Anda di halaman 1dari 5

Empathize dalam Design Thinking

Empati adalah elemen utama dalam design thinking dan Human-Centred Design.

What Is Empathy Exactly?


Empati adalah kemampuan untuk melihat dunia dari sisi orang lain. Kemampuan tersebut dapat
kita dapatkan dengan cara melihat apa yang sebenarnya yang orang lain lihat, orang lain
rasakan dan mendapatkan pengalaman yang sama dengan aktivitas orang lain, Tentunya kita
tidak mungkin memiliki pengalaman yang sama 100% dengan orang lain hanya saja kita dapat
menempatkan diri pada posisi/diri orang lain dengan cara mendekatkan diri dengan subjek yang
ingin kita rasakan kehidupannya . Setelah mendapatkan pengalaman maka kita mampu untuk
menentukan ide dan pemikiran, kebutuhan.
IDEO’s Human-Centred Design Toolkit menjelaskan bahwa empati adalah suatu pemahaman
yang dalam terhadap masalah dan realita dari kehidupan dari orang yang menjadi subjek
pemecahan masalah. Kita dapat mengetahui masalah subjek melalui raut wajah yang
ditunjukkan si subjek. Kita dapat mengetahui kebutuhan dan keinginannya melalui raut wajah
yang terlihat.
Emphaty adalah cara untuk melihat, memahami, dan berinteraksi dengan dunia orang/subjek.
Hal tersebut juga membantu kita untuk memahami semua hal yang dapat mempengaruhi
kehidupan objek. Tidak seperti traditional marketing research, empathic research tidak berfokus
pada fakta saja tetapi tentang motivasi dan pikiran si objek. Hal tersebut adalah subjek
tambahan dengan mencari apa yang orang maksud lebih baik dari apa yang mereka katakan.

Empathise

Empathy adalah hal yang krusial dalam proses human-centred design , and empathy
membantu men-design pemikir untuk mengatur asumsi dari sisi pemikir tentang permasalahan,
pemikiran tersebut tentunya akan berlawanan dengan kebutuhan dan keinginan users. Karena
keterbatasan waktu mungkin kita akan melakukan pengumpulan informasi sesuai informasi
yang ingin kita dapatkan saja . Dalam tahap empati dalam proses Design Thinking, kita akan
membangun empati , pemahaman, pengalaman, pandangan, dan observasi pada apa yang
akan dibangun dalam design project kita. Bila kita memiliki dana dan waktu yang cukup, maka
memungkinkan bagi kita untuk berkonsultasi dengan expert atau ahlinya.
Berikut ini adalah beberapa metode menarik untuk menerapkan empati :

 Assume a beginner’s mindset


 Ask What-How-Why
 Ask the 5 whys
 Conduct interviews with empathy
 Build empathy with analogies
 Use photo and video user-based studies
 Use personal photo and video journals
 Engage with extreme users
 Story share-and-capture
 Bodystorm
 Create journey maps

Empath Map

Empathy map (EM) adalah teknik yang digunakan untuk

memvisualisasikan perilaku target pengguna. Pada empathy map dibagi

menjadi 4 kuadran yaitu says, thinks, feels, dan does. EM merupakan user-centered approach,
yang fokus utamanya adalah memahami individu pengguna dengan melihat dunia melalui
matanya. STujuan EM : untuk mengeliminasi asumsi dengan mencari fakta-fakta yang ada

Berikut adalah cara mengembangkan Empathy Map:


Langkah Pertama: Tetapkan Fokus dan Tujuan

 Tentukan siapa subjek orang nya?

Ini adalah pengguna yang ingin Anda pahami dan berempati. Rangkum situasi dan
perannya. Jika Anda memiliki banyak persona, setiap persona membutuhkan petanya
sendiri.

 Tentukan apa hasil yang diinginkan?

Inilah yang Anda harap akan dilakukan pengguna. Seperti apa definisi kesuksesan itu?
Misalnya, apa yang perlu dilakukan atau putuskan secara berbeda? Meskipun fokusnya adalah
tentang membangun empati dan tidak menjual atau merancang apa pun, dengan menjawab
pertanyaan ini dapat memfokuskan peserta dan menetapkan konteks untuk aktivitas tersebut.
Langkah kedua: Mengisi Kuadran Says
Kuadran says berisi apa yang dikatakan pengguna dengan lantang dalam wawancara atau
studi kegunaan lainnya. Idealnya, kutipan tersebut mengandung kata demi kata dan kutipan
langsung dari hasil user interview.
Contoh:

 “Saya menyukai pada produk X karena saya tidak pernah memiliki pengalaman
buruk.”
 “Saya tidak mengerti apa yang harus saya lakukan dari sini.”

Langkah ketiga: Mengisi Kuadran Thinks


Kuadran thinks berisi apa yang dipikirkan pengguna dan apa yang penting bagi pengguna?
Berikan juga perhatian khusus pada apa yang dipikirkan pengguna, tetapi mungkin tidak mau
menyuarakannya dan mencoba untuk memahami mengapa user enggan untuk menyampaikan
hal tersebut. Apakah mereka tidak yakin, tidak percaya diri, sopan, atau takut untuk
mengatakan sesuatu kepada orang lain?
Contoh:

 “Saya merasa hal ini penting, dan tidak boleh diabaikan”


 “Menurut saya fitur seperti ini kurang efektif”

Langkah keempat: Mengisi Kuadran Does


Mencakup tindakan yang diambil pengguna. Dari hasil penelitian, apa yang dilakukan pengguna
secara fisik? Bagaimana cara pengguna melakukannya?
Contoh:

 Merefresh halaman berkali kali


 Mengecek platform lainnya untuk membandingkan harga.

