Anda di halaman 1dari 6

Isolasi dan Identifikasi Jamur Penyebab Busuk Buah pada Buah Nangka

(Artocarpus heterophyllus)
Andi Bunga Sari Annisa, Musdalifah, Ainun Rezki Rahmadani
Jurusan Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi. Universitas Islam
Negeri Alauddin Makassar
2023
ABSTRAK
Penyakit jamur yang sering terjadi pada bunga dan buah nangka adalah busuk buah.
Saat musim berbunga atau berbuah, kondisi ini bisa menyebabkan kerontokan
keseluruhan pada buah nangka. Penelitian ini dilakukan untuk mengisolasi dan
mengidentifikasi jenis jamur busuk buah yang menginfeksi nangka (Artocarpus
heterophyllus). Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu tanam langsung. Hasil
yang diperoleh dari penelitian ini diperoleh 1 jenis isolat cendawan dari nangka busuk
yang diisolasi teriidentifikasi dari genus As[ergillus sp dengan karakteristik
makroskopis koloni berbentuk bulat putih dengan tekstur yang seperti kapas, sedangkan
karakteristik mikroskopis meliputi hifa bersekat, konidia tunggal dan berbentuk bulat.
Jamur Aspergillus sp merupakan kelompok jamur yang dapat tumbuh dengan subur
pada berbagai bahan organik, termasuk buah-buahan. Jamur Aspergillus merupakan
jamur saprofit yang dapat membusukkan buah-buahan dan bahan organik lainnya.
Kata Kunci: Jamur busuk buah, Nangka (Artocarpus heterophyllus)
PENDAHULUAN yang lembut dan kaya akan mineral dan
Indonesia merupakan produsen vitamin (Wardani et al., 2013).
nangka terbesar di dunia dengan Berdasarkan data dari Badan
produksi yang signifikan. Nangka Pusat Statistik, produksi buah Nangka di
(Artocarpus heterophyllus) merupakan Sulawesi Selatan pada tahun 2022
buah yang sangat populer di daerah sehitar 21.888 ton. Dibandingkan
tropis, terutama di Indonesia. Buah ini dengan tahun sebelumnya, perolehan
dapat ditemukan hampir di seluruh produksi mengalami banyak penurunan.
wilayah Indonesia dan memiliki nilai Hal ini tentu saja akan mempengaruhi
ekonomi yang tinggi. nangka termasuk perekonomian dari petani dan pekerja
dala famili Moraceae dan memiliki lainnya. Turunnya produksi nangka
ukuran yang besar, memiliki aroma yang dapat disebabkan karena adanya jamur
hareum dan tajam serta rasa yang manis busuk buah (Putra et al., 2022).
(Anggriana et al., 2017). Buah nangka Busuk buah adalah penyakit
mengandung nutrisi, vitamin, mineral jamur yang umum pada bunga dan buah
dan kalori. Buahnya memiliki tekstur nangka. Pada musim berbunga atau
berbuah penyakit ini dapat penutup, kaca preparat, kamera
menyebabkan buah nangka rontok total. handphone, kertas label, magnetic
Awalnya lunak, bercak coklat stirrer, mikroskop, spatula, timbangan
berkembang pada buah dan juga pada analitik, alat tulis, tisu, aluminium foil,
bunga jantan. Selanjutnya, massa spora plastik, sedotan steril, tusuk gigi steril,
hitam yang tampak seperti tepung dan cutter, dan karet gelang. Bahan yang
miselia jamur putih menutupi digunakan meliputi aquades steril,
permukaan nangka. Patogen tumbuh di alkohol 70%, kulit nangka, lacto fenol
atas buah muda dan menghasilkan cotton blue, media PDA (Potato
karakteristik buah hitam, busuk, Dextrose Agar), (Noviyanti et al., 2021).
mengkerut dan kadang-kadang menjadi
mumi. Gejala dapat muncul di pohon B.Prosedur Kerja
atau dapat berkembang pada buah yang Isolasi jamur penyebab busuk
disimpan dan dalam perjalanan (Ghosh kulit salak menggunakan metode tanam
et al., 2015). langsung (direct plating method) dengan
Sampai saat ini masih sedikit cara membersihkan terlebih dahulu
rekomendasi ataupun alternatif dalam permukaan kulit nangka dengan air
mengatasi busuk buah yang disebabkan mengalir. Kulit nangka busuk dipotong
oleh jamur busuk buah. Berdasarkan menggunakan cutter dengan ukuran 1x1
latar belakang yang telah diuraikan cm kemudian potongan diletakkan pada
maka dilakukan penelitian dengan media PDA dan diinkubasi selama 7-14
tujuan untuk mengisolasi dan hari pada suhu ruang. Setelah jamur
mengidentifikasi jenis jamur busuk buah tumbuh pada media kemudian dilakukan
yang menginfeksi nangka pemurnian dan diamati setiap hari
(Artocarpus heterophyllus). pertumbuhan koloni setiap jamur dan
dilakukan pengamatan di bawah
METODE PENELITIAN A.Alat dan
Bahan mikroskop
Alat yang digunakan pada (Noviyanti et al., 2021).
Identifikasi jamur dilakukan
penelitian berupa autoklaf, pembakar
dengan pembuatan preparat jamur yaitu
spirtus, cawan petri, erlenmeyer, gelas
dengan membersihkan gelas objek
beker, gelas ukur, tabung reaksi,
menggunakan alkohol 70% kemudian
hotplate, inkubator, jarum ose, kaca
gelas objek difiksasi. Biakan jamur hasil
isolasi diambil menggunakan jarum ose
secara aseptis dan diletakkan pada gelas
objek kemudian ditetesi lacto fenol
cotton blue sebanyak satu tetes. Preparat
ditutup dengan penutup gelas. Preparat
selanjutnya diamati menggunakan Gambar 1. Morfologi makroskopis
mikroskop. Jamur yang diamati cendawan
kemudian diidentifikasi dengan
Tabel 1. Karakteristik morfologi
mengamati karakter mikromorfologis cendawan pada kulit nangka
Tekstur Warna Miselium
meliputi bentuk spora atau konidia, dan
Cottony Putih Ada
identifikasi secara makroskopis colony
dilakukan dengan mengamati secara
langsung karakter makromorfologis
yang meliputi warna koloni, miselium a
dan tekstur. Data hasil identifikasi dan
karakterisasi isolat disajikan dalam
b
bentuk gambar (foto) (Noviyanti et al.,
2021).
Gambar 2. Morfologi mikroskopis
HASIL DAN PEMBAHASAN cendawan (a) Sporangium, (b) Hifa.

