Anda di halaman 1dari 7

Artikel Penelitian

Artikel Penelitian
Pengaruh Tekanan Telapak Kaki Bagian Depan terhadap
Pemakaian Hak Tinggi
Efektivitas dan Buah
Serbuk IndeksOkra
Massa esculentus)
Tubuh Mahasiswi
(Abelmoschus FKUI 2011
sebagai Larvasida Aedes aegypti
Handy Winata*, Deswaty Furqonita**, I. Nyoman Murdana***
Monica Puspa Sari1, Henricho Himawan2, Rina Priastini Susilowati3
1
*Dosen bagian Anatomi FK UKRIDA
Staf Pengajar Bagian Parasitologi,
**Dosen Fakultas
bagianKedokteran
Anatomi FKUniversitas
UI Kristen Krida Wacana
2
Mahasiswa***Dosen
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen
bagian Rehabilitasi Medik RSCM Krida Wacana
3
Staf Pengajar
AlamatBagian Biologi, Fakultas
Korespondensi Kedokteran
: Jl. Terusan Universitas
Arjuna Utara Kristen11510
No.6 Jakarta Krida Wacana
Alaamat Korespondensi: monica.puspasari@ukrida.ac.id
E-mail: hand_y19@yahoo.com
Abstrak
Temephos 1% atau lebih dikenal dengan abate dulu efektif untuk penanganan larva nyamuk,
Abstrak
khususnya larva
Pendahuluan. PadaAedes
saat aegypti yang merupakan
berdiri, beban berat badanvektor
di titik utama
tumpu dari demam
telapak kaki berdarah.
akan dibagi Akan
rata tetapi
pada
penggunaan yang terus menerus dan tidak terkontrol dapat menyebabkan terjadinya
bagian depan oleh tulang sesamoid pada kapitulum ossi metatarsal I serta kapituli osseum metatarsal resistensi
temephos.
II-IV Tujuan
dan bagian dari penelitian
belakang ini adalah
telapak kaki untuk mencari
oleh prosessus medialislarvasida alami yang
tuberis kalkanei. dapat
Hal ini akandigunakan
berbeda
sebagai alternatif atau pengganti temephos, salah satunya adalah buah okra. Penelitian
apabila memakai hak tinggi, pada keadaan seperti ini tekanan akan lebih besar pada kaki bagian ini merupakan
penelitian
depan. eksperimental,
Perbedaan atau adanyadengan
masalahlimaIMT kali pengulangan
pada seseorang juga dan
dapat konsentrasi
mengakibatkan masing-masing
perubahan-
1%,2%,4%,8%,
perubahan anatomikdan yang
16%, akan
kontrol negatif, dan tekanan
mempengaruhi temephostelapak
1% sebagai kontrolberdiri
kaki, ketika positif, dan dilakukan
normal ataupun
pengamatan
ketika memakai selama 24 jam yang
hak tinggi, untukakan
melihat jumlah
memberi kematian
beban lebih larva. Hasil kaki
besar pada percobaan
bagianserbuk
depan.buah okra
Tujuan.
dengan berbagai konsentrasi terhadap larva instar III Aedes aegypti menunjukkan
Menilai tekanan telapak kaki bagian depan pada pemakaian hak tinggi dan menilai tekanan telapak50 hasil nilai LC
sebesar
kaki 4,143%
bagian depandanpada LCperbedaan
90 sebesar 12,778%. Serbuk buah okra dapat bertindak sebagai racun dan
IMT subjek penelitian. Metode. Survei deskriptif analitik dengan
pendekatan potong lintang. Hasil. Pada Aedes
bersifat sebagai racun kontak bagi larva aegypti.
pengaruh tekananDapat disimpulkan
telapak bahwa
kaki bagian dosisterhadap
depan efektif serbuk
IMT
buah okra untuk mematikan larva Aedes aegypti adalah 12,778 %.
normal dan tinggi didapat hasil uji analisis dengan P = 0,000. Dan pada pada pengaruh tekanan
telapak kaki bagian depan terhadap hak tinggi, tanpa hak dengan hak 5 cm, tanpa hak dengan hak 12
Katadan
cm, kunci:
hak Aedes
5 cm aegypty, temephos
dengan hak 12 cm1%, larvasida,
didapat hasilserbuk buah okra
uji analisis kesemuanya dengan P = 0,000.
Kesimpulan. Terdapat pengaruh tekanan telapak kaki bagian depan terhadap pemakaian hak tinggi
dan IMT.
Effectiveness of Okra Fruit Powder (Abelmoschus esculentus)
as asepatu
Kata kunci : tekanan telapak kaki, Larvacide forindeks
hak tinggi, Aedes aegypti
massa tubuh.

