Anda di halaman 1dari 33

BAB V: Memimpin dan Mengelola

Tim
Kelompok 3
1. Nurrusly syarip 012022088
2. Lestari Eva Maryani 012022079
3. Ricki Oktaviana 012022087
4. Imaduddin Septyan 012022076
5. Wiloso Wawang 012022078

Summary Maximum Performance


(a practical guide to leading & managing people at work)
MEMIMPIN & MENGELOLA TIM
• GRUP (berasal dari bahasa Prancis Groupe):
Sekumpulan orang yang berinteraksi dari waktu ke
waktu, yang menganggap diri mereka sebagai
bagian dari kelompok dan yang, sampai batas
tertentu, memiliki minat, nilai, sikap, dan tujuan
yang sama, kelompok ini bersifat Informal.

• TIM (Bahas Inggris Kuno): Jeni sekelompok yang


lebih formal, yang terstruktur dan terorganisir
berinteraksi dari waktu ke waktu, yang
menganggap diri mereka sebagai kesatuan dengan
skill yang saling melengkapi,dan memiliki tujuan
yang sama,Kinerja, yang mengharuskan mereka
saling bertanggung jawab.

Tim memegang janji untuk berbagi pengetahuan dan menciptakan


solusi untuk masalah, meningkatkan proses kerja dan komunikasi, meningkatkan
motivasi dan produktivitas individu, memotong biaya dan mempromosikan inovasi.
ASPEK POSITIF ASPEK NEGATIF
 Menghasilkan lebih banyak ide dan  Berkurangnya motivasi dan
informasi. kinerja karyawan
 Meningkatkan motivasi dan kinerja,  Tidak efektif dan memperlambat
dengan memberi karyawan pengambilan keputusan,
lebih banyak otonomi dan kontrol terutama di birokrasi besar.
atas pekerjaan.  Kemalasan sosial (malas) dan
 Meningkatkan efisiensi freeloading (menikmati manfaat,
 Dapat bekerja secara kooperatif atau mengambil pujian untuk,
 Tim yang kohesif menghasilkan pekerjaan orang lain).
kerja tim yang baik, semangat tim  Dapat bersifat memaksa dan
yang tinggi, saling menghormati mengintimidasi, dan mungkin ada
dan percaya. ketergantungan yang
 Memiliki kepercayaan diri yang berlebihan pada pemimpin yang
lebih besar dalam dominan.
mengkomunikasikan kembali
hierarki organisasi.
Team Leadership Skills
Ketrampilam yang harus diterapkan oleh seorang leaders dalam sebuah tim
adalah sebagai berikut :
1. Berbicara dan bersikap jujur (Integritas)
2. Mendukung karyawan / tim (Suportif)
3. Memberi contoh positif (Walk the Talk)
4. Humor dan komunikasi 2 arah (open communication)
5. Motivasi dan pemberdayaan tim (Trust)

Kepemimpinan yang efektif adalah membuat semua anggota tim bersedia


menempatkan ego masing masing dibawah tujuan / misi tim. sehingga anggota
tim secara total dan sadar baik pikiran dan perbuatan mampu bekerja sama
untuk mencapai misi / tujuan.
Group Size dan Composition
Ukuran sebuah group dikatakan optimal tergantung dari 4 hal yaitu :
1. Tujuan
2. Sifat
3. Durasi dan
4. Kompleksitas tugas yang dihadapi

Katzenbach dan Smith (1983), menyarankan ada 8 langkah membangun tim berkinerja t
1. rekrutmen berdasarkan ketrampilan dan potensi yang sesuai
2. membangun hubungan personal antar tim (emotional bounding)
3. menetapkan aturan dan ketentuan yang jelas
4. menciptakan rasa urgensi untuk memotivasi tim
5. menciptakan tujuan dan tugas yang jelas beserta batas waktu
6. menantang tim memberi ide baru secara periodik
7. rapat yang teratur dan efektif
8. memberikan reward dan feedback bagi yang berprestasi
Membangun Sebuah Tim Baru

