dan Kompak
Cara membentuk tim kerja yang efektif tidak mudah tetapi tetap harus dilakukan.
Karena ini menjadi penentu tercapainya target dari organisasi ataupun perusahaan.
Tim kerja yang efektif akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk
lembaga yang menaunginya. Bahkan dari teamwork semacam ini akan terlahir
inspirasi baru yang membuat program lebih variatif dan tepat sasaran.
Berikut ini akan dijelaskan cara membuat tim kerja yang efektif dan bisa membawa
perusahaan atau organisasi ke puncak kejayaan. Ini dia cara-caranya:
Terkadang akibat hilangnya rasa percaya setiap anggota tim bekerja tanpa rasa
ikhlas. Jika ini yang terjadi jangan harap bakal ada suasana kebersamaan di dalam
tim tersebut.
Seyogyanya untuk membangun tim yang solid tetap harus ada sikap saling
menghormati antar anggota. Namun bukan berarti sifat penghormatan kaku yang
justru membuat tim tidak kompak satu dengan yang lain karena adanya rasa
sungkan dan semacamnya.
Jika semua anggota tim memiliki gambaran tujuan yang ingin dicapai tentu rencana
kerja dan penerapannya memang sesuai dengan target tersebut. Sehingga
efektivitas kerja akan muncul yang berpeluang membuat tujuan tercapai.
Ekspektasi ini harus dikesampingkan terlebih dahulu. Karena yang terpenting adalah
seluruh anggota tim harus bekerja dengan sebaik baiknya demi perkembangan
perusahaan atau organisasi.
Justru dengan adanya silang pendapat semacam ini solusi atas masalah organisasi
atau perusahaan lebih banyak. Pihak pimpinan tinggal memilih saja sesuai suara
terbanyak pendapat anggota mana yang akan menjadi kebijakannya.
8. Saling Mengevaluasi Diri
Jika tim baru berdiri biasanya pekerjaan yang dilakukan tidak sesuai dengan
harapan. Oleh sebab itu, harus dilaksanakan evaluasi supaya di fase kerja
berikutnya target yang menjadi sasaran bisa tercapai dengan lebih baik.
Evaluasi ini tidak boleh berlaku satu arah tetapi dua arah yang melibatkan seluruh
anggota termasuk pihak pimpinan. Sehingga pembahasan evaluasinya lebih
menyeluruh yang menyebabkan semua pemicu kegagalan sebelumnya bisa
diselesaikan dengan tuntas.
Terkadang ada silang pendapat tentang perumusan tersebut. Tetapi itu hal yang
wajar karena semua anggota memiliki argumen pribadi tentang program yang tepat.
Pimpinan tinggal meyakini kalau pendapat-pendapat tersebut adalah baik dan benar.
Di tahap ini pimpinan harus menjadi motivator supaya tim tetap bekerja dengan spirit
tinggi. Pastikan dengan suntikan semangat tersebut semua anggota merasa
diperhatikan serta segala jerih payahnya diapresiasi dengan baik.
Reward semacam ini bisa memantik semangat anggota untuk lebih giat lagi di masa-
masa selanjutnya. Apalagi jika hadiah yang diberikan cukup besar seperti gaji dua
kali lipat, mendapatkan tunjangan khusus dan semacamnya.
Jika memungkinkan fasilitas ini harus sudah tersedia sehingga anggota tidak
dibebani dengan pengadaan lagi. Mereka bisa lebih fokus pada pelaksanaan
program supaya tujuan lekas tercapai.
Misal, jika memerlukan keputusan cepat tentu tidak perlu menunggu atasan datang
ke kantor. Karena dari rumah sekalipun kebijakan tersebut sudah bisa diputuskan.
Tentu waktu akan banyak terbuang jika harus menunggu kedatangan atasan. Bisa
jadi atasan sudah tiba program justru menjadi terbengkalai akibat keputusan yang
tidak juga dikeluarkan.
Sebaliknya dari segi pemikiran anggota tim sangat cerdas programnya juga brilian.
Tetapi jika tidak bisa mengoperasikan sarana teknologi program tersebut tidak akan
bisa dijalankan atau dijalankan tetapi perkembangannya sangat lambat.
Begitu cara membentuk tim kerja yang efektif dan harus diterapkan oleh pemimpin
atau ketua tim. Agar Informasi ini beredar luas silakan share tulisan ini di media
sosial.