Anda di halaman 1dari 8

Volume 4, Nomor 1, Januari 2021|

KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAN FISIOLOGI BAKTERI ENDOFIT


DAN RIZOBAKTERI DARI TANAMAN CENGKEH SEHAT
Fina Dwimartina1*, Tri Joko2, dan Triwidodo Arwiyanto3
1*
Fakultas Pertanian, Universitas Wiralodra, Indramayu
2, 3
Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
* dwimartinafina@gmail.com

Abstrak bacteria and rhizobacteria, as well as characterization of


Salah satu faktor penentu dalam pengendalian the morphology and physiology of bacterial isolates. A
penyakit adalah penggunaan bibit unggul yang memiliki total of 46 endophytic bacterial isolates were isolated
kualitas dan kuantitas yang baik. Penggunaan agens from healthy clove roots, stems, leaves and flowers. Also,
pengendali hayati yang membentuk simbiosis mutualisme 66 isolates were isolated from the soil around the
pada tanaman inangnya dapat dijadikan sebagai salah satu rhizosphere area. Based on the results of the identification
upaya untuk mendapatkan bibit cengkeh yang unggul dan of morphological and physiological characteristics, it was
berkualitas. Bakteri endofit dan rizobakteri telah proven that the endophytic and rhizobacterial bacteria
dilaporkan sebagai agens pengendali hayati potensial tested had the same character as Bacillus spp.
untuk banyak penyakit tanaman karena keamanan pada
manusia dan organisme non-target. Tujuan dari penelitian Keyword: identification, characterization, endophytic
ini adalah untuk mengidentifikasi sifat fisiologi dan bacteria, rhizobacteria, clove plants
morfologi isolat bakteri endofit dan rizobakteri yang
didapat dari tanaman cengkeh. Penelitian dilaksanakan di Pendahuluan
Laboratorium Fitopatologi Departemen Hama dan
Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian UGM. Penelitian Indonesia merupakan negara konsumen
rumah kaca dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas
cengkeh terbesar di dunia. Pada mulanya, cengkeh
Pertanian. Penelitian dilaksanakan selama 8 bulan.
Pengujian yan dilakkan meliputi isolasi bakteri endofit dan hanya dipergunakan untuk obat-obatan. Namun
rizobakteri, serta karakterisasi morfologi dan fisiologi dalam perkembangannya, pemaanfaatan cengkeh
isolate bakteri. Sebanyak 46 isolat bakteri endofit berhasil menjadi lebih luas, yaitu sebagai rempah-rempah,
diisolasi dari akar, batang, daun, dan bunga cengkeh yang bahan baku parfum, dan sumber eugenol. Bagian
sehat. Juga, 66 isolat diisolasi dari tanah di sekitar daerah tanaman yang paling banyak dimanfaatkan untuk
rizosfer. Berdasarkan hasil identifikasi sifat morfologi dan berbagai keperluan adalah bunganya. Di Indonesia,
fisiologi membuktikan bakteri endofit dan rizobakteri cengkeh banyak digunakan sebagai campuran dalam
yang diujikan memiliki kesamaan karakter dengan pembuatan rokok kretek. Berdasarkan
Bacillus spp.
penggunaannya, sebanyak 85-95% konsumsi
cengkeh nasional digunakan untuk industri rokok
Kata kunci : identifikasi, karakterisasi, bakteri endofit,
rizobakteri, tanaman cengkeh kretek. Oleh karena itu sejak tahun 1960-an terjadi
perluasan areal cengkeh yang luar biasa untuk dapat
berswasembada cengkeh (Anonim, 2015).
Abstract Menurut Semangun (2008) perluasan areal
One of the determining factors in disease control is the use penanaman cengkeh diikuti oleh peningkatan
of superior seeds which have good quality and quantity. masalah penyakit tanaman, bahkan penyakit-
The use of biological control agents that form a symbiotic penyakit tertentu dapat berkembang secara epidemik
mutualism in their host plants can be used as an effort to dan menimbulkan kerugian yang besar. Berikut ini
obtain superior and quality clove seeds. Endophytic beberapa contoh penyakit yang sering ditemui pada
bacteria and rhizobacteria have been reported as tanaman cengkeh, yaitu, penyakit embun jelaga yang
potential biological control agents for many plant diseases
disebabkan oleh Capnodium sp. dengan gejala pada
because of their safety in humans and non-target
organisms. The purpose of this study was to identify the permukaan daun dan batang terdapat lapisan hitam
physiological and morphological characteristics of merata yang mudah dikelupas dari daun tetapi
endophytic and rhizobacterial isolates obtained from clove jaringan daun dibawahnya tetap hijau. Selain itu,
plants. The research was conducted at the Phytopathology penyakit yang disebabkan oleh jamur patogen akar
Laboratory of the Department of Plant Pests and Rigidoporus lignosus penyebab penyakit layu pada
Diseases, UGM Faculty of Agriculture. Greenhouse tanaman cengkeh (Juliarta et al., 2015). Penyakit
research was carried out at the Greenhouse of the Faculty lainnya adalah cacar daun cengkeh yang disebabkan
of Agriculture. The research was conducted for 8 months. oleh jamur Phyllosticta syzygii menyebabkan gejala
The tests carried out included isolation of endophytic
pada daun muda yang berwarna kemerahan, terdapat

