Anda di halaman 1dari 99

1

ANALISIS PENGARUH HARGA DAN BRAND POSITIONING


TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TANAMAN ANGGREK DI DD
ORCHID NURSERY

SKRIPSI

Oleh:

Khafidhotin Nasikhah

185040100111095

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2021

1
2

ANALISIS PENGARUH HARGA DAN BRAND POSITIONING


TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN TANAMAN ANGGREK DI DD
ORCHID NURSERY

Oleh

KHAFIDHOTIN NASIKHAH

185040100111095

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh


Gelar Sarjana Pertanian Strata Satu (S-1)

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS PERTANIAN

JURUSAN SOSIAL EKONOMI

2021
ii

LEMBAR PERNYATAAN
Saya menyatakan bahwa segala pernyataan dalam skripsi yang berjudul
“Analisis Harga dan Brand Positioning Terhadap Keputusan Pembelian Tanaman
Anggrek di DD Orchid Nursery” merupakan hasil penelitian yang penulis lakukan
sendiri dengan bantuan arahan dan bimbingan dari Dosen Pembimbing skripsi.
Skripsi yang telah susun ini belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar
sarjana (S-1) di Perguruan Tinggi manapun. Berdasarkan pengetahuan dan
informasi yang peneliti dapatkan, tidak ada karya orang lain yang mengatakan
bahwa skripsi ini illegal. Semua rujukan yang saya gunakan sebagai referensi
penulisan skripsi ini telah penulis sebutkan di daftar pustaka pada akhir skripsi.

Malang, 19 januari 2022

Khafidhotin Nasikhah
iii

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Penelitian : Analisis Pengaruh Harga dan Brand Positioning Terhadap


Keputusan Pembelian Tanaman Anggrek di DD Orchid
Nursery

Nama Mahasiswa : Khafidhotin Nasikhah

NIM : 185040100111095

Jurusan : Sosial Ekonomi Pertanian

Program Studi : Agribisnis

Disetujui,

Pembimbing Utama Pembimbing Kedua

Dina Novia Priminingtyas S.P.,M.Si. Febriananda Faizal S.P., M.SP.


NIP. 197811052006042002 NIK. 2016078702061001

Diketahui,

Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian

Hery Toiba, SP., MP., Ph.D.


NIP. 197209082003121001

Tanggal Persetujuan:
iv

LEMBAR PENGESAHAN

Mengesahkan

MAJELIS PENGUJI

Penguji I Penguji II

Dina Novia Priminingtyas S.P.,M.Si. Febriananda Faizal S.P., M.SP.


NIP. 197811052006042002 NIK. 2016078702061001

Penguji III
v

RINGKASAN

Khafidhotin Nasikhah. 185040100111095. Analisis Pengaruh Harga dan


Brand Positioning Terhadap Keputusan Pembelian Tanaman Anggrek di DD
Orchid Nursery. Dibawah bimbingan Dina Novia Priminingtyas S.P., M.Si
dan Febriananda Faizal S.P., M.SP.

Peningkatan permintaan tanaman anggrek menyebabkan terjadinya persaingan


yang ketat antar perusahaan budidaya anggrek. Akibatnya, terjadi penurunan
pendapatan pada DD Orchid Nursery sehingga mengharuskan untuk menggunakan
strategi pemasaran yang sesuai. Strategi yang dijalankan perusahaan sangat
menentukan kesuksesan dalam persaingan bisnis untuk memasarkan produk. Agar
dapat menarik perhatian konsumen, produk-produk yang ditawarkan di pasar harus
mendapatkan posisi di hati konsumen. Oleh karena itu DD Orchid Nursery
menggunakan strategi penetapan harga dan brand positioning. Harga menjadi suatu
variabel yang dapat mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan untuk
membeli suatu barang, sehingga perusahaan harus memperhatikan pada saat
menetapkan harga. Brand positioning (memposisikan merek) bertujuan untuk
mendapatkan posisi merek di benak konsumen dengan cara menciptakan produk
yang sesuai dengan target pasar. Sehingga tujuan penelitian ini ialah untuk
menganalisis pengaruh harga dan brand positioning terhadap keputusan pembelian
tanaman anggrek di DD Orchid Nursery.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif dengan


menggunakan metode SEM PLS. Responden yang digunakan berjumlah 100 orang
dengan metode purposive sampling kemudian diolah dengan bantuan WarpPLS 7.0.
Variabel yang digunakan berjumlah tiga yaitu harga (X1), brand positioning (X2)
dan keputusan pembelian (Y). Hasil penelitian menunjukkan model dalam keadaan
baik dan tidak terdapat masalah karena telah memenuhi goodness of fit. Pada
pengujian hipotesis, variabel harga (X1) berpengaruh positif dan signifikan tinggi
terhadap keputusan pembelian tanaman anggrek di DD Orchid Nursery dengan nilai
muatan faktor sebesar 0.52 dan p-value < 0.001 sehingga H1 diterima. Variabel
brand positioning juga berpengaruh positif dan signifikansi tinggi terhadap
keputusan pembelian tanaman anggrek di DD Orchid Nursery dengan muatan
vi

faktor sebesar 0.32 dan p-value 0.004. Hasil R2 sebesar 0.59 artinya kontribusi
pengaruh variabel harga (X1) dan brand positioning (X2) terhadap keputusan
pembelian (Y) sebesar 59% dan sisanya sebesar 41% dipengaruhi oleh variabel lain
di luar model penelitian ini dan error.
vii

SUMMARY

Khafidhotin Nasikhah. 185040100111095. Analysis of the effect of price and


brand positioning on purchasing decisions for orchids at DD Orchid Nursery.
Under the guidance of Dina Novia Priminingtyas S.P., M.Si and Febriananda
Faizal S.P., M.SP.

The increase in demand for orchids has led to intense competition between
orchid cultivation companies. As a result, there was a decrease in revenue at DD
Orchid Nursery, thus requiring the use of appropriate marketing strategies. The
strategy carried out by the company will determine success in business competition
to market products. In order to attract the attention of consumers, the products
offered in the market must gain a position in the hearts of consumers. Therefore,
DD Orchid Nursery uses a pricing strategy and brand positioning. Price is a variable
that can influence consumers in making decisions to buy an item, so companies
must pay attention when setting prices. Brand positioning aims to get the brand
position in the minds of consumers by creating products that are in accordance with
the target market. So the purpose of this study was to analyze the effect of price and
brand positioning on purchasing decisions for orchids at DD Orchid Nursery.

This study uses a descriptive quantitative approach using the PLS SEM
method. The respondents used were 60 people with purposive sampling method and
then processed with the help of WarpPLS 7.0. The variables used are three, namely
price (X1), brand positioning (X2) and purchasing decisions (Y). The results
showed that the model was in good condition and there were no problems because
it had fulfilled the goodness of fit. In testing the hypothesis, the price variable (X1)
has a positive and high significance effect on purchasing decisions for orchids at
DD Orchid Nursery with a factor loading value of 0.52 and a p-value <0.001 so that
H1 is accepted. The brand positioning variable also has a positive and high
significance effect on purchasing decisions for orchids at DD Orchid Nursery with
a factor load of 0.32 and p-value of 0.004. The result of R2 is 0.59, meaning that the
contribution of the influence of price variables (X1) and brand positioning (X2) on
purchasing decisions (Y) is 59% and the remaining 41% is influenced by other
variables outside this research model and errors.
viii

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat-
Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal skripsi ini yang berjudul
“Analisis Pengaruh Harga dan Brand Positioning Terhadap Keputusan Pembelian
Tanaman Anggrek di DD Orchid Nursery”. Peneliti juga mengucapkan banyak
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan
serta bimbingan kepada peneliti sehingga proposal skripsi ini dapat tersusun dengan
baik.

Peneliti sadar bahwa penyusunan proposal skripsi ini tidak terlepas dari
berbagai pihak mulai dari kedua orang tua, Bu Dina Novia Priminingtyas S.P.,
M.Si. dan Pak Febriananda Faizal S.P., M.SP. selaku dosen pembimbing, sahabat
dan teman-teman yang senantiasa berdiskusi bersama serta berbagi pengetahuan.
Kritik dan saran sangat diperlukan untuk perbaikan proposal skripsi ini. Peneliti
berharap penelitian yang dilakukan dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan
semua pihak yang terlibat.

Malang, 9 Desember 2021

Khafidhotin Nasikhah
ix

LEMBAR PERUNTUKAN
Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari beberapa pihak, sehingga
dengan rasa hormat penulis akan mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak
antara lain:

1. Dosen pembimbing yaitu Ibu Dina Novia Priminingtyas S.P., M.Si dan Bapak
Febriananda Faizal S.P., M.SP karena telah membimbing dan memberikan kritik
serta saran kepada penulis dari awal hingga skripsi ini selesai.
2. Kedua orang tua yaitu Bapak M. Khafit dan Ibu Nasikhatin Nisfiroh yang selalu
memberikan semangat dan dukungan untuk menyelesaikan skripsi.
3. Auli Nur , Uzay Luluasa, Diana Ayu yang selalu memberikan semangat dan
tempat bertukar cerita mengenai keluh kesah mengerjakan skripsi ini.
4. Teman-teman yang memberikan motivasi dan tempat belajar, bertukar
pengetahuan bersama untuk menyelesaikan penelitian.
x

RIWAYAT HIDUP
Penulis memiliki nama lengkap Khafidhotin Nasikhah yang lahir di
Mojokerto pada tanggal 07 juli 2000. Anak pertama dari Bapak M. Khafit dan Ibu
Nasikhatin Nisfiroh. Penulis menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri
Jiyu 2. Kemudian melanjutkan sekolah menengah pertama di SMP Negeri 1 Pacet,
serta melanjutkan sekolah menengah atas di SMA Negeri 1 Pacet. Tahun 2018,
penulis tercatat sebagai mahasiswa Strata-1 di Program Studi Agribisnis, Fakultas
Pertanian, Universitas Brawijaya Kota Malang.

Selama menjadi mahasiswa, penulis aktif di kegiatan organisasi, kepanitian


maupun akademik. Penulis merupakan anggota Badan Eksekutif Mahasiswa
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (BEM FP UB) pada tahun 2019. Penulis
pernah mengikuti kepanitiaan Pasca PLA 1 2018 dan sekolah kesekretariatan.
Penulis juga aktif menjadi asisten praktikum mata kuliah matematika ekonomi dan
ekonomi mikro.
xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN .............................................................................................. ii


LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................................ iii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................. iv
RINGKASAN .................................................................................................................... v
SUMMARY ..................................................................................................................... vii
KATA PENGANTAR .................................................................................................... viii
LEMBAR PERUNTUKAN ............................................................................................. ix
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................................... x
DAFTAR ISI..................................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................... xv
I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan masalah ................................................................................................... 4
1.3 Batasan masalah...................................................................................................... 5
1.4 Tujuan penelitian .................................................................................................... 6
1.5 Kegunaan penelitian ............................................................................................... 6
II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................ 7
2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu.............................................................................. 7
2.2 Teori ....................................................................................................................... 10
III KERANGKA TEORITIS ......................................................................................... 15
3.1 Kerangka Pemikiran ............................................................................................ 15
3.2 Hipotesis ................................................................................................................. 17
3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ................................................ 18
IV METODE PENELITIAN.......................................................................................... 27
4.1 Pendekatan Penelitian .......................................................................................... 27
4.2 Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian............................................................ 27
4.3 Teknik Penentuan Sampel ................................................................................... 27
4.4 Teknik Pengumpulan Data .................................................................................. 28
4.5 Teknik Analisis Data............................................................................................. 29
xii

4.6 Pengujian Hipotesis .............................................................................................. 34


V. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................................. 35
5.1 Gambaran Umum ........................................................................................... 35
5.2 Karakteristik responden................................................................................. 37
5.3 Analisis deskriptif variabel penelitian........................................................... 43
5.4 Evaluasi model SEM-PLS .............................................................................. 45
5.5 Profil variabel ........................................................................................................ 51
5.6 Hasil pengujian hipotesis ...................................................................................... 53
5.7 Analisis pengaruh variabel harga dan brand positioning terhadap keputusan
pembelian ..................................................................................................................... 54
VI. PENUTUP ................................................................................................................. 59
6.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 59
6.2 Saran ...................................................................................................................... 59
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 61
LAMPIRAN..................................................................................................................... 65
xiii

DAFTAR TABEL
Nomor Teks Halaman

Tabel 1. Data penghasilan DD Orchid Nursery...................................................... 3


Tabel 2. Penelitian sekarang ................................................................................. 10
Tabel 3. Operasionalisasi variabel ........................................................................ 19
Tabel 4. Karakteristik responden berdasarkan asal .............................................. 38
Tabel 5. Karakteristik responden berdasarkan usia .............................................. 39
Tabel 6. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ............................... 39
Tabel 7. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ..................................... 40
Tabel 8. Karakteristik reponden berdasarkan pendapatan .................................... 41
Tabel 9. Karakteristik responden berdasarkan intensitas berkunjung .................. 42
Tabel 10. Karakteristik responden berdasarkan status ......................................... 42
Tabel 11. Analisis deskriptif variabel harga ......................................................... 43
Tabel 12. Analisis deskriptif variabel brand positioning ..................................... 44
Tabel 13. Analisis deskriptif variabel keputusan pembelian ................................ 44
Tabel 14. Nilai loading faktor indikator variabel ................................................. 46
Tabel 15. Correlations among I.vs. with sq. rts. of AVEs .................................... 46
Tabel 16. Nilai composite reliability dan cronbach alpha .................................... 47
Tabel 17. Nilai R-squared..................................................................................... 49
Tabel 18. Nilai Q-squared .................................................................................... 49
Tabel 19. Model fit dan quality indices ................................................................ 50
Tabel 20. Profil variabel harga (X1)..................................................................... 51
Tabel 21. Profil variabel brand positioning (X2) ................................................. 52
Tabel 22. Profil variabel keputusan pembelian (Y).............................................. 52
Tabel 23. Hasil pengujian hipotesis ..................................................................... 53
xiv

DAFTAR GAMBAR
Nomor Teks Halaman

Gambar 1. Kerangka pemikiran........................................................................... 16


Gambar 2. Konstruk reflektif variabel harga ....................................................... 30
Gambar 3. Konstruk reflektif variabel brand positioning ................................... 31
Gambar 4. Konstruk reflektif variabel keputusan pembelian .............................. 31
Gambar 5. Diagram jalur ..................................................................................... 32
Gambar 6. Peta Lokasi DD Orchid Nursery ........................................................ 36
Gambar 7. Struktur organisasi ............................................................................. 37
Gambar 8. Koefisien jalur ................................................................................... 48
xv

DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Teks Halaman

Lampiran 1. Kuisioner penelitian ........................................................................ 65


Lampiran 2. Tabulasi data hasil kuisioner........................................................... 72
Lampiran 3. Analisis data menggunakan WarpPLS 7.0 ..................................... 80
Lampiran 4. Dokumentasi pengumpulan data ..................................................... 83
1

I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keputusan pembelian merupakan proses konsumen dalam memilih produk
yang akan dibeli. Proses keputusan pembelian dipengaruhi tidak hanya oleh
karakteristik pembelian individu tetapi juga oleh persyaratan untuk
mengintegrasikan aliran barang masuk dengan proses konversi atau konsumsi. Saat
ini, semakin banyak pembeli menyatakan bahwa mereka menganggap pemasok
mereka sebagai mitra dan pemangku kepentingan dalam pencapaian tujuan dan
penciptaan nilai (Laios & Moschuris, 2001). Strategi yang dijalankan perusahaan
sangat menentukan kesuksesan dalam persaingan bisnis untuk memasarkan produk.
Agar dapat menarik perhatian konsumen, produk-produk yang ditawarkan di pasar
harus mendapatkan tempat di hati konsumen. Oleh karena itu brand positioning
suatu produk dalam sebuah perusahaan menjadi kuncinya. Brand positioning
bertujuan untuk mendapatkan posisi merek di benak konsumen dengan cara
menciptakan produk yang sesuai dengan target pasar.

Persaingan harga tercipta pada saat banyaknya usaha dalam bidang yang sama.
Misalnya tanaman hias, trend yang berkembang semenjak pandemi covid-19
menciptakan peluang bisnis untuk pengusaha atau produsen anggrek. Tanaman
anggrek merupakan salah satu tanaman hias yang sedang banyak disukai dan
diminati oleh berbagai pihak mulai dari remaja hingga orang tua. Di Indonesia,
anggrek banyak dibudidayakan karena faktor agroklimat yang cocok dan
mendukung pertumbuhannya (Purwanto, 2016). Namun, tanaman hias ini memiliki
waktu yang cukup lama untuk tumbuh dan berkembang sehingga diperlukan
penanganan yang khusus terutama pada saat pemberian pupuk, waktu penyiraman
dan kebutuhan cahaya matahari. Hal ini dikarenakan anggrek tidak dapat disiram
dan dipupuk dalam waktu sembarangan. Meskipun perawatan yang cukup sulit,
budidaya tanaman anggrek cukup banyak ditemukan di wilayah Jawa Timur seperti
Kota Batu, Malang, Singosari, Pasuruan, dan masih banyak kota besar lainnya.

Produsen tanaman anggrek tersebut memproduksi berbagai macam anggrek yang


umum dijumpai seperti anggrek dendobrium, cattleya, bulan dan vanda. Setiap
jenis anggrek tersebut memiliki karakteristik masing-masing sehingga
2

memerlukan perlakuan yang berbeda. Banyak orang yang berminat dalam


bisnis budidaya tanaman anggrek karena mempunyai nilai lebih dalam hal
kecantikan serta nilai ekonomis yang tinggi. Oleh karena itu tidak sedikit para
kolektor mencari jenis anggrek langka yang menyebabkan persaingan antar
produsen anggrek.

Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS (2020), produktivitas tanaman


anggrek di Jawa Timur mengalami kenaikan. Pada kurun waktu 2 tahun antara
2019-2020 produksinya mencapai angka 6.134.048 tangkai dan menduduki
peringkat satu di Indonesia. Hal ini membuktikan bahwa banyaknya usaha yang
bergerak dalam bidang budidaya tanaman hias anggrek. Semakin banyak
perusahaan disertai produksi yang semakin tinggi mengakibatkan adanya
persaingan yang ketat. Persaingan tersebut berdampak kepada penghasilan yang
didapat oleh DD Orchid Nursery. Sebelum pandemi covid-19 masuk ke Indonesia,
penghasilan yang didapat stabil dan cenderung mengalami kenaikan. Adanya covid-
19 mengharuskan masyarakat untuk berada didalam rumah saja yang
mengakibatkan minat untuk mengoleksi tanaman hias khususnya anggrek
meningkat. Hal ini dikarenakan pada saat di rumah mereka tidak memiliki aktivitas,
oleh karena itu mengoleksi dan merawat tanaman hias menjadi alternatif untuk
mengisi waktu luang. Menyadari hal tersebut menjadikan para pelaku usaha atau
produsen anggrek meningkatkan produktivitasnya. Dalam waktu 10 bulan terakhir
penghasilan yang didapat oleh DD Orchid Nursery mengalami penurunan. Berikut
merupakan penghasilan yang diperoleh:
3

Tabel 1. Data penghasilan DD Orchid Nursery


Bulan Penghasilan (Rp)
Oktober 2020 201.182.000
November 2020 239.700.500
Desember 2020 118.571.000
Januari 2021 242.181.500
Februari 2021 122.871.000
Maret 2021 156.295.500
April 2021 142.773.500
Mei 2021 116.289.500
Sumber: DD Ocrhid Nursery

Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan, diketahui bahwa penghasilan


yang diterima oleh DD Orchid Nursery dominan mengalami penurunan. Hal ini
sebab dari persaingan pasar yang semakin meningkat di Jawa Timur. Ketatnya
persaingan di pasar tanaman hias mengharuskan produsen agar memiliki strategi
dalam memasarkan produknya. Strategi yang dimiliki haruslah berbeda dengan
pesaingnya agar terdapat diferensiasi produk. DD Orchid Nursery sendiri memilih
strategi berupa “brand positioning dan penetapan harganya”, melalui brand
positioning tersebut mereka mencoba untuk membuat citra merek sendiri tanpa
melihat pasar dengan kata lain mereka memasarkan produknya tanpa mengikuti
harga yang ada di pasar. Strategi tersebut berdampak kepada harga yang ditawarkan
menjadi jauh lebih mahal daripada perusahaan yang lain. Mahalnya harga tersebut
dikarenakan perusahaan lebih mengedepankan kualitas produk serta fokus
membuat varietas baru agar menarik minat konsumen. Anggrek hasil silangan DD
Orchid Nursery tidak terdapat di pesaing lain, hal ini mengakibatkan anggrek
tersebut langka. Semakin langka bunga anggrek maka semakin tinggi pula harga
yang ditawarkan. Namun untuk jenis anggrek yang biasa dan tidak termasuk langka,
perusahaan membuat harga yang sedikit lebih terjangkau agar dapat bersaing
dengan Nursery lain.
4

Melalui harga, konsumen dapat memutuskan untuk membeli produk yang


ditawarkan atau memilih berpindah mencari perusahaan yang lain. Sehingga
penetapan harga sangat perlu diperhatikan oleh DD Orchid Nursery. Selain itu,
posisi merek di hati konsumen juga penting agar konsumen melakukan pembelian
berulang dan berdampak kepada kenaikan penghasilan. Oleh sebab itu peneliti ingin
mengetahui dan menganalisis pengaruh harga dan brand positioning terhadap
keputusan pembelian tanaman anggrek di DD Orchid Nursery.

1.2 Rumusan masalah


DD Orchid Nursery merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam
budidaya dan pemasaran tanaman anggrek. Jenis anggrek yang ditawarkan beragam
mulai dari ukuran, warna dan bentuk bunganya. Dahulu anggrek hanya dijadikan
hiasan di rumah sekarang menjadi peluang bisnis bagi pecinta tanaman hias.
Permintaan pasar akan tanaman anggrek semakin meningkat, hal ini mengakibatkan
adanya persaingan antar produsen tanaman anggrek untuk memasarkan produknya.
Persaingan tersebut berdampak kepada penurunan penghasilan DD Orchid Nursery
sehingga mereka harus menetapkan strategi pemasaran dengan memposisikan
merek perusahaan pada masyarakat dan menetapkan harga guna dapat bersaing di
pasar.

Brand positioning menjadi salah satu strategi yang dilakukan oleh DD Orchid
Nursery untuk tujuan diversifikasi produk. Brand dianggap sebagai pilar bisnis
karena dapat menarik minat konsumen akan produk tersebut (Kotler, 2012). Produk
yang ditawarkan antar perusahaan memiliki perbedaan sendiri sehingga merek dari
produk tersebut menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih sebuah produk.
Misal seperti produk anggrek dari perusahaan A dan perusahaan B, konsumen akan
membandingkan perbedaan antar keduanya. DD Orchid Nursery membuat citra
merek yang kuat dihati konsumen untuk mempengaruhi sebuah keputusan
pembelian mengingat banyaknya produk anggrek yang sama di pasar. Tidak hanya
itu, harga juga menjadi faktor penting untuk konsumen mempertimbangkan sebuah
produk. Sehingga penetapan harga anggrek di DD Orchid Nursery harus
diperhatikan. Harga yang mereka tawarkan beragam tergantung dari ukuran, jenis
dan kelangkaan tanaman.
5

Harga anggrek di DD Orchid Nursery memiliki perbandingan yang tidak jauh


dari tempat lain. Hal ini dikarenakan tanaman anggrek memiliki harga yang relatif
tidak berubah hanya selisih Rp. 1000 sampai Rp. 5000 tiap Nursery. Perusahaan
(DD Orchid Nursery) menawarkan anggrek dengan harga yang ditentukan sendiri,
artinya mereka tidak mengikuti harga dari pesaingnya. Harga dipasaran dijadikan
untuk patokan menetapkan kisaran harga. Oleh karena itu pada penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis pengaruh harga yang telah ditetapkan oleh DD
Orchid Nursery terhadap keputusan pembelian konsumennya.

Strategi kedua yang digunakan ialah brand positioning, DD Orchid Nursery


membangun posisi merek dengan menciptakan varietas baru melalui persilangan
anggrek yang dilakukan di lab dengan kualitas tinggi. Mereka membatasi jumlah
tiap varietas agar terjadi kelangkaan yang menyebabkan terciptanya harga yang
tinggi. Meskipun harga menjadi tinggi, minat konsumen terhadap anggrek di DD
Orchid Nursery tetap ada. Oleh karena itu pada penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui dan menganalisis adanya pengaruh brand positioning terhadap
keputusan pembelian konsumen DD Orchid Nursery.

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang dapat diangkat pada


penelitian ini ialah:

1. Bagaimana pengaruh harga terhadap keputusan pembelian tanaman anggrek


di DD Orchid Nursery?
2. Bagaimana pengaruh brand positioning terhadap keputusan pembelian
tanaman anggrek di D D Orchid Nursery?

1.3 Batasan masalah

Batasan masalah digunakan supaya penelitian lebih fokus dan terarah kepada
pembahasan sehingga tujuan penelitian dapat tercapai. Adapun batasan masalah
dalam penelitian ini ialah:
1. Penelitian ini hanya meneliti pengaruh harga dan brand positioning
terhadap keputusan pembelian di DD Orchid Nursery
2. Responden yang digunakan berupa konsumen DD Orchid Nursery yang
pernah berkunjung ke kebun
6

1.4 Tujuan penelitian

Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini ialah:


1. Menganalisis pengaruh harga terhadap keputusan pembelian tanaman
anggrek di DD Orchid Nursery
2. Menganalisis pengaruh brand positioning terhadap keputusan pembelian
tanaman an ggrek di DD Orchid Nursery

1.5 Kegunaan penelitian

Adapun kegunaan penelitian ini untuk beberapa pihak antara lain:


1. Bagi pihak perusahaan
Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan informasi terkait
pengaruh harga dan brand positioning terhadap keputusan pembelian
konsumennya serta membantu perusahaan dalam hal menentukan
keputusan dan masukan terkait strategi brand positioning yang telah
diterapkan sebelumnya.
2. Bagi masyarakat setempat
Diharapkan dengan adanya penelitian ini masyarakat mendapatkan
informasi mengenai harga produk anggrek di DD Orchid Nursery serta
mengetahui brand positioning yang telah diterapkan oleh perusahaan.
3. Bagi mahasiswa
Penelitian ini digunakan mahasiswa untuk memenuhi persyaratan kelulusan
jenjang studi S1 dengan menyelesaikan tugas akhir berupa skripsi.
4. Bagi peneliti selanjutnya
Penelitian ini dapat dijadikan referensi peneliti selanjutnya untuk
melakukan penelitian yang akan datang,
7

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Tinjauan penelitian terdahulu berisi mengenai penelitian yang telah


dilakukan sebelumnya, penelitian tersebut memiliki persamaan sekaligus
perbedaan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Terdapat beberapa
penelitian terdahulu yang memiliki output yang sama yaitu pengaruh harga dan atau
brand positioning terhadap keputusan pembelian suatu produk. Pada penelitian
yang dilakukan oleh Hasanah & Lubis (2017) yang berjudul “Analisis Pengaruh
Harga, Kualitas Produk, Dan Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian
Tanaman Hias pada CV. Paris Garden Medan”. Latar belakang dari penelitian
tersebut ialah diawali dari penurunan penjualan tanaman hias yang disebabkan oleh
harga tanaman hias yang naik dalam beberapa tahun terakhir. Harga yang
meningkat di pasaran mengakibatkan pembelian konsumen menurun yang akan
berdampak kepada penghasilan perusahaan. Tujuan dari penelitiannya ialah untuk
mengetahui dan menjelaskan pengaruh harga, kualitas produk dan gaya hidup
terhadap keputusan pembelian tanaman hias secara simultan dan parsial pada CV.
Paris Garden Medan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah analisis
regresi dengan bantuan SPSS 22.00 untuk mengenalisis tujuan dari penelitian
tersebut. Diketahui basil yang didapat dalam penelitian tersebut ialah secara parsial
(uji t) harga, kualitas dan gaya hidup masing-masing berpengaruh terhadap
keputusan pembelian karena t hitung > t tabel. Sedangkan secara simultan, harga,
kualitas produk dan gaya hidup berpengaruh terhadap keputusan pembelian karena
dari uji F menyatakan bahwa F hitung > F tabel yaitu 50,245 > 2,70.

Penelitian yang dilakukan oleh Safitri (2006), dengan judul “Pengaruh


Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen Tanaman Hias
Adenium pada PT. Godong Ijo Asri Nursery Sawangan Kota Depok Jawa Barat”.
Penelitian tersebut dilatar belakangi oleh permintaan tanaman hias adenium yang
meningkat, maka untuk menjaga eksistensi dan prestasi perusahaan yang sudah
diraih mereka harus menerapkan pemasaran secara optimal dengan bauran
pemasaran (produk, harga, distribusi dan promosi). Metode yang digunakan untuk
menganalisis data ialah path analysis (analisis jalur) dengan obervasi dan
8

wawancara langsung untuk mendapatkan data yang diperlukan. Berdasarkan dari


hasil pengujian statistik yang telah dilakukan, secara simultan bauran pemasaran
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian yaitu sebesar 70,253%.
Sedangkan secara parsial masing-masing komponen bauran pemasaran yang
meliputi produk, harga, promosi dan distribusi atau tempat berpengaruh positif
terhadap keputusan pembelian konsumen. Komponen bauran pemasaran yang
paling dominan terhadap keputusan pembelian ialah distribusi atau tempat dengan
nilai sebesar 27,98%.

Peneltian yang dilakukan oleh Hakim & Saragih (2019), dengan judul
“Pengaruh Citra Merek, Persepsi Harga Dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan
Pembelian Konsumen NPK Mutiara di UD Barelang Tani Jaya Batam”. Penelitian
dilatar belakangi oleh perkembangan ekonomi era global yang menuntut
perusahaan untuk dapat bersaing begitupun usaha UMKM yang harus
meningkatkan kompetisinya untuk merebut pangsa pasar. Salah satu UKM yang
ada di Indonesia ialah UD Barelang Tani Jaya yang menjual berbagai macam
pupuk, supaya dapat bersaing maka mereka harus menerapkan strategi pemasaran
berupa pencitraan merek yang baik dan kualitas produknya. Oleh karena itu tujuan
dari penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh citra merek, persepsi harga dan
kualitas produk terhadap keputusan pembelian pupuk NPK Mutiara di UD.
Barelang Tani Jaya Batam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah
analisis regresi berganda. Diketahui hasil bahwa nilai t hitung untuk variabel citra
merek sebesar 9,962 dan variabel persepsi harga sebesar 52,693 sementara variabel
kualitas produk sebesar 40,089 dengan tingkat signifikan 0,000 yang lebih kecil
dari 0,05. Dalam penggunaan Uji Parsial (T), terdapat pengaruh positif dan
signifikan pada variabel Persepsi Harga (X2), hal ini dikarenakan nilai t hitung
52,693 > t tabel 1,672. Jadi terdapat hasil yang positif dan signifikan dari variabel
citra merek, persepsi harga dan kualitas produk terhadap keputusan pembelian
pupuk NPK Mutiara di UD. Barelang Tani Jaya Batam dan ketiga variabel tersebut
memiliki hubungan yang besar dalam keputusan pembelian pupuk NPK Mutiara di
UD. Barelang Tani Jaya batam.
9

Selanjutnya yaitu penelitian yang dilakukan oleh Memey & Siagian (2019),
yang berjudul pengaruh brand positioning dan brand equity terhadap keputusan
pembelian kendaraaan. Hal yang mendasari dilakukan penelitian ini ialah terdapat
peningkatan persaingan penjualan mobil dari tahun ke tahun sehingga banyak
berbagai merek mobil yang muncul di pangsa pasar guna untuk meningkatkan
penjualannya. Mereka menciptakan brand untuk bersaing dan mendapatkan
keuntungan yang membuat konsumen harus dapat mengambil keputusan yang tepat
ketika akan membeli mobil. Dalam dunia bisnis, brand positioning dan brand
equity merupakan hal terpenting untuk membentuk identitas merek agar semakin
dikenal konsumen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode
deskriptif (mengumpulkan data, menyajikan data dan menganalisis data).
Ditemukan hasil bahwa terdapat pengaruh brand positioning dan brand equity
terhadap keputusan pembelian kendaraan yang memiliki nilai koefisien korelasi r =
0,795, artinya keduanya memiliki hubungan yang positif dan kuat terhadap
keputusan pembelian kendaraan. Secara parsial, brand positioning dan brand equity
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembeli dibuktikan dengan hasil t
hitungnya.

Sedangkan pada penelitian ini berjudul “Analisis pengaruh harga dan brand
positioning terhadap keputusan pembelian anggrek di DD Orchid Nursery”. Tujuan
dari penelitian ini ialah untuk menganalisis pengaruh variabel harga dan brand
positioning terhadap keputusan pembelian tanaman anggrek di DD Orchid Nursery.
Penelitian dilakukan dengan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan metode
pengumpulan data melalui observasi dan kuisioner terhadap 100 responden.
Analisis data yang dilakukan menggunakan SEM PLS dengan bantuan WARP PLS.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya ialah belum terdapat
penelitian yang dilakukan di DD Orchid Nursery serta belum adanya penelitian
yang membahas mengenai variabel harga dan brand positioning tanaman anggrek.

Berikut perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu:


10

Tabel 2. Penelitian sekarang


Nama Judul Variabel Metode Hasil yang
peneliti analisis data diharapkan
Khafidhotin Analisis Harga Observasi Mengetahui
Nasikhah pengaruh (X1) dan kuisioner pengaruh harga
harga dan Brand kepada 100 dan brand
brand positioning responden positioning
positioning (X2) kemudian terhadap keputusan
terhadap Keputusan dianalisis pembelian
keputusan pembelian dengan SEM tanaman anggrek
pembelian (Y) PLS di DD Orchid
anggrek di menggunakan Nursery yang
DD Orchid WarpPLS kemudian dapat
Nursery digunakan untuk
saran perusahaan
mengenai strategi
pemasarannya

2.2 Teori

2.2.1 Pemasaran
Pemasaran merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pelaku usaha untuk
mengenalkan produknya hingga mendistribusikannya ke konsumen. Kegiatan
pemasaran mulai dari riset pasar, produksi, promosi dan distribusi. Menurut
Jatmiko & Setyawati (2015), pemasaran merupakan salah satu faktor
pendukung keberhasilan suatu perusahaan. Oleh karenanya dibutuhkan
pemasaran untuk meningkatkan penjualan perusahaan dengan kata lain
pemasaran ialah kegiatan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan cara
yang menguntungkan (Kotler & Keller, 2010). Konsep pemasaran berbeda
dengan penjulalan yang hanya mementingkan peningkatan volume penjualan,
artinya tujuannya ialah menghabiskan stok barang yang ada. Namun berbeda
11

dengan pemasaran yang tujuannya ialah mendapatkan kepuasan pelanggan


kemudian memperoleh keuntungan jangka panjang berupa kesetiaan dari
konsumen tersebut. Konsumen yang royal sangat dibutuhkan mengingat
semakin tingginya persaingan di dalam dunia bisnis. Oleh karena itu dibutuhkan
strategi agar perusahaan dapat bersaing dengan pelaku usaha yang lain.