Abstract
Abstract
Temephos better known as abate used to be effective against mosquito larvae, especially Aedes
Introduction.
aegypti whichWhile
is the standing,
main vector weight load on
of dengue the However,
fever. pivot footcontinuous
will be shared equally at theuse
and uncontrolled front
canby a
lead
sesamoid bone toontemephos.
to resistance the metatarsal capitulum
The purpose of ossi
this osseum
researchcapituli metatarsal
is to look for a Inatural
and II-V and the as
larvacide backan
foot by a medial
alternative processusfor
or substitute tuberis calcanei.
temephos. OneIt of
would
thesebeisdifferent if wearing
okra fruit. high was
This study heel,anat this position
experimental
plantar pressure
study, with will be greater
five repetitions and on the forefoot. Difference
concentrations of 1%, 2%,or4%, a problem
8% andon16%, someone BMIcontrol
negative can result
and
intemephos
anatomic1% changes that will affect the pressure supported by the pivot foot, when standing
as a positive control, and 24 hours observation to observe the mortality of mosquito normal or
when wearing high heel, such as the use of high heels which will give greater pressure
larvae. The result was that okra fruit powder of various concentrations showed effective result against to forefoot.
The aimaegypti
Aedes of this research
instar IIIis larvae
to determine, how the
with LC50 andeffect
LC90 of wearing high heel and
at concentrations body mass
of 4.14% and index
12.78%,to
forefoot plantar
respectively. Thispressure.
means that Methods.
the okraDescriptive
fruit powder analytic
acts assurvey
a toxinwith
andacontact
cross-sectional
poison fordesign.
Aedes
Results.
aegypti Effect
larvae.ofItforefoot plantar pressure
can be concluded that theateffective
differentdose
BMIofacquired from
okra fruit analysis
powder results
to kill Aedeswith P=
aegypti
0.000.
larvaeand effect of forefoot plantar pressure when wearing high heel, no wearing with high heel 5
is 4.14%.
cm, no wearing with high heel 12 cm, and high heel 5 cm with high heel 12 cm, acquired from
analysis
Keywords:results
Aedeswith P = 0.000.
aegypty, Conclusion.
temephos Forefoot
1%, larvacide, plantar
okra pressure have a effect of different BMI
fruit powder
and when wearing high heel.

Keywords: plantar pressure, high-heeled shoes, body mass index.

