Anda di halaman 1dari 23

MEMBANGUN

TIM KERJA
YANG KUAT
Mengapa perlu TIM?
Kekuatan TIM lebih baik dibandingkan INDIVIDUAL

TIM KERJA yang baik akan menghasilkan SINERGI yang


lebih baik.
Apa itu TIM?
Satu kumpulan individu yang ada atau tergabung dalam satu
system social yang lebih besar, seperti organisasi. Mereka
dapat dikenal (identifikasi) oleh mereka sendiri dan juga pi-
hak lain sebagai sebuat tim yang memiliki tujuan bersama,
kesepakatan bekerjasama dan standar kerja serta prestasi dis-
epakati
Manfaat Membangun Tim
1. Mampu memotivasi lingkungan kerja
2. Berbagai tanggungjawab dan rasa memiliki
3. Respon yang lebih cepat terhadap dinamika (teknologi)
4. Klasifikasi pekerjaan lebih sederhana
5. Lebih dapat menerima nilai-nilai informal dan baru (terma-
suk rekan kerja yang baru)
6. Memiliki komitmen yang selaras dalam mencapai tujuan
7. Penghargaan terhadap diri lebih baik
8. Meningkatkan komunikasi sehingga proses pengambilan
keputusan lebih baik. Berbagai pengetahuan, dan lebih
mampu waspada terhadap “ancaman”.
Resiko Adanya TIM

Dapat memakan Timbul kebingungan, Perlu perhatian


waktu lebih lama tidak terkendali dan khusus dalam
bahkan tidak jarang tidak beraturan dalam memelihara TIM
tidak cukup waktu mengambil keputusan KUAT

Option A Option B Option C


Syarat utama mencapai TIM yang
EFEKTIF

1. Berpartisipasi dalam setiap kemungkinan tu-


gas teman kerja yang lain.
2. Saling memberdayakan satu sama lainnya
3. Berbagilah informasi secara terbuka
4. Manfaatkan seluruh sumber daya yang dimi-
liki anggota TIM
Tim yang efektif
Pada kenyatannya, tim yang efektif dibangun dari suatu per-
jalanan pengalaman yang kaya dari masing-masing anggota
sehingga dapat saling mempengaruhi dan berbagi serta dapat
merubah dan membentuk satu pola perilaku baru yang sinergis
diantara mereka
Tahapan Membangun Tim
Tahap 1 : Forming (Pem-
bentukan)
1. Pola perilaku yang da-
pat saling menerima
2. Pilih atau cari pimp-
inan untuk dapat di-
Pertanyaan yang sering muncuk waktu TIM baru di bentuk atau
jadikan acuan
seseorang baru bergabung dalam TIM:
3. Tetapkan orientasi tu-
1. Apakah saya diterima dalam Tim ini?
gas spesifik
2. Apakah kehadiran saya akan merubah suasana TIM?
4. Hindari setiap kontro-
3. Maukah saya mengambil resiko ini? Akankah saya jadi
versi
tertekan?
5. Kondisi nyaman sebisa
4. Apakah saya penting bagi anggota TIM lainnya?
mungkin dipertahankan
Tahapan Membangun Tim
Tahap 2 : Storming (Banyak gangguan)
1. Muncul kompetisi dan konflik hubungan diantara anggota
2. Sebagai awal dari focus “organisasi”
3. Meningkatkan keinginan untuk menciptakan struktur
4. Konflik personal berpotensi semakin meningkat
5. Perlu segera bergerak (pindah) dari “uji dan bukti” menjadi
upaya mencari jalan keluar dan seterusnya ke orientasi pro-
gresif
Jika diantara anggota TIM sudah mulai muncul
hal-hal berikut:

ar
anan Tidak sab
yam
Ketidakn
e ti d ak p astian
iK
i Kesa daran dir
Fru s tas
Kuatir
Tahapan Membangun Tim
Tahap 3 : Norming (menciptakan norma)
1. Timbulnya rasa satu
2. Anggota kelompok atau tim mengingatkan satu sama lain-
nya
3. Berbagi kepemimpinan, kebuntuan dapat mulai di hindari
4. Merasa lega dan nyaman berada dalam tim
5. Mulai muncul inspirasi untuk berkreasi
6. Ada perasaan kuatir jika ada perubahan dalam tim
Tahapan Membangun Tim
Tahap 4 : Performing (Pretasi)
1. Tidak perlu melakukan segala sesuatu (tugas) harus meli-
batkan semua anggota
2. Anggota tim dapat melaksanakan tugasnya secara indepen-
dent, baik dalam satu sub-tim atau tim yang cukup besar
dengan fasilitas yang dimanfaatkan sama
3. Sangat berorientasi pada tugas, manusia
4. Tingkat moral yang tinggi dan loyalitas terhadap tim se-
makin intensif atau mendalam
5. Saling mendukung jika menghadapi satu resiko
Hubungan Kepemimpinan dan Manajemen

1. Upaya transformasi dapat 2. Transformasi mencapai


sukses untuk sementara kesuksesan secara menyelu-
waktu, tetapi seringkali ruh sebagai hasil kombinasi
dalam waktu yang pendek kepemimpinan dan manaje-
hasil menjadi berantakan men yang kuat

