Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Biosains Vol. 3 No. 1.

Maret 2017 ISSN 2443-1230 (cetak)


ISSN 2460-6804 (online)

TOKSISITAS INSEKTISIDA NABATI DARI FAMILI ASTERACEAE, ANACARDIACEAE, DAN


EUPHORBIACEAE TERHADAP Sitophilus oryzae L. (Coleoptera: Curculionidae)

Hendrival, Mentari Setia Ningsih, Chodiron, dan Anggra Wismawati


Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Malikussaleh, Jalan Banda Aceh-
Medan, Kampus Utama Reuleut, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara
Kode Pos 24355 - hendrival@unimal.ac.id

ABSTRAK

Sitophilus oryzae merupakan hama utama pada berbagai jenis biji-bijian pangan seperti beras,
gabah, gandum, dan jagung di penyimpanan. Pengendalian hama S. oryzae dengan insektisida sintetik
banyak dilakukan secara fumigasi secara terus-menerus dapat mengakibatkan berbagai dampak negatif
seperti toksisitas pada konsumen dan resistensi S. oryzae. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi
toksisitas insektisida nabati dari serbuk daun C. odorata, T. erecta, J. curcas, dan A. occidentale terhadap
mortalitas S. oryzae. Konsentrasi serbuk daun C. odorata, T. erecta, J. curcas, dan A. occidentale yaitu 2,5,
5, 10, 20, 40, 80, dan 160 mg/g padi serta kontrol. Hubungan antara konsentrasi serbuk daun C. odorata,
T. erecta, J. curcas, dan A. occidentale dan waktu kematian dari konsentrasi serbuk insektisida nabati
terhadap kematian imago S. oryzae dianalisis dengan analisis probit. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Serbuk daun J. curcas memiliki sekitar 3,59 kali lebih beracun dibandingkan serbuk daun A.
occidentale, 4,38 kali lebih beracun dibandingkan serbuk daun T. erecta, 8,04 kali lebih beracun
dibandingkan serbuk daun C. odorata terhadap S. oryzae. Serbuk daun J. curcas menyebabkan waktu
kematian S. oryzae paling cepat dibandingkan serbuk daun A. occidentale, T. erecta, dan C. odorata.
Urutan toksisitas insektisida nabati terhadap imago S. oryzae yaitu J. curcas > A. occidentale > T. erecta >
C. odorata.
Kata kunci: Sitophilus oryzae, Chromolaena odorata, Tagetes erecta, Jatropha curcas, Anacardium
occidentale, toksisitas insektisida nabati
ABSTRACT
Sitophilus oryzae is a major pest on several types of grains such as rice, wheat, and corn in storage.
Pest control S. oryzae with synthetic insecticide fumigation many is done on an ongoing basis can lead to
various negative effects such as toxicity to consumer and resistance of S. oryzae. The study aims to
evaluate the toxicity of insecticide botanical from powder leaves of C. odorata, T. erecta, J. curcas, and A.
occidentale against S. oryzae mortality. The concentration of leaf powder C. odorata, T. erecta, J. curcas,
and A. occidentale was used in research is 2.5, 5, 10, 20, 40, 80, and 160 mg/g rice and control. The
relationship between the concentration of leaf powder C. odorata, T. erecta, J. curcas, and A. occidentale
and time of mortality from concentration of insecticide powder plant against S. oryzae mortality was
analyzed by probit analysis. The results showed that the powder leaves J. curcas have about 3.59 times
more toxic than leaf powder A. occidentale, 4.38 times more toxic than leaf powder T. erecta, 8.04 times
more poisonous than the powder leaves of C. odorata against S. oryzae. The leaf powder of J. curcas
causing mortality of S. oryzae faster compared with leaf powder A. occidentale, T. erecta, and C. odorata.
The order of botanical insecticide toxicity against S. oryzae that is powder leaves J. curcas > A.
occidentale > T. erecta > C. odorata.
Keywords: Sitophilus oryzae, Chromolaena odorata, Tagetes erecta, Jatropha curcas, Anacardium
occidentale, botanical insecticide toxicity

Pendahuluan kontaminasi produk. Pengendalian hama S. oryzae


Sitophilus oryzae merupakan hama utama dengan insektisida sintetik banyak dilakukan
pada berbagai jenis biji-bijian pangan seperti secara fumigasi menggunakan insektisida fosfin
beras, gabah, gandum, dan jagung di penyimpanan atau fumigan kimia lainnya. Penggunaan
(Govindan & Nelson, 2009). S. oryzae insektisida sintetik dengan fumigasi secara terus-
menyebabkan kerugian besar pada bahan pangan menerus dapat mengakibatkan berbagai dampak
selama penyimpanan secara kuantitatif maupun negatif seperti toksisitas pada konsumen dan
kualitatif di seluruh dunia. Serangga dewasa dan resistensi S. oryzae (Benhalima et al., 2004).
larva S. oryzae merusak bahan pangan dengan Resistensi terhadap fosfin telah menciptakan
memakan karbohidrat dalam butiran biji sehingga tantangan besar untuk mengendalikan hama S.
terjadi penurunan susut berat pangan dan oryzae dan hama pascapanen lainnya di

