Oleh :
EMI NURAENI
NPM: P17333116011
IDENTITAS PESERTA PRAKTIK KERJA INDUSTRI
NENA YULIANA
NPM: P17333116023
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan ke-Hadirat Allah SWT Yang Maha Suci
lagi Maha Tinggi, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penyusun dapat
menyelesaikan Laporan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan di PT Clariant Adsorbents
Indonesia Tahun 2019.
1. Bapak Dr. Ir. H. Osman Syarief, MKM., selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kementerian Kesehatan Bandung yang telah memfasilitasi pelaksanaan penelitian.
2. Bapak Teguh Budi Prijanto, SKM., M.Kes selaku Ketua Jurusan Kesehatan
Lingkungan Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Bandung
3. Bapak Dindin Wahyudin, S.Pd., M.Sc, selaku Ketua Program Studi Diploma III
Jurusan Kesehatan Lingkungan dan selaku dosen Pembimbing praktik kerja
lapangan
4. Bapak Tatang Supriatna selaku pembimbing lapangan Praktik Kerja lapangan di
PT Clariant Adsorbents Indonesia
5. Bapak Lubis Bambang Purnama, SKM., M.Kes selaku dosen pembimbing Praktik
Kerja Lapangan Industri di PT Clariant Adsorbents Indonesia
6. Seluruh staff dan karyawan di PT Clariant Adsorbents Indonesia
7. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan do’a, kasih sayang, motivasi
yang tiada henti kepada penyusun.
8. Teman-teman angkatan 32 yang senantiasa selalu memberikan semangat
9. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini yang
tidak bisa di sebutkan satu per satu.
Laporan Kegiatan Praktik Kerja Lapangan di PT Clariant Adsorbents Indonesia ini
dibuat dengan sebaik-baiknya dan penyusun menyadari bahwa Laporan Praktik Kerja
Lapangan ini belum dapat dikatakan sempurna dikarenakan keterbatasan yang
penyusun miliki baik pengetahuan, pengalaman, maupun kemampuan. Oleh karena itu
penyusun mohon maaf atas kekurangannya dan mengharapkan kritik serta saran demi
kemajuan dan kebaikan di masa yang akan datang. Walaupun demikian, penyusun
berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen bangsa yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Dalam kerangka mencapai tujuan tersebut,
pembangunan kesehatan dilaksanakan secara terarah, berkesinambungan dan
realistis sesuai pentahapannya.
Perwujudan kualitas lingkungan yang sehat merupakan bagian pokokdalam
usaha dibidang kesehatan seperti yang dijelaskan dalam UU No.36 Tahun 2009
tentang kesehatan bahwa: “Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,
mental, spiritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomi.” Untuk mewujudkan hal tersebut, maka
diperlukan upaya-upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan dan perlu dilakukan
di lingkungan industri, lingkungan pemukiman, lingkungan kerja tranportasi dan
lain-lain.
Menurut PERMENKES RI No 70 tahun 2016 tentang standar dan persyaratan
kesehatan lingkungan kerja di industri bahwa setiap industri harus melakukan
pemantauan secara berkala terkait lingkungan kerjanya. Untuk mencegah
timbulnya gangguan kesehatan dan pencemaran lingkungan di industri, lingkungan
kerja industri harus memenuhi standar dan persyaratan kesehatan agar pekerja
dapat melakukan pekerjaan sesuai jenis pekerjaannya dengan sehat dan produktif
dan untuk mewujudkan kualitas kesehatan lingkungan kerja industri perlu
ditetapkan Nilai Ambang Batas (NAB), Indikator Pajanan Biologi (IPB), dan
Standar Baku Mutu (SBM), serta persyaratan kesehatan lingkungan kerja industri.
Lingkungan industri setiap tahunnya selalu berkembang dan menjadi sektor
yang sangat potensial dalam memacu pertumbuhan ekonomi dan pemerataan
lapangan usaha. Di setiap lingkungan kerja tidak terlepas dari aspek-aspek yang
berkaitan dengan lingkungan seperti udara, air bersih, limbah, vektor, pengolahan
makanan minuman, pengelolaan sampah . yang dapat menimbulkan dampak yang
negatif apabila tidak ditangani dengan baik. Dampak negatif yang timbul di
lingkungan kerja industri antara lain berupa pencemaran lingkungan yang dapat
membahayakan kesehatan tenaga kerja, dan dapat terjadi penularan penyakit,
misalnya air limbah yang ditangani dengan tidak baik akan berdampak pada
pencemaran air sehingga dapat menimbulkan penyakit bagi manusia, sampah yang
pengolahannya masih kurang baik, juga dapat menimbulkan bau dan penyakit yang
dibawa oleh vektor misalnya lalat, tikus, kecoa, dll.