Jurnal Agrowiralodra | 1
Volume 4, Nomor 1, Januari 2021|

bagian daun yang melepuh. Pada daun yang sudah dikembangkan sebagai agens hayati. Dari beberapa
berwarna hijau, mula-mula terdapat bagian-bagian penelitian yang telah dilakukan, bakteri yang
yang berwarna lebih muda, kemudian melepuh diisolasi dari jaringan tanaman dan daerah sekitar
seperti cacar yang berbintik-bintik hitam. Tahap perakaran tanaman diketahui berkemampuan
selanjutnya, becak-becak ini akan membentuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan
bintik-bintik cacar dengan bagian permukaannya tanaman.
cembung dan bagian bawah cekung (Semangun, Beberapa genus bakteri yang tergolong
2008). sebagai rizobakteri seperti Bacillus, Klebsiella,
Lebih lanjut Semangun pada tahun 2008 Pseudomonas, Enterobacter dan Burkholderia
menyatakan salah satu penyakit yang dapat banyak ditemukan hidup di dalam jaringan tanaman.
menimbulkan masalah serius pada tanaman cengkeh Hardoim et al. (2008) menyatakan bahwa bakteri
adalah penyakit Bakteri Pembuluh Kayu Cengkeh yang hidup dalam jaringan tanaman pada umumnya
(BPKC). Penyakit ini disebabkan oleh patogen merupakan bakteri yang hidup di sekitar perakaran
berupa bakteri yang menyerang bagian pembuluh dan berpenetrasi melalui celah yang terbentuk pada
kayu cengkeh, sehingga sering disebut sebagai akar, luka permukaan yang disebabkan oleh
“penyakit bakteri pembuluh kayu cengkeh” atau nematoda maupun melalui stomata. Bakteri tersebut
penyakit BPKC. Penyakit ini mengakibatkan mempunyai materi genetik yang dapat menyebar di
kerusakan tertinggi pada pertanaman cengkeh yaitu dalam jaringan tanaman.
sebesar 10-15%. Dari latar belakang yang dikemukakan, dapat
Penyakit BPKC disebabkan oleh bakteri yang dirumuskan masalah diantaranya hingga saat ini
diidentifikasi sebagai Ralstonia syzygii subsp. belum ada penelitian yang meninjau pengaruh
syzygii. Bakteri ini mempunyai kisaran inang yang bakteri yang diisolasi dari jaringan tanaman dan
sempit, hanya dapat menyerang cengkeh dan sedikit daerah perakaran cengkeh serta mikroorganisme
jenis tumbuhan yang mempunyai kekerabatan dekat yang berasosiasi dengan tanaman terutama yang
dengan suku Myrtaceae. Cara penularannya pun berasosiasi mutualisme seperti PGPR untuk
sangat khusus, yaitu oleh Cercopoid marga Hindola meningkatkan pertumbuhan dan menekan penyakit
(Eden-Green et al., 1987). Di Sumatera terdapat BPKC yang sering dialami tanaman cengkeh. Oleh
Hindola fulva dan di Jawa Barat terdapat Hindola karena itu, penelitian ini dilakukan dengan
striata. Penyakit BPKC juga dapat disebarkan oleh menyeleksi berbagai bakteri hasil isolasi dari
bibit-bibit cengkeh yang terinfeksi, tetapi belum jaringan tanaman cengkeh dan mikroorganisme yang
menunjukkan gejala (Semangun, 2008). berasosiasi dengan tanaman.
Pengetahuan mengenai penyakit BPKC dirasa masih Tujuan penelitian ini adalah: 1. Melakukan
kurang untuk dapat dipakai sebagai dasar isolasi bakteri endofit dan rizobakteri dari tanaman
pengelolaan penyakit. Sampai sekarang belum ada cengkeh; 2. Mengkarakterisasi isolat bakteri endofit
cara yang memuaskan untuk menyembuhkan dan rizobakteri dari tanaman cengkeh secara
tanaman yang sudah sakit. Pengendalian penyakit morfologi dan fisiologi.
pada tanaman cengkeh sampai saat ini masih
mengandalkan pestisida. Akan tetapi penggunaan Bahan dan Metode
pestisida yang terus menerus menimbulkan dampak
negatif, yaitu mencemari lingkungan, membunuh Bakteri endofit dan rizobakteri didapat dari
serangga bukan sasaran (parasitoid, predator, dan hasil isolasi jaringan tanaman cengkeh sehat yang
penyerbuk), serta terbentuknya resistensi. diambil dari PT. Perkebunan Cengkeh Selokaton,
Penggunaan agensia pengendali hayati pada Sukorejo, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah
dasarnya adalah pemanfaatan dan penggunaan (Dwimartina et. al., 2017).
mikroorganisme untuk mengendalikan penyakit. Alat yang digunakan dalam penelitian ini
Mikroorganisme yang banyak diteliti umumnya adalah seperangkat alat isolasi bakteri, alat
adalah mikroorganisme yang berasosiasi dengan sterilisasi, timbangan, mikroskop, seperangkat alat
tanaman terutama yang berasosiasi mutualisme uji molekuler (PCR, ektroforesis, sentrifus, pipet
seperti PGPR. Di samping rizosfer, beberapa bakteri mikro, dll), lampu uv, kamera dan alat tulis.
juga ditemukan hidup di dalam jaringan tanaman Penelitian dilaksanakan di Laboratorium
seperti biji, akar, batang, bunga, buah dan daun Fitopatologi Departemen Hama dan Penyakit
(Hung et al., 2007; Tanawy, 2009). Bakteri-bakteri Tumbuhan Fakultas Pertanian UGM. Penelitian
tersebut mampu hidup dan berkolonisasi dalam rumah kaca dilaksanakan di Rumah Kaca Fakultas
jaringan tanaman tanpa menimbulkan dampak Pertanian. Penelitian dimulai dari bulan Agustus
negatif, yang sering disebut dengan sifat endofit. 2016 sampai dengan April 2017.
Dengan berbagai kemampuannya dalam mendukung
tanaman, bakteri yang diisolasi dari jaringan
tanaman dan daerah sekitar perakaran tanaman atau
rizobakteri menjadi salah satu kandidat yang dapat

