TEAM WORK
MATERI
1. Definisi Teamwork
2. Unsur-unsur Teamwork
3. Manfaat dan Fungsi Teamwork
4. Tahap Perkembangan Teamwork
5. Cara Membangun Teamwork
6. Peran-peran Fungsi Anggota Tim yang Efektif
METODA:
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Sesi Tanya Jawab
4. Permainan
RENCANA PEMBELAJARAN
Sesi 1 Sesi 2
BAGIAN A: BAGIAN B
Topik : Teamwork Topik : Teamwork
Metoda : Ceramah – Diskusi – Q&A Metoda : Permainan
Waktu : 30 menit Waktu : 15 menit
BAGIAN B
Topik : Teamwork
Metoda : Permainan
Waktu : 15 menit
MATERI
TEAM WORK
DEFINISI TEAMWORK
Secara Etimologi
Team/tim : kelompok. regu
Work/kerja : kegiatan melakukan sesuatu
Menurut Ahli
Teamwork : Kegiatan yang dikelola dan dilakukan sekelompok orang yang
tergabung dalam satu organisasi. - Tracy (2006)
Teamwork : Bentuk kerja dalam kelompok yang harus diorganisasi dan dikelola
dengan baik. - Dewi (2007)
Tim efektif : Sebuah tim yang memungkinkan anggotanya untuk bisa
menghasilkan penyelesaian tugas yang lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan
hasil kerja perorangan karena hasil kerjanya merupakan hasil dari kontribusi
anggota-anggota tim secara bersama-sama. - Smither, Houston, McIntire (1996)
Tim efektif : Tim kerja yang anggota-anggotanya saling berkolaborasi untuk
mencapai tujuan bersama dan memiliki sikap yang saling mendukung dalam
kerjasama tim. - Burn (2004)
Kerja Tim : Suatu kelompok yang upaya-upaya anggotanya menghasilkan
kinerja yang lebih besar dari kontribusi para anggota kelompok.
Quote
“Satu batang lidi, akan mudah dipatahkan. Namun, tidak dengan lidi yang
jumlahnya banyak.”
UNSUR-UNSUR TEAMWORK
Tim yang dinamis adalah tim yang berkinerja tinggi, tim yang memanfaatkan
energinya untuk menghasilkan sesuatu. Tim tersebut merupakan tim yang percaya diri, tim
yang para anggotanya mengadari kekuatannya dan menggunakannya untuk mencapai
tujuan. Mereka juga merupakan tim yang pada anggitanya saling membantu satu sama lain,
saling memberikan umpan balik dan saling memotivasi.
Semua tim yang dinamis memiliki karakter utama yang sama. Dengan membaca
daftar berikut ini anda akan mengetahui mengapa tim yang dinamis tampak menonjol
diantara tim pada umumnya. Anda akan tahu apa yang harus diperjuangkan apabila
membentuk suatu tim, atau anda bisa menggunakan daftar tersebut untuk menilai kekuatan
dan kelemahan tim.
Sebuah tim perlu menyatakan secara jelas maksud dan tujuannya, bukan hanya
sekedar memahami apa yang perlu dilakukan pada saat teersebut, tetapi memahami
keseluruhan fokus tim. Tujuan dan sasaran yang dipahami oleh seluruh anggota tim
akan meningkatkan komitmen. Pemimpin tim yang dinamis memastikan bahwa
semua anggota terlibat dalam penetapan tujuan tim.
Percobaan dan kreatifitas merupakan tanda penting dari tim yang dinamis. Tim
semacam itu memperhitungkan resiko dengan mencoba cara yang berbeda dalam
melakukan sesuatu. Mereka tidak takut menghadapi kegagalan dan mereka selalu
mencari peluang untuk mengimplementasikan proses atau teknik baru. Mereka juga
bersikap luwes dan kreatif ketika menghadapi masalah dan membuat keputusan.
Tim yang dinamis dengan jelas menetapkan peran dan tanggungjawab untuk semua
anggotanya. Setiap anggota tim tahu apa yang diharapkan dari dirinya dan
mengetahui peran dinamis selalu memperbaharui peran dan tanggungjawab
anggotanya sesuai dengan oerubahan tuntutan, sasaran dan teknologi.
Tim yang dinamis menetapkan bentuk protokol, prosedur dan kebijakan sejak awal.
