Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ARGI ALMENDO TARYONIO

NPM : 210426408

1. Apakah yang membedakan team dari group? Berikan contoh penerapan dari jawaban
Saudara!
2. Berikan gambaran kerja dari virtual team. Carilah satu contoh di internet penerapan dari
virtual team dengan menyebutkan nama perusahaan dan mekanisme kerjanya.
3. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas tim? Uraikan jawaban Saudara!
4. Apakah yang dimaksud dengan social loafing? Mengapa terjadi social loafing yang dapat
mempengaruhi efektivitas tim?
5. Bagaimana komposisi tim yang baik menurut Saudara?
6. Bagaimana cara perusahaan membentuk pekerja dalam tim? Jelaskan jawaban Saudara
disertai contoh!
7. Bagaimana cara memilih anggota tim yang baik?
8. Apakah pertimbangan yang dipakai perusahaan ketika menggunakan kerja individual
daripada kerja tim?

JAWAB :

1. Kelompok kerja adalah sebuah kelompok yang berinteraksi terutama untuk berbagi
informasi, membuat keputusan, dan membantu setiap anggota kelompok tampil dalam area
tanggung jawabnya.: contohnya seperti kita kuliah saat ini dan dibagi” dalam bebrapa grup
dalam mengerjakan suatu tugas dalam grup kita ,kita mempunyai tujuan untuk
menyelesiakan tugas kita akan tetapi itu hanya untuk kepentingan individu semata ,setelah
kita selalesai dengan tugas kita maka hubungan kita sebgai grup juga telah selsai

Tim kerja adalah sebuah kelompok yang upaya individunya menghasilkan kinerja yang lebih
besar daripada jumlah masukan individu: contohnya dalam suatu perusaahaan kita
membentuk tim kerja yang mana diambil dari setiap divisi yang , yang mana akan membuat
tim saling tergantung untuk mencapai hasil dan gol yang sama
2. Perusahaan yang menerapkan virtual team adalah Verification Telephone(Verifone)
Implementasi virtuak team di perusahaan Verifone
• Mengimplementasi tim virtual dalam operasional hariannya
• Implementasi tim virtual merupakan upaya untuk mewujudkan efisiensi kerja untuk
menekan biaya ( cost reduction )
• Dengan menyuebar pekerja di berbagai lokasi,verifone bisa mendaptkan informasi
mengenai pasar di berbagai belahan dunia
3. Factor yang mempengaruhi efektifitas tim adalah
Tim yang efektif dimulai dengan menganalisis misi tim, mengembangkan tujuan untuk
mencapai misi, dan menciptakan strategi untuk mencapai tujuan.Ini terdengar jelas, tetapi
banyak tim mengabaikan proses mendasar Motivasi, Kemanjuran Tim, Identitas
,Kekompakan. Model mental, Tingkat Konflik, Kemalasan Sosial, Kepercayaan Tim
4. Social loafing (pemalasan sosial) merupakan suatu kondisi ketika kontribusi individu pada
aktivitas kolektif tidak dapat dievaluasi, individu sering bekerja kurang giat dalam kelompok
dibandingkan saat bekerja sendirian

