Anda di halaman 1dari 7

EFEKTIFITAS INSEKTISIDA NABATI PADA PADI (Oryza sativa, L) YANG

DISIMPAN TERHADAP HAMA BUBUK PADI (Sitophilus oryzae, L)

Cut Mulyani1) dan Dwi Widyawati2)


1)
Dosen Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Samudra, Langsa
2)
Mahasiswa Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Samudra, Langsa

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas insektisida nabati pada padi (oryza
sativa, l) yang disimpan terhadap hama bubuk padi (Sitophilus oryzae, L)”. Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola non faktorial, dengan perlakuan insektisida
nabati (P) yang terdiri dari 10 (sepuluh taraf) sebagai berikut: P0 (Tanpa insektisida/control), P1(Daun
sirsak), P2 (Daun serai), P3 (Umbi bawang merah), P4 (Umbi bawang putih), P5 (Daun srikaya), P6
(Biji pinang), P7 (Rumput paitan), dan P8 (Lengkuas).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian insektisida nabati memberikan efektivitas
yang nyata terhadap mortalitas serangan, efektifitas pengendalian, dan persentase kehilangan berat
yang disebabkan hama penggerek padi Sitophilus oryzae, L. Dimana perlakuan terbaik ditemukan
pada insektisida nabati jenis umbi bawang putih (P4) (dengan dosis 5 gram/20 gram padi) yang
mampu memberikan keefektifan sebesar 100 % terhadap seluruh parameter di akhir pengamatan.

Kata Kunci : Insektisida Nabati, Padi, Hama Bubuk Padi


PENDAHULUAN menyerang padi dalam penyimpanan.
Penanganan pasca panen Hama gudang atau hama bubuk padi
merupakan salah satu hal yang terpenting (Sitophilus oryzae, L) menyerang padi
dalam budidaya tanaman padi. Salah satu yang disimpan dengan cara menggerek
penanganan yang harus dilakukan adalah butir padi atau beras dan memakan habis
pewadahan yang bertujuan untuk isinya. Serangan hama ini dapat
penyimpanan dalam jangka waktu yang mengakibatkan kualitas dan kuantitas
cukup lama baik berupa benih padi bahan simpanan merosot.
atau pun beras dari serangan hama Untuk mengatasi permasalahan ini
gudang (Abidodifu, 2013) . Andoko perlu dilakukan pengendalian hama
(2012) menambahkan, didalam gudang bubuk padi (Sitophilus oryzae, L). Cara
penyimpanan beras dapat saja diserang yang banyak digunakan untuk
oleh hama bubuk. Biasanya hama ini mengendalikannya adalah menggunakan
menyerang beras yang tidak kering insektisida. Penggunaan insektisida cukup
benar saat pengeringan, sedangkan efektif, tetapi mendatangkan
beras yang benar-benar dijemur secara permasalahan yaitu terdapat residu pada
kering tidak disukai hama bubuk padi dan beras yang diberi insektisida.
dikarenakan keras. Sebagai alternatif, penggunaan insektisida
Menurut Mangoendihardjo (1978) organik dapat dijadikan jalan keluar
dalam Abidodifu (2013) salah satu dalam pengendaliannya.
penyebab kerusakan padi di dalam Insektisida nabati merupakan
gudang penyimpanan adalah adanya salah satu sarana pengendalian hama
serangan hama gudang/bubuk padi alternatif yang layak dikembangkan,
(Sitophilus oryzae, L). Serangga ini karena senyawa insektisida dari
merupakan hama gudang primer yang tumbuhan tersebut mudah terurai di

