Anda di halaman 1dari 25

Definisi Tim

Tim (team) merupakan suatu kelompok yang


memiliki ikatan dan interaksi yang harmonis untuk
memacu terjadinya perubahan, pertumbuhan
dan perkembangan pribadi maupun organisasi.
(Prajudi Atmosoedirjo, 1989)
Tim adalah kelompok yang memiliki pekerjaan yang
harus dilakukan, apakah sebagai seseorang yang
dibayar atau relawan. Tim adalah kelompok yang
telah menghabiskan waktu bersama-sama, secara
bertahap selama periode waktu yang panjang,
atau hanya di akhir pekan atau hanya bekerja
sama pada sesuatu hal saja. Nazzaro (2009)
Menurut West (2002) tim dankelompok
memiliki perbedaan sebagai berikut:

Team Kelompok
 Berbagi peran kepemimpinan  Memiliki pemimpin yang ditunjuk
 Akuntabilitas mutual dan individu  Akuntabilitas individual
 Memiliki visi atau tujuan khusus  Tujuan kelompok dan organisasisam
a
 Hasil kerja kolektif
 Hasil kerja individual
 Pertemuan-pertemuanmendorong
diskusi terbuka  Mengadakan pertemuan- pertemua
n efisien
 Efektifitas secara langsungdiukur de
ngan menilai kerjakolektif  Efektifitas secara tidak langsungdiuk
ur oleh pengaruh bisnis
 Mendiskusikan, memutuskan dan b
erbagi pekerjaan  Mendiskusikan, memutuskan,mend
elegasikan pekerjaan untuk para indi
vidu
Karakteristik Team
1) Ukuran tim : a. Tim Kecil
b. Tim Besar
2) Peran anggota : a. Peran spesialis tugas.
b. Peran sosioemosional
3) Proses tim : a. Koordinasi
b. Komunikasi
c. Kohesi
d. Membuat keputusan
e. Manajemen Masalah
f. Hubungan Sosial
g. Umpan Balik Kinerja
Jenis Tim
Menurut Robbins (2003), terdapat empat bentuk
umum dari tim yaitu: Tim Problem-Solving, Tim Self-
Managed Work, Tim Cross Functional, dan Tim
Virtual.
1) Tim Problem-Solving
2) Tim Self-Managed Work
3) Tim Cross-Functional
4) Tim Virtual
Tingkat Pengembangan Tim
Beberapa kondisi disetiap tahapan
pengembangan tim harus dipahami, dengan
tujuan agar mampu untuk menyesuaikan
diri dengan baik. Beberapa tingkat
pengembangan tim yaitu:
1)Pada tingkat pembentukan
2)Pada tingkat pergolakan
3)Pada tahap normal
4)Pada tahap berkinerja
Tujuan Dan Manfaat Tim
Tim merupakan suatu unit yang terdiri dari dua orang atau
lebih dapat berinteraksi untuk mencapai tujuan dari tim
tersebut.
Tujuan bekerja dalam tim :
1) Kesatuan Tujuan, 2) Efisiensi, 3) Efektivitas
Manfaat untuk organisasi tim
a) meningkatkan produktifitas kerja
b) meningkatkan kualitas kerja
c) meningkatkan mentalitas kerja
d) meningkatkan kemajuan organisasi
 Manfaat untuk anggota tim
a) meningkatkan rasa tanggung jawab bersama
b) sebagai media untuk mengaktualisasi diri, stress
atau beban kerja dapat berkurang
Definisi Team building

Team building adalah aktivitas kelompok tersebut yang


memiliki interaksi tinggi untuk meningkatkan produktivitas
karyawan dalam menuntaskan pekerjaan mereka melalui
serangkaian aktivitas yang dirancang secara hati-hati untuk
mencapai sasaran yang telah ditentukan sebelumnya
(Robbins 2003).
Prinsip Team Building

