Anda di halaman 1dari 7

Volume 15, Nomor 1, Januari 2019

Halaman 9–15
DOI: 10.14692/jfi.15.1.9
ISSN: 0215-7950

Kanker Batang: Penyakit Baru pada Kopi di Lampung

Stem Canker: A New Disease of coffee in Lampung

Suryo Wiyono*, Andika Septiana Suryaningsih, Ali Wafa, Efi Toding Tondok,
Bonjok Istiaji, Hermanu Tri Widodo, Widodo
Institut Pertanian Bogor, Bogor 16680

ABSTRAK

Penyakit kanker batang merupakan penyakit baru pertanaman kopi rakyat di Lampung sejak tahun
2010. Penyebab penyakit tersebut belum diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan
gejala penyakit, insidensi penyakit pada kebun terserang, dan mengidentifikasi secara morfologi dan
molekuler patogen kanker batang kopi. Semua tahapan postulat Koch dilakukan di laboratorium dan
rumah kaca. Patogen yang diisolasi diamati karakter morfologinya, yaitu bentuk dan warna koloni,
bentuk dan ukuran konidia. Identifikasi molekuler dilakukan menggunakan primer umum (ITS1 dan
ITS4) dan dilanjutkan dengan sikuensing. Gejala utama penyakit berupa kanker batang dan dieback,
serta lebih banyak pada tanaman tua. Patogen kanker batang kopi diidentifikasi sebagai Fusarium solani
yang mempunyai homologi 99% dengan F. solani KY245947.1.
Kata kunci: gejala, identifikasi, insidensi, mati pucuk.

ABSTRACT

Stem cancer is a new disease that has attacked smallholder coffee plantations in Lampung since
2010. The cause of the disease was unknown. This study aims to describe the symptoms of the disease,
the incidence of the disease in the affected plantation, and identify morphologically and molecularly the
canker pathogens of the coffee stem canker diseases. All stages of Koch’s postulate were carried out in
laboratories and greenhouses. The isolated pathogens were morphologically characterized by colony
shape and color as well as the conidia shape and size. Molecular identification was carried out by using
a general primer (ITS1 and ITS4) and followed by sequencing. The main symptoms of the disease are
stem canker and dieback, as well as more infecting older plants. Pathogen of the coffee stem canker
disease that attacks coffee plants in Lampung has been identified as Fusarium solani which has 99%
homology with F. solani KY245947.1.
Key words: dieback, identification, incidence, symptoms.

*Alamat penulis korespondensi: Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor,
Jalan Kamper, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680.
Tel: 0251-8629364, Faks: 0251-8629362, Surel: suryowi269@gmail.com

