Anda di halaman 1dari 6

YAYASAN PENDIDIKAN WIDYA DHARMA SURABAYA

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI WIDYA DARMA


Keputusan Pendirian Perguruan Tinggi Oleh Mendikbud RI No. 013/D/O/1995 Tanggal 23 Februari
1995
Kampus Jl. Ketintang 147 – 151 Surabaya 60243 Telp.(031) 8284304
www.stiewidyadharmasurabaya.com email : stiewds@yahoo.co.id

Materi Ujian Akhir Semester

Mata Kuliah : Kepemimpinan


Kode / SKS : 3 SKS
Semester : Gasal 2022 / 2023
Dosen Pengasuh : Iswahyudi, SE., MM

1. Sebutkan dan jelaskan tentang manfaat dan tujuan bekerja dalam tim
 Kerjasama mendatangkan ide-ide yang besar.

Sekalipun kita adalah orang yang jenius, kita tidak dapat menghasilkan ide
yang besar jika bekerja sendiri, misalnya adalah Albert Einstein. Einstein memang
menemukan teori relativitasnya sendiri, tetapi temuan tersebut dihasilkan melalui
diskusi yang dilakukan dengan teman dan rekan-rekan kerjanya. Mengapa demikian?
Ketika bekerjasama dengan anggota tim lainnya, kita akan saling bertukar
pengetahuan dan keterampilan dengan rekan-rekan. Inilah yang membuat kita dapat
mengambil sebuah keputusan tepat.

 Kerjasama menumbuhkan perbedaan pandangan yang memicu timbulnya


inovasi.

Kerjasama tim dapat melahirkan ide-ide yang inovatif. Tim merupakan wadah
bagi setiap orang yang berbeda untuk menyampaikan ide. Ini memungkinkan setiap
orang didalamnya memikirkan hal-hal yang diluar kotak. Kesuksesan dan terobosan
lahir dari sebuah proses ketidaknyamanan. Ketidaknyamanan mendorong kita untuk
tumbuh. Nah, saat kita bekerjasama dengan orang lain, kita tidak selalu memiliki
keinginan atau pendapat yang sama, bukan? Inilah yang membuat kita merasakan
ketidaknyamanan tersebut sehingga akan selalu mencari peluang baru untuk
bertumbuh. Peluang untuk bertumbuh adalah kesempatan untuk mendapatkan
pengetahuan yang baru. Selain itu, kerjasama tim merupakan kesempatan yang
membuat kita semakin ahli dalam mengatasi tantangan yang ada. Saat diperhadapkan
dengan masalah, kita dilatih untuk menemukan solusi yang terbaik. Semakin sering,
semakin kita terbiasa dan unggul dalam pemecahan masalah. Hasilnya? Inovasi
menjadi bagian yang melekat erat dengan kita.
 Kerjasama tim membuat kita lebih bahagia.

Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 1000 anggota tim menunjukkan


bahwa kerjasama tim mendatangkan kebahagiaan. Umpan balik, rasa hormat dan
keterbukaan setiap orang di dalam tim merupakan faktor yang membuat mereka
bahagia saat bekerjasama dalam tim. Tentu saja, pekerja yang bahagia akan
menghasilkan produktivitas tinggi yang juga bermanfaat bagi kesuksesan organisasi.

 Kerjasama tim merupakan peluang untuk bertumbuh secara individual.

Kita hampir jarang menemukan ‘saya’ di dalam tim. Namun, kerjasama tim
dapat membuat kita bertumbuh secara individual. Kerjasama tim membuat kita dapat
saling berbagi informasi, saling melatih dan menyemangati satu dengan yang lain
sehingga akan mendapatkan pengalaman dan ide-ide yang baru. Kerjasama tim juga
merupakan kesempatan untuk belajar dari kesalahan yang dilakukan oleh anggota
lainnya. Ini membuat kita menjadi orang yang sangat berhati-hati dalam mengambil
melangkah agar terhindar dari kesalahan yang sama di masa depan. Selain itu,
kerjasama tim membuat kita menjadi seseorang yang memiliki kemampuan
mendengarkan yang lebih baik. Dalam tim, kita belajar untuk mendengarkan orang
lain dan mengerti apa yang dimaksudkannya. Tentu saja, jika memiliki kemampuan
mendengarkan yang baik dalam setiap aspek kehidupan, kita dapat meningkatkan
hubungan sosial yang dimiliki.

 Kerjasama tim dapat menghilangkan kejenuhan.

