Kata Kunci : Identifikasi Jenis, Jamur Makroskopis, Hutan Lindung Bukit Rentap Desa
Ensaid panjang
kondisional
10 m jalur pengamatan
20 m 10 m
Divisi : Ascomycota
Ordo : Pezizales
Famili : Sarcocyphaceae
Genus : Cookeina
Spesies : Cookeina sp
Divisi : Basidiomycota
Ordo : Aphyllophorales
Famili : Ganodermatacea
Genus : Amaurederma
Spesies : Amaurederma rude
Divisi : Basidiomycota
Ordo : Polyporales
Famili : Meripillacea
Genus : Grifola
Spesies : Grifola frondosa
Jamur ini tumbuh berkelompok, 9.1 cm, berwarna merah muda (seperti
pertumbuhan jamur ini berongga warna langit saat senja) disebut
terdapat 1-3 rongga permilimeternya, masyarakat lokal Lamur. Tetapi
besar tubuhnya bisa mencapai 60 warnanya sangat mencolok
centimeter (Suhardimanan, 1995). dibandingkan dengan warna Kulat
Lamur, maka masyarakat lokal
4. Kulat Lamur Merah (Rigidoporus menyebutnya Kulat Lamur Merah.
microporus ) Bagian pinggir jamur ini terdapat garis
Kulat Lamur Merah memiliki lingkaran putih melingkari tubuh
tubuh buah seperti busur berdiamaeter buahnya dan bergerigi, permukaan
Divisi : Basidiomycota
Ordo : Polyporales
Famili : Meripillacea
Genus : Rigodoporus
Spesies : Rigodoporus microporus
Divisi : Basidiomycota
Ordo : Aphyllophorales
Famili : Ganodermatacea
Genus : Ganoderma
Spesies : Ganoderma sp
Divisi : Basidiomycota
Ordo : Agaricales
Famili : Agaricaceae
Genus : Volvarialla
Spesies : Volvariella sp
Divisi : Basidiomycota
Ordo : Agaricales
Famili : Tricholomatacea
Genus : Clitocybe
Spesies : Clitocybe decembris
155 PIPER No.25 Volume 13 Oktober 2017
Identifikasi Jenis Jamur Makroskopis Di Kawasan Hutan Lindung Bukit Rentap
Desa Ensaid Panjang Kecamatan Kelam Permai Kabupaten Sintang
8. Kulat Labang (Collybia cirrhata) serta memiliki batang. Kulat ini
Kulat Labang ini memiliki ditemukan pada koordinat N
diameter tubuh buah 3,5 cm, lebar 2 cm 00˚07’20.4’’ E 111˚42’28.4’’.
dan tinggi 2 cm, bentuk tudung kegunaanya belum diketahui. Tumbuh
cembung berwarna putih pudar, bagian pada serasah, kayu lapuk dengan
tengah sedikit cekung dan terdapat kondisi yang lembab. Klasifikasi dari
warna coklat pada ujung tubuh buahnya Kulat Labang sebagai berikut ;
Divisi : Basidiomycota
Ordo : Agaricales
Famili : Tricholomatacea
Genus : Collybia
Spesies : Collybia cirrahata
Kigdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Ordo : Agaricales
Famili : Clavariaceae
Genus : Clavaria
Spesies : Clavaria zippelli
10. Kulat Tepik (Auricularia auricula) dan telah mati. Tubuh buah berbentuk
Kulat Tepik memiliki tubuh buah gelombang yang tidak beraturan,
berwarna cokelat dengan bentuk tubuh dengan permukaan licin dan kenyal
buah kecil hidup melekat pada kayu serta memiliki bulu-bulu halus. Jamur
lapuk yang sudah membusuk diameter ini dikonsumsi oleh masyarakat lokal,
tubuh buahnya 5,6 cm, ditemukan pada dijumpai tumbuh pada musim hujan
koordinat N 00˚07’25.9’’ E dengan kelembaban yang cukup untuk
111˚47’26.3’’. Tempat tumbuh pada tumbuh. Klasifikasi dari Kulat Tepik
batang atau dahan pohon yang busuk sebagai berikut.