Struktur memungkinkan tim untuk memenuhi tuntutan setiap tugas yang harus
ditangani
Dalam tim yang dinamis, kepemimpinan dibagi diantara para anggotanya. Tidak ada
kepemimpinan mutlak. Dalam tim yang demikian, setiap anggota memiliki
kesepakatan untuk menjadi bintang. Anggota juga menghargai peran resmi
supervisi, karena pemimpin formal dalam tim yang dinamis selalu mendukung
upaya tim dan menghargai keunikan individu.
Tim yang berkinerja tinggi anggota yang secara antusias bekerja bersama dengan
tingkat keterlibatan dan energi kelompok yang tinggi. Secara kolektif, individu
anggota merasa lebih produktif dan menemukan bahwa aktivitas tim memperbaiki
kepentingan dan semangatnya. Tim semacam itu mengembangkan karakter yang
berbeda dan menonjol.
Ketidaksepakatan tidak selalu buruk atau destruktif. Tim yang dinamis bisa
menghadapi konflik secara terbuka. Anggota tim mengakui adanya konflik dan
berusaha memecahkan melalui diskusi yang jujur dan saling percaya
Anggota tim dinamis berbicara secara langsung dan jujur. Masing-masing orang
memberi dan mendapatkan saran dari anggota yang lain, mempertimbangkan
dengan sesungguhnya ucapnya dan kemudian mengembangkan gagasan.
Tim yang dinamis memiliki pendekatan yang mantap dan proaktif untuk
memecahkan masalah serta membuat keputusan. Keputusan dicapai melalui
konsensus, setiap orang harus bisa menerima keputusan tersebut dan bersedia
mendungkung. Anggota merasa bebas untuk mengungkapkan perasaanya terhadap
suatu keputusan. Anggota tim memahami dengan jelas dan menerima semua
keputusan dan bersedia mengikuti (mendukung) rencana yan ditetapkan.
Sebuah tim perlu menguji dirinya sendiri secara rutin. Tujuanya adalah untuk
melihat bagaimana pelaksanaan rencananya selama ini. Penyempurnaan
berkelanjutan dan manajemen proaktif merupakan falsafah yang bisa diterapkan
dengan baik bagi pembentukan tim yang dinamis. Jika muncul masalah kinerja,
mereka bisa segera memecahkan sebelumnya berkembang permasalahan serius.
Hal yang sangat mendasar dalam mewujudkan keutuhan sebuah tim agar dapat
berkinerja dan berdaya guna adalah dengan melakukan perancangan tim yang baik.
Pentingnya perancangan tim yang baik diuraikan Griffin (2004) dengan membagi ke dalam
4 (empat) tahap perkembangan, yaitu:
B. Storming
Masing-masing pihak sudah mulai mengemukakan pendapatnya
Sudah menunjakkan pola kerja dan mulai berani menyampaikan pendapat2-nya
yang biasanya berbeda dengan anggota lainnya
Mulai terjadi benturan pendapat, penolakan sikap, ketengangan hubungan,
penyesuaian diri dan sikap lebih intens
Masing-masing pihak mencari pola atau sikap komunikasi yang diperlukan oleh
lingkungan intern yang dihadapinya
Kejelasan tugas mulai muncul tetapi masih perlu ada kompromi disana-disani
untuk meningkatkan kerjasama dan kemajuan
C. Norming
Sudah tumbuh norma-norma yang diharapkan & diperlukan dalam berinteraksi
dan berkomunikasi dengan lebih baik
Penyampaian pendapat, sikap dan perilaku sudah dapat diterima oleh linkungan
intern
Menuju kepada pola-pola kerjasama yang lebih baik
Kesepehaman sudah mulai terbentuk
Tugas masing-masing anggota team sudah semakin jelas dan sudah dapaat
dipahami dan diterima dengan lebih baik
Keputusan besar sudah bisa dibuat berdasarkan kesepakatan
Para anggota team mulai mendiskusikan cara-cara dan metode kerja
D. Performing
Kerjasama team sudah terbentuk
Para anggota team sudah mengerti alasan mengapa hal-hal tertentu harus
dilakukan
Masing-masing anggota team saling berbagi visi-visi mereka secara lebih
terbuka dan lebih transparan
Sudah terfokus pada pencapaian satu tujuan organisasi
Kadang-kadang masih terjadi perbedaan pendapat akan tetapi hal tersebut sudah
dapat diselesaikan dengan lebih baik
Tiap anggota team saling mengingatkan anggota team yang lain
OMNA Pelatihan Kepeminpinan Dasar– Desember 2017
Materi Pelatihan Dasar- Dasar Kepemimpinan
9
Agar dapat membangun sebuah tim yang bagus dan baik, diperlukan lebih dari
sekadar mengumpulkan orang-orang yang tepat. Sebab, ujian utama dari leadership
sebenarnya adalah menciptakan lingkungan dimana setiap individu mau bekerja secara
kooperatif dan kolaboratif. Dalam membangun kerja sama tim yang lebih baik, caranya
adalah :
1. Fokus
Jelaskan rencana jangka panjang organisasi dan lakukan dengan teratur. Orang-
orang sering kali terlalu fokus pada masalah hari ini dan pekerjaan rutinnya,
sehingga kehilangan gambaran dari tujuan utama secara keseluruhan.
