PENDAHULUAN
bahan yang terbuang di sektor pertanian. Menurut Mosher (1965) Pertanian adalah jenis
usaha tani yang berlandaskan pada prosses pertumbuhan tanaman dan hewan dimana
kegitan usaha tani baik dalam skala kecil maupun skala besar jelas menghasilkan
berbagai wujud limbah cair, padat dan gas yang jumlah atau volumenya cukup tinggi.
dianggap suatu bahan yang tidak penting dan tidak bernilai ekonomi. Padahal jika dikaji
dan didikelola dengan baik, limbah pertanian dapat diolah menjadi beberapa produk
Saat ini dalam dunia usaha bisnis internasional telah berkembang paradigma
terbitnya isu manajemen lingkungan dalam bentuk penerbitan sertifikat ISO. Selain itu
di Indonesia juga mulai diterapkan sistem pertanian terpadu. Isu tersebut menekankan
pada pengelolaan sumber daya alam yang efektif dan efisien dengan meminimalkan
kegiatan pengelolaan sumber daya alam. Secara sosial, memberikan kemanfaatan pada
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan Fieldtrip di Pabrik Gula Madukismo, Joglo Tani,
PT. Kapurun Pawana Indonesia dan Lembah Hijau Multifarm ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui cara pengelolaan limbah, baik limbah padat, cair dan gas di
tempat tersebut
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Madukismo dengan potensi dan peluang pengembangan usaha yang potensial masih
memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang menjadi suatu perusahaan Agro Industri
yang berbasis tebu dan dikelola secara profesional dan inovatif untuk menghadapi
persaingan bebas diera globalisasi dengan petani sebagai mitra sejati (Anonim, 2012) .
Pabrik gula Madukismo didirikan pada tahun 1995 atas prakarsa Sri Sultan
Hamengkubuwono IX. Setelah itu pada tanggal 29 Mei 1958 diresmikan oleh Presiden
Ir. Soekarno. Pabrik gula ini mulai berproduksi pada tahun 1958 sedangkan pabrik
alkohol dan spiritus baru berproduksi pada tahun 1959. Kontraktor utama di Pabrik
perusahaan adalah Perseroan Terbatas(PT) yang memiliki 2 pabrik yaitu Pabrik Gula
(PG) dan Pabrik Spiritus (PS) Madukismo. Pemilik saham 65% adalah Sri Sulatan
C. Produksi
Produksi Utama ( dari PG. Madukismo ) adalah Gula pasir dengan kualitas SHS
IA (Superior Head Sugar) atau GKP (Gula Kristal Putih). Mutu produksi di pantau oleh
Samping ( dari PS. Madukismo ) adalah Alkohol murni ( kadar minimal 95% ) dan
Spiritus bakar ( kadar 94% ) Mutu dipantau oleh balai penelitian kimia departemen
dan kadar gula pecahan (monosakarida) minimal. Untuk itu dilakukan analisa
pendahuluan untuk mengetahui faktor kemasakan, koefesiensi daya tahan dan lain-lain.
Ini dilakukan kira-kira 1,5 bulan sebelum giling dimulai tebu diangkat dari kebun
dengan truck atau roli tebu. Pelaksanaan tebang bisa dilaksanakan petani sendiri atau
diserahkan pabrik dengan biaya oleh petani sesuai kesepakatan dalam FMPG ( Forum
Musyawarah Produksi Gula ). Beberapa KUD yang mandiri telah dapat melaksanakan
tebang angkut sendiri. Kapasitas tebang harus sama dengan kapasitas giling agar tidak
sehigga perlu subleksi BBM untuk bahan bakar stasiun boiler, jumlah tebu ditebang per
hari sekitar 3000 ton, alat transportasinya 80% menggunakan truck 20% dengan lori.
E. Proses Pengolahan di PG Madukismo
antara bagian padat (ampas) dengan cairannya yang mengandung gula (nira mentah)
terdiri atas 3 rol dengan ukuran “36x 64”. Ampas yang diperoleh sekitar 30% tebu untuk
bahan bakar tebu distasiun ketel (pusat tenaga), sedangkan nira mentah akan dikirim ke
stasiun pemurnian untuk proses lebih lanjut. Untuk mencegah kehilangan gula karena
2. Pemurnian nira
70º-75º c, direaksikan dengan susu kapur dalam defekator, dan diberi gas SO2 dalam
peti sulfitasi sampai pH 7 kemudian dipanaskan lagi sampai suhu 100º-105ºc. Kotoran
yang dihasilkan diendapkan dalam peti pengendap (dorr clarifier) dan disaring
menggunakan rotary vacum filter (alat penapis hampa). Endapan padatnya (blothong)
digunakan sebagai pupuk organik. Kadar gula dalam blothong ini dibawah 2%. Nira
3. Penguapan nira
Effect, yang disusun secara interchangeable agar dapat dibersihkan secara bergantian.