Hasil isolasi dan identifikasi Berdasarkan hasil pengamatan


jamur dari sampel kulit buah nangka secara makroskopis dan mikroskopis,
yang telah diambil dari salah satu isolat tersebut diduga merupakan
pengusaha buah nangka di Kelurahan Aspergillus sp. Dengan karakteristik
Romangpolong, Kabupaten Gowa, koloni berbentuk bulat putih dengan
Sulawesi Selatan diperoleh 1 jenis tekstur yang seperti kapas. Karakteristik
cendawan yang terlihat pada Gambar 1. tersebut sesuai dengan karakter anggota
dan karakter setiap isolasi jamur terlihat dari genus Aspergillus sesuai dengan
sama secara makroskopis pada Gambar pernyataan Setiawati et al., (2020) yang
1 dan tabel 1 yang meliputi tektur menyatakan bahwa Aspergillus ada yang
koloni, warna dan miselium memiliki koloni berwarna putih dengan
tekstur seperti bludru dan warna
kekungingan. Hasil pengamatan
mikroskopis pada perbesaran 400x isolat langsung dengan sumber infeksi (Kator
tersebut memiliki karakteristik hifa et al., 2018).
bersekat, konidia tunggal dan berbentuk Pada buah nangka, kondisi yang
bulat. Karalteristik tersbut sesuai dengan lebab dan suhu yang hanga dapat
pernyataan Praja dan Yudhanan (2017) menjadi lingkungan yang ideal bagi
yang menyatakan bahwa secara pertumbuhan dan perkebangan jamur
mikroskopis jamur Aspergillus sp. Selama tahap
Asperhillus memiliki karakteristik yang pematangan buah, ketika ada luka
menunjukkan adanya konidia ataupun kerusakan pada permukaan
(konidiofor) tumbuh tunggal, fesikel, buah, spora jamur Aspergillus dapat
konidia berbentuk bulat, sterigmata masuk ke dalam buah dan mulai
menjutupi setengah baguian dari berkembang biak. Setelah masuk ke
fesikel. dalam buah, jamur akan mulai
Busuk buah pada buah nangka menghasilkan enzim dan metabolit
merupakan masalah umum yang dapat sekunder yang dapat merusak sel-sel
disebabkan oleh berbagai faktor, buah dan menyebabkan pembusukan
temasuk serangan jamur Aspergillu sp. (Chen et al., 2021). Enzim yang
Jamur Aspergillus sp merupakan diproduksi oleh jamur ini yaitu seperti
kelompok jamur yang dapat tumbuh enzim amilase dan pektinase. Selain itu,
dengan subur pada berbagai bahan jamur Aspergillus juga menghasilkan
organi metabolit sekunder seperti asam sitrst
k, termasuk buah-buahan. dan asam oksalat yang dapat mengubah
Jamur Aspergillus merupakan jamur pH dan mempengaruhi kualitas buah
saprofit yang dapat membusukkan (Altemimi et al., 2017)
buah-buahan dan bahan organik Pada tahap awal infeksi,
lainnya. Beberapa spesies Aspergillus mungkin sulit untuk melihat tandatanda
yang sering terlibat dalam pembusukan pembusukan pada buah nangka. Namun,
buah yaitu seiring perkembangan jamur, buah akan
Aspergillus flavus, Aspergillus niger mulai menunjukkan gejalagejala seperti
dan Aspergillus fumigatus. Penyebaran perubahan warna, tekstur yang lembek,
jamur ini terjadi melalui spora yang bau busuk, dan munculnya koloni jamur
tersebar di udara atau melalui kontak yang terlihat sebagai penampilan kapur
putih atau warna-warni pada permukaan Anggriana, A., Muhardi, & Rostiati.
(2017). Karakteristik Buah Nangka
buah