Kita pasti mengalami kejenuhan dalam pekerjaan. Hal yang dapat dilakukan
untuk mengatasinya adalah saling berbagi tugas dengan anggota tim lainnya. Saat
bekerjasama dalam tim, kita saling memberikan dukungan emosional. Inilah yang
membuat setiap anggota tim dapat kembali bersemangat dan menyelesaikan pekerjaan
dengan lebih baik.

 Kerjasama tim meningkatkan kesuksesan organisasi.

Di era teknologi yang semakin maju saat ini, kita dituntut untuk memiliki
keterampilan tertentu. Tentu saja, tidak ada individu yang dapat menguasai seluruh
keterampilan yang dibutuhkan. Untuk itu diperlukan tim. Dengan bekerjasama dalam
tim, setiap orang dapat memegang peranannya masing-masing dengan keterampilan
yang dimiliki sehingga anggota tim yang satu dapat melengkapi anggota tim lainnya.
Keterampilan unik yang dimiliki dapat membuat setiap orang bersinar dan
menghasilkan kinerja yang luar biasa. Dengan begitu, tim akan mudah mencapai
tujuan bersama.

 Kerjasama tim meningkatkan produktivitas.

Salah satu faktor yang membuat kita dapat menghasilkan pekerjaan yang luar
biasa adalah rasa hormat dan rasa dihargai yang didapatkan dari rekan-rekan di
dalam tim. Kerjasama tim merupakan hal yang membuat kita mendapatkan rasa
hormat dan dihargai agar termotivasi dan menghasilkan produktivitas kerja yang
tinggi.

 Kerjasama tim memampukan kita untuk berani mengambil risiko.

Jika bekerja sendiri, kita akan takut untuk melangkah. Jika bekerjasama dalam
tim, kita akan memiliki keberanian untuk melakukan banyak hal, termasuk hal-hal
yang berisiko tinggi. Kita mengetahui bahwa akan selalu ada orang-orang yang
mendukung sekalipun nantinya akan menghadapi kegagalan. Itulah sebabnya,
kerjasama tim memampukan kita berani mengambil risiko.

 Kerjasama tim mengurangi tingkat stres.

Stres membuat kita melakukan lebih banyak kesalahan. Tidak heran jika
sedang berada dalam keadaan stres, kita akan mudah melakukan kesalahan dalam
pekerjaan. Sebaliknya, jika memiliki energi yang baik, kita dapat menyemangati dan
menginspirasi orang lain untuk memiliki energi yang sama. Itulah sebabnya,
kerjasama tim dapat mengurangi tingkat stres dan pastinya saat merasa bersemangat
dan termotivasi, kita akan menghasilkan kesalahan yang lebih sedikit. Kita juga
tidak akan mengalami stres yang membuat jenuh dan malas.

 Kerjasama tim meningkatkan kemampuan berkomunikasi.


Kerjasama tim dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Saat
melakukan pemetaan ide bersama, kita dituntut untuk menghasilkan hal-hal baru.
Inilah yang membuat kita dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi. Kita
belajar bagaimana cara berkomunikasi dengan satu rekan dan rekan lainnya.
Tentunya, ini dapat terwujud jika kita mampu bekerja secara kolaboratif.

2. Sebutkan bagaimana cara pemimpin memperbaiki semangat kerja

 Tentukan Tujuan Bersama


 Berikan Pujian yang Spesifik dan Tulus
 Kenal Kehidupan Mereka Secara Pribadi
 Memberikan Perhatian Penuh Ketika Mendengarkan
 Berikan Alasan Yang Jelas
 Memberikan Informasi Update Secara Berkala
 Memberikan Masukan Yang Membangun
 Berikan Pengakuan dan Penghargaan
 Berikan Fleksibilitas dan Keleluasaan
 Luangkan Waktu Untuk Bermain
 Menjadi Sukarelawan Dalam Suatu Kegiatan Bersama-sama
 Memberikan Peraturan Bebas Berpakaian Di Hari Tertentu
 Memberikan Keleluasaan Untuk Mendekorasi Tempat Kerja
 Memperlakukan Rekan Kerja Dengan Hormat
 Memberikan Waktu Bebas Untuk Mengurangi Stres
 Berbagi Keberhasilan Dan Kegagalan Bersama-sama
 Utamakan Sumber Daya Manusianya Terlebih Dahulu
 Bertindak Dengan Penuh Integritas
 Beri Pengertian Bahwa Setiap Dari Mereka Adalah Seorang Pemimpin

3. Apa yang anda ketahui tentang pemimpin memotivasi dan berkomunikasi


 Komunikasi adalah fungsi kepemimpinan inti bagi para pemimpin. Sehingga untuk
memenuhi fungsi kepemimpinan dengan baik, para pemimpin juga perlu memiliki
keterampilan komunikasi yang baik. Dengan kata lain, komunikasi yang efektif dan
kepemimpinan yang efektif memiliki keterkaitan yang sangat erat.

