Formulasi Sediaan Lipstik Ekstrak Buah Pinang (arecha catechu L.)sebagai zat
warna alami
Disusun Oleh
Nim : 244817067
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
digudang maupun yang dijual di pasar tradisional atau swalayan dalam jumlah
besar antaralain beras, jagung, kacang hijau, tepung terigu dan bahan pangan
lainnya. Bahan pangan ini mudah ditumbuhi oleh jamur. Faktor yang sangat
iklim seperti curah hujan, cuaca dan kelembaban (Indrawati dkk, 2016).
budidaya setelah kedelai dan kacang tanah. Bila dilihat dari kesesuaiani iklim dan
kondisi lahan yang dimiliki, Indonesia termasuk salah satu Negara yang memiliki
Kacang hijau adalah salah satu bahan baku makanan yang sangat diterima
dan diminati masyarakat luas karena dapat dikonsumsi dalam berbagai macam
olahan seperti tauge (sayur), bubur dan kue-kue tradisional. Kandungan gizi
kacang hijau cukup tinggi dan komposisinya lengkap sehingga bermanfaat bagi
fluktuasi dari tahun 2011-2015 yaitu 341.342 ton, 284.257 ton, 204.670 ton,
244.589 ton, dan 271.463 ton pada tahun 2015 sedangkan produksi kacang hijau
pada tahun 2019 diproyeksikan mencapai 309.400 ton. Permintaan produksi
Kacang hijau yang dijual di Pasar menggunakan gelas atau kaleng. Penjual
harus memakai wadah yang bersih untuk menyimpan kacang hijau yang dijualnya
dan sebaiknya disimpan ditempat yang tidak terkena sinar matahari langsung dan
tidak juga pada tempat yang lembab karena menyimpan kacang hijau ditempat
yang lembab dapat menyebabkan kacang hijau cepat membusuk atau cepat
ditumbuhi jamur. Selain itu penjual juga harus menjaga tempat jualannya dari
kotoran atau debu yang dapat mengakibatkan kacang hjau ditumbuhi jamur (Devi,
2019).
yang dapat mengkontaminasi bahan pangan kacang hijau yaitu fungi. Aspergillus
berbahan dasar kacang hijau.Aspergillus adalah satu dari berapa jenis fungi yang
termasuk dalam kelas Ascomycetes yang memiliki penyebaran paling luas serta
toksin yang berasal dari fungi yang dikenal mematikan bagi manusia dan hewan
(Syaifuddin, 2017).
banyak makanan ringan yang berbahan dasar kacang hijau untuk dijadikan aneka
olahan makanan.Kacang hijau dapat kita beli dengan mudah di pasar ataupun di
kios sekitar tempat tinggal kita. Sebagian besar masyarakat di pasar Alok
Dari uraian masalah diatas maka penulis sangat tertarik untuk melakukan
penelitian dngan judul identifikasi jamur Aspergillus sp pada kacang hijau yang
B. Rumusan Masalah
Alok Maumere ?
2. Berapa banyak koloni Aspergillus sp yang tumbuh pada media PDA (Potato
Dextrose Agar) ?
3. Apakah kacang hijau yang dijual di pasar Alok Maumere memenuhi syarat
cemaran kapang ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
kacang Hijau (Phaseolus radiatus L) yang dijual di Pasar Alok Maumere dan
kepada pembaca.
2. Manfaat praktis
b. Bagi Masyarakat.
Maumere.
dikonsumsi masyarakat.