1
Jurnal Biosains Vol. 3 No. 1. Maret 2017 ISSN 2443-1230 (cetak)
ISSN 2460-6804 (online)

penyimpanan (Donahaye, 2000; Rani, 2012). Oleh insektisida nabati serta pengujian toksisitas
karena itu diperlukan pengganti insektisida insektisida nabati terhadap imago S. oryzae.
sintetik yang efektif terhadap hama S. oryzae dan Pembiakan S. oryzae. Tujuan pembiakan S. oryzae
tidak memiliki efek racun pada konsumen. Salah adalah untuk memperoleh keturunan dari koloni
satu sarana pengendalian hama S. oryzae alternatif imago dari S. oryzae dalam jumlah yang banyak dan
yang layak dikembangkan adalah penggunaan umur yang seragam. Pembiakkan serangga S.
insektisida nabati. Insektisida nabati adalah salah oryzae dilakukan pada stoples dengan kapasitas
satu insektisida yang bahan dasarnya berasal dari 0,5 kg yang berisikan beras merah sebanyak 250 g.
tumbuhan. Penggunaan insektisida nabati sangat Imago S. oryzae yang diperoleh dari gudang
dianjurkan untuk mengendalikan S. oryzae dan penyimpanan padi diinfestasikan ke dalam stoples
hama pascapanen lainnya di penyimpanan gabah pemeliharaan dengan tingkat populasi 40 pasang
dan benih padi pada tingkat petani karena imago S. oryzae dengan 250 g beras merah.
ketersediaan sumber insektisida nabati banyak di Stoples-stoples pemeliharaan serangga dilengkapi
lingkungan petani. dengan tutup yang dilubangi dan diberi kain kasa
Penggunaan insektisida nabati dari dapat untuk aerasi. Stoples-stoples pemeliharaan yang
mengurangi kerusakan biji-bijian akibat serangan telah berisi serangga S. oryzae dan pakan
S. oryzae selama penyimpanan merupakan salah diletakkan pada ruangan pemeliharaan di
satu cara pengendalian yang berwawasan laboratorium. Pembiakan S. oryzae dilakukan
lingkungan. Beberapa famili tumbuhan yang selama empat minggu sesuai dengan siklus hidup S.
berpotensi sebagai sumber insektisida nabati oryzae dari peletakkan telur hingga keluarnya
adalah Meliaceae, Annonaceae, Piperaceae, imago. Pengayakan beras dilakukan untuk
Verbenaceae, Asteraceae, dan Zingiberaceae. memisahkan 40 pasang imago S. oryzae dari media
Tumbuhan kenikir (Tagetes erecta) dan kirinyuh beras, setelah masa infestasi selesai dilakukan.
(Chromolaena odorata) (Asteraceae) tergolong Media beras tersebut diinkubasikan kembali
tumbuhan liar dengan ketersediaan berlimpah dan sampai muncul imago S. oryzae. Imago-imago S.
belum banyak dimanfaatkan. Tumbuhan C. oryzae tersebut disimpan pada media beras yang
odorata (Bouda et al., 2001; Owusu, 2001; baru. Pengayakan dilakukan secara berulang
Yankanchi & Gadache, 2010) diketahui memiliki setiap hari hingga didapatkan jumlah imago S.
aktivitas insektisida terhadap hama yang oryzae dengan jumlah yang banyak dan umur yang
menyerang bahan pangan biji-bijian seperti S. seragam.
oryzae di penyimpanan. Tumbuhan T. erecta dapat
Pembuatan dan Aplikasi Insektisida. Pembuatan
menyebabkan kematian Tribolium castaneum,
insektisida nabati dilakukan dengan memotong
Sitophilus oryzae, Callosobruchus maculatus, dan C.
bahan nabati segar dari C. odorata, T. erecta, J.
chinensis (Islam & Talukder, 2005; Rani & Lakshmi,
curcas, dan A. occidentale menjadi ukuran tipis
2007; Shukla & Toke, 2013). Jarak pagar (Jatropha
(0,5–1 mm). Bahan nabati dari daun C. odorata, T.
curcas) (Euphorbiaceae) dapat menyebabkan
erecta, J. curcas, dan A. occidentale
kematian pada Sitophilus zeamais dan
dikeringanginkan selama 48 jam, setelah bahan
Callosobruchus maculatus (Umar, 2008; Suleiman &
nabati tersebut kering, kemudian dihancurkan
Yusuf, 2011). Tanaman jambu mete (Anacardium
dengan menggunakan blender sampai menjadi
occidentale L.) (Anacardiaceae) diketahui juga
serbuk. Serbuk dari hasil penghancuran kemudian
memiliki sifat insektisidal terhadap pascapanen
disaring dengan menggunakan ayakan yang
seperti Callosobruchus maculatus (Adebola & Yusuf,
berlapiskan kain organdi untuk mendapatkan
2016). Pengujian serbuk daun C. odorata, T. erecta,
serbuk nabati yang lebih halus dan dapat
J. curcas, dan A. occidentale perlu dilakukan untuk
digunakan sebagai bahan insektisida nabati untuk
mengevaluasi aktivitas insektisidal terhadap S.
penelitian. Aplikasi bahan insektisida
oryzae. Penelitian bertujuan untuk mengevaluasi
menggunakan metode pencampuran dengan
toksisitas insektisida nabati dari serbuk daun C.
makanan. Cara ini biasanya terbatas untuk biji-
odorata, T. erecta, J. curcas, dan A. occidentale
bijian yang digunakan sebagai benih, bukan untuk
terhadap mortalitas S. oryzae.
konsumsi. Bahan insektisida dicampurkan secara
merata dengan makanan serangga S. oryzae seperti
Bahan dan Metode
bulir padi varietas Ciherang yang utuh dan berisi
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium
sebanyak 100 gram. Campuran bahan insektisida
Hama dan Penyakit Tanaman, Program Studi
nabati dan padi ditempatkan ke dalam stoples
Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian Universitas
plastik dengan ukuran diameter 5 cm dan 10 cm.
Malikussaleh dari bulan Juli sampai Desember
Imago S. oryzae yang berumur 8 hari dari hasil
2016. Pelaksanaan penelitian mencakup
pembiakan dengan tingkat populasi 10 pasang
pembiakan serangga uji, pembuatan dan aplikasi
imago, imago-imago tersebut dimasukkan ke