9
J Fitopatol Indones Wiyono et al.

PENDAHULUAN kopi di Tanggamus dan Lampung Barat, dan


mengidentifikasi patogennya.
Kopi merupakan salah satu komoditas
perkebunan penting bagi Indonesia. Luas area BAHAN DAN METODE
pertanaman kopi tahun 2017 ialah 1.23 juta ha
dengan volume ekspor 1.14 milyar USD pada Pengamatan Lapangan dan Pengambilan
lima tahun terakhir (Ditjenbun 2016) dan Tanaman Sakit
melibatkan 1 juta keluarga petani. Indonesia Pengamatan lapangan dilakukan di dua
menempati posisi ke-4 sebagai negara produsen lokasi kebun kopi rakyat, yaitu Desa Way
dan pengekspor kopi terbesar di dunia. Salah Ilahan Kecamatan Pulaupanggung Kabupaten
satu ancaman terhadap keberlanjutan pertanian Tanggamus, dan Desa Tugusari Kecamatan
kopi di Indonesia ialah infeksi penyakit baru. Sumberjaya Kabupaten Lampung Barat.
Tahun 2012, Tim Klinik Tanaman IPB Pengamatan lapangan ini meliputi pengamatan
melakukan kegiatan pelayanan di Kabupaten terhadap gejala dan insidensi penyakit. Gejala
Tanggamus, Lampung dan menemukan dideskripsikan dari keseluruhan tanaman
penyakit kopi yang belum pernah dilaporkan (daun, batang, dan akar).
di daerah tersebut dan di Lampung Barat. Pengamatan penyakit dilakukan dengan
Penyakit ini banyak menyerang tanaman kopi teknik transek pada kebun kopi, masing-
yang sudah tua. Gejala tampak sebagai tajuk masing dengan luas ± 5000 m2, secara diagonal
menguning dan agak layu, dieback, batang terhadap 30 pohon kopi. Gejala tanaman
pecah-pecah pada kulit batang dan berwarna sakit diamati, dicatat, dan dihitung insidensi
hitam pada bagian batang dekat permukaan penyakitnya. Bagian batang yang bergejala
tanah (ketinggian hingga 1 m). Jika gejala kanker diisolasi dan dikonfirmasi patogennya.
tersebut menggelangi batang tanaman, maka Bagian batang yang bergejala kanker dari
tanaman akan mati. Selanjutnya Suryaningsih lapangan dibersihkan dengan air kemudian
dan Wiyono (2016) melakukan kajian terhadap dipotong dengan ukuran 0.5 cm x 0.5 cm pada
faktor-faktor lingkungan dan teknik budi bagian yang menunjukkan gejala sakit dan
daya yang berkaitan dengan tingkat serangan sehat. Potongan jaringan disterilkan dengan
penyakit tersebut. larutan NaOCl 2.5% (v/v) selama 2.5 menit,
Penyebab penyakit baru ini belum diketahui dan etanol 70% selama 1 menit, lalu dibilas
secara pasti. Di negara-negara penghasil dengan akuades steril dan dibiakkan pada
kopi di Afrika tropis, terdapat penyakit pada medium agar-agar dekstrosa kentang
kopi dengan gejala yang mirip, yaitu coffe (ADK) pada cawan petri diameter 9 cm.
wilt diseases (CWD) yang disebabkan oleh Selanjutnya, medium diinkubasi pada suhu
Fusarium xylarioides (Rutherford 2006). ruang selama 3 hari. Setiap jenis cendawan
Namun demikian belum diketahui kesamaan yang tumbuh dimurnikan pada medium ADK
penyakit baru kopi di Lampung dengan CWD. untuk digunakan dalam uji Postulat Koch.
Berdasarkan keterangan petani di Tanggamus Cendawan yang digunakan ialah isolat dengan
dan petugas Dinas Perkebunan Provinsi kode SYW-5.
Lampung, penyakit dengan gejala seperti itu Inokulasi dilakukan dengan memodifikasi
terdapat di Tanggamus dan Lampung Barat. metode Florina et al. (2017). Inokulum berupa
Namun demikian data tingkat serangan potongan batang tanaman yang terkolonisasi
penyakit tersebut di Lampung Barat tidak diganti dengan inokulum berupa potongan
tersedia. Selain itu hingga saat ini juga belum koloni patogen sebesar 7 mm ditempelkan
ada teknik pengendalian yang efektif. Untuk pada batang utama bibit kopi umur 1 tahun
melakukan pegendalian yang efektif perlu yang dilukai dengan 3 tusukan per tempat.
diketahui dengan pasti patogennya. Penelitian Inokulum ditutup kapas steril dan ditutup
ini bertujuan untuk memberikan gambaran parafilm. Tanaman diletakkan di kebun
tingkat serangan penyakit pada pertanaman percobaan dengan naungan atap plastik dan

