mau

Kemauan

Bahan Rujukan
Ash, Mary Kay. (1992). Mengelola Manusia. Jakarta: Pustaka Tangga
Atmosoeprapto, Kisdarto (2000). Menuju SDM Berdaya. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Chang, Richard Y. (1994). Building a Diynamic Team. terj. Ramelan (1999). Membangun Tim yang Dinamis. Jakarta : PT Binaman Pressindo.
Bader, Gloria E. dkk. (1994). Measuring Team Performance. Terj. Martinia Indriadi (1998). Mengukur prestasi tim. Jakarta : PT Binaman Pressindo
Barker, Alan. (2000). How to be better at managing people. terj. Soesanto Boedidarmo (2001). Jakarta : PT Elex Media Komputindo.
Hartono, Tomotius (..). Pengembangan Tim. Makalah.
Kelly, P. Keith (1994). Team Decision–Making Techniques. Terj. Ramelan. Teknik Pembuatan Keputusan Dalam Tim. Jakarta : PT Binaman
Pressindo
Kertahadi (..). Pengembangan Tim. Makalah.
Maddux, Robert B. (1986) . Team Building. Terj. Kristiyabudi P. Hananto (2001). Terampil Membangun Tim Handal. Jakarta: Erlangga
Spiegel, Jerry dan Cresencio Torres. (1994). Manger’s Official Guide to Team Working. Terj. D. Heru Sutrisno (1997). Membangun dan
Mempetahankan Tim Kerja yang Tangguh. Jakarta: PT. Gramedia.
Suhardjono (1994). Pendidikan Teknologi di Era Industrialisasi Indonesia. Makalah disajikan pada Seminar Nasional Profil Pendidikan Sains,
Teknologi, dan Humaniora di Indonesia pada Era Industrialisasi dan Globalisasi, 19 Nopember 1994.
Suhardjono, (2000), Peningkatan Daya Saing LulusanMelalui Penyempurnaan Kurikulum dan Peningkatan Mutu Proses Belajar Mengajar,
Menyambut 36 tahun Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, 23 Oktober 2000
Suhardjono. (2002). Live skill: Membelajarkan belajar. Makalah pada Diksusi Kependidikan, Malang, 24 April 2002.

Data diri pemakalah :

suhardjono
Membangun Kerjasama Tim 7

Prof. DR. Ir. H. Suhardjono, M.Pd., Dipl.HE.


Guru Besar, Gol. IVd, Lahir Kebumen 23 Maret 1946,
Rumah Jln. Arif Rachman Hakim IV/129 Malang 65119, Telp (0341) 327 834
e-mail suhardjono@telkom.net
Pendidikan : Sarjana Teknik Sipil (1972) Universitas Brawijaya, Diploma on Hydraulic Engineering (1977) IIHE TH Delft,
Magister Kependidikan (1981) IKIP Jakarta, Doktor Kependidikan (1990) IKIP Malang
Pendidikan tambahan : Ground Water Recovery (1976) Belanda; Educational Technology (1980 dan 1988) USA, University
Management (1985 dan 1995) Australia; Watershed Management (1996) Philipina; Educational Assesment (1997) Inggris
Pekerjaan : Pembantu Dekan I (1977-1978), Dekan (1983 – 1985), Ketua Laboratorium Sungai Rawa (1996 – 1999) di
Faklutas Teknik Universitas Brawijaya, Ketua Pusat Pengkajian dan Pengembangan Aktivitas Instruksional Universitas
Brawijaya 1998-2001, Dekan Fakultas Teknik Universitas Brawijaya 2001-kini; Aktif dalam berbagai kegiatan
kependidikan, meningkatan mutu SDM dan pengembangan sumber daya air

suhardjono
Membangun Kerjasama Tim 8

Lampiran :
Daftar perilaku yang harus ditunjukkan oleh seseorang untuk kompetensi dalam
kerjasama tim (teamwork).
Seseorang yang mampu secara konsisten menampilkan perilaku-perilaku tersebut di tempat
kerjanya dapat dianggap kompeten dalam kompetensi tersebut.
(dikutip dari Katalog Kompetensi PT Telkomsel)

