PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan salah satu kebutuhan pokok mahluk hidup. Tanpa adanya air
maka tidak akan ada kehidupan didunia ini. Secara kasat mata, kita dapat
melihat mahluk hidup seperti ikan, ubur-ubur dan tumbuhan yang hidup di air.
Padahal ada mahluk hidup lain yang hidup di air. Mahluk hidup yang tidak dapat
dilihat secara kasat mata karena ukurannya yang mikroskopis dan hanya dapat
dilihat menggunakan mikroskop. Mahluk hidup ini disebut mikroorganisme.
Jenis mikroskop ini menggunakan sistem lensa terpisah yaitu lensa objektif
dan lensa okuler untuk menambah perbesaran. Lensa objektif terletak didekat
preparat sedangkan lensa okuler terletak pada ujung mikroskop yang dekat
dengan mata.sistem lensa objektif memberikan perbesaran mula-mula dan
menghasilkan bayangan nyata dari preparat yang kemudian diproyeksikan ke
atas lensa okuler. Bayangan nyata itu akan diperbesah oleh lensa okuler untuk
menghasilkan bayangan semu yang kita lihat.
Umumnya perbesaran yang dapat dicapai oleh mikroskip jenis ini adalah
1000 kali. Perbesaran total diperoleh dengan cara mengalikan perbesaran
objektif dengan perbesaran okuler. Misalnya oerbesaran total yang diperoleh
jika menggunakan perbesaran objektif 4mm (45 kali) dan okuler 10 kali adalah
45 x 10, yaitu 450 kali. Tajamnya bayangan atau resolusi yang terlihat
bergantung pada pengaturan diafragma, kondensor, minyak imersi dan
ilmunisasi.
Autoclav merupakan salah satu alat dalam laboratorium
biologi/mikrobiologi yang digunakan untuk sterilisasi. Sterilisasi dengan alat
ini disebut sterilisasi basah karena panas digunakan bersama-sama dengan uap
air. Pada saat melakukan sterilisasi panas basah ini, uap jenuh dipaparkan pada
ojek yang akan di sterilisasi dengan tekanan, waktu dan suhu tertentu. Sehingga
terjadi pelepasan energi laten uap yang mengakibatkan matinya mikroorganise
serta irreversibel akibat denaturasi atau koagulasi protein sel (Lukas, 2006).
Digunakan untuk mensterilisasi apa saja yang dapat ditembus uap air dan
tidak rusak bila dipanaskan pada suhu 121℃. Alat ini terdiri dari suatu bejana
yang tahan terhadap tekanan tinggi, dilengkapi dengan manometer, termometer
dan klep bahaya. Sterilisasi dengan autoklaf merupakan cara sterilisasi yang
paling baik jika dibandingkan dengan cara-cara sterilisasi lainnya. Bahan-bahan
atau alat yang akan disterilkan adalah yang tidak rusak karena pemanasan dan
tekanan tinggi, seperti medium biakan yang umum, air suling, peralatan
laboratorium, biakan yang akan dibuang, medium yang tercemar, bahan-bahan
dari karet.
Salah satu alat lainnya yang digunakan untuk sterilisasi adalah oven.
Sterilisasi dengan oven disebut sterilisasi panas kering atau sterilisasi kering.
Sterilisasi panas kering membutuhkan suhu lebih tinggi yaitu 160℃ - 175℃
selama 10 menit. Kekurangan dari sterilisasi panas kering adalah kurang efisien
karena membutuhan suhu yang tinggi dan waktu yang lama, hal ini disebabkan
bila tidak ada kelembaban tidak ada panas laten (Sutedjo dkk, 1991). Alat-alat
yang dapat disterilkan dengan cara ini adalah alat apa saja yang tidak menjadi
rusak, menyala, hangus, atau menguap pada suhu tinggi, seperti bahan-bahan
pecah belah : pipet, tabung reaksi, cawan petri, kawat suntik dan bahan-bahan
tidak tembus uap seperti : gliserin, minyak, vaselin, bahan-bahan bubuk.
