Anda di halaman 1dari 6

RANGKUMAN CAPACITY BUILDING

PUSKESMAS SAPTA TARUNA


24 – 26 NOVEMBER 2023

Berikut Kami Sampaikan Rangkuman Dari Agenda Capacity Building Puskesmas Sapta Taruna
Yang Telah Kami Laksanakan Dari Tanggal 24 Sampai 26 November 2023.

I. TUJUAN CAPACITY BUILDING

1. LEARNING
Belajar (Learning) Adalah Perubahan Dalam Cara Kita Merasakan, Berpikir Dan Berperilaku.
Experiental Learning Terjadi Jika Seseorang Melakukan Refleksi Atas Kegiatan Itu Dan
Kemudian Memperoleh Pendalaman Dari Analisisnya. Kemudian Menggabungkan Semua
Pengalaman Dan Pemahamannya Untuk Menjadi Suatu Perilaku Dan Perbuatan-Perbuatan

Outbound Dan Inbound Adalah Sarana Utama Dari Experiental Learning Itu.

"Outbound Adalah Tempat Kita Saling Happy Semuanya, Peserta Senang, Panitia Senang,
Instruktur Senang, Penyelenggara Senang. Pokoknya Kita Bikin Semuanya Senang, Karena
Kegembiraan Adalah Sumber Motivasi Yang Sebenarnya"
__Fauzan Medvedev
Agar Tim Anda Selalu Gembira, Maka:

a. Pastikan Setiap Anggota Tim Mengerjakan Tugas Yang Sesuai Dan Mereka Menikmati
Tugas Itu.
b. Pastikan Bahwa Jika Anda Sebagai Leader Mudah Didekati Dan Diajak Bicara Ketika
Anggota Tim Mempunyai Kendala.
c. Pastikan Selalu Intensitas Motivasi Anggota Tim.
d. Pastikan Bahwa Setiap Orang Dalam Tim Memahami Tujuan Tim Nya.
e. Berikan Ruang Dan Kesempatan Bagi Anggota Tim Untuk Berkreasi, Kapan Perlu Jadi
Kan Kreasi Dan Potensi Anggota Tim Bagian Dari Pola Kerja Tim.
2. KEPERCAYAAN

Kepercayaan Akan Didapatkan Dari Orang Lain Apabila Anda Mampu:


a. Menginspirasi Orang Lain, Baik Melalui Sikap Maupun Kegiatan Anda.
b. Beradaptasi Pada Lingkungan Dan Tim Sehingga Bisa Memiliki Kesempatan
Yang Sama Dengan Orang Lain.
c. Mampu Mengelola Orang Lain, Sehingga Orang Memiliki Peluang Akibat
Pengelolaan Itu.

"Saya Yakin Bahwa Satu-Satunya Yang Membuat Saya Terus Bertahan Adalah Saya Mencintai
Apa Yang Saya Lakukan. Kalian Harus Menemukan Apa Yang Kalian Cintai, Dan Satu-Satunya
Cara Untuk Menghasilkan Sesuatu Yang Luarbiasa Adalah Mencintai Apa Yang Kalian
Lakukan"
__Steve Jobs
Generasi Millennial Atau #Generasizamannow Itu Berbeda Dengan Generasi Zaman Old,
Yaitu :

a. Mereka Merasa Lebih Merdeka, Baik Secara Batin Maupun Lahir. Merdeka Dalam
Berpendapat, Memilih Karir, Bepergian, Konsumsi, Berprilaku Sosial Dan Menjalinkan
Kehidupan.
b. Akibatnya Mereka Lebih Menjadi Ekstrover, Kurang Hati-Hati Dalam Bertindak, Terlalu
Emosional, Mudah Berpindah-Pindah, Ingin Cepat Dan Materialistis Yang Berlebihan.
c. Namun Mereka Berpendidikan Dan Memiliki Akses Yang Luas Dan Besar Dengan
Informasi Dan Segala Sumber Daya. Sehingga Mampu Berkolaborasi Dengan Itu.
d. Masa Mukim Mereka Pada Semua Hal Pendek.
e. Mereka Lebih Mengutamakan Kebebasan Dan Kebahagiaan. Dan Disinilah Mereka
Terkadang Melabrak Aturan-Aturan Yang Ada.
_____Distruption, Rhenald Kasali
3. PEMBANGUNAN MANUSIA

Bangunlah Jiwanya
Bangunlah Badannya
Untuk Indonesia Raya ...🎻🎶🎵

Itulah Sebait Lagu Kebangsaan Indonesia.


Berarti Pembangunan Manusia Adalah Prioritas Bagi Indonesia. Dengan Terbangunnya
Sumberdaya Manusia Maka Sumberdaya Alam Yang Dianugerahkan Allah Dinegeri Ini Akan
Bermanfaat Untuk Kejayaan Penduduk Dan Negerinya.

Jika Pembangunan Manusia Bukan Prioritas Maka Sumberdaya Alam Yang Dimiliki Negeri Ini
Tidak Sepenuhnya Bisa Bermanfaat Untuk Kejayaan Bangsa Ini. Apakah Anda Telah Merasakan
Itu?