4. Dimungkan mencapai kesuksesan


untuk jangka pendek terutama melalui
3. Transformation effort go
cara pemotongan biaya dan akuisisi.
nowhere
Tetapi program transformasi yang
sebenarnya mengalami masalah untuk
dimulai dan pencapaian tujuan jangka
Panjang sulit dicapai
Kisi-kisi Kepemimpinan
Manajemen Klub Manajemen Tim
Perhatian penuh pada kebutuhan orang untuk memuaskan
Penyelesaian pekerjaan dari orang yang memberikan komit-
hubungan yang menyebabkan suasana organisasi dan tempo
men saling ketergantungan lewar “kepentingan bersana”
kerja yang menyenangkan dan bersahabat
dalam tujuan organisasi membuat hubungan saling percaya
dan saling menghargai

Manajemen Acuh tak Acuh Manajemen Otoriter

Menunjukkan usaha minimum agar pekerjaan yang Efisiensi dalam operasi sebagai hasil dari pengaturan kondisi
kerja dalam cara sedemikian rupa sehingga elemen manusia
dibutuhkan terlaksana memadai untuk memperta-
mendapat perhatian minimum
hankan keanggotaan organisasi
Pemimpin dan pendelegasian
Proses Delegasi :
1. Pilihlah subordinat (bawahan) yang dianggap mampu
2. Jelaskan tugas dengan cara yang dapat dimengerti (untuk
setiap instruksi)
3. Berikan otoritas yang secukupnya kepada subordinat terse-
but
4. Ciptakan kondisi untuk dapat terus berhubungan dengan
subordinat (pengendalian dan pengawasan)
Paradigma Baru Kepemimpinan 3 Peran Utama

1.Path Finding : mencari alur


atau benang merah keber-
adaan organisasi
2.Aligning : penyelarasan ter-
hadap semua aspirasi
anggota
3.Empowerment : pember-
dayaan terhadap semua
sumberdaya
Superleadership

Bagaimana super- Bagaimana super-


leader membantu leader membantu
pengikutnya untuk pengikutnya men-
menemukan potensi jadi “Self leader”
dirinya? yang positif ?
1. Memahami “self leadership”, yaitu : cara kita mempengaruhi
kita sendiri untuk meningkatkan kepuasan dan kinerja kita
sendiri.
2. Jika kita telah memahami “self leadership”, maka selanjutnya
kita dapat berkonsentrasi pada bagaimana kita dapat mem-
bantu orang lain untuk menjadi “self leader” yang lebih baik.
Superleader, merubah dari ketergantungan (dependence) kepada eksternal manajemen
menjadi kemandirian (independence > self leadership)

Dari:
1. Observasi dari luar (eksternal) Menjadi:
2. Mencapai sasaran yang ditugaskan 1. Observasi sendiri
3. Memotivasi di dasarkan atas kom- 2. Menyusun sasaran sendiri
pensasi eksternal 3. Motivasi juga di dasarkan atas
4. Kritik dari luar (eksternal) penghargaan yang bersifat alamiah
5. Pemecahan masalah eksternal dari pekerjaan
6. Perencanaan eksternal 4. Kritik sendiri
7. Desain tugas eksternal 5. Pemecahan masalah sendiri
8. Berfikir yang menghambat (obsta- 6. Perencanaan sendiri
cle thingking) 7. Desain tugas sendiri
9. Taat pada visi organisasi 8. Opportunity thingking
TIM Dan Kepemimpinan

Kepemimpinan
Proses mengarahkan dan mem-
pengaruhi aktivitas yang berkaitan
dengan pekerjaan dari anggota kelom-
pok. 1. Melibatkan orang lain
2. Melibatkan distribusi kekuasaan (del-
egasi, desentralisasi, dekonsentrasi)
3. Kemampuan menggunakan berbagai
bentuk kekuasaan untuk mempen-
garuhi tingkah laku anggota
4. Melibatkan nilai moral dari pemimpin
yang bersangkutan
TUGAS PEMIMPIN

1. Menciptakan visi untuk masa yang akan dating


2. Membangun strategi yang rasional untuk mencapai visi
3. Mengetahui dan memanfaatkan sumber-sumber kekuatan yang dimiliki
4. Memperkuat motivasi kelompok inti yang kegiatannya menjadi focus pelak-
sanaan strategi
TUNTUTAN TERHADAP PEMIMPIN MASA
KINI
1. Memahami bahwa sumber daya manusia adalah harta terbesar organisasi
2. Membangun dan membagi sifat kepemimpinan sampai jangkauan pengaruh ter-
jauh agar dapat diperoleh kekuatan tanggungjawab Bersama
3. Tinggalkan pemahaman bahwa pemimpin masa depan adalah bukan hanya yang
berorientasi pada HOW TO DO IT tetapi yang seharusnya berorientasi pada
HOW TO BE
THE WINNING TEAM
1. Ciptakan dan rekrut orang yang tepat
2. Bangun budaya tim
3. Lakukan pengembangan dan pembelajaran terus menerus
4. Adakan staf pendukung dan alur kerja, ciptakan insentif yang memadai dan
RAYAKAN SETIAP KEBERHASILAN

Memantapkan konsep keberhasilan kepermimpinan tim sehingga menghasilkan bu-


daya tim yang kuat
5. Kepercayaan tim inti
6. Kesadaran tim
7. Efektifitas tim
8. Ikatan tim
9. Komunikasi interpersonal
Thank you

Anda mungkin juga menyukai