10
J Fitopatol Indones Wiyono et al.

gejala diamati setiap hari. Tanaman yang nukleat. Hasil perunutan kemudian dianalisis
menunjukkan gejala diisolasi kembali dengan homologinya dengan sikuen nukleotida yang
teknik yang dikemukakan sebelumnya. telah dipublikasikan pada situs GenBank
menggunakan program basic local alignment
Identifikasi Patogen Kanker Batang Kopi search tool-nucleotides (BLAST-N) pada situs
Karakter morfologi diamati terhadap National Centre for Biotechnology Information
koloni (laju pertumbuhan, bentuk, warna), (NCBI). Analisis homologi dilakukan untuk
struktur spora dan struktut reproduksinya (hifa, menentukan spesies yang memiliki homologi
konidium). Pembentukan makrokonidium terbesar dan kekerabatan terdekat secara
dirangsang dengan menumbuhkan koloni molekuler (Crozier et al. 2006).
pada medium agar-agar air selama 7 hari.
Identifikasi morfologi menggunakan kunci HASIL
identifikasi Leslie dan Summerel (2006) yang
dilakukan di bawah mikroskop compound Insidensi Penyakit pada Tanaman Kopi
Nikon eclipse 80i (Nikon Corporation Gejala penyakit terlihat pada tanaman kopi
Japan) dengan perbesaran 400x. Pengukuran yang meliputi gejala pada daun, keseluruhan
dilakukan terhadap masing-masing 40 sampel tanaman, dan pada batang, sedangkan pada
makrokonidium dan mikrokonidium. akar tidak ditemukan abnormalitas. Daun
Isolasi DNA dari miselium cendawan dan menguning selanjutnya layu dan rontok.
amplifikasi DNA dilakukan menggunakan Gejala ini dimulai dari pucuk sehingga tajuk
Kit direct PCR mengikuti protokol menunjukkan gejala mati pucuk (dieback)
Kit tersebut (KOD FX Neo, Toyobo). (Gambar 1a). Batang utama menunjukkan
Amplifikasi DNA dilakukan pada mesin gejala kanker, yaitu kematian jaringan
PCR mastercycler personal Eppendorf yang mengendap, pecah-pecah berwarna
menggunakan primer universal ITS1 (5’ kehitaman, terutama dekat permukaan tanah
TCCGTAGGTGAACCTGCGG 3’) dan hingga ketinggian 1 m (Gambar 1b). Bila
ITS4 (5’ TCCTCCGCTTATTGATATGC 3’) kanker menggelangi sebagian besar batang
yang mengamplifikasi target region internal maka tanaman akan mati.
transcribed spacer (ITS) ribosomal DNA Berdasarkan wawancara dengan petani,
(rDNA) dengan target 500 pb. Fragmen penyakit ini muncul sejak tahun 2010. Penyakit
DNA hasil amplifikasi dikirim ke First kanker batang kopi ditemukan pada dua lokasi
Base (Malaysia) untuk perunutan asam yang memiliki perbedaan ketinggian tempat

a b c
Gambar 1 Gejala kanker batang kopi. a, Mati pucuk (dieback); b, Kanker batang pada tanaman
di lapangan; c, Kanker batang dengan inokulasi buatan.

11
J Fitopatol Indones Wiyono et al.

dan umur tanaman (Tabel 1). Di Kabupaten PEMBAHASAN


Tanggamus pada ketinggian 224 dan 278 m dpl
dengan rata-rata umur tanaman di atas Pertanaman kopi di Lampung menghadapi
20 tahun, insiden penyakit kanker batang lebih serangan penyakit baru dengan gejala layu,
tinggi dibandingkan dengan di Kabupaten dieback dan kanker batang. Walaupun telah
Lampung Barat dengan ketinggian 750- dilaporkan sebelumnya oleh Suryaningsih
830 m dpl yang umur tanamannya hanya 7 dan dan Wiyono (2016) tentang tingkat serangan
8 tahun (Tabel 1). di Tanggamus serta faktor lingkungan dan
Isolasi dari bagian batang tanaman bergejala budi daya yang berkaitan, namun penyebab
hanya menghasilkan satu jenis isolat. Isolat penyakit belum teridentifikasi. Gejala dari
ini diuji untuk dipastikan sebagai penyebab penyakit tersebut bervariasi, namun gejala
penyakit dengan Postulat Koch. Masa inkubasi awal dan utamanya berupa kanker batang,
selama 30 hari dimulai dari inokulasi hingga yaitu nekrosis yang mengendap pada batang,
munculnya nekrosis pada kulit batang yang disertai pecah-pecah, dan bagian yang
berkembang hingga menimbulkan kanker terserang menjadi hitam. Oleh karena itu,
(Gambar 1c). Hal tersebut membuktikan bahwa diusulkan bahwa penyakit baru kopi tersebut
cendawan tersebut merupakan penyebab diberi nama penyakit kanker batang. Di
penyakit kanker batang. lokasi serangan, baik di Tanggamus maupun
Lampung Barat, petani dan petugas pertanian
Penyebab Kanker Batang Kopi tidak memberi istlilah atau nama lokal untuk
Pengamatan morfologi (bentuk konidium penyakit tersebut, tetapi hanya memberikan
dan struktur pertumbuhan miselium) me- deskripsi gejala. Hal ini menguatkan bahwa
nunjukkan bahwa cendawan yang diisolasi penyakit tersebut memang belum dikenal
adalah Fusarium solani. Identifikasi dilakukan lama. Keberadaan penyakit kanker batang
menggunakan kunci identifikasi Leslie dan di Lampung Barat mengindikasikan sebaran
Summerell (2006). Koloni berwarna pink penyakit yang cukup luas. Sebelumnya
(Gambar 2a dan 2b) dan akan mencapai penyakit ini hanya dilaporkan di Tanggamus
diamater 3.5 cm setelah 4 hari. Mikrokonidium (Suryaningsih dan Wiyono 2016). Oleh karena
satu sel, hialin, agak melengkung berukuran itu, perlu dilakukan survei lanjutan untuk
8.98 ± 2.83 µm x 4.78 ± 1.18 µm (Gambar mengetahui sebaran penyakit ini di seluruh
2c dan 2d). Makrokonidium hialin fusoid provinsi Lampung dan daerah sekitarnya.
bersekat 2-3, berukuran 20.16 ± 1.20 µm x Penyakit kanker batang ini disebabkan oleh
5.36 ± 1.31 µm (Gambar 2e). Klamidospora F. solani, dan berbeda dengan penyakit layu
tunggal atau dalam rantai pendek, bersifat kopi CWD yang disebabkan oleh F. xylariodes
terminal atau interkalar (Gambar 2f). Analisis maupun busuk akar F. solani pada kopi yang
sikuen nukleotida menunjukkan homologi dijumpai di Afrika. Gejala penyakit ini sangat
99% dengan F. solani KY245947.1 (Tabel 2). mirip dengan CWD yang merupakan penyakit
kopi penting di kawasan Afrika. Di Indonesia,
Tabel 1 Insidensi penyakit kanker batang kopi di Lampunga

