Anda di halaman 1dari 14

KEANEKARAGAMAN JAMUR MAKROSKOPIS DI JALUR PENDAKIAN

KAWAH RATU TAMAN NASIONAL GUNUNG HALIMUN SALAK

Diversity Of Macroscopic Fungi In Ratu Crater Climbing Track,


Mount Halimun Salak National Park

Oleh:
Aip Muhammad Irpan1 dan Dimas Prasaja2
1
Program Studi Pendidikan IPA FKIP Universitas Pakuan
2
Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Pakuan

aif.irpan@unpak.ac.id

Diterima 26-06-2021, direvisi 26-07-2021, disetujui 30-07-2021

ABSTRAK
Di Indonesia, penelitian mengenai Jamur masih belum banyak dilakukan. Hal ini membuat minimnya informasi
tentang keanekaragaman Jamur, sehingga perlu adanya kegiatan eksplorasi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan
untuk menginventarisasi Jamur makroskopis khususnya di jalur pendakian Kawah Ratu Taman Nasional Gunung
Halimun Salak (TNGHS). Penelitian ini menggunakan metode jelajah. Data yang diamati meliputi data primer dan data
sekunder. Penentuan lebar dari area penelitian disesuaikan pada kondisi jalur, maksimum 3meter kearah kanan dan kearah
kiri. Jamur yang ditemukan di area penelitian selanjutnya diambil gambarnya disertai skala pengukuran. Data primer
digunakan untuk mengidentifikasi Jamur, mulai dari bentuk, ukuran dan warna dari tudung dan batang, serta ada atau
tidak adanya cincin. Data sekunder terdiri dari data berupa faktor biotik dan abiotik, mulai dari identifikasi substrat sampai
keadaan lingkungan. Keadaan lingkungan yang diamati adalah suhu pada jalur penelitian. Identifikasi Jamur
menggunakan alat bantu berupa buku identifikasi, jurnal yang relevan, aplikasi, dan website identifikasi Jamur. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa di kawasan jalur pendakian Kawah Ratu TNGHS terdapat 59 spesies Jamur dari 2 divisi
yang berbeda, yaitu Divisi Ascomycota yang meliputi satu famili dan 2 spesies, serta Divisi Basidiomycota yang meliputi
18 famili dan 57 spesies.

Kata kunci: Jamur, Eksplorasi, Keanekaragaman, TNGHS.

ABSTRACT
In Indonesia, research on fungi is still limited. This results in lack of information about the diversity of fungi,
thus exploration activities are required. This research was conducted to identify macroscopic fungi, especially on the
climbing track of Ratu Crater, Mount Halimun Salak National Park (MHSNP). This study used exploration method. Data
collected includes primary data and secondary data. The width of observation area wass based on trackconditions, with
maximum of 3 meters to the right side and 3 meters to the left side. Fungi found in the study area were photographed with
a measurement scale. The fungi were identified based onthe shape, size and color of the hood and stem, as well as the
presence or absence of rings. Secondary data consists of biotic and abiotic factors, ranging from substrate identification
to environmental condition. The observed environmental condition was the temperature on the research area. Fungi were
identified by using various tools, such as identification books, relevant journals, applications, and websites for fungi
identification . The results showed that in the climbing track of Ratu Crater MHSNP there were 59 species of fungi from
2 different divisions, namely Ascomycota which includes one family and 2 species, and the Basidiomycota which includes
18 families and 57 species.

Key word: Fungi, Exploration, Diversity, MHSNP.

I. PENDAHULUAN 1,5 juta jenis Jamur eksis di planet Bumi.


Kingdom fungi merupakan salah satu Sampai saat ini, hanya sekitar 7-10% (105.000-
kelompok organisme dengan tingkat 150.000 jenis) dari total perkiraan 1,5 juta jenis
keragaman hayati tertinggi kedua setelah Jamur yang telah berhasil diidentifikasi. Oleh
insekta. Hidayat (2010) memprediksi sekitar karena itu, sebagian besar Jamur masih perlu

http://doi.org/10.20886/jped.2021.7.1.35-48
JURNAL Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol.7 No.1 Juli 2021 35-48

dieksplorasi, diidentifikasi, dikonservasi, dan Nasional Gunung Halimun Salak. Jalur


dimanfaatkan. Pendakian Kawah Ratu memiliki kekayaan
Di Indonesia, penelitian mengenai Jamur spesies tumbuhan dan hewan yang berhabitat
makroskopis masih belum banyak dilakukan disana. Kerapatan vegetasi, tingginya curah
(Santa et al., 2015). Data dan literatur tentang hujan dan tingkat kelembaban yang tinggi
Jamur makroskopis umumnya adalah tentang mengakibatkan banyaknya tumbuh
Jamur makroskopis di daerah beriklim beranekaragam Jamur.
subtropis yang memiliki warna, bentuk, ukuran, Informasi mengenai keanekaragaman
dan spesies yang berbeda dengan Jamur Jamur makroskopis di jalur pendakian Kawah
makroskopis di daerah beriklim tropis. Oleh Ratu Taman Nasional Gunung Halimun Salak
sebab itu, penelitian mengenai keanekaragaman masih tergolong sangat rendah. Berdasarkan
spesies Jamur makroskopis di daerah beriklim hal tersebut, maka tujuan dari penelitian ini
tropis perlu dilakukan secara intensif (Santa et adalah untuk menginventarisasi Jamur
al., 2015). makroskopis di jalur pendakian Kawah Ratu
Hutan hujan tropis adalah bioma berupa Taman Nasional Gunung Halimun Salak. Hasil
hutan yang selalu basah atau lembap yang dapat penelitian ini diharapkan dapat memperkaya
ditemui di wilayah sekitar khatulistiwa. Hutan pengetahuan dan memberikan informasi
ini merupakan suatu hutan tropis yang sangat mengenai keanekaragaman jenis Jamur
kaya akan jenis vegetasi. Ada banyak tumbuhan makroskopis di kawasan Taman Nasional
dari tingkat pohon, perdu bahkan sampai Gunung Halimun Salak tepatnya di jalur
tumbuhan tingkat bawah seperti lumut dan pendakian Kawah Ratu.
Jamur terdapat di hutan tropis yang ada di
Indonesia (Suharna, 1993). Tingginya curah II. METODE
hujan dan paparan sinar matahari sepanjang Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan
tahun menjadikan hutan Indonesia termasuk Juni hingga Desember 2018. Pengambilan data
kedalam hutan hujan tropis yang kaya akan Jamur makroskopis dilakukan di jalur
keberanekaragaman spesies, salah satunya pendakian Kawah Ratu Taman Nasional
keanekaragaman Jamur makroskopis Gunung Halimun Salak, Desa Cangkuang,
(Juminarti, 2011). Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi,
Kelompok Jamur makroskopis secara Jawa Barat.
nyata mempengaruhi jaring-jaring makanan di Penelitian ini dilakukan pada jalur
hutan, kelangsungan hidup atau pendakian Kawah Ratu, yang memiliki panjang
perkecambahan anakan-anakan pohon, 4.400 m dengan ketinggian antara ± 1.279 mdpl
pertumbuhan pohon, dan keseluruhan sampai 1.451 mdpl. Lokasi penelitian dapat
kesehatan hutan. Jadi, keberadaan Jamur dilihat pada gambar 1.
makroskopis adalah indikator penting
komunitas hutan yang dinamis (Molina et al.,
2001).
Kawah Ratu merupakan salah satu tempat
wisata dan penelitian di kawasan Taman

