Anda di halaman 1dari 4

KEMAMPUAN MERUSAK ULAT Spodoptera pectinicornis

PADA GULMA KAYU APU (Pistia stratiotes L.)

Tujuan: untuk mengetahui kemampuan merusak dan stadia hidup dari ulat
Spodoptera pectinicornis pada gulma kayu apu (Pistia stratiotes L.).

Bahan: air, 3 gulma kayu apu, 9 ulat Spodoptera pectinicornis dan kertas label.

Alat : baskom/ember, gelas plastik, karet ban, kain kasa dan pinset.

Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menyiapkan kayu apu sebanyak 3 pohon, dengan jumlah daun sebanyak 6
daun segar yang baik. Meletakkan gulma kayu apu (Pistia stratiotes L.) pada
gelas plastik yang telah berisi air.
3. Masukkan sebanyak 3 larva Spodoptera pectinicornis dan letakkan diatas
permukaan daun gulma kayu apu ( 1 gulma terdapat 3 ulat ).
4. Beri label pada daun sesuai perlakuan.
5. Lakukan pengamatan setiap hari.
6. Menghitung Intensitas Kerusakan (IK) menggunakan rumus:
∑(𝑛𝑖 . 𝑣𝑖 )
IK =
𝑍. 𝑁
Keterangan :
IK = intensitas serangan (%)
ni = Jumlah tanaman atau bagian tanaman sampel dengan skor kerusakan vi
vi = Nilai skor kerusakan sampel ke-i
Z = Nilai skor kerusakan tertinggi
N = Jumlah tanaman atau bagian tanaman sampel yang diamati

Skor Kerusakan Tahap Kerusakan


0 Tidak ada kerusakan
1 Tingkat kerusakan 1 - <25 %
2 Tingkat kerusakan 25 - <50 %
3 Tingkat kerusakan 50 - <75 %
4 Tingkat kerusakan > 75 %
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Hasil dari praktikum ini berupa beberapa data pengamatan yang dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Pengamatan Kerusakan oleh larva S. pectinicornis pada Gulma Kayu apu
(sesuai dengan yang dikirim di grup)

Tabel 2. Pengamatan Kayu apu dan keadaan ulat selama 7 hari


No. Gambar keterangan
1 Foto kerusakan gulma 1

2 Foto kerusakan gulma 2

3 Foto kerusakan gulma 3

4 Foto keadaan ulat pada gulma 1

5 Foto keadaan ulat pada gulma 2

6 Foto keadaan ulat pada gulma 3


APLIKASI CENDAWAN ENTOMOPATOGEN

Tujuan : untuk mengetahui cara aplikasi cendawan entomopatogen serta gejala


yang terlihat pada hama.

Bahan : air steril, isolat cendawan entomopatogen (Beauveria bassiana dan


Metharizium spp.).

Alat : sprayer, toples, pinset, segitiga perata, shaker dan gunting/cutter.

Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja praktikum ini adalah sebagai berikut :


A. Isolat cendawan entomopatogen dari media PDA
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menyiapkan hama ulat dan meletakkan kedalam toples yang sudah berisi
makanannya.
3. Menyiapkan isolat cendawan entomopatogen dengan memasukkan
sebanyak 5-10 ml air steril ke cawan yang berisi isolat.
4. Kemudian gerus menggunakan segitiga perata dan masukkan kedalam
sprayer.
5. Lakukan penyemprotan terhadap hama dan makanan hama tersebut (± 3
ml).
6. Simpan dan lakukan pengamatan setiap hari.
B. Isolat cendawan dari ulat hongkong
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Menyiapkan hama ulat dan meletakkan kedalam toples yang sudah berisi
makanannya.
3. Menyiapkan isolat cendawan entomopatogen dengan memasukkan
sebanyak 5-10 ml air steril ke botol kaca, kemudian masukkan ulat yang
terserang cendawan ke dalam botol kaca tersebut.
7. Lakukan shaker selama ± 30 menit.
8. Masukkan cairan yang mengandung cendawan entomopatogen ke dalam
sprayer.
9. Lakukan penyemprotan terhadap hama dan makanan hama tersebut (± 3
ml).
10. Simpan dan lakukan pengamatan setiap hari.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil

Hasil dari praktikum ini berupa beberapa data pengamatan yang dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 1. Pengamatan cendawan entomopatogen terhadap hama
No. Gambar Keterangan
1. Proses penyiapan ulat
2. Proses penyiapan isolate
3. Foto penyemprotan
4. Foto pengamatan hari 1
5. Foto pengamatan saat ulat bergejala Penjelasan keadaan ulat dan hari
keberapa bergejala.
6. Foto akhir pengamatan Penjelasan keadaan ulat

Anda mungkin juga menyukai