Anda di halaman 1dari 27

Pengantar

Kepemimpinan
dalam Kebidanan
Mata Kuliah :
Profesionalisme Kebidanan
Dosen Pengampu :
Asri Dewi Wahyuningtyas,
S.Tr.Keb., M.Kes
Nama Kelompok

1. Yesika Nadya (2221072027)


2. Indri Widia (2221072017)
3. Izzatul Maulidah (2221072026)
4. Thathit Yulinda (2221072010)
5. Anik Fadhilatur R (2221072028)
6. Eni Latifah (2221072020)
7. Renyta Rahmawati (2221072015)
8. Damai Adji (2221072013)
9. Raini Marlina (2221072024)
Pengertian dan Tujuan
01 Kepemimpinan

Outline 02
Ciri-ciri dan Teknik
Kepemimpinan
Materi
03 Prinsip dan Gaya Kepemimpinan

Level, Ciri-ciri, dan Proses


04 Terbentuknya Kepemimpinan

Kepemimpinan dalam Pelayanan


04 Kebidanan
Pengertian dan Tujuan
Kepemimpinan
Pengertian Kepemimpinan

Pengertian kepemimpinan banyak dikemukakan para ahli seperti :


1. Stephen P Robbins (1991) Kepemimpinan adalah kemampuan
mempengaruhi suatu kelompok kearah pencapaian ( tujuan)
2. Robert G Owens (1995) Kepemimpinan merupakan suatu
interaksi antar suatu pihak yang memimpin dengan yang
dipimpin
3. Robert Kreitther dan Angelo dan Kinicki Kepemimpinan adalah
upaya mempengaruhi anggota untuk mencapai tujuan
organisasi secara sukarela
4. Hadari Nawawi Kepemimpinan adalah kemampuan /
kecerdasan mendorong sejumlah orang (dua orang atau lebih)
agar bekerjasama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan
yang terarah pada tujuan bersama.
Tujuan Kepemimpinan

1. • Sarana untuk mencapai tujuan

2. • Memotivasi orang lain


Ciri-ciri dan Teknik
Kepemimpinan
Ciri-ciri Kepemimpinan

Pengaruh 01 02 Kemampuan

Kekuasaan/power 03 04 Wewenang

Kewibawaan 05 06 Pengikut
Teknik Kepemimpinan

1. Teknik pematangan dan penyiapan


pengikut

2. Teknik human relation

3. Teknik menjadi teladan

4. Teknik persuasi dan pemberian perintah

5. Teknik penggunaan sistem komunikasi


yang cocok

6. Teknik penyediaan fasilitas


Prinsip dan Gaya
Kepemimpinan
Prinsip Kepemimpinan
Melalui pelatihan berbagai
keahlian, dorongan semangat,
tanggung jawab, pengambilan
Diadakannya peningkatan dalam keputusan, akses sumber-
melakukan kepemimpinan baik sumber data dan anggaran,
dari sisi pemimpin (leader) dan timbal balik reputasi
yang dipimpin (pengikut). perusahaan, dan penghargaan,
1.Mengadakan
maka para karyawan memilih
peningkatan kekuatan untuk cara
secara terus memengaruhi urusan diri
menerus mereka sendiri dan urusan
perusahaan.
2. Mengakui 3. Memberikan
masalah wewenang
secara pada setiap
Keterbukaan sebagai kekuatan
terbuka karyawan
yang bisa mengendalikan dan
mengatasi berbagai masalah
dengan cepat, dan juga sama
secepatnya dapat mewujudkan
kemampuan.
Gaya Kepemimpinan

5. Tipe
Kharismatik
4. Tipe
Paternalistik
3. Kepemimpinan Seorang pemimpin yang
Delegatif kharismatik memiliki
2. Kepemimpinan
Partisipatif Kehidupan karakteristik khusus yaitu
1. Kepemimpinan organisasi daya tariknya yang sangat
Otoriter Apabila seorang
Kepemimpinannya dapat memikat, sehingga mampu
pemimpin
dilakukan dengan cara mendelegasikan dikatakan memperoleh pengikut yang
Kekuasaan atau
persuasif, menciptakan diwarnai oleh sangat besar dan para
wewenang, wewenangnya
kerja sama yang serasi, kepada bawahan harapan pengikutnya tidak selalu
sebagian besar
menumbuhkan loyalitas, bawahan dapat menjelaskan secara
mutlak tetap dengan agak
dan partisipasi para kepada konkrit mengapa orang
berada pada lengkap.
bawahan. pemimpinnya. tersebut itu dikagumi.
pimpinan.
Gaya Kepemimpinan