Definisi : Kerjasama tim (Teamwork)


Sebuah nilai yang mementingkankerja sama dan dukungan sinergik
setiap karyawan dalam usaha mencapai tujuan perusahaan dan setiap
karyawan tersebut sadar akan akibat dari usaha individu terhadap
hasil akhir kelompok secara keseluruhan

Level kompetensi Indikator Perilaku


2 4 6 8
Menunjukkan Mengambil resiko Membangun Mendorong orang Kepercayaan
karakter yang dalam kepercayaan secara lain dalam tim
dapat dipercaya, mempercayai timbal balik antara untuk membentuk
terutama dalam orang lain dengan diri sendiri dan dan membangun
memastikan membagi tanggung sebaliknya kepercayaan dan
penyelesaian jawab, saling membantu
pekerjaan sendiri mendapatkan Menunjukkan dalam
keterlibatan dan perilaku yang melaksanakan
kerjasama dari dapat dipercaya pekerjaan
berbagai pihak dan kelompok
memperlihatkan
kepercayaan
terhadap sesama
anggota tim
Memahami dan Menghargai dan Mengambil Membangun Menghormati perbedaan dan
mengenali menghormati tindakan untuk sinergi di antara menonjolkan kekuatan
kekuatan dan perbedaan meningkatkan orang-orang dari
kelemahan individu, dan kelebihan yang ada latar belakang
individu dalam memberikan dan pada saat yang yang berbeda dan
tim kesempatan yang sama menggunakan
sama bagi semua meminimalkan kelebihan individu
orang untuk kelemahan untuk membentuk
berkontribusi tim yang lebih baik
yang memberikan
hasil yang berarti

suhardjono
Membangun Kerjasama Tim 9

Teamwork – lanjutan

2 4 6 8
Menyelaraskan Berpatisipasi Memfasilitasi Mendorong orang Komitmen Terhadap
usaha pribadi dalam penetapan penetapan tujuan lain untuk Tujuan Tim
untuk pencapaian tujuan dan dan pemecahan memiliki
tujuan tim pmecahan masalah masalah tim komitmen terhadap
tim tujuan/kesepakatan
tim dan
membangkitkan
kerjasama tim
sebagai cara utama
untuk mencapai
tujuan yang luas
Menerima umpan Memberikan Secara reguler Mengevaluasi, Umpan Balik yang
balik dan mencoba umpan balik memantau dan memeriksa hasil Konstruktif
untuk konstruktif kepada memberikan kerja,
memperbaiki orang lain untuk umpan kepada menyediakan
kinerja berkembang orang lain untuk umpan balik dan
berkembang rekomendasi
dalam bagaimana
memperbaiki diri
untuk mencapai
tujuan tim
Ikut serta dalam Mengikutsertakan Mendorong Memberikan Keterlibatan dan
aktivitas tim pihak lain dalam keterlibatan pihak nasehat dan Partisipasi
berpartisipasi proses untuk lain dalam bimbingan pada
secara penuh membuat mereka mencapai tujuan pihak lain dalam
dalam proses menjadi bagian dengan memperkirakan
dengn berbagi dari tim dan memberikan lingkup kerja,
informasi, ide, membantu anggota kesempatan yang penilaian kualitas
opini, dan perasaan tim yang lain sama kerja, dan
yang relevan dalam sebagainya
kepada anggota menyelesaikan Memberikan
tim yang lain tugas mereka dukungan pada Meyakinkan orang
orang lain dalam lain untuk
penyelesaian mengambil
tugasnya inisiatif dalam
melaksanakan
tugas

Menjelaskan
lingkup kerja dan
memberikan
kesempatan pada
orang lain untuk
berperan lebih
aktif dalam
kelompok
Bekerja sama Menangani/menyel Mengidentifikasi Mengantisipasi Penanganan Konflik
dengan baik esaikan konflik dan mengevaluasi situasi konflik dan
dengan orang lain dan mencoba konflik menyediakan
dan mencoba meminimalisirnya solusi untuk
untuk menghindari mengatasinya
konflik

suhardjono
Membangun Kerjasama Tim 10

suhardjono

Anda mungkin juga menyukai