2. Definisikan Peran
Garis bawahi dengan jelas tanggung jawab dan peran setiap individu dalam suatu
tim. Hal ini sangat penting untuk menjamin kesuksesan tim. Pemahaman tim
terhadap tugas dan tanggung jawab masing-masing akan sangat membantu dalam
pelaksanaan kerja sama tim secara kolaboratif.
3. Tetapkan Tujuan
Anggota tim perlu memperhatikan tujuan individu maupun tujuan tim. Dukungan
sangat diperlukan untuk menentukan tujuan jangka pendek yang dapat diraih dan
dapat diukur, serta tujuan jangka panjang. Dengan tujuan yang jelas dan kode etik
atau aturan tertentu, tim akan mulai bisa mengatur dirinya sendiri untuk mencapai
tujuan-tujuan tersebut.
4. Bagikan Informasi
5. Kepercayaan
Jadilah orang yang dapat dipercaya dan diandalkan. Hargailah kata-kata sendiri.
Bila menjadi seorang pemimpin dan sudah berjanji untuk memberikan sesuatu
kepada anak buah, maka pastikan selayaknya menepati janji tersebut.
6. Dengarkan
Bersikaplah terbuka terhadap ide-ide dari anggota tim lain. Berikan mereka
kesempatan untuk menyampaikan pendapat dalam rapat atau saat brainstorming.
Pertimbangkan setiap saran mereka. Kita tidak akan pernah benar-benar tahu saran
dan pendapat mana yang terbaik sampai kita sendiri membuktikannya.
7. Bersabar
Bila tim Anda terlihat bermasalah dan tidak menunjukkan hasil apa pun,
bersabarlah. Beri waktu dan amati perkembangannya. Sering kali mereka bisa
mengatasi masalahnya sendiri, dan Anda perlu mengawasi dan mengamati saja.
8. Dukungan
Setiap anggota tim harus ditantang untuk berkontribusi dalam segala hal. Dorong
mereka untuk ikut training bila memang diperlukan dan beri kesempatan untuk
keluar dan melakukan sendiri tugas-tugasnya. Mereka perlu merasa nyaman dalam
melakukan tugas supaya dapat menemukan potensi unik dalam diri mereka sendiri.
9. Tunjukan Antusiasme
Antusiasme mudah menular. Selalulah bersikap positif dan penuh harap. Bila
mereka melihat Anda mengharapkan sesuatu dari mereka, maka ada peluang
mereka akan memberikan yang terbaik dan berusaha tidak mengecewakan Anda.
Fokuslah juga pada hal-hal yang dikerjakan dengan benar, dan tidak selalu melihat
kesalahan orang lain saja.
Bangun semangat yang ada di dalam tim agar bisa selalu memberikan energi yang
tinggi dan spirit persatuan. Sediakan waktu untuk tertawa bersama dan ciptakan
suasana yang sesantai mungkin.
11. Delegasi
Jelaskan apa yang harus dikerjakan dan bagaimana caranya (bila diperlukan), lalu
biarkan. Lebih baik lagi jika Anda dapat menjelaskan masalah yang ada dan seperti
apa hasil yang Anda inginkan. Lalu, biarkan tim Anda mengembangkan cara
mereka sendiri untuk menyelesaikan tugas tersebut sesuai waktu yang telah
ditetapkan.
