PENDAHULUAN
Latar Belakang
Akar merupakan bagian bawah sumbu tumbuhan yang biasanya
berkembang dibawah permukaan tanah, walaupun ada akar yang tumbuh di udara
sebagaimana ada batang yag berkembang dibawah permukaan tanah. Akan tetapi,
perbedaan dasar dalam perkembangan dan penataan jaringan-jaringan primer
dalam kedua organ tersebut senantiasa dapat dibedakan (Fahn, 1989).
Akar adalah bagian pokok yang nomor 3 (di samping batang dan daun)
bagi tumbuhan yang tubuh nya telah merpakan kormus. Akar biasanya
mempunyai sifat-sifat berikut :
1.
2.
Tidak berbuku-buku, jadi juga tidak beruas dan tidak mendukung daun-daun
atau sisik-sisik maupun bagian-bagian lainnya.
3.
4.
5.
tumbuhan berbiji terdiri dari sekumpulan sel, sedang pada Pterydophyta hanya
dari satu sel tunggal yang berbentuk pyramid tegak, yaitu sel apikal
(Tjitrosomo, 1983).
Pertumbuhan sekunder pada akar, seperti juga pada batang, terdiri atas
pembentukan jaringan pembuluh sekunder oleh cambium pembuluh dan
pembentukan periderm oleh felogen.Perisiwa itu menambah tebal sumbu akar dan
batang, dan karena itu juga dinamakan pertumbuhan sekunder yang menyebabkan
penebalan sekunder. Pertumbuhan sekunder merupakan sifat khas bagi
Gymnospermae dan Dikotyledoneae, meskipun jumlahnya senantiasa tidak sama
banyak ( Hidayat, 1995).
Sebagai organ tumbuhan, radix (akar) mempunyai beberapa fungsi pokok
sebagai berikut :
2.
3.
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari percobaan adalah untuk mengetahui dan mengenal
anatomi akar monokotil dan akar dikotil pada tanaman jagung (Zea mays L.) dan
kedelai (Glycine max L. Merril).
Kegunaan Penulisan
-
Sebagai salah satu syarat untuk dapat mengikuti praktikal test Laboratorium
Anatomi Tumbuhan Program Studi Agroekoteknologi Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara, Medan.
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Akar Monokotil
Struktur anatomi akar lebih sederhana daripada batang dan biasanya lebih
seragam, mungkin berkaitan dengan kurang bervariasinya lingkungan dalam tanah
daripada variasi lingkungan aerial.Karakteristik akar secara umum :
Memiliki rambut akar pada daerah dekat apeks akar( Harris, 2013.)
Akar monocotyledoneae dewasa biasanya berupa akar serabut dan
akar tunggang yang membentuk cabang pada sisinya.Bagian dewasa dari akar,
yang biasanya mengalami penebalan skunder, hanya berfungsi sebagai alat
pemegang pada tanah dan untuk menyimpan bahan cadangan.Pengambilan air dan
garam dilakukan oleh terutama oleh sistem akar yang masih dalam pertumbuhan
primer.Akar Gymnospermae dan Dicotyledoneae berkembang menjadi akar
tunggang dengan percabangannya. (Mulyani, 2006)
lilin
parafin yang digunakan sebagai pengganti kaca preparat, aluminium foil sebagai
wadah untuk meletakkan lelehan lilin, spritus sebagai bahan bakar bunsen,
immension oil dan congo red untuk memperjelas bagian yang diamati, xylol untuk
membersihkan lensa agar mudah diamati. Aluminium foil sebagai tempat cetakan.
Korek api sebagai sumber api untuk menghidupkan bunsen.
Adapun alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah beacker glass
sebagai wadah untuk melelehkan lilin, mikrotom untuk memotong lilin, kaki tiga
sebagai tungku untuk melelehkan lilin, bunsen sebagai alat untuk melelehkan lilin
parafin, mikroskop untuk mengamati objek yang diamati, serbet untuk membantu
mengangkat mikroskop, kain flanel untuk mengambil preparat, lampu sebagai alat
penerang pada saat pengamatn mikroskop, penyangga kaki tiga untuk menyangga,
kaca preparat sebagai media untuk meletakkan objek yang diamati, deck glass
sebagai penutup kaca preparat yang telah diletakkan potongan lilin, spatula
sebagai alat untuk mengaduk lilin parafin yang dipanaskan.
Prosedur Praktikum
Disediakan bahan dan alat yang akan digunakan untuk percobaan
Dibuat cetakan dengan bentuk kubus dari aluminium foil dengan ukuran
3cm x 3cm x 3cm.
Dipanaskan lilin parafin hingga meleleh merata dalam beacker glass sambil
diaduk menggunakan spatula.
Dimasukkan 1/3 lilin paravin kedalam aluminium foil
Dimasukkan akar tanaman ke dalam cetakan kemudian masukkan lagi lelehan
lilihan parafin hingga seluruh bagian batang tanaman tertutup 2 cm.
Diamkan cetakan lilin hingga keras/membeku
Diiris lilin dengan menggunakan mikrotom setipis mungkin.
Diambil irisan yang paling tipis dan diletakkan di atas preparat.
Ditambahkan immersion oil dan kongo red pada preparat.
Diletakkan pada meja mikroskop dan diamati anatominya.
Digambar pada buku gambar anatomi akarnya.
2.
Keterangan
2
3
1. Epidermis
2. Phloem
3. Xylem
4. Jaringan Tiang
10
3.
