1. Pengenalan Hama
Praktikum Serangga-Hama
Pokok Bahasan : Pengenalan hama tumbuhan dari gejala yang nampak pada
tumbuhan dan keberadaan hama
1
Kompetensi Khusus :
Setelah menyelesaikan praktikum, Saudara mampu menjelaskan dalam
mengenali hama tumbuhan dari gejala yang nampak pada tumbuhan yang
terserang serta keberadaan hamanya.
Prosedur Praktikum
1. Persiapan
Pelajari tentang Serangga, Hama, lingkungan hidup serangga dan
pengendalian hama. Pilih dan tentukan wilayah pengamatan Saudara.
Tetapkan luas cakupan pengamatan berdasarkan keragaman komoditas,
jumlah dan intensitas masalah yang ada serta waktu dan tenaga yang Saudara
miliki.
Ikuti jadwal praktikum, siapkan semua perangkat yang Saudara butuhkan
untuk pelaksanaan praktikum, terutama bahan dan peralatan.
2. Pelaksanaan
a. Bahan dan Alat
Jaring penangkap serangga (jika diperlukan) Kamera (boleh kamera HP/ponsel)
Kaca Pembesar / Loupe
2
Amati dan gambarkan (atau ambil fotonya) jenis-jenis gejala serangan hama
dengan gambar berwarna baik dari observasi langsung di lapangan atau dari
sumber-sumber pustaka seperti buku-buku, jurnal atau internet.
Keterangan :
Tulis Nama Serangga : Nama lokal, nama latin. Gunakan diagram identifikasi
serangga apabila menemui kesulitan dalam penentuan nama serangga,
ataupun serangga tersebut belum Anda kenali. Buat foto/gambar dan
tempelkan pada bagian tersebut Tulis gejala serangan ataupun kerusakan yang
ditimbulkan. Seperti : bagian tanaman yang dirusak, jenis kerusakan, jenis
tanaman yang diserang, tanaman yang tidak diserang dsb. Tuliskan sedetil
mungkin sesuai dengan pengetahuan Anda. Buat foto atas gejala tersebut.
Tulis jumlah serangga pada suatu luasan tertentu serat ketersebarannya pada
wilayah pengamatan Anda
Tulis secara detil lokasi serangga tersebut ditemukan serta karakteristik lokasi
(misal, wilayah lembab, ternaungi dsb-2nya). Buat foto atas keadaan lokasi
Status serangga : tulis status serangga, serangga yang sekedar ditemukan, atau
berpotensi sebagai hama. Tuliskan cara pengendalian yang telah dilakukan
oleh masyarakat di lokasi tersebut, dan tulis cara pengendalian yang diusulkan
oleh penyuluh
3
Tabel Pengamatan:
4
Kesimpulan : buatlah kesimpulan ringkas tentang praktikum yang telah
Saudara lakukan
Referensi/Daftar Pustaka : tuliskan daftar pustaka yang Saudara rujuk untuk
pelaksanaan praktikum
PELAPORAN
Buat laporan hasil praktikum Saudara dengan format sebagai berikut Laporan
diketik pada kertas A4 dengan spasi 1,5 (hard dan softcopy)
Selamat Berpraktikum
PENDAHULUAN
Ilmu Penyakit Tanaman (Fitopatologi) adalah ilmu yang mempelajari tanaman sakit akibat
mengalami proses fisiologi yang tidak normal. Pengethuan yang tepat dan benar tentang
penyakit tanaman merupakan syarat mutlak dalam perlindungan tanaman. Hal ini terkait
dengan pelaksanaan diagnosis penyakit. Penyakit tanaman dapat dikenal melalui gejala atau
symptom-nya. Tanaman dapat menunjukkan gejala perubahan warna, bentuk, kelayuan
pertanaman, dll.
Konsep Gangguan
Gangguan adalah perubahan pertanaman yang mengarah kepada pengurangan kuantitas atau
kualitas hasil yang diharapkan sebagai akibat gangguan. Timbulnya gangguan pada
tumbuhan inang sangat bervariasi tegantung faktor pendukung diantaranya lingkungan yang
sesuai, inang yang rentan dan penyebab jasad pengganggu yang agresif dan virulen.
5
Menurut konsep ini bahwa gangguan terhadap tanaman inang diakibatkan oleh interaksi
antara lingkungan (L), inang (I), dan penyebab gangguan (P). Apabila ketiganya seimbang,
maka akan menghasilkan lingkungan yang stabil, sehingga jarang timbul gangguan. Contoh :
hutan primer.