Dampak social loafing


• Menyebabkan Semangat Tim yang Buruk: Jika beberapa anggota menjadi malas dan
enggan, memberikan kontribusi paling sedikit dalam kelompok, seluruh tim merasa
kehilangan motivasi dan kehilangan semangat.
• Memberikan Kesan Negatif: Sikap melarikan diri dari individu social loafing
menyebarkan kesan negatif di seluruh kelompok, sehingga dapat menurunkan
kinerja dan produktivitas tim.
• Menghambat Pengembangan: Pertumbuhan organisasi secara bertahap turun jika
kemalasan sosial berlanjut untuk waktu yang lama.
• Menyebabkan Pemborosan Sumber Daya: Sumber daya manusia melibatkan biaya,
dan karena perilaku Social Loafing, maka karyawan menjadi biaya yang sia-sia bagi
organisasi.
• Menurunkan Motivasi Anggota Tim yang Bekerja Keras: Karena efek penunggang
bebas dan efek pengisap, anggota tim yang berprestasi menjadi terdemoralisasi.
Oleh karena itu mereka juga mencoba untuk menurunkan kontribusi dari tugas yang
diberikan dengan menganggapnya sebagai beban.
5. Menurut saya komposisi team yang baik sebagai berikut :
• Seorang pemimpin (ketua), yaitu seorang pemikir yang disiplin yang bertugas
mengorganisir dan mengkoordinir tim, memelihara keseimbangan usaha dan
menjadi titik tumpu tim dalam menjaga posisi mereka.
• Pembentuk, orang yang memiliki kemampuan untuk memberikan dinamika dan
pengarahan kepada tim, menyediakan motivasi, kreatif.
• Pemikir, yang dapat menyediakan gagasan bagi kemajuan tim.
• Pengevaluasi, yang dapat mengevaluasi permasalahan yang ada dan hasil kerja tim.
• Penyelidik sumberdaya, yang menyediakan informasi dan jejaring sosial dan relasi
• Pekerja tim, yang secara efisien berhubungan langsung dengan pekerjaan,
memecahkan konflik, memperlancar hubungan dan memotivasi rekan satu tim.
• Penyelaras akhir, yang memandu dan memberi peringatan kepada tim jika terjadi
hal-hal yang tidak sesuai dengan komitmen bersama.