Strategi pemasaran ialah rencana pengambilan keputusan yang dilakukan


oleh perusahaan untuk mencapai tujuannya. Aktivitas pemasaran penting bagi
keberhasilan perusahaan, karena jika strategi pemasaran tersebut berhasil maka
produk yang ditawarkan akan dapat memenuhi kebutuhan konsumen akan suatu
barang. Hal ini sesuai dengan Priangani (2013), yang menjelaskan mengenai
konsep inti pemasaran terdiri dari kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi,
utilitas, nilai dan kepuasan. Sehingga sesuai dengan konsep pemasaran bahwa
kepuasan konsumen merupakan hal yang paling penting dalam kesuksesan
suatu produk. Jika perusahaan ingin usahanya dapat berjalan terus sesuai
dengan yang diinginkan, maka ia harus dapat menganalisis kebutuhan dan
keinginan konsumen akan suatu barang atau jasa.

2.2.2 Harga
Harga merupakan bagian dari bauran pemasaran, dimana harga menjadi
salah satu penentu keputusan konsumen untuk membeli suatu barang atau
produk. Menurut Igir et al., (2018), harga ialah sejumlah nilai yang ditukarkan
oleh konsumen untuk menikmati manfaat dari barang atau jasa. Kebanyakan
masyarakat akan melihat harganya terlebih dahulu ketika akan membeli
kemudian disesuaikan dengan anggarannya. Harga seringkali dihubungkan
dengan kualitas suatu produk. Produk yang memiliki high quality pasti harga
yang ditawarkan jauh lebih mahal daripada produk yang kualitasnya lebih
rendah. Oleh karena itu munculah persaingan harga antar produk yang sama.
Hal ini memicu para produsen agar dapat membuat strategi pemasaran yang
sesuai. Menurut Riyono & Budiharja (2016), dalam penetapan harga jual,
produsen harus disesuaikan dengan daya beli konsumen serta
mempertimbangkan biaya, laba, pesaing dan perubahan pasar. Hal ini yang
mengakibatkan produk yang sama memiliki harga jual yang berbeda-beda.
12

Menurut Harsalim et al., (2015), program pemasaran perusahaan atau organisasi


dipengaruhi oleh harga, karena harga merupakan satu-satunya bauran
pemasaran yang dapat menghasilkan keuntungan. Teori harga menjelaskan
bahwa harga tercipta dari adanya permintaan dan penawaran di pasar akan suatu
barang.

2.2.3 Brand Positioning


Brand positioning merupakan kedudukan suatu produk dari sudut pandang
konsumen. Merek didefinisikan sebagai nama, tanda, istilah, simbol, desain dan
kombinasi antar semua atribut tersebut untuk mengidentifikasi produk dari satu
perusahaan untuk membedakannya dari pesaing yang lain (Altuntaş Vural et al.,
2021). Perbedaan yang dimiliki antara produk A dengan produk B digunakan
untuk konsumen memilih barang atau jasa yang sesuai dengan kebutuhannya.
Adanya persaingan pasar yang tinggi mengharuskan produsen dapat
memposisikan produk atau merek mereka dengan baik. Jika produk tersebut
sudah memiliki citra yang baik maka usaha yang dijalankan dapat
berkelanjutkan dikarenakan konsumen telah mendapatkan sifat kepercayaan
dari produk tersebut.

2.2.4 Keputusan Pembelian


Sebelum perusahaan memasarkan produknya, mereka harus terlebih dahulu
mengidentifikasi konsumen sasarannya, bagaimana konsumen memilih produk
untuk kemudian memutuskan membelinya. Menurut Dinawan (2010), proses
membeli suatu produk akan melalui lima tahapan yaitu pemenuhan kebutuhan
(need), pemahaman kebutuhan (recognition), proses mencari barang (search),
proses evaluasi (evaluation) dan pengambilan keputusan (decision). Dasar dari
konsumen membeli ialah adanya informasi dari suatu produk atau barang yang
akhirnya menimbulkan suatu kebutuhan, konsumen kemudian akan memahami
kebutuhan tersebut dan mempertimbangkannya apakah barang tersebut dapat
memenuhi kebutuhan mereka. Ketika mereka sudah yakin akan suatu barang
maka akan mencari produk tersebut kemudian mengevaluasinya apakah sesuai
dengan yang diinginkan atau tidak. Hasil evaluasi tersebut yang digunakan
13

untuk pengambilan keputusan untuk membeli barang tersebut atau menunda


untuk membelinya karena produk tidak sesuai.

Salah satu perilaku konsumen ialah keputusan pembelian yang merupakan


proses pendekatan penyelesaian masalah untuk memenuhi kebutuhan manusia
(Martini, 2015). Konsumen dalam keputusan pembeliannya dipengaruhi oleh
beberapa faktor yaitu selera konsumen, tingkat pendapatan, harga dan kualitas
produk. Setiap individu memiliki perbedaan mengenai faktor-faktor yang
diperhatikan dalam mengambil keputusan. Antara konsumen yang mempunyai
gaya hidup tinggi dan rendah tentu produk yang dipilih juga berbeda, mereka
akan memilih harga yang sesuai dengan kapasitas yang mereka punya. Hal ini
menjadi tantangan dari sebuah perusahaan agar dapat menciptakan produk yang
sesuai dengan sasarannya agar dapat dinikmati manfaatnya. Menurut Kotler et
al., (2009), keputusan pembelian memiliki empat indikator yaitu:

1. Kemantapan pada sebuah produk, merupakan keputusan konsumen


membeli suatu produk setelah memperoleh informasi dan
mempertimbangkannya
2. Kebiasaan membeli produk, kebiasaan terbentuk karena konsumen telah
merasakan manfaat dari produk dan dapat juga karena pengalaman orang
terdekat
3. Memberi rekomendasi kepada orang lain, memberikan informasi yang
positif kepada orang lain mengenai suatu produk supaya tertarik
4. Pembelian berulang, ketika konsumen telah merasakan manfaat dari suatu
produk maka mereka akan kembali membeli barang tersebut
2.2.5 Hubungan harga, brand positioning dan keputusan pembelian
Keputusan pembelian merupakan merupakan tahap yang dilalui konsumen
untuk membeli suatu barang (Martini, 2015). Tingkat keputusan pembelian
suatu barang oleh konsumen dipengaruhi oleh beberapa faktor yang diantaranya
ialah harga dan posisi merek. Harga dan brand positioning merupakan faktor
yang digunakan untuk konsumen memilih suatu barang. Tipe konsumen dalam
hal ini dibagi menjadi tiga yaitu yang pertama konsumen yang lebih
memikirkan produk yang telah memiliki nama (terkenal) meskipun harganya
14

mahal, kedua konsumen yang lebih memilih produk dengan harga murah dan
tidak terlalu memperhatikan mereknya, ketiga konsumen yang memperhatikan
keduanya dimana mereka akan memilih produk yang telah terpercaya dengan
harga yang sesuai artinya harga yang ditawarkan sesuai dengan manfaat yang
diperoleh. Harga menjadi suatu variabel yang dapat mempengaruhi konsumen
dalam pengambilan keputusan untuk membeli suatu barang (Septiani &
Prambudi, 2020). Menurut Dinawan (2010), harga memiliki dua peranan dalam
keputusan pembelian bagi konsumen, yaitu:

1. Peranan alokasi dari harga artinya harga membantu pembeli untuk


memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas tertinggi dari barang
atau jasa kemudian pembeli membandingkan antara pilihan yang ada
untuk selanjutnya memutuskan alokasi dana.
2. Peranan informasi dari harga artinya harga berfungsi dalam membantu
konsumen untuk mengetahui faktor-faktor produk seperti kualitas.

Tidak hanya harga saja, brand positioning juga memegang peranan penting
dalam keputusan pembelian yang diambil oleh konsumen. Adanya nilai-nilai yang
terdapat pada sebuah merek akan memiliki sudut pandang atau pemikiran yang
berbeda pada setiap konsumennya terhadap suatu merek tersebut (Jatmiko &
Setyawati, 2015). Hal ini yang menyebabkan perusahaan sulit untuk mendapatkan
konsumen dan menjadi ancaman. Namun, jika perusahaan dapat mengembangkan
posisi mereknya dan dipandang sebagai produk unggulan di mata konsumen maka
hal ini dapat menjadi keuntungan untuk mencapai tujuan perusahaan. Jika
perusahaan melakukan strategi positioning dengan baik dan menciptakan citra yang
baik pada konsumen maka akan mendorong konsumen untuk membeli produknya
(Arsyanto & Rahmawati, 2018).
15

III KERANGKA TEORITIS

3.1 Kerangka Pemikiran

Peningkatan permintaan tanaman anggrek menyebabkan terjadinya


persaingan yang ketat antar perusahaan budidaya anggrek. Ketatnya persaingan
tersebut mengharuskan antar produsen untuk menggunakan strategi pemasaran
yang sesuai. Produk yang dihasilkan (anggrek) harus memiliki pembeda dengan
produk dari pesaingnya. Diferensiasi produk dibutuhkan sebagai acuan konsumen
untuk memilih produk yang sama. Harga dan posisi merek merupakan dua
komponen yang diperhatikan oleh konsumen sebelum memilih dan membeli barang
yang diinginkan.
DD Orchid Nursery menerapkan strategi brand positioning pada usaha
budidaya anggreknya. Tujuan utamanya ialah untuk membedakan hasil anggrek
budidayanya dengan Nursery yang lain. Posisi merek yang baik di benak konsumen
akan menciptakan citra yang baik untuk perusahaan. Hal ini akan meningkatkan
permintaan juga penghasilan yang didapat. Brand positioning pada DD Orchid
Nursery ditinjau dari kelangkaan jenis atau varietas anggrek yang dihasikan.
Mereka memproduksi anggrek dengan cara menyilangkan varietas yang berbeda
untuk menemukan varietas baru. Hal ini menjadi sesuatu yang menarik untuk
konsumen khususnya pecinta anggrek. Keunikan yang dimiliki oleh anggrek DD
Orchid Nursery dapat membangun brand positioning di hati konsumen.
Faktor lain yang menyebabkan persaingan semakin ketat ialah harga yang
ditawarkan oleh perusahaan. Harga menjadi salah satu faktor keputusan pembelian
konsumen akan suatu produk tidak terkecuali tanaman anggrek. Dalam penetapan
harga, DD Orchid Nursery tidak mengikuti harga pasar artinya mereka ingin
membuat pasar sendiri dengan menciptakan varietas baru yang menyebabkan harga
anggrek silangan berbeda dengan anggrek jenis biasa. Perbedaan harga anggrek
tersebut disebabkan karena produk yang dimiliki DD Orchid Nursery tidak
ditemukan pada tempat lain.

Oleh karena itu peneliti membuat sebuah kerangka pemikiran penelitian


seperti di bawah ini:
16

Penghasilan DD Orchid Nursery menurun

Disebabkan oleh

Persaingan ketat antar Produktivitas budidaya


pengusaha anggrek meningkat

Akibat dari

Permintaan anggrek meningkat

Solusi
Strategi pemasaran

Harga (X1) Brand positioning (X2)


Keterjangkauan harga Manfaat produk
Kesesuaian harga dengan kualitas Keunggulan produk
Kesesuaian harga dengan manfaat
Keamanan produk
Daya saing harga
Kemudahan memperoleh informasi
produk

Analisis menggunakan

SEM PLS

Menganalisis dan mengetahui pengaruhnya terhadap


keputusan pembelian (Y)

Saran untuk perusahaan dalam peningkatan


strategi pemasaran

Gambar 1. Kerangka pemikiran


Keterangan:

: Garis Alur Pemikiran


17

Dapat dilihat pada kerangka pemikiran diatas yang menggambarkan alur


dari sebuah penelitian. Awal mula penelitian ini dilakukan karena ditemukan
permasalahan dalam penghasilan DD Orchid Nursery sebab dari dua faktor yaitu
persaingan yang semakin ketat dan produktivitas budidaya anggrek di Indonesia
meningkat. Kedua faktor tersebut akibat dari permintaan anggrek yang meningkat,
oleh karena itu solusinya ialah dengan menerapkan strategi pemasaran yang tepat.
Strategi pemasaran yang diterapkan DD Orchid Nursery ialah brand positioning
dan penetapan harga.

Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas (X) yaitu harga dan brand
positioning dan variabel terikat (Y) berupa keputusan pembelian. Indikator untuk
menghitung variabel pada penelitian ini ialah keterjangkauan harga, kesesuaian
harga dengan kualitas, kesesuaian harga dengan manfaat serta daya saing harga.
Sedangkan brand positioning diukur dengan menggunakan indikator berupa
manfaat produk, keunggulan produk, keamanan produk dan kemudahan
memperoleh informasi. Kedua variabel tersebut dianalisis dengan menggunakan
Structural Equation Modeling (SEM) PLS untuk menemukan hasil apakah variabel
harga dan brand positioning mempengaruhi keputusan pembelian tanaman anggrek
di DD Orchid Nursery. Ketika hasil telah diketahui dapat menjadi saran untuk
perusahaan dalam pengambilan keputusan mengenai strategi pemasarannya.

3.2 Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan sementara peneliti tentang suatu fenomena
yang akan diteliti. Hipotesis juga didefinisikan sebagai jawaban sementara atas
permasalahan yang telah dirumuskan. Berdasarkan pengertin tersebut maka
hipotesis dari penelitian ini ialah:

a. H0 : Harga tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian tanaman


anggrek di DD Orchid Nursery
H1 : Harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian tanaman anggrek di DD Orchid Nursery
b. H0 : Brand positioning tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian
tanaman anggrek di DD Orchid Nursery
18

H2 : Brand positioning berpengaruh positif dan signifikan terhadap


keputusan pembelian tanaman anggrek di DD Orchid Nursery

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel


Definisi operasional variabel berisi tentang definisi pada setiap variabel
yang digunakan dalam sebuah penelitian. Variabel yang digunakan dalam
penelitian ini ialah:

1. Variabel independen (bebas)


Merupakan variabel yang perubahannya dapat mempengaruhi adanya atau
munculnya variabel dependen (terikat) . Variabel independen biasa disebut
variabel stimulus, predictor dan abtecedent. Adapun variabel independen
dari penelitian ini antara lain:
a. Harga (X1)
Merupakan salah satu faktor yang membuat perusahaan mendapatkan
keuntungan atau laba. Harga ialah sejumlah nilai yang ditukarkan oleh
konsumen supaya dapat menikmati manfaat dari barang atau jasa (Igir
et al., 2018).
b. Brand positioning (X2)
Merupakan strategi yang dilakukan oleh perusahaan untuk
menempatkan merek di hati pelanggan. Brand positioning menciptakan
diferensiasi produk yang unik dalam benak pelanggan sehingga tercipta
citra merek yang baik (Syarif & Elmas, 2016).
2. Variabel dependen (terikat)
Merupakan variabel yang perubahannya tergantung dari variabel
independen (bebas). Variabel ini tidak dapat dipisahkan dari peranan
variabel bebas. Penelitian ini ingin mengetahui pengaruh antara harga dan
brand positioning terhdap keputusan pembelian, oleh karena itu variabel
dependennya ialah keputusan pembelian (Y) yang merupakan proses seleksi
yang dilakukan oleh konsumen untuk memilih suatu produk yang sesuai.
19

Tabel 3. Operasionalisasi variabel


No. Variabel Definisi Indikator Pertanyaan Pengukuran (skala likert)
1. Harga (X1) Menurut Igir et al., 1. Keterjangkauan 1. Harga anggrek 5: harga anggrek DD Orchid
(2018), harga ialah harga yang ditawarkan jauh sangat terjangkau dari
sejumlah nilai yang DD Orchid lebih yang lain
ditukarkan oleh terjangkau dari 4: harga anggrek DD Orchid
konsumen untuk tempat lain Nursey lebih terjangkau dari
mendapatkan yang lain namun perbedaannya
manfaat dari produk. tidak jauh
3: ragu (harga sama-sama
terjangkau)
2: tidak terjangkau (anggrek
DD Orchid Nursery lebih
mahal)
1: sangat tidak terjangkau
(harga anggrek DD Orchid
Nursery jauh lebih sangat
mahal)
20

2. Kesesuaian harga 2. Harga yang 5: harga yang ditawarkan


dengan kualitas ditawarkan sesuai sangat sesuai dengan kualitas
dengan kualitas? 4: harga yang ditawarkan
sesuai dengan kualitas
3: harga yang ditawarkan
cukup sesuai dengan kualitas
2: harga yang ditawarkan tidak
sesuai dengan harga
1: harga yang ditawarkan
sangat tidak sesuai dengan
harga

3. Kesesuaian harga 3. Harga anggrek 5: harga anggrek sangat sesuai


dengan manfaat yang ditawarkan dengan manfaat yang
sesuai dengan diperoleh
manfaat yang 4: harga anggrek sesuai dengan
diberikan manfaat yang diperoleh
(keindahan dan 3: harga anggrek cukup sesuai
bisnis) dengan manfaat yang
diperoleh
21

2: harga anggrek tidak sesuai


dengan manfaat yang
diperoleh
1: harga anggrek sangat tidak
sesuai dengan manfaat yang
diperoleh

4. Daya saing harga 4. Harga anggrek 5: harga anggrek sedikit lebih


DD Orchid murah dari pesaing
bersaing dengan 4: harga anggrek lebih murah
tempat lain dari pesaing
3: harga anggrek sama dengan
pesaing
2: harga anggrek jauh lebih
mahal dari pesaing
1: harga anggrek sangat lebih
murah dari pesaing
22