Jurnal Agrowiralodra | 2
Volume 4, Nomor 1, Januari 2021|

Pengambilan Sampel Tanaman di Lapangan Isolasi Rizobakteri


Sampel Tanaman Sehat Isolasi dilakukan di Laboratorium
Sampel tanaman sehat diambil di kebun milik Fitopatologi Departemen Hama dan Penyakit
PT. Perkebunan Cengkeh. Tanaman dipilih dari Tumbuhan Fakultas Pertanian UGM. Isolasi
populasi tanaman yang menunjukkan kondisi paling dilakukan menggunakan metode pengenceran
baik diantara tanaman lainnya. Kondisi yang dilihat bertingkat. Sebanyak 10 gram tanah masing-masing
yaitu kesuburan maupun kesehatan tanaman sampel tanah dimasukkan kedalam gelas erlenmeyer
cengkeh. Tujuan pengambilan sampel adalah untuk berisi 90 ml aquades steril, kemudian divortex
mendapatkan isolat bakteri endofit antagonis dari selama 5 menit. Suspensi dipipet sebanyak 1 ml dan
dalam jaringan tanaman sehat. Unit sampel berupa dimasukkan kedalam tabung reaksi dan dimasukkan
ranting, bunga, akar dan daun dari tanaman yang kedalam tabung reaksi yang berisi 9 ml aquades
menunjukkan kondisi pertumbuhan yang paling streril sampai diperoleh pengenceran 10 -10. Masing-
baik. Sampel diletakkan di dalam amplop kertas dan masing suspensi dari pengenceran 10 -5 -10-10 diambil
dimasukkan ke dalam plastik sebelum digunakan 100 µl dan ditumbuhkan ke medium Nutrient Agar
untuk isolasi bakteri endofit (Ismiyatuningsih, (NA) dan diinkubasi selama 72 jam pada suhu
2016). kamar dengan ulangan sebanyak tiga kali. Koloni
isolat dimurnikan dengan teknik gores (Streak Plate
Sampel Tanah Method) sampai diperoleh koloni sel tunggal
Sampel tanah diambil di kebun milik PT. (Hamaki et al., 2005). Teknik ini dilakukan secara
Perkebunan Cengkeh dari daerah perakaran berulang sampai diperoleh koloni yang tumbuh
(rizosfer) tanaman sehat. Tanaman dipilih dari terpisah sebagai indikasi awal kemurniannnya
populasi tanaman yang menunjukkan kondisi (Dwimartina et al, 2017).
pertumbuhan paling baik. Tujuan pengambilan
sampel adalah untuk mendapatkan isolat rizobakteri Uji Morfologi
antagonis dari tanah sekitar perakaran tanaman Uji morfologi koloni bakteri yang diamati
cengkeh. mengikuti Capuccino dan Sherman (2002) dengan
mengamati warna koloni, ukuran koloni, bentuk
Isolasi Bakteri koloni, keadaan koloni, dan bentuk pinggiran koloni
Isolasi Bakteri Endofit bakteri yang mendekati dengan karakteristik bakteri
Isolasi dilakukan di Laboratorium Bacillus subtilis spp.
Fitopatologi Departemen Hama dan Penyakit
Tumbuhan Fakultas Pertanian UGM dengan Uji Fisiologi
mengadaptasi metode isolasi yang dilakukan oleh Uji Gram dengan KOH 3%
Hallmann et al. (1997). Bagian akar, ranting, dan Uji yang dilakukan adalah uji Gram
daun dipotong-potong dan dicuci dengan air yang menggunakan KOH 3%. Isolat bakteri diambil
mengalir untuk dihilangkan partikel tanah maupun dengan menggunakan jarum ose dan dicampur
kotoran yang masih menempel pada jaringan
dengan KOH 3% yang telah diteteskan di gelas
tanaman tersebut. Jaringan tanaman disterilisasi
permukaannya dengan cara direndam dalam larutan objek lalu dicampur dan diamati. Apabila terbentuk
NaClO 0.05% selama 5 menit, dan dibilas empat lendir dan terasa lengket ketika jarum inokulasi
kali dengan akuades steril, dengan menggunakan diangkat, maka hal ini menunjukkan bahwa bakteri
pinset steril jaringan tanaman yang tidak lunak tersebut merupakan bakteri golongan Gram negatif
dicelupkan ke dalam petridish yang berisi ethanol dan sebaliknya jika tidak terbentuk lendir dan tidak
70% dan dilewatkan diatas api bunsen untuk proses lengket maka bakteri tersebut adalah bakteri
sterilisasi, untuk bagian jaringan yang lunak hanya
golongan Gram positif (Schaad et al., 2001).
direndam alkohol 70%. Jaringan yang sudah
disterilkan ditempelkan pada medium Tryptone Soya
Agar (TSA) untuk memastikan bahwa tidak ada Uji Pewarnaan Gram
kontaminan yang terbawa. Jika dalam waktu 48 jam Preparat yang telah difiksasi dengan isolat,
terdapat mikroba yang tumbuh pada TSA (kontrol) kemudian ditetesi larutan kristal violet sebanyak 2-3
maka jaringan tersebut tidak digunakan dalam tetes dan didiamkan selama 20 detik, selanjutnya
proses selanjutnya. Setelah diketahui tidak ada dicuci di bawah air mengalir dan dikeringanginkan.
mikroba yang tumbuh, sampel jaringan tersebut
Larutan iodin diteteskan sebanyak 2-3 tetes di atas
digerus dan ditambahkan 3 ml Tryptone Soya Broth
(TSB) kemudian suspensi jaringan yang telah permukaan preparat dan didiamkan selama 1 menit,
dilumatkan tersebut diletakkan di atas media TSA kemudian dicuci di bawah air mengalir dan
dan diratakan dengan L-glass, kemudian dikeringanginkan. Larutan etil alkohol 95%
diinkubasikan selama 48 jam. diteteskan setetes demi setetes di atas permukaan
lapisan preparat sampai kristal violet tercuci dan