Oleh karena itu salah satu upaya menciptakan tenaga kerja yang sehat dan
produktif adalah dengan pengendalian terhadap faktor-faktor yang berbahaya bagi
lingkungan kerja seperti suhu, kelembaban, intensitas pencahayaan, tingkat
kebisingan, dan kadar partikel debu yang tidak sesuai dengan standar atau Nilai
Ambang Batas (NAB).
PT Clariant Adsortbents Indonesia (PT CAI) merupakan perusahaan
yang bergerak dibidang adsorbent dan aditif. Adsorbent yang diproduksi yaitu
bleaching earth untuk pemucat warna minyak sawit dan COG untuk adsorbent
dalam proses pemurnian minyak bumi. PT Clariant Adsorbents Indonesia
merupakan perusahaan yang memiliki beberapa site di seluruh dunia. Perusahaan
ini sangat mengedepankan environmental health and safety . Perusahaan ini
memiliki kebijakan K3LH sebagai pedoman dan arahan dalam pengelolaan
Keselamatan, Kesehatan Kerja, Lingkungan hidup yang bertujuan untuk
memberikan perlindungan bagi tenaga kerja dan mitra kerja, serta lingkungannya.
Selain itu, merupakan pedoman mengenai Sistim Manajemen Keselamatan,
Kesehatan Kerja, dan Lingkungan Hidup bagi manajemen dan tenaga kerja dalam
menangani bidang keselamatan, Keshatan Kerja, dan Lingkungan agar dalam
pengelolaannya efektif dan efisien.
Dari latar belakang tersebut, kami sebagai mahasiswi Politeknik Kesehatan
Bandung, khususnya Jurusan Kesehatan Lingkungan sangat tertarik untuk
mengetahui kondisi real dilapangan mengenai aspek sanitasi lingkungan dan
program K3 yang sudah berjalan di PT. Clariant Adsorbents Indonesia sebagai
tempat untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan, agar kami dapat
mengiplementasikan teori perkuliahan dan mengetahui gambaran secara umum
maupun spesifik serta mendapatkan pengalaman secara langsung mengenai
pengawasan dan pemeriksaan sanitasi industri serta K3 di lapangan.
1.2 TUJUAN
1.2.1 Tujuan Umum
Mahasiswa dapat memahami dan melaksanakan kegiatan yang terkait
dalam pengelolaan sanitasi industri dan Kesehatan, Keselamatan, Kerja.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Menganalisis penyediaan air bersih secara kualitas dan kuantitas PT
Clariant Adsortbents Indonesia
2. Menganalisis pengelolaan tanah dan sampah di PT Clariant Adsortbents
Indonesia
3. Menganalisis pelaksanaan penyehatan udara dan pengendalian
pencemaran udara PT Clariant Adsortbents Indonesia.
4. Menganalisis Pengelolaan limbah di PT Clariant Adsortbents Indonesia
5. Menganalisis keberadan vektor dan binatang pengganggu serta
pengendaliannya di PT Clariant Adsortbents Indonesia
6. Menganalisis kegiatan pengawasan penyehatan makanan dan minuman
di PT Clariant Adsortbents Indonesia
7. Menganalisis bahaya dan risiko, pencegahan, pemantauan, dan
pengendalian pada potensi bahaya yang ada di PT Clariant Adsortbents
Indonesia
8. Menganalisis hasil dari pengawasan dan pemeriksaan sanitasi industri
di PT Clariant Adsortbents Indonesia
9. Menganalisis monitoring lingkungan kerja untuk pemeriksaan
kesehatan pekerja PT Clariant Adsortbents Indonesia
1.3 WAKTU
Waktu praktik kerja lapangan yaitu mulai tanggal 1 sampai dengan 27 april 2019
selama 24 hari kerja mulai jam 07.00 – 16.00 WIB.
1.4 LOKASI
lokasi yang di jadikan tempat praktik kerja lapangan yaitu PT Clariant Adsorbents
Indonesia Site Cimpag yang beralamat di jl neglasari desa neglasari kecamatan
lengkong kabupaten sukabumi jawa barat.
BAB II
HASIL
2.1 Profil Pt Clariant Adsorbents Indonesia
2.1.1 gambaran umum PT Clariant Adsorbents Indonesia
Nama Perusahaan : PT Clariant Adsorbents Indonesia (site cimapag)
Jenis Badan Hukum : Badan Usaha Milik Swasta
] CLY SUPPLY
Rawclay Treatment
Activation Area
water
Filtration Area basin
Neutrali
zation
Gasifier
COG Cake Area
Cake
Coal
HE Contr Area
room
Gasifier
Drier PRODUCT
Dryer
cog STORAGE
area Cake
Area
Silo
ERT Room
Bagging Loading
Area
Kebutuhan air untuk proses produksi setiap bulan nya yaitu 68603 M3/
bulan .
Proses pengolahan air bersih dari sumber air baku sungai cikaso yaitu
masuk ke intake penangkap air melewati pintu air yang di lengkapi bar screen
untuk memisahkan sampah yang terbawa , selanjutnya melalui bak sedimentasi
, lalu setelah itu masuk ke pengolahan chemical treatment yaitu di tambahkan
koagulan PAC , setelah itu di lewatkan ke media filtrasi pasir zeolit lalu masuk
ke reservoir.