36 J. Kedokt Meditek Volume 24, No. 68, Okt-Des 2018


Efektivitas Serbuk Buah Okra

Pendahuluan yang dapat bersifat menghambat saluran


pencernaan serangga dan bersifat toksis.8
Negara tropis seperti Indonesia sangat Tanin berfungsi sebagai penghambat
rentan mengalami perubahan cuaca akibat pencernaan makanan pada serangga.8
pengaruh iklim regional. Hal ini Sedangkan alkaloid, terpenoid dan proxeronin
mengakibatkan peningkatan curah hujan serta merupakan senyawa toksik yang dapat
meningkatnya kelembapan yang merupakan menghambat perkembangan larva menjadi
dua hal penunjang untuk terjadinya pupa.9
peningkatan populasi nyamuk.1 Fenomena ini Manfaat okra ternyata tidak hanya bisa
dapat berdampak pada sektor kesehatan karena digunakan sebagai pengobatan bagi manusia.
penyakit yang menjadikan nyamuk sebagai Pada tahun 2006 sebuah studi yang dimuat
vektornya dapat terjadi. Salah satunya adalah dalam The American Mosquito Control
demam berdarah. Association, menyatakan bahwa buah okra
Demam berdarah merupakan salah satu dapat dimanfaatkan sebagai larvasida.10Dalam
masalah kesehatan masyarakat yang utama di jurnal tersebut, efek larvasida dari
Indonesia. Sejak pertama kali ditemukan pada Abelmoschus, yaitu larvasida dari akar
tahun 1968, penyakit ini terus tetap menjadi Hibiscus abelmoschus dapat digunakan
masalah walaupun sekarang angka sebagai larvasida untuk nyamuk genus
kematiannya sudah dapat ditekan.2,3 Nyamuk Anopheles dan Culex.10Mean median dari
ini banyak pada daerah urban yang lethal concentration ekstrak akar H.
masyarakatnya memiliki kebiasaan memiliki abelmoschus terhadap larva Anopheles
tempat penampungan air. Tempat culicifacies, Anopheles stephensi dan Culex
perkembangbiakannya biasanya berjarak quenquifasciatus adalah 52,3; 52,6 dan 43,8
kurang lebih 500 meter dari rumah.3 Umumnya ppm.10
nyamuk betina menghisap darah puncaknya Berdasarkan laporan dinyatakan bahwa
pada pukul 08.00-10.00 dan 15.00-17.00.3 buah okra bisa dimanfaatkan sebagai
Pemberantasan vektor dapat dilakukan larvasida, serta adanya penyelidikan fitokimia
dengan memberantas nyamuk dewasa atau yang mengindikasikan adanya kandungan
jentik. Pemberantasan nyamuk dewasa alkaloid, flavonoid dan tanin dalam ekstrak A.
dilakukan dengan cara penyemprotan esculentus.11,12 Maka akan dilakukan
sedangkan pemberantasan jentik nyamuk pengujian efektivitas serbuk buah okra sebagai
dilakukan dengan cara pemberantasan sarang larvasida A. aegypti dengan konsentrasi 1%,
nyamuk. Pemberantasan sarang nyamuk dapat 2%, 4%, 8% dan 16%.
dilakukan dengan beberapa metode, salah
satunya adalah dengan menggunakan bahan Metode Penelitian
kimia yaitu temephos 1%.4 Insektisida ini
sendiri lebih dikenal sebagai bubuk abate, Penelitian ini merupakan penelitian
yang biasanya digunakan dengan dosis 1 ppm eksperimental dengan menggunakan
atau 10 g tiap 100 L air.4,5 rancangan acak lengkap (RAL). Perlakuan
Penelitian mengenai penggunaan bahan terdiri dari kontrol positif (temephos 1%),
organik sebagai larvasida sudah beberapa kali kontrol negatif (tanpa perlakuan), dan serbuk
dilakukan. Bahan organik yang telah diuji buah okra sebanyak lima konsentrasi (1%, 2%,
coba serta terbukti dapat berguna sebagai 4%, 8% dan 16%) dengan lima kali
larvasida bagi larva nyamuk seperti minyak pengulangan. Penelitian dilakukan di
akar wangi, granul minyak serai dapur, infusa Laboratorium penelitian Fakultas Kedokteran
daun papaya, ekstrak daun lidah buaya, dan UKRIDA dengan populasi larva instar III A.
ekstrak biji daun mengkudu.5-9 Bahan organik aegypti sebanyak 25 ekor per pengulangan.
yang pernah diuji coba umumnya memiliki Penelitian dilakukan dari bulan September
kandungan kimia seperti saponin, flavonoid, hingga November 2017.
tanin, terpenoid, alkaloid, proxeronin dan Populasi yang digunakan adalah larva
asam oktanoat.5,8,9 Saponin bekerja instar III yang diperoleh dari Fakultas
menghambat kerja enzim yang berakibat Kedokteran Hewan IPB bagian entomologi.
penurunan kerja alat pencernaan dan Serbuk yang digunakan adalah buah okra.
penggunaan protein bagi serangga. Flavonoid Buah okra yang telah dikeringkan lalu
merupakan senyawa pertahanan tumbuhan diblender kemudian ditimbang dengan