6. Tipe Militeristik
Dalam menggerakan bawahannya lebih sering
mempergunakan sistem perintah, senang
bergantung kepada pangkat dan jabatannya, dan
senang kepada formalitas yang berlebih-lebihan.
Menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari
bawahannya, dan sukar menerima kritikan dari
bawahannya.

7. Tipe Demokratik
Pemimpin selalu bersedia menerima dan
menghargai saran-saran, pendapat, dan nasehat
dari staf dan bawahan, melalui forum
musyawarah untuk mencapai kata sepakat.
Level, Ciri-ciri Bawahan,
dan Proses Terbentuknya
Kepemimpinan
Level Kepemimpinan

1. Position : tingkatan terendah atau dasar dari kepemimpinan.

• 2. Permission level : tingkatan kedua adalah permission level


(Maxwell) permission leader (Sim) atau leadership from respect
(Poolice).

3. Production level : production level (Maxwell), production leader


(Sim), dan leadership from result (Pollice).

• 4. People Development : people development leader (Sim) dan


people development (Maxwell).

5. Mentorship (pollice) : tingkatan ini merupakan tingkatan tertinggi


yang dapat dicapai oleh seorang pemimpin.
Contoh dalam Kebidanan

Menurut Kron dan Gray (1987) pelaksanaan model tim harus


berdasarkan konsep berikut :
1. Ketua tim sebagai perawat profesional harus mampu
menggunakanteknik kepemimpinan.
2. Komunikasi yang efektif penting agar kontinuitas rencana
keperawatan terjamin.
3. Anggota tim menghargai kepemimpinan ketua tim.
4. Peran kepala ruang penting dalam model tim, model tim
akan berhasil baik bila didukung oleh kepala ruang.
Metode ini menggunakan tim yang terdiri dari anggota yang berbeda-beda dalam memberikan asuhan
keperawatan terhadap sekelompok pasien. Perawat ruangan dibagi menjadi 2-3 tim/group yang terdiri dari
tenaga profesional, tehnikal dan pembantu dalam satu group kecil yang saling membantu.

Tim Medis Ka Ruangan Sarana RS

Ka Tim Pagi Ka Tim Sore Ka Tim Malam

Bidan Bidan Bidan


Pelaksana Pelaksana Pelaksana

Klien Klien Klien


Ciri-ciri Anggota (Bawahan)

1. Mau menerima saran


dan kritik 3. Patuh terhadap tata
tertib

2. Aktif dalam suatu 4. Menghormati


kegiatan pemimpin
Proses Terbentuknya Kepemimpinan

Leader Follower Goal

Leadership merupakan sebuah proses dimana seorang pemimpin (leader),


mempengaruhi pengikutnya (follower) tanpa menggunakan cara paksaan
untuk mencapai suatu tujuan. Untuk menjadi seorang pemimpin yang efektif,
seorang harus dapat mempengaruhi seluruh pengikut yang dipimpinnya
melalui cara-cara yang positif untuk mencapai suatu tujuan. Secara
sederhana kepemimpinan transformasional dapat diartikan sebagai proses
untuk mengubah dan mentransformasikan individu agar mau berubah dan
meningkatkan dirinya, yang didalamnya melibatkan motif dan pemenuhan
kebutuhan serta penghargaan terhadap para bawahan (Lamonica, 2018).
Kepemimpinan dalam
Pelayanan Kebidanan
Pelayanan Kebidanan

