Oleh
Chairul Musca
020510301006
bahan baku beras harus terus ditingkatkan, bukan saja padi sawah namun juga
padi gogo. Pada saat ini kontribrusi padi sawah pada produksi beras nasional
mencapai 95% (Prasetyo, 2003). Pada masa yang akan datang kontribusi padi
sebagai lahan yang dapat ditanami padi gogo sangat besar di Indonesia
(Handayani, 2001).
bidang pemupukan sebagai salah satu foktor penentunya (Kasniari dan Supadma,
hara yang dibutuhkan oleh tanaman untuk peningkatan produksi dan mutu
Salah satu langkah yang sedang gencar dikembangkan saat ini adalah
pemanfaatan pupuk hayati (Geonadi dan Herman, 1999). Pupuk hayati telah
serangan hama dan penyakit (Hardianto, 2000 dalam Agung dan Rahayu, 2004).
2
bermanfaat untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil tanaman, melalui
dan kimia tanah. Mikroorganisme yang umum digunakan sebagai bahan aktif
pupuk hayati adalah mikroba penambat nitrogen, pemantap agregat dan pelarut
dinding sel sehingga diyakini dapat membuat tanaman menjadi resisten (Buckman
Pemupukan yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan tingkat haranya hanya akan
kultur teknis dan termasuk kepada pengendalian hama terpadu. Seperti yang
diketahui selama ini bahwa penggunaan pupuk yang tidak benar (waktu, jenis, dan
penggunaan pupuk yang berimbang dan benar dosis serta waktu pemakaian dapat
3
pertanaman padi sebanyak 6 Liter/ha-1 yang diaplikasikan sebanyak 3 kali yaitu 3
hari sebelum tanam, 30 hari setelah tanamam, serta pada saat padi sedang bunting,
sedangkan dosis anjuran penggunaan pupuk fosfor untuk tanaman padi gogo
menurut Deptan (2006) adalah sebanyak 100 kg (SP-36)/ ha-1 yang diberikan 1
Seperti halnya tanaman budidaya yang lain, tanaman padi gogo juga kerap
terserang oleh serangga hama tanaman, salah satunya adalah kepik hijau (Nezara
viridula) yang masih tercatat sebagai hama penting tanaman padi (Pracaya, 1995).
Hama kepik hijau merupakan salah satu hama utama padi gogo yang merusak
pada stadia generatif diwaktu tanaman telah mementuk bulir dalam keadaan
menambahkan , kepik hijau (Nezara viridula) juga menyerang batang, daun dan
bulir padi dengan cara mengisap cairan tanaman padi sehingga dapat
yang dapat membuat tanaman padi gogo menjadi resisten. Salah satu sistem yang
akan dicobakan adalah pengaruh pemberian pupuk hayati dan fosfor pada
4
1. Apakah ada pengaruh dari pemberian dosis pupuk hayati dan fosfor pada
2. Apakah ada perbedaan akibat pemberian pupuk hayati dan fosfor pada
1.3. Hipotesis
Ho : Pemberian pupuk hayati dan fosfor pada tanaman padi gogo tidak
viridula).
viridula).
pemberian pupuk hayati dan fosfor pada tanaman padi gogo terhadap serangan
5
2.1 Botani Tanaman Padi (Oryza sativa)
Padi merupakan tanaman pertanian kuno berasal dari dua benua yaitu Asia
dan Afrika Barat, tropis dan subtropis. Bukti sejarah memperlihatkan bahwa
penanaman padi di Zhejiang (Cina) sudah dimulai pada 3.000 tahun SM. Fosil
butir padi dan gabah ditemukan di Hastinapur Uttar Pradesh India sekitar 100-800
SM. Selain Cina dan India, beberapa wilayah asal padi adalah, Bangladesh Utara,
Menurut Gould (1968), klasifikasi botani tanaman padi adalah sebagai berikut :
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledone
Ordo : Graminales
Family : Graminae (Poaceae)
Sub family : Oryzidae
Genus : Oryza
Spesies : Sativa
Nama latin : Oryza sativa L.
Tanaman padi mempunyai 20 spesies, tetapi yang dibudidayakan adalah
O. Sativa. Padi dibedakan dalam dua tipe yaitu padi kering (gogo) yang ditanam
berbentuk lanset (sempit memanjang), urat daun sejajar, memiliki pelepah daun,
bunga tersusun sebagai bunga majemuk dengan satuan bunga berupa floret, floret
6
tersusun dalam spikelet, khusus untuk padi satu spikelet hanya memiliki satu
floret, buah dan biji sulit dibedakan karena merupakan bulir atau kariopsis. Setiap
bunga padi memiliki enam kepala sari (anther) dan kepala putik (stigma)
bercabang dua berbentuk sikat botol. Kedua organ seksual ini umumnya siap
reproduksi dalam waktu yang bersamaan. Kepala sari kadang-kadang keluar dari
palea dan lemma jika telah masak. Dari segi reproduksi, padi merupakan tanaman
berpenyerbukan sendiri, karena 95% atau lebih serbuk sari membuahi sel telur
tanaman yang sama. Setelah pembuahan terjadi, zigot dan inti polar yang telah
dibuahi segera membelah diri. Zigot berkembang membentuk embrio dan inti
polar menjadi endospermia. Pada akhir perkembangan, sebagian besar bulir padi
sebagai cadangan makanan. Bagi manusia, pati dimanfaatkan sebagai sumber gizi
Hama ini menyerang lebih dari 200 jenis tanaman, salah satunya adalah tanaman
padi gogo. Seperti yang dikemukakan oleh Hasan et al. (1992) bahwa, N. viridula
merupakan hama padi gogo yang merusak pada stadia generatif diwaktu tanaman
7
Pterygota, ordo Hemiptera, famili Pentatomidae, genus Nezara, spesies viridula,
1981).