Penyaringan Penetralan
A
I
Koagulasi Pengendapan
R
S
U Bak Penampungan Air
Pengendapan
N Bersih
G
A
i
Air bersih
Gambar 3.2 Alur pemanfaatan air bersih
PT Clariant Adsorbents Indonesia
Produksi
Water
Treatment Plant
Sungai cikaso
Housing
Air Permukaan
Warga Instalasi
Pengolahan Air
Limbah (IPAL)
Tabel 3.1
Hasil Pemeriksaan Kualitas Air Bersih dari Outlet WTP
Bulan maret 2019
BML (PP No
NO PARAMETER HASIL 82 tahun KETERANGAN
2001)
1 Temperatur 25 - -
2 TDS 195 1000 MS
3 TSS 10 50 MS
4 pH 7.8 - -
5 BOD 3 3 MS
6 COD 12 25 MS
7 DO 3.8 4 MS
8 Fosfat 0.01 0.2 MS
9 Nitrat 0.7 10 MS
10 Amonia 0.1 - -
11 Klorida 5 - -
12 Sianida <0.001 0.02 MS
13 Fluorida 0.12 1.5 MS
14 Nitrit 0.01 0.06 MS
15 sulfat 82 - -
16 klorin bebas 0.02 0.03 MS
17 hidrogen sulfida <0.002 0.002 MS
18 fenol 0.0007 0.001 MS
19 minyak dan lemak <0.4 1 MS
20 surfaktan <0.008 0.2 MS
21 arsen 0.0003 1 MS
22 kobait 0.0003 0.2 MS
23 barium 0.01 - -
24 boron <0.0003 1 MS
25 selenium 0.00008 0.05 MS
26 kadmium 0.00002 0.01 MS
27 krom helsavalen <0.002 0.05 MS
`28 tembaga 0.002 0.02 MS
29 besi 0.3 - -
30 timbal 0.002 0.03 MS
31 mangan 0.03 - -
32 air raksa <0.00004 0.002 MS
33 seng 0.01 0.05 MS
34 koliform fekal 170 1000 MS
35 koliform total 1100 5000 MS
Sumber: Bagian ESHA/ Laporan Hasil Pengujian PT.Clariant Adsorbents Indonesia SPI-1903141A
Dari tabel 3.1 data sekunder hasil pemeriksaan yang di lakukan dan di bandingkan
dengan PP No 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air semua parameter air
bersih 100% memenuhi syarat .
Tabel 3.2
Data Primer Pemeriksaan Kualitas Air Bersih Secara Fisik
Dari tabel 3.2 hasil pemeriksaan kualitas air bersih secara fisik 100% memenuhi
syarat sesuai dengan PERMENKES No.32 tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu
Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan
Pemandian Umum.
TPA TPS
No Uraian Kategori
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa hasil observasi pengelolaan sampah
B3 di PT Clariant Adsrorbents Indonesia 100% Memenuhi syarat menurut Keputusan
Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor Kep-01/Bapedal/09/1995
dan Peraturan Pemerintah No.101 tahun 2014.
Tabel 3.10
Hasil Pemeriksaan Kualitas Udara Halaman Depan Pos Securit
y PT Clariant Adsorbents Indonesia
November 2018
BML
(PP 41
NO PARAMETER HASIL
TAHUN
1999)
1 Suhu 24,9 -
2 Kelembaban 64,3 -
3 Tekanan Udara 757,4 -
4 Kecepatan Angin 0.3-1.3 -
5 TSP 111 -
6 SO2 82 900
7 CO 1363 30000
8 NO2 71 400
9 O3 47 235
10 Timah Hitam (Pb) <0.1 -
11 Hidrocarbon (HC) <13 -
12 Kebisingan Leq 62 -
Sumber: Bagian ESHA/ Laporan Hasil Pengujian PT.Clariant Adsorbents Indonesia SPI-
1811739U
Dari tabel 3.10 kualitas udara ambien di halaman depan pos security 100%
memenuhi syarat sesuai dengan PP RI No 41 tahun 1999.
Tabel 3.11
Tabel Pemeriksaan Kualitas Udara Ambien Ruang Produksi
PT Clariant Adsorbents Indonesia
November 2018
BML
(PP 41
NO PARAMETER HASIL
TAHUN
1999)
1 Suhu 28.6 -
2 Kelembaban 64.6 -
3 Tekanan Udara 757.6 -
4 Kecepatan Angin 0.4-1.1 -
5 TSP 149 -
6 SO2 85 900
7 CO 1854 30000
8 NO2 73 400
9 O3 55 235
10 Timah Hitam (Pb) <0.1 -
11 Hidrocarbon (HC) <13 -
Sumber: Bagian ESHA/ Laporan Hasil Pengujian PT.Clariant Adsorbents Indonesia SPI-
1811739U
Dari tabel 3.11 kualitas udara ambien di Ruang Produksi 100% memenuhi
syarat sesuai dengan PP RI No 41 tahun 1999.
