Anda di halaman 1dari 27

INSTITUT TEKNOLOGI, SAINS DAN KESEHATAN RS dr.

SOEPRAOEN MALANG
1

MEMBANGUN KERJASAMA TIM


(Team Building)
Anik Sri Purwanti, S.ST., M.Keb
12/01/23

KATA KUNCI
EFEKTIVITAS ORGANISASI AKAN TERCAPAI SECARA MAKSIMAL JIKA MENERAPKAN
KERJA TIM DAN DINAMIKA KELOMPOK YANG MERUPAKAN WUJUD PERILAKU
ORGANISASI YANG DINAMIS
12/01/23
DESKRIPSI SINGKAT
3
Efektivitas organisasi akan tercapai secara maksimal apabila
menerapkan kerjasama tim dan dinamika kelompok yang merupakan
wujud perilaku organisasi yang dinamis.

Dalam mengemban tugasnya peserta perlu memiliki kompetensi yang


sesuai dengan dengan persyaratan yang ditentukan. Salah satu
kompetensi tersebut adalah
“KEMAMPUAN KERJASAMA DALAM KELOMPOK MELALUI
KOMUNIKASI YANG SALING MENGHARGAI”

Untuk membentuk kompetensi tersebut a.l. Diberikan materi


“MEMBANGUN KERJASAMA TIM (TEAM BUILDING)”
12/01/23
KOMPETENSI DASAR:
4
Setelah mengikuti pembelajaran ini peserta diharapkan mampu
bekerjasama dalam kelompok secara efektif dan efisien, sehingga
membentuk tim yang dinamis.

INDIKATOR KEBERHASILAN:
Tujuan tersebut akan tercapai bila peserta mampu :

1. Mendemonstrasikan strategi kerjasama dalam


kelompok.
2. Menerapkan kerjasama dalam membangun tim
3. Memecahkan masalah secara win-win solution.
12/01/23
PENGERTIAN KELOMPOK
5
Sekumpulan dua orang atau lebih yang satu sama lain
berinteraksi dalam mencapai tujuan bersama.

Kelompok formal adalah kelompok yang mempunyai


ciri-ciri :
1. Keberadaannya untuk melaksanakan tugas-tugas
organisasi.
2. Orang-orang yang ditunjuk oleh organisasi ybs
untuk menjalankan peran resmi, misalnya :
kepala bagian, kepala seksi dsb.
3. Memiliki struktur, hubungan tugas dan hierakis.
12/01/23

MENGAPA PERLU DIBENTUK KELOMPOK


6
• Dengan adanya kelompok maka risiko pekerjaan ditanggung oleh kelompok.
• Sumber lebih banyak dan terjadi proses belajar.
• Kelemahan individu teratasi oleh kelompok.
• Kemampuan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dapat lbih akurat.

PROSES PEMBENTUKAN KELOMPOK :


TAHAP INFASI
(PEMBENTUKAN)

TAHAP MEMAHAMI
(GEJOLAK)

TAHAP
KEDEWASAAN TAHAP
MENGALAMI
(PEMBENTUKAN
NORMA) (TRANSFORMASI)
KELOMPOK PERBEDAAN TIM
12/01/23

7 KELOMPOK BELUM TENTU TIM TIM PASTI KELOMPOK.


ANGGOTA BEKERJA SECARA INDIVIDUAL Anggota MENYADARI KETERGAN-TUNGAN
DAN KADANG BERBEDA TUJ. ANTAR MEREKA
Anggota TDK DILIBATKAN DLM PENE- Anggota MERASA MEMILIKI ORGANI-SASI
TAPAN SASARAN. KRN KOMITMEN THD SASARAN.
Anggota DIMINTA UTK BEKERJA DAN Anggota MEMILIKI KONTRRIBUSI THD
BUKAN DIMINTA SARAN. KEBERHASILAN ORGANISASI.
ANGGOTA TDK PERCAYA PADA MOTIF Anggota BEKERJA DLM SUASANA SALING
REKAN-REKAN KERJANYA. PERCAYA.
HATI-HATI DLM MENYAMPAIKAN Anggota MENJALANKAN KOMUNIKASI DGN
PENDAPAT KRN KURANG TOLERANSI TULUS.
APABILA MENDAPAT PELATIHAN DLM Anggota DIDORONG MENAMBAH KE-
PENERAPANNYA SANGAT DIBATASI OLEH TRAMPILAN DAN MENERAPKANNYA DLM
PIMPINAN. TIM.
ANGGOTA BERADA DLM KONFLIK, TDK Anggota MENYADARI BAHWA KONFLIK DLM
TAHU SEBAB DAN PEMECAHANNYA. TIM ADL HAL WAJAR.
ANGGOTA TIDAK DI DORONG UTK IKUT Anggota BERPARTISIPASI AKTIF DALAM
DLM PENGAMBILAN KEPUTUSAN. PENGAMBILAN KEPUTUSAN TIM..
HAKEKAT ORGANISASI SEBAGAI TIM 12/01/23