bagian bawah yang terdiri atas 10-15 butir per kelompok, di laboratorium dapat
mencapai 118 butir per kelompok. Bentuk telur seperti cangkir berwarna kuning.
Tiga hari sebelum menetas warnanya berubah menjadi merah bata. Telur yang
steril, warnanya tidak berubah dan telur yang terparasit warnanya berubah
menjadi hitam. Stadia telur lamanya 5-7 hari dan rata-rata 6 hari (Tengkano dan
Nimfa N. viridula terdiri dari lima instar dan diantara instar terdapat
perbedaan warna, umur dan ukuran. Nimfa instar pertama tidak makan dan untuk
tersebut tetap tinggal bergerombol di atas kulit telur, nimfa instar ini mula-mula
berlangsung 3 hari dengan panjang badan 1,2 mm. Nimfa instar kedua berwarna
hitam dengan bintik putih, nimfa instar dua mulai mencari makan secara
bergerombol pada tanaman inang. Umur instar dua rata-rata 3-9 hari dengan
panjang badan 2,0 mm. Nimfa instar tiga warnanya berubah menjadi hijau
berbintik hitam dan putih, pada instar ini nimfa masih bergerombol. Umur instar
tiga rata-rata 4 hari, dengan panjang badan 3,6 mm. nimfa instar empat berwarna
hijau berbintik hitam dan putih, nimfa mulai menyebar atau pindah ke tanaman di
8
sekitarnya. Umur nimfa instar empat rata-rata 4 hari dengan panjang badan 6,9
mm. Nimfa instar lima merusak tanaman secara individual. Umur nimfa instar
lima rata-rata 7 hari dengan panjang badan 10,2 mm. Kisaran fase instar adalah
Imago berbentuk segi lima, berwarna hijau dengan ukuran panjang badan
16 mm. Imago aktif pada pagi dan sore hari, sedangkan pada siang hari
bersembunyi dibawah permukaan daun. Lama hidup imago jantan berkisar 7-134
hari sedangkan imago betina berkisar 12-128 hari, lama hidup imago ini
tergantung pada tanaman inang dan keadaan iklim. Imago betina pada sisi kiri dan
kanan abdomen terdapat garis membujur berwarna coklat kehitaman dan tubuhnya
lebih besar, sedangkan imago jantan selain ukuran tubuhnya lebih kecil, tidak
terdapat garis coklat kehitaman pada sisi kiri dan kanan abdomennya. Siklus
Nimfa dan imogo menimbulkan kerusakan pada bulir padi dengan cara
mengisap cairan bulir pada stadia matang susu sampai periode pengisian bulir.
Bulir padi dalam keadaan matang susu lebih rentan terhadap serangan hama ini
sehingga dengan adanya pengisapan oleh hama ini membuat bulir menjadi hampa
gejala serangan pada batang padi dapat dikenali dengan adanya bekas tusukan
serta noda bekas isapan dan pertumbuhan tanaman terganggu (Prihatman, 2000).
9
Pupuk hayati merupakan suatu bahan yang mengandung mikroorganisme
aktifitas biologi akhirya dapat berinteraksi dengan sifat-sifat fisik dan kimia tanah.
Mikroorganisme yang umum digunakan sebagai bahan aktif pupuk hayati adalah
mikroba penambat nitrogen, pemantap agregat dan pelarut fosfat (Rao, 1982).