Nira encer dengan padatan terlarut 16% dapat dinaikkan menjadi 64% dan disebut nira
kental, yang siap dikristalkan di stasiun kristalisasi/stasiun masakan. Total luas bidang
pemanas 5990 m VO. Nira kental yang berwarna gelap ini diberi gas SO2 sebagai
Nira kental dari stasiun penguapan ini diuapkan lagi dalam pan kristalisasi
sampai lewat jenuh hingga timbul kristal gula. Sistem yang dipakai yaitu ACD, dimana
gula A sebagai gula produk, gulaC dan D dipakai sebagai bibit (seed), serta sebagian
lagi dilebur untuk dimasak lagi. Pemanasan menggunakan uap dengan tekanan vacum
sebesar 65 CmHg , sehingga suhu didihnya hanya 65ºC, jadi sakarosa tidak rusak akibat
kena panas tinggi. Hasil masakan merupakan campuran kristal gula dan larutan
(stroop). Sebelum dipisahkan di stasiun puteran, gula lebih dahulu didinginkan di dalam
Alat ini bertugas memisahkan gula dengan larutannya (stroop) dengan gaya
sentrifugal.
Dengan alat penyaring gula, gula SHS dari puteran SHS dopisahkan
antara gula halus, gula kasar dan gula normal dikirim ke gudang gula dan
gula perhari tergantung dari rendemen gulanya, kalau rendemen 8% maka pada
Sebagai penghasil tenaga uap di gunakan 5 buah ketel pipa air newmark
buah ketel cheng-chen kapasitas 40 ton/jam. Uap yang dihasilkan dipakai untuk
penguapan, serta untuk pembangkit tenega listrik. Sebagai bahan bakar di pakai
ampas tebu yang mengandung kalori sekitar 1800 kkl/kg dan kekurangannya
G. Produksi Alkohol
Adapun tahapan dalam pembuatan alkohol di Pabrik Gula Madukismo adalah sebagai
berikut:
a. Masakan
Tetes diencerkan dengan air sampai kadar tertentu dan ditambah nutrisi untuk
pertumbuhan ragi sebagai sumber Nitrogen dipakai pupuk urea dan sebagai sumber
pospor dipakai pupuk NPK, PH diatur sekitar 4,8 dengan H2SO4 agar tidak terjadi
b. Peragian
peragian utama berkisar 50-60jam dan kadar alcohol disampai antara 9℅ sampai
10℅.
c. Penyulingan
dengan mengunakan tenega uap dengan tekanan 0,5 kg/cm2 suhu 120ºC. Adapun
pada tahap akhir penyulingan akan menghasilkan alkohol murni dengan kadar 95%.
Joglo Tani didirikan paada tanggal 19 Januari 2008, denga luas lahan 2000 m2.
pembelajaran ekologi tanah, pemuliaan benih, sistem ternak terpadu, pengelolaan ikan
air tawar, konservasi dan sanitasi. Pola pembelajarannya yang dilakukan sangat
yang sederhana. Pembelajarandalam Joglo Tani ini dapat menumbuhkan rasa bangga
Joglo Tani memiliki visi dan misi , dimana visi dari Jogla Tani adalah (merdiko)
yang diuraikan sebagai terciptanya ketersediaan pangan yang tangguh, beragam dan
berkelanjutan dengan daya dukung sumber daya alam yang lestari dan keuntungan
ekonomi yang sepadan. Sedangkan misinya adalah sebagai (mandiri) yang diuraikan
sebagai berikut :
pertanian organik,
2. Menciptakan Intelektual Organik yang mampu menjadi fasilitator,
Ada yang hebat yang perlu kita contoh dari Joglo Tani yang di ketuai
berkelompoknya Joglo Tani bisa membebaskan petani dari biaya PBB (Pajak
organik granule 2 ton/ hari dan POC 1000 liter/ bulan, mampu memproduksi
beras organik, sayuran organik dan buah-buahan organik dan masih banyak lagi
PT. Kapurun Pawana Indonesia berdiri pada tanggal 28 Oktober 1997 dan
PT. KPI pada prinsipnya telah menjalankan sistem pertania terpadu. PT. Kepurun
Pawana Indonesia adalah badan usaha yang dimiliki dan dikelola oleh purna tugas/
purna bakti. Pemilik usaha Ir. Djiteng Marsudi adalah purna tugas/ purna bakti PT. PLN
(PERSERO) dan Yayasan Pendidikan & Kesejahteraan PT. PLN (PERSERO) adalah
lembaga yang dikelola oleh para Purna Tugas PT. PLN (PERSERO). Pengelola PT.
Kepurun Pawana Indonesia juga purna tugas, Direktur Utama PT. Kepurun Pawana
Indonesia adalah Purna tugas Pegawai Negeri Sipil, sedangkan Direktur Keuangan
PT. KPI mempunyai visi dan misi. Adapun visinya adalah Menjadi Pusat/
Sentra Pelatihan Pembekalan Calon Purna Tugas Nasional yang bertumbuh kembang,
unggul, terpercaya dan memberikan manfaat bagi para Calon Purna Tugas dan Purna
Tugas dengan bertumpu pada kekayaan sumberdaya alam dan insani tanah air
mengembangkan usaha Jasa Pelatihan dan Pembekalan Calon Purna Tugas dan Usaha
lain yang terkait, berorientasi kepuasan masyarakat pada umumnya, Calon Purna Tugas
dan Purna Tugas pada khususnya, 2. Mengupayakan Calon Purna Tugas dan Purna
Tugas dapat tetap Bersikap dan Berpikir Positif, sehingga akan senantiasa Bersyukur
dimasa Purna Tugas, 3.Membantu pengembangan kegiatan usaha Purna Tugas (profit
& non profit) yang berwawasan lingkungan dan kelestarian alam, dan 4. Mendorong
2011).