Dalam membentuk sebuah tim setidaknya ada 2 kondisi yg harus dihadapi seorang pemimpin, yaitu:
• Membangun Tim dari awal, dimana pada kondisi ini pemimpin bebas menentukan komposisi tim yg akan
menjadi anggota tim untuk mencapai tujuan organisasi
• Membangun tim eksisting namun terdapat disfungsional tim, dimana pada kondisi ini seorang pemimpin
dituntut harus dapat mengidentifikasi masalah yang menyebabkan fungsi dari masing-masing anggota
tidak berjalan dgn baik, sehingga dapat memperbaiki kinerja tim secara keseluruhan dlm pencapaian tujuan
organisasi
Model Tuckman & Jensen, dlm membentuk sebuah tim baru terdapat 4 tahap yang harus dilalui, yaitu:
• Forming, pada tahap ini masing-masing anggota memiliki sudut pandang dan focus pada fungsi masing-
masing dan masih bersifat defensif. Pd tahap ini dibutuhkan dominasi pemimpin agar tim focus pd tujuan
organisasi. Peran leader pd tahap ini harus dpt merangkul seluruh anggota tim dan mengarahkan mereka
menjalankan fungsinya masing-masing dlm mencapai tujuan organisasi.
• Storming, pada tahap ini tim mulai rencana utk mencapai tujuan, apa yg hrs dilakukan dan menentukan
siapa orgnya. Pada tahap ini gesekan mulai terasa. Hal ini karena masing-masing akan mengusulkan ide dan
saran yang berbeda. Pada tahap ini peran pemimpin hrs dpt meredam konflik yg terjadi dan mencapai
kesepakatan mengenai rencana dan peran serta tanggung jawab masing-masing anggota tim
• Norming, pada tahap ini tim akan mulai focus menyelesaikan tugas sesuai fungsinya, dimana tim akan
mengembangkan aturan/norma bagi mereka sendiri, sehingga mereka tau cara bekerjasama dan
berkolaborasi. tugas pemimpin pd tahap ini adalah menjaga dan menyediakan fasilitas agar diperoleh
kualitas tim yg baik
• Performing, pada tahap ini masing-masing anggota tim saling bergantung dlm setiap pemecahan masalah
dlm organisasi, berbagi tujuan, memahami rencana untuk mencapainya, mengetahui peran dan cara
bekerja sama. Pada tahap ini produktifitas dan kerjasama tim sudah sangat baik . Tugas pemimpin pada
tahap ini harus tetap memonitoring fungsi kinerja tim dan mengarahkan agar tetap berjalan dgn baik.
Mengelola Rapat
• Berdasarkan beberapa penelitian mengatakan bahwa rapat dapat
menjadi pemborosan waktu, energi dan sumber daya daripada forum yg
berguna utk membuat keputusan, setidaknya seorang manager
menghabiskan 30-75% waktunya utk rapat namun tdk memperoleh hasil
• Penyebab dari hal itu dikarenakan seorang pemimpin tdk
menginvestasikan waktu & sumberdaya yg cukup dlm organisasi dan
managemen rapat
• Beberapa hal yg hrs diperhatikan dlm management rapat antara lain:
a. Materi rapat hrs dipersiapkan minimal 1 minggu sebelum rapat di
gelar
b. Menentukan topik yg akan di bahas dlm rapat
c. Hrs ada batas waktu tidak lebih dr 90 menit
Hal Hal yang perlu diperhatikan dalam
Membuat Meeting:

• Beri tahu pemimpin tim Anda sebelumnya


• Mengirim pengganti atau memberi pengarahan kepada anggota tim lainnya Selama
pertemuan tim
• Tepat waktu
• Satu orang pada satu waktu berbicara
• Hormati pandangan orang lain
• Menggunakan keterampilan manajemen interaktif
• Mencari bukti objektif – jangan mengandalkan perasaan 'intim’
• Tim harus menyetujui tindakan yang tepat
• Hanya pemimpin tim yang berhubungan dengan tim lain
Berikut adalah beberapa contoh tips untuk
merusak pertemuan orang lain:

 Berikut adalah beberapa contoh tip untuk merusak pertemuan


orang lain:
• Terlambat. I
 • Jangan repot-repot membaca agenda sebelum rapat.
• Berceloteh selama yang Anda suka,
 • Jangan repot-repot mendengarkan kontribusi orang lain.
• Bersikaplah sekeras mungkin jika ide atau inovasi baru
disarankan
 • Buat perbandingan yang meremehkan
 • Cobalah untuk memaksakan ide-ide Anda di setiap
kesempatan
 • Biarkan ponsel/pager Anda menyala selama rapat, dan
jangan lupa membawa makanan untuk dikunyah selagi Anda
tidak menjadi pusat perhatian.
Tanya jawab dari
audience
Tanya Jawab Memimpin dan Mengelola Tim

 ROLAND ANDI (Kel 1)


 Adakah sebuah teknik atau cara terbaik untuk meningkatkan efektivitas
pengembangan tim dengan kepribadian para anggota yang sudah terlanjur
kurang kompatibel satu sama lain?