Lokasi Kebun ke- Ketinggian tempat Umur tanaman Insidensi penyakit


(m dpl) (tahun) (%)
Desa Way Ilahan, 1 278 >20 52
Kec Pulaupanggung,
Kab. Tanggamus 2 224 >20 44
Desa Tugusari, 1 830 8 12
Kec. Sumberjaya,
Kab. Lampung Barat 2 750 7 16
a
n = 30

12
J Fitopatol Indones Wiyono et al.

a b

c d e f
Gambar 2 Morfologi Fusarium solani SYW-5. a, Morfologi koloni pada mediun ADK;
b, Biakan dilihat dari permukaan bawah cawan; c, Mikrokonidia dan konidiofor; d, Mikrokonidia
tunggal; e, Makrokonidia; f, Klamidospora.

Tabel 2 Identifikasi molekuler cendawan patogen baru kopi

Aksesi pada Homologi


Spesies Tanaman inang Peran dan daerah asal
Genbank (%)
Fusarium solani strain Patogen dengan gejala
KY245947.1 99 Jati
YMZ 1 kanker, Cina
Fusarium solani cf.
AF178407.1 99 Ubi jalar Busuk umbi, Amerika Serikat
batatas
Fusarium solani strain Eurycoma
KT358884.1 98 Endofit, Malaysia
E483 longifolia

penyakit ini sangat ditakuti dan tergolong tanah dan busuk akar, namun tanpa gejala
sebagai organisme penganggu tanaman kanker batang (Baker 1972).
karantina A1 (Peraturan Menteri Pertanian Pada berbagai tanaman inang beberapa jenis
Republik Indonesia Nomor 51/ Permentan/ F. solani menimbulkan gejala yang bervariasi.
Kr.010/9/2015). Pada kanker batang kopi F. solani juga menyebabkan busuk kaki pada
tidak ditemukan nekrosis sepanjang tulang tomat (Vawdrey dan Peterson 1988), busuk akar
daun dan mati pucuk sebelah (unilateral pada melon (Gómez et al. 2014), busuk akar
dieback), keduanya merupakan gejala khas dan kanker batang pada ubi jalar (Wang et al.
CWD (Rutherford 2006). Sementara itu F. 2014), busuk akar pada singkong (Ploetz 2006)
solani di Afrika menyebabkan penyakit kopi dan busuk janur pada kelapa sawit (Hafizi et
dengan gejala layu, pewarnaan ungu-jingga al. 2013). Gejala kanker batang oleh cendawan
pada kayu sebelah dalam didekat permukaan tersebut terjadi pada berbagai tanaman seperti