E. Ruang Lingkup
pada kacang hijau yang dijual di pasar Alok Maumere belum pernah dilakukan.
peneliti peneliti
1 Devi “Identifikasi metode yang Hasil penelitian menunjukan Perbedaan dengan
Andriani, jamur digunakan pada kacang hijau yang dijual di penelitian tesebut
(2019) Aspergillus sp penelitian ini pasar Peterongan yaitu terletak pada metode,
pada kacang adalah metode keseluruhan sampel kacang media yang digunakan
hijau (studi di tabur dengan hijau postif terkontaminasi dan pada penelitan
2 Aqli Muh “Identifikasi Metode yang Hasil penelitian menunjukan Perbedaan dengan
Nasir R, Jamur digunakan pada kacang hijau yang dijual di penelitian tesebut
(2017) Aspergillus Sp penelitian ini pasar Basah Mandonga yaitu terletak pada media
Kota Kendari
Provinsi
Sulawesi
Tenggara”.
3 Arie Nur “identifikasi Metode yang Hasil penelitian menunjukan Perbedaan dengan
(2017) Aspergilus sp penelitian ini sebelum dan sesudah terletak pada metode,
pada roti tawar adalah metode kadaluarsa di desa media, sampel yang
Jombang
kabupaten
Jombang)”.
4 “identifikasi Metode yang Hasil penelitian menunjukan Perbedaan dengan
Aspergillus sp penelitian ini secara terbuka di pasar Alok terletak pada sampel
Maumere”. (Potato
Dextrose Agar).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan umum kacang hijau
sebagai bahan pangan berprotein nabati tinggi dan salah satu komoditas
tanaman yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat, seperti bubur kacang hijau
sebagai tanaman panggan legume, setelah kedelai dan kacang tanah (Nasir,
2017).
Nangroe Aceh Darussalam, Sumatra Barat, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa
Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara
Barat dan Nusa Tenggara Timur. Pulau Jawa merupakan penghasilan utama
kacang hijau di Indonesia dengan dikenal lahan kacang hijau yang sangat luas
(Ribeiro, 2016).
2. Klasifikasi Tanaman
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Dicotyldinae
Subclass : Rosidae
Ordo : Rosales
Familia : Papilionaceae
Genus: Phaseolus
3. Nama Daerah
bean, green bean, dan mung. Di Indonesia, kacang hijau juga memiliki
beberapa nama daerah, seperti artak (Madura), kacang wilis (Bali), buwe
4. Habitat
hijau, asalkan kandungan air tanahnya tetap terjaga dengan baik.Adapun tanah
yang dianjurkan, yaitu tanah latosol dan regosol. Kedua jenis tanah ini akan
5. Morfologi
utama, berbentuk bulat dan berbulu.Warna batang hijau dan cabang berwarna
daunnya hijau mudah sampai hijau tua.Bunga kacang hijau berwarna kuning,
tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang dan dapat
menyerbukan sendiri.
tua berwarna hitam atau coklat.Setiap polong berisi 10-15 biji (Purwono,
2012).
Gambar 2.1 Biji kacang hijau
Sumber :www.ac.id
Biji kacang hijau lebih kecil bila disbanding dengan biji kacang-
kacang lain. Biji kacang hijau terdiri dari tiga bagian utama, yaitu kulit biji
(10%), kotiledon (88%), dan lembaga (2%). Pada bagian kulit kacang hijau
mengandung mineral antara lain phosphor (P), kalsium (Ca), dan besi (Fe).