Langkah kelima: Mengisi Kuadran Feels


Merupakan representasi keadaan emosi pengguna, sering kali direpresentasikan sebagai kata
sifat ditambah kalimat pendek untuk konteks. Bentuk pertanyaan yang dapat dilempar ke
pengguna yaitu apa yang membuat pengguna khawatir? Apa yang membuat pengguna
bersemangat? Bagaimana perasaan pengguna tentang pengalaman tersebut? Dari sini, kita
bisa memahami perasaan pengguna.
Contoh:

 Tidak sabar: halaman dimuat terlalu lambat


 Bingung: terlalu banyak harga yang kontradiktif
 Khawatir: mereka melakukan sesuatu yang salah

Perlu diingat bahwa Empathy Map merupakan salah satu alat UX dan bukan solusi untuk
perubahan pikiran organisasi. Tujuan dari latihan ini adalah untuk menempatkan pengguna
sebagai pusat fokus UX Designer.
user persona
User persona adalah salah satu tool yang bisa digunakan oleh desainer UX untuk lebih
memahami penggunanya. Dengan adanya user persona ini kamu akan lebih mudah
menemukan solusi desain yang pada akhirnya mampu membuat pengalaman aplikasi yang
ramah pengguna. Untuk memahami lebih dalam user persona ini, simak ulasan berikut.
7 Cara membuat user persona
Agar kamu bisa mengembangkan user persona yang baik, berikut akan dipaparkan berbagai
cara untuk membuat user persona. 
1. Mengumpulkan data 

Melakukan riset terhadap pengguna, menjadi langkah pertama yang perlu dilakukan dalam
pembuatan user persona. Kamu bisa menggunakan riset pengguna dari daftar pengguna aktual
yang kamu miliki. Ambil beberapa sampel dan kamu mulai bisa membuat user persona. 

2.  Membentuk hipotesis 

Cara selanjutnya dalam melakukan user persona adalah membentuk hipotesis dari hasil riset
sebelumnya. Nantinya kamu akan membentuk gagasan umum dari berbagai pengguna dalam
fokus area proyek dengan menggunakan empati maps atau diagram afinitas. 

3.  Menetapkan jumlah

Kamu bisa membuat beberapa user persona secara sekaligus yang paling mendekati harapan
audiens target. Namun, memang yang paling sering terjadi hanyalahkan satu persona untuk
setiap layanan atau produk. Walaupun kamu mau membuat beberapa persona, pastikan jika
kamu akan fokus pada salah satunya yang paling mendekati harapan tervalid.

4.  Memperjelas persona

Persona yang baik tidak akan berasal dari persona yang memiliki sedikit data. Justru untuk
membuatnya valid kamu harus mendeskripsikan persona tersebut secara detail mulai dari: 

 Memasukkan detail informasi terkait profil persona dengan info tentang pendidikan,
sikap, perilaku, gaya hidup, minat, tujuan, keinginan, kebutuhan hingga keterbatasan. 
 Memberi nama persona tersebut. 
 Membuat halaman yang menjelaskan deskripsi persona. 
 Menambahkan detail ciri pribadi agar persona seperti karakter yang realistis.

5.  Mempersiapkan skenario untuk persona

Lantaran kehadiran persona memang untuk mengatasi masalah, maka diperlukan persiapan
dengan berbagai skenario yang terjadi. Untuk membuatnya kamu harus bisa memperkirakan
situasi apa saja yang mungkin dialami oleh user persona tersebut dalam aplikasi yang kamu
rancang saat ini hingga tantangan di masa depan.

6.  Libatkan lebih banyak orang

Dalam pembuatan user persona ini diharapkan semua anggota tim turut berpartisipasi dalam
pengembangannya. Ini dilakukan sebagai salah satu cara supaya user persona ini diterima dan
diakui oleh anggota tim. Kamu bisa saja melibatkan mereka dengan cara menanyakan
langsung pendapatnya atau membiarkan mereka berpartisipasi dengan aktif. 

7.  Melakukan penyesuaian secara berkala 

Kehadiran user persona yang baik bukan ada hanya untuk sementara. Melainkan terus
diperbaharui secara berkala dengan merevisi deskripsi persona seperti menambahkan
informasi dan aspek baru ke dalamnya. Terkadang kamu bahkan harus menulis ulang deskripsi
pesona yang ada dengan menambahkan persona yang lama atau menghilangkan beberapa
bagiannya. 
Tak kalah penting, saat user persona itu berhasil diciptakan kamu sebaiknya menyebarluaskan
deskripsi persona tersebut ke semua anggota tim dengan memberi akses data kepada mereka. 
References:

 https://www.uxbooth.com/articles/empathy-mapping-a-guide-to-getting-inside-a-users-

 head/https://www.interaction-design.org/literature/article/empathy-map-why-and-how-to-
use-it

Anda mungkin juga menyukai