sefnihendris@yahoo.co.id
saryono_ur@yahoo.com
ABSTRAK
Fungi LBKURCC43 merupakan fungi endofit yang diisolasi dari umbi tanaman dahlia berbunga ungu
(Dahlia variabilis) di Padang Panjang, Sumatera Barat. Identifikasi secara morfologi isolat tersebut telah
dilakukan dan hanya mengidentifikasi pada tingkat genus. Identifikasi secara molekuler dengan
menggunakan DNA adalah identifikasi spesies yang lebih tepat digunakan. Sebelum dilakukan analisis
filogenetik secara molekuler berdasarkan sekuens DNA ribosomal pada daerah ITS-1 dan ITS-2,
dilakukan ekstraksi DNA dan amplikasi PCR ITS rDNA yang baik untuk sekuensing. DNA kromosomal
diisolasi menggunakan kit Wizard Genomic Purification ex Promega Co (Madison, USA) dari sel miselia
berumur tiga hari. Hasil penelitian menunjukkan bahwa DNA berhasil diisolasi dari miselia yang berumur
tiga hari sebelum terbentuk spora dan jumlah yang cukup tinggi untuk PCR. DNA kromosomal fungi
LBKURCC43 memiliki BM (berat molekul) 10.294 pb. ITS rDNA berhasil diamplifikasi dengan PCR
menggunakan pasangan primer ITS5 dan ITS4, suhu annealing untuk 440C dan menghasilkan produk
PCR dengan berat molekul 455 pb. Hasil analisis filogenetik daerah ITS-1, ITS-2 dan 5,8S rDNA dari
genom fungi LBKURCC43 menunjukkan bahwa spesies dari fungi LBKURCC43 adalah Hanseniaspora
uvarum dengan kemiripan identitas mencapai 97%.
FMIPA‐UMRI 1
Vol. 5 No. 2, Mei 2015 Jurnal Photon
terhadap Escherichia coli dan Staphlococcus Penelitian ini akan dilakukan suatu
aureus setelah di inkubasi hingga hari ke-20 dan identifikasi yang tepat berdasarkan sekuens
hasil uji fitokimia menunjukkan bahwa Fungi DNA ribosomal pada daerah ITS (Internal
LBKURCC43 positif mengandung saponin
Transcribed Spacer) yang dilengkapi dengan
(Fitriyah, 2013). Senyawa saponin memiliki
peran alami dalam tanaman sebagai pelindung analisis filogenetik mengenai Fungi tersebut.
terhadap patogen dan hama (Turk, 2005). Wiese dkk (2011) mengatakan bahwa untuk
Identifikasi fungi LBKURCC43 telah mengidentifikasi spesies Fungi dapat digunakan
dilakukan secara morfologi berupa warna, sekuens daerah ITS-1 dan ITS-2 rDNA-nya.
diameter koloni, dan pigmen koloni. Hal ini
lebih tepat untuk identifikasi hingga tingkat 2. METODOLOGI PENELITIAN
genus, dan belum dapat memberikan kepastian
Kultur fungi LBKURCC41 dari umbi
untuk identifikasi pada tingkat spesies.