8 Adalah suatu kelompok yang memiliki ikatan dan interaksi yang


harmonis yang memacu terjadinya perubahan, pertumbuhan dan
perkembangan pribadi maupun organisasi.

STEVEN COVEY (1997) DALAM BUKUNYA “THE SEVEN HABIT”


MENEMUKAN TUJUH KEBIASAAN YANG BAIK :
1.Pro aktif
2.Mendahulukan yang utama
3.Selalu memulai dengan tujuan akhir
4.Pendekatan menang-menang
5.Berusaha mengerti orang lain sebelum dimengerti orang lain
6.Selalu menciptakan sinergi, keterpaduan dan kebersamaan
7.Selalu mengasah dan mengembangkan diri baik fisik, sosial, maupun nilai-
nilai.

Dari ketujuh habit tsb yang menonjolkan adanya tim adalah : pendekatan
menang-menang, mengerti orang lain dan selalu bersinergi.
MANFAAT MEMBANGUN TIM 12/01/23

9 (ROBERT B. MADDUX DALAM BUKU “TEAM BUILDING”)

1. Dengan adanya tim, sasaran yang realistik dapat ditentukkan dan


dicapai optimal.
2. Anggota tim dan pemimpin tim memiliki komitmen untuk saling
mendukung sama lain agar tim berhasil.
3. Anggota tim memahami prioritas anggota lainnya dan dapat saling
membantu.
4. Komunikasi bersifat terbuka, diskusi cara kerja baru atau
memperbaiki cara kerja.
5. Pemecahan masalah lebih efektif karena kemampuan tim lebih
memadai.
6. Umpan balik tim lebih memadai karena anggota tim mengetahui apa
yang diharapkan.
7. Konflik diterima sebagai hal yang wajar, dan dianggotaap sebagai
kesempatan untuk memecahkan masalah.
8. Keseimbangan tercapainya produktivitas tim dengan pemenuhan
kebutuhan pribadi.
12/01/23

10

9. Tim dihargai atas hasil yang sangat baik, dan setiap anggota
dipuji atas kontribusi pribadinya.
10. Anggota kelompok termotivasi untuk mengeluarkan ide-idenya
dan mengujinya serta menularkan dan mengembangkan potensi
dirinya secara maksimal.
11. Anggota kelompok menyadari pentingnya disiplin sebagai
kebiasaan kerja dan menyesuaikan perilakunya untuk mencapai
standard kelompok.
12. Anggota kelompok lebih berprestasi dalam bekerjasama dalam
tim dan dengan tim lainnya.
TIM YANG DINAMIS 12/01/23

Adalah
11 tim yang memiliki kinerja yang sangat tinggi, tim yang dapat
memanfaatkan segala energi yang ada dalam tim tersebut untuk menghasilkan
sesuatu.

CIRI-CIRI TIM YANG DINAMIS DIKEMUKAKAN OLEH


RICHARD Y. CHANG :
a. Menyatakan secara jelas misi dan tujuan.
b. Beroperasi secara kreatif.
c. Memfokuskan pada hasil.
d. Memperjelas peran dan tanggung jawab.
e. Diorganisasikan dengan baik.
f. Dibangun di atas kekuatan individu.
g. Saling mendukung kepemimpinan anggota yang lain.
h. Mengembangkan iklim tim.
i. Menyelesaikan ketidak sepakatan.
j. Berkomunikasi secara terbuka.
k. Membuat keputusan secara obyektif.
l. Mengevaluasi efektivitasnya sendiri.
12/01/23
TAHAPAN PERTUMBUHAN TIM
12