AGROSAMUDRA, Jurnal Penelitian Vol. 3 No. 1 Jan – Juni 2016

10
lingkungan dan relatif aman terhadap sendiri pada wadah stoples dengan cara
mahkluk bukan sasaran (Martono, dkk, memberi pakannya, daun sirsak, daun
2012). Andoko (2002) menambahkan, serai, bawang merah, bawang putih, daun
insektisida nabati ialah insektisida yang srikaya, pinang, paitan, lengkuas, kain
berasal dari dari bahan-bahan tumbuhan. kasa, dan air. Alat-alat yang digunakan
Insektisida ini memiliki keunggulan yang dalam penelitian ini adalah Stoples,
ramah lingkungan. pinset, timbangan elektrik, belender, kuas,
Beberapa bahan tumbuhan yang ayakan, alat tulis menulis, martil, pisau
dapat dijadikan sebagai insektisida nabati cutter, triplek, paku, cat, kamera digital,
dalam pengendalian hama bubuk padi dan alat-alat yang dapat digunakan
(Sitophilus oryzae, L) yaitu daun sirsak, sebagai pendukung penelitian.
daun serai, umbi bawang merah, umbi
bawang putih, daun srikaya, biji pinang, Metode Penelitian
rumput paitan, dan lengkuas. Masing- Penelitian ini menggunakan Rancangan
masing bahan tersebut memiliki Acak Lengkap (RAL) pola non faktorial
keunggulan dalam pengendalian hama dengan perlakuan insektisida nabati (P)
bubuk padi (Sitophilus oryzae, L). Hal ini yang terdiri dari 9 (sembilan) taraf yaitu:
dikarenakan kandungan yang terdapat P0 = Tanpa insektisida/kontrol, P1 = Daun
dalam bahan tersebut mampu Sirsak, P2 = Daun Serai, P3 = Umbi
memberikan ketidaknyamanan terhadap Bawang Merah, P4 = Umbi Bawang
hama bubuk padi Sitophilus oryzae, L. Putih, P5 = Daun srikaya, P6 = Biji
Senyawa yang umum terkandung dalam pinang, P7 = Rumput paitan, P8 =
bahan insektisida organik tersebut Lengkuas
alkoloid, terpenoid fenolik, sitronella,
nerol, sitronelol, geranyle acetat, elemol, Pelaksanaan Penelitian
limonene dan citronnellyle acetate, Wadah yang digunakan ialah stoples
serta masih banyak lagi kandungan yang terbuat dari kaca bening yang telah
senyawa yang terkandung yang dapat dibersihkan terlebih dahulu. Stoples
mengusir hama Sitophylus. tersebut disusun sesuai dengan letak
perlakuan. Hama bubuk padi Sitophilus
METODE PENELITIAN oryzae, L yang akan diuji pada penelitian
ini didapat dari gudang penyimpanan
Tempat dan Waktu Penelitian
padi. Hama yang diambil yaitu imago
Penelitan ini dilaksanakan pada jantan dan imago betina berjumlah 60
laboratorium Fakultas Pertanian ekor dengan perbandingan (3 : 1) dengan
Universitas Samudra yang terletak di isi 45 ekor imago jantan dan 15 ekor
Desa Meurandeh Kecamatan Langsa imago benita. Hama tersebut
Lama Kota Langsa, dengan ketinggian dikumpulkan lalu dibiakkan dengan cara
tempat 3 m dpl. Waktu penelitian dimulai memasukkan kedalam stoples yang
pada bulan Maret sampai dengan April didalamnya diberi padi sebagai bahan
2015. makanan hama tersebut. Stoples tersebut
ditutup dengan menggunakan kain kasa,
Bahan dan Alat hal ini bertujuan agar sirkulasi udara
Bahan-bahan yang digunakan didalam stoples mengalir lancar.
dalam penelitian ini adalah Padi varietas Pembiakkan dilakukan selama 25-30 hari.
Ciherang, hama bubuk padi (Sitophilus Bahan baku insektisida organik yang akan
oryzae, L) diperoleh dengan cara mencari digunakan dalam penelitian ini sesuai
beberapa induk, kemudian dibiakkan
AGROSAMUDRA, Jurnal Penelitian Vol. 3 No. 1 Jan – Juni 2016