36
Keanekaragaman Jamur Makroskopis Di Jalur Pendakian Kawah…
Aip Muhammad Irpan Dan Dimas Prasaja

Gambar 1. Lokasi Penelitian Jalur Pendakian Kawah Ratu TNGHS


Figure 1. Research Location in TNGHS Ratu Crater Climbing Track

Metode penelitian menggunakan metode tulis, kamera, GPS, soil tester, alumunium foil,
jelajah (Rugayah et al., 2004). Penentuan lebar box spesimen, toples, cutter, papan jalan,
dari area penelitian disesuaikan pada kondisi gunting, dan bahan yang digunakan yaitu
jalur, maksimum 3meter kearah kanan dan alkohol 70%, label, selotip, dan tali rafia.
kearah kiri. Jamur yang ditemukan di area Beberapa Jamur yang telah dicatat,
penelitian pertama-tama diambil gambarnya diambil untuk dikoleksi dan diawetkan. Jamur
disertai skala pengukuran. Data yang diamati dibungkus menggunakan alumunium foil dan
meliputi data primer dan data sekunder dimasukkan kedalam box spesimen. Agar
(Sugiyono, 2009). Data primer digunakan menjaga kondisi Jamur, dilakukan pengawetan
untuk mengidentifikasi Jamur, mulai dari basah dengan memasukkan Jamur kedalam
bentuk, ukuran dan warna dari tudung dan toples yang berisi alkohol 70%. Setiap botol
batang, serta ada atau tidak adanya cincin. Data sampel kemudian diberi label yang berisi nama
sekunder terdiri dari data berupa faktor biotik kolektor, nomor koleksi, dan lokasi
dan abiotik, mulai dari identifikasi substrat pengambilan sampel.
sampai keadaan lingkungan. Keadaan
lingkungan yang diamati adalah suhu pada jalur III. HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian.
Berdasarkan penelitian mengenai
Identifikasi Jamur makroskopis dilakukan
Keanekaragaman Jamur Makroskopis di jalur
setelah karakteristik makroskopis dicatat
pendakian Kawah Ratu Taman Nasional
lengkap dalam tally sheet. Identifikasi Jamur
Gunung Halimun Salak, diperoleh jenis Jamur
dilakukan menggunakan alat bantu berupa buku
yang teridentifikasi sebanyak 59 spesies. 57
identifikasi yang berjudul Simon & Schuster’s
spesies dari 19 famili merupakan divisi
Guide to Mushroom, jurnal yang relevan,
Basidiomycota dan 2 spesies dari 1 famili
beberapa aplikasi yaitu mushroom identify,
merupakan kelas Ascomycota.
book of mushrooms dan Fungipedia serta
Anggota yang paling banyak ditemukan
website identifikasi jamur seperti www.first-
berasal dari famili Marasmiaceae seperti
nature.com dan www.mycokey.com.
tampak pada tabel 1.
Data Jamur makroskopis diperoleh
dengan menggunakan alat yaitu penggaris, alat
37
JURNAL Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol.7 No.1 Juli 2021 35-48