Tabel 3.12
Tabel Pemeriksaan Kualitas Udara Ambien Halaman Belakang
Pabrik PT Clariant Adsorbents Indonesia
November 2018
BML
(PP 41
NO PARAMETER HASIL
TAHUN
1999)
1 Suhu 28.2 -
2 Kelembaban 65.2 -
3 Tekanan Udara 757.7 -
4 Kecepatan Angin 0.1-0.9 -
5 TSP 117 -
6 SO2 83 900
7 CO 1527 30000
8 NO2 71 400
9 O3 45 235
10 Timah Hitam (Pb) <0.1 -
11 Hidrocarbon (HC) <13 -
Sumber: Bagian ESHA/ Laporan Hasil Pengujian PT.Clariant Adsorbents Indonesia SPI-
1811739U
Dari tabel 3.12 kualitas udara ambien di Halaman Belakang Pabrik 100%
memenuhi syarat sesuai dengan PP RI No 41 tahun 1999.
Tabel 3.13
Tabel Pemeriksaan Kualitas Emisi Lurgi
PT Clariant Adsorbents Indonesia
November 2018
BML
NO PARAMETER HASIL (PERMEN
LH NO 7
TAHUN
2007 )
1 Suhu 33.9 -
4 Kecepatan Angin 757.2 -
5 TSP 9 230
6 SO2 <3 750
8 NO2 <2 825
9 Suhu cerobong 108 -
10 CO 4.2 -
11 Opositas <20 20
Sumber: Bagian ESHA/ Laporan Hasil Pengujian PT.Clariant Adsorbents Indonesia SPI-
1811739U
Dari tabel 3.13 kualitas emisi di bagian lurgi 100% memenuhi syarat sesuai
dengan PERMEN LH NO 7 TAHUN 2007.
Tabel 3.14
Tabel Pemeriksaan Kualitas Emisi Dust collector atas
PT Clariant Adsorbents Indonesia
November 2018
BML
(PERMEN
NO PARAMETER HASIL LH NO 7
TAHUN
2007 )
1 Suhu 31.1 -
4 Kecepatan Angin 757.5 -
5 TSP 8 230
6 SO2 <3 750
8 NO2 <2 825
9 Suhu cerobong 32.0 -
10 CO 2,3 -
11 Opositas <20 20
Sumber: Bagian ESHA/ Laporan Hasil Pengujian PT.Clariant Adsorbents Indonesia SPI-
1811739U
Dari tabel 3.14 kualitas emisi di bagian dust collector atas 100% memenuhi
syarat sesuai dengan PERMEN LH NO 7 TAHUN 2007.
Dari tabel 3.15 kualitas emisi di bagian boiler 100% memenuhi syarat
sesuai dengan PERMEN LH NO 7 TAHUN 2007.
Tabel 3.16
Tabel Pemeriksaan Kualitas Emisi Dust Collector Aspirator
PT Clariant Adsorbents Indonesia
November 2018
BML
(PERMEN
NO PARAMETER HASIL LH NO 7
TAHUN
2007 )
1 Suhu 32.0 -
4 Kecepatan Angin 757.6 -
5 TSP 1.3 230
6 SO2 <3 750
8 NO2 <2 825
9 Suhu cerobong 33.0 -
10 CO 2.3 -
11 Opositas <20 20
Sumber: Bagian ESHA/ Laporan Hasil Pengujian PT.Clariant Adsorbents Indonesia SPI-
1811739U
Dari tabel 3.16 kualitas emisi di bagian dust collector aspirator 100%
memenuhi syarat sesuai dengan PERMEN LH NO 7 TAHUN 2007.
Tabel 3.17
Tabel Pemeriksaan Kualitas Emisi Dust Collector COG Bawah
PT Clariant Adsorbents Indonesia
November 2018
BML
(PERMEN
NO PARAMETER HASIL LH NO 7
TAHUN
2007 )
1 Suhu 32.8 -
4 Kecepatan Angin 757.5 -
5 TSP 3 230
6 SO2 <3 750
8 NO2 <2 825
9 Suhu cerobong 42.0 -
10 CO 2.3 -
11 Opositas <20 20
Sumber: Bagian ESHA/ Laporan Hasil Pengujian PT.Clariant Adsorbents Indonesia SPI-
1811739U
Dari tabel 3.17 kualitas emisi di bagian dust collector COG bawah 100%
memenuhi syarat sesuai dengan PERMEN LH NO 7 TAHUN 2007.