2
Jurnal Biosains Vol. 3 No. 1. Maret 2017 ISSN 2443-1230 (cetak)
ISSN 2460-6804 (online)

dalam stoples plastik tersebut dan disimpan bahwa aktivitas insektisida dari serbuk-serbuk
selama pelaksanaan penelitian. tersebut bersifat aktif secara kuantitatif. Mortalitas
Pengujian Toksisitas Insektisida. Pengujian imago S. oryzae yang meningkat berdasarkan
toksisitas insektisida nabati menggunakan lamanya pengamatan menunjukkan bahwa
konsentrasi serbuk insektisida nabati yaitu 2,5, 5, kematian imago secara bertahap dan tidak terjadi
10, 20, 40, 80, dan 160 mg/g gabah serta kontrol. segera setelah aplikasi serbuk daun J. curcas, T.
Untuk setiap taraf konsentrasi menggunakan 60 erecta, A. occidentale, dan C. odorata (Gambar 1).
ekor imago S. oryzae dengan tiga ulangan (20 ekor Penilaian hubungan konsentrasi serbuk
imago S. oryzae per ulangan). Mortalitas imago S. daun J. curcas terhadap mortalitas imago S. oryzae
oryzae mulai dicatat sejak 1 sampai 10 hari setelah ditentukan dari pengamatan 4–10 HSA, untuk
aplikasi (HSA) bahan insektisida nabati. Hubungan serbuk daun T. erecta dan A. occidentale ditentukan
antara konsentrasi insektisida nabati dengan dari pengamatan 5–10 HSA, serbuk daun C. odorata
kematian imago S. oryzae dapat digambarkan dari pengamatan 6–10 HSA. Penentuan penilaian
dalam hubungan probit. Nilai LC50 ditentukan hubungan tersebut berdasarkan mortalitas imago
setelah konsentrasi serbuk C. odorata, T. erecta, J. S. oryzae yang telah mencapai antara 20% sampai
curcas, dan A. occidentale menyebabkan kematian 90% (Tabel 1). Hubungan tersebut ditentukan
serangga uji mencapai lebih dari 50%, sedangkan dengan analisis probit, dari regresi probit yang
nilai LT50 ditentukan setelah waktu kematian S. diperoleh dapat ditentukan nilai LC50 (LC: lethal
oryzae mencapai lebih dari 50% setiap konsentrasi concentration). Sebaran data mortalitas imago S.
serbuk daun C. odorata, T. erecta, J. curcas, dan A. oryzae yang digunakan untuk analisis probit telah
occidentale. Analisis probit terhadap hubungan mencapai > 50%. Sebaran data mortalitas imago S.
antara konsentrasi serbuk insektisida nabati oryzae dari serbuk daun A. occidentale dan T. erecta
terhadap kematian imago S. oryzae dianalisis 2–4 HSA kurang memenuhi syarat untuk dihitung
dengan menggunakan program POLO-PLUS. dengan analisis probit, begitu juga dari serbuk
daun C. odorata pada pengamatan 2–5 HSA, dan
Hasil dan Pembahasan serbuk daun J. curcas dari pengamatan 2 dan 3 HSA
Perkembangan mortalitas imago S. oryzae yang memperlihatkan tingkat mortalitas imago S.
setelah aplikasi serbuk daun T. erecta dan J. curcas oryzae pada sebagian besar taraf konsentrasi uji
menunjukkan pola yang serupa dengan mortalitas kurang dari 50% (Tabel 1). Hasil analisis probit
mencapai > 95%, sedangkan perkembangan menunjukkan bahwa nilai LC50 dari serbuk daun J.
mortalitas imago S. oryzae pada serbuk daun A. curcas pada 5 HSA mengalami penurunan tajam
occidentale dan C. odorata menunjukkan pola yang sampai pada 8 HSA, sedangkan dari serbuk daun J.
serupa dengan mortalitas mencapai > 50%. curcas mengalami penurunan tajam sampai pada 7
Mortalitas imago S. oryzae setelah aplikasi serbuk HSA. Nilai LC50 dari serbuk daun T. erecta dan A.
daun T. erecta, dan J. curcas banyak terjadi pada occidentale mengalami penurunan sampai akhir
pengamatan 2 sampai 8 HSA, sedangkan pada pengamatan. Nilai LC50 serbuk daun C. odorata
serbuk daun C. odorata banyak terjadi sampai pada 6 HSA mengalami penurunan tajam bila
akhir pengamatan. Mortalitas imago S. oryzae dari sampai pada 8 HSA. Penurunan nilai LC50 tersebut
serbuk daun A. occidentale mengalami peningkatan karena terjadinya peningkatan jumlah imago S.
pada awal pengamatan dan penurunan sampai oryzae yang mati, sedangkan pada akhir
pada akhir pengamatan. Peningkatan mortalitas pengamatan terjadi penurunan nilai LC50 yang
imago S. oryzae terpaut dengan peningkatan rendah karena penurunan jumlah imago S. oryzae
konsentrasi serbuk daun J. curcas, T. erecta, A. yang mati (Tabel 1).
occidentale, dan C. odorata sehingga diketahui