J. Kedokt Meditek Volume 24, No. 68, Okt-Des 2018 37


Efektivitas Serbuk Buah Okra

konsentrasi 0,01 g; 0,02 g; 0,04 g; 0,08 g dan Berdasarkan pengamatan 24 jam


0,16 g lalu dimasukkan ke dalam 100 mL didapatkan bahwa serbuk buah okra
akuades untuk mendapatkan konsentrasi 1%, konsentrasi terkecil yaitu 1% dapat membunuh
2%, 4%, 8% dan 16%. rata-rata 8 ekor larva (33%), pada konsentrasi
Kolonisasi larva dilakukan dengan 2% dapat membunuh rata-rata 9 ekor larva
meletakkan telur A. aegypti ke dalam wadah (34%), pada konsentrasi 4% dapat membunuh
plastik yang berisi air untuk pemeliharaan rata-rata 12 ekor larva (47%), pada konsentrasi
larva. Telur akan menetas menjadi larva dalam 8% dapat membunuh rata-rata 13 ekor larva
1-2 hari dan akan berkembang dalam 3-5 hari (51%) dan pada konsentrasi 16% dapat
sampai stadium III. Dalam masa membunuh rata-rata 17 ekor larva (69%).
perkembangannya larva diberi makan pelet Sedangkan Temephos 1% yang dapat
ikan yang telah dihancurkan menjadi bubuk. mematikan seluruh populasi larva. Dari
Pada saat larva telah mencapai stadium III, pengamatan tersebut dapat dilihat bahwa
larva dipindahkan ke dalam gelas plastik yang konsentrasi 1% tidak berbeda bermakna
berisi serbuk buah okra dengan berbagai dengan konsentrasi 2%, konsentrasi 4% tidak
konsentrasi dan temephos 1 % dengan berbeda bermakna dengan konsentrasi 8%.
menggunakan pipet larva. Lalu dilakukan Untuk melihat apakah ada perbedaan
pengamatan kematian jumlah larva A. aegypti yang bermakna antar kelompok perlakuan
dalam 24 jam. maka dilakukan uji One-Way Anova yang
Setelah itu dilakukan uji probit untuk memiliki hasil bahwa setiap kelompok
mengetahui nilai LC50 dan LC90. Data memiliki perbedaan bermakna seperti yang
mortalitas yang diperoleh dari penelitian ini terlihat pada Tabel 1.
dihitung menggunakan analisis One-Way
Anova dan apabila terdapat perbedaan yang
bermakna maka uji dilanjutkan dengan uji
beda nyata terkecil (BNT).

Hasil Penelitian

Penelitian yang dilakukan di dalam


laboratorium memiliki variabel-variabel yang
dapat mempengaruhi hasil penelitian yang ada.
Umumnya variabel yang menganggu dan
mempengaruhi dapat dihindari, ditekan atau
bahkan dihilangkan sepenuhnya. Dalam
penelitian laboratorium ada tiga faktor yang
dapat berpengaruh terhadap hasil akhir dari
percobaan yaitu sirkulasi udara, suhu dan pH.
Sirkulasi udara perlu dijaga supaya oksigen
tetap masuk ke dalam laboratorium, hal ini
dilakukan dengan cara tetap menyalakan
exhaust fan pada malam hari. Sedangkan
untuk dua faktor lainnya harus dimonitor
untuk disesuaikan dengan media tumbuh yang
optimal untuk pertumbuhan larva A. aegypti.
Hasil pengukuran suhu dan pH selama
penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
Percobaan dilakukan dengan
menggunakan serbuk buah okra yang
dilarutkan dalam 100 mL dengan variasi
konsentrasi 1%, 2%, 4%, 8% dan 16%. Hasil
pengamatan selama 24 jam menggunakan
serbuk okra terhadap kematian larva instar III
A. aegypti dapat dilihat pada Gambar 2.