Divisi : Basidiomycota
Ordo : Auriculariales
Famili : Auriculariaceae
Genus : Auricularia
Spesies : Auricularia auricula
Divisi : Basidiomycota
Ordo : Agaricales
Famili : Tricholomataceae
Genus : Marasmius
Spesies : Marasmius copelendi
Divisi : Basidiomycota
Ordo : Agaricales
Famili : Inocybaceae
Genus : Crepidotus
Spesies : Crepidotus fusisporus
13. Kulat Raruk Kuning (Streum dan busuk. Tubuh buah berwarna
hirsutum) cokelat kekuningan, tekstur tubuh buah
Kulat ini memiliki tubuh buah lembut dan basah. Jenis jamur ini belum
berbentuk setengah lingkaran dengan diketahui kegunaannya. Tumbuh pada
tepi bergelombang, lebar tubuh buah 2 kondisi lingkungan lembab dan
cm, ditemukan pada koordinat N cenderung tumbuh pada kayu lapuk
00˚07’20.9’’ E 111˚42’22.8’’. Jamur ini yang basah. Klasifikasi dari Kulat
tidak memiliki tangkai tetapi langsung Raruk Kuning berikut ini;
melekat pada batang pohon yang lapuk
Divisi : Basidiomycota
Ordo : Agaricales
Famili : Inocybaceae
Genus : Crepidotus
Spesies : Crepidotus fusisporus
PIPER No.25 Volume 13 Oktober 2017 158
Identifikasi Jenis Jamur Makroskopis Di Kawasan Hutan Lindung Bukit Rentap
Desa Ensaid Panjang Kecamatan Kelam Permai Kabupaten Sintang
14. Kulat Raya (Hypholoma halus, kering atau basah dengan tubuh
sublateritium) buah berwarna putih kecoklatan,
Kulat ini mudah dikenali karena sedangkan dasar batang berwarna coklat
warnanya yang mencolok berwarna keabu-abuan, dan tumbuh berdekatan
merah kecokelatan. Jamur ini tumbuh satu sama lain serta langsung menempel
disekitar tunas-tunas kayu yang lembab pada kayu lapuk, ditemukan pada
dan menempel langsung pada kayu. koordinat N 00˚07’29.9’’ E
Berkembangbiak secara berkelompok 111˚43’25.8’’. Jenis kulat ini belum
dalam jumlah yang besar. Lebar diketahui kegunaanya dan belum di
tudungnya 4 cm, berbentuk cembung manfaatkan. Klasifikasi dari Kulat Raya
hampir rata, permukaannya berminyak, berikut ini;
Divisi : Basidiomycota
Ordo : Agaricales
Famili : Strophariaceae
Genus : Hypholoma
Spesies : Hypholoma sublateritum
Divisi : Basidiomycota
Ordo : Aphyllophorales
Famili : Ganodermataceae
Genus : Ganoderma
Spesies : Ganoderma applanatum
jamur ini mampu bertahan dengan hanya pada tumpukan serasah/tanah dan
kondisi lingkungan yang kering dan 2 jenis jamur makroskopis pada substrat
curah hujan sedikit, serta kondisi kayu hidup lembab. Beberapa jenis
kelembaban yang kurang. Menurut jamur makroskopis dapat hidup pada
Griffin dalam Subowo (1992), sebagian lebih dari satu substrat. Jenis jamur
besar jenis jamur dari kelompok yang hidup pada kayu lapuk dan
Basidiomycota memiliki kemampuan serasah/tanah ada 2 jenis yaitu ; Kulat
bertahan hidup pada kondisi kering dan Mangkok (Cookenia sp), dan Kulat
dapat tumbuh pada kayu. Habitat dan Buah (Clitocybe decembris). Habitat
substrat tidak bisa dipisahkan dari jamur sangat dipengaruhi oleh faktor
kehidupan jamur, karena merupakan lingkungan diantaranya suhu udara,
tempat pertumbuhan jamur yang kelembaban udara dan intensitas
mempunyai sumber makanan bagi cahaya. Suhu optimum berbeda-beda
jamur. Beberapa jenis jamur untuk setiap jenis, tetapi pada umumnya
menunjukkan ke khususan dalam terletak antara 220C dan 350C (Arif,
memilih habitat tumbuh, misalnya jenis dkk., 2007). Kelembaban yang
Ganoderma menyukai area terbuka dan dibutuhkan jamur sekitar 80-90%
cukup cahaya. Sementara jenis yang (Suhardiman, 1995). Umumnya jamur
lain lebih menyukai habitat yang akan tumbuh pada kisaran pH yang
terlindung dan berkayu. Dalam satu cukup luas yaitu antara 4,5-8,0 dengan
habitat juga ada jenis jamur yang pH optimum antara 5,5-7,5 (Gunawan,
menunjukkan lebih menyukai media 2001). Manfaat jamur sebagai bahan
tumbuh atau substrat berkayu, daun- makanan ada 6 jenis, sebagai bahan
daun, atau kotoran binatang (Sinaga, obat-oabatan ada 3 jenis, dan 7 jenis
dkk, 2005). Menurut Suhardiman jamur belum diketahui kegunaannya.
(1995), jamur kayu akan tumbuh baik Jenis jamur yang berpotensi sebagai
pada kayu yang telah melapuk, atau bahan makanan dan obat-obatan
kayu yang sedang mengalami proses diantaranya yang sudah dikenal oleh
pelapukan. Pada penelitian ini penduduk lokal. Selain itu terdapat
ditemukan 5 jenis jamur makroskopis beberapa jamur belum diketahui
yang hidup hanya pada kayu mati, 6 manfaatnya secara khusus sehingga
jenis jamur makroskopis yang hidup diperlukan penelitian lanjutan tentang