Ada 3 Aspek Penting Yang Harus Diperhatikan Dalam Pembangunan Manusia Itu.

a. Aspek Qolbu Karena Akan Memberikan Dorongan Seseorang Untuk Melakukan


Sesuatu.
b. Aspek Akal Yang Akan Memberikan Metoda Dalam Melakukan
c. Aspek Jasad Sebagai Unsur Yang Melakukan.

Untuk Mendapatkan Yang Baik


Maka Berikan Yang Baik
Namun Jangan Sendiri-Sendiri
Karena Kebaikan Itu Ada Pada Kebersamaan.
Bangun Tim Anda Maka Itulah Sarananya.
Manajemen Adalah Mengelola Orang Agar Bermanfaat Untuk Organisasi.Seorang Menejer
Harus Bisa Menginspirasi Orang Lain Dan Menciptakan Lingkungan Yang Sportif Agar Setiap
Orang Memiliki Kesempatan Untuk Memberikan Yang Terbaik Bagi Organisasi
Trust Atau Kepercayaan Adalah Unsur Pengikat Setiap Orang Dalam Organisasi Dalam
Mencapai Tujuan.

II. PENGERTIAN TIM DAN PERBANDINGANNYA

1. PERBEDAAN TIM DAN KELOMPOK

Kelompok adalah orang-orang yang memiliki Tujuan, strategi, dan potensi yang sama.
Pimpinan kelompok biasanya dari orang yang paling kuat diantaranya anggotanya.

Tim adalah orang-orang yang memiliki Tujuan dan strategi yang sama, akan tetapi potensi-
potensi berbeda. Pimpinan Tim adalah orang yang mampu mengakomodir potensi-potensi
anggota untuk mencapai tujuan.

Outbound management building adalah salah satu sarana belajar untuk merubah kelompok
menjadi Tim. Dalam hal ini Tim kerja atau Team Building.

Setiap kita puya kepentingan, ketika satu TIM , maka yang ada kepentingan bersama.

2. HUBUNGAN TIM DENGAN POTENSI

Tim adalah kumpulan orang-orang yang memiliki Tujuan dan prinsip yang sama tetapi dengan
potensi yang berbeda-beda.
Potensi itu dijadikan oleh anggota untuk mencapai tujuan Tim. Sementara Tim mampu
memanfaatkan potensi anggotanya.
Dapatkan simulasi dan peningkatan kemampuan Tim anda melalui experience learning atau
outbound.
Dengan OUTBOUND atau belajar dengan pola experiental learning ini, maka semua
kemampuan alat belajar seperti MENDENGAR, MELIHAT, MERASAKAN, GERAK, LOGIKA ,
SUARA dan TALENTA bisa diasah sekaligus.

3. KETERKAITAN TIM DENGAN HUBUNGAN

Kecakapan hubungan antar pribadi akan menambah gizi dan energi suatu Tim dalam mencapai
Misi dan Tujuannya.
Kecakapan hubungan antar pribadi diperlukan untuk #berkomunikasi, menyelesaikan dan
memanfaatkan #konflik dan berinteraksi dalam mengemukakan #gagasan.
Outbound/Inbound merupakah salah satu sarana untuk memperkuat hubungan antar pribadi
tersebut. ada sebuah ungkapan, "jika orang sudah bisa saling mentertawakan maka itu pertanda
keakraban sudah ada"

4. KOMPONEN TIM

a. POTENSI, biasanya berbeda-beda pada masing-masing anggota Tim.


b. MISI, misi harus sama untuk seluruh anggotanya.
c. STRATEGI, adalah cara menjalankan misi disesuaikan dengan potensi
d. EVALUASI, karena ini adalah proses maka harus dikontrol antara potensi dan strategi dengan
indikator pencapaian misi.
e. LEADER, sebagai perangkai, motor, dan hati serta titik temu segalanya , baik anggota
maupun potensinya
III. PENUTUP

Peningkatan kapasitas (capacity huilding) menjadi hal yang sangat mutlak dilakukan untuk
pengembangan sebuah lingkungan kerja baik dalam hal beradaptasi dengan berbagai perubahan
perkembangan disetiap lini ataupun bagian. Secara umum, capacity building dapat diartikan
sebagai proses meningkatkan kemampuan pengetahuan dan keterampilan (skills), sikap (attitude)
dan perilaku (behaviour) dari SDM.
Pembentukan dan pengembangan kapasitas merupakan suatu proses yang dilaksanakan pada
tiga level/tingkatan, yaitu individu, kelompok dan institusi atau organisasi, dan bertujuan untuk
menjamin kesinambungan organisasi melalui pencapaian tujuan dan sasaran organisasi yang
bersangkutan.
Pada level individu, agar SDM mempunyai kapasitas yang terus berkembang, proses dapat
dilakukan mulai dari seleksi, pemberian lingkungan kerja yang memadai, serta pelatihan yang
berkesinambungan dalam aspek-aspek penting, seperti kemampuan berkomunikasi, motivasi diri,
kemampuanprob/em solving, kreativitas, dan kepemimpinan.
Semoga dengan adanya Capacity Building ini bisa lebih meningkatkan kemampuan
pengetahuan dan keterampilan (skills), sikap (attitude) dan perilaku (behaviour) dari SDM
Puskesmas Sapta Taruna agar SDM mempunyai kapasitas yang terus berkembang.

Anda mungkin juga menyukai