Tabel 1. Keanekaragaman jenis Jamur dari famili Genus ini sebagian besar menempel pada
Marasmiaceae substrat berupa daun dan ranting lampuk, serta
Table 1. Diversity of Fungi Species from
Marasmiaceae family tumbuh pada tanah. Klasifikasi genus
No Genus Spesies Marasmius:
1 Marasmius Marasmius candidus Kingdom: Fungi
M. androsaceus Divisi : Basidiomycota
M. bulliardii Kelas : Agaricomycetes
M. rotula Ordo : Agaricales
M. siccus
M. ramealis Famili : Marasmiaceae
Marasmius sp. 1 Genus : Marasmius
Marasmius sp. 2 Spesies : M. candidus, M. androsaceus,
Marasmius sp. 3 M. bulliardii, M. rotula, M. siccus, M.
Marasmius sp. 4
ramealis, dan Marasmius sp.
Marasmius sp. 5
Marasmius sp. 6
Marasmius sp. 7 Genus Tetrapygos sebagian besar
Marasmius sp. 8 memiliki tudung berbentuk melengkung berisi,
2 Tetrapyrgos Tetrapyrgos alba berukuran 0,5-1 cm. Permukaan tudung halus
Tetrapyrgos sp.
dengan lamela renggang, dengan warna tudung
3 Gymnopus Gymnopus dryophilus
G. brassicolens putih sampai krem. Tangkainya berbentuk
G. neotropicus silindris berisi yang terletak pada tepi dan
Gymnopus sp. 1 ukuran tudung sekitar 0,2 cm. Jamur pada
Gymnopus sp. 2 genus ini hidup menempel pada tangkai yang
Gymnopus sp. 3
lapuk. Klasifikasi genus Tetrapygos:
Kingdom: Fungi
Menurut Muzayyinah (2005), famili
Divisi : Basidiomycota
Marasmiaceae ini tergolong Jamur perusak
Kelas : Agaricomycetes
kayu, sebagian besar menempel pada pohon
Ordo : Agaricales
yang masih hidup. Ciri-ciri dari Jamur ini
Famili : Marasmiaceae
adalah memiliki basidioma abadi atau tahunan.
Genus : Tetrapygos
Permukaan pileus keras, berkerak, bergerigi,
Spesies : T. alba dan Tetrapyrgos sp.
atau berlekuk seperti kulit. Santa (2013)
menyatakan famili ini memiliki kemampuan
Genus Gymnopus, memiliki tudung
adaptasi yang lebih terhadap lingkungan
beberapa macam yaitu datar, melengkung
pegunungan serta didukung oleh kelembapan
seperti payung dan mangkuk. Ukuran tudung
yang tinggi di daerah pegunungan yang sesuai
berkisar antara 1,1-4 cm. Permukaan tudungnya
sebagai habitat bagi famili ini. Gambar dari
dominan halus dan berwarna krem hingga
famili Marasmiaceae dapat dilihat pada
coklat. Lamela yang dimiliki dominan berjarak
lampiran 1. Adapun deskripsi secara morfologi
renggang. Batang berbentuk silindris dengan
untuk setiap genus dari famili Marasmiaceae
panjang berkisar 0,4-5,5 cm. Genus ini hidup
yaitu;
pada tanah dan tangkai lapuk. Klasifikasi genus
Genus Marasmius memiliki tudung
Gymnopus:
seperti payung dengan ukuran berkisar antara
Kingdom: Fungi
0,3-2,7 cm. Permukaan tudung halus, dengan
Divisi : Basidiomycota
lamela yang renggang. Warna dominan
Kelas : Agaricomycetes
kecoklatan, tangkai berbentuk silindris dan
Ordo : Agaricales
ramping dengan panjang antara 0,6-2,8 cm.
Famili : Marasmiaceae
38
Keanekaragaman
JURNAL Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol.7 No.1 Juli 2021 35-47 Jamur Makroskopis Di Jalur Pendakian Kawah…
Aip Muhammad Irpan Dan Dimas Prasaja
Genus : Gymnopus No Genus Spesies
Spesies : G. dryophilus, G.brassicolens, 1 Mycena Mycena speirea
G.neotropicus, dan Gymnopus sp. Mycena maculata
Mycena sp. 1
Mycena sp. 2
Keanekaragaman jenis Jamur dari famili
Insertaesedis, ditemukan satu genus yaitu
Genus Mycena memiliki tudung
Guepinia, dengan ciri-ciri memiliki tudung
berbentuk seperti payung, cekung, atau
berukuran 1-3 cm. Permukaan halus dan tidak
memiliki tonjolan ditengah tudung, dengan
berlamela. Berwarna jingga sampai merah dan
ukuran rata-rata 1,4-2,5 cm. Permukaan tudung
memiliki tekstur seperti agar-agar. Tangkai
halus dan memiliki lamela yang berjarak rapat,
berbentuk silindris berukuran 0,5 cm. Biasanya
medium atau renggang. Berwarna putih sampai
menempel pada kayu lapuk dan tanah. Gambar
krem. Tangkai berbentuk silindris dengan
dari famili Insertaesedis dapat dilihat pada
panjang 0,5-3,8 cm. Menempel pada tanah,
lampiran 2. Klasifikasi genus Guepinia:
daun, dan kayu lapuk. Klasifikasi genus
Kingdom : Fungi
Mycena:
Divisi : Basidiomycota
Kingdom: Fungi
Kelas : Agaricomycetes
Divisi : Basidiomycota
Ordo : Agaricales
Kelas : Agaricomycetes
Famili : Insertaesedis
Ordo : Agaricales
Genus : Guepinia
Famili : Mycenaceae
Spesies : G. helvelloides
Genus : Mycena
Spesies : M. speirea, M. maculata, & Mycena
Famili Mycenaceae identik dengan ciri-
sp.
ciri memiliki tudung yang terlihat jelas dan
berwarna mencolok, pada permukaan atas
Famili Amanitaceae merupakan Jamur
tudung terdapat titik pusat berwarna coklat.
yang dapat dikonsumsi walaupun ada beberapa
Jamur hidup berkoloni pada kayu-kayu lapuk,
spesies yang beracun mematikan seperti jenis
hidup pada tempat yang lembab dan ternaungi.
Amanita muscaria yang memiliki bentuk dan
Menurut Tjitrosoepomo (2009), Jamur ini
warna yang indah. Menurut Birsyam (1992)
sebagian besar memiliki tubuh buah (pileus)
Jamur pada famili ini biasanya tumbuh secara
berbentuk payung, himenofora membentuk
liar di hutan, tegalan, pekarangan dan dapat
lamela atau papan-papan dengan lapisan
ditemukan juga di antara jatuhan daun atau
himenium pada kedua sisinya. Sebagian besar
pada tanaman humus. Ciri-ciri dari genus ini
Jamur ini hidup saprofit dan sebagian kecil
memiliki tudung berbentuk bulat dengan
sebagai parasit. Beberapa diantaranya dapat
diameter berukuran 4 cm. Berwarna coklat tua
dimakan, tetapi ada juga yang beracun. Gambar
dengan bintik putih. Bagian dasar tudung
dari famili Mycenaceae dapat dilihat pada
berpori. Tangkai silindris putih berdiameter 2
lampiran 3. Genus dari famili Mycenaceae
cm dengan tinggi sekitar 4 cm. Memiliki
yang ditemukan yaitu genus Mycena, dapat
rhizomorf dan tumbuh diatas tanah. Gambar
dilihat pada tabel 2.
dari famili Amanitaceae dapat dilihat pada
lampiran 4. Jenis Jamur dari famili
Tabel 2. Keanekaragaman Jenis Jamur dari famili
Mycenaceae Amanitaceae ditemukan satu genus yaitu
Table 2. Diversity of Fungi Species from Amanita. Klasifikasi genus Amanita:
Mycenaceae family Kingdom: Fungi
Divisi : Basidiomycota