Jurnal Agrowiralodra | 3
Volume 4, Nomor 1, Januari 2021|

kemudian dicuci di bawah air mengalir dan Sifat morfologi koloni bakteri
dikeringanginkan. Larutan safranin diteteskan di atas Berdasarkan 46 isolat bakteri endofit yang
permukaan kaca obyek dan didiamkan selama 20 berhasil diisolasi ditemukan adanya perbedaan
morfologi koloni, warna dan bentuk bakteri.
detik, dicuci di bawah air mengalir dan
Diketahui adanya 6 morfotip yang berbeda, yaitu
dikeringanginkan. Preparat diamati di bawah koloni bakteri berwarna kuning terang melingkar
mikroskop pada perbesaran 1000x dengan bantuan berlendir entire, putih pucat tidak teratur tidak
minyak imersi (Cappucino dan Sherman, 1992). berlendir undulate, putih transparan melingkar
berlendir entire, putih pucat melingkar tidak
Uji Oksidase berlendir entire, putih pucat kecoklatan tidak teratur
Uji oksidase menggunakan kertas saring yang tidak berlendir undulate, dan kuning gelap menuju
orange melingkar berlendir entire. Hasil isolasi
telah diberi larutan p-amino dimethylaninine-oxalat
menunjukkan bahwa bakteri yang memiliki warna
1% (Kovảcs, 1956). Satu ose koloni bakteri koloni putih pucat tidak teratur tidak berlendir
dioleskan di atas tetesan p-amino dimethylaninine- undulate merupakan bakteri yang dominan
oxalat 1%. Jika koloni berubah warna menjadi ungu ditemukan, dengan frekuensi sebesar 43,47%.
maka menunjukkan hasil positif dan jika tidak Menurut Hallmann et al. (1997), mekanisme invasi
adanya perubahan warna ungu menunjukkan hasil bakteri endofit ke dalam jaringan tanaman dapat
negatif. dilakukan dengan beberapa cara, antara lain masuk
melalui stomata, lentisel, luka alami, trikoma yang
rusak, titik tumbuh akar lateral, radikula yang
Uji Katalase sedang tumbuh, jaringan akar meristematik yang
Isolat bakteri digoreskan secara aseptis ke tidak terdiferensiasi, serangan pada dinding sel
gelas objek dan kemudian pada permukaannya rambut akar, melalui enzim yang mendegradasi
ditetesi sebanyak satu tetes larutan H2O2 3%. Hasil ikatan polisakarisa dinding sel. Jalan alternatif
positif ditandai dengan timbulnya gas atau lainnya diduga bakteri masuk melalui penyerapan
unsur hara tanaman secara pasif akibat transpirasi
gelembung udara di sekitar goresan bakteri tersebut
tanaman, kemudian bakteri endofit tumbuh dan
(Harley dan Prescott, 2002). hidup di jaringan vaskular dari tanaman inangnya
(Stone et al., 2000). Jaringan vaskular (pembuluh)
Uji Hidrolisis Arginin terdapat di seluruh tubuh tanaman, mengangkut air
Hidrolisis arginin diuji dengan dan unsur hara dari akar menuju tunas (Campbell et
menumbuhkan isolat dalam media Moeller’s lysine al., 2002).
secarboxylase broth dengan tambahan lisin (LDC). Berdasarkan morfologi warna koloni dan
bentuk rizobakteri yang didapatkan, diperoleh 1
Hasil positif ditunjukkan dengan berubahnya warna
morfotipe yang sama, yaitu koloni bakteri berwarna
media menjadi merah setelah masa inkubasi selama putih pucat tidak teratur tidak berlendir undulate
24 jam pada suhu kamar (Harley dan Prescott, (Gambar 1). Hasil isolasi menunjukkan bahwa
2002). rizobakteri yang memiliki warna koloni putih pucat
tidak teratur tidak berlendir undulate merupakan
Hasil dan Pembahasan bakteri yang dominan ditemukan (Tabel 1).
Kuswinanti et al. (2014) dalam penelitiannya
Isolasi Bakteri Endofit menunjukkan hasil dari rizosfer tanaman kentang,
Dari hasil isolasi didapat sebanyak total 46 padi, bambu dan terung belanda, serta dua jenis
isolat bakteri endofit dari bagian akar, batang, daun, bahan organik berhasil diisolasi sebanyak 74 isolat
dan bunga tanaman cengkeh sehat dari lahan milik bakteri, yang terdiri atas 31 isolat rizobakteri dari
PT. Perkebunan Cengkeh, Selokaton, Sukorejo, rizosfer pertanaman dan 43 isolat dari bahan
Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, berturut-turut 10 organik.
isolat berasal dari bagian akar, 7 isolat berasal dari
bagian batang, 12 isolat berasal dari bagian daun,
dan 17 isolat berasal dari bagian bunga.

Isolasi Rizobakteri
Sebanyak total 66 isolat rizobakteri berhasil
diisolasi dari bagian tanah sekitar perakaran tanaman
cengkeh sehat dari lahan milik PT. Perkebunan
Cengkeh, Selokaton, Sukorejo, Kabupaten Kendal,
Jawa Tengah.
Gambar 1. Contoh perbedaan bentuk koloni bakteri yang
berhasil diisolasi

Jurnal Agrowiralodra | 4
Volume 4, Nomor 1, Januari 2021|

Tabel 1. Morfologi isolat bakteri endofit dan rizobakteri dari tanaman cengkeh.