Processing, Retail, Training Centre dan Konsultan. Dimana usaha- usaha tersebut
adalah usaha sapi perah, sapi potong, pengolahan limbah ternak direncanakan mulai
tahun 2004 ini unit pengolahan pupuk pt. kpi juga memproduksi pupuk kompos,
disamping itu pt. kpi juga akan mengupayakan memproduksi produk pertanian organik,
pengolahan pakan ternak, jasa kesehatan dan reproduksi ternak, itik petelur, tanaman
sayuran, tanaman buah, pengolahan susu , pengolahan bakso , pengolahan keripik buah,
penjualan bakso, penjualan pupuk kompos ,penjualan sayuran, penjualan tanaman
buah, penjualan telur itik dan perikanan. Adapun bentuk konsultan yang dilakukan
tahun 1981 oleh Bapak Soeharto. Berawal dari pemeliharaan 4 ekor sapi yang
apapun, 2 ekor sapinya mati. Dari 2 ekor sapinya yang tersisa beliau berfikir bagaimana
caranya agar usahanya tetap berkembang. Hingga akhirnya beliau memiliki ide untuk
cemoohan dari masyarakat sekitar namun beliau yakin bahwa usahanya akan
berkembang. Seekor sapinya dijual dan dibelikan lagi menjadi sapi-sapi yang masih
kecil. Dan sekarang terbukti dari menjual kotoran mendapat keuntungan yang
berlimpah.
pengembangan sengaja dipilh daerah pinggiran karena daerah tersebut sangat potensial
dan cocok untuk peternakan. Sedangkan untuk proses produksi berlokasi di Sragen.
Direktur dipegang oleh putra pertama Bapak Soeharto yaitu M.Yusuf Hari sedangkan
PT. Lembah Hijau Multifarm memiliki karyawan sebanyak 300 orang yang
pembuatan pupuk dll. Untuk perekrutan karyawan yang dipekerjakan diambil dari
warga sekitar dan tidak memandang latar belakang pendidikannya asalkan memiliki
dengan proses seleksi. Jika diterima selanjutnya adalah proses training kemudian jika
bagus akan dikontrak dan selanjutnya menjadi karyawan tetap. Dengan menjalin kerja
sama yang baik dengan warga sekitar maka keamanan Lembah Hijau terjamin dari
tangan-tangan jahil.
2. Pertanian.
3. Perikanan.
pertanian dan perikanan. Pemanfaatan sumber daya lokal secara maksimal merupakan
landasan yang dilakukan oleh LHM, sehingga merupakan sebuah Integrated Farming
System.selain itu PT. LHM memiliki spesifikasi produk yang meliputi produk unggulan
yaitu kompos, starbio dan stardex serta produk sampingan yaitu susu, sayuran, nursery,
2.5 Limbah
saat dan tempat tertentu tidak dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki
limbah padat. Polutan limbah cair dapat berupa padatan, bahan buangan yang
tanaman, minyak, senyawa organik dan mineral, dan bahan radioaktif. Limbah
gas dan partikel berasal dari penggunaan bahan baku, proses dan sisa
pembakaran. Limbah padat bersumber dari hasil produksi atau hasil pemakaian
Limbah cair bersumber dari sisa buangan produksi atau pemakaian hasil
senyawa organik dan mineral, bahan radioaktif serta panas. Indikator yang dapat
Limbah padat merupakan hasil buangan industri atau domestik berupa padatan,
pencemaran yang telah melebihi ambang batas. Sumber pencemar yang cukup
besar saat ini umumnya dihasilkan oleh air limbah aktifitas rumah tangga,
meskipun juga tidak mengesampingkan air limbah industri yang semakin hari
dan alkali, garam nutrien (garam N dan P), warna,bau, panas, dan bahan
membuat kehidupan manusia pengguna air menjadi tidak nyaman, atau merusak
ekosistem.