 Perusahaan harus menyadari bahwa kemampuan intelejensi, adaptasi dan


motivasi yang dimiliki setiap tim tentu berbeda satu sama lain. Maka
diperlukan strategi khusus agar pengembangan tim dapat berjalan lebih
efektif, yaitu :
 Mengembangkan kebijakan komunikasi yang terbuka
 Mengadakan pertemuan rutin
 Mengetahui gaya kerja dan kepribadian setiap anggota tim
 Mengizinkan setiap anggota tim untuk berpartisipasi
 Memperhatikan kinerja anggota tim
Tanya Jawab Memimpin dan Mengelola Tim

 AHMAD NUR JENAL


 Membangun suatu tim yang solid sangat tidak mudah, bagaimana cara
membangun tim yang solid agar terealisasi suatu tujuan/target, dan berapa
lama waktu yang dibutuhkan ?

 Katzenbach dan Smith (1983), menyarankan ada 8 langkah membangun tim:


 1. rekrutmen berdasarkan ketrampilan dan potensi yang sesuai
 2. membangun hubungan personal antar tim (emotional bounding)
 3. menetapkan aturan dan ketentuan yang jelas
 4. menciptakan rasa urgensi untuk memotivasi tim
 5. menciptakan tujuan dan tugas yang jelas beserta batas waktu
 6. menantang tim memberi ide baru secara periodik
 7. rapat yang teratur dan efektif
 8. memberikan reward dan feedback bagi yang berprestasi
Tanya Jawab Memimpin dan Mengelola Tim

 MAYA ROSMIATI (Kel 1)


 Bagaimana jika pemimpin mempunyai tim yang sudah ada (contoh pemimpin baru join dan sudah
mempunyai tim) dan timnya ini tidak sesuai harapan dari pemimpin tersebut ?

 Masing-masing pemimpin tentunya memiliki gaya dan strategi berbeda dlm memimpin sebuah tim,
dimana tim yg ada dibawahnya diharapkan dpt mengikuti instruksi dan strategi yg hrs dijalankan. Maka
poin utamanya pastikan setiap anggota tim dpt mengerti dan menjalankan setiap instruksi dan strategi
yg dijalankan, dgn kata lain tim memiliki pengetahuan dan attitude yg baik. Solusi singkat yg dpt
dilakukan tentunya dgn mengganti tim yg tdk sesuai dgn harapan kita namun sebagai pemimpin jg hrs
dpt mempertimbangkan keuntungan dan kerugian yg dpt disebabkan oleh pergantian tim tsb.
 Oleh karena itu utk mengatasi tim yg tdk sesuai dgn harapan, seorang pemimpin hrs dpt
mengidentifikasi masalah yang terjadi apakah krn strategi yg dijalankan tdk sesuai, atau man power yg
dimiliki tdk berkualitas baik secara knowledge ataupun attitude sehingga arahan dr atasan tdk
tereksekusi dgn baik
 Jika masalahnya knowledge dpt dilakukan training dan coaching, dan jika ada tim dgn attitude yg
kurang baik dpt dilakukan discuse terlebih dahulu utk dpt saling memahami satu sama lainnya, jika ha
itu tdk membantu maka sebaiknya melakukan pergantian tim.
 Jika masalah people dlm hal ini knowledge dan attitude sdh dpt diatasi tentunya kita sebagai
pemimpin sdh dpt memimpin tim dan dapat mencapai tujuan dr organisasi
Tanya Jawab Memimpin dan Mengelola Tim

 WATUL SALIM
 Bagaimana jika waktu yang diberikan untuk pelatihan dan pengembangan yang diberikan untuk
calon karyawan baru tidak flexible untuk subjek karyawan tertentu yang mana test sudah dilalui
dalam tahap tertentu tetapi tidak lulus dalam tahap pengembangan (mempunyai waktu lebih
lama) dibanding karyawan lain. Apakah tindakan yang terbaik untuk hal ini?
 
 Perusahaan perlu memperhatikan manajemen waktu untuk proses pelatihan dan pengembangan
karyawan, karena implementasi program harus menyesuaikan dengan kondisi pekerjaan
karyawan tsb agar bisa berjalan efektif dan efisien.
 