1) Define Success
2) Lead by Example
3) Value All Contributions
4) Reward Success
Tujuan Team Building
Menurut David F. Falino (2007), tujuan membangun tim
antara lain :
 Mengkoordinasikan usaha untuk melakukan tugas kompleks.
 Memanfaatkan keahlian dan pengetahuan pribadi anggota.
 Memungkinkan seseorang mengatasi tantangan pekerjaan seha
rihari. Untuk memberikan dukungan sosial dan emosional yang m
emberi perbaikan kualitas pada kinerja mereka.
 Untuk menciptakan saluran komunikasi yang sehat dan terbuka,
menghilangkan persaingan, dan kompetisi yang tidak sehat.
 Untuk memberikan gagasan-gagasan baru dan memecahkan m
asalah melalui proses penemuan ide dan pemikiran kelompok.
 Untuk mengembangkan kekuatan dan keterampilan setiap ang
gota.
 Untuk mengembangkan dan meningkatkan tingkat pemberian
wewenang individu dan kolektif.
Manfaat Team Building
Bagi pimpinan tim/kelompok
Pimpinan tim akan menjadi lebih kuat dan lebih efektif.
Pimpinan tim mampu menyesuaikan gaya kepimimpinannya, d
engan lebih memperhatikan kepentingan dan tanggung jawab
kelompok dibandingkan kepentingan pribadi.
Terdapat apresiasi yang lebih besar dari pimpinan tim terhada
p kebutuhan anggota tim dan bagian-bagian dalam tim.
Pimpinan menjadi lebih mampu untuk berkomunikasi secara la
ngsung kepada anggota tim sehingga terjadi hubungan penger
tian yang lebih baik antara pimpinan dan anggota tim.
Pimpinantim memiliki inisiatif untuk lebih memahami prakasa a
nggotanya.
Pimpinan mempunyai komitmen yang lebih tinggi terhadap sas
aran kerja dan memiliki harapan yang lebih besar.
Bagi individu, anggota tim/kelompok
 Sebagian besar individu memiliki pendekatan yang lebih persuasif
, toleransi menjadi lebih tinggi dan memiliki kepercayaan untuk m
engajukan argumentasi tanpa terikat oleh hirarki.
 Komunikasi dan dialog antar sesama anggota kelompok menjadi
lebih bebas dan terbuka, yang selama ini menjadi salah satu ham
batan utama dalam perkembangan kelompok.
 Terdapat “ruang“ yang lebih terbuka untuk mengakui beberapa
kelemahan-kelemahan pribadi, bahkan kadangkala tidak jarang
yang mengundurkan diri karena kesadaran diri (ini bukan penyele
saian yang diharapkan).
 Banyak masalah antar pribadi sesama anggota tim/kelompok ya
ng selama ini mengganjal dapat dipecahkan dengan lebih mud
ah karena keterbukaan semua anggota tim.
Bagi pelaksanaan kerja tim/kelompok
 Pertemuan tim/kelompok menjadi lebih terstruktur dan efektif.
 Hasil yang diperoleh lebih dapat diterima dan terdistribusi deng
an baik kepada sesama peserta.
 Terjadi perbaikan kerja dalam mencapai sasaran, peningkatan
kemampuan dalam mengevaluasi individu dan kelompok den
gan cara yang lebih profesional.
 Tingkat komunikasi dalam dan antar kelompok menjadi lebih ko
mprehensif dan efektif, walaupun dalam kondisi lingkungan yan
g kurang menguntungkan.
 Komitmen yang lebih kuat terhadap sasaran-sasaran baru.
 Terciptanya otonomi yang lebih besar pada tingkat manajer.
 Lebih banyak waktu digunakan untuk bekerja sama dengan kol
ega dan bekerja sama dalam mencapai tujuan.
Team Development
Model ini menunjukkan bahwa sebuah tim yang
sedang berkembang berarti hubungan antara
anggotanya menjadi semakin lebih stabil dan tim
selalu berusaha meningkatkan kemampuannya
untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Jumlah waktu
yang dihabiskan oleh tim di salah satu tahap dan
berapa kali mereka harus melalui tahap tersebut
dalam satu siklus akan bervariasi tergantung pada
karakteristik tim dan lingkungannya.
Tahapan pada team
development
1) Forming
2) Storming
3) Norming
4) Performing
5) Adjourning
Maturitas
Tim Maturitas bermakna kematangan atau menuju
kedewasaan. Proses pendewasaan tersebut tidak
berlangsung secara instan, melainkan melalui tahap yang
disebut proses maturitas. Maturitas juga terjadi pada suatu
tim, proses maturitas itu sendiri berjalan seiringan dengan
perkembangan tim tersebut. Menurut M. Ryder (2005), proses
maturitas suatu tim terdiri dari:
1) Immature
2) Precocious
3) Directed
4) Mature
Teknik Team Building