macam mutu yaitu kacang hijau biji besar dan kacang hijau biji kecil.Kacang
hijau biji besar digunakan untuk bubur dan tepung, sedangkan kacang hijau
biji kecil digunakan untuk pembuatan touge.Warna biji umumnya hijau kusam
atau hijau mengkilap, beberapa ada yang berwarna kuning, coklat dan
Sumber :www.ac.id
Tabel 2.1 Kandungan Zat Gizi Kacang Hijau (per 100 gram bahan)
Kandungan Gizi Kacang Hijau
Kalori (kal) 345
Protein (g) 22,2
Lemak (g) 1,2
Karbohidrat (g) 62,9
Serat (g) 4,1
Kalsium (mg) 125
Zat Besi (mg) 6,7
Fosfor(mg) 320
Vitamin A (IU) 157
Vitamin B1 (mg) 0,64
Vitamin C (mg) 6,0
Air (g) 10
dan E), serta beberapa zat lain yang sangat bermanfaat bagi tubuh manusia,
dan niasin. Selain bijnya, daun kacang hijau juga sering dimanfaatkan sebagai
sayuran.Kacang hujau bermanfaat untuk melancarkan buang air besar dan
1. Mencegah kanker
2. Mengobati Anemia
4. Menurunkan kolestrol
5. Mengatasi diabetes
8. Menguatkan tulang
Syarat mutu kacang hijau yang telah ditentukan oleh Standar Nasional
Indonesia tahun 1995 sebagai bahan pangan makanan dapat dilihat pada tabel
berikut ini :
a. Mutu umum
fungisida
d) Memiliki suhu normal
b. Syarat kusus
I II III
mikroba maksimum
Biji-bijian dan kacang- APM Escherichia 10/g
kacang hijau)
Sumber : SNI 2009
1. Defenisi Jamur
karena mempunyai dinding sel, tidak bergerak, berkembang biak dengan spora,
tetapi tidak mempunyai klorofil (Waluyo, 2017). Jamur tidak mempunyai akar,
batang, daun dan sistem pembuluh seperti pada tumbuhan tingkat tinggi.
Umumnya jamur berbentuk benang, bersel banyak, dan semua bagian jamur
tersebut memiliki potensi untuk tumbuh. Setiap lembar benang disebut hifa, dan
kumpulan hifa dinamakan miselium. Diameter hifa berkisar antara 0,5 – 100
tetapi ada juga pada jamur multiseluler yang hifanya tidak bersekat (asepta), inti
selnya tersebar didalam sitoplasma dan berinti banyak. Jamur jenis ini disebut
(uniseluler), contohnya jamur ragi tape (saccharomyces sp). Jamur ada yang
hidup sebagai parasit, ada pula yang bersifat sebagai saprofit. Selain itu, ada
parasit, jamur mengambil langsung makanan dari inangnya. Jamur jenis ini
memiliki haustorium, yaitu hifa khusus untuk menyerap makanan langsung dari
organisme lain yang telah mati. Jamur yang bersimbiosis, mengambil nutrisi
berupa zat organik dari organisme lain dan organisme itu mendapatkan zat
pembentukan tunas atau spora, maupun secara seksual dengan peleburan inti
dari kedua induknya. Jamur diklasifikasikan menjadi empat kelas utama yaitu
1. Phycomycetes
yang terdapat pada bagian ujung hifa penyokong yang disebut konidiofor.
3. Basidiomycetes
menghancurkan serealia.
4. Deuteromycetes
infeksi permukaan, yaitu infeksi kulit yang terbatas pada jaringan keratin
yaitu kuku dan rambut serta infeksi sistemik dibawah kulit maupun lebih
a. Kebutuhan air
b. Suhu
Kebanyakan jamur tumbuh baik pada suhu kamar yaitu sekitar 25-
300C , tetapi ada beberapa yang dapat tumbuh pada suhu 35-370C atau
lebih tinggi, misalnya Aspergillus. Selain itu ada beberapa jamur yang
tumbuh baik pada suhu lemari es dan ada beberapa bahkan masih dapat
tumbuh lambat pada suhu dibawah suhu pembekuan, yaitu pada suhu 50C-
100C.
tetapi pH rendah atau kondisi asam akan membuat jamur tumbuh lebih
baik.
d. Komponen penghambat
Ada berbagai macam jamur mengeluarkan komponen yang dapat
1. Klasifikasi Aspergilus sp
Kingdom : Fungi
Phylum : Ascomycota
Classis : Ascomycetes
Ordo : Eurotiales
Famili : Trichocomaceae
Genus : Aspergillus
2. Morfologi Aspergillus sp
atau kipas dan miselium bercabang, sedangkan hifa yang muncul diatas
berseptat atau nonseptat yang muncul dari sel kaki, pada ujung hifa muncul
sebuah gelembung, pada sterigma muncul konidium-konidium yang tersusun
(hitam, coklat, kuning tua, hijau) yang memberi warna tertentu pada jamur
(Arie, 2017:7).