Tabel 3.18
Tabel Pemeriksaan Kualitas Emisi Genset
PT Clariant Adsorbents Indonesia
November 2018
BML
(PERMEN
NO PARAMETER HASIL LH NO 7
TAHUN
2007 )
1 Suhu 31.6 -
4 Kecepatan Angin 757.6 -
5 TSP 16 230
6 SO2 <3 750
8 NO2 70 825
9 Suhu cerobong 127.7 -
10 CO 119 -
11 Opositas <20 20
Sumber: Bagian ESHA/ Laporan Hasil Pengujian PT.Clariant Adsorbents Indonesia SPI-
1811739U
Dari tabel 3.18 kualitas emisi di bagian genset 100% memenuhi syarat
sesuai dengan PERMEN LH NO 7 TAHUN 2007.
Tabel 3.19
Tabel Pemeriksaan Kualitas Emisi Coal Oven HE
PT Clariant Adsorbents Indonesia
November 2018
BML
(PERMEN
NO PARAMETER HASIL LH NO 7
TAHUN
2007 )
1 Suhu 31.0 -
4 Kecepatan Angin 757.5 -
5 TSP 14 230
6 SO2 <3 750
8 NO2 72 825
9 Suhu cerobong 132.4 -
10 CO 133.7 -
11 Opositas <20 20
Sumber: Bagian ESHA/ Laporan Hasil Pengujian PT.Clariant Adsorbents Indonesia SPI-
1811739U
Dari tabel 3.19 kualitas emisi di bagian coal oven HE 100% memenuhi
syarat sesuai dengan PERMEN LH NO 7 TAHUN 2007.
Tabel 3.20
Kebisingan di PT Clariant Adsorbents Indonesia
Bulan April 2019
NAB Ket
HASIL
NO DEPARTEMEN LOKASI
dB(A) (dB)
4 Gasifier dryer 81 85 MS
Dari tabel 3.21 Hasil pengkuran kebisingan terdapat 7 titik yang melebihi
Nilai Ambang Batas atau tidak memenuhi syarat yaitu bagging small cog,
HE coal oven, hammer mill , gasifier cog, dust collector bawah, pump area
dan area boiler
Suhu Kelembaban
N
LOKASI Hasil NAB Keterangan Keterangan
o HASIL NAB (%)
(O
(%) C)
1 Pos secuity 28.3 18-28 TMS 48 40-60 MS
Ruang
2 26 18-28 MS 51 40-60 MS
miting
Ruang plant
3 27.4 18-28 MS 50 40-60 MS
admin
4 Ruang leader 27.7 18-28 MS 48 40-60 MS
5 Ruang esha 26.4 18-28 MS 52 40-60 MS
6 Ruang SM 26.3 18-28 MS 51 40-60 MS
7 Mushola 28.6 18-28 TMS 47 40-60 MS
8 Kantin 28.7 18-28 TMS 48 40-60 MS
Mess
9 27 18-28 MS 51 40-60 MS
excekutif
10 Mess formen 27.8 18-28 MS 48 40-60 MS
Sumber : data primer praktek kerja lapangan tahun 2019
Dari tabel 3.22 terdapat 3 titik pengukuran suhu yang tidak memenuhi
syarat dan pengukuran kelembaban seluruhnya memenuhi syarat.
Tabel 3.24
Hasil pemeriksaan pencahayaan
PT Clariant Adsorbents Indonesia
Bulan April 2019
gol 1 gol 2
Temperatur 24.9 - - -
TDS 1109 2000 4000 MS
TSS 20 200 400 MS
pH 9.37 - - MS
Besi (Fe) 4.9 5 10 MS
Mangan (Mn) 0.07 2 5 MS
Barium (Ba) 0.02 2 3 MS
Tembaga (Cu) 0.01 2 3 MS
Seng (Zn) 0.02 5 10 MS
Cr(6+) <0.002 0.1 0.5 MS
Krom Total, Cr 0.02 0.5 1 MS
Cd <0.02 0.05 0.1 MS
Raksa (Hg) <0.00004 0.002 0.005 MS
Pb 0.009 0.1 1 MS
Sn 0.0004 2 3 MS
Arsen (As) Total 0.0004 0.1 0.5 MS
Selenium 0.002 0.05 0.5 MS
Ni <0.0002 0.2 0.5 MS
Co 0.0003 0.4 0.6 MS
Sianida, CN¯ 0.0010 0.05 0.5 MS
Hidrogen Sulfida, <0.002 0.5 1 MS
H₂s
Fluorida (F) 1 2 3 MS
Klorin Bebas (Cl2) 0.010 1 2 MS
Amonia (sebagai 1 5 10 MS
NH3-N)
Nitrat (NO3-N) 1 20 30 MS
Nitrit (NO2-N) 0.009 1 3 MS
Total Kjeldahl 2 30 60 MS
Nitrogen
BOD 5 9 50 150 MS
COD 25 100 300 MS
MBAS <0.008 5 10 MS
Fenol 0.02 0.5 1 MS
Minyak dan Lemak <1 10 20 MS
E-Coli <1.8 1000 1000 MS
Sumber: Bagian ESHA/ Laporan Hasil Pengujian PT.Clariant Adsorbents Indonesia SPI-1903141A
Dari tabel 3.26 dapat di simpulkan bahwa kualitas air limbah yang di hasilkan
di outlet ipal PT Clariant Adsoebents Indonesia 100% memenuhi syarat
menurut Permen LH No. 5 Tahun 2014 .