tanah secara biologi antara lain seperti Azospirillum sp, Azotobacter sp., mikroba
dapat bekerja secara maksimal dan dapat mengubah unsur hara yang tadinya sulit
untuk diserap oleh tanaman menjadi unsur hara yang mudah diserap oleh tanaman
lain-lain berasal dari dalam tanah (Mezuan et al., 2002). Di dalam tanah kerap kali
dijumpai jasad renik pelarut fosfat yang hidup di rezosfer dan mempunyai
Asam-asam ini akan membentuk kelat di dalam tanah, dengan ion-ion Ca2+ Mg2+
Fe3+ dan Al3+ sehingga mampu meningkatkan kosentrasi fosfor tersedia di dalam
tanah sehingga jumlah fosfor yang dapat diserap tanaman akan membebaskan ion
fosfat terikat dan dapat diserap oleh tanaman ( Alexander, 1977; Gaur, 1981;
10
Tanaman akan tumbuh baik pada kondisi tanah yang subur artinya
berbagai unsur hara yang dikehendaki terpenuhi. Salah satu unsur hara yang
berperan dalam metabolisme energi yang merupakan bagian dari ATP. Unsur P
dalam tanah yang terikat dalam bentuk senyawa fosfat merupakan senyawa yang
Kulit bumi mengandung kira-kira 0,1 persen fosfor. Berdasarkan hal ini,
fosfor dalam satu hektas irisan alur kebanyakan tanah dapat menghasilkan 50.000
bushel per are. Hal ini tidak termasuk fosfor yang dapat diadsorbsi oleh akar pada
kedalaman dibawah lapisan bajak. Bentuk dominan dari fosfat tersedia dan
diserap oleh tanaman dalam bentuk ion H2PO4 , HPO4 dan PO4. Diantara ke-3
ion ini yang lebih mudah diserap adalah ion H2PO4 karena bermuatan satu
menyerapnya (Soepardi,1983)
adalah memacu terbentuknya bunga dan bulir pada malai, menurunkan aborsitas,
anakan sedikit, daun meruncing dan berwarna hijau gelap (Rauf et al., 2000).
11
merangsang pembentukan jaringan, dan memperkuat dinding sel sehingga
12
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah: N. viridula, kain kasa,
kertas merang, polybag, benih padi gogo. Pupuk dasar (kandang, Urea, SP-36,
dengan faktor yang diteliti pemberian jenis Pupuk hayati dan Pemberian pupuk
fosfor.
H0 = Tanpa Pupuk
13
F1 = 80 kg (SP-36) / ha-1 = 0,32 gr/tan
14
3. 4. Pelaksanaan Penelitian
Imago dibiarkan berkopulasi dan bertelur pada kertas merang yang telah
dengan polong buncis sebagai makanan nimfa instar pertama. Selanjutnya nimfa-
nimfa tersebut terus dipelihara dengan memberikan makan polong buncis segar
sampai memasuki nimfa tiga dan imago. Hasil pembiakan tersebut digunakan
Tanah yang digunakan adalah tanah lapisan atas (Top Soil). Tanah tersebut
dengan, pupuk Urea dan KCl dengan dosis masing-masing 150 kg/ha (0,75
g/polibag), 50 kg/ha (0,25 g/polibag), serta SP-36 dengan setengah dari dosis
3.4.3. Penanaman.
Penanaman padi gogo pada kedalam lubang 3-5 cm dengan satu lubang
diisi dengan 5-7 butir padi dan ditutup dengan pupuk kandang.
15
3.4.4. Pemupukan.
Pumupukan hayati dilakukan sebanyak tiga kali dari dosis perlakuan yaitu
3 hari sebelum tanam, 30 hari setelah tanam, dan yang terakhir pada saat padi
3.4.5. Pemeliharaan.
Tanaman disiram yaitu pagi atau sore, pada kondisi kapasitas lapang kecuali
hari hujan dan penyiangan gulma dilakukan dengan cara manual yang dilakukan
setiap minggu.
pada 30 HST. Infestasi yang dilakukan pada masing-masing polbag atau rumpun
padi yang menjadi sampel yang sebelumnya telah disungkup dengan kain kasa..
3.4.7. Pemanenan.
3.4.8. Pengamatan.
(1963)
16
a
P= x100%
b
Keterangan :
rumus Hassanali dan Bentley (1987) dalam Hariri dan Yasin (1998) sebagai
berikut:
x
1 − y x100%
Penghambatan makan =
Keterangan :
17
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, I.S, 1994. Seri PHT: Hama Palawija. Penebar Swadaya. Jakarta.
Juniati dan Syamiah. 2006. Pengaruh jenis pupuk organik dan jarak tanam
terhadap pertumbuhan lidah buaya. Jurnal floretek 2 : 107-113. Fakultas
Pertanian Universitas Syiah Kuala.
18
Ismunadji, M., dan S.O. Manurung. 1988. Padi ‘’ Morfologi dan Fisiologi Padi’’.
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Pusat Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor.
Prasetyo, Y. T. 2003. Bertanam Padi Gogo Tanpa Olah Tanah. Penebar Swadaya.
Jakarta
Soepardi, G. 1983. Sifat dan ciri tanah. Jurusan Ilmu-ilmu tanah, Institut Pertanian
Bogor.
Tengkano, W. dan M. Soehardjan. 1985. Jenis Hama Utama pada Berbagai Fase
Pertumbuhan Tanaman Kedelai, dalam S. Somatmadja, M. ismunadji,
Sumarno, M. Stam, S.O. Manurung & Yuswandi (Penyunting). Pusat
Penelitian dan Pengembangan Pertanian Bogor.
19