39
JURNAL Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol.7 No.1 Juli 2021 35-48

Kelas : Agaricomycetes abuan. Lamela berjarak medium berwarna


Ordo : Agaricales putih. Tangkai silindris dengan panjang 2,8 cm
Famili : Amanitaceae berwarna putih. Tumbuh pada ranting.
Genus : Amanita Klasifikasi genus Tricoma:
Spesies : Amanita sp. Kingdom: Fungi
Divisi : Basidiomycota
Famili Tricholomataceae memiliki ciri- Kelas : Agaricomycetes
ciri permukaan putih atau pucat dengan warna Ordo : Agaricales
spora putih hingga merah muda pucat atau Famili : Tricolomataceae
ungu. Beberapa Jamur dari kelompok ini dapat Genus : Tricoloma
dikonsumsi, namun ada juga yang bersifat Spesies : T. Terreum.
mematikan dengan ciri-ciri bewarna abu-abu
dan coklat keabu-abuan. Gambar dari famili Genus Delicatula memiliki tudung
Tricholomataceae dapat dilihat pada lampiran berbentuk seperti payung berukuran 0,3 cm.
5. Jenis jamur pada famili Tricholomataceae permukaan tudung halus berwarna putih sampai
yang ditemukan yaitu tiga genus, dapat dilihat krem. Lamela berjarak renggang. Tangkai
pada tabel 3. berbentuk silindris ramping dengan panjang 1,8
cm berwarna bening putih. Memiliki rhizomorf.
Tabel 3. Keanekaragaman Jenis Jamur dari famili
Tricholomataceae Menempel pada batang dan daun mati.
Table 3. Diversity of Fungi Species from Klasifikasi genus Delicatula:
Tricholomataceae family Kingdom: Fungi
No Genus Spesies Divisi : Basidiomycota
1 Resupinatus Resupinatus sp. Kelas : Agaricomycetes
2 Tricholoma Tricholoma terreum
3 Delicatula Delicatula integrella Ordo : Agaricales
Famili : Tricolomataceae
Adapun deskripsi secara morfologi untuk Genus : Delicatula
setiap genus dari famili Marasmiaceae yaitu; Spesies : D. integrella
Genus Resupinatus memiliki tudung
berbentuk seperti ginjal atau melingkar jika Famili Agaricaceae ini memiliki ciri-ciri
dilihat dari atas, berukuran kurang dari 1,5 cm yang hampir sama seperti Jamur pada famili
dengan warna kuning. Memiliki lamela Mycenaceae yang identik dengan ciri-ciri yaitu
memancar keluar dari titik asal. Memiliki memiliki tudung yang terlihat jelas dan
tangkai yang sangat kecil. Menempel pada kayu berwarna mencolok, pada permukaan atas
lapuk. Klasifikasi genus Resupinatus: tudung terdapat titik pusat berwarna coklat
Kingdom: Fungi dengan letak tangkai yang sentral. Jamur ini
Divisi : Basidiomycota sebagai saprofit, yang berkelompok (koloni)
Kelas : Agaricomycetes pada kayu-kayu lapuk, hidup pada tempat yang
Ordo : Agaricales lembab dan ternaungi. Menurut Tjitrosoepomo
Famili : Tricolomataceae (2009), Jamur ini sebagian besar memiliki
Genus : Resupinatus tubuh buah (pileus) berbentuk payung,
Spesies : Resupinatus sp. himenofora membentuk lamela atau papan-
papan dengan lapisan himenium pada kedua
Genus Tricoloma memiliki tudung sisinya. Sebagian besar Jamur ini hidup saprofit
berbentuk cekung, berdiameter 1,5 cm. dan sebagian kecil sebagai parasit. Beberapa
Permukaan tudung bertekstur. Berwarna keabu- diantaranya dapat dimakan, tetapi ada juga
yang beracun. Gambar dari famili Agaricaceae
40
JURNAL Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol.7 No.1 Juli 2021Keanekaragaman
35-47 Jamur Makroskopis Di Jalur Pendakian Kawah…
Aip Muhammad Irpan Dan Dimas Prasaja
dapat dilihat pada lampiran 6. Jenis jamur dari Genus Coprinus mempunyai warna tubuh
famili Agaricaceae yang ditemukan dapat buah yang bermacam-macam diantaranya
dilihat pada tabel 4. putih, coklat tua, cokelat muda dan abu-abu
kehitaman. Bentuk tudung dari famili ini
Tabel 4. Keanekaragaman Jenis Jamur dari famili kebanyakan berbentuk datar, cembung atau
Agaricacelae
Table 4. Diversity of Fungi Species from silindris dan mudah pecah atau lunak. Ukuran
Agaricaceae family tudung jenis Jamur famili Coprinus ini juga
No Genus Spesies bervariasi yaitu berkisar 0,3-12 cm. Klasifikasi
1 Calvatia Calvatia gigantea genus Coprinus:
Calvatia sp. Kingdom: Fungi
2 Lepiota Lepiota cristata
3 Coprinus Coprinus comatus Divisi : Basidiomycota
4 Agricus Agricus sp. Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
Adapun deskripsi secara morfologi untuk Famili : Agaricaceae
setiap genus dari famili Agaricaceae yaitu; Genus : Coprinus
Genus Calvatia memiliki tudung Spesies : C. comatus
berbentuk bulat dengan permukaan halus dan
bergelombang. Berdiameter 3,75 cm berwarna Genus Agricus memiliki tudung
kuning kemerahan dan putih. Tidak memiliki berbentuk bulat berukuran 1,25 cm dengan
lamela. Tangkai membulat dan menempel pada permukaan yang halus dan berwarna putih.
tanah lapuk. Klasifikasi genus Calvatia: Tidak memiliki lamela. Memiliki tangkai yang
Kingdom: Fungi silindris dengan panjang 2 cm, berwarna putih
Divisi : Basidiomycota dan memiliki rhizomorf. Biasanya Jamur pada
Kelas : Agaricomycetes genus ini hidup dengan menempel langsung
Ordo : Agaricales pada tanah. Klasifikasi genus Agricus:
Famili : Agaricaceae Kingdom: Fungi
Genus : Calvatia Divisi : Basidiomycota
Spesies : Calvatia sp. dan C. gigantea. Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
Genus Lepiota, tudung berbentuk seperti Famili : Agaricaceae
payung berdiameter 4 cm dengan permukaan Genus : Agricus
halus. Berwarna dasar putih dan memiliki Spesies: Agricus sp.
bercak coklat. Memiliki lamela yang rapat
berwarna putih. Tangkai berbentuk silindris Famili Crepidotaceae, Menurut
putih dengan memiliki panjang 5-6 cm. Tjitrosoepomo (2009), memiliki ciri-ciri yaitu
memiliki cincin dan tumbuh melekat pada biasanya hidup pada daerah yang beriklim
tanah. Klasifikasi genus Lepiota: tropis, memiliki cara hidup sebagai saprobik,
Kingdom: Fungi tumbuh pada kayu lapuk dan sebagian hidup di
Divisi : Basidiomycota tanah yang mengandung humus (teresterial).
Kelas : Agaricomycetes Tubuh buah berbentuk lingkaran atau mengipas
Ordo : Agaricales dan ada juga berbentuk cawan. Jamur ini
Famili : Agaricaceae memiliki bilah berbentuk lembaran dan pori-
Genus : Lepiota pori kecil. Gambar dari famili Crepidotaceae
Spesies : L. cristata dapat dilihat pada lampiran 7. Keanekaragaman
jenis Jamur dari famili Crepidotaceae,
ditemukan satu genus yaitu Crepidotus
41
JURNAL Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol.7 No.1 Juli 2021 35-48