Morfologi Bakteri Endofit dan Rizobakteri

D D
No A B C E F No A B C E F
(mm) (mm)
Daun Tanah
1 M KT 2-3 Be E 57 TT PP 3-4 TBe U
1-1 10-8
Daun Tanah
2 TT PP 3-4 TBe U 58 TT PP 3-4 TBe U
1-2 10-8
Daun Tanah
3 TT PP 3-4 TBe U 59 TT PP 3-4 TBe U
1-3 10-8
Daun Tanah
4 TT PP 3-4 TBe U 60 TT PP 3-4 TBe U
1-4 10-8
Daun Tanah
5 TT PP 3-4 TBe U 61 TT PP 3-4 TBe U
1-5 10-7
Daun Tanah
6 M PT 1-2 Be E 62 TT PP 3-4 TBe U
1-6 10-7
Batang Tanah
7 M PT 1-2 Be E 63 TT PP 3-4 TBe U
1-1 10-7
Batang Tanah
8 M KT 2-3 Be E 64 TT PP 3-4 TBe U
1-2 10-7
Bunga Tanah
9 M KT 2-3 Be E 65 TT PP 3-4 TBe U
1-1 10-6
Bunga Tanah
10 M PT 1-2 Be E 66 TT PP 3-4 TBe U
1-2 10-6
Bunga Tanah
11 M PP 3-4,5 TBe E 67 TT PP 3-4 TBe U
1-3 10-6
Akar Tanah
12 TT PP 3-4 TBe U 68 TT PP 3-4 TBe U
1-1 10-6
Akar Tanah
13 TT PP 3-4 TBe U 69 TT PP 3-4 TBe U
1-2 10-6
Akar Tanah
14 TT PP 3-4 TBe U 70 TT PP 3-4 TBe U
1-3 10-6
Akar Tanah
15 TT K 2-3 TBe U 71 TT PP 3-4 TBe U
1-4 10-6
Akar Tanah
16 M PP 3-4,5 TBe E 72 TT PP 3-4 TBe U
1-5 10-6
Akar Tanah
17 TT PP 3-4 TBe U 73 TT PP 3-4 TBe U
2-1 10-6
Akar Tanah
18 M PT 1-2 Be E 74 TT PP 3-4 TBe U
2-2 10-6
Daun Tanah
19 TT PP 3-4 TBe U 75 TT PP 3-4 TBe U
2-1 10-5
Daun Tanah
20 TT K 2-3 TBe U 76 TT PP 3-4 TBe U
2-2 10-5
Daun Tanah
21 M PP 3-4,5 TBe E 77 TT PP 3-4 TBe U
2-3 10-4
Bunga Tanah
22 TT PP 3-4 TBe U 78 TT PP 3-4 TBe U
2-1 10-4
Bunga Tanah
23 TT PP 3-4 TBe U 79 TT PP 3-4 TBe U
2-2 10-4
Bunga Tanah
24 TT PP 3-4 TBe U 80 TT PP 3-4 TBe U
2-3 10-4
Bunga Tanah
25 TT PP 3-4 TBe U 81 TT PP 3-4 TBe U
2-4 10-4
Bunga Tanah
26 TT PP 3-4 TBe U 82 TT PP 3-4 TBe U
2-5 10-4
Bunga Tanah
27 TT PP 3-4 TBe U 83 TT PP 3-4 TBe U
2-6 10-4
Bunga Tanah
28 TT PP 3-4 TBe U 84 TT PP 3-4 TBe U
2-7 10-4

Jurnal Agrowiralodra | 5
Volume 4, Nomor 1, Januari 2021|

Bunga Tanah
29 TT PP 3-4 TBe U 85 TT PP 3-4 TBe U
2-8 10-3
Bunga Tanah
30 TT PP 3-4 TBe U 86 TT PP 3-4 TBe U