2.2 Alat dan Bahan
2. 2. 1. Teknik Laboratorium
Tabel 2.2.1
Teknik Laboratorium
No Nama Alat Ukuran Jumlah Nama Bahan Konsentrasi Jumlah
1. Autoclave - 1 - - -
2. Oven - 1 - - -
3. Mikroskop - 1 - - -
2. 2. 2. Preparat Basah
Tabel 2.2.2
Preparat Basah
No Nama Alat Ukuran Jumlah Nama Bahan Konsentrasi Jumlah
1
3. Kawat Ose - 2 Oncom -
potong
1
4. Korek Api - 1 kotak Tempe -
potong
Kaca
5. - 5 Air Kotor - 1 tetes
Preparat
Kaca
6. - 5 Aquadest - 1 botol
Penutup
No Nama Alat Ukuran Jumlah Nama Bahan Konsentrasi Jumlah
7. Cawan Petri - 1 - - -
Penjepit
8. - 1 - - -
Kayu
NO KETERANGAN GAMBAR
1 Mikroskop
1) Tekan tombol power pada bagian
bawa mikroskop
2) Letakan preparat yang ingin
diamati pada meja mikroskop
3) Jepit dengan penjepit yang ada di
meja mikroskop agar preparat
tidak berpindah tempat
4) Atur makrometer dan mikrometer
hingga preparat terlihat jelas dari
lensa
Gambar 2.3.1.1
NO KETERANGAN GAMBAR
2 Autoclav
1) 16Hubungkan autoklaf ke sumber
lis17trik
2) Tuang air suling hingga mencapai
batas
3) Masukan bahan atau alat yang
ingin disterilkan ke dalam wadah
alumunium, Dan diatur letaknya
agar tersedia ruangan untuk
bergeraknya uap air.
4) Pasang tutup autoklaf dan
kencangkan klep penutup
5) Tutup klep pengaman bila uap air
mulai keluar. Jika klep ditutup Gambar 2.3.1.2
tekanan dalam sterilisator akan
naik
6) Jika tekanan sudah mencapai 1
atm atau suhu telah mencapai
121℃ maka pemanasan perlu
dikurangi.
7) Pertahankan tekanan 1 atm ini
selama 15-20 menit.
8) Jika telah selesai, matikan
pemanasan dan tungga hingga
tekanan menjadi nol. Kemudian
buang sisa air di dalamnya dan
keringkan.
NO KETERANGAN GAMBAR
3 Oven
NO KETERANGAN GAMBAR
Gambar 2.3.2.1
Gambar 2.3.2.2
NO KETERANGAN GAMBAR
Gambar 2.3.2.3
Gambar 2.3.2.4
5 Teteskan sedikit air diatas
sample, lalu tutup dengan kaca
preparat.
Gambar 2.3.2.5
BAB III
HASIL PEMBAHASAN
3.1 Hasil Pengamatan
3.1.1 Preparat Basah
Tabel 3.1.1
Hasil Pengamatan Preparat Basah
NO HASIL PENGAMATAN GAMBAR
Gambar 3.1.1.1
Tempe
Source: Kel.6 (Siang)
2. a. Jenis : Oncom (Fungi)
b. Nama : Monospora Crassa
c. Bentuk: Filamen
d. Perbesaran: 50x
Gambar 3.1.1.2
Oncom
Source: Kel.6 (Siang)
Gambar 3.1.1.3
Ragi
Source: Kel.6 (Siang)
4. a. Jenis : Air Algae
b. Nama : Cyanobacteria
c. Bentuk : Sel Bulat Telur
d. Perbesaran : 50x
Gambar 3.1.1.4
Air Alga
Source: Kel.6 (Siang)
5. a. Jenis : Air Kotor
b. Nama : Chlorophyta
c. Bentuk : Basil dengan Filamen
d. Perbesaran : 50x
Gambar 3.1.1.5
Air Kotor
Source: Kel.6 (Siang)
NO HASIL PENGAMATAN GAMBAR
6. a. Nama: Lichen
b. Jenis : Fungi dan Algae
c. Bentuk : Lumut Kerak
Gambar 3.1.1.6
Lichen
7. a. Jenis : Escherichia coli
b. Bentuk : Manobasil
c. Perbesaran : 100x
Gambar 3.1.1.7
e.coli
BAB IV
PEMBAHASAN