memiliki karakteristik tudung cembung cokelat kusam sampai cokelat kekuningan


berbentuk seperti kipas dengan ukuran 2,1 cm. dengan tepi buram. Memiliki badan buah
Tidak memiliki tangkai, berwarna putih berwarna gelap, dengan keseluruhan tubuhnya
kecoklatan. Memiliki jarak lamela yang berwarna cokelat. Biasanya tumbuh melekat di
medium, dan menempel pada kayu lapuk. tanah. Memiliki bau seperti daun geranium.
Klasifikasi genus Crepidotus: Gambar dari famili Inocybaceae dapat dilihat
Kingdom: Fungi pada lampiran 9. Famili Inocybaceae
Divisi : Basidiomycota ditemukan satu genus yaitu Inocybe, memiliki
Kelas : Agaricomycetes Tudung berbentuk sedikit melengkung,
Ordo : Agaricales berukuran 1,5 cm, permukaan tudung sedikit
Famili : Crepidotaceae berstruktur dengan warna tudung putih
Genus : Crepidotus keabuan. Jarak antar lamela renggang. Bentuk
Spesies : Crepidotus sp. tangkai silindris dengan panjang 1,7 cm.
Tumbuh pada kayu bertanah dan memiliki
Famili Psathyrellaceae rata-rata rhizomorf. Adapun Klasifikasi genus Inocybe:
memiliki tinggi 3 cm dengan tekstur tubuh yang Kingdom: Fungi
rapuh dan mudah rusak. Jamur dalam famili ini Divisi : Basidiomycota
biasanya tumbuh di tanah atau ranting-ranting Kelas : Agaricomycetes
yang sudah mati, atau juga tumbuh di pohon Ordo : Agaricales
yang sudah ditebang. Kelompok Jamur ini Famili : Inocybaceae
kebanyakan memiliki tudung yang tipis serta Genus : Inocybe
kecil dan tidak memiliki aroma. Gambar dari Spesies : I. geophylla
famili Psathyrellaceae dapat dilihat pada
lampiran 8. Keanekaragaman jenis Jamur dari Famili Bolbitiaceae memiliki spora
famili Psathyrellaceae, ditemukan satu genus berwarna cerah, dengan spora yang memiliki
yaitu Coprinellus, memiliki tudung berbentuk pori apikal yang berbeda. Jamur ini sering
seperti topi berukuran 0,7 cm. Permukaan ditemukan di sampah-sampah organik. Gambar
tudung halus namun ada juga yang berstruktur dari famili Bolbitiaceae dapat dilihat pada
dengan warna putih, krem atau abu-abu pada lampiran 10. Famili Bolbiticeae ditemukan satu
bagian tudungnya. Memiliki lamela yang rapat genus yaitu Conocybe yang memiliki ciri-ciri
atau renggang. Tangkai berbentuk silindris memiliki Tudung berbentuk mengerucut tinggi,
berwarna putih dengan panjang 0,8 cm. berukuran 3 cm, permukaan tudung memiliki
Tumbuh pada pelepah tangkai dan tanah. benang-benang halus, warna tudung
Klasifikasi genus Coprinellus: kecoklatan. Jarak antara lamela renggang.
Kingdom: Fungi Bentuk tangkai silindris dengan panjang 6,9
Divisi : Basidiomycota cm. Tumbuh pada kayu lapuk dan memiliki
Kelas : Agaricomycetes rhizomorf. Klasifikasi genus Conocybe:
Ordo : Agaricales Kingdom: Fungi
Famili : Psathyrellaceae Divisi : Basidiomycota
Genus : Coprinellus Kelas : Agaricomycetes
Spesies : C. micaceus, C. floculoccus, Ordo : Agaricales
Coprinelus sp. Famili : Bolbiticeae
Genus : Conocybe
Famili Inocybaceae memiliki ukuran Spesies : C. tenera
kecil sampai sedang, fibrillous atau topi
bersisik, memiliki batang, lamelanya berwarna
42
Keanekaragaman
JURNAL Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol.7 No.1 Juli 2021 35-47 Jamur Makroskopis Di Jalur Pendakian Kawah…
Aip Muhammad Irpan Dan Dimas Prasaja