1. Co-ordinator
2. Shaper
Suka akan tantangan dan dinamis
Memiliki keteguhan hati untuk menyelesaikan hambatan
Sering dianggap kurang mempertingakan perasaan orang
Berpikir secara garis besar/pokok-pokoknya saja
Tidak suka yang terlalu rinci
3. Plant
Kreatif dan imaginatif
Intelektualnya tinggi
Daya analisinya tinggi
Bisa dan mampu untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sulit
4. Monitor Evaluator
Sanggat bersifat rasional
Sangat bersifat hati-hati
Kritis terhadap validitas suatu gagasan atau suatu perencanaan
Strategis, melihat semua kemungkinan
Memutuskan dengan cepat dan tepat
Lemah dalam menyampaikan gagasan dan hubungan antar pribadi
5. Implementor
Disiplan tinggi dan konservatif
Kuat dalam memegang aturan
Mempunyai kemampuan untuk mengatur agar sesuatu berjalan dengan
tertertib
Nalar dan logikanya sangat kuat
Pekerja keras yang tidak mudah merasa bosan ataupun cepet nyerah
Bisa merubah ide menjadi tindakan nyata
6. Resource Investigator
Semangat kerja sangat tinggi
Komunikatif dan extrovert
Memiliki keingintahuan yang tinggi
Mampu menggali potensi dalam team
Cepat menangkap atau mengembangkan peluang yang ada dan yg terjadi
Bila tak mendapat tantangan semangatnya akan menurun dan mengendur
7. Team Worker
Cerdik dan taktis
Kuat dalam hubungan interpersonal, kooperatif
Pendengar yang baik
Tidak suka konflik
Mampu membangun semangat team
Tidak tegas dalam menentukan pilihan bila terjadi perbedaan di dalam team
8. Completer
Serius dan hati-hati dalam pekerjaan
Lebih melihat pada hal-hal rinci/teknis
Menemukan kesalahan dan kelalaian
Sangat rigid dalam hal menjaga ketepatan jadwal dalam tugas
Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu
Tidak berani mengambil resiko tinggi
Suka ragu dalam mengambil keputusan
PERMAINAN I
A. Permainan :
Train Baloon
2. Tugas peserta adalah berjalan seperti rangkaian kereta api dengan berusaha
menjaga agar balon tidak jatuh. Bila ada peserta yang balonnya jatuh, dia
harus keluar dari barisan. Pada saat dia keluar dari barisan, anggota lain
boleh memegang balonnya, setelah itu barisan diatur kembali. Balon yang
jatuh tidak boleh diambil oleh pemilik balon, tetapi harus diambil oleh
anggota lainnya yang berada dalam barisan. Setelah diambil oleh anggota
dalam barisan, balon diberikan kepada pemiliknya. Pemiliknya boleh
memegang dan membawa balon itu dan memposisikan dirinya pada ujung
belakang barisan, dengan meletakkan balon antara dadanya dengan
punggung temannya.
3. Panjangnya perjalanan yang harus ditempuh sekitar 10 – 20 meter, dengan
dibuat berbelok-belok.
C. Waktu/Durasi permainan :
15 menit
D. Perlengkapan :
Balon dan tali pembatas, balon sejumlah peserta yang ditiup cukup besar untuk
setiap peserta.
E. Inti pembelajaran :
1. Memahami bahwa teman dalam regu bagian dari tim. Sukses regu sangat
ditentukan oleh kemampuan anggota untuk memahami kondisi anggota
regu.
2. Perlunya pemahaman dan fokus terhadap tujuan kegiatan oleh semua
anggota regu.
3. Kerjasama kelompok/kebersamaan, kepemimpinan dan kejujuran.
PERMAINAN II
A. Permainan :
Tidak Menapak Tanah
C. Waktu/Durasi permainan :
30 menit
D. Perlengkapan :
Batu bata
E. Inti pembelajaran :
1. Memahami bahwa teman dalam regu bagian dari tim. Sukses regu sangat
ditentukan oleh kemampuan anggota untuk memahami kondisi anggota
regu.
2. Perlunya pemahaman dan fokus terhadap tujuan kegiatan oleh semua
anggota regu.
KESIMPULAN
EVALUASI
KEPUSTAKAAN
Griffin, Ricky, W., 2004. Manajemen, Edisi Ketujuh, Jilid 2, Penerjemah: Gina
Gania, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Tracy, Brian, 2006. Pemimpin Sukses, Cetakan Keenam, Penerjemah: Suharsono dan
Ana Budi Kuswandani, Penerbit Pustaka Delapatrasa, Jakarta.
Chang, Richard Y dan Mark J Curtin. 1998. Membangun Tim Mandiri. PT. Pustaka.
Binaman Pressindo, Jakarta