3
Jurnal Biosains Vol. 3 No. 1. Maret 2017 ISSN 2443-1230 (cetak)
ISSN 2460-6804 (online)

100 2,5 mg/g 100


5 mg/g
A B
10 mg/g
80 20 mg/g 80
40 mg/g
80 mg/g
60 160 mg/g 60

40 40

20 20

0 0
2 3 4 5 6 7 8 9 10 2 3 4 5 6 7 8 9 10

100
100
C D

80 80

60 60

40 40

20 20

0 0
2 3 4 5 6 7 8 9 10 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Gambar 1. Perkembangan tingkat mortalitas imago S. oryzae pada perlakuan dengan serbuk daun C. odorata (A),
serbuk daun T. erecta (B), serbuk daun J. curcas (C), dan serbuk daun A. occidentale (D). Pada semua
perlakuan insektisida nabati, tidak ada kematian larva kontrol hingga 10 HSA

Tabel 1. Pendugaan parameter hubungan konsentrasi serbuk daun C. odorata, T. erecta, J. curcas, dan A.
occidentale dengan mortalitas imago S. oryzae
Intersep garis Kemiringan regresi
Jenis insektisida Waktu penilaian LC50 (selang
probit (a ± probit (b ± galat
nabati (HSA) kepercayaan 95%) (mg/g)
galat baku) baku)
C. odorata 6 3,490 ± 0,174 0,709 ± 0,114 134,09 (77,18–338,13)

4
Jurnal Biosains Vol. 3 No. 1. Maret 2017 ISSN 2443-1230 (cetak)
ISSN 2460-6804 (online)

7 3,535 ± 0,171 0,750 ± 0,113 89,53 (56,18–182,93)


8 3,548 ± 0,168 0,843 ± 0,113 52,73 (36,50–85,85)
9 3,587 ± 0,166 0,915 ± 0,113 34,95 (25,33–50,95)
10 3,534 ± 0,167 1,039 ± 0,116 25,73 (19,33–34,89)
T. erecta 5 3,514 ± 0,169 0,847 ± 0,113 56,65 (39,04–93,38)
6 3,459 ± 0,168 1,043 ± 0,115 29,96 (22,53–41,103)
7 3,487 ± 0,167 1,115 ± 0,117 22,71 (17,342–30,038)
8 3,634 ± 0,163 1,074 ± 0,116 18,65 (14,03–24,71)
9 3,477 ± 0,239 1,270 ± 0,173 15,79 (9,63–24,81)
10 3,565 ± 0,172 1,250 ± 0,127 14,04 (10,74–18,02)
J. curcas 4 3,778 ± 0,165 0,920 ± 0,115 21,23 (15,24–29,68)
5 3,871 ± 0,163 1,123 ± 0,122 10,10 (7,30–13,34)
6 4,136 ± 0,168 1,176 ± 0,135 5,42 (3,61–7,37)
7 4,410 ± 0,167 1,086 ± 0,137 3,48 (2,02–5,09)
8 4,328 ± 0,181 1,346 ± 0,164 3,15 (1,97–4,38)
9 4,080 ± 0,208 1,793 ± 0,220 3,25 (2,28–4,21)
10 4,012 ± 0,220 1,951 ± 0,246 3,20 (2,29–4,08)
A. occidentale 5 3,862 ± 0,167 0,543 ± 0,112 123,72 (62,85–465,60)
6 3,969 ± 0,166 0,588 ± 0,112 56,43 (33,30–128,76)
7 4,053 ± 0,162 0,641 ± 0,111 29,99 (18,87–51,99)
8 4,217 ± 0,158 0,591 ± 0,110 21,01 (12,38–35,88)
9 4,209 ± 0,158 0,669 ± 0,111 15,15 (9,12–23,61)
10 4,286 ± 0,157 0,672 ± 0,111 11,49 (6,56–17,82)