dahlia berbunga kuning koleksi Laboratorium
Identifikasi morfologi tersebut belum
Biokimia-FMIPA, Universitas Riau yang
memberikan kepastian spesies maupun
diisolasi dari umbi Dahlia variabilis yang
hubungan kekerabatan dengan spesies. Oleh
diambil di Padang Luar, Sumatera Barat. Media
karena itu perlu dilakukan suatu cara identifikasi
SDA (Sabouraud 4% dextro agar) keluaran
yang lebih tepat berdasarkan sekuens DNA
Merck. Litikase keluaran SIGMA-Aldrich
ribosomal (rDNA) pada daerah ITS (Internal
Chemical Co.St. Louis, USA(Nomor catalog L-
Transcribed Spacer) (Hutapea, 2007). Secara
2524), larutan Ethidium Bromide keluaran Bio-
ekstensif metode ini digunakan untuk
rad, 10 mg/ml (Nomor catalog 161-0433), Kit
mengetahui basa-basa nukleotida informasi total
Wizard genomic Purification keluaran Promega,
genom dalam suatu sel atau organisme (Muslim,
Madison, Wi, USA (Nomor catalog A-1120), 1
2003). Daerah ITS tersebut harus diamplikasi
Kb DNA Ladder keluaran Promega, Madison,
terlebih dahulu sebelum dilakukan sekuens ITS
WI, USA (Nomor catalog G-5711), sebagai
rDNA untuk identifikasi spesies Fungi. Ada dua
standar DNA. Go Taq TM PCR Core system I
daerah ITS rDNA yang bersifat diagnostik yang
keluaran Promega,USA (No. Kat. M7660),
dapat digunakan untuk identifikasi spesies fungi,
untuk reaksi amplifikasi DNA. Primer-primer
karena memiliki keragaman tinggi. Kedua
ITS1, ITS2, ITS3, ITS4, dan ITS5 produksi PT.
daerah tersebut adalah ITS-1 dan ITS-2
Sentra Biosains Dinamika, Jakarta sesuai dengan
(Druzhinina dkk., 2005). Verifikasi hasil
sekuens yang dipublikasi oleh White dkk.,
pemeriksaan morfologi dan identifikasi fungi di
(1990), Buffer tris-base, EDTA, CH3COOH,
tingkat spesies, dapat dilakukan dengan analisis
HCL, NaOH, bromphenol blue, dan Gel
filogenetika menggunakan sekuens ITS-1 dan
Agarosa.
ITS-2 gen DNA ribosomal (rDNA) lainnya.
Kultur fungi LBKURCC 41 dari umbi
Dalam kebanyakan kasus, data sekuens dan
hubungan filogenetika memungkinkan dahlia berbunga kuning, diremajakan pada
identifikasi pada tingkat spesies (Wiese dkk. media pertumbuhan. Isolasi DNA dilakukan
2011). dengan metode kit Wizard genomic yang
Isolasi DNA merupakan tahap pertama dari menggunakan enzim litikase dan bahan-bahan
berbagai teknologi analisis DNA. Isolasi DNA dari Kit Wizard genomic DNA purification
diperlukan untuk mendapatkan DNA murni yang (Promega). Hasil ekstrasi DNA kemudian
akan digunakan untuk amplifikasi Polimerase
dielektroforesis dengan menggunakan gel
Chain Reaction (PCR). Amplifikasi DNA
menggunakan PCR di daerah ITS rDNA dari agarosa 0.8% dan pemisahan DNA tersebut
templat DNA kromosomal diperlukan untuk difoto dengan menggunakan camera digital Sony
memudahkan penentuan sekuens DNA ITS Cyber-shot DSC- W610 14,1 megapixels. DNA
tersebut. Hal ini disebabkan bila tidak dilakukan yang berhasil diisolasi ditentukan berdasarkan
amplifikasi, maka sekuens DNA kromosomal pita DNA yang terlihat dan akan dijadikan
lain akan mengganggu penentuan sekuens ITS
templat pada amplifikasi dengan metode
rDNA. Daerah ITS rDNA hanya mencakup
0,0002% dari keseluruhan kromosom, jadi bila Polymerase Chain Reaction (PCR). Untuk
tidak dilakukan amplifikasi daerah DNA yang menentukan sekuens daerah ITS-1 dan ITS-2
akan di sekuens, gangguan sekuens lain terlalu digunakan primer ITS-4 dan ITS- 5, maka akan
besar. dicoba pasangan primer ITS lain yang cocok.