langsung dialirkan ke lingkungan (seoerti sungai atau badan air lainnya), akan
telah menetapkan baku mutu efluen dan baku mutu beberapa badan air sesuai
yang harus dipenuhi. Kualitas effluent dalam baku mutu ditetapkan dengan
terdapat dalam effluent suatu jenis industri. Pengelolaan air limbah ditujukan
agar effluent dapat memenuhi baku mutu yang dipersyaratkan. Baku mutu air
juga akan terkendali dan dapat menjaga ketersediaan sumber air baik air
permukaan maupun air tanah dalam. Akan tetapi karena kurangnya pengawasan
dan tingkat kesadaran dari pelaku usaha, sering terjadi penyumbatan muka air
agar tidak melampaui ambang batas toleransi lingkungan. Salah satu dasar
hukum yang mengatur pengelolaan ini terkait dengan IPAL. Instalasi ini sangat
penting, sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 82 Tahun 2001
diperoleh limbah cair dengan kualitas baik dan memenuhi baku mutu yang
industri merupakan salah satu penanganan limbah cair yang harus dilakukan
sangat bervariasi pada setiap tempat dan saat. Akan tetapi secara garis besar zat
– zat yang terdapat didalam air limbah secara detail (kandungan dan sifat-
sifatnya), mempunyai sifat yang dibedakan menjadi tiga bagian besar antara lain
(komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia atau proses alam sehngga kualitas
industri kimia, industri logam dasar, industri jasa dan jenis aktivitas manusia
lingkungan dengan menetapkan baku mutu lingkungan, termasuk baku mutu air
pada sumber air, baku mutu limbah cair, baku mutu udara ambien, baku mutu
3.1 Hasil
Blothong
Tetes
Abu ampas
(Joglo kehitaman
Limbah tanaman
(Joglo
(Joglo
Produk
Jenis Bahan Teknologi Tahapa Lama Sumber kegiata
No kegiatan baku diterapkan n proses proses energy n
Pem. Total
Pupuk Cara 4 waktu 4 mikroorg Pupuk
1 cair Urine sapi sederhana tahapan minggu anisme cair
Total Alcohol
Pabrik Mesin 5 waktu 4 mikroorg dan
4 alkohol Molase modern tahapan minggu anisme spirtus
Abu sisa
pembakara
n dan
Batako ampas Mesin 3 Batako
5 pres tebu modern tahapan 30 hari Manusia pres
Panas
Pembaka Ampas Cara 3 dan
6 ran tebu sederhana tahapan 1 hari manusia listrik
3.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil fieldtrip di Joglo Tani yang terletak di Jl. Godean, Dusun
pertanian yang digunakan adalah konsep pertanian terpadu yang mengacu pada
pertanian organik. Selain konsep pertanian yang dilakukan adalah model agropastura –
perikanan. Adapun dalam pertanian terpadu sumber daya diolah dengan sebaik-baiknya
dan limbah yang dihasilkan diolah menjadi barang bermanfaat, sehingga dalam hal ini
tidak ada limbah yang terbuang. Sedangkan pertanian organik adalah sistem pertanian
yang menggunakan sumber daya alamiah baik bahan tanam, pupuk dan pestisida, dalam
hal ini limbah yang dihasilkan dalam kegiatan pertanian dikembalikan lagi kelahan
pertanian sebagai pupuk atau lainnya.Limbah yang dihasilkan di Joglo Tani ialah
berupa limbah padat yang berasal dari dedaunan, sayuran busuk, buah busuk, kotoran
sapi, itik dan ayam arab dan limbah cair yang berasal urine sapi dan air kolam ikan.
Input atau bahan baku keseluruhan di joglo tani adalah tanaman pertanian,
kotoran ternak baik padat maupun cair, serta perikanan. Usaha tanaman diambil
hasilnya berupa buah, biji dan daun. Peternakan diambil hasilnya berupa daging, susu
dan telur, sedangkan perikanan diambil hasilnya barupa ikan yang dipelihara.Setiap
dibuang begitu saja tapi dikelola sedemikian rupa hingga menghasilkan suatu produk.
Limbah padat yang berasal dari sayuran busuk dan buah busuk dimanfaatkan sebagai
bahan pembuatan pupuk cair dengan dicampur dengan urine sapi (dapat dilihat pada
kuisoner hasil) dan limbah padat kotoran sapi dan itik dibuat pupuk kandang yang
dicampur dengan arang sekam dan dolimit. Sedangkan kotoran ayam arab langsung
dijatuhkan kedalam kolam sebagai bahan pakan ikan. Limbah cair yang berupa air dari
kolam ikan digunakan sebagai pupuk cair yang secara langsung dialirkan ke areal
pertanian. Sehingga dari hasil pengelolaan limbah tersebut, dapat memberi keuntungan
Maka dari itulah, jika semua petani menggunakan sistem pertanian terpadu yang
mengacu pada pertanian organik seperti yang dilakukan olah Joglo Tani, maka petani
mendapatkan banyak keuntungan. Sehingga sebaiknya sistem yang ada di Joglo Tani
tersebut dapat dijadikan acuan dalam mengelola usaha pertanian terutama dalam hal
pengelolaan limbah, karena limbah merupakan aspek penting yang harus dikelola.
Semua itu dikarenakan limbah dapat mencemari lingkungan jika tidak dikelola dengan
baik.
Input atau bahan baku keseluruhan di PT. Kepurun Pawana Indonesia adalah
tanaman pertanian, kotoran ternak baik padat maupun cair, serta perikanan. Usaha
tanaman diambil hasilnya berupa buah, biji dan daun. Peternakan diambil hasilnya
berupa daging, susu dan telur, sedangkan perikanan diambil hasilnya barupa ikan yang
dipelihara. Limbah yang dihasilkan dari kegiatan usaha tani di PT. KPI adalah barupa
limbah padat dan limbah cair. Limbah padat berasal dari kotoran sapi, itik dan kambing
etawa sedangkan limbah cair berasal dari urine sapi, kambing etawa dan air dari kolam
ikan. Limbah padat yang berupa kotoran sapi dan kambing etawa digunakan sebagai
bahan baku pembutan biogas dan cairan yang keluar dari tabung biogas digunakan
sebagai pupuk untuk mengari areal pertanian. Selain itu, kotoran sapi juga dibuat bahan
Dalam hal pengelolaan limbah di PT. KPI sudah sangat bagus karena limbah
yang dihasilkan tidak ada yang terbuang percuma melainkan dimanfaatkan. Dari
ekologi dan sosial terutama bagi yang berada disekitar PT. KPI tersebut. Sehingga
sistem pertanian yang berada di PT. KPI. Ini dapat dijadikan acuan pula bagi para petani
untuk kegiatan usaha taninya. Terutama yang dapat digunakan sebagai acuan adalah
Selain itu, hal unik yang dilakukan dalam usaha tani di Joglo Tani adalah dalam
ekonomi.
