Anda di halaman 1dari 6

Kelompok 4

 Ella setiani 150510180172


 Dian Aprela Putri 150510180074
 Hafiftin Trihamni 150510180126
 Fania Salsabila A.N. 150510180157
 Ummu ‘Aziizah Halimah 150510180057
 Alda Nur Suciahati 150510180202
 Gyan Nurfauzan Hadana 150510180093

Jawab dengan singkat dan tepat pertanyaan-pertanyaan dibawah ini:


1. Apa yang dimaksud dengan fitotoksisitas dan sebutkan penyebabnya? (15 poin)
Jawab:
Fitotoksisitas adalah tingkat keracunan tanaman pokok yang disebabkan oleh
aplikasi herbisida. Fitotoksisitas merupakan suatu sifat yang menunjukan potensi pestisida
untuk menimbulkan efek keracunan pada tanaman yang ditandai dengan pertumbuhan
abnormal setelah aplikasi pestisida. Pestisida yang sebaiknya digunakan adalah pestisida
dengan fitotoksisitas yangrendah. Penyebab fitotoksisitas adalah penggunaan aplikasi
herbisida yang berlebihan.
Penyebabnya:
‐ Kualitas pestisida yang tidak sesuai syarat.
‐ Dosis penggunaan yang terlalu besar dengan konsentrasi terlalu tinggi.
‐ Faktor Lingkungan seperti suhu tinggi dan udara panas kering dapat dengan mudah
menyebabkan fitotoksisitas.
‐ Cara penggunaan yang tidak benar.

2. Sebutkan gejala fitotoksisitas pada tanaman? (15 poin)


Jawab:
Gejala fitotoksisitas pada tanaman terbagi menjadi 4:
1. Nekrosis
Hawar merupakan gejala yang terjadi karena adanya kematian jaringan. Dan
biasanya berupa bercak yangmengering. Dapat dibedakan berdasarkan karakteristiknya
atau bentuk bercaknya yaitu:
- Hawar : bercak nekrosis yang dapat meluas
- Bercak : bercak yang tidak dapat meluas
- Target spot : dalam bercak terdapat lingkran-lingkaran konsentris sehingga
seperti papan sasaran pada olah raga panahan.
2. Klorosis
Klorosis yaitu memucatnya daun yang terjadi akibat terhambatnya pembentukan
khlorofil dan gejalanya dapat bervariasi
- Vein Clearing: warna sekitar tulang daun pucat atau lebih muda dibandingkan
warna bagian daun yang lain.
- Vein Banding: warna sekitar tulang daun lebih tua dibandingkan warna bagian daun
yang lain.
3. Gejala pada daun
Seperti melengkung, mengeriting yang diakibatkan oleh virus.
4. Kerdil dan pertumbuhan tanaman abnormal
Misalnya akar rusak sehingga fungsi akar terganggu.