Gangguan terjadi akibat campur tangan manusia (M). Dengan lingkungan, inang yang
direkayasa oleh manusia, maka keseimbangannya akan terganggu. Contoh : lahan pertanian,
hutan industri, perkebunan yang lingkungannya relative tidak stabil.
Disini faktor waktu (W) merupakan faktor penting dalam mendorong timbulnya epidemic.
Interaksi antara faktor-faktor yang mendorong timbulnya gangguan bersifat dinamis dari
waktu ke waktu .
Gejala penyakit tanaman timbul akibat masuknya pathogen ke dalam jaringan tanaman dan
menyebabkan terjadinya infeksi sehingga menimbulkan terjadinya perubahan pada sel atau
jaringan tersebut. Berdasarkan perubahan yang terjadi pada sel, gejala penyakit dibedakan
menjadi 3 tipe :
a. Tipe Nekrotik
Gejala yang terjadi akibat rusaknya atau matinya sel – sel tanaman. Gejalanya disebut
nekrosis.
b. Tipe Hipoplastis
Gejala yang terjadi sebagai akibat terhambatnya atau terhentinya perkembangan sel.
Gejalanya disebut hipoplasia.
c. Tipe Hiperplastis
6
Gejala akibat terjadinya perkembangan sel yang luar biasa. Gejalanya disebut hyperplasia.
Apabila disebabkan akibat bertambahnya ukuran individu sel akibat hipertrofi, dan apabila
disebabkan bertambahnya jumlah sel disebut hyperplasia.
Gelaja Nekrosis
Gejala Hipoplasia
7
Gejala disebabkan tanaman kurang Bibit padi yang terlalu rapat, atau
mendapat cahaya, sehingga menjadi tanaman jagung yang ditanam rapat,
1 Etiolasi
pucat, tumbuh memanjang dan Atau mengecambahkan kacang hijau di
mempunyai daun-daun yang sempit tempat yang gelap
Gejala tanaman menjadi kerdil akibat Tanaman padi terserang tungro
2 Kerdil penghambatan pertumbuhan
Gejala Hiperplasia
8
Penyebab penyakit tanaman ada 2 yaitu biotik dan abiotik. Penyebab biotik disebabkan oleh
pathogen, dan penyakit ini biasanya dapat ditularkan, sedangkan penyakit abiotik disebabkan
oleh faktor lingkungan dan sifatnya tidak menular. Penyebab penyakit biotik diantaranya
jamur, bakteri, virus dan nematoda.
1. Jamur
Bakteri merupaka jasad uniseluler yang tergolong dalam dunia Prokariotik. Perbanyakan
selnya berlangsung dengan pembelahan secara biner. Beberapa jenis bakteri yang berperan
sebagai pathogen adalah :
Virus merupakan agen menular submikroskopik yang mengandung salah satu bentuk asam
nukleat dan memperbanyak diri hanya di dalam sel-sel tanaman inang. Virus tersusun atas 2
komponen yaitu asam nukleat (RNA atau DNA) dan protein. Beberapa jenis virus yang
berperan sebagai pathogen adalah :
9
CARA KERJA :
1. Pada lahan tertentu carilah tanaman atau bagian tanaman yang sakit
2. Ambil bagian tanaman tersebut, masukkan dalam plastik dengan bagian pangkal
batang tertutup kapas
3. Diagnosis penyebab penyakit
4. Amati di bawah mikroskop jenis patogen penyebab penyakit
3. Pengenalan Gulma
Berdasarkan bentuk kehidupan Raunkiaer dalam Yernelis Sukman dan Yakup (1991),
membaginya menjadi lima kategori pokok yaitu
Untuk pengelolaan vegetasi, penggolongan secara botani lebih banyak digunakan, yaitu:
rumput, teki, dan daun lebar. Berdasarkan bentuk masa pertumbuhan terdiri atas: gulma
berkayu, gulma air, dan gulma perambat (epifit dan parasit).
10
Berdasarkan siklus hidupnya dikenal: gulma semusim, dua musim, dan tahunan
Untuk memisahkan secara pasti masing-maing gulma kedalam kelompok teertentu harus
mengetahui betuk morfologi, ekologi dan biologinya.
A. RUMPUT (GRASSES)
Rumput mempunyai batang bulat atau pipih dan beronggga, umumnya berdaun sempit.