2 FMIPA‐UMRI
Jurnal Photon Vol. 5 No. 2, Mei 2015
FMIPA‐UMRI 3
Vol. 5 No. 2, Mei 2015 Jurnal Photon
dilakukan dengan mengunakan jasa sekuensing Verifikasi untuk daerah ITS-1 rDNA dengan
pada Lembaga Sekuensing Eijkman di Jakarta. pasangan primer ITS5 dan ITS2, maka ITS5
Data yang diperoleh diverifikasi secara manual menjadi forward dan ITS2 menjadi reverse. Pada
mengacu pada spektrogram, dengan membaca
daerah ITS-2 rDNA, ITS3 menjadi forward dan
puncak-puncak.
Spektrogram hasil sekuensing memiliki ITS4 menjadi reverse. Proses ini dilakukan pada
4 warna yaitu merah untuk Timin (T), warna ketiga sampel LBKURCC40, LBKURCC41,
biru untuk Citosin (C), warna hitam untuk dan LBKURCC43. Untuk mempermudah proses
Guanin (G), dan warna hijau untuk Adenin verivikasi dilakukan dengan penggunakan
(Lampiran 2). Setelah dilakukan pembacaan perangkat lunak (software) Bioedit. Data-data
secara visual, kemudian hasil pengurutan urutan DNA hasil pairwaise aligment pada
dicocokkan secara manual dalam arah yang
program Bioedit dapat dilihat masing-masing
berlawanan dari kedua rantai DNA dengan
tujuan verifikasi. pada gambar 4.
Gambar. 4 Urutan DNA LBKURCC43 hasil verifikasi pada program Bioedit
TGGAAGTAAAAGTCGTAACAAGGTCTCTCATCGTAGGTGAACCCTGCGGAAGGATCATTAACATAATATTCTTA
CACAGCTGTTTTTTTACAACAAAACAAATCTATCTAAAAACAATTCTTTACAAGAAATTCTTAAAACTTTCAAC
AACGGATCTCTTGGTTCTCGCATCGATGAAGAACGCAGCGAAATGCGATACGTAATACGAATCGCAGCTCTCG
GAATCATCGAATCTTTGAACGCACATTGCACCATTGGGTATTCCCAATGGTATGCTTGTTTGAGCGAATACTTCC
CTAATCCTCACGGATTGTATTGTGTTTGCACGAAAATAATGACGACAGTACTCTACAAAACGGTACCGTCAGTA
CACTCATTTTTTTTCCTCAAATCAAGTAGGACTACCCGCTGAACTTAAGCATATCAATAAGCGGAGGAATCTAA
GGTTGACCTCGGATCAGGTAGGAATACCCGCTGAACTTAAGCATATCAATAAGCGGAGGA
d. Analisis filogenetik pada sekuens daerah tanggal 29 Agustus 2014. Hasil penyejajaran
ITS-1 dan ITS-2 rDNA dengan program Clustal X versi 2.09, generasi
Analisis sekuens daerah ITS-1 5,8S rDNA dan pohon N.J Bootstrapping ditampilkan software
ITS-2 LBKURCC40 dibandingkan terhadap TreeView sebagai pohon dendogram dan
daerah yang sama yang dimiliki 7 galur filogram tak berakar yang ditunjukkan di
Saccharomyces, dan kerabat dekat yang diakses Gambar 4 dan Gambar 5.
pada data GenBank NCBI (tabel 1), pada
Tabel. 1 Nama spesies, kode akses dan referensi dari basis data Gen Bank NCBI yang digunakan untuk menentukan
hubungan filogenetik terhadap jamur LBKURCC43.