2. Brand Menurut Memey & 1. Manfaat 1. Apakah anggrek yang 5: anggrek sangat memiliki
positioning Siagian (2019), produk anda beli memiliki manfaat keindahan dan bisnis
(X2) keputusan pembelian manfaat untuk 4: anggrek memiliki manfaat
merupakan suatu keindahan dan bisnis? keindahan dan bisnis
tindakan yang 3: anggrek cukup memiliki
dilakukan konsumen manfaat keindahan dan bisnis
untuk memilih 2: anggrek tidak memiliki
produk yang sesuai manfaat keindahan dan bisnis
dengan 1: anggrek sangat tidak
keinginannya. memiliki manfaat keindahan
dan bisnis

2. Keunggulan 2. Varietas anggrek di 5: anggrek yang ditawarkan


produk DD Orchid unggul sangat unggul kualitasnya
secara kualitas 4: anggrek yang ditawarkan
dibandingkan tempat unggul kualitasnya
yang lain? 3: anggrek yang ditawarkan
cukup unggul kualitasnya
2: anggrek yang ditawarkan
tidak unggul kualitasnya
23

1: anggrek yang ditawarkan


sangat tidak unggul
kualitasnya

3. Kemanan 3. Packing anggrek 5: keamanan anggrek sangat


produk sangat aman sampai terjamin
ke rumah 4: keamanan anggrek terjamin
3: keamanan anggrek cukup
terjamin
2: keamanan anggrek tidak
terjamin
1: keamanan anggrek sangat
tidak terjamin

4. Kemudahan 4. Anda mudah 5: sangat mudah memperoleh


memperoleh memperoleh informasi mengenai produk
informasi informasi mengenai 4: mudah memperoleh
anggrek yang akan informasi mengenai produk
Anda beli 3: cukup mudah memperoleh
informasi mengenai produk
24

2: tidak mudah memperoleh


informasi mengenai produk
1: sangat tidak mudah
memperoleh informasi
mengenai produk

3. Keputusan Menurut Memey & 1. Kemantapan 1. Setelah memperoleh 5: sangat mantap untuk
pembelian Siagian (2019), pada produk informasi mengenai langsung membeli
keputusan pembelian produk anggrek, anda 4: mantap untuk langsung
merupakan suatu langsung mantap membeli
tindakan yang untuk membelinya 3: ragu untuk langsung
dilakukan konsumen membeli
untuk memilih 2: tidak mantap untuk langsung
produk yang sesuai membeli
dengan 1: sangat tidak mantap untuk
keinginannya. langsung membeli

2. Kebiasaan 2. Pengalaman dari 5: pengalaman dari orang lain


membeli produk orang lain membantu sangat membantu jika ingin
membeli anggrek
25

anda untuk membeli 4: pengalaman dari orang lain


anggrek membantu jika ingin membeli
anggrek
3: pengalaman dari orang lain
cukup membantu jika ingin
membeli anggrek
2: pengalaman dari orang lain
tidak membantu jika ingin
membeli anggrek
1: pengalaman dari orang lain
sangat tidak membantu jika
ingin membeli anggrek

3. Memberi 3. Setelah membeli 5: sangat memberikan


rekomendasi anggrek, anda rekomendasi
memberikan 4: memberikan rekomendasi
rekomendasi kepada 3: cukup memberikan
orang lain rekomendasi
2: tidak memberikan
rekomendasi
26

1: sangat tidak memberikan


rekomendasi

4. Pembelian 4. Anda melakukan 5: sangat sering melakukan


berulang pembelian berulang pembelian berulang
anggrek di DD Orchid 4: sering melakukan pembelian
Nursery berulang
3: cukup sering melakukan
pembelian berulang
2: tidak sering melakukan
pembelian berulang
1: sangat tidak sering
melakukan pembelian
berulang

Variabel pada tabel diatas diukur dengan menggunakan skala likert. Skala likert digunakan peneliti untuk mengukur sikap,
persepsi dan pendapat seseorang maupun sekelompok orang tentang suatu fenomena (Sugiyono, 2016). Dimana dalam pengukurannya
pada kuisioner yang dibagikan kepada responden diberikan 5 pilihan yaitu dari angka 1 sampai dengan 5 (terkecil-terbesar). Konsumen
akan memilih diantara pilihan tersebut untuk menilai pertanyaan yang diberikan di kuisioner sesuai dengan yang mereka rasakan.
27

IV METODE PENELITIAN
4.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif.
Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang didalamnya terdapat
kegiatan mengumpulkan data, menyajikan data dan menganalisis sumber data
(Memey & Siagian, 2019). Tujuannya ialah agar memberikan gambaran yang jelas
mengenai permasalahan yang sedang diteliti. Penggunaan metode ini juga untuk
membuat deskripsi serta gambaran yang sistematis mengenai sifat-sifat yang
berhubungan dengan fenomena yang diteliti (Suhendri, 2019). Penelitian kuantitatif
sendiri merupakan pendekatan penelitian yang menggunakan angka dan
perhitungan statistik.

Penelitian kuantitatif biasanya digunakan untuk mengetahui hubungan antar


variabel yang diteliti seperti pada penelitian ini menggunakan variabel independen
(X) berupa harga dan brand positioning juga variabel dependen (Y) berupa
keputusan pembelian. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional karena
sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi untuk menjadi sebuah
metode penelitian. Sugiyono (2012), mengatakan bahwa metode kuantitatif disebut
metode ilmiah atau scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah.

4.2 Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan di DD Orchid Nursery yang merupakan perusahaan
yang bergerak dalam budidaya tanaman anggrek. Lokasi berada di Jl. Martorejo
Gg. Orchid Rt.3 Rw.3 Kelurahan Dadaprejo Kota Batu Jawa Timur. Waktu
penelitian dimulai sejak bulan Februari 2022-Mei 2022. Penelitian dilakukan
dengan menganalisis fenomena yang terjadi pada saat kegiatan magang MBKM
berlangsung kemudian menentukan topik yang akan digunakan dan menganalisis
data dari responden.

4.3 Teknik Penentuan Sampel


Sampel merupakan sebagian dari populasi yang digunakan sebagai sumber
data penelitian. Menurut Sugiyono (2012), sampel ialah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Konsumen dari DD Orchid Nursery yang
tidak diketahui jumlah pastinya merupakan responden dalam penelitian ini. Oleh
28

karena itu untuk menentukan sampel digunakan metode pengambilan sampel secara
non probability sampling dengan teknik purposive sampling. Syarat responden
yang digunakan ialah konsumen atau orang yang pernah berkunjung atau membeli
anggrek di DD Orchid Nursery. Pedomen penentuan sampel menurut Solimun et
al., (2017), sebagai berikut:

1. Sepuluh kali banyaknya variabel yang digunakan (karena WarpPLS


merupakan bagian dari analisis multivariat)
2. Sebanyak 5-10 kali banyaknya jalur structural
3. Sebanyak 5-10 kali jumlah indikator yang digunakan

Indikator pada penelitian ini berjumlah 12, sehingga untuk penentuan sampel
merujuk pada poin ketiga yaitu minimal ukuran sampel 5 x 12 atau sebesar 60
sampel. Oleh karena itu sampel pada penelitian ini berjumlah 60 orang yang
merupakan konsumen dari DD Orchid Nursery.

4.4 Teknik Pengumpulan Data


Data merupakan salah satu syarat untuk peneliti dapat menyelesaikan
penelitiannya. Data yang digunakan dalam penelitian ini ialah data sekunder dan
data primer. Data sekunder diperoleh dari pihak perusahaan (DD Orchid Nursery)
mengenai profil perusahaan sedangkan data primer diperoleh dari pengamatan dan
jawaban dari kuisioner yang dibagikan kepada konsumen. Penelitian ini
menggunakan dua cara untuk mengumpulkan data yaitu:

1. Observasi
Observasi merupakan pengamatan langsung yang dilakukan oleh peneliti
untuk mendapatkan informasi mengenai suatu fenomena. Pengumpulan
data pada penelitian ini dilakukan dengan cara observasi non partisipan
artinya peneliti hanya mengidentifikasi dan mencatat hal-hal yang
ditemukan di lokasi penelitian tanpa harus terlibat secara langsung tetapi
menjadi pengamat independen (Sari & Marhaeni, 2015). Pada observasi non
partisipan ini peneliti tidak mendapatkan data yang mendalam sampai pada
tingkat makna yaitu nilai-nilai perilaku yang tampak (Sugiyono, 2012).
29

2. Kuisioner
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara membagikan
beberapa pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden terkait
variabel yang diteliti (Sugiyono, 2012). Kuisioner dapat diberikan langsung
kepada konsumen, melalui pos atau internet. Pada penelitian ini kuisioner
dibagikan secara offline kepada konsumen yang berkunjung ke kebun DD
Orchid Nursery dan secara online melalui google form kepada konsumen
yang pernah berkunjung ke kebun dan melihat tanaman anggrek yang
dimiliki DD Orchid Nursery secara langsung. Hal ini dilakukan karena
kendala adanya pandemi Covid-19 yang mengakibatkan konsumen yang
berada di luar kota tidak dapat datang langsung ke kebun dan memilih
membeli secara online. Oleh karenanya, google form dianggap cara yang
efektif untuk menyebarkan kuisioner dengan tetap memperhatikan syarat
responden.

4.5 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data dilakukan untuk menganalisis data yang telah diperoleh
dari responden. Penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif dan
kuantitatif.

1. Analisis deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan hasil data yang
diperoleh dari kuisioner berupa persentase dalam menjawab skor 1-5
dengan dilengkapi dengan nilai rata-rata dan tabel frekuensi. Distribusi
frekuensi digunakan untuk mengetahui sebaran skor jawaban responden
sedangkan nilai rata-rata untuk mengetahui besaran nilai indikator atau
variabelnya. Menurut Solimun et al., (2017) , terdapat kriteria yang dapat
digunakan untuk menginterpretasikan dengan pembuatan kategori seperti
berikut:
a. 1 - 1,5 = sangat rendah/ sangat jelek
b. 1,5 ≥ 2,5 = rendah/ jelek
c. 2,5 ≥ 3,5 = sedang
d. 3,4 ≥ 4,5 = tinggi/ baik
30

e. >4,5 = sangat tinggi/ sangat baik

Penskoran variabel dimaksudkan untuk menginterpretasikan rata-rata skor


jawaban mengingat skala likert sudah mencantumkan nilai dari masing-
masing skor. Nilai skor tersebut kemudian dikaitkan secara langsung untuk
interpretasi rata-rata variabel yang diukur.

2. Analisis PLS SEM


Analisis PLS-SEM merupakan metode analisis data yang digunakan untuk
menjelaskan ada tidaknya hubungan variabel laten (Pradnyahera et al.,
2020). Berikut merupakan tahapan dalam analisis data menggunakan PLS-
SEM dengan WARP PLS 7.0 pada penelitian ini:
2.1 Konseptualisasi Model
Konseptualisasi model merupakan langkah awal dalam melakukan
analisis PLS-SEM. Pada tahap ini yang dilakukan ialah pengembangan
dan pengukuran konstruk. Konstruk reflektif menggambarkan refleksi
dari sebuah variabel terhadap indikatornya. Menurut Solimun (2017),
konstruk reflektif memiliki ciri-ciri antar indikator diasumsikan saling
berkorelasi dan menghilangkan satu indikator tidak akan merubah
makna dan arti dari variabel. Berikut merupakan model dari konstruk
reflektif pada penelitian ini:

Keterjangkauan harga

Ketersesuaian harga dengan


manfaat Harga

Ketersesuaian harga dengan


kualitas

Daya saing harga

Gambar 2. Konstruk reflektif variabel harga


31

Manfaat produk

Keunggulan produk

Brand
Keamanan produk positioning

Kemudahan informasi
produk

Gambar 3. Konstruk reflektif variabel brand positioning

Kemantapan pada sebuah


produk

Kebiasaan membeli produk


Keputusan pembelian
Memberi rekomendasi

Pembelian berulang

Gambar 4. Konstruk reflektif variabel keputusan pembelian

2.2 Diagram Jalur


Menggambar diagram jalur dimaksudkan untuk mempermudah dalam
melihat dan menganalisis hubungan antar variabel. Sebelum variabel
tersebut diukur perlu menggambar sebuah diagram jalur. Diagram ini
berisi tentang variabel laten dengan manifest nya. Sugiyono (2012),
merekomendasikan untuk menggunakan Reticular Action Modeling
(RAM) dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Konstruk teoritikal yang menunjukkan variabel laten harus
digambar dengan bentuk lingkaran atau bulatan elips.
b. Variabel observel atau indikator harus digambar dengan bentuk
kotak
c. Hubungan-hubungan asimetri digambarkan dengan arah panah
tunggal
32

d. Hubungan-hubungan simetri digambarkan dengan arah panah


double

Berikut merupakan gambar diagram jalur dari penelitian ini:

Gambar 5. Diagram jalur

2.3 Model Pengukuran (Outer Model)


Model pengukuran atau outer model menunjukkan bagaimana variabel
manifest mempresentasi variabel laten. Outer model juga menunjukkan
bagaimana setiap blok indikator yang digunakan berhubungan dengan
variabel latennya (Pradnyahera et al., 2020). Outer model pada
penelitian ini menggunakan model indikator reflektif maka
persamaannya dapat ditulis sebagai berikut:
x = Ʌ x ξ + εx
y = Ʌ y η + εy
Dimana:
1. X dan Y merupakan indikator variabel laten eksogen (ξ) dan variabel
endogen (η)
2. Ʌ x dan Ʌy merupakan matriks loading (penghubung antara variabel
laten dengan indikatornya
3. εx dan εy diinterpretasikan sebagai kesalahan pengukuran
33

Adapun persamaan outer model pada penelitian ini ialah:

x = λx ξ + δ
y = λy η + ε

2.4 Model struktural (inner Model)


Model struktural atau inner model menunjukkan hubungan antara
variabel eksogen dan variabel endogen. Solimun et al., (2017),
mengasumsikan variabel laten dan indikator variabel manifest berada
pada skala zero means dan unit variannya sama dengan satu, sehingga
parameter konstanta dapat dihilangkan dari model. Persamaan inner
model pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
η = γ1 ξ1 +γ2 ξ2 + ζ
Dimana η merupakan variabel dependen (endogen), ξ adalah vektor
variabel independen (eksogen) dan simbol γ merupakan koefisien yang
menghubungkan variabel endogen dan juga eksogen.
2.5 Evaluasi model pengukuran (outer model)
Evaluasi dilakukan untuk menilai validitas dan reliabilitas sebuah
model. Evaluasi dilakukan dengan validitas convergent dan
discriminant dari indikator pembentuk konstruk laten dan composite
reliability serta cronbach alpha untuk blok indikatornya (Pradnyahera
et al., 2020). Uji validitas convergent dapat dilihat dari nilai koefisien
korelasi antara skor indikator dengan skor variabel latennya. Hal ini
dilihat dari nilai loading faktornya, apabila nilai muatan lebih besar
sama dengan 0,5 sampai dengan 0,7 dapat dianggap cukup sebagai
kriteria terpenuhinya validitas konvergen (Solimun et al., 2017).
Validitas diskriminan diukur dengan melihat nilai loading dan cross
loading, dikatakan memenuhi validitas diskriminan apabila nilai
loading setiap indikator lebih besar dari nilai cross loading pada
variabel laten lainnya atau dapat juga dilihat dari nilai akar kuadrat
AVE. Selanjutnya pengukuran reliabilitas dilakukan melihat nilai
cronbach alpha dan composite reliability masing-masing harus lebih
besar dari 0,6 agar konstruk tersebut dapat dikatakan reliabel.
34

2.6 Evaluasi model struktural (inner model)


Evaluasi model struktural (inner model) dilakukan untuk mengetahui
pengaruh variabel laten eksogen terhadap variabel laten endogen. Pada
evaluasi ini menggunakan nilai R-Square untuk setiap variabel laten
sebagai kekuatan prediksi dari model struktural (Pradnyahera et al.,
2020). Nilai R-Square 0.75, 0.50, 0.25 menunjukkan bahwa model kuat,
moderate dan lemah.