(Artocarpus heterophyllus Lamk)
(Aafc, 2010). Siap Saji yang Dipanaskan di Kota
Palu. E-J Agrotekbis, 5(3), 278–
283.
KESIMPULAN
Chen, T., Ji, D., Zhang, Z., Li, B., Qin,
Berdasarkan hasil penelitian yang telah G., & Tian, S. (2021). Advances
dilakukan diperoleh 1 jenis isolat and Strategies for Controlling the
Quality and Safety of Postharvest
cendawan dari nangka busuk yang Fruit. Engineering, 7(8), 1177–
diisolasi teriidentifikasi dari genus 1184.
https://doi.org/10.1016/j.eng.2020.
As[ergillus sp dengan karakteristik 07.029
makroskopis koloni berbentuk bulat Ghosh, R., Barman, S., Mukhopadhyay,
putih dengan tekstur yang seperti kapas, A., & Mandal, N. C. (2015).
Biological control of fruit-rot of
sedangkan karakteristik mikroskopis
jackfruit by rhizobacteria and food
meliputi hifa bersekat, konidia tunggal grade lactic acid bacteria.
dan berbentuk bulat. Jamur Aspergillus Biological Control, 83, 29–36.
https://doi.org/10.1016/j.biocontrol
sp merupakan kelompok jamur yang .2014.12.020
dapat tumbuh dengan subur pada Kator, L., Iheanacho, A., & Aloho, K.
berbagai bahan organik, termasuk (2018). Isolation, Identification and
Pathogenicity of Fungal Organisms
buahbuahan. Jamur Aspergillus Causing Postharvest Spoilage of
merupakan jamur saprofit yang dapat Tomato Fruits during Storage.
Annual Research & Review in
membusukkan buah-buahan dan bahan Biology, 26(6), 1–7.
organik lainnya. https://doi.org/10.9734/arrb/2018/4
1804
DAFTAR PUSTAKA Noviyanti, E., Absar, A. A.,
Nurhasanah, I., & Nurhartawan, L.
Aafc. (2013). Agriculture and. AgriFood A. (2021). Isolasi dan Identifikasi
Canada, 53(August), 1999– 2001. Jamur Penyebab Busuk pada Kulit
Salak ( Salacca sp .). Prosiding
Altemimi, A., Lakhssassi, N., SEMNAS BIO Universitas Negeri
Baharlouei, A., Watson, D. G., & Padang, 433–441.
Lightfoot, D. A. (2017).
Phytochemicals: Extraction, Putra, S., Ferry, Y., & Harni, R. (2022).
isolation, and identification of Pengendalian penyakit busuk buah
bioactive compounds from plant kakao menggunakan Trichoderma
extracts. Plants, 6(4). dan pupuk Kalium. Kultivasi,
https://doi.org/10.3390/plants6040 21(2), 173–180.
042 https://doi.org/10.24198/kultivasi.v
21i2.36807
Setiawati, R. A., Rahmawati, &
Rusmianto, E. P. (2020). Isolasi
dan identifikasi jamur pasca panen
penyebab busuk buah pisang
ambon (Musa paradisiaca L.).
Protobiont, 9(2), 125–131.
Wardani, E. W. B., Lutfi, M., &
Nugroho, W. A. (2013).
Identifikasi Sifat Fisik Buah
Nangka (Artocarpus
heterophyllus). Jurnal Keteknikan
Pertanian Tropis Dan Biosistem,
1(3), 224–230.
Eka Sukmawaty, Hafsan, & Asriani.
(2016). Identifikasi Cendawan
Mikorisa Arbuskula Dari
Perakaran Tanaman Pertanian.
Available online http://journal.uin-
alauddin.ac.id/index.php/biogenesi
s. 4 (1), 16-20.
Muh. Isbatullah, Eka Sukmawaty, &
Ulfa Triyani A. Latif. (2023).
Identifikasi Gejala Penyakit dan
Cendawan Patogen Pada Daun
Pisang Kepok (Musa acuminata &
Musa balbisiana) Di Kelurahan
Samatan Kabupaten Gowa
Sulawesi Selatan. Teknosains:
Media Informasi Sains dan
Teknologi. 17 (1), 1-10.

Anda mungkin juga menyukai