13
J Fitopatol Indones Wiyono et al.

apple wax tree (Wang 2010), jeruk (Nemec dan teknik pengendalian perlu dilakukan
1987), teh (Sinniah et al. 2017), ubi jalar (Wang untuk menyusun pengendalian yang tepat.
et al. 2014), dan jati (Huang 2017). Hubungan
berbagai jenis Fusarium dari berbagai tanaman DAFTAR PUSTAKA
dan daerah yang berbeda dengan F. solani
pada kopi, baik kekerabatan genetik maupun Anderson PK,  Cunningham AA,  Patel
kemampuan patogenisitasnya belum diketahui. NG,  Morales FJ,  Epstein PR,  Daszak P.
Pengetahuan tersebut sangat penting untuk 2014. Emerging infectious diseases of
merumuskan strategi pengendalian. plants: pathogen pollution, climate change
Cendawan F. solani dari kopi asal Lampung and agrotechnology drivers. Trends Ecol
ini mempunyai kekerabatan dekat, yaitu 99% Evol. 19(10):535–44. DOI: https://doi.
homologi dengan F. solani KY245947.1 org/10.1016/j.tree.2004.07.021.
asal jati dari Cina. F solani KY245947.1 Baker CJ. 1972. Fusarium solani associated
merupakan penyakit baru tanaman jati di Cina with a wilt of coffea arabica in Kenya. East
selatan dan ditemukan pertama kali tahun Afr Agric For J. 38 (2): 137–140. DOI:
2015 (Huang et al. 2017). Perbedaannya https://doi.org/10.1080/00128325.1972.11
ialah penyakit kanker batang pada jati di 662570.
China tersebut justru menyerang pembibitan; Belachew K, Teferi D, Hundessa N, Tesfaye
sementara pada kanker batang kopi ini lebih S. 2016. The status and management of
menyerang tanaman tua. coffee wilt disease (Gibberella xylariodes)
Patogen ini cenderung lebih banyak in Ethiopia coffee production. J Nat Sci
menginfeksi tanaman kopi berumur tua. Hal ini Res. 6(5):16–21.
mirip penyakit CWD yang juga menimbulkan Crozier J, Thomas SE, Aime MC, Evans
keparahan yang lebih tingggi pada tanaman HC, Holmes KA. 2006. Molecular
berumur tua (Belachew et al. 2016). Insidensi characterization of fungal endophytic
penyakit kanker batang kopi berbeda menurut morphospecies isolated from stems and
kelompok umur tanaman kopi. Intensitas pods of Theobroma cacao. Plant Pathol.
keparahan penyakit kanker batang kopi cukup 55:783–791. DOI: https://doi.org/10.1111/
tinggi terutama pada kelompok umur tanaman j.1365-3059.2006.01446.x.
lebih dari 20 tahun (Suryaningsih dan Wiyono [Ditjenbun] Direktorat Jendral Perkebunan.
2016). Beberapa penyakit tanaman pohon 2016. Statistik Perkebunan Indonesia
seperti kanker batang dan penyakit akar 2015–2017 Kopi. Jakarta (ID). Direktorat
lebih banyak menyerang tanaman yang tua Jendral Perkebunan Kementrian Pertanian
atau mengalami cekaman (Kolb et al. 2016). Republik Indonesia.
Berdasarkan pengelompokan oleh Anderson Florina D, Wahyuno D, Siswanto 2017.
et al. (2014), penyakit kanker batang kopi ini Kepekaan Erythricium salmonicolor
termasuk emerging diseases, yang memiliki penyebab penyakit jamur upas pada
ciri seperti penyakit yang baru ditemukan kemiri sunan terhadap suhu, cahaya, dan
atau dikenali, penyakit yang meningkat fungisida. J Fitopatol Indones. 13(2):
patogenesisnya, atau penyakit yang daerah 35–42. DOI: https://doi.org/10.14692/
sebarnya meluas. jfi.13.2.35.
Penyakit ini berpotensi meluas dan Gómez J, Serrano Y , Pérez A , Porcel E ,
menimbulkan kerugian yang nyata pada kopi Gómez R, Aguila MI. 2014. Fusarium
di berbagai daerah sehingga bisa mengancam solani f. sp. cucurbitae, affecting melon
keberlanjutan produksi kopi di Indonesia. in Almería Province, Spain. Australas
Identifikasi patogen kanker batang merupakan Plant Dis Notes. 9:136. DOI: https://doi.
langkah awal untuk pengendalian penyakit ini. org/10.1007/s13314-014-0136-z.
Penelitian lanjut tentang kekerabatan genetik Hafizi R, Salleh B, Latiffah Z. 2013.
dengan F. solani dari inang lain, epidemiologi Morphological  and  molecular