Famili Physalariaceae memiliki tubuh Kelas : Agaricomycetes
buah dengan tudung dan tangkai. Menurut Ordo : Agaricales
Tjitrosoepomo (2009), famili dari jenis Jamur Famili : Cortinariaceae
ini memiliki ciri-ciri yaitu biasanya hidup pada Genus : Gymnopilus
daerah yang beriklim tropis, memiliki cara Spesies : Gymnopilus sp.
hidup sebagai saprobik, tumbuh pada kayu
lapuk dan sebagian hidup tanah yang Famili Auriculariaceae memiliki tekstur
mengandung humus (teresterial). Gambar dari badan buah seperti gelatin dan kebanyakan
famili Physalariaceae dapat dilihat pada tumbuh di kayu mati. Jamur dalam famili ini
lampiran 11. Jenis jamur dari famili memiliki bentuk yang mencolok, contohnya
Physalacriaceae yang ditemukan yaitu genus seperti kuping dengan permukaan spora yang
Oudemansiella. Tudung berbentuk setengah halus dan adapun yang berduri. Gambar dari
lingkaran, berukuran 2-2,7 cm dengan famili Auriculariaceae dapat dilihat pada
permukaan halus dan berwarna kecoklatan. lampiran 13. Jenis Jamur dari famili
Jarak antara lamela renggang. Bentuk tangkai Auriculariaceae yang ditemukan yaitu genus
silindris dengan panjang 3-3,5 cm. Biasanya Auricularia. Tudung berbentuk seperti kuping,
tumbuh pada kayu yang lapuk. Selain itu, Jamur berukuran sekitar 0,5-3 cm, memiliki tekstur
pada genus ini juga memiliki cincin dan yang lembek seperti agar-agar dengan
rhizomorf. Klasifikasi genus Oudemansiella: permukaan berbulu dan berwarna coklat
Kingdom: Fungi kemerahan. Biasanya Jamur ini hidup dengan
Divisi : Basidiomycota menempel pada batang kayu. Klasifikasi genus
Kelas : Agaricomycetes Gymnopilus:
Ordo : Agaricales Kingdom: Fungi
Famili : Physalacriaceae Divisi : Basidiomycota
Genus : Oudemansiella Kelas : Agaricomycetes
Spesies : O. Mucida Ordo : Agaricales
Famili : Auriculariaceae
Famili Cortinariaceae biasanya Genus : Auricularia
memiliki diameter 4-8 cm dengan bentuk yang Spesies : A. Nigricans
datar namun ada juga yang mengembang dan
bertekstur halus pada tudungnya. Jamur ini Famili Ganodermataceae memiliki ciri-ciri
memiliki warna jingga hingga coklat dan pada yang hampir sama seperti famili Marasmiaceae
bagian pinggirnya berwarna lebih terang. Jamur memiliki basidioma abadi atau tahunan.
ini bianya hidup di batang pohon yang sudah Permukaan pileus keras, berkerak, bergerigi,
mati. Gambar dari famili Cortinariaceae dapat atau berlekuk seperti kulit. Jamur ini juga
dilihat pada lampiran 12. Jenis Jamur dari tergolong kedalam Jamur perusak kayu,
famili Cortinariaceae yang ditemukan yaitu sebagian besar menempel pada pohon yang
genus Gymnopilus. Tudung berbentuk datar, masih hidup. Gambar dari famili
berukuran 5,8 cm dengan permukaan yang Ganodermataceae dapat dilihat pada lampiran
halus dan berwarna kuning kecoklatan. Jarak 14. Jenis Jamur dari famili Ganodermataceae
antara lamela renggang. Bentuk tangkai yang ditemukan dapat dilihat pada tabel 5.
silindris dan bercabang dengan panjang 3 cm.
Biasanya Jamur ini tumbuh di kayu yang lapuk. Table 4. Diversity of Fungi from the family
Klasifikasi genus Gymnopilus: Agaricaceae
Table 4. Diversity of Fungi Species from
Kingdom: Fungi Agaricaceae family
Divisi : Basidiomycota
43
JURNAL Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol.7 No.1 Juli 2021 35-48