 Contoh di WOM :
 Karyawan new hire = dilakukan on boarding umum dan functional maksimal pelaksanaan H+3 dari
tanggal efektif bergabung. Karena masih tahap orientasi dan load pekerjaan rendah.
 Karyawan existing = dilakukan development program untuk semua karyawan marketing oleh
Function. Dimana pelaksanaannya 1x sebulan di hari sabtu minggu ke 1 setiap bulannya.
 
 Dengan demikian apabila tidak lulus dalam tahap development maka akan dilakukan evaluasi
secara menyeluruh dan dilakukan remedial.
Tanya Jawab Memimpin dan Mengelola Tim

 BOY TAMPUBOLON
 Apakah kita sebagai bawahan bisa mengkritik atasan (pimpinan) kalau
memang gaya kepemimpinan yg dirasakan tidak sesuai dengan kondisi
tim sekarang? Kalau bisa cara penyampaian yg efektif seperti apa ?
  
 Bagaimanapun atasan juga seorang manusia biasa yang bisa salah. Sebagai
bawahan kita juga harus memberikan kiritik dan saran kepada atasan kita.
Karena hal inilah yang membuat hubungan antara atasan dan bawahan
menjadi lebih baik dan dapat bekerja serta memimpin dengan efektif dan
efisien. Berikut agar masukan bisa diterima dengan baik oleh atasan :
 Sampaikan Kritik dengan Sopan
 Adanya Dukungan Fakta
 Pilih Momen yang Tepat
 Minta Izin Terlebih Dahulu
Studi Case Group Thermote & Vanhalst

 Kelompok 3:
1. Imaduddin Septyan 012022076
2. Wiloso Wawang 012022078
3. Lestari Eva Maryani 012022079
4. Ricki Oktaviana 012022087
5. Nurrusly Syarip 012022088
Studi Case Group Thermote & Vanhalst – TVH

Group Thermote & Vanhalst – TVH – adalah organisasi global yang mengkhususkan diri dalam
membangun dan memperbaiki truk forklift. Ekspansi organisasi menghadirkan Paul Sanders,
direktur SDM di TVH, dengan masalah yang sulit:
 TVH tidak memiliki sistem untuk menangkap, menyimpan, dan meningkatkan pengetahuan
karyawan.
 Ada arus masuk besar-besaran orang-orang muda yang tidak memiliki pengetahuan teknis, dan
pengetahuan khusus hilang ketika karyawan yang lebih tua meninggalkan perusahaan.
 Untuk mengatasi masalah ini, Paul Sanders memperkenalkan program mentorship. Program ini
membantu karyawan yang lebih tua mentransmisikan pengetahuan dan pengetahuan mereka
kepada karyawan yang lebih muda.
 Paul menyadari bahwa transisi ke sistem mentoring tidak berjalan mulus ketika ia mendapat
surat dari Freddy Jacobs, salah satu karyawannya yang paling dihormati. Freddy menantangnya
dengan yang berikut: “Akhir-akhir ini kami tidak melakukan apa-apa selain menjelaskan proses
kerja kepada anak-anak muda. Atau pekerjaan sendiri harus dikesampingkan, dan mengapa?
Selain itu, pria muda di pra-pengemasan belum pernah melihat truk forklift dalam hidupnya,
tetapi dia memulai dengan perubahan tiga orang yang lebih tua. Kami telah bekerja sama
dengan sukses selama lebih dari 30 tahun, dan saya harap Anda akan menangani situasi ini
dengan benar. “Setelah Paul selesai membaca surat itu, dia mengerutkan kening.
Identifikasi Masalah