Tabel 2. Pendugaan parameter hubungan waktu kematian dari konsentrasi serbuk daun C. odorata, T. erecta, J.
curcas, dan A. occidentale dengan mortalitas imago S. oryzae
Intersep garis Kemiringan regresi
Jenis insektisida Konsentrasi serbuk LT50 (selang
probit (a probit (b ±
nabati nabati (mg/g) kepercayaan 95%) (hari)
± galat baku) galat baku)
C. odorata 40 2,546 ± 0,239 2,512 ± 0,298 9,476 (8,315–11,373)
80 2,495 ± 0,232 2,936 ± 0,292 7,129 (6,505–7,934)
160 2,327 ± 0,235 3,556 ± 0,301 5,642 (5,227–6,088)
T. erecta 20 2,549 ± 0,269 2,698 ± 0,333 8,093 (7,258–9,337)
40 2,857 ± 0,241 2,614 ± 0,305 6,600 (5,964–7,398)
80 2,707 ± 0,238 3,326 ± 0,309 4,889 (4,463–5,308)
160 2,068 ± 0,272 4,856 ± 0,379 4,014 (3,713–4,298)
J. curcas 5 2,566 ± 0,267 2,947 ± 0,333 6,692 (6,095–7,424)
10 2,498 ± 0,262 3,357 ± 0,332 5,562 (5,100–6,042)
20 2,007 ± 0,285 4,563 ± 0,379 4,526 (4,184–4,849)
40 1,664 ± 0,315 5,655 ± 0,452 3,887 (3,606–4,149)
80 1,610 ± 0,333 6,164 ± 0,508 3,546 (3,289–3,785)
160 1,419 ± 0,380 6,986 ± 0,629 3,354 (3,020–3,469)
A. occidentale 20 2,846 ± 0,267 2,323 ± 0,331 8,454 (7,416–10,182)
40 3,406 ± 0,228 1,825 ± 0,290 7,455 (6,423–9,151)
80 3,273 ± 0,226 2,315 ± 0,291 5,569 (4,945–6,263)
160 3,463 ± 0,215 2,399 ± 0,284 4,569 (3,811–4,893)

Nilai LC50 dari serbuk daun J. curcas T. erecta, C. odorata, dan A. occidentale. Urutan
cenderung lebih rendah dibandingkan dengan toksisitas insektisida nabati terhadap imago S.
serbuk T. erecta, A. occidentale, dan C. odorata. oryzae yaitu J. curcas > A. occidentale > T. erecta > C.
Nilai LC50 dari serbuk daun A. occidentale lebih odorata.
rendah dibandingkan dengan serbuk daun C. Kematian imago S. oryzae secara mekanis
odorata (Tabel 2). Berdasarkan hasil analisis terjadi karena aplikasi insektisida nabati dalam
probit yaitu nilai LC50 pada pengamatan 10 HSA bentuk serbuk dapat menutup lubang pernafasan
diketahui bahwa serbuk daun J. curcas memiliki atau spirakel pada abdomen sehingga
sekitar 3,59 kali lebih beracun dibandingkan menyebabkan serangga mati lemas dan kematian
dengan serbuk daun A. occidentale, 4,38 kali lebih Asawalam et al. (2012). Kematian imago S. oryzae
beracun dibandingkan dengan serbuk daun T. setelah aplikasi insektisida nabati berkaitan
erecta, 8,04 kali lebih beracun dibandingkan dengan racun kontak atau pengaruh abrasif berupa
dengan serbuk daun C. odorata. Serbuk daun J. gesekan serbuk tumbuh-tumbuhan dengan
curcas memiliki toksisitas yang tinggi terhadap kutikula hama sehingga melukai kutikula sehingga
imago S. oryzae dibandingkan dengan serbuk daun menyebabkan dehidrasi serta kematian serangga.