Maka dari itulah, jika kita ingin mendapatkan hasil maksimal maka sistem
pertanian yang diterapkan sebaiknya seperti yang dilakukan oleh PT. Kepurun Pawana
samping berupa hasil pengolahan limbah. Sehingga sebaiknya juga sistem yang ada di
PT. Kepurun Pawana Indonesia tersebut dapat dijadikan acuan dalam mengelola usaha
pertanian terutama dalam hal pengelolaan limbah, karena limbah merupakan aspek
penting yang harus dikelola. Semua itu dikarenakan limbah dapat mencemari
tanaman pertanian, kotoran ternak baik padat maupun cair, serta perikanan. Usaha
tanaman diambil hasilnya berupa buah, biji dan daun. Peternakan diambil hasilnya
berupa daging, susu dan telur, sedangkan perikanan diambil hasilnya barupa ikan yang
dipelihara.
adalah dalam hal pengelolaan limbah. Limbah yang dihasilkan dari kegiatan usaha tani
PT. LHM berupa limbah padat yang berasal dari tanaman pertanian dan limbah padat
yang berasal dari kotoran sapi. Adapun limbah cair yang dihasilkan berupa urine sapi
limbah padat dari kotoran sapi dibuat sebagai bahan baku biogas dan sebagian besar
dibuat pupuk kompos. Sedangkan limbah cair yang berasal dari urine sapi dan kolam
dinetralisir dengan enceng gondok untuk menghilangkan bau. Setelah dinetralisir baru
kemudian limbah tersebut dialirkan ke areal pertanian sebagai pupuk cair. Sehingga
berdarkan hasil fildtrip tersebut, PT. LHM sudah benar-benar menerpakan sister
pertanian terpadu, dan dalam pengolahan limbahnya sudah dilakukan secara maksimal
Maka dari itulah, jika semua petani menggunakan sistem pertanian terpadu yang
mengacu pada pertanian organik seperti yang dilakukan oleh PT. Lembah Hijau
Multifarm, maka petani mendapatkan banyak keuntungan karena limbah tidak dibuang
begitu saja tapi di kelola hingga menjadi bermanfaat. Sehingga sebaiknya sistem yang
ada di PT. Lembah Hijau Multifarm tersebut dapat dijadikan acuan dalam mengelola
usaha pertanian terutama dalam hal pengelolaan limbah, karena limbah merupakan
aspek penting yang harus dikelola. Semua itu dikarenakan limbah dapat mencemari
Limbah padat yang berupa blothong dimanfaatkan sebagai pupuk dan sebagian
besar digunakan sebagai bahan baku pembuatan alkohol dan spiritus. Sedangkan
limbah cair yang dihasilkan dari bekas pencucian dan pendinginan alat digunakan
sebagai pupuk cair dengan cara air tersebut dialirkan areal pertanian. Sedangkan limbah
gas yang dihasilkan ditangkap dengan zat kimia tertentu sehingga menghasilkan karbon
cair. Karbon cair tersebut dapat digunakan sebagai bahan pengawet makanan yang
harganya cukup mahal jika dijual. Sehingga berdasarkan hasil tersebut, pabrik gula
Madukismo dapat dijadikan acuan bagi pabrik gula lain di Indonesia, khususnya dalam
pengolahan limbah. Semua itu disebabkan karena PT. Madukismo telah memanfaatkan
limbah yang pada awalnya berfungsi sebagai pencemar menjadi barang yang bernilai
mempunyai volume yang cukup besar tiap harinya sekitar 100 ton/hari. Pabrik membeli
seluas lahan di sekitar pabrik untuk menempatkan limbah tersebut, karena limbah
blothong biasanya dibuang dengan cara penumpukan (open dumping). Oleh masyarakat
sekitar limbah yang dibuang terutama blotong (ampas tebu) diambil secara cuma- cuma
untuk pembuatan asbes, genteng, pupuk, kompos dan dijadikan bahan bakar industri
batu bata, karena blotong ini masih mengandung sejumlah belerang sehingga baik
untuk dijadikan sebagai bahan bakar. Pihak PG. Madukismo melakukan mengovenan
blothong pada oven dengan suhu 105º dalam kurun waktu 3 jam sebelum
membuangnya. Tujuan blotong di oven untuk mengurangi kadar air yang terdapat di
blotong tersebut, sehingga tidak menimbulkan bau yang sangat menyengat ketika
b. Proses Pengolahan Limbah Padat Ampas Tebu sebagai Bahan Bakar Orgaik
Limbah padat ampas tahu merupakan limbah yang dihasilkan pada proses awal
penggilingan tebu menjadi nira mentah. Limbah ini jumlahnya cukup banyak sehingga
sangat bermanfaat jika dapat diolah sehingga tidak mencemari lingkungan. PG.
Madukismo memanfaatkan limbah ampas tahu sebagai bahan bakar organik yang
dikenal dengan istilah Biomass (bahan bakar organik) yang diolah untuk menghasilkan
listrik.