6. Inilah cara perusahaan membentuk pekerja dalam tim


• Tentukan tujuan BersamaSetelah tim terbentuk dan bersatu, tentukan
tujuan bersama yang ingin dicapai. Langkah selanjutnya adalah memecah visi
menjadi tujuan dan tugas yang lebih kecil serta dapat dikelola. Tentukan garis
besar tugas, durasi mengerjakan tugas, dan tanggung jawab yang harus
dipegang setiap anggota. Jangan lupa juga untuk menentukan peran yang
akan dimainkan setiap anggota tim. Selain itu, pastikan juga untuk
mempertimbangkan sumber daya lain yang diperlukan seperti waktu, ruang,
dukungan, dan uang.
• Kenali karakter setiap anggota
Ada pepatah yang berbunyi “Tak kenal maka tak sayang”. Pepatah tersebut
bisa kamu terapkan dalam meningkatkan kerjasama tim lho. Karena dengan
mengenal karakter setiap anggota, maka akan sangat memudahkan untuk
berkomunikasi dan mencapai tujuan yang sama sehingga target kerja yang
sudah ditentukan bisa dicapai dengan mudah.
• Rajin komunikasi dan mengobrol dengan rekan satu tim
Komunikasi merupakan salah satu kunci utama yang harus dipegang oleh
semua karyawan. Karena komunikasi yang teratur dan berjalan dengan baik
akan membuat setiap anggota menjadi lebih nyaman, serta tidak ragu untuk
mengemukakan pendapat.
Selain itu, komunikasi yang lancar juga akan membuat suatu masalah yang
dihadapi tim bisa cepat teratasi. Komunikasi yang dimaksud disini juga bukan
hanya komunikasi yang berhubungan dengan pekerjaan saja ya. Tapi juga
komunikasi dalam bentuk informal, seperti membicarakan berita terbaru,
film atau drama yang bagus, ataupun jajanan yang sedang banyak diminati.
• Lakukan aktivitas di luar kantor bersama
Poin yang satu ini masih memiliki kaitan dengan poin sebelumnya. Setelah
memiliki hubungan komunikasi yang kuat antar satu dengan anggota tim
yang lain. Maka tidak ada salahnya lho jika kamu membuat jadwal rutin untuk
melakukan aktivitas seru di luar kantor. Misalnya sekedar nonton film,
olahraga, ataupun berkumpul di satu rumah rekan kerja untuk masak-
masak.Di tengah pandemi COVID-19 seperti sekarang, pemerintah memang
menyarankan masyarakatnya untuk lebih banyak beraktivitas di rumah.
Namun, jangan khawatir karena kamu tetap bisa menghabiskan waktu
bersama dengan rekan kerja kok. Misalnya dengan nonton film bersama
melalui Zoom atau sekedar bermain game online.
• Tentukan aturan dalam tim
Ketika mendengar kata “aturan” hal pertama yang terlintas di pikiran kamu
adalah sekumpulan kewajiban atau aturan kaku yang harus dipenuhi semua
anggotanya? Eitts tenang dulu, aturan yang dimaksud disini bukan aturan
yang kaku seperti itu kok. Melainkan aturan yang mudah dilakukan dan
pastinya tetap menyenangkan untuk dilakukan, tapi tetap bisa membuat
suatu tim semakin kompak.
Beberapa contoh aturan yang bisa ditetapkan bersama anggota tim,
yaitu:Saat berkumpul tidak boleh ada sibuk dengan gadget. Tidak
mengganggu privasi anggota satu tim satu sama lain Setiap anggota
diharapkan saling mengeluarkan saran atau pendapat untuk kemajuan
tim.Jangan ragu untuk mengemukakan keluh kesah saat rapat. Agar lebih
menarik kamu bisa menentukan aturan ini bersama semua anggota tim,
sehingga anggota tim bisa menyepakatinya bersama dan berjanji untuk
mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan.
• Adakan evaluasi setiap satu atau dua minggu sekali
Hal lain yang tidak kalah penting untuk dilakukan adalah dengan mengadakan
evaluasi kerja setiap satu atau dua minggu sekali. Dalam agenda rutin ini,
selain mengevaluasi pekerjaan satu tim, setiap anggota tim juga bisa
memberikan saran mengenai cara agar tim kerja bisa semakin kompak ke
depannya. Selain itu, setiap anggota juga diperbolehkan untuk mengeluarkan
keluh kesahnya dan kemudian dicari solusinya bersama. Momen evaluasi ini
juga bisa menjadi saat yang paling tepat untuk kamu menyampaikan
tambahan pekerjaan yang mungkin ingin diberikan.
• Bikin suasana kerja yang senyaman mungkin
Kunci utama yang bisa kamu lakukan untuk meningkatkan kerjasama tim
adalah membuat suasana kerja yang senyaman mungkin. Kadang cara paling
mudah yang bisa kamu lakukan adalah dengan memberikan kebebasan
berpendapat untuk setiap tim dan berikan kesempatan anggota tim untuk
belajar banyak hal
• Hargai privasi setiap anggota tim
Sedekat-dekatnya kamu dengan rekan kerja, jangan lupa untuk tetap
menghargai privasi satu sama lain. Cara paling mudah yang bisa kamu
lakukan adalah dengan tidak bertanya kenapa dan apa yang dilakukan rekan
kerja saat cuti. Karena cuti merupakan hak setiap karyawan. Tidak hanya
memberikan manfaat untuk diri sendiri, meningkatkan kerjasama tim juga
bermanfaat untuk membawa perusahaan agar bisa lebih berkembang
kedepannya.