Tim yang baik dalam suatu organisasi tidak terjadi dengan sendirinya,
melainkan perlu upaya yang sungguh-sungguh.
Tahap pertumbuhannya adalah sbb :

1. TAHAP FORMING
2. TAHAP STORMING
3. TAHAP NORMING
4. TAHAP PERFORMING
12/01/23

13

1. Tahap Forming (Pembentukan)


a. Ada rasa optimis + pesimis, takut, was-was,
khawatir
b. Himpun informasi, identifikasi masalah, sulit
problem solving, ragu terhadap fungsi Tim
2. Tahap Storming (Gejolak/Badai)
a. Ragu pd kemampuan Tim
b. Mengeluh pd beban kerja
c. Defensif + saling menyalahkan
d. Kompetisi + timbul ketegangan
e. Saling beragumentasi thd kesalahan
3. Tahap Norming 12/01/23

14
a. Rekonsiliasi + Terima Beda pendapat
b. Konflik terkendali
c. Ada saran Konstruktif
d. Kerja Lancar + Harmonis
e. Sense of Togetherness
f. Kerjasama Solid
4. Tahap Reforming
a. Tim jadi matang
b. Ada perbaikan-perbaikan + Perubahan
c. Fungsi managemen POAC jalan
d. Suasana Kerja Kondusif
e. Anggota Tim tahu Hak + kewajiban
f. Kerja trampil + produktif
12/01/23

15
12/01/23

16

1. Tujuan yang akan dicapai jelas : Visi, Misi, Tujuan, Tugas ditetapkan
bersama dan diterima oleh semua Anggota tim yang diwujudkan dalam
rencana kegiatan yang nyata
2. Iklim yang tidak formal, sejuk dan santai tidak dijumpai adanya
ketegangan atau kejemuan
3. Tiap Anggota tim terdorong untuk berperan aktif.
12/01/23

17

4. Tiap Anggota bersedia dan mampu menjadi pendengar yang efektif


mendengar, bertanya, menterjemahkan dalam bahasa yang sederhana,
dan menyimpulkan bersama-sama untuk menghasilkan ide.
5. Semua Anggota tim merasa tetap nyaman meskipun terjadi
ketidaksesuaian pendapat. Tim tdk menunjukkan tanda-tanda penolakan,
menutup-nutupi, ataupun menghindari konflik.
6. Keputusan diambil secara konsensus
7. Komunikasi keterbukaan
8. Kejelasan peran tiap Anggota tim dalam tiap pelaksanaan tugas tim
12/01/23

18

9. Kepemimpinan dalam kebersamaan, meskipun ada pemimpin formal,


ttp fungsi kepemimpinan dpt berpindah dr seorang ke yg lain.
10. Tim mengadakan hubungan dengan pihak luar, tim-tim lain dalam
organisasi.
11. Tim terdiri dari beragam Anggota yang mempunyai sifat dan
karakteristik “pemain tim” yang berbeda.
12. Tim bersedia periodik melakukan “self assessment” (intropeksi).
12/01/23

19

1. Misi tim tidak dapat dengan mudah dijelaskan


2. Pertemuan berjalan dengan formal, kaku dan tegang
3. Partisipasi tinggi, tetapi tidak ada hasil
4. Banyak bicara tetapi tidak terjadi komunikasi yang efektif
5. Ketidak sesuaian pendapat berlanjut pada pembicaraan pribadi
diluar pertemuan
6. Keputusan cenderung diambil oleh pimpinan formal dengan
sedikit keterlibatan Anggota tim
12/01/23

20

7. Anggota tim tidak berani berbicara terbuka karena kurang dapat


mempecayai Anggota tim yang lain
8. Tidak ada kejelasan peran dan tugas yang akan dikerjakan
9. Tidak terjadi kerjasama dengan tim lain yang erat kaitannya
10. Tim dipenuhi dengan Anggota tim yang mempunyai karakteristik
“pemain tim” yang sama
11. Tim telah terbentuk lebih dari 3 bulan, tetapi belum pernah melakukan
“self-assessment”
12/01/23