Sumber : www.atsu.edu
pada tanah, debu organik, makanan dan merupakan kontaminan yang lazim
memproduksi hifa aerial yang membawa struktur konidia yang khas yaitu
perbedaan morfologis dalam struktur ini, yang meliputi ukuran, bentuk, tekstur
akan terhambat bila bahan dan koloninya berkelompok dan berkembang dengan
4. Identifikasi Aspergillus sp
a. Aspergillus flavus
Jamur dalam grub ini sering menyebabkan kerusakan makanan. Koloni
berwarna, kasar, bagian atas agak bulat serta konidia kasar dengan
bermacam-macam warna.
Sumber : www.atsu.edu
b. Aspergillus fumigatus
Konidia atas berbentuk berwarna hijau. Koloni bias biru hijau kelabu
atau berwarna coklat kuning. Vesikel berbentuk glubosa dengan bagian atas
virus. Salah satu jamur yang sering mencemari makanan adalah Aspergillus sp.
menyebabkan kanker hati bila sampai masuk kedalam tubuh melalui makanan.
gejala muntah, sakit perut, paru-paru bengkak, kejang, koma, dan pada kasus
Media adalah bahan yang terdiri dari campuran zat-zat makanan (nutrisi)
komponen sel. Syarat media yang baik harus mengandung nutrient yang
merupakan substansi dengan berat molekul rendah dan mudah larut dalam air,
air, karbon, energi, mineral dan faktor tumbuh, tidak mengandung zat-zat
bahan tersebut disebut nutrien (zat gizi) sedangkan proses penyerapannya disebut
nutrisi. Peran utama nutrien adalah : sumber energi, bahan pembangun sel, sebagai
aseptor elektron dalam reaksi bioenergetik (reaksi menghasilkan energi). Bahan
1. Air
utama sel mikroba dan medium. Fungsi air adalah membantu reaksi kimia
dalam sel dan menjaga kelembaban, sebagai sumber oksigen untuk bahan
organik sel pada respirasi, sebagai pelarut dan sebagai alat pengangkutdalam
energi.
2. Sumber karbon
karbon organik tersebut yang dapat diasimilasi, sumber yang paling banyak
3. Sumber nitrogen
dan nitrit (NO2) secara reduksi dengan mengubahnya menjadi amoniak (NH 3).
satunya sumber nitrogen. Nitrogen juga dapat diperoleh dari zat gizi organik
membentuk bagian struktur beberapa koenzim. Sulfur dalam bentuk dasar tidak
dapat digunakan oleh tanaman dan hewan namun beberapa bakteri autotropik
Logam dan mineral yang terkandung dalam pepton, bufer dan agar
kalsium dan besi. Biasanya dalam bentuk ion-ion K+, Mg+, Ca+, dan Fe2+selain
berfungsi sebagai penyusun sel unsur mineral juga berfungsi untuk mengatur
tekanan osmosis, keasaman, pH, dan potensi oksidasi reduksi (redox potential)
medium.
6. Sumber fosfor
dan flavin. Selain itu banyak metabolit, lipid (fosfolipid, lipid A), komponen
dinding sel (teichoicacid), beberapa polisakarida kapsul dan beberapa protein
media pertumbuhan yang dapat mencukupi nutrisi, sumber energi dan kondisi
pada produk makanan termasuk yang di acu dalam metode SNI (BSN, 2009).
Potato Dextrose Agar (PDA) adalah media yang umum untuk pertumbuhan jamur
di laboratoriumCapucino, 2014).