Terdapat beberapa teknik team building menurut Barry


Herman dalam buku building team spirit, yaitu:
1)Initiating

2)Visioning

3)Claiming

4)Celebrating

5)Letting Go
6)Service
Team Work
Menurut Roucek dan Warren teamwork merupakan bekerja
bersama-sama untuk mencapai tujuan bersama dan
merupakan suatu proses yang paling dasar. Kerjasama
merupakan suatu bentuk proses sosial dimana didalamnya
terdapat aktivitas tertentu yang ditujukan untuk mencapai
tujuan bersama dengan saling membantu dan saling
memahami terhadap aktifitas masing-masing.
Manfaat kerjasama tim (teamwork):

 Peningkatan kepercayaan peserta, sikap, motivasi dan kepua


san pribadi
 Kejelasan yang lebih besar dalam mengekspresikan ide-ide m
elalui diskusi kelompok
 Pemahaman yang lebih baik oleh individu dari sifat kontribusi
mereka - dan kebutuhan anggota tim lainnya
 Lebih efisien penggunaan sumber daya - terutama waktu
 Optimisme yang lebih besar - dengan berfokus pada hasil yan
g positif dan menempatkan kurang berat pada masalah
 Lebih luas ide-ide daripada individu yang bekerja secara ters
endiri
 Tanggapan yang lebih efektif terhadap perubahan-meningka
tkan kepercayaan dan bantuan komunikasi tim untuk berada
ptasi dengan keadaan baru.
Perbedaan Team Building dan Team
Work

Pada team work tidak terjadi proses rekrutmen, terjadi


secara spontanitas dan kompak karena adanya
kesamaan, terjadi pada waktu tertentu
atau pendek, sedangkan pada team building terjadi
proses rekrutmen, seleksi dan pengarahan, adanya proses
belajar, saling mengenal, trial and error,
adanya pengalaman kebersamaan,
saling dirasakan manfaatnya, mempunyai komitmen,
terjadi dalam jangka waktu yang lama atau abadi,
dan adanya visi dan misi yang terbentuk.
Teknik Pengukuran Team Work

Banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja tim,


diantaraya adalah karakteristik tim dan karakteristik anggota
tim, maka diperlukan adanya evaluasi atau penilaian kinerja
tim untuk mengetahui efektifitas tim dalam melakukan suatu
pekerjaan tertentu. Sehingga diperoleh hasil yang dapat
dijadikan acuan bagi suatu organisasi tentang bagaimana
meningkatkan kinerja tim demi tercapainya suatu tujuan.
Study Kasus
Sebuah institusi Pendidikan “x” memiliki staff pendidik berlatar
belakang Pendidikan diploma – III sebanyak 10 orang.
Berlatar belakang sarjana 35 orang dan master sebanyak 50
orang. Pada intitusi tersebut memiliki beberapa jurusan prodi.
Terdiri dari jurusan A, B, C, dan D. Pada jurusan A terdiri dari 3
prodi D-III A1, D-III A2, D-IV A3, Jurusan B terdiri dari 2 prodi D-
III B1, D-III B2. Jurusan C terdiri dari 2 prodi D-III C1, D-IV C.
Jurusan D terdiri dari 1 prodi D-III D.
Pada tahun 2018, institusi “X” akan melakukan penerimaan
mahasiswa baru dengan kuota total yang akan diterima
adalah sebanyak 480 orang mahasiswa dengan pembagian
60 orang /prodi.
Cont. . .
Sebelum jatuh tempo jadwal penerimaan, institusi “x”
membentuk sebuah tim ppmb (pusat penerimaan mahasiswa
baru). Intitusi “x” memberikan dana serta sarana 1 prasarana
yang akan digunakan oleh tim PPMB. Tujuan dibentuknya tim
PPMB adalah sebagai wadah untuk pelaksanaan penerimaan
mahasiswa baru tahun 2018. Tim PPMB terdiri dari 5 orang dan
D-III, 10 orang S1 dan 3 orang S2. Institusi “x” memberikan dana
sebanyak 10 juta untuk pelaksanaan penerimaan mahasiswa
baru dimulai dari persiapan pendapatan sampai dengan
tahap akhir seleksi penerimaan. Namun, anggaran tersebut
dirasa kurang karena belum lagi untuk konsumsi dan upah
para tenaga tim PPMB, serta konsumsi bagi tenaga pendidik
yang bertugas mengawasi ketika seleksi dan juga untuk
perbaikan server, jika server down.
Cont. . .