3.5.2 hasil observasi dan pengukuran keberadaan vektor dan binatang pengganggu
Tabel 3.27
Hasil Survey Keberadaan Jentik di Lingkungan PT Clariant Adsorbents
Indonesia Bulan April Tahun 2019
Departemen Jumlah Status Jumlah Kontainer
Kontainer (+) (-)
Bagging 1 - 1 Dispenser
/loading
Warehouse 1 - 1 Dispenser
1 - 1 Westafel
1 - 1 Ember
1 - 1 Dispenser
SKL 1 - 1 Dispenser
Rawclay 1 - 1 dispenser
Masjid 1 1 0 Ember
Jumlah 15 2 13
Sumber : data primer praktek kerja lapangan tahun 2019
Container Indeks (CI) : Presentase kontainer yang positif jentik dari seluruh
kontainer yang diperiksa.
2
= 𝑥 100%
13
= 15 %
Menurut PERMENKES No. 70 Tahun 2016 tentang Standar dan Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja Industri, berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui
bahwa kepadatan jentik nyamuk dengan nilai CI = 15% sehingga kepadatan jentik
nyamuk tidak memenuhi syarat
Tabel 3.28
Hasil Survey Kepadatan Lalat di PT Clariant Adsorbents Indonesia
April 2019
Tabel 3.29
Hasil Survey Kepadatan Tikus di
PT Clariant Adsorbents Indonesia
April 2019
Sumber : data sekunder pes control
Dari tabel 3.29 dapat di simpulkan bahwa keberadaan tikus di PT Clariant
Adsorbents Indonesia termasuk kategori tidak terkendali .
3.5.3 Penentuan Prioritas Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi masalah yang menjadi prioritas masalah
adalah kepadatan lalat di TPS , kepadatan jentik , kepadatan tikus.
No Variabel Kategori
Jumlah
MS TMS
1. Tahap Pemilihan dan 8 0 8
penyimpanan bahan
makanan
2 Hygiene sanitasi 6 2 8
penjamah makanan
3 Pengolahan bahan 27 0 27
makanan
4 Distribusi makanan 7 0 7
Sumber : data primer praktek kerja lapangan tahun 2019
Berdasarkan tabel 3.30 terdapat 2 item tidak memenuhi syarat dari variabel
penjamah makanan yaitu penjamah makanan tidak menggunakan penutup
kepala dan alas kaki saat melakukan pengolahan makanan.
2 Lantai 6 - 6 100%
3 Dinding 4 - 4 100%
4 Langit-langit 4 - 4 100%
5 Atap 2 - 2 100%
6 Jendela 1 - 1 100%
7 Ventilasi 3 - 3 100%
4 Sumber: Hasil Observasi Mahasiswa Bulan April tahun 2019
1. kendaraan
Tertabrak 11 S 5 6 30
pengangkut
Menghirup
Proses 2. Debu tanah 11 H 2 7 14
1 debu berlebih
rawclay
3. Ketinggian
Tergelicir,
tumpukan 11 S 4 6 24
jatuh
bahan baku
Gangguan
konsentrasi
7 S 1 2 2
1. Panas kerja
Pekerjaan di
2 bagian
Ledakan 7 H 4 6 24
boiler
Gangguan
2. Bising konsentrasi 7 S 1 2 2
kerja
Gangguan
1. Panas dari genset konsentrasi 7 H 1 2 2
Pengoprasian kerja
3
SKL ON Terbakar ,
2. Panas dari genset dapat
terluka ,cacat 7 H 4 6 24
menimbulkan kebakaran
, meninggal
3. Panas dari genset dapat terluka ,cacat
7 H 4 6 24
menimbulkan ledakan , meninggal
Gangguan
4. Bising mesin genset konsentrasi 7 S 1 2 2
kerja
Pekerjaan di Terhirup ,
1. Tumpahan bahan kimia 18 S 2 6 12
4 bagian iritasi mata
neutral 2. Lantai licin Terpeleset 18 S 2 6 12
Kulit
1. Percikan api terbakar, 4 S 4 6 24
mata iritasi
Gangguan
konsentrasi,
stress,
2. Paparan panas 9 H 2 6 12
Pembakaran kelelahan
5
batu bara fisik yang
ekstrem
Terhirup, dan
menyebabkan
3. Partikulat Matter
infeksi 9 H 3 6 18
(PM 2,5)
saluran
pernafasan
Tangan
Pekerjaan di
6 1. Tertabrak forklif patah, dan 4 S 3 6 18
cake area
terluka
Terhirup,
2. debu 4 H 3 5 15
terkena mata
Gangguan
konsentrasi,
stress,
1. paparan panas 14 H 2 6 10
kelelahan
fisik yang
ekstrem
Pekerjaan di
7 2. panas
dryer ccog terluka ,cacat
mengakibatkan 14 H 4 6 24
, meninggal
ledakan
Gangguan
konsentrasi
3. bising mesin COG 14 H 2 6 12
kerja ,
ketulian
Tertusuk
1. mesin jahit 20 H 2 6 12
jarum
Pekerjaan di Terluka ,
2. Tertabrak forklift 20 S 4 5 20
8 finish cacat ,
product gangguan
3. bising konsentrasi 20 H 2 6 12