11
dengan perlakuan meliputi ; daun sirsak, ditemukan pada perlakuan kontrol (tanpa
daun serai, umbi bawang merah, umbi insektisida nabati).
bawang putih, daun srikaya, biji pinang, Tabel 1. Rata - rata Persentase
rumput paitan, dan lengkuas. Bahan Mortalitas Hama Bubuk Padi
tersebut masing-masing ditimbang seberat (Sitophilus oryzae, L) Pada
500 gram, lalu dijemur selama satu umur pengamatan 5, 10, 15,
minggu hingga mengering diatas terpal dan 20 HSA Akibat Perlakuan
plastik, kemudian di blender hingga halus Insektisida Nabati
dan diayak hingga menjadi tepung.
Masing-masing bahan-bahan tersebut
ditimbang seberat 5 gram lalu
dimasukkan kedalam wadah
penyimpanan selama satu malam.
Masing-masing bubuk insektisida nabati
yang telah disediakan terlebih dahulu
dicampur adukkan hingga merata dengan
benih padi yang akan digunakan, dengan
perbandingan 5 gram bubuk insektisida
tersebut dicampur dengan 200 gram benih
padi. Aduk hingga merata kemudian
dimasukkan kedalam stoples yang telah
disediakan. Setiap stoples terdiri dari 20
ekor hama bubuk padi (Sitophilus oryzae,
L) berumur 28 hari dari pembiakan. Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang
sama pada kolom yang sama tidak
Stoples ditutup dengan rapat berbeda nyata pada uji BNT taraf
menggunakan kain kasa agar sirkulasi 5%
udara didalamnya lancar.
Hal ini diduga umbi bawang putih
HASIL DAN PEMBAHASAN memiliki kandungan senyawa yang tidak
disukai oleh hama bubuk padi (Sitophilus
Persentase Mortalitas Hama oryzae, L) Umbi bawang putih
Hasil analisis sidik ragam mengandung senyawa sulfur, annonacin,
menunjukkan bahwa insektisida nabati allin dan minyak atsiri sebesar 42- 45%
memberikan efektvitas yang sangat nyata sehingga dapat menghambat kerja enzim
terhadap mortalitas hama bubuk padi acetylcolinesterase pada sinaps saraf.
(Sitophilus oryzae, L) pada umur Racun yang berasal dari eksrak umbi
pengamatan 5, 10, 15, dan 20 hari bawang putih masuk ke tubuh serangga
setelah aplikasi (HSA). melalui pernapasan dan dialirkan melalui
Dari keempat data pengamatan neuron dan otot. Keadaan ini
menunjukkan bahwa insektisida nabati menyebabkan enzim tersebut tidak
umbi bawang putih memiliki mampu memecahkan acetylcholine,
kemampuan dalam mengendalikan akibat terjadi penumpukan acetylcholine
mortalitas serangan hama bubuk padi pada sinaps saraf. Terakumulasinya
(Sitophilus oryzae, L) pada padi yang acetylcholine menyebabkan transmisi
disimpan dalam stoples sebesar 15 % saraf normal terbengkalai akibat serangga
(pada umur 5 HSA), 48,33 % (umur 10 menjadi kejang-kejang dan akhirnya mati.
HSA), 95 % (umur 15 HSA), serta 100 Selain dari pada itu kandungan senyawa
% (umur 20 HSA), mortalitas terendah
AGROSAMUDRA, Jurnal Penelitian Vol. 3 No. 1 Jan – Juni 2016