4.6 Pengujian Hipotesis


Pengujian hipotesis bertujuan untuk menganalisis pengaruh variabel
eksogen terhadap variabel endogen masing-masing berupa koefisien jalur yang
dilakukan dengan menggunakan resampling boostrap. Statistik uji yang dilakukan
ialah uji t dengan hipotesis statistik sebagai berikut:

a. Variabel harga
H0 : γ1.1 = variabel harga tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian
H0 : γ1.2 = variabel harga berpengaruh positif dan signifikan terhadap
keputusan pembelian
b. Variabel brand positioning
H0 : γ1.3 = variabel brand positioning tidak berpengaruh terhadap keputusan
pembelian
H0 : γ1.4 = variabel brand positioning berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian

Kaidah keputusan pengujian hipotesis ialah bilamana diperoleh p-value ≤0.10


(alpha 10%) maka dikatakan weakly significant, jika p-value ≤0.05 (alpha 5%)
maka dikatakan significant dan jika p-value ≤0.01 maka dikatakan highly
significant sesuai dengan Solimun et al., (2017).
35

V. HASIL DAN PEMBAHASAN


5.1 Gambaran Umum

5.1.1 Sejarah dan profil DD Orchid Nursery


DD Orchid Nursery merupakan salah satu perusahaan yang bergerak
dalam bidang budidaya tanaman anggrek dan agrowisata yang berada di
Dadaprejo yang telah berdiri sejak tahun 2007. Awal mula pendiriannya
dikarenakan semakin sempitnya lahan pertanian di Dadaprejo sehingga
Owner mendirikan budidaya anggrek untuk memanfaatkan lahan yang ada
serta menyejahterakan petani sekitar. Tanaman anggrek dipilih karena
Owner hobby mengkoleksi berbagai macam tanaman anggrek dan karena
anggrek dapat dibudidayakan dimana saja tanpa perlu tempat yang luas
seperti memanfaatkan rooftop rumah.
DD Orchid Nursery membudidayakan berbagai macam jenis dan
varietas anggrek. Mulai dari yang biasa dijumpai seperti Dendrobium,
Cattleya dan Vanda serta varietas yang langka. Kebanyakan jenis anggrek
yang ada di kebun merupakan hasil dari persilangan yang dilakukan oleh
pihak DD Orchid Nursery untuk mendapatkan warna dan bentuk bunga
yang diinginkan sehingga jenis tersebut tidak akan ditemukan di Nursery
yang lainnya. Hal itu merupakan salah satu keunggulan yang dimiliki oleh
DD Orchid Nursery dalam hal keunikan tanaman anggreknya.
Selain berfokus ke pada budidaya dan pemasaran tanaman anggrek,
perusahaan DD Orchid Nursery bekerjasama dengan petani mitra daerah
setempat untuk pemenuhan permintaan pasar yang semakin meningkat. Saat
ini, perusahaan telah membina lebih dari 100 petani untuk pembudidayaan
anggrek. Mereka diajarkan dan dilatih mengenai bagaimana cara
aklimatisasi, penggunaan pupuk serta pengendalian hama yang terpadu
sehingga kualitas dari anggrek budidaya DD Orchid Nursery dengan petani
mitra tidak berbeda. Pemasaran anggrek DD Orchid Nursery dilakukan
secara offline (kebun) dan juga online (sosial media). Saat ini, mereka telah
mempunyai lebih dari puluhan reseller yang bergabung untuk memasarkan
anggrek melalui media sosial. Hal ini membantu perusahaan dalam
menyebar luaskan produk dan meningkatkan penjualan.
36

5.1.2 Keadaan geografis


DD Orchid Nursery berada di Jl. Martorejo gang Orchid RT. 03 RW.
03 Kelurahan Dadaprejo Kecamatan Junrejo Kota Batu. Adapun batas-batas
wilayahnya antara lain:
1. Sebelah utara, berbatasan dengan Desa Pendem Kec. Junrejo
Kota Batu
2. Sebelah selatan, berbatasan dengan Desa Mulyoagung Kec.
Dau Kab. Malang
3. Sebelah timur, berbatasan dengan Desa Sumber Sekar Kec.
Dau Kab. Malang
4. Sebelah barat, berbatasan dengan Desa Mojorejo Kec.
Junrejo Kota Batu dan Desa Junrejo Kec. Junrejo Kota Batu

Berikut merupakan peta lokasi DD Orchid Nursery:

Gambar 6. Peta Lokasi DD Orchid Nursery

5.1.3 Visi Misi DD Orchid Nursery


1. Visi
Menjadikan DD Orchid Nursery sebagai perusahaan dengan produk
berkualitas yang mengedepankan konservasi, inovasi dan edukasi
berbasis pemberdayaan masyarakat.
2. Misi :
a. Menjadikan DD Orchid Nursery sebagai produsen anggrek yang
berkualitas
b. Menciptakan sumberdaya manusia yang jujur, kreatif, inovatif
dan memiliki jiwa entrepreneurship
37

c. Mengeksplorasi potensi pariwisata dan ekonomi kreatif berbasis


pemberdayaan masyarakat
d. Melestarikan anggrek-anggrek spesies di Indonesia
5.1.4 Struktur organisasi
Struktur organisasi ialah bagan yang berisi komponen-komponen
organisasi yang menyusun perusahaan dimana setiap individu masing-
masing memiliki jabatan dan tugas yang harus dijalankan untuk mencapai
tujuan dari perusahaan. Adapun struktur organisasi DD Orchid Nursery
sebagai berikut:

Owner

Laboratorium dan Budidaya dan Pemasaran Keuangan


kultur jaringan quality control
Gambar 7. Struktur organisasi

1. Owner, berwewenang untuk pengambil keputusan tertinggi dan


pengamban tanggung jawab
2. Laboratorium dan kultur jaringan, bertanggung jawab untuk menjamin
kualitas benih pada saat proses produksi
3. Budidaya dan quality control, bertanggung jawab untuk menyeleksi
anggrek sebelum melakukan kegiatan pemasaran serta mengatur semua
hal tentang budidaya anggrek di kebun
4. Pemasaran, bertugas memasarkan produk yang telah dihasilkan serta
memenuhi permintaan pasar
5. Keuangan, bertanggung jawab untuk mengatur sirkulasi keuangan yang
keluar dan masuk secara akuntansi dan terperinci

5.2 Karakteristik responden


Responden yang digunakan pada penelitian ini ialah 100 konsumen dari DD
Orchid Nursery yang pernah berkunjung atau membeli anggrek langsung di kebun
dan minimal berusia 17 tahun. Adapun karakteristik reseponden tersebut dibagi
menjadi 7 yaitu responden berdasarkan asal, usia, jenis kelamin, pekerjaan,
38

pendapatan, intensitas berkunjung dan status. Berikut merupakan data karakteristik


responden pada penelitian ini:

1. Karakteristik responden berdasarkan asal


Karakteristik responden digolongkan berdasarkan asal tempat tinggal,
berikut data yang diperoleh:

Tabel 4. Karakteristik responden berdasarkan asal


No Asal Jumlah Total Persentase

1. Jawa timur 48 80%

2. Jawa tengah 9 15%

3. Jawa barat 1 2%

4. Lainnya (luar jawa) 2 3%


60
Sumber: Data diolah (2022)

Berdasarkan data diatas diketahui bahwa responden berasal dari jawa timur,
jawa tengah, jawa barat dan luar jawa. Mayoritas responden berasal dari
Jawa Timur dengan presentase sebesar 80% dari total jumlah responden.
Hal ini disebabkan karena lokasi dari DD Orchid Nursery berada di kota
Batu Jawa timur, namun tidak menutup kemungkinan responden berasal
dari luar Jawa Timur seperti Jawa Tengah dengan presentase 15%, Jawa
Barat 2% dan di luar pulau jawa sebesar 3%.
39

2. Karakteristik responden berdasakan usia


Karakteristik responden digolongkan berdasarkan usia, berikut data yang
diperoleh:

Tabel 5. Karakteristik responden berdasarkan usia


No Asal Jumlah Total Persentase

1. 17-29 40 67%

2. 30-44 12 20%

3. 45-59 8 13%

60

Sumber: Data diolah (2022)

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa usia responden terbanyak ialah


17-29 tahun dengan persentase sebesar 67%, usia 30-44 tahun sebanyak
20% dan usia 45-59 tahun sebanyak 13% dari total keseluruhan responden
penelitian. Hal ini menandakan bahwa anggrek dikagumi dari segala rentan
usia muda maupun tua.

3. Karakteristik responden berdasakan jenis kelamin


Karakteristik responden digolongkan berdasarkan jenis kelamin, berikut
data yang diperoleh:

Tabel 6. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin


No. Jenis Jumlah Total Persentase
kelamin
1. Laki-laki 35 58%

2. Perempuan 25 42%

60

Sumber: Data diolah (2022)


40

Berdasarkan tabel diatas, responden dibagi menjadi dua yaitu laki-laki dan
perempuan. Diketahui bahwa responden berjenis kelamin perempuan lebih
banyak dengan presentase sebesar 58% sedangkan laki-laki sebesar 42%
dari total keseluruhan responden. Selisih antara jumlah laki-laki dan
perempuan tidak berbeda jauh, hal ini sesuai dengan LIPI (2010), bahwa
tanaman anggrek tidak dapat dihakimi hanya untuk satu gender saja.
Memang sifat kefeminimannya yang disukai oleh banyak perempuan,
namun tidak sedikit juga laki-laki tertarik untuk membudidayakannya
kemudian dijadikan ladang bisnis seperti owner dari DD Orchid Nursery
yang merupakan seorang laki-laki.

4. Karakteristik responden berdasakan pekerjaan


Karakteristik responden digolongkan berdasarkan pekerjaan, berikut data
yang diperoleh:

Tabel 7. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan


No. Pekerjaan Jumlah Total Persentase

1. Mahasiswa 18 30%

2. Wiraswasta 9 15%

3. Swasta 9 15%

4. Petani 1 2%

5. PNS 5 8%

6. Ibu rumah tangga 6 10%

7. Lainnya 12 20%

60

Sumber: Data diolah (2022)

Berdasakan tabel diatas, dapat diketahui bahwa 30% responden ialah


seorang mahasiswa, 15% seorang wiraswasta, 15% seorang karyawan
swasta, 2% seorang petani, 8% seorang PNS (Pegawai Negeri Sipil), 10%
41

seorang ibu rumah tangga dan 20% dari total keseluruhan responden bekerja
di bidang lain.

5. Karakteristik responden berdasakan pendapatan


Karakteristik responden digolongkan berdasarkan pendapatan yang
diperoleh perbulan, berikut data yang diperoleh:

Tabel 8. Karakteristik reponden berdasarkan pendapatan


No. Pendapatan Jumlah Total Persentase

1. <500.000 20 33%

2. 500.000-2.000.000 18 30%

3. 2.000.000-3.500.000 14 23%

4. 3.500.000-5.000.000 4 7%

5. >5.000.000 4 7%

100

Sumber: Data diolah (2022)

Berdasarkan data diatas, diketahui bahwa jumlah responden dengan


pendapatan kurang dari Rp. 500.000 sebanyak 33%, pendapatan Rp.
500.000-2.000.000 sebanyak 30%, pendapatan Rp. 2.000.000-3.500.000
sebanyak 23%, pendapatan Rp. 3.500.000-5.000.000 sebanyak 7% dan
pendapatan lebih dari 5.000.000 sebanyak 7% dari total keseluruhan
responden.
42

6. Karakteristik responden berdasakan intensitas berkunjung


Karakteridtik responden digolongkan berdasarkan intensitas berkunjung ke
DD Orchid Nursery selama satu bulan, berikut data yang diperoleh:

Tabel 9. Karakteristik responden berdasarkan intensitas berkunjung


No. Intensitas berkunjung Jumlah Total Persentase
(per bulan)
1. 1-2x 40 67%

2. 3-5x 8 13%

3. 6-10x 4 7%

4. >10x 8 13%

60

Sumber: Data diolah (2022)

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa mayoritas responden dalam


sebulan berkunjung ke DD Orchid Nursery sebanyak 1-2x dengan
persentase sebanyak 67%, kemudian 3-5x sebanyak 13%, 6-10x sebanyak
7% dan lebih dari 10x sebanyak 13% dari total jumlah keseluruhan
responden.

7. Karakteristik responden berdasakan status


Karakteristik responden digolongkan berdasarkan status yaitu konsumen
akhir dan reseller. Berikut data yang diperoleh:

Tabel 10. Karakteristik responden berdasarkan status


No. Status Jumlah Total Persentase

1. Konsumen akhir 32 53%

2. Reseller 28 47%

60

Sumber: Data diolah (2022)


43

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa responden dibagi menjadi dua


yaitu konsumen akhir dan reseller. Konsumen akhir ialah seseorang yang
membeli anggrek di DD Orchid Nursery untuk dikonsumsi atau dinikmati
sendiri, sedangkan reseller ialah seseorang yang membeli anggrek di DD
Orchid Nursery kemudian dijadikan bisnis atau dengan kata lain diperjual
belikan kembali untuk mendapatkan keuntungan. Mayoritas responden
merupakan seorang konsumen akhir dengan persentase 53% dan reseller
sebanyak 47% dari jumlah keseluruhan responden.

5.3 Analisis deskriptif variabel penelitian


1. Analisis deskriptif variabel harga (X1)
Berikut merupakan tabel nilai hasil indikator variabel harga beserta rata-rata
indikatornya:

Tabel 11. Analisis deskriptif variabel harga


Indikator Frekuensi
1 2 3 4 5 Rata-rata indikator

X1.1 0 0 4 34 22 4.3

X1.2 0 0 8 34 18 4.16

X1.3 0 0 4 40 16 4.2

X1.4 0 0 2 30 28 4.53

Sumber: Data diolah (2022)

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa indikator variabel harga yaitu


keterjangkauan harga (X1.1), ketersesuaian harga dengan manfaat (X1.2),
ketersesuaian harga dengan kualitas (X1.3) memiliki rata-rata indikator
lebih dari 3.5-4.5 yaitu 4.3, 4.16, 4.2 dan 2.72 yang artinya indikator dalam
keadaan baik. Sedangkan variabel daya saing harga (X1.4) dalam kondisi
sangat baik karena rata-rata indikator lebih dari 4.5 yaitu 4.53.
44

2. Analisis deskriptif variabel brand positioning (X2)


Berikut merupakan tabel nilai hasil indikator variabel brand positioning
beserta rata-rata indikatornya:

Tabel 12. Analisis deskriptif variabel brand positioning


Indikator Frekuensi Rata-rata
1 2 3 4 5 indikator

X2.1 0 0 6 42 12 4.1

X2.2 0 0 6 32 22 4.26

X2.3 0 0 6 26 28 4.36

X2.4 0 0 5 40 15 4.16

Sumber: Data diolah (2022)

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa indikator variabel brand


positioning yaitu manfaat produk (X2.1), keunggulan produk (X2.2),
kemanan produk (X2.3) dan kemudahan memperoleh informasi prosuk
(X2.4) memiliki rata-rata indikator lebih dari 3.4-4.5 yaitu 4.1, 4.26, 4,36
dan 4.16 yang artinya indikator dalam keadaan baik.

3. Analisis deskriptif variabel keputusan pembelian (Y)


Berikut merupakan tabel nilai hasil indikator variabel keputusan pembelian
beserta rata-rata indikatornya:

Tabel 13. Analisis deskriptif variabel keputusan pembelian


Indikator Frekuensi Rata-rata
1 2 3 4 5 indikator

Y1.1 0 0 8 38 14 4.1

Y1.2 0 2 12 28 18 4.03
45

Y1.3 0 2 14 28 14 3.8

Y1.4 0 2 16 26 16 3.93

Sumber: Data diolah (2022)

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa indikator kemantapan pada


sebuah produk (Y1.1), kebiasaan membeli produk (Y1.2), memberi
rekomendasi (Y1.3) dan pembelian berulang (Y1.4) memiliki nilai rata-rata
indikator diatas 3.4-4.5 yaitu 4.1, 4.03, 3.8 dan 3.93 yang artinya indikator
dalam keadaan baik.

5.4 Evaluasi model SEM-PLS


Evaluasi SEM PLS menggunakan aplikasi WarpPLS 7.0 yang dibagi
menjadi dua tahap yaitu evaluasi model pengukuran (outer model) dan evaluasi
model struktural (inner model). Evaluasi outer model ini dilakukan untuk
mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Indikator pada kuisioner
yang digunakan untuk mengumpulkan data harus memenuhi syarat validitas dan
reliabilitas. Sedangkan evaluasi inner model bertujuan untuk memprediksi
hubungan antar variabel yang digunakan. Berikut merupakan hasil evaluasi kedua
model:

4.3.1 Evaluasi model pengukuran (outer model)


Evaluasi outer model dibagi menjadi dua yaitu pengujian validitas dan
pengujian reliabilitas. Pengujian validitas ditentukan dari convergent
validity dan discriminant validity. Sedangkan pengujian realibilitas
ditentukan dari nilai composite reliability dan alpha cronbach.
a. Pengujian validitas
Pengukuran validitas konvergen (convergent validity) dapat dilihat
dari koefisien korelasi antara skor indikator dengan skor variabel
latennya. Pada analisis faktor, hal ini dapat dilihat dari nilai muatan
faktor (faktor loading), apabila nilai muatan lebih besar dari 0,5
sampai 0,7 maka dapat dikatakan convergent validity telah terpenuhi
(Solimun et al., 2017). Berikut nilai loading faktor dari indikator:
46

Tabel 14. Nilai loading faktor indikator variabel


Item pernyataan X1 X2 Y1

X1.1 (0.823) 0.177 -0.325

X1.2 (0.586) -0.035 -0.153

X1.3 (0.759) -0.174 0.342

X1.4 (0.656) 0.011 0.149

X2.1 0.778 (0.687) -0.534

X2.2 -0.741 (0.695) 0.776

X2.3 -0.608 (0.736) 0.301

X2.4 0.616 (0.693) -0.567

Y1.1 0.748 -0.054 (0.541)

Y1.2 -0.466 -0.196 (0.746)

Y1.3 -0.232 0.035 (0.875)

Y1.4 0.177 0.176 (0.828)

Sumber: Data diolah (2022)

Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai loading faktor dari


semua indikator memiliki hasil lebih besar dari 0.5 maka semua
indikator memenuhi validitas konvergen dengan p<0.001.
Sedangkan untuk pengujian Discriminant validity dapat dilihat dari
akar kuadrat AVE. Berikut merupakan tabel nilai akar AVE dan
koefisien korelasinya.