38 J. Kedokt Meditek Volume 24, No. 68, Okt-Des 2018


Efektivitas Serbuk Buah Okra

pH dan Suhu
30
25 25 25 25 25 25 25
25
Ha s il pengukuran

20
15
10
5 5 5 5 5 5 5
5
0
Serbuk Okra Serbuk Okra Serbuk Okra Serbuk Okra Serbuk Okra Temephos Kontrol
1% 2% 4% 8% 16% 1% Negatif
Kons entrasi perlakuan

pH Suhu

Gambar 1. Hasil Pengukuran Suhu dan pH selama Penelitian

Gambar 1. Persentase Kematian Larva Aedes aegypti dalam 24 jam

Tabel 1 Uji One Way Anova Rerata Mortalitas Larva Instar III Aedes aegypti
yang Terpapar Serbuk Buah Okra dengan Dosis Bertingkat

Sum of df Mean F Sig.


Squares Square
Antara 29231,543 6 4871,924 213,147 .000
kelompok *
Di dalam 640,000 28 22,857
kelompok
Total 29871.543 34

Keterangan : * berbeda sangat bermakna (p<0,01)

J. Kedokt Meditek Volume 24, No. 68, Okt-Des 2018 39


Efektivitas Serbuk Buah Okra

Pengujian Anova yang membandingkan Kemudian untuk mengetahui lebih lanjut


kelompok-kelompok percobaan didapatkan besarnya perbedaan pada masing-masing
hasil (p<0,001) yang mengindikasikan adanya kelompok dilakukan dengan uji BNT.
perbedaan yang bermakna antara kelompok
kontrol dengan kelompok perlakuan.

Tabel 2 Uji BNT Rerata Mortalitas Larva Instar III Aedes aegypti yang Terpapar
Serbuk Buah Okra dengan Dosis Bertingkat

Perlakuan Kontrol Okra 1% Okra 2% Okra 4% Okra 8% Okra 16% Temephos


Kontrol 32.800* 35.200* 47.200* 51.200* 68.800* 100.000*
Okra 1% 2.400 14.400* 18.400* 36.000* 67.200*
Okra 2% 12.000* 16.000* 33.600* 64.800*
Okra 4% 4.000* 21.600* 52.800*
Okra 8% 17.600 48.800
Okra 16% 13.200
Temephos

Keterangan : * berbeda bermakna (p<0,05)

Pembahasan yang dikenal kaya akan senyawa aktif yang


berpotensi dapat menjadi larvasida karena
Suhu dan pH berpengaruh terhadap adanya kandungan alkaloid, flavonoid dan
menetasnya telur A. aegypti. Persentase tanin.
tertinggi telur A. aegypti yang menetas adalah Pengujian BNT menunjukkan bahwa pada
pada suhu 25°C yaitu sebesar 76%. Diikuti setiap kelompok uji coba berbeda bermakna
dengan persentase tertinggi kedua yaitu telur dengan temephos 1%. Hal ini berarti temephos
yang menetas pada suhu 30°C (68%), 1% masih sangat efektif dalam membunuh
kemudian persentase telur menetas pada suhu larva A. aegypti. Dikarenakan temephos 1%
20°C sebesar 20%. Namun pada lingkungan merupakan larvasida kimiawi golongan
yang dikondisikan dengan suhu 40°C dan senyawa fosfat organik dengan mekanisme
45°C, tidak ada telur yang menetas.13 kerja menghambat enzim kolinesterase,
Persentase telur A. aegypti yang menetas sehingga menimbulkan gangguan pada
menurun dengan peningkatan pada suhu. pH aktivitas syaraf karena tertimbunnya
optimal bagi penetasan dan pertumbuhan telur asetilkolin pada ujung syaraf. Temephos akan
hingga pupa berada pada pH 5,3 dengan pH mengikat enzim kolinesterase dan dihancurkan
maksimal 7,0 dan minimal 4,0.14 Hal ini sehingga terjadi kontraksi terus-menerus,
mengindikasikan bahwa pH dari hasil kejang, dan akhirnya larva akan mati.16,17
pengukuran dalam rentang optimal untuk Walaupun demikian tetap harus dikembangkan
pertumbuhan larva. larvasida alami, salah satunya buah okra
Pemberantasan larva nyamuk lebih sehingga larvasida ini diharapkan lebih aman,
dikenal efektif menggunakan temephos 1%. tidak menimbulkan efek samping terhadap
Penggunaan temephos 1% di masyarakat lingkungan maupun biota air dan tidak
merupakan hal yang lumrah untuk mematikan menimbulkan resistensi pada serangga.
jentik nyamuk karena keefektifannya sangat Kematian pada larva instar III A. aegypti
baik. Namun seiring berjalannya waktu, diakibatkan oleh senyawa aktif yang
penggunaan temephos 1% secara terus terkandung dalam serbuk buah okra. Bahan
menerus menimbulkan resistensi pada larva organik yang sudah pernah diuji coba
nyamuk. Menurut WHO, sangat penting untuk umumnya memiliki kandungan kimia seperti
melakukan monitoring resistensi A. aegypti saponin, flavonoid, tanin, terpenoid, alkaloid,
terhadap senyawa pembasminya.15 Oleh karena proxeronin dan asam oktanoat.5,8,9 Kandungan
itu dilakukan pengujian terhadap buah okra senyawa aktif inilah yang diperkirakan