12
allin dan enzim allinase menghasilkan Tabel 2. Rata– rata Persentase
allicin. Allicin jika terhirup oleh hama Efektifitas Insektisda Nabati
dapat menyebabkan kerusakan pada Dalam Mengendalikan Hama
sistem pernafasan, sehingga metabolisme Bubuk Padi (Sitophilus oryzae,
menjadi terhenti yang pada akhirnya L)
menyebabkan kematian pada hama bubuk
padi (Sitophilus oryzae, L).
Sesuai dengan pendapat Prakash
and Rao (1997) dalam Indiati (2012) yang
menyatakan bahwa, bawang putih (Allium
sativum) mengandung senyawa sulfur dan
alliin. Alliin tidak berbau, namun kalau
bereaksi dengan sulfur, segera berubah
menjadi allisin. Aroma allisin yang tajam
(aroma khasbawang putih) tidak disukai
oleh serangga (bersifat repellant), karena
akan mengacaukan sistem komunikasi
serangga. Pada bakteri, allisin juga Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang
berfungsi memblokade pembentukan sama pada kolom yang sama tidak
berbeda nyata pada uji BNT taraf
enzim, sehingga metabolisme terhenti, 5%
pertumbuhan terhambat dan akhirnya Hasil analisis sidik ragam
mati. menunjukkan bahwa insektisida nabati
Keawjam (1986) dalam Rusdy memberikan efektvitas yang sangat nyata
(2010) yang menyatakan bahwa allicin terhadap pengendalian hama bubuk padi
adalah turunan dari sulfida yang bersifat pada umur pengamatan 20 HSA.
racun perut (stomach poison), merupakan Hasil uji BNT menunjukkan
racun yang membunuh organisme sasaran bahwa efektifitas insektisida nabati
apabila masuk ke dalam organ tertinggi dalam mengendalikan hama
pencernaan dan diserap oleh dinding usus. bubuk padi (Sitophilus oryzae, L) pada
Selanjutnya, senyawa tersebut dibawa padi yang disimpan dalam stoples
oleh cairan tubuh (haemolymph) ke ditemukan pada perlakuan P4 (insektisida
tempat sasaran yang paling sensitif dan umbi bawang putih) yang berbeda nyata
dapat mematikan, yaitu di sistem syaraf dengan perlakuan jenis insektisida nabati
(Neuron System). Zat ini bila masuk ke P0 (kontrol), P1 (daun sirsak), P2 (daun
dalam tubuh akan menghambat atau serai), P6 (biji pinang), P7 (rumput paitan)
memblokir kerja enzim cholinestrase
dan P8 (insektisida nabati lengkuas),
pada synap dan ganglion pada terminal
namun berbeda tidak nyata dengan
susunan syaraf pusat (cerebral).
perlakuan P3 (umbi bawang merah), dan
Persentase Efektifitas Insektisida
P5 (daun srikaya). Hal ini disebabkan,
Nabati
Hasil analisis sidik ragam menunjukkan kandungan dari umbi bawang putih yang
bahwa insektisida nabati memberikan didalamnya terkandung senyawa aliin
efektvitas yang sangat nyata terhadap dan allinase. Keduanya merupakan
pengendalian hama bubuk padi pada senyawa yang sangat tidak disukai oleh
umur pengamatan 20 HSA. hama bubuk padi (Sitophilus oryzae, L)
dikarenakan senyawa ini bersifat replant
penolak, penghilang nafsu makan, dan
perusak sistem pencernaan hama