21
TAHAPAN PENGEMBANGAN TIM

1. MENETAPKAN ARAH (DRIVE).


2. BERGERAK (STRIVE).
3. MEMPERCEPAT GERAK (THRIVE).
4. SAMPAI (ARRIVE).
12/01/23
MEMBANGUN RASA KEBERSAMAAN TIM
22

• Tim yang dinamis akan berjalan apabila anggota-nya mampu membangun


rasa kebersamaan secara efektif.
• Rasa kebersamaan dapat terwujud, bila para anggota tim mampu
menerima keragaman anggotanya. Karena hakekatnya tidak seorang
manusiapun yang sama, termasuk mereka yang lahir kembar (twin).
• Tim akan efektif bila dibangun berdasarkan kebersamaan, tidak
memandang pangkat, suku, golongan. Menunjukkan saling percaya,
saling menghargai dan dilandasi keterbukaan.
• Oleh karena itu kebersamaan yang harus dibangun tersebut :
1. BERORIENTASI PADA OPINI.
2. BERORIENTASI PADA PERSAMAAN
3. BERORIENTASI PADA TUJUAN
12/01/23

MEMBANGUN KEBANGGOTAAAN
23
TIM
1. MEMBANGUN Anggota TIM UNTUK BERKOMITMEN.
2. MEMOTIVASI Anggota TIM YANG TIDAK TERMOTIVASI.

Anggota TIM
YANG EFEKTIF

MOTIVASI
Anggota TIM
TIDAK EFEKTIF SUKSES
12/01/23
PEMECAHAN MASALAH WIN-WIN SOLUTION
24
Konflik selalu melibatkan dua orang atau lebih (perseorangan atau
kelompok) yang terjadi apabila salah satu pihak merasa kepentingannnya
dihalang-halangi atau akan dihalang-halangi.

KONFLIK AKAN TAMBAH MEREBAK APABILA :


1. TINDAKAN BERMUSUHAN.
2. MEMEGANG POSISINYA DENGAN BAIK.
3. KETERLIBATAN EMOSIONAL.
12/01/23
LANGKAH-LANGKAH PENYELESAIAN KONFLIK
25 (RICHARD Y. CHANG)
LANGKAH 1 LANGKAH 2
MENGIDENTIFIKASI
MENGAKUI ADANYA
KONFLIK YANG
KONFLIK
SEBENARNYA

LANGKAH 3 LANGKAH 4
MENDENGAR SEMUA BERSAMA MENGKAJI
SUDUT PANDANG CARA UNTUK
MENYELESAIKAN

LANGKAH 5 LANGKAH 6
DAPATKAN KESEPAKATAN JADWALKAN TINDAK
DAN LANJUT UNTUK
TANGGOTAUNGJAWAB MENGKAJI
UNTUK MENEMUKAN
SOLUSI
GAYA-GAYA TANGGAPAN KONFLIK 12/01/23

26
GAYA CIRI PERILAKU ALASAN PENYESUAIAN

MENGHINDAR Tidak mau berkonfrontasi. Mengabaikan Perbedaan yang ada terlalu kecil atau terlalu besar untuk
atau melewat-kan pokok permasalahan. diselesaikan. Usaha penyelesaian mungkin mengakibatkan rusaknya
Menyangkal bahwa hal tsb merupakan hubungan atau menciptakan masalah yang lebih kompleks.
masalah.
MENGAKOMODASI Bersikap menyetujui, tidak agresif. Tidak sepadan jika mengambil resiko yang akan merusak hubungan
Kooperatif bahkan dengan mengorbankan dan menimbulkan ketidak selarasan secara keseluruhan.
keinginan pribadi.

MENANG/KALAH Konfrontatif, menuntut dan agresif. Yang kuat menang. Harus membuktikan superioritas. Paling benar
Harus menang dengan cara apapun. secara etis dan profesi.

KOMPROMI Mementingkan pencapaian sasaran utama Tidak ada ide perseorangan yang sempurna. Seharusnya ada lebih
semua pihak serta memelihara hubungan satu cara yang baik. Dalam melakukan sesuatu, anda harus
baik. Agresif namun kooperaif. berkorban untuk dapat menerima.

PENYELESAIAN Kebutuhan kedua belah pihak adalah sah Ketika pihak-pihak yang terlibat mau membicarakan secara terbuka
MASALAH dan penting. Penghargaan yang tinggi pokok permasalahan. Solusi yang saling menguntungkan dapat
(KOLABORASI terhadap sikap saling mendukung. Tegas ditemukan tanpa satu pihakpun dirugikan
dan kooperatif.
WIN-WIN)
12/01/23

27

Anda mungkin juga menyukai