2-9 10-3
Bunga Tanah
31 TT PP 3-4 TBe U 87 TT PP 3-4 TBe U
2-10 10-3
Bunga Tanah
32 TT PP 3-4 TBe U 88 TT PP 3-4 TBe U
2-11 10-3
Bunga Tanah
33 TT K 2-3 TBe U 89 TT PP 3-4 TBe U
2-12 10-3
Batang Tanah
34 TT K 2-3 TBe U 90 TT PP 3-4 TBe U
2-1 10-3
Batang Tanah
35 M PP 3-4,5 TBe E 91 TT PP 3-4 TBe U
2-2 10-2
Batang Tanah
36 M KT 2-3 Be E 92 TT PP 3-4 TBe U
2-3 10-2
Akar Tanah
37 M KT 2-3 Be E 93 TT PP 3-4 TBe U
3-1 10-2
Akar Tanah
38 M KT 2-3 Be E 94 TT PP 3-4 TBe U
3-2 10-2
Akar Tanah
39 M PP 3-4,5 TBe E 95 TT PP 3-4 TBe U
3-3 10-2
Batang Tanah
40 M KT 2-3 Be E 96 TT PP 3-4 TBe U
3-1 10-1
Batang KG Tanah
41 M 1-2 Be E 97 TT PP 3-4 TBe U
3-2 MO 10-1
Bunga Tanah
42 M PP 3-4 TBe E 98 TT PP 3-4 TBe U
3-1 10-1
Bunga Tanah
43 TT K 2-3 TBe U 99 TT PP 3-4 TBe U
3-2 10-1
Daun Tanah
44 M KT 2-3 Be E 100 TT PP 3-4 TBe U
3-1 10-1
Daun Tanah
45 M PP 3-4 TBe E 101 TT PP 3-4 TBe U
3-2 10-1
Daun Tanah
46 M KT 2-3 Be E 102 TT PP 3-4 TBe U
3-3 10-1
Tanah Tanah
47 TT PP 3-4 TBe U 103 TT PP 3-4 TBe U
10-9 10-1
Tanah Tanah
48 TT PP 3-4 TBe U 104 TT PP 3-4 TBe U
10-9 10-1
Tanah Tanah
49 TT PP 3-4 TBe U 105 TT PP 3-4 TBe U
10-9 10-1
Tanah Tanah
50 TT PP 3-4 TBe U 106 TT PP 3-4 TBe U
10-9 10-1
Tanah Tanah
51 TT PP 3-4 TBe U 107 TT PP 3-4 TBe U
10-8 10-1
Tanah Tanah
52 TT PP 3-4 TBe U 108 TT PP 3-4 TBe U
10-8 10-1
Tanah Tanah
53 TT PP 3-4 TBe U 109 TT PP 3-4 TBe U
10-8 10-1
Tanah Tanah
54 TT PP 3-4 TBe U 110 TT PP 3-4 TBe U
10-8 10-1
Tanah Tanah
55 TT PP 3-4 TBe U 111 TT PP 3-4 TBe U
10-8 10-1
Tanah Tanah
56 TT PP 3-4 TBe U 112 TT PP 3-4 TBe U
10-8 10-1
Keterangan: A= Kode sampel, B= Bentuk, C= Warna, D= Ukuran, E= Keadaan, F= Pinggiran., M= Melingkar, TT= Tidak
Teratur., KT= Kuning Terang, PP= Putih Pucat, PT= Putih Transparan, K= Kecoklatan, KGMO= Kuning Gelap Menuju
Orange., Be= Berlendir, TBe= Tidak Berlendir., U= Undulate, E= Entire.