kerja
Gangguan
Pekerjaan di 1. paparan panas konsentrasi,
9 16 H 1 2 2
Maintenance mesin stress,
kelelahan
fisik yang
ekstrem
2. terkena
Terbakar 16 H 2 6 12
percikan api
3. tertimpa
Terluka 16 H 3 6 18
peralatan
Tempat
1 2 3 4 5 6 7 8 9
A. Sampah
1. Merekomenda agar Pihak 100% Mei Menjelaskan Sasaran mulai
sikan untuk sampah- Managemen 2019 di terkait dapat
melakukan sampah t dan PT. pengolahan melakukan
pemilahan tersebut seluruh clariant sampah pengoahan
sampah bisa karyawan adsorbe sampah
domestic dimanfaatk nts
organik dan an kembali indonesi
anorganik dan a
terpisah
antara
sampah
organik
dan
anorganik
2 Merekomenda Agar CS dan 100% Mei Melakukan Petugas
sikan untuk proses petugas 2019 penyuluhan menggunakn
melakukan pengangkut pengangkut APD
penyuluhan an sampah sampah
kepada tidak
petugas CS menyebabk
atau an
pengangkut kecelakaan
sampah kerja atau
mengenai penyakit
APD yang akibat kerja
harus di
gunakan
B. Vektor
1. Merekomdasi Agar Pihak 100% Mei-Juli Menjelaskan Tidak terdapat
kan adanya menciptaka managemen 2019 terkait tikus di PT.
pengendalian n hygiene t pengendalian clariant
tikus lingkungan ESHA tikus adsorbents
di industri indonesia
dan tidak
menjadi
tempat
perindukan
C. Udara
1 Merekomenda Mengurang Pihak 100% Mei Membuat Nilai kebisingan
sikan untuk i dampak ESHA dan 2019 rancangan menurun
menggunakan akibat maintenance pembuatan
peredam pada kebisingan peredam
mesin atau berlebih
pada ruangan
D. kesehatan dan keselamatan kerja
1. Menambah Meminimal Pihak 100% ApriL Membuat Kesadaran
rambu i- ESHA 2019 desain rambu karyawan
peringatan sir angka peringatan meningkat
penggunaan kecelakan kebisingan
APD Lengkap kerja
BAB IV
4.1 Kesimpulan
4.1.1 Penyediaan Air Bersih
1.Sumber air baku yang di gunakan di PT Clariant Adsorbents Indonesia
yaitu dari sungai cikaso
2. Pengolahan air di PT Clariant Adsorbents Indonesia dilakukan secara
fisik dan kimia.
3. Hasil pemeriksaan kualitas air bersih di PT Clariant Adsorbents
Indonesia 100% memenuhi syarat menurut PP No 82 tahun 2001
tentang pengelolaan kualitas air
4. Hasil observasi pengukuran kualitas air bersih secara fisik di Housing
100% memenuhi syarat sesuai dengan Permenkes No 32 Tahun 2017
tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene
Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum.
4.1.2 Pengelolaan Sampah dan Tanah
1. Sampah yang dihasilkan di PT Clariant Adsorbents Indonesia yaitu
sampah domestik dan sampah B3.
2. Berdasarkan UU No.18 Tahun 2018 Tentang Pengelolaan Sampah,
hasil observasi yang dilakukan 50% tidak memenuhi syarat, aspek
yang tidak memenuhi syarat adalah pada tahap pengumpulan di TPS
dan tahap pengangkut karena frequensi pengangkutan tidak setiap hari
dan petugas pengangkut maupun pengumpul tidak menggunakan
APD yang lengkap.
3. Pengelolaan sampah B3 di PT Clariant Adsrorbents Indonesia 100%
Memenuhi syarat menurut Keputusan Kepala Badan Pengendalian
Dampak Lingkungan Nomor Kep-01/Bapedal/09/1995 dan Peraturan
Pemerintah No.101 tahun 2014.
4.1.3 Penyehatan Udara
1. Hasil pengukuran kualitas udara dan Emisi menurut hasil
pemeriksaan PT Clariant Adsorbents Indonesia pada bulan november
2018 100% hasil pengukuran memenuhi syarat berdasarkan PP No
41 Tahun 1999 dan PERMEN LH NO 7 TAHUN 2007.
2. Dari hasil pengukuran kualitas kebisingan dapat di simpulkan
sebanyak 46,7% Tidak Memenuhi Syarat menurut PERMENKES RI
NO 70 TAHUN 2016 Tentang Standar Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Industri yaitu 85 dB selama 85 jam kerja yaitu di
area bagging small cog, HE coal oven, hammer mill , gasifier cog,
dust collector bawah, pump area dan area boiler .