5
Jurnal Biosains Vol. 3 No. 1. Maret 2017 ISSN 2443-1230 (cetak)
ISSN 2460-6804 (online)

Penilaian hubungan waktu kematian dari telah dilaporkan oleh Habou et al. (2011).
konsentrasi serbuk daun J. curcas, T. erecta, C. Gutierrez Jr et al. (2014) melaporkan bahwa
odorata, dan A. occidentale terhadap mortalitas skrining fitokimia mengungkapkan adanya
imago S. oryzae dinyatakan dengan LT50 (LT: alkaloid, flavonoid, dan steroid dalam daun dan
lethal time) pada konsentrasi yang menyebabkan kulit ekstrak J. curcas. Aplikasi serbuk daun jarak
kematian imago mencapai > 50%. Hasil analisis dapat menyebabkan kematian imago S. oryzae
probit menunjukkan bahwa nilai LT50 dari serbuk seperti dilaporkan oleh Nalini et al. (2009) dan
daun J. curcas pada konsentrasi 80 dan 160 mg/g Khani et al. (2011). Serbuk daun jarak juga
padi lebih rendah dibandingkan pada konsentrasi menunjukkan efek kematian pada Sitophilus
5–40 mg/g padi. Nilai LT50 serbuk daun J. curcas zeamais (Asmanizar et al., 2012) dan
pada konsentrasi 80 dan 160 mg/g padi masing- Callosobruchus maculatus (Umar, 2008). Suleiman
masing yaitu 3,546 hari dan 3,354 hari. Nilai LT50 et al. (2012) mengemukakan bahwa serbuk daun
dari serbuk daun A. occidentale dan T. erecta pada jarak sangat efektif sebagai pelindung dari biji-
konsentrasi 80 dan 160 mg/g padi lebih rendah bijian sorgum terhadap S. zeamais. Senyawa utama
dibandingkan konsentrasi rendah 20–40 mg/g yang diidentifikasi dari daun, bunga, dan akar
padi. Nilai LT dari serbuk daun C. odorata pada Tagetes erecta yaitu β-caryophyllene, piperitenone,
konsentrasi 160 mg/g padi lebih rendah tetracontane, botryococcane, dan decane yang
dibandingkan pada konsentrasi 40 dan 80 mg/g memiliki sifat insektisidal terhadap Spodoptera
padi. Nilai LT50 serbuk daun C. odorata pada frugiperda (Ravikumar, 2009). Tumbuhan
konsentrasi 160 mg/g padi yaitu 5,642 hari. Pada Chromolaena odorata (Asteraceae) dilaporkan
konsentrasi serbuk daun J. curcas, T. erecta, C. memiliki senyawa aktif insektisidal dari golongan
odorata, dan A. occidentale 160 mg/g padi flavonoid seperti quercetin, sinensetin,
membutuhkan waktu yang yang singkat untuk sakuranetin, padmatin, kaempferol, dan salvagenin
menyebabkan kematian imago S. oryzae (Man, 2013). Senyawa aktif insektisidal dari
dibandingkan konsentrasi 5–80 mg/g padi. golongan flavonoid dapat mempengaruhi NADH
Aplikasi serbuk daun J. curcas, T. erecta, C. oksidase dan reaksi dehidrogenase suksinat pada
odorata, dan A. occidentale dapat menyebabkan serangga. Senyawa-senyawa tersebut diketahui
mortalitas imago S. oryzae. Spesies-spesies dapat mengendalikan populasi serangga dengan
tumbuhan tersebut diketahui memiliki aktivitas mempengaruhi komponen enzim mitokondria
insektisidal yang menyebabkan mortalitas dan (Vandockk et al., 2012). Hasil penelitian Owusu
menekan populasi imago S. oryzae. Seperti yang (2001) dan Allotey & Azalekor (2000)
dikemukakan oleh Rajapakse (2006) bahwa serbuk menunjukkan bahwa daun dari tumbuhan C.
dari tumbuh-tumbuhan dapat digunakan untuk odorata juga memiliki sifat aktivitas penghambatan
menekan populasi serangga pascapanen di gudang makan pada serangga hama pascapanen seperti
penyimpanan bahan pangan. Perbedaan mortalitas Corcyra cephalonica, T. castaneum dan S. oryzae.
imago S. oryzae pada berbagai konsentrasi serbuk Tanaman jambu mete (Anacardium occidentale)
insektisida nabati dipengaruhi oleh perbedaan (Anacardiaceae) diketahui juga memiliki sifat
kandungan senyawa aktif insektisidal dari insektisidal terhadap pascapanen seperti Sitophilus
konsentrasi yang diuji. Semakin tinggi konsentrasi oryzae, Oryzaephilus mercator, Rhyzopertha
serbuk insektisida nabati yang digunakan semakin dominica, dan Callosobruchus maculatus (Adedire
banyak kandungan senyawa aktif insektisidal, et al., 2011; Kemabonta & Falodu, 2013; Akunne et
sehingga menyebabkan semakin tinggi mortalitas al., 2014; Ileke & Ogungbite, 2014). Analisis
imago S. oryzae. Hasil penelitian Gani (2010) fitokimia dari daun A. occidentale terdapat tanin,
menunjukkan bahwa semakin konsentrasi tepung oksalat, asam glutamat, asam glukuronat, dan asam
A. conyzoides menyebabkan semakin tinggi stearat. Kandungan asam stearat paling banyak
mortalitas imago S. oryzae dan presentase dijumpai pada daun yang memiliki sifat larvasida
kehilangan hasil semakin rendah. Hasil penelitian pada Anopheles gambiae (Nnamani et al., 2011).
Acero (2014) menunjukkan bahwa persentase Aplikasi insektisida nabati dari serbuk daun C.
kematian imago S. oryzae meningkat sebagai akibat odorata, T. erecta, J. curcas, dan A. occidentale
dari meningkatnya berat daun kering dari C. memiliki fungsi sebagai metode alternatif dari
odorata. Peningkatan mortalitas imago S. zeamais insektisida sintetik untuk mengendalikan hama S.
terjadi karena peningkatan konsentrasi ekstrak oryzae serta protektan nabati untuk melindungi
kasar J. curcas (Asmanizar et al., 2012). gabah dan benih padi selama penyimpanan.
Kandungan senyawa aktif insektisidal dari
serbuk daun J. curcas menyebabkan mortalitas Kesimpulan
imago S. oryzae lebih tinggi dibandingkan dari Serbuk daun J. curcas memiliki sekitar 3,59
serbuk daun T. erecta, C. odorata, dan A. kali lebih beracun dibandingkan serbuk daun A.
occidentale. Aktivitas insektisida dari J. curcas occidentale, 4,38 kali lebih beracun dibandingkan