AGROSAMUDRA, Jurnal Penelitian Vol. 3 No. 1 Jan – Juni 2016

13
Sitophilus oryzae, L sehingga penerapan terdapat senyawa-senyawa yang paling
insektisida umbi bawang putih sangat efektif dalam mengendalikan hama
efektif dalam pengendalian serangan Sitophilus oryzae, L, sehingga hal ini
hama bubuk padi pada padi yang menyebabkan dengan keadaan hama yang
diletakkan dalam stoples, dimana hasil mati maka tingkat penyerangan terhadap
menunjukkan tingkat kematian hama padi tidak terjadi secara maksimal,
bubuk padi (Sitophilus oryzae, L) sangat akibatnya persentase kehilangan berat
tinggi. menjadi lebih rendah dan terkendali.
Sesuai dengan pendapat Tabel 3. Rata- rata Persentase
Subiakto (2002) dalam Rusdy (2010) Kehilangan Berat Padi Akibat
menyatakan bahwa, bahwa ekstrak Hama Bubuk Padi (Sitophilus
bawang putih sangat efektif untuk oryzae, L) Yang Dikendalikan
mengendalikan beberapa hama tanaman. Dengan Insektisida Nabati
Komponen bioaktif yang terdapat dalam
bawang putih adalah alisin, aliin,
scordinin, metilalin trisulfida, saltivine,
minyak atsiri. Pada kondisi normal aliin
dan enzim alinase dalam keadaan non
aktif. Akan tetapi, jika strukturnya
dirombak, kedua zat ini akan bereaksi
dan menghasilkan alicin yang sangat
reaktif dan tidak stabil. Sifat ketidak
stabilan inilah yang menyebabkan alicin
berubah menjadi senyawa dialil sulfida,
yang digolongkan sebagai pestisida
sintetik organik. Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang
sama pada kolom yang sama tidak
berbeda nyata pada uji BNT taraf
Persentase Kehilangan Berat 5%
Hasil analisis sidik ragam Berbeda halnya dengan perlakuan
menunjukkan bahwa insektisida nabati yang tidak diberi insektisida (kontrol)
memberikan efektivitas yang sangat nyata maka proses penghisapan dan peletakkan
terhadap pengendalian persentase telur berjalan dengan baik, maka akan
kehilangan berat pada padi akibat hama menyebabkan hilangnya berat padi yang
bubuk padi (Sitophilus oryzae, L). dimiliki. Sesuai dengan pendapat
Hasil uji BNT menunjukkan Kartasaepotra (1990) dalam Abidondifu
bahwa persentase kehilangan berat (2013), menyatakan bahwa, Sitophilus
tertinggi ditemukan pada perlakuan P0 oryzae, L memakan benih padi sebagai
(kontrol) yang berbeda nyata terhadap salah satu bahan pakannya dan juga
semua perlakuan lainnya, sedangkan menggereknya untuk menaruh telur pada
persentase kehilangan berat terendah gerekan tersebut. Dengan demikian benih
ditemukan pada perlakuan P4 (insektisida uji akan terlihat berlubang- lubang kecil
umbi bawang putih). Hal ini dan hasil dari bekas gerekannya berupa
menunjukkan bahwa keefektifan tepung. Rusdy (2010) menambahkan,
insektisida nabati umbi bawang putih pemberian insektisida bawang putih
memiliki keefektifan paling tinggi dari mengakibatkan hama tidak dapat hidup
perlakuan lainnya. Diduga ini disebabkan dan berkembang dengan sempurna,
kandungan yang terkandung didalam sehingga kinerjanya dalam merusak
umbi bawang putih yang didalamnya
AGROSAMUDRA, Jurnal Penelitian Vol. 3 No. 1 Jan – Juni 2016

14
tanaman menjadi terganggu. Rendahnya Martono Budi, Endang Hadipoentyanti,
serangan yang terjadi akan berdampak dan Laba Udarno, 2012. Plasma
pada rendah persentase kerugian yang Nutfah Insektisida Nabati . Balai
diciptakan. Penelitian Tanaman Rempah dan
Obat.
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian menunjukkan Norsalis Eko, 2012. Padi Gogo dan Padi
bahwa pemberian insektisida nabati Sawah. IPB, Bogor.
memberikan efektivitas yang nyata
terhadap mortalitas serangan, efektifitas Indiati Sri, 2012. Uji Efektifitas
pengendalian, dan persentase kehilangan Insektisida Nabati Terhadap
berat yang disebabkan hama penggerek Kumbang Sitophylus oryzae L,
padi Sitophilus oryzae, L. Dimana pada Beras. Fakultas Pertanian,
perlakuan terbaik ditemukan pada Universitas Hasanuddin,
insektisida nabati jenis umbi bawang Makassar.
putih (P4) yang mampu memberikan
keefektifan sebesar 100% terhadap Pasetriani, 2009. Uji Persistensi Minyak
seluruh parameter di akhir pengamatan. Serai Wangi dan ektrak Bawang
Putih terhadap Hama Pada
Tanaman Cabai. Universitas
DAFTAR PUSTAKA Sebelas Maret, Surakarta.