No Genus Spesies Genus Trametes memiliki tudung


1 Amauroderma Amauroderma sp. berbentuk cembung setengah lingkaran,
2 Ganoderma Ganoderma sp. 1 berukuran 10 cm, permukaan atas berwarna
Ganoderma sp. 2
hitam gelap dan memiliki warna putih dibagian
Ganoderma tsugae
tepinya. Permukaan bawah berpori dan
Genus Amauroderma memiliki berwarna merah muda. Tumbuh di kayu lapuk.
karakteristik tudung berbentuk cekung, Klasifikasi genus Trametes:
berukuran 6,1 cm, permukaan atas bertekstur Kingdom: Fungi
garis dan berwarna merah kecoklatan. Divisi : Basidiomycota
Permukaan bawah halus dan berwarna putih. Kelas : Agaricomycetes
Tangkai berbentuk silindris dengan panjang 2,8 Ordo : Agaricales
cm. Tumbuh di pohon dan memiliki cincin serta Famili : Polyporaceae
rhizomorf. Klasifikasi genus Oudemansiella: Genus : Trametes
Kingdom : Fungi Spesies : T. Versicolor
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes Genus Coriolus memiliki bentuk tudung
Ordo : Agaricales tidak beraturan, berukuran 5 cm. Pada bagian
Famili : Ganodermataceae permukaan atas berundak dan berwarna hijau
Genus : Amauroderma dan krem. Permukaan bawah berpori dengan
Spesies : Amauroderma sp warna krem. Biasanya Jamur ini tumbuh di
kayu yang lapuk. Adapun klasifikasi genus
Genus Ganoderma tudung berbentuk setengah Coriolus menurut (Arjun & Ramesh, 1982):
lingkaran, ukuran berkisar antara 1,4-8 cm, Kingdom: Fungi
sebagian besar berwarna coklat gelap. Divisi : Basidiomycota
Permukaan atas kasar dan permukaan bawah Kelas : Agaricomycetes
berpori. Menempel pada batang pohon. Ordo : Agaricales
Klasifikasi genus Gymnopilus. menurut (Karst, Famili : Polyporaceae
1881): Genus : Coriolus
Kingdom: Fungi Spesies : C. Versicolor
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes Jamur pada famili Russulaceae memiliki
Ordo : Agaricales tekstur yang tebal berdaging dan kebanyakan
Famili : Ganodermataceae dapat dikonsumsi. Jamur ini memiliki warna
Genus : Ganoderma yang bermacam-macam, mulai dari putih,
Spesies : G. tsugae dan Ganoderma sp. kuning, cokelat, merah muda, jingga
kemerahan dan ungu kebiru-biruan, dan bahkan
Famili Polyporaceae memiliki ciri-ciri, hijau. Jamur ini bersimbiosis dengan pohon
basidiocarp dapat berupa suatu kerak, suatu atau semak. Gambar dari famili Russulaceae
papan atau suatu payung. Basidiokarp yang tua dapat dilihat pada lampiran 16. Jenis Jamur dari
biasanya kuat, gabus atau kayu (Dwidjoseputro, famili Russulaceae yang ditemukan dapat
1976). Gambar dari famili Polyporaceae dapat dilihat pada tabel 6.
dilihat pada lampiran 15. Jenis Jamur dari
Tabel 6. Keanekaragaman Jenis Jamur dari famili
famili Polyporaceae yang ditemukan yaitu
Russulaceae
genus Trametes dan Coriolus.
Table 6. Diversity of Fungi Species from
Russulaceae family
44
Keanekaragaman
JURNAL Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol.7 No.1 Juli 2021 35-47 Jamur Makroskopis Di Jalur Pendakian Kawah…
Aip Muhammad Irpan Dan Dimas Prasaja
No Genus Spesies Ordo : Agaricales
1 Russula Russula sp. Famili : Russulaceae
2 Lactarius Lactarius sp. Genus : Stereum
3 Stereum Stereum ostrea Spesies : S. ostrea

Genus Russula memiliki tudung Famili Hymenochaetaceae memiliki


berbentuk payung, berukuran 5,5 cm, bentuk yang kaku dengan warna abu-abu pada
permukaannya halus dan berwarna ungu muda bagian permukaannya dan warna abu-abu muda
serta putih di bagian pinggirnya. Jarak antar pada tubuh buah yang dapat berubah menjadi
lamela renggang. Bentuk tangkai silindris hitam dan mengembang ketika Jamur sudah
dengan panjang 4,5 cm. Jamur ini biasanya tua. Jamur pada famili ini memiliki lebar hingga
tumbuh dengan melekat di tanah. Klasifikasi 40 cm dengan ketebalan 20 cm. Jamur ini
genus Russula: bersifat parasit yang hidup di pohon, contohnya
Kingdom: Fungi yaitu pada pohon jenis Salix. Gambar dari
Divisi : Basidiomycota famili Hymenochaetaceae dapat dilihat pada
Kelas : Agaricomycetes lampiran 17. Jenis Jamur dari famili
Ordo : Agaricales Hymenochaetaceae yang ditemukan yaitu dari
Famili : Russulaceae genus Phellinus, memiliki tudung berbentuk
Genus : Russula lingkaran dengan ukuran 21 cm, permukaan
Spesies : Russula sp. atasnya memiliki tekstur yang keras dan
berwarna hitam. Pada permukaan bawahnya
Genus Lactarius, tudung berbentuk memiliki pori yang berwarna putih. Biasanya
payung, berukuran 3 cm, permukaannya halus tumbuh di kayu lapuk. Adapun klasifikasi
dan berwarna coklat keabuan dengan bintik genus Phellinus:
putih. Jarak antar lamela renggang. Bentuk Kingdom: Fungi
tangkai silindris dengan panjang 3,5 cm. Jamur Divisi : Basidiomycota
ini biasanya tumbuh di kayu. Adapun Kelas : Agaricomycetes
klasifikasi genus Lactarius: Ordo : Agaricales
Kingdom: Fungi Famili : Hymenochaetaceae
Divisi : Basidiomycota Genus : Phellinus
Kelas : Agaricomycetes Spesies : P. igniarius
Ordo : Agaricales
Famili : Russulaceae Famili Dacrymycetaceae, memiliki
Genus : Lactarius tekstur yang kenyal pada tubuh buah yang
Spesies : Lactarius sp. berwarna kuning, namun dalam cuaca yang
kering warnanya akan lebih jingga. Jamur ini
Genus Stereum memiliki tudung memiliki bentuk seperti tanduk yang
berbentuk bulat tidak beraturan dengan bentuk melengkung, tumpul atau runcing dan pada
seperti kipas, berukuran 1-7 cm, permukaan bagian ujungnya jarang sekali yang bercabang.
atas dan bawah memiliki tekstur yang keras dan Biasanya Jamur ini memiliki tinggi 2 hingga 12
memiliki warna merah dengan warna kuning cm. Habitat dari Jamur ini yaitu pada batang-
dibagian tepi. Biasanya tumbuh pada batang batang yang membusuk dan kadang-kadang
pohon. Klasifikasi genus Stereum: pada tumbuhan runjung. Gambar dari famili
Kingdom: Fungi Dacrymycetaceae dapat dilihat pada lampiran
Divisi : Basidiomycota 18. Jenis Jamur dari famili Dacrymycetaceae
Kelas : Agaricomycetes yang ditemukan yaitu dari genus Calocera.
45
JURNAL Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol.7 No.1 Juli 2021 35-48