40 J. Kedokt Meditek Volume 24, No. 68, Okt-Des 2018


Efektivitas Serbuk Buah Okra

berperan sebagai larvasida. Pada studi Daftar Pustaka


fitokimia dari ekstrak air dan ekstrak etanol
biji buah okra mengindikasikan adanya 1. Suwito, Hadi UK, Sigit SH, Sukowati S.
kandungan alkaloid, karbohidrat, flavonoid, Hubungan iklim, kepadatan nyamuk
fenol, protein, terpenoid, tanin dan sterol.15 Anopheles dan kejadian penyakit malaria.
Alkaloid merupakan kandungan senyawa aktif J Entomol Indon. 2010;7(1): 42-53.
dalam serbuk buah okra. Alkaloid merupakan 2. Achmadi UF. Manajemen demam
senyawa garam yang berperan sebagai racun berdarah berbasis wilayah. Buletin
perut dan racun kontak sehingga dapat Jendela Epidemiologi, 2010;2:15-20.
mendegradasi membran sel saluran 3. Soedarto. Demam Berdarah Dengue:
pencernaan untuk masuk ke dalam dan Virus Dengue Aedes Spectrum Klinis
merusak sel serta juga dapat mengganggu Tatalaksana Pencegahan. Jakarta: Sagung
sistem kerja saraf larva dengan menghambat seto; 2012. h. 68
kerja enzim asetilkolinesterase.15 Akibatnya 4. Hoedojo R, Sungkar S. Morfologi, Daur
enzim ini tidak dapat menjalankan tugasnya Hidup Dan Perilaku Nyamuk. Dalam:
dalam tubuh yaitu menghantarkan impuls Sutanto I, Ismid IS, Sjarifuddin PK,
kepada saluran pencernaan larva (midgut) Sungkar S. Buku Ajar Parasitologi
sehingga gerakannya tidak dapat dikendalikan. Kedokteran. Edisi 6. Jakarta: Badan
Tanin merupakan kandungan senyawa penerbit FKUI; 2015. h. 250-3.
aktif selain alkaloid pada serbuk buah okra. 5. Lailatul L, Kadarohman A, Eko R.
Tanin adalah senyawa polifenol yang dapat Efektivitas biolarvasida ekstrak etanol
membentuk senyawa kompleks dengan limbah penyulingan minyak akar wangi
protein.18 Tanin tidak dapat dicerna lambung (Vetiveria zizanoides) terhadap larva
dan mempunyai daya ikat dengan protein, nyamuk Aedes aegypti, Culex sp dan
karbohidrat, vitamin, dan mineral. Hal ini akan Anopheles sundaicus. Jurnal Sains Dan
menyebabkan percernaan larva terganggu Teknologi Kimia 2010;1(1):59-65.
karena tanin akan berikatan dengan protein- 6. Valiant M, Soeng S, Tjahjani S. Efek
protein yang seharusnya diperoleh larva untuk infusa daun papaya (Carica papaya L)
pertumbuhan dan perkembangan. terhadap larva nyamuk Culex sp. JKM.
Flavonoid merupakan senyawa kimia 2010;9(2):155-60.
yang memiliki sifat insektisida. Flavonoid 7. Mulyani S. Granul minyak serai dapur
menyerang bagian saraf pada beberapa organ sebagai larvasida nyamuk Aedes aegypti.
vital serangga, sehingga timbul suatu Trad Med J. 2014;19(3):138-41.
perlemahan saraf, seperti pernapasan dan 8. Arrivia S, Kurniawan B, Zuraida R. Efek
menimbulkan kematian larva.18 Mekanisme larvasida ekstrak daun lidah buaya (Aloe
flavonoid adalah sebagai inhibitor pernapasan. vera) terhadap Aedes aegypti instar III.
Flavonoid diduga mengganggu metabolisme Majority, 2010;137-46.
energi di dalam mitokondria dengan 9. Nisa K, Firdaus O, Hairani A. Uji
menghambat sistem pengangkutan elektron efektivitas ekstrak daun biji mengkudu
yang mengakibatkan terjadinya gangguan (Morinda citrifolia L.) sebagai larvasida
transport oksigen ke dalam sel-sel larva. Aedes sp. Sel, 2015;2(2):43-8.
Pada uji probit didapatkan nilai LC50 10. Onakpa MM. Ethnomedicinal,
serbuk buah okra sebesar 4,14% yang artinya phytochemical and pharmacological
diperkirakan pada konsentrasi 4,14% serbuk profile of genus Abelmoschus.
buah okra dapat mematikan 50% dari populasi Phytopharmacology, 2013;4(3): 647-62.
larva A. aegypti yang terpapar dan LC90 11. Brown HW, Neva FA. Basic Clinical
sebesar 12,778%. Parasitology. 6th Ed. New Jersey:
Prentice Hall International Ed; 1994.
Simpulan Chapter 14.
12. Utomo M, Amaliah S, Suryati FA. Daya
Dosis efektif serbuk buah okra yang dapat bunuh bahan nabati serbuk biji papaya
mematikan larva instar III Aedes aegypti terhadap kematian larva Aedes aegypti
adalah 12,778% dan buah Okra dapat isolate laboratorium B2P2VRP Salatiga.
digunakan sebagai salah satu larvasida alami 2010. Diakses 8 Feb 2018 dari
untuk membunuh larva A. aegypti.