Tabel 15. Correlations among I.vs. with sq. rts. of AVEs


X1 X2 Y

X1 0.712 0.688 0.699


47

X2 0.688 0.703 0.611

Y 0.699 0.611 0.759

Sumber: Data diolah (2022)

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa semua nilai akar AVE


lebih besar dari korelasi variabel lainnya. Variabel harga (X1)
memiliki akar AVE 0.712 korelasi dengan variabel lain yaitu 0.688
dan 0.699. Variabel brand positioning (X2) memiliki akar AVE
0.703 dengan korelasi 0.688 dan 0.611. Variabel keputusan
pembelian (Y) memiliki akar AVE 0.59 dengan korelasinya 0.699
dan 0.611 sehingga kuisioner variabel X1, X2 dan Y telah memenuhi
validitas diskriminan. Hal ini sesuai dengan Solimun et al., (2017)
yang menyatakan bahwa bilamana akar AVE (pada diagonal utama)
lebih besar dari korelasi variabel yang bersangkutan maka terpenuhi
validitas diskriminan.

b. Pengujian reliabilitas
Pengujian reliabilitas dibagi menjadi dua yaitu dengan melihat
Composite reliability dan cronbach alpha. Suatu indikator dikatakan
memiliki reliabilitas komposit yang baik jika nilainya lebih besar
atau sama dengan 0,7. Sedangkan nilai cronbach alpha harus > 0,6.
Berikut merupakan tabel nilai composite reliability dan cronbach
alpha:

Tabel 16. Nilai composite reliability dan cronbach alpha


No. Variabel Composite reliability Cronbach’s alpha
coefficients coefficients

1. Harga (X1) 0.802 0.667

2. Brand 0.796 0.659


positioning
(X2)
48

3. Keputusan 0.840 0.742


pembelian
(Y)
Sumber: Data diolah (2022)

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai composite reliability


variabel X1 sebesar 0.802, variabel X2 sebesar 0.796 dan variabel Y
sebesar 0.840 telah memenuhi reliabilitas komposit karena lebih
besar dari 0.7. Begitupun dengan nilai cronbach alpha yang masing-
masing variabel sebesar 0.667, 0.659 dan 0.742 maka hal ini sesuai
dengan Solimun et al., (2017) yang menyatakan kuisioner dikatakan
reliabel jika nilai CA > 0.6, sehingga semua variabel telah memenuhi
pengujian reliabilitas.

4.3.2 Evaluasi inner model


a. Estimate for path coefficients
Koefisien jalur menunjukkan adanya hubungan atau pengaruh antar
konstruk. Gambar 8 menunjukkan terhadap hubungan yang positif
pada semua kontruk dan hasil yang signifikan. Diketahui bahwa
jalur pada koefisien variabel harga (X1) berpengaruh positif sebesar
0.52 dengan p-value < 0.01 dan jalur pada koefisien variabel brand
positioning (X2) berpengaruh positif 0.32 dengan p-value < 0.01.
Variabel yang berpengaruh paling kuat ialah harga (X1), hal ini
sesuai dengan Solimun et al., (2017) yang menyatakan bahwa
semakin besar nilai koefisien jalur maka pengaruhnya semakin kuat
terhadap keputusan pembelian anggrek di DD Orchid Nursery.

Gambar 8. Koefisien jalur


49

b. R-squared (R2)
R-squared menunjukkan seberapa proporsi variabel respon yang
dapat dijelaskan oleh variabel predictor. Semakin tinggi angka R2
maka model semakin baik dan juga sebaliknya (Solimun et al.,
2017). Berikut hasil dari nilai R2.

Tabel 17. Nilai R-squared


Y

R-squared 0.59

Sumber: Data diolah (2022)


Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa nilai R-squared variabel
Y sebesar 0.59 artinya kontribusi pengaruh variabel harga (X1) dan
brand positioning (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) sebesar
59% dan sisanya sebesar 41% dipengaruhi oleh variabel lain di luar
model penelitian ini dan error.
c. Q-squared (Q2)
Q-squared mengukur seberapa baik nilai observasi yang dihasilkan
oleh model dan juga estimasi parameternya. Nilai Q-squared (Q2) >
0 menunjukkan model memiliki predictive relevance, jika Q2 ≤ 0
maka model kurang memiliki predictive relevance (Jaya &
Sumertajaya, 2008). Berikut merupakan hasil Q2 pada penelitian ini:

Tabel 18. Nilai Q-squared


Y
Q-squared 0.588

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai Q2 yang didapat


ialah sebesar 0.588, hal ini menandakan model memiliki predictive
relevance. Q2 memiliki nilai dengan rentang 0 < Q2 < 1, semakin
mendekati angka 1 maka model semakin baik.

d. Goodness of fit
Sebelum interpretasi pengujian hipotesis, model harus memiliki
goodness of fit yang baik. Menurut Solimun et al., (2017), goodness
of fit yang dimaksud merupakan indeks dan ukuran kebaikan
50

hubungan antar variabel laten terkait dengan asumsi-asumsinya.


Berikut kriteria yang digunakan beserta hasil:

Tabel 19. Model fit dan quality indices


Model fit and quality Kriteria fit Hasil Keterangan
indices analisis
Avarerage path P < 0.05 0.419 Baik
coefficient (APC) P<0.001
Average R-squared P < 0.05 0.591 Baik
(ARS) P<0.001
Average adjusted P < 0.05 0.576 Baik
R-squared (AARS) P<0.001
Average block VIF Acceptable if ≤ 1.776 Ideal
(AVIF) 5, Ideally ≤ 3.3
Average full Acceptable if ≤ 2.199 Ideal
collinearity VIF 5, Ideally ≤ 3.3
(AFVIF)
Tenenhaus GoF Small ≥ 0.1 0.557 Besar
(GoF) Medium ≥0.25
Large ≥ 0.36
Sympson’s paradox Acceptable if ≥ 1.000 Ideal
ratio (SPR) 0.7, Ideally = 1
R-squared Acceptable if ≥ 1.000 Ideal
contribution ratio 0.9, Ideally = 1
(RSCR)
Statistical Acceptable if 1.000 Ideal
suppression ratio ≥ 0.7
(SSR)
Non linier bivariate Acceptable if 1.000 Ideal
causality direction ≥ 0.7
ratio (NLBCDR)
Sumber: Data diolah (2022)
51

Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa nilai APC sebesar 0.419


dengan p-value<0.001, nilai ARS sebesar 0.591 dengan p-
value<0.001 dan nilai AARS sebesar 0.576 dengan p-value<0.001.
hasil tersebut mengindikasikan nilai APC, ARS dan AARS
menunjukkan hasil yang baik karena nilai p-value<0.05. Selanjutnya
nilai AVIF dan AFVIF masing-masing ialah sebesar 1.776 dan
2.199, hal ini mengindikasikan bahwa nilai tersebut ideal sesuai
dengan Solimun et al., (2017) yang menyatakan bahwa nilai AVIF
dan AFVIF diterima jika ≤ 5 dan ideal jika ≤ 3.3. GoF memperoleh
nilai sebesar 0.557 termasuk masuk dalam kategori kriteria yang
besar. Terakhir, yaitu nilai SPR, RSCR, SSR dan NLBCDR pada
penelitian ini masing-masing memperoleh nilai 1.000 yang
mengindikasikan model ideal dan dapat diterima. Hasil yang tertera
pada tabel telah memenuhi seluruh kriteria goodness of fit, oleh
karena itu dapat dilanjutkan proses selanjutnya karena tidak terdapat
masalah.

5.5 Profil variabel


Profil variabel menjelaskan mengenai gabungan untuk mengidentifikasi
indikator penting berdasarkan nilai muatan faktor (loading factor) dengan kondisi
empiris suatu variabel berdasarkan nilai rata-rata skor. Berikut merupakan profil
dari semua variabel penelitian:

Tabel 20. Profil variabel harga (X1)


No. Indikator Muatan faktor Rata-rata skor

1. X1.1 0.823 4.3

2. X1.2 0.586 4.16

3. X1.3 0.759 4.2

4. X1.4 0.656 4.53

Sumber: Data diolah (2022)


52

Berdasarkan tabel diatas, indikator yang paling penting pada variabel X1 ialah
keterjangkauan harga (X1.1) dengan nilai muatan faktor paling besar yaitu 0.823
dengan rata-rata skor sebesar 4.3. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen atau
responden menilai bahwa harga anggrek yang ditawarkan oleh DD Orchid Nursery
lebih terjangkau dari tempat lain.

Tabel 21. Profil variabel brand positioning (X2)


No. Indikator Muatan faktor Rata-rata skor

1. X2.1 0.687 4.1

2. X2.2 0.695 4.26

3. X2.3 0.736 4.36

4. X2.4 0.693 4.16

Sumber: Data diolah (2022)

Berdasarkan tabel diatas, indikator yang paling penting pada variabel brand
positioning (X2) terletak pada X2.3 yaitu keamanan produk dengan muatan faktor
sebesar 0.736 dan rata-rata skor sebesar 4.36 (baik). Artinya konsumen menilai
produk anggrek di DD Orchid Nursery terjamin dalam hal keamanannya sehingga
mereka tidak merasa takut jika membeli melalui online.

Tabel 22. Profil variabel keputusan pembelian (Y)


No. Indikator Muatan faktor Rata-rata skor

1. Y1.1 0.541 4.1

2. Y1.2 0.746 4.03

3. Y1.3 0.875 3.8

4. Y1.4 0.828 3.93

Sumber: Data diolah (2022)

Berdasarkan tabel diatas, indikator yang paling penting pada variabel Y terletak
pada Y1.3 yaitu indikator memberi rekomendasi produk dengan muatan faktor
53

sebesar 0.875 dan rata-rata skor sebesar 3.8 (baik). Artinya konsumen dalam
membeli produk akan memberikan rekomendasi kepada orang lain mengenai
keunggulan produk tersebut.

5.6 Hasil pengujian hipotesis


Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh variabel X terhadap
variabel Y. variabel yang digunakan pada penelitian ini ialah harga (X1) dan brand
positioning (X2) terhadap keputusan pembelian (Y) anggrek di DD Orchid Nursery.
Berikut tabel pengujian hipotesis pada WarpPLS 7.0:

Tabel 23. Hasil pengujian hipotesis


No. Hubungan antar variabel Koefisien p-value keterangan
jalur
1. X1 Y 0.52 <0.001 Highly Significant

2. X2 Y 0.32 0.004 Highly significant

Sumber: Data diolah (2022)

Terdapat dua hipotesis pada penelitian ini yaitu variabel X1 berpengaruh terhadap
Y dan variabel X2 berpengaruh terhadap Y seperti tabel di atas. Variabel X1 ialah
harga, variabel X2 ialah brand positioning dan variabel Y ialah keputusan
pembelian. Pengujian hipotesis ditentukan dari nilai koefisien jalur dan p-value.
Berikut hasil dari pengujian hipotesis yang telah dilakukan:

1. Hipotesis 1
Berdasarkan hasil dari tabel di atas, diketahui bahwa variabel harga (X1)
berpengaruh positif dan signifikan sebesar 52% terhadap keputusan
pembelian (Y) tanaman anggrek di DD Orchid Nursery karena nilai p-value
sebesar <0.001 . Sehingga H1 diterima dan H0 ditolak.
2. Hipotesis 2
Berdasarkan hasil dari tabel di atas, diketahui bahwa variabel brand
positioning (X2) berpengaruh positif dan signifikan tinggi sebesar 32%
terhadap keputusan pembelian (Y) tanaman anggrek di DD Orchid Nursery
karena nilai p-value 0.004 . Sehingga H2 diterima dan H0 ditolak.
54

5.7 Analisis pengaruh variabel harga dan brand positioning terhadap


keputusan pembelian
5.7.1 Pengaruh harga terhadap keputusan pembelian

Harga merupakan salah satu komponen yang diperhatikan sebagian orang


untuk membeli sebuah produk. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan,
variable harga (X1) memiliki koefisien jalur sebesar 0.52 dengan p-value < 0.001
yang menandakan bahwa variabel harga berpengaruh positif dan signifikan tinggi
terhadap keputusan pembelian tanaman anggrek di DD Orchid Nursery. Hal ini
sesuai dengan penelitian Suhendri (2019) yang menyatakan bahwa harga
berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Hasil penelitian
ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Satyawisudarini & Rosita
(2017), bahwa harga berpengaruh positif dan juga signifikan terhadap keputusan
pembelian.Terdapat empat indikator variabel harga yang digunakan pada penelitian
ini untuk menganalisis pengaruhnya terhadap keputusan pembelian yaitu
keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan manfaat, ketersesuaian harga
dengan kualitas dan daya saing harga. Keempat indikator telah teruji secara
validitas dan reliabilitas, sehingga dapat digunakan untuk penelitian terkait
pengaruhnya terhadap keputusan pembelian.

Indikator pertama yaitu keterjangkauan harga, sebanyak lebih dari 34


jumlah responden menjawab bahwa harga anggrek yang ditawarkan DD Orchid
Nursery terjangkau. Kata terjangkau artinya harga anggrek DD Orchid Nursery
memiliki perbedaan lebih murah dari tempat lain namun selisih tidak jauh hanya
sekitar 1000-5000 rupiah. Harga yang terjangkau tersebut mempengaruhi
keputusan pembelian anggrek di DD Orchid Nursery, hal ini sesuai dengan hasil
pada tabel 19 yang menyajikan nilai muatan faktor indikator X1.1 paling besar
daripada indikator yang lain yaitu sebesar 0.823 yang menjadikan keterjangkauan
harga menjadi indikator penting dalam keputusan pembelian. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Hariyadi (2016), bahwa pengaruh harga merupakan
faktor penting untuk keputusan pembelian konsumen. Dalam penetapan harga, DD
Orchid Nursery telah baik karena harga yang ditawarkan sesuai dengan keingininan
konsumennya, sehingga dapat dikatakan terjangkau. DD Orchid Nursery
55

mempunyai target pasar sendiri untuk setiap jenis, ukuran dan varietas anggrek.
Sesuai dengan keadaan di lapang, konsumen menganggap harga anggrek di DD
Orchid Nursery terjangkau untuk semua kalangan mulai dari yang berpenghasilan
rendah sampai tinggi. Namun, masih ditemukan beberapa konsumen yang menilai
harga kurang terjangkau, hal ini dikarenakan ketidaksesuaian jenis anggrek yang
diinginkan dengan pendapatan yang dimiliki oleh konsumen. Karena anggrek jenis
langka dengan anggrek jenis biasa memiliki harga yang berbeda.

Harga yang ditawarkan oleh DD Orchid Nursery telah sesuai dengan


kualitas anggrek yang dihasilkan. Kualitas anggrek di DD Orchid Nursery dibagi
menjadi 2 yaitu grade A dan grade B. Perbedaan dari keduanya yaitu terdapat pada
jenis dan bunganya. Grade A memiliki bentuk dan warna bunga yang jauh lebih
menarik karena jenis atau varietas dibuat dari induk yang berkualitas dan langka
oleh karena itu harganya jauh lebih mahal, sedangkan grade B memiliki bentuk dan
warna bunga yang menarik namun terbuat dari indukan yang tidak langka artinya
dapat ditemukan di Nursery yang lain sehingga harganya cenderung lebih murah
dari grade A namun tidak jauh berbeda dengan tempat lain. Reponden menilai
harga dari grade A dan grade B tersebut telah sesuai dengan kualitas yang diberikan
berupa kesehatan tanaman, akar berwarna hijau ,warna bunga yang menarik, batang
tanaman yang kokoh, daun tebal dan lain sebagainya.

Harga yang ditawarkan oleh DD Orchid Nursery telah sesuai dengan


manfaat yang dirasakan konsumen. Manfaat tersebut terbagi menjadi dua yaitu
manfaat secara ekonomis dan manfaat secara estetik (keindahan). Manfaat secara
ekonomis dirasakan oleh reseller resmi DD Orchid Nursery yang memperjual
belikan anggrek untuk mendapatkan keuntungan, sedangkan manfaat keindahan
dirasakan oleh konsumen akhir yang membeli anggrek hanya untuk pajangan di
tempat tertentu seperti rumah, kantor, taman dan lain sebagainya. Namun manfaat
keduanya juga dapat dirasakan oleh seorang reseller, dimana mereka juga
mendapatkan manfaat keindahan apabila anggrek tersebut dirawat dahulu untuk
kemudian dijual agar memperoleh manfaat ekonomis.

Indikator terakhir yaitu daya saing harga. Daya saing harga disini diartikan
sebagai seberapa berdaya saing harga yang ditawarkan oleh DD Orchid Nursery
56

dari tempat lain. Perusahaan harus memiliki daya saing yang tinggi agar usaha
masih dapat berjalan. Menurut Kamaludin et al., (2020), harga yang ditawarkan
sedikit lebih murah akan menjadi sensitif bagi pelanggan yang merupakan sumber
kepuasan yang penting karena akan mendapatkan value for money. Berdasarkan
hasil yang diperoleh, konsumen menilai jika harga anggrek di DD Orchid Nursery
berbeda tidak jauh hanya selisih sekitar Rp. 1000 dari tempat lain. Meskipun
perbedaan tersebut sangat kecil namun telah dapat menarik konsumen untuk
membeli anggrek di DD Orchid Nursery. Hal ini menandakan bahwa DD Orchid
Nursery telah berdaya saing dalam hal penetapan harga.

5.7.2 Pengaruh brand positioning terhadap keputusan pembelian

Brand positioning atau biasa disebut memposisikan merek merupakan


strategi penting yang dilakukan perusahan agar produk mendapatkan tempat di hati
konsumen. Menurut Gunawan (2013), positioning merupakan upaya untuk
mempengaruhi pikiran konsumen dengan penawaran perusahaan. penelitian ini
menggunakan empat indikator pada variabel brand positioning (X2) yaitu manfaat
produk, keunggulan produk, keamanan produk dan kemudahan memperoleh
informasi produk. Berdasarkan hasil yang didapat, brand positioning berpengaruh
positif dan signifikan tinggi terbukti dari nilai koefisien jalur sebesar 0.32 dengan
p-value 0.004, hal ini mengindikasikan bahwa keputusan pembelian tanaman
anggrek di DD Orchid Nursery 32% dipengaruhi oleh brand positioning. Hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jatmiko & Setyawati (2015), bahwa
brand positioning mempunyai pengaruh positif dalam menentukan keputusan
pembelian.