 Pada contoh kasus diatas direktur SDM tsb dihadapkan pada beberapa masalah sumber daya
yaitu:
 tdk adanya system terpadu yg secara rinci mengcapture tentang pengetahuan sumber daya
manusia dari pengetahuan dasar hingga hal” yg lebih detil terkait kompetensi yg harus
dimiliki oleh seorang staff mekanik di bengkel tersebut
 masalah kedua yaitu adanya sekelompok karyawan baru yg tdk memiliki kemampuan teknis
yg mumpuni utk bekerja sbg mekanik di bengkel tsb, disisi lain pengetahuan yg dimiliki oleh
kelompok mekanik senior di bengkel tsb hilang seiring dgn kepergian dr karyawan senior tsb
 terdapat karyawan pd bagian pra-pengepakan yg bahkan blm pernah melihat truk forklift,
namun sdh bertanggung jwb atau memimpin 3 org senior yg secara teori seharusnya
karyawan tersebut tdk atau blm layak menjadi pemimpin dr 3 org senior tsb
 program mentorship yg dijalankan Paul Sanders tdk berjalan mulus dimana program tsb
menimbulkan adanya ketidaknyamana dari kelompok senior dimana mereka cenderung
harus mengajarkan karyawan-karyawan baru sampai pekerjaan mereka sendiri terbengkalai.
Disisi lain kelompok senior merasa terancam karirnya dgn masuknya karyawan-karyawan
baru tsb spt yg terjadi pd point 3
 Masalah utama dari perusahaan tersebut adalah transfer knowledge
Penyelesaian Masalah

beberapa upaya yg dpt dilakukan agar program mentorship dpt berjalan baik antara lain:
 membenahi proses recruitment dimana kandidat yg terpilih setidaknya harus memiliki keahlian di bidang tsb atau
memiliki latar belakang Pendidikan yg sesuai dgn pekerjaanya.
 Sbg bentuk pengembangan skill sumber daya manusia dapat dibuatkan beberapa modul, poster, atau media lainnya
yg memuat informasi yg berkaitan dgn pekerjaan spt bagian-bagian dari truk forklift, FAQ mengenai kerusakan yg
sering terjadi pada mesin fork lift dan gejala-gejala yg dpt dijadikan sbg indicator sebuah kerusakan mesin fork lift,
etc. beragam informasi tersebut dapat di rangkum dari berbagai sumber baik itu dr manual book perusahaan
produsen kendaraan tsb, dr literatur online dan jg dr pengalaman para mekanik senior yang bekerja di bengkel tsb.
Sehingga informasi dan pengetahuan yg diketahui oleh para pekerja senior tidak hilang seiring dgn kepergian
karyawan tsb dan dpt diturunkan pada karyawan-karyawan baru di kemudian hari
 Mengadakan program orientasi awal pd proses recruitment bagi karyawan baru sehingga karyawan baru dpt
mengenal mengenai lingkup pekerjaan yg akan mereka jalankan setiap hari. Kegiatan yg dpt dilakukan antara lain:
mengamati para senior bekerja, pengenalan dasar pd truk forklift, pendampingan praktik kerja perbaikan truk forklift
didampingi para senior, hingga dibuatkan kelompok kerja gabungan antara senior dan karyawan baru dlm
menyelesaikan sebuah projek perbaikan truk forklift. Dgn demikian diharapkan dpt terjadi transfer ilmu dari para
senior terhadap karyawan baru.
 Dibuatkan jadwal refreshment dan jg ujian kompetensi utk memastikan masing-masing karyawan sudah memiliki
kompetensi yg dibutuhkan perusahaan
 Memberikan pemahaman terhadap para senior bahwa tugas yg diberikan kepada senior utk mengajarkan karyawan
baru bertujuan utk menunjang tujuan perusahaan dan meyakinkan bahwa kesempatan berkarir yg dimiliki sama baik
senior maupun karyawan baru, yg membedakan adalah kompetensi dan kualitas yg dimiliki masing-masing individu.
Jawaban Pertanyaan
Jawaban A:
Jika kita dihadapkan pada posisi paul sanders tentunya kita coba melakukan
identifikasi masalah apa saja yang menyebabkan mentoring tersebut tidak berjalan
untuk kemudian dirumuskan solusi dari masing-masing masalah tersebut seperti yang
sudah dijelaskan melalui slide 18 s/d 20
Jawaban B:
Proses mentoring akan sukses dengan cara pembenahan system HR secara
keseluruhan mulai dari perekrutan, proses orientasi, perbendaharaan pengetahuan,
hingga mekanisme reward & punishment sehingga dihasilkan karyawan yg berkualitas
tinggi. Kesuksesan perusahaan dalam hal ini dapat dilihat dari tidak adanya gap
kompetensi yang jauh antara karyawan baru dengan senior. Disisi lain setiap karyawan
juga merasa memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang secara karir
Jawaban C:
Metode pelatihan ini seharusnya dipilih sejak awal tidak harus menunggu terjadinya
masalah seperti case diatas, jika proses perekrutan, pelatihan dan pengembangan,
serta proses monitoring dan evaluasi ini diajalankan dengan konsisten seharusnya
tidak terjadi masalah seperti yang dijelaskan pada case diatas
Tugas Pribadi
Pertanyaan dari Pak
Adrie
Pertanyaan