6
Jurnal Biosains Vol. 3 No. 1. Maret 2017 ISSN 2443-1230 (cetak)
ISSN 2460-6804 (online)

serbuk daun T. erecta, 8,04 kali lebih beracun camara and Chromolaena odorata on the
dibandingkan serbuk daun C. odorata terhadap S. mortality of Sitophilus zeamais (Coleoptera:
oryzae. Serbuk daun J. curcas menyebabkan waktu Curculionidae). Journal of Stored Products
kematian S. oryzae paling cepat dibandingkan Research 37, 103–109.
serbuk daun A. occidentale, T. erecta, dan C. Donahaye EJ. 2000. Current status of non-residual
odorata. control methods against stored product
pests. Crop Protection 19, 571–576.
Daftar Pustaka Gani S. 2010. Uji efektivitas tepung daun babadotan
Acero LH. 2014. Dried siam weed (Chromolaena (Ageratum conyzoides L.) terhadap kumbang
odorota) as rice weevils’ (Sitophilus oryzae) beras (Sitophilus oryzae L.) (Coleoptera:
eradicant. International Journal of Chemical Curculionidae) di laboratorium. Mangaro
Engineering and Applications 5(5), 363–366. 1(1), 33–35.
Adebola MO and Yusuf JG. 2016. The potency of Govindan K and SJ Nelson. 2009. Insecticidal
three botanical powders in preventing activity of twenty plant powders on
cowpea infestation by weevil mortality, adult emergence of Sitophilus
(Callosobruchus maculatus). World Journal oryzae L. and grain weight loss in paddy.
of Agricultural Sciences 12(4), 254–260. Journal of Biopesticides 2(2), 169–172.
Adedire CO, OO Obembe, RO Akinkurolele, and O Gutierrez Jr PM, AN Antepuesto, BAL Eugenio, and
Oduleye. 2011. Response of Callosobruchus MFL Santos. 2014. Larvicidal activity of
maculatus (Coleoptera: Chysomelidae: selected plant extracts against the dengue
Bruchinae) to extracts of cashew kernels. vector Aedes aegypti mosquito. International
Journal of Plant Diseases and Protection Research Journal of Biological Sciences 3(4),
118(2), 75–79. 23–32.
Akunne CE, OI Obiefuna, and BU Ononye. 2014. Habou ZA, H Haougui, G Mergeai, E Haubruge, A
Lethal effects of Anarcadium occidentale (L.), Toudou, and F Verheggen. J. 2011.
Carica papaya (L.) and Azadirachta indica (A. Insecticidal effect of Jatropha curcas oil on
Juss) leaf powders on Sitophilus oryzae (L.) the Aphid, Aphis fabae (Hemiptera:
in rice grains. Journal of Entomology and Aphididae) and on the main Insect pests
Zoology Studies 2(6), 144–146. associated with cowpeas (Vigna
Allotey J and W. Azalekor. 2000. Some aspects of unguiculata) in Niger. Tropicultura 29(4),
the biology and control using botanicals of 225–229.
the rice moth, Corcyra cephalonica Ileke KD & OC Ogungbite. 2014. Entomocidal
(Stainton), on some pulses. Journal of Stored activity of powders and extracts of four
Products Research 36, 235–243. medicinal plants against Sitophilus oryzae
Amelot MEA, M Avendaño, L Aubert, and JL Avila. (L), Oryzaephilus mercator (Faur) and
2003. Repellency and feeding deterrence Rhyzopertha dominica (Fabr.). Jordan
activity of Ageratum conyzoides against the Journal of Biological Sciences 7(1), 57–62.
stored grain pests Tribolium castaneum and Islam MS and Talukder FA. 2005. Toxic and
Sitophilus oryzae: Active plant parts and residual effects of Azadirachta indica,
composition. Ciencia 11(1), 61–76. Tagetes erecta and Cynodon dactylon seed
Asawalam EF, UE Ebere, and KC Emeasor. 2012. extracts and leaf powders towards Tribolium
Effect of some plant products on the control castaneum. Journal of Plant Diseases and
of rice weevil Sitophilus oryzae (L.) Protection 112, 594–601.
Coleoptera: Curculionidae. Journal of Kemabonta KA and BB Falodu. 2014. Bioefficacy of
Medicinal Plants Research 6(33), 4811–4814. three plant products as post-harvest grain
Asmanizar, A Djamin, and AB Idris. 2012. Evaluation protectants against Sitophilus oryzae
of Jatropha curcas and Annona muricata seed Linnaeus (Coleoptera: Curculionidae) on
crude extracts against Sitophilus zeamais stored wheat (Triticum aestivum).
infesting stored rice. Journal of Entomology 9, International Journal of Science and Nature
13–22. 4(2), 259–264.
Benhalima H, MQ Chaudhry, KA Mills and NR Price. Khani M, RM Awang, D Omar, M Rahmani, and S
2004. Phosphine resistance in stored- Rezazadeh. 2011. Tropical medicinal plant
product insects collected from various grain extracts against rice weevil, Sitophilus
storage facilities in Morocco. Journal of oryzae L. Journal of Medicinal Plants
Stored Products Research 40, 241–249. Research 5(2), 259–265.
Bouda H, LA Tapondjoua, DA Fontemb, and MYD Man MC. 2013. Phytochemical analysis of the
Gumedzoe. 2001. Effect of essential oils from leaves of Chromolaena odorata. International
leaves of Ageratum conyzoides, Lantana Journal of Scientific and Research 3(1), 1–2.