J. Kedokt Meditek Volume 24, No. 68, Okt-Des 2018 41


Efektivitas Serbuk Buah Okra

[http://jurnal.unimus.ac.id/index.php/psn1 L.) in mice. Scientific World J. 2014; 1-


2012010/article/viewFile/65/37. 13.
13. Rasyid R, Rahayu N, Rosvita NA, 15. Ahdiyah I, Purwani KI. Pengaruh ekstrak
Setyaningtyas DE. Hubungan kondisi daun mangkokan (Nothopanax
lingkungan dan container dengan scutellarium) sebagai larvasida nyamuk
keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti Culex sp. Jurnal Sains dan Seni ITS,
di daerah endemis demam berdarah 2015; 4(2):32-6.
dengue di Kota Banjarbaru. Jurnal Buski, 16. Atmosoehardjo, S. Suatu Upaya
2013;4 (3):133-7. Pengendalian Penggunaan Pestisida
14. Doreddula SK, Bonam SR, Gaddam DP, Melalui pendekatan Ilmu pengetahuan
Rao Desu BS, Ramarao N, Pandy V. dan Teknologi, Surabaya : FK Unair.1991
Phytochemical analysis, antioxidant, 17. Ridha MR, Nisa K. Larva Aedes aegypti
antistress and nootropic activities of sudah toleran terhadap temephos di kota
aqueous and methanolic seed extracts of Banjarbaru, Kalimantan Selatan. Jurnal
Ladies Finger (Abelmoschus esculentus Vektora, 2011;3(2):93-111

42 J. Kedokt Meditek Volume 24, No. 68, Okt-Des 2018

Anda mungkin juga menyukai