Anda di halaman 1dari 4

74

BAB V
PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh

kepemimpinan, komunikasi, dan budaya organisasi terhadap kinerja

karyawan lembaga BMT di Purworejo. Maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Kepemimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan lembaga BMT di Purworejo.

2. Komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan lembaga BMT di Purworejo.

3. Budaya organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan lembaga BMT di Purworejo.

B. Implikasi Penelitian

1. Implikasi Teoritis

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada lembaga BMT di

Purworejo diketahui bahwa kepemimpinan, komunikasi dan budaya

organisasi terbukti mempengaruhi kinerja karyawan lembaga BMT di

Purworejo. Penelitian ini juga sesuai dan dapat menguatkan penelitian

sebelumnya yang dilakukan oleh Handawiyah (2017), Wendy dan

74
75

Zubair (2017), Kuncorowati dan Rokmahwati (2018), Farizal dan

Solomon (2016), dan Baba (2012).

Dari hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan bagi

penelitian selanjutnya dalam bidang dan topik relevan dengan penelitian

ini. Implikasi bagi penelitian yang akan datang hendak melakukan

penelitian dengan tema yang sama, sebaiknya penelitian dilakukan pada

lingkup variabel atau objek yang lebih luas agar dapat meningkatkan

generalisasi penelitian. Adapun untuk lebih melengkapi penelitian ini,

dapat digunakan variabel-variabel bebas lain diluar penelitian ini,

seperti variabel motivasi (Robbins dan Judge, 2016:127), disiplin kerja

(Kasmir, 2018:193), Komitmen organisasional (Wirawan, 2014:713)

kepuasan kerja (Wirawan, 2014:697), dan kompensasi (Kasmir,

2018:230) yang juga dapat mempengaruhi kinerja karyawan.

2. Implikasi Praktis

Berdasarkan hasil penelitian ini, maka terdapat implikasi praktis

sebagai berikut:

a. Kepemimpin

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam

penelitian ini, menyatakan bahwa nilai standardized coeffiecients

beta variabel kepemimpinan memiliki pengaruh positif yang paling

rendah dibandingkan dengan variabel bebas lainnya. Hal ini berarti

kepemimpinan dalam lembaga BMT di Purworejo harus lebih


76

ditingkatkan agar dapat mempengaruhi kinerja karyawan dengan

baik dan mampun mencapai tujuan organisasi.

Pemimpin pada lembaga BMT di Purworejo diharapkan

mampu mempertahankan kualitas kepemimpinannya dalam

memimpin bawahannya. Dengan adanya tingkat kualitas

kepemimpinan yang baik, maka akan semakin berpengaruh terhadap

tingkat kualitas kinerja karyawan lembaga BMT di Purworejo.

Adapun kualitas kepemimpinan yang dimaksud seperti kepribadian

yang baik terhadap bawahan, perilaku yang adil terhadap bawahan,

serta pemberian pengarahan dan koordinasi secara konsisten

terhadap bawahan dalam penyelesaian tugas dan tanggung jawab

bawahan, agar pencapaian target kerja dapat dicapai dengan

maksimal.

b. Komunikasi

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam

penelitian ini, menyatakan bahwa nilai standardized coeffiecients

beta variabel komunikasi memiliki pengaruh positif yang paling

tinggi dibandingkan dengan variabel bebas lainnya. Hal ini berarti

komunikasi yang terjadi di lembaga BMT di Purworejo memiliki

pengaruh positif yang baik terhadap kinerja karayawan.

Lembaga BMT di Purworejo diharapkan mampu menjaga

komunikasi dengan baik, seperti komunikasi yang jelas antara

atasan dan bawahan dalam memberikan tugas dan komunikasi yang


77

terbuka antara bawahan dan atasan dalam menyampaikan

tanggapan, diskusi, dan ide atau gagasan. Semakin baik komunikasi

yang terjadi dalam instansi atau lembaga BMT di Purworejo, maka

akan semakin berpengaruh terhadap kualitas kinerja karyawan.

c. Budaya organisasi

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam

penelitian ini, menyatakan bahwa nilai standardized coeffiecients

beta variabel kepemimpinan memiliki pengaruh positif yang lebih

tinggi dibandingkan dengan variabel kepemimpinan. Hal ini berarti

budaya organisasi juga memiliki pengaruh positif yang cukup baik

terhadap kinerja karyawan lembaga BMT di Purworejo.

Kepatuhan karyawan terhadap budaya organisasi yang

ditetapkan oleh lembaga BMT di Purworejo dapat mempengaruhi

kinerja karyawan dengan baik. Dengan adanya penetapan budaya

budaya organisasi yang jelas dalam mengatur regulasi atau

kebijakan lembaga akan mendorong karyawan untuk berani

berinovasi dan mengambil resiko dalam bekerja, karyawan mampu

memperhatikan detail dalam bekerja, karyawan lebih

memperhatikan orientasi pada tim dengan baik, dan orientasi pada

pencapaian target sebagai hasil kerja karyawan dapat tercapai

dengan maksimal.

Anda mungkin juga menyukai