7
Jurnal Biosains Vol. 3 No. 1. Maret 2017 ISSN 2443-1230 (cetak)
ISSN 2460-6804 (online)

Nalini R, DS Rajavel, and A Geetha. 2009. Effects of Shukla A and NR Toke. 2013. Plant products as a
the medicinal plant leaf extract on the rice potential stored product insect management
weevil. Journal of Rice Research 2(2), 87–92. agents. Indian Journal of Research 2(2), 4–6.
Nnamani CV, EE Osayi, CI Atama, and C Suleiman M and MA Yusuf. 2011. The potential of
Nwachukwu. 2011. Larvicidal effects of leaf, some plant powders as biopesticides against
bark and nutshell of Anacardium occidentale Sitophilus zeamais (Motsch.) (Coleoptera:
on the larvae of Anopheles gambiae in Curculionidae) and Callosobruchus
Ebonyi State, Nigeria. Animal Research maculatus (F.) (Coleoptera: Bruchidae) on
International 8(1), 1353–1358. stored grains: a review. Bayero Journal of
Owusu EO. 2001. Effect of some Ghanaian plant Pure and Applied Sciences 4(2), 204–207.
components on control of two stored- Suleiman M, ND Ibrahim, and Q Majeed. 2012.
product insect pests of cereals. Journal of Control of Sitophilus zeamais (Motsch)
Stored Products Research 37, 85–91. [Coleoptera: Curculionidae] on sorghum
Rajapakse RHS. 2006. The potential of plants and using some plant powders. International
plant products in stored insect pest Journal of Agriculture and Forestry 2(1), 53–
management. Journal of Agricultural Science 57.
2(1), 11–21. Umar YF. 2008. Comparative potentials of leaf,
Rani PU and Lakshmi SU. 2007. Tagetes erecta (L.) bark and wood powders of Jatropha curcas
essential oil, floral and foliar extracts as (L) as protectants of stored cowpea against
potential grain protectants against three Callosobruchus maculatus (F). Savannah
species of stored product pests. Uttar- Journal of Agriculture 3, 86–92.
Pradesh Journal of Zoology 27(2), 159–169. Vandockk K, J Mitchell, and C Fioravanti. 2012.
Rani PU. 2012. Fumigant and contact toxic Effects of plant flavonoids on Manduca sexta
potential of essential oils from plant extracts (tobacco hornworm) fifth larval instar
against stored product pests. Journal of midgut and fat body mitochondrial
Biopesticides 5(2), 120–128. transhydrogenase. Archives of Insect
Ravikumar P. 2009. Chemical examination and Biochemistry and Physiology 80(1), 15–25.
insecticidal properties of Tagetes erecta and Yankanchi SR and AH Gadache. 2010. Grain
Tagetes patula. Asian Journal of Bio Science protectant efficacy of certain plant extracts
5(1), 29–31. against rice weevil, Sitophilus oryzae L.
(Coleoptera: Curculionidae). Journal of
Biopesticides 3(2), 511–513.

Anda mungkin juga menyukai