Jurnal Agrowiralodra | 6
Volume 4, Nomor 1, Januari 2021|

Karakterisasi Fisiologi Isolat Bakteri Endofit dan batang, daun, dan bunga tanaman cengkeh
Rizobakteri sehat.
Hasil uji Gram menggunakan KOH 3% yang 2. Sebanyak total 66 isolat rizobakteri berhasil
diisolasi dari bagian tanah sekitar perakaran
dilakukan pada isolat bakteri endofit dan rizobakteri
tanaman cengkeh sehat.
menunjukkan hasil kedua bakteri tersebut masuk 3. Diketahui adanya 6 morfotip yang berbeda,
kedalam bakteri Gram positif (Gambar 2). Isolat yaitu koloni bakteri berwarna kuning terang
bakteri endofit dan rizobakteri bereaksi positif (+) melingkar berlendir entire, putih pucat tidak
pada uji Oksidase dan Katalase, sedangkan pada uji teratur tidak berlendir undulate, putih
Hidrolisis Arginin bakteri endofit dan rizobakteri transparan melingkar berlendir entire, putih
bereaksi negatif (-). Hasil uji fisiologi dan biokimia pucat melingkar tidak berlendir entire, putih
pucat kecoklatan tidak teratur tidak berlendir
menunjukkan bahwa isolat bakteri endofit dan
undulate, dan kuning gelap menuju orange
rizobakteri terpilih memiliki kesamaan karakter melingkar berlendir entire.
dengan Bacillus spp. 4. Hasil isolasi menunjukkan bahwa rizobakteri
yang memiliki warna koloni putih pucat tidak
teratur tidak berlendir undulate merupakan
bakteri yang dominan ditemukan.

Ucapan Terima Kasih


Ucapan terima kasih disampaikan kepada
semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam
penulisan karya tulis ini, khususnya PT. Perkebunan
Cengkeh, Selokaton, Sukorejo, Kabupaten Kendal,
Jawa Tengah, Tim Pembimbing dan Tim Penelaah
Gambar 2. Koloni bakteri berbentuk batang (basil) atas arahan dan masukannya.