14
J Fitopatol Indones Wiyono et al.

characterization of Fusarium solani and F. to coffee production in Africa.


oxysporum associated with crown disease Phytopathology. 96:663–666. DOI: https://
of oil palm. Braz J Microbiol. 44(3):959– doi.org/10.1094/PHYTO-96-0663.
968. DOI: https://doi.org/10.1590/S1517- Sinniah GD, Munasinghe CE, Mahadevan
83822013000300047. N, Jayasinghe SK, Kulatunga DCM.
Huang SP, Li ZL, Wei JG, Mo JY, Li QL, Guo 2017. Recent incidence of collar
TX, Luo JT, Yang XH, Tan XF, Yang XB. canker and dieback of tea (Camellia
2017. First report of stem canker caused sinensis) caused by Fusarium solani
by Fusarium solani on Tectona grandis species complex in Sri Lanka. Aust
in China. Plant Dis. 101(12):2148. DOI: Plant Dis Notes. 12:41. DOI: https://
https://doi.org/10.1094/PDIS-04-17-0514- doi.org/10.1007/s13314-017-0262-5.
PDN. Suryaningsih AS, Wiyono S. 2016. Faktor-
Kolb TE, Fettig CJ, Ayres MP, Bentz BJ, faktor lingkungan dan teknik budi daya
Hicke JA, Mathiasen R, Stewart JE, Weed yang berkaitan dengan penyakit kanker
AS. 2016. Observed and anticipated batang kopi di kabupaten tanggamus,
impacts of drought on forest insects and lampung. Di dalam: Prijono d et al.,
diseases in the United States. For Ecol editor. Perlindungan Tanaman Perkebunan
Manag. 380:321–334. DOI: https://doi. untuk Kesejahteraan Rakyat dan Bangsa.
org/10.1016/j.foreco.2016.04.051. Prosiding Seminar Nasional Perlindungan
Leslie JF, Summerell BA. 2006. The Tanaman Perkebunan; 2016 Okt 25; Bogor.
Fusarium Laboratory Manual. Iowa (US): Bogor (ID). Unit Kajian Pengendalian
Blackwell Publishing. DOI: https://doi. Hama Terpadu Departemen Proteksi
org/10.1002/9780470278376. Tanaman Fakultas Pertanian Institut
Nemec S. 1987. Fusarium solani association Pertanian Bogor. hlm: 251–261.
with branch and trunk cankers on citrus Vawdrey LL, Peterson RA, 1988. Fusarium
weakened by cold weather in Florida. solani, the cause of foot rot of tomatoes
Mycopathologia. 97:143–150. DOI: in Central Queensland. Aust Plant Pathol.
https://doi.org/10.1007/BF00437237. 17:24. DOI: https://doi.org/10.1071/
Ploetz RC. 2006. Fusarium-induced diseases of APP9880024.
tropical, perennial crops. Phytopathology. Wang P, Chen YS, Lin MJ, Tsou YI, Ko WH.
96:648–652. DOI: https://doi.org/10.1094/ 2010. Severe decline of wax apple trees
PHYTO-96-0648. caused by Fusarium solani in northern
[RI] Menteri Pertanian Republik Indonesia. Taiwan. Bot Stud. 51:75–80.
2015. Peraturan Menteri Pertanian Wang RY, Gao B, Li XH, Ma J, Chen SL. 2014.
Republik Indonesia Nomor 51/Permentan/ First report of Fusarium solani causing
Kr.010/9/2015 Tentang Perubahan Atas fusarium root rot and stem canker on
Peraturan Menteri Pertanian Nomor 93/ storage roots of sweet potato in China.
Permentan/Ot.140/12/2011 Tentang Plant Dis. 98(1):160. DOI: https://doi.
Jenis Organisme Pengganggu Tumbuhan org/10.1094/PDIS-06-13-0651-PDN.
Karantina. Jakarta (ID): RI.
Rutherford MA. 2006. Current knowledge
of coffee wilt disease, a major constraint

15

Anda mungkin juga menyukai