Anda di halaman 1dari 2

PEMBAHASAN

Praktikum fogging ini dilaksanakan pada hari Jumat, 23 September 2022 pukul 09.00
WITA berlokasi di lingkungan Kampus Poltekkes Kemenkes Banjarmasin. Praktikum
fogging bertujuan untuk mengetahui cara menggunakan alat fogging, mengetahui proses
pencampuran insektisida dalam bahan bakar fogging dan mengetahui cara mengaplikasikan
fogging dengan baik dan benar. Fogging memiliki bagian-bagian seperti tempat untuk larutan
insektisida, mesin atau diesel, tempat bahan bakar, dan bagian untuk menyemprot. Fogging
dilakukan pagi hari yaitu pada saat angin belum terlalu kencang berhembus dan matahari
belum terlalu tinggi karena dapat mempercepat penguapan insektisida ke awan dan tidak
tepat sasaran.

Pengasapan atau fogging yang dimaksud bertujuan untuk menyebarkan pestisida ke


udara/lingkungan melalui asap, yang diharapkan dapat membunuh nyamuk dewasa (yang
infektif), sehingga rantai penularan DBD bisa diputuskan dan populasinya secara keseluruhan
akan menurun. Adapun hal yang perlu diperhatikan pada saat melakukan fogging supaya
kegiatan fogging berjalan dengan baik dan benar sesuai prosedur, yaitu:

1. Konsentrasi bahan fogging


Konsentasi bahan yang digunakan harus mengacu pada label, karena bila dosis yang
digunakan tidak tepat akan menimbulkan kerugian, tidak hanya dari segi biaya dan
efikasi pengendalian tetapi juga berpengaruh terhadap keamanan manusia itu sendiri
serta lingkungannya.
2. Arah dan kecepatan angin
Dalam melakukan fogging, arah angin harus diperhatikan. Kecepatan akan berpengaruh
terhadap pengasapan di luar ruangan. Angin diperlukan untuk membawa asap masuk
kedalam celah-celah bangunan, namun jika terlalu kencang maka asap akan cepat hilang
terbawa angin. Pengasapan harus berjalan mundur melawan arah angin sehingga asap
tidak menganai petugas fogging.
3. Suhu
Suhu adalah keadaan udara yang akan mempengaruhi pengasapan. Pengasapan diluar
ruangan pada waktu tengah hari atau pada suhu tinggi akan sia-sia karena asap akan
menyebar keatas, bukan kesamping sehingga pengasapan tidak maksimal. Oleh sebab itu
fogging sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari.
Bahan yang digunakan dalam fogging merupakan jenis insektisida untuk membunuh
serangga dalam hal ini adalah nyamuk. Insektisida tersebut merupakan racun yang dapat
mematikan jasad hidup, maka dalam penggunaannya harus lebih bersikap hati-hati. Fogging
tidak hanya memberikan dampak positif dalam pengandalian nyamuk Aedes aegypti namun
disisi lain juga menghasilkan dampak negatif terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat,
misalnya pencemaran air, tanah, udara, terbunuhnya organisme non target, dan resiko bagi
orang, hewan dan tumbuhan. Untuk memperoleh hasil yang optimum, beberapa hal yang
perlu diperhatikan sebagai berikut :

1. Konsentrasi larutan dalam hal ini perlu diperhatikan tentang dosis akhir (missal:
konsentrasi solusi untuk malation = 4-5 % dan dosis = 438 gr/ha) dan cara pembuatan
larutan.
2. Nozzle yang dipakai harus sesuai dengan bahan pelarut yang digunakan dan debit
keluaran yang diinginkan.
3. Jarak moncong mesin dengan objek/target (max. 100 m, efektif 50 m).
4. Kecepatan dan posisi berjalan ketika mem-fog untuk swingfog ± 2-3 menit setiap 500 m 2
untuk satu rumah berikut halamanya, sedangkan untuk ULV (Ultra Low Volume) 6-8
km/jam.
5. Waktu fogging disesuaikan dengan kepadatan atau aktifitas puncak dari nyamuk, yaitu
07.00 sampai 10.00
6. Ulangan (cycle), biasanya dengan interval seminggu.
7. Tenaga/operator, untuk sistem panas 2 orang/mesin. Untuk sistem dingin3 orang/mesin.
Dalam pelaksaan fogging ini pun telah diperhatikan hal-hal di atas, sehingga
diharapkan hasilnya juga optimum. Pada sistem kerja mesin swing fog tidak ada bagian-
bagian suku cadang yang bergerak. Teknik atau cara ketika melakukan fogging adalah
dengan menggendong tali alat di bahu dan berjalan mundur menjauhi arah asap/fog yang
keluar dari alat fogging.

Anda mungkin juga menyukai