Untuk mengetahui bentuk morfologi, maka Daftar Pustaka


dilakukan pengecatan pada bakteri menggunakan Anonim. (2015). Statistik Perkebunan Indonesia
safranin dan diamati pada mikroskop. Hasil Komoditas Cengkeh 2014-2016. Direktorat
Jenderal Perkebunan. Jakarta, Indonesia.
pengamatan morfologi menggunakan mikroskop
dari isolat bakteri endofit dan rizobakteri yang Cappucino, J.C. dan Sherman, N. (1992). In
terlihat dari bakteri berbentuk batang (basil). Metode microbiology: A Laboratory Manual 3rd
pewarnaan dari morfologi ini mengikuti metode edition. New York: Benjamin/Cumming
pewarnaan yang preparatnya sudah terlebih dahulu Pub.co.
dimatikan dengan cara dilewatkan di atas bunsen
sebelum diberi pewarna safranin. Morfologi basil ini
Champbell, N.A., Reece, J.B.,dan Mitchell, L.G.
pada umumnya dapat menggambarkan jenis dari (2002). Biology, fifth edition (Biologi, Edisi
suatu genus bakteri. Menurut Dwijoseputro (2005) Kelima). 352-357.
basil adalah morfologi sel dari bakteri yang
berbentuk batang atau silinder. Bentuk basil ini Dwidjoseputro, D. (2005). Dasar-Dasar
merupakan salah satu bentuk dari 3 morfologi Mikrobiology. Djambatan, Malang. 103p.
bakteri yang ada pada sel prokariot (basil, kokus,
Dwimartina, F., Arwiyanto, T., dan Joko, T. (2017).
dan spiral). Terdapat 3 jenis bentuk pada morfologi
Potetial of Endophytic and Rhizobacteria as
basil yaitu monobacillus yang merupakan bakteri an Effective Biocontrol for Ralstonia syzygii
berbentuk batang tunggal, diplobacillus yang subsp. Syzygii. Asian Journal of Plant
merupakan bakteri berbentuk batang yang tersusun Pathology, 11:11-198.
berpasangan, dan streptobacillus yang merupakan
bakteri berbentuk batang yang tersusun seperti Eden-Green, S.J., Balfas, R., dan Jamalius. (1987).
rantai. Transmission of xylem limited bacteria
causing Sumatra Disease of cloves in
Indonesia by tube building Cercopoids,
Kesimpulan Hindola spp. (Homoptera: Machaerotidae).
1. Berdasarkan hasil isolasi, didapat sebanyak Proc. Workshop Leafhoppers and
total 46 isolat bakteri endofit dari bagian akar, Planthoppers of Econ. Importance, Provo,
Utah, Amerika Serikat.

Jurnal Agrowiralodra | 7
Volume 4, Nomor 1, Januari 2021|

Hallmann, J., Quadt-Hallmann, A., Mahaffee, W. F.,


dan Kloepper, J. W. (1997). Bacterial Schaad, N.W., Bones, J.B. dan Chun, W. (2001).
Endophytes in Agricultural Crops. Journal Laboratory Guide for Identification of Plant
Microbiology. 43: 895-914. Pathogen Bacteria. APS Press, St. Paul
Minnessota.
Hamaki, T., Suzuki, M., Fudou, R., Jojima, Y.,
Kajiura, T., Tabuci, A., Sen, K., dan Shibai, Semangun, H. (2008). Penyakit-Penyakit Tanaman
H. (2005). Isolation of novel bacteria and Perkebunan di Indonesia. Gadjah Mada
actinomycetes using soil-extract agar University Press. 459-466.
medium. Journal Bioscience and
Bioengineering. 99(5): 485-492.
Stone, J.K., Bacon, C.W. dan White, J.F.Jr. (2000).
An overview of endphytic microbes:
Hardoim, P.R., Overbeek, L.S.V., & Elsas, J.D.V. endophytism. Microbial endophytes. New
2008. Properties of Bacterial York: Marcel Dekker, Inc: 3-29.
Endophytes and Their Proposed Role in Plant
Growth. Trends in Microbiology. 463-471. Tanawy, E. A. (2009). Acquanting with Salt
Tolerant Endophytic Bacteria Isolated from
Harley & Prescott. (2002). Laboratory Exercises in Rice. Plant Grown. 1(2): 72-79.
Microbiology 5th Edition. New York: The
McGraw-Hill Comapnies.

Hung, P.Q., Kumar, S.M., Govindsamy, V., dan


Annapurna, K. (2007). Isolation and
Characterization of Endophytic Bacteria from
Wild and Cultivated Soybean Varieties.
Biology Fertilizer Soils. 155-162.

Ismiyatuningsih, T. Joko dan S. Hartono. (2016).


Survey and detection of Pectobacterium
atrosepticum in major potato-growing areas
in Central Java Province, Indonesia. Ilmu
Pertanian. 1: 16.

Juliarta, I.K., Sudana, M. dan Adiartayasa, W.


(2015). Pengendalian Jamur Akar Putih
(Rigidoporus sp.) Penyebab Penyakit Layu
pada Tanaman Cengkeh (Syzygium
aromaticum L.) secara Hayati dan Nabati di
Rumah Kaca. Jurnal Agroekoteknologi
Tropika. 4(2): 93-99.

Kovảcs, N. (1956). Identification of Pseudomonas


pyocyanea by the oxidase reaction. Nature.
178:703.

Kuswinanti, T., Baharuddin., dan Sukmawati, S.


(2014). Efektivitas Isolat Bakteri dari
Rizosfer dan Bahan Organik Terhadap
Ralstonia solanacearum dan Fusarium
oxysporum pada Tanaman Kentang. Jurnal
Fitopatologi Indonesia.10(2): 68-72.

Lestari, P., Suryadi, Y., Susilowati, D.N., Priyatno,


T.P. dan Samudra, I.M. (2015). Karakterisasi
Bakteri Penghasil Asam Indol Asetat dan
Pengaruhnya Terhadap Vigor Benih Padi.
Berita Biologi. 14(1): 18-28.

Jurnal Agrowiralodra | 8

Anda mungkin juga menyukai