Berdasarkan siklus hidupnya dibedakan rumput semusim (annual) dan tahunan (perenial).
Contoh yang annual : Echinochloa crusgali (jawan), sedangkan yang perennual : Imperata
cylindrica, Panicum repens, Paspalum conjugatum, dan lain-lain.
Ditinjau dari sudut pengendalian diketahui ada tipe-tipe herbisida pengendalian rumput
seperti dalapon dan astam, tetapi ada bibit rumput (Echinoclhoa sp) yang dapat
dikendalikan dengan tipe herbisida pengendalian daun lebar seperti 2,4 D. Ada juga yang
mampu mengendalikan rumput maupun daun lebar misalnya terbutryne dan nitrofen,
sedangkan seperti glyposate mungkin mampu mengendalikan rumput dan daun lebar sebaik
mengendalikan teki.
B. TEKI (SEDGES)
Teki mempunyai batang berbentuk segi tiga, kadang-kadang bulat, tidak berongga, daun
berasal dari nodia dan warna agak ungu tua, mempunyai rhizoma dan umbi. Teki semusim :
Cyperus difformis, C. iria,
Dan teki tahunan : C. esculentus, C. imbricatus, C. rotundus. Glyphosate dan alakjlor adalah
contoh herbisida yang dapat mengendalikan C. rotundus.
11
D. GULMA SEMUSIM, DUA MUSIM DAN TAHUNAN
Gulma semusim menyelesaikan siklus hidupnya dalam satu tahun atau satu musim. Contoh
gulma semusim : Ageratum conyzoides, Cyperus iria, Echinochloa colonum, Lepchloa
chinensis dan lain-lain yang banyak dijumpai pada lahan tanaman padi, karena produksi
bijinya sangat melimpah. Gulma semusim ini hanya mengandalkan biji untuk perkembang
biakannya.
Gulma biennual memerlukan dua musim pertumbuhan untuk menyelesaikan siklus hidupnya,
tahun/musim pertama untuk pertumbuhan vegetatif dan tahun kedua untuk menghasilkan
bunga dan biji (generatif). Gulma jenis ini kurang penting dan jumlahnya sangat sedikit
hanya 6,8 % (39 spesies) dari 567 weed flora sedangkan 407 spesies gulma annual. Contoh
gulma biennual : Daucus carota.
Gulma perennual siklus hidupnya lebih dari dua tahun dan kenyataannya hampir tidak
terbatas karena susul-menyusul penerus generasinya secara berkesinambungan. Dapat
berkembang biak baik secara vegetatif maupun generatif. Secara vegetatif menggunakan
poyongan batang, umbi, rhizoma, stolon dan daun. Biji dari beberapa gulma ini masa
dormannya dapat bertahun-tahun. Contoh jenis gulma perennual yang terkenal : Imperata
cylindrica, Mikania chordata, dan Cyperus rotundus.
Beberapa herbisida utama yang baik untuk gulma perennual : sodium chlorate, propachlor,
butachlor dan trifluralin, terbacyl. Sedangkan efektif untuk annual dan perennual :
profloralin, paraquat dan glyphosate.
PERKEMBANGBIAKAN GULMA
13
C. Gulma berkembangbiak dengan Umbi (Bulbs, Tuber)
Umbi merupakan organ vegetatif tempat penyimpanan cadangan makanan yang dapat
tumbuh menghasilkan generasi baru. Apabila keadaan lingkungan (kadar air) kurang, maka
umbi ini akan dorman.
Contoh : Cyperus rotundus.
Daftar Pustaka
Sukman, Y., dan Yakup. 1991. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. FAPERTA UNSRI.
Rajawali Pers. Jakarta
Triharso. 2004. Dasar – dasar Perlindungan Tanaman. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
14
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi rahmat, hidayah dan
karunia-Nya sehingga panduan praktikum ini dapat diselesaikan. Penulis mengucapkan
terima kasih kepada Ketua STIPER Dharma Wacana Metro, yang telah memberikan
kemudahan, arahan dan motivasi, dan semua pihak yang telah membantu secara langsung
atau tidak langsung.
Panduan ini masih banyak kekurangan, baik yang berkaitan dengan materi penyusunan
ataupun teknis penyusunannya , untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis
harapkan demi perbaikan.
Akhir kata penulis berharap bahwa panduan praktikum ini dapat memberikan manfaat
khususnya bagi mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan praktikum.
Penulis
15