1. Sodara pemimpin perusahaan eskportir, posisi perusahaan ada pd taraf mature, yg


berkantor pusat di jkt dan memiliki 50 cabang di 50 negara, jumlah karyawan 25rb.
Pertanyaanya bila terjadi factor tdk terduga yaitu resesi, apa solusi sodara sbg
pemimpin, pilih dr 3, merubah visi, misi atau strategi? Jelaskan!
2. Saudara sbg pemimpin perusahaan yg memiliki 70% karyawan termotivasi, sedangkan
30% tdk termotivasi untuk bekerja. Padahal mereka telah ikut pelatihan. Pertanyaanya
apakah anda ambil tindakan punishment atau enabling? Jelaskan!
Nurrusly Syarip (012022088)
Jawaban utk pertanyaan 1:
resesi ekonomi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara
sedang memburuk yang terlihat dari Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, pengangguran meningkat,
maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut. Contoh paling nyata resesi
yg kita alami adalah pada masa pandemic covid 19 dimana banyak sector usaha yg terdampak mengalami kendala
operasional dan terpaksa mengurangi jumlah karyawan bahkan tutup.
Definisi dari visi merupakan tujuan utama atau cita-cita yang ingin dicapai oleh perusahaan di masa mendatang dan
tidak dibuat berdasarkan kondisi saat ini, sedangkan misi adalah penjabaran langkah-langkah yang harus dilakukan
untuk mencapai visi perusahaan. Strategi merupakan pendekatan menyeluruh yang terkait dengan pelaksanaan
gagasan, perencanaan dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Perubahan visi dan misi
biasanya dilakukan jika perusahaan tersebut mengalami pergantian management/pemegang saham dengan tujuan
rebranding sehingga mempermudah sosialisasi brand. Maka jika saya sebagai pimpinan perusahaan dan
dihadapkan pada kondisi resesi langkah yang akan saya ambil adalah mengubah strategi perusahaan tanpa
mengubah visi dan misi perusahaan, mengatur langkah-langkah jangka pendek yang akan dilakukan supaya
perusahaan dapat bertahan pada kondisi tersebut. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:
Mengingat fase perusahaan dalam kondisi mature, misalkan pada awalnya focus pada ekspor barang tertentu
dapat membuat diversifikasi produk untuk meningkatkan pendapatan perusahaan yaitu dengan mengadakan
ekspor barang-barang yang mungkin banyak dibutuhkan pada masa resesi tersebut, misalkan pada masa
pandemic dibutuhkan berbagai alat penunjang medis seperti masker, obat-obatan, vaksin, instrument tes
kesehatan dll.
Melakukan beberapa penggabungan beberapa pekerjaan yang awalnya dilakukan oleh divisi berbeda untuk
meminimalisir biaya operasional perusahaan secara umum
Mengingat perusahaan memiliki setidaknya 50 kantor cabang di seluruh dunia, maka management dapat
melakukan sentralisasi pada divisi tertentu yang memang dapat melakukan proses control keseluruhan cabang
pada satu titik central misalkan kantor pusat. Sehingga yang awalnya divisi tersebut tersebar di setiap cabang
dapat dikumpulkan di satu tempat sehingga dapat kembali meminimalisir biaya operasional terutama biaya sewa
Gedung.
Nurrusly Syarip (012022088)

Jawaban utk pertanyaan 2:


Tindakan yang akan saya ambil adalah punishment terhadap 30% karyawan yang tidak
termotivasi jika memang sudah tidak dapat menyesuaikan dengan nilai perusahaan,
langkah ini saya ambil dikarenakan jika tidak segera diambil tindakan tegas maka
unmotivated employee tersebut dapat menyebar terhadap karyawan lainnya dan
dapat menurunkan performance organisasi secara keseluruhan. Namun ada baiknya
sebelum dilakukan punishment 30% karyawan tersebut coba lakukan pendekatan
persuasive dan konseling terkait apa yang membuat karyawan tersebut demotivasi
dan mendiskusikan solusi dari masalah tersebut, dengan demikian mungkin dari 30%
karyawan tersebut ada yang teratasi masalah demotivasinya dan dapat mengurangi
persentase karyawan yang terkena punishment. Karena jika terlalu mudah mengambil
keputusan punishment dlm hal ini pemecatan terutama untuk karyawan ekspert
dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan seperti sulit menemukan pengganti yg
sepadan, harus mengeluarkan biaya tambahan untuk pelatihan karyawan baru dan
tidak terbentuknya chemistry/kerjasama antar karyawan, performa perusahaan yang
buruk dan tingginya persentase turnover karyawan.
Lestari Eva Maryani (012022079)