Kode Akses % Identitas
Nama spesies Strain Referensi
Gen Bank hasil BLAST
Kodamaea ohmeri FJ215865.1 - 99 %
Pichia ohmeri AY168786.1 ST-3 Wang.,(2002) 99 %
Hanseniaspora uvarum DQ666349.1 WZ1 Hiringthugoda dkk.,(2006) 97 %
Pichia guillermondi FM178323.1 - Serena, C.,(2009) 99%
Kodamaea anthophila HM156510.1 CBS 8494 Groenewald dkk.,(2011) 96%
Saccharomy cetales EF060692.1 LM378 Mahdi dkk,.(2008 97 %
4 FMIPA‐UMRI
Jurnal Photon Vol. 5 No. 2, Mei 2015
9742
Kodamaea anthophila HM156510.1
TRICHOTOMY 10000
Sporothrix schencki AB122052.1
Saccharomycetales sp EF060692.1
9992
Kodamaea ohmeri FJ215865.1
6384
9742
Kodamaea anthophila HM156510.1
TRICHOTOMY 10000
Saccharomycetales sp EF060692.1
9992
Kodamaea ohmeri FJ215865.1
6384
FMIPA‐UMRI 5
Vol. 5 No. 2, Mei 2015 Jurnal Photon
LBKURCC43 terbaca dengan menggunakan bootstrapping yang tinggi dengan 10000 kali
ITS5 (forward) maupun ITS4 (reverse). pengulangan pada tiap percabangannya. Jadi
Sedangkan subkluster B merupakan kerabat dapat diprediksikan kemungkinan besar kerabat
dekat dari Kodamaea anthophila dan Sporohtrix
dekat pada masing-masing spesies.
schencki serta subkluster C merupakan kerabat
dekat dari Saccharomyceteles sp dan Kodamaea
ohmeri. DAFTAR PUSTAKA
Penyejajaran jamur LBKURCC43 pada Chalutz, E. and Wilson, C. L. 1990. Postharvest
ke-5 galur dengan tes Bootstrap N-J tree biocontrol of green and blue mold and sour
dilakukan pengulangan 10000 kali ubtuk rot of citrus by Debaryomyces hansenii.
menguji kebenaran percabangan dan pohon
Plant Dis, 74: 134-137.
filogenetika. Angka percabangan antara jamur
LBKURCC43 dengan Haseniaspora uvarum Ding, T., Jing, T., & Zhou, J. 2010. Evaluation
sebesar 8113 pada subkluster B, artinya angka of antimicrobial activity of endophytic
percabangannya berada diatas 50% (cukup fungi from Camptotheca acuminata
tinggi. Jadi galur ini merupakan kerabat yang (Nyssaceae). Journal Genetics and
sangat dekat dan kedua sekuens DNA memiliki Molecular Research 9 (4): 2104-2112
kesamaan namun strain berbeda. Druzhinina, I. S., Monika, K.Z., Ismail, A.,
Pada saat dilakukanya analisis BLAST
Jaklitsch, W., Mullaw, T., Samuels, G.J.,
menunjukkan kemiripan dengan kelompok
and Kubicek, C. P. 2012. Molecular
khamir yaitu Hanseniaspora uvarum. Dimana
phylogeny and species delimitation in the
jamur Hanseniaspora uvarum ini dikategorikan
section Longibrachiatum of Trichoderma.
khamir dalam filum Ascomycota dan
Fungal Genetics and Biology 49 (2012)
Basidiomycota. Beberapa khamir dilaporkan
358–368.
dapat menghambat patogen tanaman, khusunya
Fitriyah, D. 2013. Penentuan Media Optimum
patogen yang berada di dalam buah dan sayuran,
Produksi Senyawa Antimikrob Dari Jamur
serta beberapa produk komersial lainnya
Endofit Tanaman Dahlia (Dahlia
(Janisiewicz dan Korsten, 2002). Diketahui
variabilis). Tesis. Jurusan Kimia FMIPA.
bahwa Hanseniaspora uvarum dapat digunakan
Universitas Riau. Pekanbaru.
untuk mengendalikan berbagai patogen
Huang, W.Y., Cai, Y.Z., Hyde, K.D., Corke, H.,
penyebab pembusukan pada jeruk, buah pome,
& Sun, M. 2007. Endophytic fungi from
dan tomat (Chalutz & Wilson, 1990).