Indikator pertama yaitu manfaat produk yang dirasakan oleh konsumen.


Manfaat tersebut sama dengan indikator X1.3 yaitu manfaat ekonomis dan
keindahan (estetik). Berdasarkan hasil yang telah didapat, konsumen telah
merasakan kedua manfaat tersebut. Adanya manfaat akan suatu produk yang
dirasakan konsumen menyebabkan terciptanya sisi positif produk tersebut.
Konsumen mempertimbangkan manfaat yang mereka peroleh setelah membeli
produk tersebut agar sejumlah uang yang mereka keluarkan tidak menjadi sia-sia.
Berdasarkan dengan kondisi lapang, awalnya konsumen membeli anggrek karena
57

mereka tertarik akan keindahan dari bunganya, namun sekarang anggrek dapat
dijadikan bisnis ketika mereka bergabung menjadi reseller. Sehingga yang mulanya
mereka hanya menikmati saja namun kini memanfaatkan peluang bisnisnya. Pihak
DD Orchid Nursery juga memberikan wadah untuk konsumen menjadi seorang
reseller sehingga hal tersebut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan
keputusan konsumen membeli anggrek di DD Orchid Nursery.

Indikator kedua yaitu keunggulan produk, hal yang dianalisis ialah berupa
keunggulan kualitas anggrek di DD Orchid Nursery unggul dari tempat lain.
Berdasarkan hasil yang diperoleh, responden menjawab bahwa anggrek di DD
Orchid Nursery memiliki batang, akar, daun dan bunga yang jauh berbeda dari
tempat lain. Kualitas yang tinggi tersebut karena adanya perawatan yang baik dan
benar yang dilakukan oleh perusahan. DD Orchid Nursery berusaha semaksimal
mungkin untuk menjaga dan mempertahankan kualitas yang sudah ada, pemberian
pupuk yang sesuai takaran dan penyiraman yang benar menjadi salah satu kunci
utama. Keunggulan kualitas yang dimiliki oleh sebuah produk menjadi nilai tambah
untuk mendapatkan brand positioning di hati konsumen serta dapat menjadi faktor
yang kuat untuk keputusan pembelian. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah
dilakukan oleh Aprilia et al., (2018), bahwa kualitas produk berpengaruh terhadap
keputusan konsumen. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Putra et al.,
(2017) yang menyatakan bahwa kualitas produk berpengaruh signifikan dan positif
terhadap keputudan pembelian.

Indikator ketiga yaitu keamanan produk. Tanaman anggrek merupakan


makhluk hidup bukan benda mati oleh karena itu perlu penanganan khusus jika
ingin mengirimkannya ke konsumen. Berdasarkan hasil yang didapat, responden
menilai bahwa anggrek DD Orchid Nursery sangat dijamin keamanannya karena
proses packing sesuai dengan standar yg telah ditetapkan menggunakan koran,
kardus dan bubble wrap serta dalam pantauan sesuai dengan SOP. Namun
kerusakan juga kerap terjadi pada jasa ekspedisi, tetapi perusahaan (DD Orchid
Nursery) langsung mengganti semua produk yang rusak tersebut. Hal ini dilakukan
guna mendapatkan brand positioning di hati konsumen. Strategi tersebut berhasil,
terbukti dari nilai loading faktor terbesar pada indikator kemanan produk yang
58

menjadikan indikator paling penting dalam konstruk. Sesuai dengan kondisi lapang,
konsumen merasa tidak perlu takut jika ingin membeli anggrek lewat online karena
DD Orchid Nursery telah membangun kepercayaan konsumen terhadap produk
anggreknya. Menurut Mutiara (2020), Kemanan yang diberikan oleh perusahaan
berperan penting dalam membangun kepercayaan konsumen sehingga perusahaan
perlu memperhatikannya.

Indikator terakhir yaitu kemudahan mendapatkan informasi mengenai produk.


Informasi yang didapat oleh konsumen digunakan untuk mempelajari suatu produk
sebelum membelinya. Berdasarkan hasil, konsumen mendapatkan informasi
dengan mudah melalui sosial media (facebook) dan juga karyawan yang bekerja di
DD Orchid Nursery. Informasi tersebut berkaitan dengan jumlah stock anggrek
yang ditawarkan, jenis anggrek, harga anggrek dan lain sebagainya berkaitan
dengan produk yang akan dibeli. Konsumen merasa dengan adanya kemudahan
memperoleh informasi tersebut, memudahkan mereka dalam proses pembelian.
Sehingga indikator ini berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen itu
sendiri. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dasipah et al.,
(2019), bahwa kemudahan mendapatkan produk melalui informasi berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
59

VI. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah didapatkan, penelitian ini dapat disimpulkan
sebagai berikut:

1. Variabel harga berpengaruh positif dan signifikan tinggi terhadap keputusan


pembelian tanaman anggrek di DD Orchid Nursery, dibuktikan dengan nilai
koefisien jalur sebesar 0.52 dengan p-value < 0.001. Harga anggrek DD
Orchid Nursery yang terjangkau menjadi indikator terpenting dalam
keputusan pembelian oleh konsumen. Harga yang ditawarkan telah sesuai
dengan kualitas dan manfaat yang diperoleh konsumen. Harga DD Orchid
Nursery telah berdaya saing dengan tempat lain.
2. Variabel Brand positioning berpengaruh positif dan signifikan tinggi
terhadap keputusan pembelian tanaman anggrek di DD Orchid Nursery
terbukti dari nilai koefisien jalur sebesar 0.32 dengan p-value 0.004.
Keamanan produk anggrek dibuktikan dengan proses packing sesuai dengan
standar yg telah ditetapkan menggunakan koran, kardus dan bubble wrap
serta dalam pantauan sesuai dengan SOP serta jaminan anggrek akan diganti
jika rusak menjadi indikator paling penting pada variabel brand positioning
dalam keputusan pembelian oleh konsumen. Anggrek di DD Orchid
Nursery memiliki kualitas yang unggul dari tempat lain, serta manfaat
produk telah dirasakan oleh konsumen. Informasi anggrek yang tersedia
telah mempermudah konsumen dalam mengambil keputusan pembelian
anggrek di DD Orchid Nursery.

6.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang dapat diberikan oleh
peneliti ialah:

1. Bagi pihak perusahaan yaitu DD Orchid Nursery, diharapkan dapat


mempertahankan dan meningkatkan strategi pemasaran yang telah
dijalankan terutama dalam penetapan harga dan brand positioning.
Berdasarkan hasil yang telah didapatkan di atas, terdapat dua indikator yang
kuat menjadi keputusan pembelian konsumen dalam membeli anggrek di
60

DD Orchid Nursery yaitu keterjangkauan harga dan keamanan produk.


Saran yang dapat diberikan ialah perusahaan dapat memperkuat strategi
pemasaran dengan mempertahankan harga anggrek yang ditawarkan juga
dengan tetap menjaga kepercayaan konsumen dengan proses packing yang
terjamin keamanannya. meningkatkan keunggulan produk melalui kualitas
anggrek persilangan. Diharapkan kedua strategi tersebut dapat membantu
perusahaan dalam meningkatkan penjualan serta pendapatan yang sempat
menurun. Dalam usaha meningkatkan posisi merek di hati konsumen
diharapkan tetap menjaga kualitas dan semakin sering melakukan
persilangan agar pilihan jenis anggrek semakin banyak. Memperbanyak
anggrek varietas baru juga dapat menarik minat pembeli karena bentuk dan
warna bunganya. DD Orchid Nursery dapat menjaga hubungan baik dengan
konsumen maupun calon konsumen melalui media sosial maupun
pelayanan di kebun. Mempunyai web perusahaan sendiri dan memiliki
sosial media khusus perusahaan serta mengunggah katalog produk anggrek
yang dimiliki DD Orchid Nursery dapat mempermudah konsumen untuk
memilih anggrek yang diinginkan. Sehingga diharapkan perusahaan dapat
memanfaatkan hal tersebut untuk ajang mengenalkan dan mempromosikan
produk. Hal tersebut dapat dilakukan untuk meningkatkan volume
penjualan sehingga pendapatan juga ikut meningkat.
2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat melakukan penelitian yang
akan datang mengenai topik keputusan pembelian dengan menambahkan
variabel-variabel lain yang diduga berpengaruh terhadap keputusan
pembelian agar mendapatkan hasil yang lebih maksimal.
61

DAFTAR PUSTAKA

Altuntaş Vural, C., Baştuğ, S., & Gülmez, S. (2021). Sustainable brand positioning
by container shipping firms: Evidence from social media communications.
Transportation Research Part D: Transport and Environment, 97(July).
https://doi.org/10.1016/j.trd.2021.102938

Aprilia, P. putri, Anwar, & Diansari, T. (2018). Analisis Pengaruh Kualitas Produk,
Kesesuaian Harga, Intensitas Peomosi Terhadap Keputusan Konsumen Rokok
Djarum L.A Bold. Http://Repository.Unmuhjember.Ac.Id.

Arsyanto, M. T., & Rahmawati, R. (2018). Analisis Pengaruh Positioning Produk


Dan Citra Merk Terhadap Keputusan Pembelian (Studi pada Civitas
Akademika di Universitas Kahuripan Kediri dan Universitas Islam Kediri).
INOBIS: Jurnal Inovasi Bisnis Dan Manajemen Indonesia, 2(1), 101–116.
https://doi.org/10.31842/jurnal-inobis.v2i1.64

BPS. (2020). Produksi Tanaman Florikultura (Hias) 2020.


https://www.bps.go.id/indicator/55/64/1/produksi-tanaman-florikultura-hias-
.html

Dasipah, E., Sukmawati, D., & Sofiatin, R. (2019). Preferensi Label dan Persepsi
Kemudahan Memperoleh Produk Terhadap Keputusan Pembelian Sayuran
Organik. Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis.

Dinawan, M. R. (2010). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG


MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN (Studi kasus pada
konsumen Yamaha Mio PT Harpindo Jaya Semarang). Jurnal Sains
Pemasaran Indonesia, IX(3), 335–369. www.cahyamotor.com/index

Gunawan, A. I. (2013). Pengaruh Brand Positioning Terhadap Loyalitas Pelanggan


Surat Kabar Pikiran Rakyat. Edunomic.

Hakim, L., & Saragih, R. (2019). Pembelian Konsumen Npk Mutiara Di. 37–53.

Hariyadi, G. taufan. (2016). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Konsumen


Berbelanja di Minimarket. Jurnal Penelitian Ekonomi Dan Bisnis, 1, 16–32.
62

Harsalim, R. R., Sugiharto, D. S., Pemasaran, P. M., Petra, U. K., & Siwalankerto,
J. (2015). Product Quality, Price. Jurnal Manajemen Pemasaran Petra, 3(1),
1–11.

Hasanah, N., & Lubis, S. (2017). Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk, Dan
Gaya Hidup Terhadap Keputusan Pembelian Tanaman Hias Pada Cv. Paris
Garden Medan. Jurnal PLANS : Penelitian Ilmu Manajemen Dan Bisnis,
12(1), 13–21. https://doi.org/10.24114/plans.v12i1.9564

Igir, F., Tampi, J., & Taroreh, H. (2018). Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Mobil Daihatsu Grand Max Pick Up (Studi
pada PT. Astra International Tbk Daihatsu Cabang Malalayang). Jurnal
Administrasi Bisnis, 6(002), 269332.
https://doi.org/10.35797/jab.6.002.2018.19856.

Jatmiko, & Setyawati, R. L. (2015). Pengaruh Brand Positioning Dan Brand Equity
Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Yamaha. Jurnal Terapan Ilmu
Manajemen Dan Bisnis, 2(1), 18–32.

Jaya, I. gede N. M., & Sumertajaya, I. M. (2008). Pemodelan Persamaan Struktural


dengan Partial Least Square. Semnas Matematika Dan Pendidikan
Matematika.

Kamaludin, A., Sobana, D. H., Yusup, K. D., & Badriyah, M. (2020). Pengaruh
Daya Saing Pasar dan Kualitas Pelayanan Terhadap Volume Penjualan
Produk Kuliner di Bandung, Jawa Barat. Http://Digilib.Uinsgd.Ac.Id.

Kotler, P. (2012). Marketing-Management. www.pearson-studium.de

Kotler, P., Keller, K., Brady, M., Goodman, M., & Hansen, T. (2009). Marketing
Management: First European Edition.
http://books.google.no/books?id=8VDYaWzc9MgC

Kotler, P., & Keller, K. L. (2010). If you no longer require this review copy, please
return it to Pearson Education and we will donate $1 to Jumpstart for children
who need our help. Ebook of Marketing Management 13th Edition, 1, 662.
63

Laios, L. G., & Moschuris, S. J. (2001). The influence of enterprise type on the
purchasing decision process. International Journal of Operations and
Production Management, 21(3), 351–372.
https://doi.org/10.1108/01443570110364687

LIPI. (2010). Pria Gemar Anggrek. Lipi.Go.Od.

Martini, T. (2015). Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk Dan Desain


Terhadap Keputusan Pembelian Kendaraan Bermotor Merek Honda Jenis
Skutermatic. Jurnal Penelitian, 9(1), 113–132.
https://doi.org/10.21043/jupe.v9i1.854

Memey, & Siagian, H. L. (2019). Pengaruh Brand Positioning Dan Brand Equity
Terhadap. Jurnal Terapan Ilmu Manajemen Dan Bisnis, 6(1), 54.

Mutiara. (2020). Pengaruh Kepercayaan, Keamanan dan Kualitas Produk Terhadap


Keputusan Pembelian. Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana, 8.

Pradnyahera, Luh Gede Nanda;Parining, Nyoman; Wijayanti Udayani, P. (2020).


Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Keputusan Konsumen Membeli Produk
Hijau di Ubud Organic Market; Kecamatan Ubud; Kabupaten Gianyar. Jurnal
Agribisnis Dan Agrowisata, Vol. 9(2), No. 2. marketingmix, purchasing
decisions, green products

Priangani, A. (2013). Memperkuat Manajemen Pemasaran Dalam Konteks. Jurnal


Kebangsaan, 2(4), 1–9.

Purwanto, A. W. (2016). Anggrek Budi Daya dan Perbanyakan.

Putra, G. P., Arifin, Z., & Sunarti. (2017). Pengaruh Kualitas Produk Terhadap
Keputusan Pembelian dan Dampaknya Terhadap Kepuasan Konsumen. Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB), 48.

Riyono, & Budiharja, G. E. (2016). 133954-ID-pengaruh-kualitas-produk-harga-


promosi-d Jurnal. 8(2), 92–121.

Safitri, R. S. (2006). Keputusan Pembelian Konsumen Tanaman Hias Adenium


64

Pada Pt . Godong Uo Asri Universitas Islam Negeri 2006 M / 1427 H. Skripsi,


1–129.

Sari, N. P. I. A. I. P., & Marhaeni. (2015). Pengaruh Modal Kerja, Jumlah Tujuan
Negara, Jumlah Tenaga Kerja Dan Kurs Dollar Amerika Terhadap Nilai
Ekspor Kerajinan Bali Di Pasar Internasional. Jurnal Ekonomi Pembangunan
Univeristas Udayana, 4(8), 998–1017.

Satyawisudarini, I., & Rosita. (2017). Pengaruh Kualitas Produk dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 1.

Septiani, S., & Prambudi, B. (2020). Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Smartphone Oppo. Journal of Management :
Small and Medium Enterprises (SMEs), 14(2), 153–168.
https://doi.org/10.35508/jom.v14i2.4747

Solimun, Fernandes, A. A. R., & Nurjannah. (2017). Metode Statstika Multivariat


Pemodelan Persamaan Struktural (SEM). UB Press.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.

Suhendri, S. (2019). Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan


Pembelian Pada Restoran A&W Supermall Karawaci. Primanomics : Jurnal
Ekonomi & Bisnis, 17(2), 48. https://doi.org/10.31253/pe.v17i2.175

Syarif, M., & Elmas, H. (2016). Pengaruh Positioning Terhadap Brand Loyalty
Dengan Brand Trust Sebagai Varibel Mediasi Pada Pelanggan Restoran C-
Bezt Fried Chicken Paiton Probolinggo. Dinamika Global : Rebranding
Keunggulan Kompetitif Berbasis Kearifan Lokal ISBN 978-602-60569-2-4,
108–121.
65

LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuisioner penelitian

“Analisis Harga Dan Brand Positioning Terhadap Keputusan Pembelian


Tanaman Anggrek Di DD Orchid Nursery”

Assalamualaikum wr wb

Dengan hormat, Saya Khafidhotin Nasikhah selaku mahasiswa Universitas


Brawijaya Malang, sedang melakukan survei penelitian terkait keputusan
pembelian.

Kriteria responden yang dibutuhkan pada penelitian ini ialah responden yang sudah
berusia 17 tahun keatas dan pernah melakukan kunjungan/pembelian tanaman
anggrek di DD Orchid Nursery. Apabila anda memenuhi kriteria tersebut, dimohon
untuk mengisi kuisioner dengan jujur, sesuai dengan apa yang anda alami atau
rasakan.

Terimakasih atas kesediaan anda meluangkan waktu untuk membantu saya mengisi
kuisioner ini.

Salam.