Abidondifu Yulce, 2013. Efikasi Patty Alfred Jhon, 2011. Pengujian


Beberapa Jenis Bubuk Pestisida Beberapa Jenis Insektisida
Nabati Sebagai Seedtreatment Nabati Terhadap Kumbang
Pada Benih Padi yang Disimpan Sitophylus oryzae L, pada
terhadap Hama Bubuk Padi Beras. Fakultas Pertanian,
(Sitophilus oryzae L). Skripsi. Universitas Pattimura, Ambon.
Fakultas Pertanian dan
Teknologi Pertanian Universitas Perdana Surya Adhi, 2010. Budidaya
Negeri Papua, Manokwari. Padi Gogo. Budidaya Padi
Gogo _ Perdana's Blog.htm.
Andoko Agus, 2002. Budidaya Padi Universita Gadjah Mada.
Secara Organik. Penebar Diakses pada tanggal 5
Swadaya, Solo. Dedi Misbah November 2014.
Tori, 2013. Tumbuhan Untuk
Pestisida Nabati. Tumbuhan Purwono dan Purnamawati, 2007.
Untuk Budidaya 8 Jenis Tanaman
Bahan Pestisida Nabati _ Komunitas Pangan Unggul. Penebar
Pecinta Pengobatan Alami.htm. Swadaya, Bogor.
Diakses Pada Tanggal 20
September, 2014. Purwasasmita Mubiar dan Sutaryat
Alik, 2011. Padi SRI Organik
Dzar Abu, 2012. Botani Tanaman Padi Indonesia. Penebar Swadaya,
http:// /2014/05/botani-tanaman- Bandung.
padi.html.dikases pada tanggal
10 november, 2014. Ratna Setiawati, 2009. Uji Efektifitas
Pestisida Nabati Terhadap
AGROSAMUDRA, Jurnal Penelitian Vol. 3 No. 1 Jan – Juni 2016

15
Hama Penggerek Padi. dengan Beberapa Serbuk Biji
Universitas Hasanuddin, sebagai Insektisida Botani
Makassar. Ramah Lingkungan. Jurnal
penelitian. Universitas Sumatra
Rayanto Subagio, 2006. Pengaruh Utara.
Insektisidan Nabati terhadap
Pengendalian Hama Oryzae Untung Kasumbogo, 2006. Pengantar
Pada Budidaya Padi. Universitas Pengelolaan Hama Terpadu.
Jember, Jember. Gadjah Mada Press. Jogjakarta.

Rusdy M, 2010. Uji Beberapa Jenis Wiratno, 2011. Efektifitas Pestisida


Insektisida Nabati Terhadap Nabati Berbasis Minyak Jarak
Hama Penggerek Buah. Pagar, Cengkeh, Bawang Putih
Universitas Lampung, Lampung. dan Serai Wangi terhadap
Pengendalian HPT. Pusat
Sakul Ernest H. Sakul, Jacklin S.S. Penelitian dan Pengembangan
Manoppo, DalvianTaroreh, Perkebunan.
Revfly I.F.

Gerungan, dan Sanusi Gugule, 2012.


Pengendalian Hama Kumbang
Logong ( Sitophylus oryzae L. )
dengan Menggunakan Ekstrak
Biji Pangi (Pangium edule
Reinw.). Universitas Negeri
Manado, Manado

Sarjan Muhammad, 2010. Potensi


Pemanfaatan Insektisida Nabati
dalam Pengendalian Hama
Pada Budidaya Sayuran
Organik. Program Studi Hama
dan Penyakit Tumbuhan,
Fakultas Pertanian Universitas,
Mataram.

Sastrosupadji Adji, 2007. Rancangan


Percobaan Praktis Bidang
Pertanian. Kanisius,
Yogyakarta.

Siregar Ameilia Zuliyanti Siregar,


Maryani Cyccu Tobing, Pinde,
dan Lumongga, 2010.
Pengendalian Sitophilus oryzae
(Coleoptera: Curculionidae) dan
Triboliumcastaneum
(Coleoptera: Tenebrionidae)
AGROSAMUDRA, Jurnal Penelitian Vol. 3 No. 1 Jan – Juni 2016

16

Anda mungkin juga menyukai