Nerium oleander L (Apocynaceae) main
4. KESIMPULAN constituents and antioxidant activity. World
Dari hasil penelitian tentang analisis Journal of Microbiology and Biotechnology
filogenetik dapat disimpulkan bahwa isolat DNA 23:9:1253-1263.
Fungi endofit LBKURCC43 memiliki 10.294 Janisewicz, W. J., Korsten, L. 2002. Biological
pb. Daerah rDNA yang mengandung ITS-1, 5,8S control of postharvest diseases of fruits.
rDNA dan ITS-2 dari genom Fungi dapat Annual Review of Phytopathology. Vol.
diamplikasi dengan PCR menggunakan 40: 411-441.
pasangan primer ITS4 dan ITS5. Hasil amplikasi
Kumala, S., Agustina, E., & Wahyudi, P. 2006.
pasangan primer ini diperoleh untuk Fungi
LBKURCC43 adalah 455 pb. Uji aktivitas antimikrobial metabolit
Hasil persentasi dengan BLAST pada sekunder kapang endofit tanaman trengguli
database GenBank untuk Fungi LBKURRCC41 (Cassia fistula L). Jurnal Bahan Alam
menunjukkan bahwa sekuesn DNA Indonesia ISSN. 2 (6):46-48.
diidentifikasikan sebagai Fungi Saccharomyces Lorenita, M. 2013., Haryani, Y., Puspita, F.,
sp, yang memiliki kemiripan identifikasi 97%. Trihartomo, D., Sikumbang, S., 2013.
Pada saat hasil penjajaran dengan ke-7 galur Screening of endophytic fungi from tubers
spesies terdekat menunjukkan adanya hubungan of Dahlia variabilis. Journal of Agricultural
filogenetik antar spesies Hanseniaspora uvarum, Technology. 9(3): 565-570.
hal ini juga diperlihatkan oleh angka
6 FMIPA‐UMRI
Jurnal Photon Vol. 5 No. 2, Mei 2015
Muslim. C. 2003. Biologi Molekular Sel. UNIB Sutopo,.L. 2002. Teknologi Benih. Fakultas
Press. Bengkulu. Pertanian. Universitas Brawijya. PT. Raja
Suryadi, A.E. 2007. Ekstraksi dan uji aktivitas Grafindo Persada. Jakarta
antimikrob ekstrak umbi dahlia (Dahlia Hartutiningsih dan Utami. 1999. Manipulasi
variabilis). Skripsi. Jurusan Kimia FMIPA. KNO3 dalam upaya meningkatkan
Universitas Riau. Pekanbaru. perkecambahan biji palem merah
Turk, F.M. 2006. Saponins versus plant fungal (Chrystotachys iakka Becc). Prosiding
pathogens. Journal of Cell and Molecular Seminar Nasional Konservasi Flora
Biology 5:13-17. Nusantara. Balai Pengembangan Kebun
Weiese, J. Ohlendorf, B., Schmaljohann, R., Raya. Lembaga Ilmu Pengetahuan
Imhoff, J. S. Phylogenetic Identifacation of Indonesia. Bogor
Fungi Isolated from the Marine Sponge Mugnisjah,.W.Q dan A. Setiawan. 1990.
Tethya aurantium and Identification of therr Produksi Benih. Bumi Aksara dan Pusat
Secondary Metaboliter. Marine Drugs. 9: Antar Universitas. IPB. Bogor
516-585. Daya kecambah dan pertumbuhan Sulaiman,.F dan Gozali,.K 2004. Pengaruh
Mucuna bracteata melalui pematahan Pematahan dormansi terhadap
dormansi dan pemberian zat pengatur perkecambahan benih dan pertumbuhan
tumbuh giberalin (GA3). Jurnal Online bibit keranji (Dialium indum L.) Jurnal
Agroteknologi. Vol.2, No.2; Hal 630-644. Tanaman Tropika Vol 7 (2); Hal 78-84.
FMIPA‐UMRI 7