3. Jelaskan faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan peningkatan kejadian


fitotoksisitas pada tanaman? (15 poin)
Jawab:
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan peningkatan fitotoksisitas pada tanaman
adalah sebagai berikut :
Pestisida adalah senyawa yang digunakan untuk menolak, mematikan atau mencegah
serangan OPT (Organisme Pengganggu Tanaman). Berdasarkan target utamanya pestisida
digolongkan menjadi herbisida, fungisida, dan insektisida (Dias, 2012).
 Fungisida (Fungicides)
 Insektisida (Insekticides)
 Herbisida (Herbicides)
Ketiga jenis pestisida tersebut apabila tidak di gunakan sesuai dengan ketentuannya
dapat menjadi faktor meningkatnya fitotoksisitas pada tanaman, toksisitas ini dipengaruhi
oleh banyak faktor di antaranya adalah frekuensi penggunaan pestisida, teknik
penyemprotan, kondisi cuaca, kelembabab, temperatur, pH dan aktivitas mikroba.
Dilaporkan bahwa aplikasi pestisida dapat menyebabkan efek negatif terhadap pertumbuhan
dan perkembangan tanaman, antara lain menyebabkan degradasi pigmen klorofil yang pada
akhirnya dapat menyebabkan menurunnya efisiensi fotosintesis pada tanaman (Xia et al.,
2006).
Selain bebrapa jenis pestisida,ada faktor lain yang dapat menyebabkan peningkatan
toksistas pada tanaman, yaitu :
 Zat pengatur tumbuh( Growth regulators)
 Nutrisi/ racun kimia (Nutrient / Chemical toxicity)
 Salinitas tinggi (High salt (EC))
 Tinggi atau rendahnya pH (High /low pH )
Meningkatnya fitotoksisitas ini jugadapat disebakan oleh adanya interaksi dari
beberapa faktor di atas , seperti :
 Pada saat pengaplikasian pestisida,kondisi temperatur sedang tinggi, hal itu dapat
meningkatkan toksisitas tanaman
 Pengaplikasian pestisida pada saat Sedang terjadinya stress tanaman
 Pengaplikasian pestisida atau zat pengatur tumbuh pada saat Tanaman sedang berada
pada fase sensitif ex: pembungaan
 Tingginya kelembaban dan kebasahan daun
 Melakukan pencampuran atau mengkombinasikan beberapa jenis pestisida untuk
diaplikasikan ke tanaman dengan takaran yang tinggi akan menyebabkan peningkatan
toksisitas tanaman
 Tingginya konsentrasi zat pestisida pada saat pengaplikasian ke tanaman.

4. Kapan biasanya gejala fitotoksisitas mulai terdeteksi pada tanaman? (5 poin)


Jawab:
Setelah pengaplikasian pestisida, biasanya gejala fitotoksisitas pada tanaman akan terlihat
dalam waktu 3-7 hari. Cepat atau tidaknya gejala fitotoksisitas yang terlihat tergantung pada
kecepatan tumbuh tanaman tersebut. Jadi, semakin cepat pertumbuhan tanaman tersebut
maka semakin cepat pula gejala fitotoksisitas terlihat dan begitu pula sebaliknya.

5. Bagaimana mengelola penggunaan pestisida untuk meminimalkan gejala fitotoksisitas?


(15 poin)
Jawab:
Cara menggunakan pestisida agar meminimalisir gejala fitotoksisitas diantaranya
sebagai berikut:
- Gunakan produk dalam kondisi yang sedang-sedang saja (suhu tidak terlalu tinggi
ataupun terlalu rendah) karena suhu yang tinggi/ rendah dapat meningkatkan risiko
fitotoksisitas.
- Menghindari penggunaan produk selama tanaman dalam kondisi pengeringan yang
sangat buruk (dingin/ lembab/ mendung), seharusnya produk dapat mengering secara
alami.
- Jangan gunakan produk pada tanaman yang layu.
- Jika menggunakan formulasi aerosol, pastikan produk berjarak 45-50 cm dari tanaman,
karena ada penelitian yang menunjukkan semakin dekat produk dengan tanaman maka
semakin besar kemungkinan terjadi gejala fitotoksisitas.
- Gunakan alat penyemprot yang tepat
 Penyemprot khusus untuk herbisida
 Tangki bilas
 Kalibrasi alat penyemprot secara teratur (minimal satu kali/ tahun)
- Jika gejala bertambah parah setelah 7-10 hari, kirimkan sampel untuk diuji karena
terkadang gejalanya sama seperti gejala burn.
- Jika memakai produk baru/ formulasi campuran maka perlu diuji terlebih dahulu karena
ada sebagian kecil tanaman yang sensitif.