Bagasse atau ampas tebu yang dibakar akan menjadi arang, yang bermanfaat
untuk pupuk pertanian dan bahan bangunan (batako). Joglo tani juga memanfaatkan
arang ampas tebu tersebut sebagai batako. Arang tersebut sebelum diolah dirubah dulu
menjadi abu.
Limbah cair tetes yang dihasilkan dari proses pengolahan tebu menjadi gula
Madubaru merupakan alkohol jenis etanol. Pembuatan alkohol ini merupakan salah
satu upaya P.S Madubaru untuk mengolah limbah. Alkohol dapat digunakan sebagai
campuran kosmetik dan industri farmasi. Tetes tebu sebelum menjadi alkohol akan
yang tinggi yakni berkisar antara 94%-96%. Proses pengolahan limbah tetes ini selain
menghasilkan income untuk PG. Madukismo. Proses pengolahan alkohol dapat dilihat
a. Proses Pengolahan Urine Sapi dan Buah Busuk menjadi Pupuk Cair
yang dimanfaatkan dijoglo tani yaitu limbah buah busuk dan yang digunakan sebagai
organik kian berkembang, PT. KPI mulai merintis untuk memproduksi pupuk kompos
dengan membangun instalsi pengolahan pupuk kandang. Produksi pupuk kompos mulai
dipasarkan lebih luas, bekerjasama dengan PT. Dua Alam Rahayu (PT. DAR). Selain
produksi pupuk kompos PT KPI juga melakukan inovasi yang lebih diintensifkan.
Upaya untuk memanfaatkan limbah air seni sapi untuk pupuk cair juga dilakukan.
Penjualan pupuk kompos telah dimulai sejak tahun 2003, namun masih belum
ditangani secara baik dan professional. Ditahun 2004 upaya untuk meningkatkan
dikembangkan sebagai pupuk kandang dan kemasan serta tempat untuk memajang
produk pupuk.
1. Proses Pengolahan Kotoran dan Urine ternak menjadi Biogas
Fungsi lain dari limbah peternakan adalah sebagai bahan pembuatan sumber
energi gas baru (biogas) yang dapat digunakan untuk memasak. Caranya adalah kotoran
sapi yang sudah dicampur dengan air dimasukkan ke dalam bak penampung tertutup
yang kemudian dibuat pipa khusus yang disambungkan ke kompor. Alhasil, uap yang
diproduksi oleh limbah tadi dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar pengganti gas
elpiji. Kompor yang berbahan bakar biogas ini bebas dari kekhawatiran meledak karena
Agar pakan dari jerami tahan lama maka perlu difermentasikan dengan
menggunakan urea dan starbio. Untuk fermentasi 1 ton jerami dibutuhkan 6 kg urea
dan 6 kg starbio. Jerami diambil langsung dari sawah yang sedang panen. Kadar airnya
60 %,cirri-cirinya adalah jika diperas tidak meneteskan air tetapi tangan kita basah.
1. Limbah Blotong
Blotong merupakan limbah padat yang dihasilkan oleh pabrik gula yang berasal
dari stasiun pemurnian nira yang dipisahkan dengan alat rotary vacum filter. Limbah
blotong ini berbentuk seperti tanah berpasir berwarna hitam, memiliki bau tak sedap
jika masih basah. Blotong sendiri merupakan limbah yang dihasilkan sebelum
dikristalkan menjadi gula pasir. Pada setiap tempat penggilingan tebu seperti pabrik
gula akan selalu dijumpai tumpukan bahkan gunungan blotong dalam jumlah besar
cukup tinggi. Salah satu teknologi yang dapat digunakan untuk meningkatkan nilai
kalor limbah pertanian seperti blotong ini adalah dengan proses pembuatan briket
dimana densitas blotong ditingkatkan dengan proses densifikasi atau pemadatan dengan
cara pengepresan dan biasanya dilakukan dengan alat tekan. Berikut ini merupakan
unsur yang terkandung dalam blotong kering (Kadar air 25%), oleh laboratorium Balai
Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Bahan dan Barang Teknik Bandung :
Pengolahan limbah blotong di Pabrik Madukismo yang didapat dari proses pemurniaan
nira direaksikan dengan zat-zat organik. Hal ini dilakukan untuk menjadikan blotong
sebagai pupuk organik melalui proses pengomposan. Limbah ini sebagian besar
diambil petani untuk dipakai sebagai pupuk dan sebagian yang lain dibuang di lahan
tebuka.
2. Limbah Tetes
% tebu atau sekitar 1,5 juta ton. Tetes tebu merupakan produk pendamping karena
sebagian besar dipakai sebagai bahan baku industri lain seperti vitsin (sodium
glutamate), alkohol atau spritius dan bahkan untuk komoditas ekspor dalam
pembuatan L-lysine dan lain-lain. Namun untuk hal ini dibutuhkan kandungan gula
dalam tetes yang cukup tinggi, sehingga tidak semua tetes tebu yang dihasilkan
dimanfaatkan untuk itu. Akibatnya tidak sedikit pabrik gula yang mengalami
kendala dalam penyimpanan tetes sampai musim giling berikutnya, seperti tangki tidak
cukup menampung karena tetes kurang laku, atau memungkinkan terjadinya ledakan
dalam penyimpanan di tangki tetes sehubungan dengan kondisi proses atau komposisi.