3. Dari hasil pengukuran kualitas fisik udara suhu dan kelembaban
dapat disimpulkan bahwa sebanyak 30% suhu yang tidak memenuhi
syarat menurut Permenkes ri no 70 tahun 2016 tentang standar
persyaratan kesehatan lingkungan kerja industri yaitu di area pos
security, mushola dan kantin. Dan untuk kelembaban 100%
memenuhi syarat menurut Permenkes ri no 70 tahun 2016 tentang
standar persyaratan kesehatan lingkungan kerja industri
4. Dari hasil pengukuran kualitas pencahayaan ruangan dapat di
simpulkan sebanyak 87,5 % Tidak Memenuhi Syarat Pencahayaan.
4.1.4 Pengolahan Air Limbah
1. Limbah cair di PT Clariant Adsorbents Indonesia diklasifikasikan
menjadi limbah cair produksi dan limbah cair domestik.
2.Hasil pemeriksaan kualitas air limbah di outlet IPAL limbah yang
akan di buang ke sungai cikaso 100% memenuhi syarat sesuai dengan
Permen LH No 5 tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah
4.1.5 Vektor dan Binatang Pengganggu
1.Untuk pengendalian vektor dan binatang pengganggu di serahkan
kepada pihak ke 3 pes control yaitu PT Proton Gumilang dilakukan
pemantauan keberadaan vektor setiap satu bulan sekali dan ada
kegiatan pemberantasan vektor secara rutin seperti fogging di
lakukan setiap bulan.
2.hasil observasi dan pengukuran CI jentik nyamuk Menurut
PERMENKES No. 70 Tahun 2016 tentang Standar dan Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja Industri, berdasarkan tabel diatas,
dapat diketahui bahwa kepadatan jentik nyamuk dengan nilai CI =
15% sehingga kepadatan jentik nyamuk tidak memenuhi syarat
3.Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahuai bahwa kepadatan lalat di
TPS dengan jarak 1 m di kedua titik dikategorikan cukup padat yang
artinya perlu dilakukan penanganan pada tempat
berkembangbiaknya, jika perlu dilakukan pengendalian.
4.Dari tabel 3.29 dapat di simpulkan bahwa keberadaan tikus di PT
Clariant Adsorbents Indonesia termasuk kategori tidak terkendali .
4.1.6 pengawasan kualitas makanan minuman
1. PT Clariant Adsorbents Indonesia memberikan fasilitas makan
kepada karyawannya. Setiap shift kerja akan di berikan jatah satu kali
makan di kantin yang telah di sediakan. Karyawan akan makan
dengan cara parasmanan di kantin setiap jam istirahat. Menu makanan
yang di sediakan di kantin berubah-ubah setiap hari nya. Jumlah
penjamah makanan di kantin ada 2 orang penjamah. Makanan yang di
sajikan di masak langsung di kantin.
2. berdasarkan hasil observasi dan pemeriksaan kualitas makanan
terdapat 25% tidak memenuhi syarat karena variabel penjamah
makanan yaitu penjamah makanan tidak menggunakan penutup
kepala dan alas kaki saat melakukan pengolahan makanan.
3. Berdasarkan hasil pemeriksaan dapat diketahui bahwa kualitas
bakteriologi pada ayam sayur dan sayur sop memenuhi syarat sesuai
dengan Peraturan Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2016 tentang Kriteria
Mikrobiologi Dalam Pangan Olahan.
4.2 Saran
4.2.1 Pengelolaan Sampah dan Tanah
1. Memberikan edukasi kepada petugas kebersihan mengenai
penggunaaan APD.
2. Memberikan edukasi mengenai pengangkutan sampah yang
sesuai dengan regulasi yang berlaku kepada petugas pengangkut
sampah
4.2.1 Penyehatan Udara
Menambah rambu kebisingan dan peringatan penggunaan APD
ear plug / ear muff , menambah pencahayaan agar tidak terjadi
kecelakaan kerja
4.2.2 Pengolahan Air Limbah
Melakukan pemantauan dan pemeliharaan terhadap sarana intalasi
pengolahan air limbah untuk meningkatkan proses pengolahan air
limbah sehingga parameter air limbah memenuhi syarat sesuai dengan
baku mutu dan aman untuk dibuang ke lingkungan.
4.2.3 Vektor dan Bianatang Penggagu
Melakuakan pengawasan secara berkala terhadap kepadatan lalat dan
kepadatan jentik dan kepadatan tikus
4.2.5 Penyehatan Makanan dan Minuman
Mengadakan pelatihan mengenai hygiene sanitasi makanan kepada
penjamah makanan di kantin PT Clariant Adsorbents Indonesia