Kentang : 200 gr
Dextrose/gula : 20 gr
Agar : 15 gr
Aquadest : 1 liter
tersebut sehingga dapat tumbuh dengan baik. Isolasi mikroba adalah memisahkan
mikroba dari alam dan menanamnya dalam media baru sebagai biakan murni
(Jawets, 2013).
dipulas atau disebar pada permukaan media agar padat. Metode ini dilakukan
Teknik isolasi koloni dengan cara ini dilakukan dengan cara menggoreskan
suspensi bahan yang mengandung mikroba pada permukaan media agar padat.
Teknik isolasi koloni dengan cara ini dilakukan dengan cara menaburkan bahan
4. Pembiakan lapangan
Teknik ini dilakukan dengan cara membasahi seluruh permukaan agar dengan
suspensi kuman merata. Biasanya digunakan untuk uji kepekaan antibiotika dan
miring.
tegak.
7. Biakan cair
Teknik ini dilakukan dengan cara mencelupkan kawat ose yang sudah dioleskan
1. Metode langsung adalah metode dimana massa agar ditentukan sesudah sel-
kekeruhan suspensi sel dan dapat digunakan untuk menetapkan massa (Putri,
2016).
Menghitung koloni jamur yang tumbuh pada setiap cawan petri dari setiap
1. Koloni jamur yang tumbuh pada cawan petri dari pengenceran dilakukan
dari cawan petri pada satu pengenceran yang sama. Kemudian jumlah
koloni dari kedua cawan petri dihitung, dirata-rata dan dikalikan dengan
faktor pengenceran.
2. Bila jumlah koloni antara 40-60 dari cawan petri pada dua tingkat
3. Bila hanya salah satu diantara dua cawan petri dari pengenceran yang
4. Bila pada tingkat pengenceran yang lebih tinggi didapat jumlah koloni
lebih besar dua kali jumlah koloni pada pengenceran dibawahnya, maka
5. Bila seluruh cawan petri tidak ditemukan satupun koloni, maka dicatat
6. Bila tidak ada pertumbuhan pada semua cawan petri dan bukan
1. Definisi sterilisasi
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membuat ruang atau benda menjadi
2. Jenis-jenis sterilisasi
a. Sterilisasi Panas
1) Pemanasan Basah
Untuk membunuh mikroorganisme atau jasad renikdapat
a) Perebusan
Air mendidih atau uap air suhu 1000C dapat membunuh bentuk
Beberapa spora juga dapat terbunuh pada suhu 1000C selama beberapa
menit, tetapi masih banyak spora bakteri yang tahan terhadap panas
jam.
bakteri yang paling tahan panas. Spora yang paling tahan panas akan
mati pada suhu 1210C selama 15 menit, kekuatan membunuh dari uap
c) Tyndalisasi
Proses sterilisasi dengan cara menggunakan pemanasan dengan
suhu 1000C selama 30 menit dan dilakukan setiap hari berturut – turut
pemanasan berikutnya.
d) Pasteurisasi
menit dan dilakukan setiap hari selama tiga hari berturu-turut. Proses
ini biasa dilakukan terhadap bahan atau zat-zat yang tidak tahan pada
tahan pada suhu tinggi atau termofil dan sporanya tahan pada poses
masih hidup.
2) Pemanasan kering
udara statis. Jika digunakan oven yang dilengkapai dengan sirkulas udara,
3) Sterilisasi radiasi
b. Sterilisasi Mekanik
yang ada pada larutan tersebut. Penyaring yang banyak digunakan tersebut
dibuat dari gelas sinter, film selulosa (gelmen, Milipore) dan abestos atau
c. Sterilisasi Kimia
radiasi.