Peneliti

1. Data diri responden:


Nama:

Asal:

2. Karakteristik Responden:
Pertanyaan Jawaban

Usia:

Jenis kelamin: Laki-laki/perempuan

Pekerjaan:
66

Pendapatan: <500.000
500.000-2.000.000
2.000.000-3.500.000
3.500.000-5.000.000
>5.000.000

Intensitas berkunjung 1-2x


(per bulan): 3-5x
5-10x
>10x

Status: Konsumen akhir/Reseller

1. Pernyataan:
Jawab pertanyaan di bawah ini dengan tanda centang ( √ ) pada kotak yang
sudah disediakan.
Keterangan:
5 : Sangat Setuju
4 : Setuju
3 : Ragu
2 : Tidak Setuju
1 : Sangat Tidak Setuju

a. Variabel harga
Pernyataan Jawaban

Harga anggrek yang 5 = harga anggrek sangat terjangkau dengan


ditawarkan DD Orchid perbedaan yang jauh dari tempat lain
lebih terjangkau dari 4 = harga anggrek terjangkau dengan
tempat lain perbedaan yang tidak jauh dari tempat lain
3 = harga anggrek DD Orchid Nursery
dengan tempat lain sama-sama terjangkau
67

2 = harga anggrek tidak terjangkau/ lebih


mahal dari tempat lain
1 = harga anggrek sangat tidak terjangkau/
sangat jauh lebih mahal dari tempat lain

Harga yang ditawarkan 5 = Harga sangat sesuai dengan kualitas


sesuai dengan kualitas (harga mahal mendapatkan anggrek
anggrek yang ada di kualitas sesuai grade A+)
kebun 4 = harga sesuai dengan kualitas (harga
mahal mendapatkan kualitas grade A)
3 = ragu (harga mahal namun anggrek yang
dijual kualitas B)
2 = tidak sesuai (harga mahal kualitas C)
1 = sangat tidak sesuai (harga mahal
kualitas rendah)

Harga anggrek yang 5 = harga sangat sesuai (dengan harga yang


ditawarkan sesuai ditawarkan, anda sangat memperoleh
dengan manfaat yang manfaat keindahan dan bisnis )
diberikan (keindahan 4 = harga sesuai (dengan harga yang
dan bisnis) ditawarkan, anda memperoleh manfaat
keindahan dan bisnis)
3 = ragu ( dengan harga yang ditawarkan,
anda memperoleh salah satu manfaat saja)
2 = tidak sesuai (tidak memperoleh manfaat
keindahan maupun bisnis)
1 = sangat tidak sesuai (sangat tidak
memperoleh manfaat keduanya)

Harga anggrek DD 5 = sangat berdaya saing ( harga anggrek


Orchid bersaing DD Orchid Nursery sedikit lebih murah dari
dengan kompetitor tempat lain selisih sekitar 1000 rupiah)
68

4 = berdaya saing (harga anggrek DD


Orchid Nursery lebih murah dari tempat
lain selisih sekitar 1000-5000 rupiah)
3 = ragu (harga sama antara anggrek DD
Orchid Nursery dengan tempat yang lain)
2 = tidak bersaing (harga anggrek DD
Orchid Nursery jauh lebih murah selisih
sekitar 10.000-20.000)
1 = sangat tidak bersaing (harga anggrek
DD Orchid Nursery sangat jauh lebih mahal
selisih di atas 20.000 rupiah)

b. Variabel brand positioning


Pernyataan Jawaban

Anggrek yang anda 5 = sangat memiliki manfaat keindahan


beli memiliki manfaat dan bisnis
untuk keindahan dan 4 = memiliki (dirasakan keduanya hanya
bisnis saja tidak banyak yang diperoleh)
3 = ragu (dirasakan hanya salah satu
manfaat saja)
2 = tidak memiliki (tidak merasakan
manfaat keduanya)
1 = sangat tidak memiliki (sangat tidak
merasakan manfaatnya)

Varietas anggrek di 5 = sangat unggul (memiliki batang, daun,


DD Orchid unggul bunga, warna yang jauh berbeda lebih baik
secara kualitas dari tempat lain)
dibandingkan tempat 4 = unggul (memiliki batang, daun, bunga
yang lain dan warna yang berbeda dari tempat lain)
69

3 = ragu (tidak jauh berbeda kualitasnya


dengan tempat lain)
2 = tidak unggul (kualitas anggrek DD
Orchid tidak lebih unggul dari tempat lain)
1 = sangat tidak unggul (kualitas anggrek
DD Orchid Nursery jauh di bawah tempat
lain)

Packing anggrek yang 5 = sangat aman (packing dengan standar


dilakukan oleh pihak yg telah ditetapkan menggunakan kardus
DD Orchid Nursery dan bubble wrap dan dipantau serta sesuai
menjamin keamanan dengan SOP )
produk sampai ke 4 = aman (packing dilakukan dengan aman
rumah sesuai SOP perusahaan)
3 = ragu (packing dilakukan dengan aman
hanya saja terdapat anggrek yang dalam
pengiriman sedikit rusak)
2 = tidak aman (packing dilakukan tidak
memenuhi syarat kirim produk)
1 = sangat tidak aman (packing dilakukan
semena-mena)

Anda mudah 5 = sangat mudah (Sangat mudah


memperoleh informasi memperoleh informasi dari mana saja
melalui mengenai seperti internet dan karyawan)
anggrek yang akan 4 = mudah (mudah memperoleh informasi
Anda beli mengenai produk dari internet dan
karyawan)
3 = ragu (memperoleh informasi sedikit
hanya dari karyawan atau internet saja)
2 = tidak mudah (tidak mudah memperoleh
informasi dari internet maupun karyawan)
70

1 = sangat tidak mudah (sangat tidak


mudah memperoleh informasi dari mana
saja)

c. Variabel keputusan pembelian


Pernyataan Jawaban

Setelah memperoleh 5 = sangat mantap (langsung membeli hari


informasi mengenai itu juga)
produk anggrek, anda 4 = mantap (langsung membeli hari
langsung mantap untuk berikutnya)
membelinya 3 = ragu (masih ingin mencari-cari
informasi kembali)
2 = tidak mantap (tidak membeli namun
masih ada harapan untuk membeli)
1 = sangat tidak mantap (sangat tidak ingin
membeli)

Pengalaman dari orang 5 = sangat membantu untuk membeli dan


lain membantu anda memilih anggrek yang berkualitas
untuk membeli 4 = membantu untuk membeli dan memilih
anggrek anggrek yang berkualitas
3 = ragu (terkadang membantu terkadang
tidak)
2 = tidak membantu untuk membeli dan
memilih anggrek
1 = sangat tidak membantu untuk membeli
dan memilih anggrek

Setelah membeli 5 = sangat memberikan (sangat dan sering


anggrek, anda memberikan rekomendasi dengan rinci dan
memberikan jelas)
71

rekomendasi kepada 4 = memberikan (memberikan


orang lain rekomendasi terkait harga, produk dan
tempat)
3 = ragu (tidak selalu memberikan)
2 = tidak memberikan (tidak memberi
rekomendasi, namun kalau ada yg bertanya
dijawab)
1 = sangat tidak memberikan (sangat tidak
memberi rekomendasi/ acuh)

Anda sering 5 = sangat sering (5-10 kali)


melakukan pembelian 4 = sering (3-5 kali)
berulang anggrek di 3 = ragu (membeli cuman tidak rutin)
DD Orchid Nursery 2 = tidak sering (lebih dari 1 kali)
1 = sangat tidak sering (1 kali)
72

Lampiran 2. Tabulasi data hasil kuisioner

a. Karakteristik responden
No. Nama Asal Usia Jenis Pekerjaan Pendapatan Intensitas status
kelamin berkunjung
1. Adit Malang 33 L Swasta 2.000.000- 1-2x Konsumen
3.500.000
2. Ezra Jakarta 25 L Wiraswasta 2.000.000- 1-2x Konsumen
3.500.000
3. Eden Malang 22 L Pengusaha 500.000-2.000.000 >10x Reseller

4. Mike Pasuruan 40 P Wiraswasta >5.000.000 1-2x Reseller

5. Dwi Batu 21 L Wiraswasta 500.000-2.000.000 >10x Reseller

6. Dedi Malang 29 L PNS 2.000.000- >10x Reseller


3.500.000
7. Ida Malang 56 P Swasta 2.000.000- 1-2x Konsumen
3.500.000
8. Delia Malang 20 P Swasta 500.000-2.000.000 >10x Reseller

9. Gigih Batu 25 L Pelatih 2.000.000- >10x Reseller


renang 3.500.000
10. Yavis Malang 25 L Guru 2.000.000- 3-5x Reseller
3.500.000
73

11. Isa Batu 27 L Swasta 2.000.000- >10x Reseller


3.500.000
12. Wahyu Blitar 20 L Wirausaha 500.000-2.000.000 5-10x Reseller

13. Rosmiani Surabaya 34 P Wirausaha 500.000-2.000.000 3-5x Konsumen

14. Nanik Sidoarjo 53 P IRT <500.000 1-2x Konsumen

15. Wiwin Sidoarjo 42 P Swasta 3.500.000- 1-2x Konsumen


5.000.000
16. Atik Gresik 51 P IRT 500.000-2.000.000 1-2x Konsumen

17. Sulastri Bangka 56 P PNS 2.000.000- 1-2x Konsumen


Belitung 3.500.000
18. Sari Magetan 28 P IRT 500.000-2.000.000 1-2x Konsumen

19. Andriawan Magetan 22 L Mahasiswa <500.000 1-2x Konsumen

20. Brian Jogja 22 L Mahasiswa <500.000 1-2x Konsumen

21. Juan Jogja 23 L Mahasiswa <500.000 1-2x Konsumen

22. Ali Malang 21 L Mahasiswa <500.000 1-2x Konsumen

23. Sandi Batu 33 L THL 2.000.000- 3-5x Reseller


Pertanian 3.500.000
74

24. Riska Batu 30 P Guru 2.000.000- 3-5x Reseller


3.500.000
25. Fiky Pasuruan 20 L Mahasiswa <500.000 1-2x Konsumen

26. Aulia Lamongan 22 P Mahasiswa 500.000-2.000.000 1-2x Konsumen

27. Yana Jember 22 P Mahasiswa <500.000 1-2x Konsumen

28. Diana Sidoarjo 22 P Mahasiswa <500.000 1-2x Konsumen

29. Rika Jember 23 P Mahasiswa 500.000-2.000.000 1-2x Konsumen

30. Kelvin Jogja 22 L Mahasiswa 500.000-2.000.000 1-2x Konsumen

31. Yudha Ponorogo 20 L Karyawan 500.000-2.000.000 1-2x Reseller

32. Faizal Malang 18 L Pelajar <500.000 1-2x Konsumen

33. Alfin Pasuruan 23 L Karyawan 3.500.00-5.000.000 1-2x Konsumen

34. Tifa Malang 21 P Mahasiswa <500.000 1-2x Konsumen

35. Nurma Ponorogo 22 P Pegawai 2.000.000- 1-2x Konsumen


BUMN 3.500.000
36. Putri Malang 20 P Swasta 500.000-2.000.000 >10x Reseller

37. Ulfa Malang 22 P Mahasiswa <500.000 1-2x Konsumen


75

38. Amelia Malang 18 P Siswa <500.000 1-2x Konsumen

39. Kiki Pasuruan 19 L Swasta <500.000 1-2x Reseller

40. Rikha Probolinggo 22 P Mahasiswa 500.000-2.000.000 1-2x Konsumen

41. Deni Nganjuk 18 L Siswa <500.000 5-10x Reseller

42. Wia Banyuwangi 25 L Wiraswasta 3.500.000- 1-2x Reseller


5.000.000
43. Lona Malang 21 P Mahasiswa <500.000 3-5x Konsumen

44. Tutuk Malang 40 P PNS 2.000.000- 3-5x Reseller


3.500.000
45. Fayza Malang 22 P Mahasiswa <500.000 1-2x Konsumen

46. Yusuf Malang 22 L Pedagang 500.000-2.000.000 1-2x Reseller

47. Alfi Malang 33 P IRT 500.000-2.000.000 1-2x Reseller

48. Dina Malang 22 P Mahasiswa 2.000.000- 5-10 Konsumen


3.500.000
49. Jundallah Blitar 28 L Guru 500.000-2.000.000 1-2x Reseller

50. Arum Batu 32 P Wiraswasta 500.000-2.000.000 1-2x Konsumen

51. Evi Blitar 29 P IRT <500.000 1-2x Reseller


76

52. Fida Malang 35 P Petani <500.000 1-2x Reseller

53. Dina Purworejo 46 P Dokter >5.000.000 5-10x Reseller

54. Dewi Bandar 49 P PNS >5.000.000 3-5x Reseller


lampung
55. Dini Jombang 31 P IRT 500.000-2.000.000 1-2x Reseller

56. Yahdi Blitar 50 P PNS >5.000.000 1-2 Reseller

57. Eko Pleret 32 L Staff TU 2.000.000- 3-5x Reseller


3.500.000
58. Ida Bandung 57 P Pensiunan 3.500.000- >10x Reseller
5.000.000
59. Dita Malang 21 P Mahasiswa <500.000 1-2x Konsumen

60. Al sura Semarang 23 P Mahasiswa <500.000 1-2x Konsumen


77

b. Tiap variabel

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4
4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4
4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5
5 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5
5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4
4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5
4 5 5 4 4 5 5 4 5 3 3 4
5 4 4 4 4 5 5 3 4 4 5 4
5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
4 3 4 5 4 4 4 5 3 4 4 3
4 3 4 5 4 4 5 5 3 2 3 4
4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5
4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3
5 4 5 4 5 4 4 4 4 4 3 4
4 5 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3
3 3 4 4 4 4 3 4 3 5 4 2
4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4
5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3
5 5 4 4 5 5 5 4 5 4 5 4
5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 4 4
78

4 5 3 4 5 4 4 4 5 3 3 3
5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4
4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3
3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3
4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 3
4 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4
4 4 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 5
4 5 5 4 4 5 5 4 5 3 3 4
5 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 4
5 4 5 5 5 4 4 5 4 5 4 5
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
4 3 4 5 4 4 4 4 3 4 4 3
4 3 4 5 4 4 5 4 3 2 3 4
4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5
4 5 4 4 4 4 4 4 4 3 2 3
5 4 5 4 5 4 4 5 4 4 3 4
4 5 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3
3 3 4 4 3 4 3 3 3 5 4 2
4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4
79

5 4 4 4 5 4 3 5 4 3 4 3
5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4
5 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 4
4 5 3 4 4 4 4 4 5 3 3 3
5 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4
4 3 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3
3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3
4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 3
4 4 4 5 4 4 5 4 4 4 4 4
80

Lampiran 3. Analisis data menggunakan WarpPLS 7.0

* General SEM analysis results *

Model fit and quality indices

-----------------------------

Average path coefficient (APC)=0.419, P<0.001

Average R-squared (ARS)=0.591, P<0.001

Average adjusted R-squared (AARS)=0.576, P<0.001

Average block VIF (AVIF)=1.776, acceptable if <= 5, ideally <= 3.3

Average full collinearity VIF (AFVIF)=2.199, acceptable if <= 5, ideally <= 3.3

Tenenhaus GoF (GoF)=0.557, small >= 0.1, medium >= 0.25, large >= 0.36

Sympson's paradox ratio (SPR)=1.000, acceptable if >= 0.7, ideally = 1

R-squared contribution ratio (RSCR)=1.000, acceptable if >= 0.9, ideally = 1

Statistical suppression ratio (SSR)=1.000, acceptable if >= 0.7

Nonlinear bivariate causality direction ratio (NLBCDR)=1.000, acceptable if >=


0.7

Path coefficients

-----------------

X1 X2 Y

Y 0.517 0.322

P values

--------

X1 X2 Y

Y <0.001 0.004
81

****************************************

* Combined loadings and cross-loadings *

****************************************

X1 X2 Y Type (a SE P value

X1.1 0.823 0.177 -0.325 Reflect 0.097 <0.001

X1.2 0.586 -0.035 -0.153 Reflect 0.105 <0.001

X1.3 0.759 -0.174 0.342 Reflect 0.099 <0.001

X1.4 0.656 0.011 0.149 Reflect 0.103 <0.001

X2.1 0.778 0.687 -0.534 Reflect 0.101 <0.001

X2.2 -0.741 0.695 0.776 Reflect 0.101 <0.001

X2.3 -0.608 0.736 0.301 Reflect 0.100 <0.001

X2.4 0.616 0.693 -0.567 Reflect 0.101 <0.001

Y1.1 0.748 -0.054 0.541 Reflect 0.107 <0.001

Y1.2 -0.466 -0.196 0.746 Reflect 0.099 <0.001

Y1.3 -0.232 0.035 0.875 Reflect 0.095 <0.001

Y1.4 0.177 0.176 0.828 Reflect 0.097 <0.001

Notes: Loadings are unrotated and cross-loadings are oblique-rotated. SEs and P
values are for loadings. P values < 0.05 are desirable for reflective indicators.

R-squared coefficients

----------------------

X1 X2 Y

0.591
82

Adjusted R-squared coefficients

-------------------------------

X1 X2 Y

0.576

Composite reliability coefficients

----------------------------------

X1 X2 Y

0.802 0.796 0.840

Cronbach's alpha coefficients

---------------------------

X1 X2 Y

0.667 0.659 0.742

Correlations among l.vs. with sq. rts. of AVEs

----------------------------------------------

X1 X2 Y

X1 0.712 0.688 0.699

X2 0.688 0.703 0.611

Y 0.699 0.611 0.759

Note: Square roots of average variances extracted (AVEs) shown on diagonal.


83

P values for correlations

-------------------------

X1 X2 Y

X1 1.000 <0.001 <0.001

X2 <0.001 1.000 <0.001

Y <0.001 <0.001 1.000

Lampiran 4. Dokumentasi pengumpulan data

Anda mungkin juga menyukai