Untuk pelayanan yang berkualitas tersebut


diperlukan seorang pemimpin yang dapat meningkatkan
terus mutu pelayanan kebidanan yang diberikan oleh
organisasinya dan pelayanan yang diberikan harus
berorientasi pada mutu (Fatmanadia, 2012).
Bidan dituntut harus mampu menerapkan aspek
kepemimpinan dalam organisasi dan manajemen
pelayanan kebidanan (KIA/KB), kesehatan reproduksi
dan kesehatan masyarakat di komunitas dalam praktik
kebidanan (Permenkes 149 pasal 8).
Peran Bidan Sebagai Pemimpin

1. Berperan serta dalam perencanaan pengembangan


dan evaluasi kebijakan kesehatan

2. Melaksanakan tanggung jawab kepemimpinan dalam


praktik kebidanan di masyarakat

3. Mengumpulkan, menganalisis dan menggunakan data serta


mengimplementasikan upaya perbaikan atau perubahan untuk
meningkatkan mutu pelayanan kebidanan di masyarakat.

4. Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah secara


proaktif, dengan perspektif luas dan kritis.

5. Menginisiasi dan berpartisipasi dalam proses


perubahan dan pembaharuan praktik kebidanan.
Pelayanan Kebidanan

Klien atau pasien menginginkan bidan dapat memberi


pelayanan yang berkualitas. Selain keterampilan dan
pengetahuan diperlukan kematangan pribadi bidan dalam
memberi pelayanan karena bidan juga menjadi tokoh masyarakat
dan panutan bagi kaum wanita. Untuk itu bidan perlu
memperhatikan poin–poin berikut ini untuk mengembangkan
kematangan dirinya (Fatmanadia, 2012):
Teliti
1. Bertanggung jawab
2. Jujur
3. Disiplin tinggi
4. Hubungan manusia yang efektif
5. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
6. Memahami standar profesi kebidanan
7. Mengerti asas dan tujuan penyelenggaraan praktek kebidanan
8. Bekerja berdasarkan ketentuan dan landasan hukum
pelayanan kebidanan
Keterampilan Bidan Sebagai
Pemimpin
1. Mengenali keterbatasan pengetahuan dan ketrampilan
dan menolak setiap tugas atau tanggung jawab diluar
wewenang dan tanggung jawab bidan.
2. Menerima tanggung jawab kepemimpinan dalam
praktik kebidanan.
3. Menggunakan kemampuan untuk berfikir secara
proaktif, perspektif luas dan kritikal dalam konteks
penyelesaian masalah.
Penerapan Ilmu Kepemimpinan Bagi Bidan

Banyak teori maupun konsep yang dibahas oleh para 01


pakar atau ahli mengenai pemimpin atau kepemimpinan, Memiliki karakter
terutama dalam menciptakan praktek bidan yang sukses. yang kuat
Namun keberhasilannya dalam memimpin belum baik.
berikut ini adalah beberapa hal yang harus diterapkan02
agar menjadi bidan yang sukses (Fatmanadia, 2012) :Content Here
02
03
Sigap dan selalu
fokus
Content Here

03
Rendah hati
1. Byrom, S., & Kay, L. (2013). Midwery Leadership: Theory,
Practice and Potential. Essential Midwery Practice:
Leadership, Expertise and Collaborative Working, 7-22

Daftar 2. Lamonica. E. EL. (2018). Nursing Journal : Nursing


Leadership and Management Experience
3. Fatmanadia. (2012). Kepemimpinan Dan Advokasi Dalam

Pustaka Pelayanan Kebidanan. Jakarta: Rineka Cipta


4. Marquis. Bessie L., et.al. 2012. Leadership roles and
Management functions in nursing. Journal of Nursing Staff
Development. Vol. 8
5. Soliha, E. (2018) “Kemimpinan yang Efektif Dan
Perubahan Organisasi Oleh : Euis Soliha dan Hersugondo
Fakultas Ekonomi Universitas Stikubank Semarang,”
Universitas Stikubank Semarang, 7(2), hal. 83–93.
6. Usman, Husaini. (2011). Manajemen.Teori, Praktik, dan
Riset Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Jakarta
7. Yudiatmaatmaja. (2013). Kepemimpinan: Konsep, Teori
Dan Karakternya. Media Komunikasi FIS. Vol:12
Terimakasih
Semoga Bermanfaat

23-10-22

Anda mungkin juga menyukai