1) Desinfeksi
patogen yang sering digunakan adalah dengan cara kimia atau fisik, cara
ini ditunjukkan untuk pemakaian pada benda mati, tetapi tidak selalu
2) Antiseptis
membunuh bakteri atau fungi dan dapat pula bersifat bakteriostatik atau
fungistatik yaitu hanya dapat menghambat pertumbuhan bakteri atau
Kacang HijauTepung
Terigu
Mengidentifikasi jumlah
koloni Aspergilus sp yang
tumbuh pada media PDA
Batas maksimum
1×104 koloni/g
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
dan jumlah koloni Aspergillus sp yang terdapat pada kacang hijau yang dijual di
C. Objek Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek yang diteliti (Nasir, 2011 : 188). Pada
penelitian ini populasinya adalah semua penjual kacang hijau yang berjumlah
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti, dimana
sampel yang akan diteliti berjumlah 3 penjual kacang hijau yang ada di pasar
2011 : 211).
a. Kacang hijau yang dijual di pasar tradisional yang ada di pasar Alok
Maumere
Alat yang digunakan antara lain : Autoclave, batang pengaduk, beaker glass,
bunsen, cawan petri, cover glass, desikator,erlenmeyer, gelas ukur, handscoon, hot
plate, jarum ose, kertas koran, korek api, masker, mikroskop, objek glass, ose bulat,
2. Bahan yang digunakan antara lain : Alumunium foil, Aquadest, Kacang hijau,
Kapas, Kertas label, Larutan KOH 10% , NaCl 0,9%, PDA(Potato Dexreose
Agar).
E. Prosedur Kerja
1. Pengambilan sampel
Sampel kacang hijau diambil dari pasar Alok Maumere. Jumlah total
kacang hijau.
kemudian ditimbang.
yang diambil.
2. Sterilisasi alat
perkamen.Alat dan bahan yang akan digunakan dalam suatu uji aktivitas
antibakteri harus bebas dari adanya mikroba maka disterilkan terlebih dahulu
disterilkan di oven pada suhu 170oC selama 1 jam. Jarum ose dan
pinsetdisterilkan dengan cara dibakar dengan nyala Bunsen (Sari, D.L, 2018).
pH 5,6.
4. Inokulasi Kacang Hijau yang diduga terkontaminasi Jamur pada media PDA
Inokulasi jamur dilakukan dengan metode agar sebar. Cara kerja yang
a. Peralatan yang dipakai disiapkan dalam keadaan steril dan semua pekerjaan
d. Dari larutan 10-1 dipipet 1 ml dan dimasukan dalam tabung NaCl 0,9%
sampai merata.
f. Seluruh cawan petri diinkubasi pada suhu 370C (suhu ruang) selama 3 x 24
a. Pengamatan makroskopis
hijau, kelabu, kuning, coklat dan hitam. Jika terlihat adanya koloni jamur
b. Pengamatan mikroskopis
(Nasir, 2017).
2) Letakan koloni pada kaca objek kemudian ditetesi dengan larutan KOH
a. Dipilih cawan petri dari satu pengenceran yang menunjukan jumlah koloni
antara 10-150. Jika jumlah koloni di bawah 10 maka tidak bisa dihitung dan
jika jumlah koloni lebih dari 150 maka tidak bisa di hitung karena terlalu
padat.
b. Tiap koloni yang tumbuh baik besar, kecil maupun koloni yang menjalar
yang ada dan juga bisa dilakukan dengan menggunakan coloni counter.
menunjukan jumlah antara 10-150, maka dihitung jumlah koloni jamur dan
F. Pengelolahan Data
Pengolahan data adalah salah satu langkah terpenting untuk memperoleh
penyajian data sebagai hasil yang berarti dan kesimpulan yang baik. Kemudian
a) Coding
Coding adalah kegiatan memberi kode angka terhadap data yang terdiri atas
berikut:
b) Tabulating
penelitian yang diinginkan oleh peneliti.Pada penelitian ini data bentuk tabel
G. Analisis Data
data deskriptif merupakan analisis yang dipakai untuk menganalis data dengan
dengan melihat ada tidaknya koloni jamur, kemudian menentukan jenis koloni
jamur yang tumbuh pada media. Data yang tersedia disajikan dalam bentuk tabel
1
Pb=JK x
FP
Keterangan :
FP = faktor pengenceran