Selama proses berlangsung, tim PPMB merasa kesulitan


dikarenakan terlalu banyak calon mahasiswa yang
mendaftarkan diri sehingga server menjadi down. Dan
perencanaan pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru tidak
mencantumkan rencana lanjut apabila terjadi kesalahan
teknis selama proses terlebih lagi tidak ada para tenaga
pendidik yang mengerti tentang IT & Softwarenya.
Analisa Kasus

 Dalam kasus tersebut menunjukkan tidak efektif dan efisiennya kin


erja dari tim PPMB yang dibentuk oleh sebuah institusi Pendidikan u
ntuk mempersiapkan penerimaan mahasiswa baru pada tahun 20
18. Tim PPMB hanya memiliki dana sebanyak 10 juta yang dapat di
gunakan untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut. Sedangkan
dana tersebut dirasa tidak dapat mencukupi kebutuhan anggaran
seperti upah dan konsumsi bagi tenaga pendidik yang bertugas m
engawasi ketika proses seleksi. Hal itu terjadi karena tidak adanya
perencanaan awal yang baik dalam pembuatan anggaran guna
mengadakan atau menyelenggarakan program. Selain itu tidak a
danya panitia yang memiliki kemampuan dalam mengatasi server
yang down selama penyelenggaraan kegiatan akibat dari banyak
nya calon mahasiswa yang mendaftarkan diri. Ketrampilan anggot
a tim PPMB dalam mengelola dan merencanakan program peneri
maan calon mahasiswa baru tersebut menjadi indicator yang me
mpengaruhi kinerja mereka selama penyelengaraan kegiatan tah
un 2018.
Cont. . .
Seperti yang diketahui sebelumnya bahwa efektifitas tim dalam
melakukan sesuatu terlihat dari kinerja tim dalam mewujudkan tujuan
tim ketika tidak dapat mewujudkan programnya akibat dari dana
serta kurangnya tenaga ahli IT dan Software. Maka dapat disimpulkan
bahwa tim PPMB tersebut bukan tim yang efektif dalam melakukan
kinerjanya, sehingga diperlukan adanya sebuah pengembangan dan
pelatihan tim terhadap tim PPMB tersebut. Alternatif yang dapat
ditawarkan dalam mengatasi masalah tim PPMB ini adalah sebelum
membentuk sebuah tim, organisasi tersebut harus mengetahui dan
memahami karakter dari organisasi (termasuk ketersediaan dan
kemampuan sumberdaya yang dimiliki) serta tujuan apa yang ingin
dicapai oleh organisasi. Ketersediaan dari sumber daya ini kaitannya
dengan kuantitas dari tim yang akan dibentuk nanti sedangkan
kemampuan dari sumber daya kaitannya dengan kapabilitas dan
keterampilan dari anggota tim yang akan dibentuk. Apabila
organisasi sudah memahami karakter dan tujuan dari organisasi maka
selanjutnya akan mudah dalam membuat perencanaan
pembentukan tim dan perencanaan kegiatan.

Anda mungkin juga menyukai