 Setiap pemimpin perlu menjadi komunikator yang terampil dan efektif, karena mereka akan
berinteraksi dengan banyak orang di luar organisasi atau perusahaan, bukan hanya dengan
para karyawan mereka saja. Setiap harinya, pemimpin akan berinteraksi dengan banyak
orang dari tingkatan organisasi yang berbeda-beda, entah itu pada komunitas dan kelompok
yang berskala lokal, nasional maupun internasional.
 Dikarenakan komunikasi adalah hal yang sangat penting bagi para pemimpin, maka mereka
harus berusaha untuk mempelajari atau melatih diri dalam beberapa hal di bawah ini:
a) Meningkatkan kecerdasan emosional untuk kestabilan emosi.
b) Berpikir secara jernih.
c) Belajar untuk mengekspresikan ide-ide atau pendapat.
d) Berbicara di depan umum (public speaking) atau belajar untuk menangani arus
informasi yang sangat cepat di dalam organisasi dan perusahaan.

4. Bagaimana cara mengelola konflik untuk membangun kerjasama tim


 Tanyakan perspektif

Kemungkinan Anda akan merasa sangat nyaman mengutarakan pendapat dari


sudut pandang diri sendiri dan ingin menyampaikan segera ke tim. Sayangnya, co-
founder mungkin sama kerasnya dengan Anda ingin mengutarakan pendapatnya
untuk didengarkan. Sebaiknya Anda ajukan pertanyaan mengenai perspektifnya dari
pendapat yang sebelumnya sudah Anda utarakan. Caranya dengan membuat
pertanyaan terbuka, misalnya menanyakan "Apa keuntungan yang akan kamu
dapatkan dengan pendekatan seperti ini?" atau "Bagaimana kamu menyimpulkan
dari hal ini?". Dengarkan baik-baik jawabannya, karena hal ini dapat membantu
Anda mencari tahu bagian apa yang paling penting menurut mereka.

 Tunjukan sikap

Apabila partner bisnis Anda terus mengulangi pendapat yang telah ia ucapkan

meski Anda sudah paham apa maksud mereka, artinya kemungkinan besar dia merasa

tidak didengar oleh Anda. Untuk itu, sebaiknya Anda tunjukkan sikap meski sikap

Anda tidak setuju. Misalnya dengan mengatakan, "Perspektif yang kamu utarakan itu

terdengar seperti model langganan premium, bisa memberikan kesempatan untuk

khalayak luas karena mudah diadopsi sekaligus jadi kesempatan baik untuk

perusahaan meningkatkan pendapatan. Apakah itu benar?." Sebaiknya Anda hindari

penunjukkan sikap dengan mengucapkan kata "tapi", sebaliknya gunakan kata "dan"

untuk membangun argumen yang baik.

 Minta kritik

Apakah tim kerja khawatir dengan rencana bisnis Anda yang kurang jelas?

Cobalah Anda untuk ambil inisiatif dengan meminta kritik dari mereka. Sebab kritik

adalah hal lumrah yang biasa diutarakan orang-orang apabila mendengar suatu hal
yang baru ia dengar. Misalnya, Anda menanyakan pertanyaan yang bersifat kontra-

intuitif, "Bagian apa yang salah dengan proposal ini?". Setiap kritik yang diutarakan

merupakan bentuk keprihatinan yang terlewatkan oleh Anda. Gunakan kritik tersebut

untuk mengembangkan proposal baru yang akan cenderung lebih memicu kata "ya"

untuk diucapkan.

 Konsultasi dengan pihak ketiga

Apakah tim Anda masih berselisih paham? Mungkin cara ini bisa dicoba,

yakni mengundang pihak ketiga untuk dapat diajak konsultasi bersama-sama.

Berbagai perspektif dari tim yang masuk ke Anda, perlu disaring dan pilah lagi yang

mana bisa membantu bisnis atau tidak. Dengan hadirnya pihak ketiga, Anda akan

dapat terbantu bagaimana memilahnya.

Anda mungkin juga menyukai