ABSTRACT
Scale Insect Aspidiella hartii Cock.
on Ginger Plantation and Its
Control Method
Ginger is an important medicinal crop
which has been largely grown and used for
PENDAHULUAN
Jahe (Zingiber officinale) merupakan salah satu tanaman temu-temuan
yang banyak digunakan dalam industri
obat maupun makanan dan minuman.
Diantara jenis temu-temuan, jahe putih
besar dan kunyit banyak dibudidayakan
dan menjadi komoditas ekspor ke
manca negara, antara lain Singapura,
Jepang, Pakistan, Eropa, USA, dan
Arab Saudi (Anonimus, 2006).
Jahe diserang oleh berbagai jenis
organisme
pengganggu
tanaman
91
92
DISTRIBUSI, KERUSAKAN
DAN TANAMAN INANG
A. hartii menyerang pertanaman
jahe di Jawa Barat dan sekitarnya.
Sebelumnya telah dilaporkan adanya
serangan kutu ini di beberapa tempat di
Sumatera (Balfas, 1998). Selain di
Indonesia, serangga ini ditemukan pula
di pulau Karibia, Ecuador, Fiji, Papua
New Guinea, Filipina, Pulau Solomon,
Tonga, Ghana, Hawaii, Honduras,
Hongkong, India, Pantai Gading,
Malaya, Nigeria, Panama, Trinidad,
Vanuatu, dan Zambia (Mau dan
Kessing, 2009).
Hasil observasi pada rimpang
temu-temuan yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Barat terlihat
bahwa A. hartii menyerang jahe putih
besar, jahe putih kecil, jahe merah,
kencur, kunyit, dan temulawak dengan
tingkat serangan yang bervariasi (Tabel
1). Serangan kutu ini tergolong ringan
pada temu-temuan tersebut kecuali
pada jahe putih besar dan temulawak
mencapai serangan berat. Akan tetapi
pada penanaman temu-temuan (kunyit,
jahe merah, temulawak) di Sukamulya
secara organik dan anorganik terdapat
serangan kutu ini pada jahe merah dan
kunyit, tetapi tidak ditemukan pada
temulawak (Rizal et al., 2007).
93
Gambar 1. Rimpang jahe terserang A. hartii (kiri) dan rimpang jahe sehat
(kanan)
b
c
d
e
f
g
h
94
Tabel 1. Distribusi, tanaman inang, dan serangan kutu persia pada temu-temuan di
Jawa Barat
Lokasi
Bogor, Cimanggu
Sukabumi, Sukamulya
Jenis tanaman
Jahe putih besar
Jahe putih besar, jahe
putih kecil, jahe merah,
kunyit, temulawak, kencur
Sukabumi, Cibadak
Sukabumi, Girijaya
Jahe merah
Jahe putih besar
Majalengka, Maja
Majalengka, Lemah Sugih
Cianjur
Sumedang, Wado
Garut, Malangbong
Serangan
Ringan sampai berat
Ringan, kecuali pada
jahe putih besar dan
temulawak serangan
ringan sampai berat
Ringan
Ringan
Ringan sampai sedang
Ringan sampai sedang
Ringan
Ringan sampai sedang
Ringan sampai sedang
Tabel 2. Intensitas serangan kutu perisai pada tanaman kunyit dan jahe merah yang
ditanam dengan teknologi budidaya organik dan anorganik di Sukamulya,
Sukabumi
Jenis tanaman
Kunyit
Jahe merah
Budidaya
Organik
Anorganik
Organik
Anorganik
95
96
97
Tabel 3. Mortalitas dan populasi A. hartii setelah perlakuan fisik, insektisida nabati
dan sintetik
Perlakuan perendaman
rimpang
Ekstrak mimba 2,5%
Ekstrak mimba 7,5%
Ekstrak jarak kepyar 2,5%
Ekstrak jarak kepyar 7,5%
Air panas 40 C 20 menit
Air panas 50C 10 menit
Karbosulfan EC
Karbosulfan ST
Akuades
Tanpa perlakuan
Mortalitas (3 hari
setelah perlakuan)
94,4 ab
97,6 a
80,5 ab
98,9 a
4,8 c
50,0 b
59,4 b
3,5 c
1,1 c
98
99
Jacob, S.A. 1980. Biology and bionomics of ginger and turmeric scale
Aspidiotus hartii. Proceedings of
the National Seminar on Ginger
and Turmeric. Eds. M.K. Nair, T.
Premkummar, P.N. Ravindran and
Y.R. Sarma. Calicut, April 8 9,
1980. Central Research Institute.
Kasaragod, Kerala, India. pp. 131132.
100
Suparno, S.A. 1996. Masalah emergency notification dalam pelaksanaan ekspor jahe segar Indonesia
serta upaya penanggulangannya.
Makalah disampaikan pada Pertemuan Karantina dan Eksportir
dan Petani Jahe di Jakarta, 20
Maret 1996.
Vincent, C., G. Hallman, B. Panneton,
and F. Fleurat-Lessard. 2003.
Management of agricultural insects
with physical control methods.
2003. Annual Review Entomology
48: 261- 281.
101