Tetes tebu yang dihasilkan oleh PG. Madukismo ini ini termasuk dalam limbah
cair. Warna dari limbah tetes ini berwarna hitam dan menghasilkan bau yang sangat
menyengat. Dilihat dari tingkat kekeruhannya, limbah tetes tebu yang dihasilkan di
Pabrik Gula Madukismo ini termasuk dalam tingkat yang keruh. Hal ini dikarenakan
tetes tebu merupakan limbah yang dihasilkan dari sisa pengolahan gula pada saat
distasiun pengolahan.
Molases merupakan hasil samping pada industri pengolahan gula dengan wujud
bentuk cair. Molases adalah limbah utama industri pemurnian gula. Molases merupakan
sumber energi yang esensial dengan kandungan gula di dalamnya. Molases memiliki
kandungan protein kasar 3,1 %; serat kasar 60 % ; lemak kasar 0,9 %; dan abu 11,9 %.
Kadar air dalam cairan molasses yaitu 15–25 % dan cairan tersebut berwarna hitam
serta berupa sirup manis. Selain itu, molases juga dapat berfungsi sebagai perekat pada
2010).
3. Ampas tebu
Ampas tebu merupakan limbah padat yang dihasilkan dari serangkaian proses
pengolahan gula. Limbah padat berupa ampas tebu (bagasse)ini dapat dapat dijadikan
bubur pulp dan dipakai untuk pabrik kertas, untuk makanan ternak, bahan baku
pembuatan pupuk, particle board, bioetanol, dan sebagai bahan bakar ketel uap (boiler)
sehingga dapat mengurangi konsumsi bahan-bakar minyak oleh pabrik. Ampas tebu
yang dihasilkan di Pabrik Gula Madukismo berwarna putih kecoklatan. Bau yang
dihasilkan dari limbah ampas tebu ini berbau khas tebu. Didalam ampas tebu terdapat
kandungan polisakarida yang dapat dikonversi menjadi produk atau senyawa kimia
yang digunakan untuk mendukung proses produksi sektor industri lainnya. Salah satu
polisakarida yang terdapat dalam ampas tebu adalah pentosan, dengan persentase
sebesar 20-27%.
Kandungan pentosan yang cukup tinggi tersebut memungkinkan ampas tebu
untuk diolah menjadi Furfural. Furfural memiliki aplikasi yang cukup luas dalam
Furfuril Alkohol, Furan, dan lain-lain. Kebutuhan (demand) Furfural dan turunannya di
dalam negeri meski tidak terlalu besar namun jumlahnya terus meningkat . Hingga saat
ini seluruh kebutuhan Furfural untuk dalam negeri diperoleh melalui impor. Impor
terbesar diperoleh dari Cina yang saat ini menguasai 72% pasar Furfural dunia.
4. Abu ampas
Abu ampas tebu merupakan sisa hasil pembakaran dari ampas tebu. Abu ampas
yang dihasilkan di Pabrik Gula Madukismo termasuk dalam klasifikasi limbah padat.
Warna dari abu ampas ini abu-abu dan menghasilkan bau yang khas seperti bau abu.
Abu ampas yang ada di pabrik ini digunakan sebagai bahan baku pembuatan batako.
Batako yang dihasilkan bersifat ringan dan berwarna kehitaman. Proses pembuatan
batako ini dicampur dengan semen, pasir dan bahan–bahan pembuatan batako.
Kemudian bahan yang telah tercampur, dicetak dengan cetakan khusus sehingga
terbentuklah batako.
5. Kotoran ternak
Kotoran ternak merupakan sesuatu yang dikeluarkan dari tubuh hewan ternak.
Kotoran ternak dianggap sebagai limbah dikarenakan merupakan bahan sisa yang
masih bisa dimanfaatkan lagi jika terjadi proses untuk mengolahnya. Limbah kotoran
ternak yang ada di Joglo Tani, PT Kapurun Pawana Indonesia dan Lembah Hijau
Multifarm berupa limbah padat dan limbah cair. Limbah padatnya berupa kotoran sapi,
kotoran kambing, kotoran ayam, serta kotoran unggas. Sedangkan untuk limbah yang
dihasilkan yakni berupa urine yang dikeluarkan oleh hewan tenak yang dipelihara.
Kotoran sapi merupakan substrat yang dianggap paling cocok sebagai sumber
pembuat biogas. Hal ini dikarenakan substrat tersebut telah mengandung bakteri
penghasil gas metan yang terdapat dalam perut hewan ruminansia. Keberadaan
fermentasi, sehingga proses pembentukan biogas pada tangki pencerna dapat dilakukan
lebih cepat. Walaupun demikian, bila kotoran tersebut akan langsung diproses dalam
tangki pencerna, perlu dilakukan pembersihan terlebih dahulu (Sufyandi, 2001). Pada
umumnya komposisi kotoran sapi memiliki karakteristik yang dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Kotoran sapi yang ada di limbah yang ada di Joglo Tani, PT. Kapurun Pawana
Indonesia dan Lembah Hijau Multifarm berwarna coklat kehitaman. Limbah kotoran
Kotoran ternak kedua ialah kotoran kambing. Limbah kotoran kambing ini
diperoleh dari kambing-kambing yang dipelihara di Joglo Tani, PT. Kapurun Pawana
Indonesia dan Lembah Hijau Multifarm. Kotoran kambing ini berwarna coklat
kehitaman dengan bentuk seperti granul (butiran-butiran). Bau yang dihasilkan dari
limbah kotoran kambing ini berbau menyengat sama halnya dengan kotoran sapi.