6. Gejala fitotoksisitas pada tanaman seringkali keliru diduga oleh penyebab lain, faktor
penyebab apa saja yang dapat menghasilkan gejala seperti fitotoksisitas? (15 poin)
Jawab:
‐ Oedema/Edema/Intumescence (Pembengkakan)
 Penumpukan cairan dalam ruang di antara sel tubuh. Edema lebih banyak menerima
air kemudian mereka dapat membuangnya. Gejalanya sel-sel yang meledak dan menjadi
cekung.
‐ Cryptic pests (Hama Samar)
Contohnya: broad mites, erinose mites, thrips, dll
‐ Pathogens
 Agen biologis yang dapat menyebabkan penyakit pada inangnya
Contohnya: karat pada cakar kanguru
‐ Genetic mutations/Reversions chimeras (Mutasi genetik)
Contohnya: Vein clearing pada daun okra

7. Jelaskan metode untuk membedakan gejala fitotoksik akibat pestisida atau karena faktor
lain (20 poin)
Jawab:
Metode yang digunakan ialah diagnosa dengan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Menilai pola kerusakan
Melihat bagaimana kerusakan memengaruhi tanaman, apabila kerusakan tersebut
dialami oleh sebagian besar tanaman atau seluruhnya, besar kemungkinan
diakibatkan oleh sebuah faktor yang diterima oleh tanaman itu sendiri seperti
cahaya, air, nutrisi, pengaruh media tanam, dan lain sebagainya. Namun, apabila
kerusakan terjadi hanya pada sebagian kecil tanaman, kemungkinan besar dapat
diakibatkan oleh serangan hama maupun penyakit tanaman.
2. Memeriksa kondisi keseluruhan tanaman
Melihat tanaman secara dekat muali dari bagian ujung tumbuhnya, akar, jaringan
vascular, maupun bagian lainnya. Pengamatan tersebut dilakukan untuk mengatahui
apakah terdapat tanda serangan hama, patogen, maupun faktor lain yang dapat
merusak tanaman. Akar merupakan bagian penting untuk diamati, karena apabila
akar tanaman tidak sehat maka pertumbuhan tanaman tersebut akan terganggu atau
tidak optimal.
3. Memeriksa sejarah tanamannya dan mengetahui gejala perkembangannya
Pengamatan tersebut dilakukan dengan memonitoring kesehatan dari tanaman yang
ditanam sehingga memiliki data perkembangan tanaman tersebut. Diharapkan
dengan adanya perbandingan data perkembangan tersebut, dapat menguraikan faktor
yang memengaruhi kerusakan pada tanaman contoh pada suatu tanaman Vogon
billion pada minggu ke 46 terdapat beberapa bagain daun yang tidak sempurna
bentuknya atau mengriting, pada minggu ke 49 keadaan tanaman masih sama seperti
pada minggu ke 46, dan pada minggu ke 51 kondisi tanaman telah kembali normal
sehingga dari perkemabagan tanaman tersebut dapat dicari pengaruh apa saja yang
memengaruhi hal tersebut, pemberian air yang kurang dan tidak merata dapat
menjadi salah satu pneyebabnya.
4. Menilai kebutuhan yang diterima oleh tanaman seperti air, cahaya, nutrisi, dan
lainnya telah cukup
Setiap tanaman memiliki karakteristiknya masing-masing sehingga keperluan
cahaya, nutrisi, air, media tanam, dan lain-lain yang diperlukannya berbeda. Oleh
karena itu, diperlukan kesesuaian perlakuan dengan karakter tanaman itu sendiri.
Mencari kondisi atau kebutuhann terbaik untuk tanaman dapat tumbuh.
5. Mensitesis dan membuat teori atau cerita sederhana yang masuk akal
Dari keempat langkah di atas, akan didapatkan sebuah teori sederhana mengenai
faktor yang memengaruhi kerusakan pada tanaman. teori tersebut didapatkan dari
asumsi kita setelah melakukan empat langkah sebelumnya disertai dengan dasar
teori yang menunjang.
6. Melakukan uji coba terhadap teori yang telah dibuat dengan percobaan kecil
Setelah didapatkan teori sederhana yang menjadi sebab terjadinya kerusakan pada
tanaman, dilakukan uji coba sederhana atau kecil dengan media yang sederhana pula
yang sesuai dengan dugaan yang telah dibuat.

Anda mungkin juga menyukai