Jawaban utk pertanyaan 1:


 Resesi Adalah merupakan sebuah Faktor Eksternal yang mempengaruhi
kondisi perusahaan. Dalam hal ini juga perusahaan eskportir saya
berskala internasional tumbuh dan berkembang berkat konsistensi
meraih Visi yang ada, maka dalam hal ini yang saya lakukan adalah
 Melihat dan mengevaluasi kembali MISI yang ada, apakah masih relevan
untuk dijalankan dalam mencapai Visi, jika masih relevan tidak diubah,
jika tidak relevan maka dilakukan perubahan.
 Dalam kondisi Relevan atau tidaknya MISI maka yang pasti harus
dirubah adalah Strategy, Dimana Perusahaan harus melihat
Permasalahan apa yang menyebabkan tidak tercapainya tujuan, apakah
dampak Resesi ini sepenuhnya berpengaruh terhadap Kinerja
perusahaan, Apakah para Mitra juga terdampak dsb, maka perlu
dilakukan evaluasi secara keseluruhan terhadap efek resesi ini.
Lestari Eva Maryani (012022079)

Jawaban utk pertanyaan 2:


 Mengetahui faktor yang mempengaruhi 70% karyawan yang termotivasi,
bagaimana mereka menyerap pelatihan yang dilakukan, sehingga menjadi
termotivasi dan mungkin dapat dijadikan Benchmark/sucses story bagi
Karyawan yang tidak termotivasi.
 Mencari tahu Faktor2 yang menyebabkan 30% karyawan ini tidak termotivasi :
 Apakah karena faktor External Karyawan : Misalnya Gaji, Budaya Perusahaan
atau Karena Faktor Internal Karyawan : Tujuannya bekerja atau Tujuan Pribadi
 Dari sini dapat kita evaluasi kembali apakah Pelatihan yang sudah diikuti benar2
sesuai kebutuhan karyawan
 Setelah saya melakukan Step 2, dan secara spesific 30% ini dapat dikelompokkan
pada Problemnya masing2, diberikan solusi, sesuai dengan standart
perusahaan. Dan apabila ada kecendruangan ternyata karyawan memang sudah
tidak memiliki Motivasi dan Tujuan yang sesuai Visi misi peruhasaan lagi, maka
dapat dilakukan PUNISHMENT berjenjang.
Ricki Oktaviana (012022087)

Jawaban utk pertanyaan 1:


 Strategi untuk mengantisipasi dampak resesi ekonomi tersebut terhadap kinerja
ekspor, salah satunya adalah mengupayakan diversifikasi pasar ekspor yang
dilakukan melalui promosi ekspor termasuk Trade Expo dan misi dagang negara-
negara tujuan ekspor non tradisional terutama Afrika, Timur Tengah, Amerika Latin.
 Upaya diversifikasi tersebut dilakukan dengan menjalin perjanjian bilateral dengan
negara-negara mitra dagang baru setelah mendorong peningkatan ekspor produk
bernilai tambah tinggi, termasuk dengan refocusing produk ekspor dari produk
primer ke produk industri, dan diversifikasi produk ekspor, termasuk penggiatan
ekspor jasa.
Ricki Oktaviana (012022087)

Jawaban utk pertanyaan 2:

Tindakan punishment (Teguran lisan/tertulis) karena pemimpin memiliki peranan dan


peluang yang sangat besar untuk menciptakan lingkungan kerja yang kondusif demi
meningkatkan motivasi karyawan. Berikut cara yang bisa dilakukan oleh para pemimpin
untuk meningkatkan motivasi karyawan.
 Memberikan peluang berkomunikasi yang efektif kepada semua karyawan.
 Menciptakan peluang bagi seluruh karyawan untuk mengembangkan keterampilan
mereka.
 Menciptakan komunikasi yang efektif antara karyawan, manajer senior dan eksekutif.
 Membina hubungan yang baik antara karyawan dan supervisor. 
 Memberikan kepercayaan dan kesempatan bagi karyawan untuk bertanggung jawab
atas pekerjaannya.
 Mengatasi kekhawatiran dan keluhan yang dimiliki karyawan.
 Memberi apresiasi, pengakuan dan penghargaan kepada para karyawan yang unggul.
Imaduddin Septyan (012022076)
Jawaban utk pertanyaan 1:
 Visi dan Misi perusahaan tidak perlu dirubah, namun yang dirubah adalah
strateginya. Resesi adalah suatu kondisi dimana pertumbuhan perekonomian suatu
negara menurun (negatif) dua kuartal atau lebih dalam satu tahun. Resesi
mempunyai dampak setor rill menahan kapasitas produksi, intrumen investasi
mengalami penurunan dan tentunya terjadi pelemahan daya beli masyarakat.