Memiliki bentuk seperti tanduk dengan panjang tempat yang cocok sebagai habitat tumbuhnya
2-3 cm berwarna coklat dan tumbuh di batang Jamur.
kayu lapuk. Klasifikasi genus Calocera:
Kingdom: Fungi IV. KESIMPULAN
Divisi : Basidiomycota Berdasarkan penelitian yang dilakukan di
Kelas : Agaricomycetes jalur pendakian Kawah Ratu TNGHS,
Ordo : Agaricales ditemukan 59 spesies jamur makroskopis dari 2
Famili : Dacrymycetaceae divisi yang berbeda, yaitu divisi Ascomycota
Genus : Calocera yang meliputi satu famili dan divisi
Spesies : C. cornea Basidiomycota meliputi 19 famili. Jenis Jamur
terbanyak yang ditemukan berasal dari famili
Famili Xylariaceae menurut O'Reilly Marasmiaceae. Kondisi lingkungan di kawasan
(2011) memiliki ciri-ciri berupa diameter yang ini mendukung tumbuhnya aneka Jamur
berkisar antara 1-3 cm, dengan tinggi 3-8 cm. makroskopis.
Pada bagian permukaan atas memiliki warna
putih atau keabu-abuan dan tertutup konidia V. SARAN
selama tahap aseksual, kemudian menjadi . Perlu adanya pendekatan molekuler
sedikit bergranulasi dan berwarna gelap, untuk penelitian selanjutnya, termasuk dalam
biasanya Jamur yang berwarna coklat menjadi kegiatan koleksi dan isolasi pada setiap spesies
hitam. Jamur pada famili ini biasanya hidup di jamur yang ditemukan, sehingga penelitian lain
batang pepohonan yang sudah mati, namun ada dapat melanjutkan hingga ke tahap peluang
juga yang hidup di batang pohon yang masih bioprospeksi untk alternatif obat maupun dunia
hidup. Jamur ini memiliki peran dalam industri.
pembusukan kayu. Gambar dari famili
Xylariaceae dapat dilihat pada lampiran 19. DAFTAR PUSTAKA
Jenis Jamur dari famili Xylariaceae yang
Arjun, K. S. dan P. S. Ramesh, 1982, A Textbook of
ditemukan yaitu dari genus Xylaria, memiliki
Botany : Thallophyta (Algae, Fungi,
ciri-ciri bentuk silindris panjang dan pada Bacteria, Virus, Lichen), Vol 1, Edisi Rev
ujungnya berbentuk seperti tanduk dengan Ke-8, Ratan Prakasan Mandir Educational
warna putih dan hitam. Adapun klasifikasi And Unversity Publisher, Delhi, Hal 191
genus Xylaria: Birsyam, Inge. L. 1992. Botani Tumbuhan Rendah.
Kingdom: Fungi Bandung:ITB
Divisi : Ascomycota Dwidjoseputro, D. 1976. Pengantar Mikologi.
Kelas : Sordoriomycetes Penerbit Alumni: Malang.
Ordo : Agaricales Karst, P. 1881. Morphological and genetic
Famili : Xylariaceae characteristics of different collections of
ganoderma P. Karst. Species: 247-252
Genus : Xylaria
Hidayat, I. 2010. Benarkah Indonesia Memiliki
Spesies : X. polimorpa dan Xylaria sp.
Keragaman Jenis Jamur yang Tinggi?.
Bogor: Research Center For Biology-
Rerata suhu di lokasi penelitian 22oC. Cibinong Science Center.
Menurut Suharna (1993), suhu optimum untuk Juminarti, L. 2011. Keanekaragaman Jenis Jamur
pertumbuhan Jamur kisaran 20oC-35oC dengan Kayu Makroskopis dalam kawasan Hutan
kelembapan udara 70%-100%, dan kisaran Adat Pengajit Desa Sahan Kecamatan Seluas
intensitas cahaya antara 380-720 Lux. Hal ini Kabupaten Bengkayang. Fakultas
menunjukan lokasi penelitian merupakan Kehutanan, Universitas Tanjungpura,
Pontianak.
46
Keanekaragaman
JURNAL Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol.7 No.1 Juli 2021 35-47 Jamur Makroskopis Di Jalur Pendakian Kawah…
Aip Muhammad Irpan Dan Dimas Prasaja
Molina, R., D. Pilz, J. Smith, S. Dunham, T. of University of Sumatera Utara, Tongkoh
Dreisbach, T. O’Dell, dan M. Castellano. Village, Karo District, North Sumatra
2001. Conservation and Management of Province. Jurnal Universitas Sumatera
Forest Fungi in The Pacific Northwestern Utara: Medan.
United States: An Integrated Ecosystem Santa Dewi Bornok Mariana Tampubolon. 2013.
Approach. Cambridge University Press. Keanekaragaman Jamur Makroropis Di
Cambridge. Hutan Pendidikan Universitas Sumatera
Muzayyinah. 2005. Keanekaragaman Tumbuhan Utara Desa Tongkoh Kabupaten Karo
Tak Berpembuluh. Padang: Andalas Sumatera Utara. Di akses tanggal 30 juli
University Press. 2013.
O'Reilly, Pat. 2011. Fascinated by Fungi - Revised, Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif
enlarged 2nd edition. California: O'Reilly Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta.
Media. Suharna, Nandang. 1993. Keberadaan
Pacioni, Giovanni.1982. Simon & Schhusters’s Basidiomycetes di Cagar Alam Batimurung,
Guide to Mushrooms. Barcelona:Publised by Karaenta dan Sekitarnya Maros, Sulawesi
Grijalbo. Selatan.
Rugayah, E.A.Widjaja, dan Praptiwi (eds.). 2004. http://repository.usu.ac.id/bitstream/
Pedoman Pengumpulan Data 123456789/ 19923/1 , diakses 27 Agustus
Keanekaragaman Flora. Bogor: Pusat 2013).
Penelitian Biologi. Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Taksonomi
Santa Dewi Bornok Mariana Tampubolon., Budi Tumbuhan. Yogjakarta:Gadjah Mada
Utomo., Yunasfi. 2015. The Diversity of University Press.
Macroscopic Fungi in The Education Forest

47
JURNAL Penelitian Ekosistem Dipterokarpa Vol.7 No.1 Juli 2021 35-48

48

Anda mungkin juga menyukai