Kotoran kambing mengandung bahan kering dan nitrogen berturut-turut 40-50 % dan
kelarutan nitrogen pakan, nilai biologis ransum dan kemampuan ternak untuk mencerna
ransum.
Selain dari limbah kotoran sapi dan kotoran kambing, di Joglo Tani, PT.
Kapurun Pawana Indonesia dan Lembah Hijua Multifarm adalah limbah kotoran
unggas diantaranya dari kotoran ayam, kotoran bebek, dan burung-burung yang
dipelihatra ditempat tersebut. Limbah yang dihasilkan dari kotoran unggas ini
berbentuk remah,baunya tidak begitu menyengat dan warnanya berwarna coklat
kehitaman.
Selain limbah padat, limbah yang dihasilkan dari kotoran ternak ini adalah juga
ada limbah cairnya. Limbah cairnya berasal dari urine yang dihasilkan dari sapi,
kambing dan hewan ternak lainnya. Urine-urine yang dihasilkan berwarna kuning dan
menimbulkan bau yang menyengat, utamanya urine kambing. Bau menyengat ini
disebabkan adanya gas metan yang terkandung dalam urine tersebut. Tingkat
kekeruhan dari urine sapi dan kambing yang dihasilkan dahasilkan di ketiga tempat ini
6. Limbah tanaman
Limbah tanaman yang dihasilkan di Joglo Tani adalah limbah dari tanaman
yang dibudidayakan di tempat ini seperti limbah nangka busuk dan sayuran-sayuran
busuk. Limbah sayuran yang telah membusuk ini berwarna hijau kekuning-kuningan
dan menimbulakan bau busuk yang menyengat. Selain itu, limbah padat dari tanaman
dapat berupa daun-daun, ranting-ranting yang berjatuhan dari tanaman yang ditanam
ditempat tersebut. Limbah tanaman yang dihasilkan di PT. Kapurun Pawana Indonesia
adalah limbah dari sayuran-sayuran yang telah membusuk. Sayuran yang dikelola di
tempat ini berupa sayuran sawi, selada dan sayuran rumah tangga lainnya. Sedangkan
untuk limbah tanaman yang ada di Lembah Hijau Multifarm berupa daun-daun, ranting-
Limbah kolam ikan ini merupakan limbah cair yang dihasilkan dari kurasan air
kolam ikan yang ada di Joglo Tani, PT. Kapurun Pawana Indonesia dan Lembah Hijau
Multifarm. Limbah kolam ikan ini berwarna hijau kecoklatan dan menghasilkan bau
yang amis. Diduga bau amis ini ditimbulkan dari bau ikan itu sendiri. Untuk tingkat
kekeruhan pada limbah kurasan kolam ikan ini termasuk dalam kategori keruh,
dikarenakan air kurasan ini sebagai media hidup dari ikan itu sendiri.
8. Limbah CO2
Limbah gas yang ada di pabrik gula Madukismo ini berupa uap (CO2) yang
langsung dilepaskan ke lingkungan (udara). Limbah ini tidak berbau serta tidak
berwarna karena berupa gas yang tidak bisa dilihat oleh mata telanjang.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan di PT. Madukismo, Joglo Tani, PT. Kapurun
Pawana Indonesia dan PT. Lembah Hijau Multifarm tersebut, dapat menyimpulkan
sebagai berikut:
blothong, ampas tebu, abu ampas, limbah cair tetes, serta limbah gas berupa
2. Joglo Tani menghasilkan limbah padat berupa kotoran sapi, itik, ayam arab,
sayuran busuk, buah busuk dan jerami yang diolah menjadi pupuk kompos
dan limbah cair berupa urine sapi dan air dari kolam ikan yang diolah
limbah padat berupa kotoran ternak yang diolah menjadi biogas, selury dan
pupuk kompos dan limbah cair yang berasal dari urine ternak dan air dari
kolam ikan diolah menjadi pupuk cair untuk mengairi areal pertanian
menghasilkan limbah padat berupa jerami yang diolah menjadi pakan ternak
ternak yang diolah menjadi biogas dan pupuk kompos serta limbah cair
berupa urine sapi dan air dari kolam ikan diolah menjadi pupuk cair yang
Sejauh ini saya hanya bisa menyarankan untuk program dari keempat pabrik
terus ditingkatkan sebab hasil limbah dari keempat pabrik ini telah dimanfaatkan
Afolayan O. S et al.. 2012. Hydrological Implication of Solid Waste Disposal on Ground Water
Jenie dan Rahayu. 1994. Penanganan Limbah Industri Pangan. Jogjakarta : PT. Kanisius
Mohana V.S. et al.. 2011. Effect of Treated and Untreated Coffea Waste Water on
Growth, Yields and Quality of Paramosa Grass (Cymbopogon muttai L.) var
117.
Rajkumar et al.. 2010. Ground Water Contaminate Due to Municipal Solid Waste Disposal-
1 (1) : 39 – 55.
November 2012.
Oleh :
Maria Anggelia Kusuma Ito Meo
NIM: 17950278
SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2018