 Maka hal yang pertama dilakukan adalah melakukan koreksi terhadap target
profitbility perusahaan. Hal ini mutlak dilakukan untuk megantisipasi konsekuensi
setelahnya. Profit didapat dengan 2 cara sederhana yaitu meningkatkan
pertumbuhan omzet penjualan atau menurunkan cost (pengeluaran).
  
 Ditengah resesi pertumbuhan omzet sulit untuk didapatkan, hal hal yang bisa
dilakukan hanya menjaga omzet tidak turun secara signifikan yaitu dengan
melakukan relokasi / pemindahan tujuan export ke pasar / negara baru yang secara
ekonimi tidak begitu terdampak resesi
  
 Hal berikutnya tentu melakukan efisiensi, terutama cut the fix cost. Penghematan
harus dilakukan seperti meminilisir biaya kantor alat tulis, listrik, dll. Kemudian
melakukan reschedule / restruktur kewajiban perusahaan seperti hutang, surat
hutang, dan kewajiban lain.
Imaduddin Septyan (012022076)

Jawaban utk pertanyaan 2:


 Ada 3 arah untuk opmalisasi pemberdayaan karyawan yaitu enabling, empowering dan
protecting. Enabling adalah meciptakan suasana / iklim yang membuat setiap anggota
menjadi berkembang dan produktif. Maka jika sudah dilakukan pelatihan namun masih
ada 30% karyawan yan tidak termotivasi, hal yang harus dilakukan sbb :
 Melakukan Coaching dan Counseling kepada 30% karyawan yang tidak termotivasi untuk
melihat basic problem penyebab mereka tidak termotivasi, jika sudah ditemukan
problemnya maka akan lebih mudah untuk killing the problem
 Tidak termotivasinya karyawan akan menyebabkan iklim di perusahaan tidak baik dan
menjadi pengaruh negatif bagi yang sudah termotivasi, maka hal lain yang harus
dilakukan adaah mebuat kelas metoring, yaitu karyawan yang termotivasi secara
grouping melakukan pndampingan terhadap karyawan yang tidak termotivasi
 Membuat project improvement kepada grouping yag sudah dbentuk, untuk mebuat
aktualisasi diri dan rasa dihargai dan perusahaan mendapat manfaat atas munculnya ide
ide baru.
 Jika masih ada karyawan yang tidak termotivasi atas langkah2 diatas, tentu perlu
dilakukan assesment terakhir apakah karyawan masih layak untuk dipertahankan
Wiloso Wawang (012022078)

Jawaban utk pertanyaan 1:


 Sebagai pemimpin perusahan exportir yang memiliki 50 cabang di 50 negara, jika
terjadi resesi ekonomi maka solusi yang akan di ambil adalah melakukan perubahan
strategi, mengapa demikian karena strategi bisa di sesuai dengan kondisi yang ada
dengan cara melakukan inovasi terhadap produk exportir, system pemasaran dan
inovasi pembuatan produk baru sesuai kebutuhan. Dilakukan efisiensi pengurangan
karyawan yang tidak produktif dan penutupan cabang yang tidak profit.
 Visi Misi perusahaan tidak menjadi pilihan ketika resesi karena hal ini akan
berdampak panjang, karena visi misi merupakan pilar-pilar penyangga dan tujuan
dari perusahaan kalau hal itu di rubah maka tujuan perusahaan juga akan berubah.
Wiloso Wawang (012022078)

Jawaban utk pertanyaan 2:


Sebagai pemimpin perusahaan yang memiliki 70% karyawan termotivasi, 30% tidak
termotivasi, maka terhadap 30% karyawan yang tidak termotivasi akan di ambil
tindakan punishment dan pengawasan tersendiri.

Anda mungkin juga menyukai