4.
1
2
3
4
5
6
7
11
Keterangan :
Gambar penampang melintang akar monokotil :
1 Epidermis
2 Korteks
3 Endodermis
4 Xylem
5 Parenchym
6 Phloem
7 Exodermis
Gambar penampang akar dikotil:
1 Epidermis
2 Korteks
3 Parencym
4 Endodermis
5 Pericycle
6 Xylem
7 Kambium
12
Pembahasan
Akar berfungsiuntuk menegakkan berdirinya tumbuhan dan untuk
menghisap air beserta garam garam mineral dari tanah dan menyalurkannya
kebatang.Hal tersebut sesuai dengan literatur Tjitrosomo (1983).yang menyatakan
fungsi akar ialah untuk menegakkan berdirinya tumbuhan dan untuk menghisap
air beserta garam garam mineral dari tanah dan menyalurkannya
kebatang.Seperti batang, akar mempunyai titik tumbuh diujungnya, yang pada
tumbuhan berbiji terdiri dari sekumpulan sel sedang pada pteridophyta hanya dari
satu sel tunggal yang berbentuk piramid tegak yaitu sel apikal.
Dalam percobaan praktikum ini dapat diketahui diagram atau jaringan
penampang akar monoctyledoneae pada tanaman jagung ( Zea mays L. ) terdiri
dari Epidermis akan membentuk tonjolan menjadi rambut kar yang berfungsi
untuk menyerap air dan garam, .korteks berfungsi berfungsi untuk penyimpanan.
Pada monokotil, biasanya tidak terjadi penebalan sekunder. Endodermis berfungsi
untuk mrngatur jalannya air dan garam mineral ari korteks kesilinder pusat,
xylem berfungsi menggangkut air dan phloem berfungsi sebagai menggangkut zat
hara. Hal ini sesuai dengan literatur Tjitrosomo ( 1990 ) yang menyatakan bahwa
jaringan penyusunnya monokotil terdiri epidermis, korteks, endodermis, xylem,
parenkim, phloem yang berfungsi menggangkut air dan phloem berfungsi sebagai
menggangkut zat hara.
Dalam percobaan dapat diketahui anatomi akar dikotil pada kacang kedelai
( Glycine max L. )
13
akar dan
14
meristem. Hal ini berdasarkan literature Nugroho ,dkk ( 2006 ) yang menyatakan
perbedaan atau karakteristik akar monokoil dan dikotiledon.
Rambut akar adalah tabung yang tidak bercabang yang ujungnya
membulat, terbentuk sebagai hasil pertumbuhan dari sel-sel epidermis dalam
daerah matang.rambut akar berfungsi menyerap air dan membawanya ke jaringan
penghantar didalam akar. Akar tumbuh memanjang melalui pembelahan sel i
meristem apikal, yakni daerah pertumbuhan diujung akar. Rambut-rambut akar
merupakan bagian dari suatu sistem aktif, dimana rambut-rambut yang lebih tua
hancur dan rambut-rambut baru terus menerus dibentuk. Hal ini sesuai dengan
literature George ( 1999 ) yang menyatakaan bahwa, rambut akar adalah tabung
yang tidak bercabang yang ujungnya membulat, terbentuk sebagai hasil
pertumbuhan dari sel-sel epidermis dalam daerah matang. rambut akar berfungsi
menyerap air dan membawanya ke jaringan penghantar didalam akar.
Endodermis ditandai dengan adanya garis-garis Caspari pada
dinding anticlinal. Bahan-bahan membentuk garis-garis caspari ini masih terdapat
perbedaan perbedaan pendapat karena ada yang menyatakan bahwa penebalan
ini dari lignin dan ada pula yang menyatakan dari suberin. Plasma sel terletak
terkonsentrasi / melekat pada garis-gars caspari. Hal ini sesuai dengan literatu
Napitupulu ( 1982 ) yang menyatakan bahwa caspari terdapatdi Endodermis
ditandai dengan adanya garis-garis Caspari pada dinding anticlinal.
15
Akar Dikotil
Susunan lapisan jaringan: epidermis Susunan lapisan jaringan: epidermis korteks endodermis perisikel korteks endodermis perisikel
floem xilem - empulur
16
17
Saran
Adapun pengamatan anatomi akar tanaman monokotil dan dikotil ini
Sebaiknya dalam mengamati akar tumbuhan monokotil dan dikotil digunakan
mikroskop dengan pembesaran yang lebih besar agar anatomi kedua akar tersebut
dapat terlihat lebih jelas dan lebih mendetail.
\
\
18
DAFTAR PUSTAKA
Fahn, A. 1989.Anatomi Tumbuhan.Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
George, H., 2006 . Biologi Edisi Kedua . Erlangga . Jakarta.
Harris, W. 2013.Anatomi Tumbuhan. http://repository.IPB. Diakses pada tanggal
20 Mei 2013.
Hidayat,E.B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Istitut Teknologi Bandung.
Bandung.
Lakitan,B. 1996.Fisiologi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman.Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Marwiyah, W. 2013.Bahan Ajar Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VIII Semester
1.Erlangga. Jakarta.
Mulyani,S. 2006.Anatomi Tubuhan.Kanisius.Jakarta.
Napitupulu,J.A. 2013.Pengantar Anatomi
Universitas Sumatera Utara.Medan.
Tumbuhan.Fakultas
Pertanian