7. Cara memilih anggota tim yang baik adalah


• Setiap anggota tim memiliki kecerdasan emosional
Tim yang solid tidak hanya memiliki keterampilan teknis, tetapi juga
kecerdasan emosional. Bahkan, penelitian telah menunjukkan bahwa
kecerdasan emosional lebih penting daripada IQ dari masing-masing anggota.
Dan faktanya, jika masing-masing anggota tim memiliki kepedulian atau
kepekaan sosial, maka hal itu akan berdampak pada kualitas kerja tim yang
lebih baik.
• Kolaborasi antara introvert dan extrovert
Biasanya, kita berpikir bahwa orang yang terbuka (extrovert) adalah dia yang
menjalankan (doers) atau pemain yang berada di garis depan. Biasanya
orang-orang extrovert ini dianggap sebagai anggota tim yang lebih kompeten
karena mereka terlihat lebih banyak dan mudah bergaul dengan orang lain.
Tapi ternyata, penelitian menunjukkan bahwa orang-orang dengan sifat
extrovert biasanya melakukan hal-hal dengan tergesa-gesa dan tidak jarang
hasilnya tidak sesuai dengan yang diharapkan orang lain, sementara orang-
orang dengan sifat introvert mendapatkan perhatian karena mereka telah
berpartisaipasi melebihi harapan dari kelompok mereka.
Jadi, dengan memadukan tim dengan anggota yang memiliki sifat extrovert
dan introvert di dalamnya, maka anda berhasil menciptakan kolaborasi yang
pas dalam kelompok anda.
• Setiap anggota tim saling berbagi dan memahami tujuan bersama
Setiap anggota tim harus memiliki tujuan dan ambisi yang sama, hal ini
bertujuan agar tim dapat bekerja seefisien mungkin. Serangkaian penelitian
pada tim militer menunjukkan bahwa kerja tim yang efisien tergantung pada
bagaimana anggota tim menerapkan pemahaman bersama dari tugas/tujuan
yang harus mereka capai.
Para ilmuwan menyebutnya model “mental yang sama”. Inilah yang
memungkinkan anggota tim untuk mengantisipasi apa yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan tugas dan apa tindakan anggota tim lainnya.
Anda dapat mendorong model “mental yang sama” dalam tim anda dengan
menetapkan peran dan harapan yang jelas, atau sebagai anggota tim dan
bukan manajer. Bangunlah komunikasi yang jelas serta pahami dan
berbagilah tujuan dan niat anda dengan anggota tim lainnya. Hal ini juga akan
membantu anggota tim memahami peran apa yang diperlukan untuk
mendukung tujuan tersebut, serta membantu setiap anggota tim memahami
dan menghargai pekerjaan anggota tim yang lain.

• Memiliki waktu untuk ber-humor-ria


Humor mungkin bukan merupakan faktor yang jelas untuk mengukur
efektivitas tim, namun kenyataannya, humor telah membangun kepercayaan
dan keintiman yang dapat menciptakan interaksi tim yang lebih baik.
Eric Romero dari Peru Catholic University dan Anthony Pescosolido dari
Univeritas New Hampshire, menemukan bahwa humor memiliki dampak
positif pada beberapa aspek interaksi tim yang efektif, termasuk komunikasi
yang efektif, pengembangan individu, produktivitas, dan manajemen emosi.
Mungkin akan terdengar aneh, jika menempatkan humor sebagai alat
manajemen yang baik, namun kenyataannya hal tersebut bermanfaat bagi
semua orang untuk tidak begitu serius sepanjang waktu.
• Mereka berkomunikasi secara proaktif
Tim yang efektif menjalin komunikasi yang intens dan proaktif. Komunikasi
yang proaktif ini dapat terwujud dalam 4 cara: Anggota tim memberikan
informasi sebelum dimintaMereka memberikan dukungan dan bantuan
sebelum diminta Mereka mengambil inisiatif tim dengan memberikan
bimbingan dan membuat saran kepada anggota tim lainnya Mereka selalu
memberikan kabar ter-update, menciptakan kesadaran situasional untuk
anggota tim lainnya
• Kepemimpinan yang kuat sebagai fondasinya
Jika semua anggota tim telah memiliki semu karakteristik seperti disebutkan
diatas, sebuah tim tetap masih membutuhkan peran pemimpin yang kuat dan
bijaksana. Peran pemimpin tidak hanya sekedar memberi contoh dan
memotivasi anggota tim, tetapi juga memberikan umpan balik yang efektif
dan untuk memelihara soft skill yang dibutuhkan (seperti yang dijabarkan
diatas).
Peran pemimpin pun menjadi lebih penting karena dia adalah orang yang
bertanggung jawab untuk mempekerjakan orang yang tepat, mendorong
komunikasi yang baik dan memastikan anggota tim berbagi cerita yang sama.
8. Menurut saya perusahaan akan memilih kerja individu Ketika pekerjaan tersebut
berhubungan dengan satu bidang yang mana individu tersebut telah mempunyai
pengalaman yang baik dalam bidang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai