Anda di halaman 1dari 17

PRAKTIKUM I- TEKNIK LABORATORIUM, PREPARAT BASAH, DAN

ISOLASI MIKROBA
Tujuan
Tujuan dari praktikum mikrobiologi ini adalah:
1. Untuk mengetahui dan mempelajari fungsi dan cara penggunaan alat-alat
laboratorium
2. Untuk mengetahui karakteristik dari mikroba yang terdapat di dalam tempe,
oncom, ragi, melalui percobaan preparat basah.
3. Untuk mengetahui macam-macam prosedur dalam sterilisasi alat-alat
praktikum
4. Untuk mengetahui teknik-teknik laboratorium yang dilakukan selama
penelitian.
5. Untuk membuktikan bahwa mikroba dapat ditemukan disemua tempat atau
tempat umum.
Alat dan Bahan
Alat dan Bahan Teknik Laboratorium
Alat dan bahan yang digunakan pada teknik laboratorium adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.1 Alat dan Bahan Teknik Laboratorium
No. Alat Ukuran Jumlah Bahan Konsentrasi Jumlah
1. Autoclave - 1 - - -
2. Oven - 1 - - -
3. Inkubator - 1 - - -
4. Mikroskop - 1 - - -
5. Cawan Petri - 1 - - -
6. Pipet Tetes - 1 - - -
7. Kawat Ose Ujung Bulat - 1 - - -
8. Kawat Ose Ujung Lurus - 1 - - -
9. Bunsen - 1 - - -
10. Penjepit Kayu - 1 - - -
11. Kaca Preparat - 1 - - -
12. Penutup Kaca Preparat - 1 - - -
13. Gelas ukur - 1 - - -
14. Batang pengaduk - 1 - - -
15. Lux meter - 1 - - -
16. Erlenmeyer - 1 - - -
17. Labu ukur - 1 - - -
18. Pipet ukur - 1 - - -
19. Testpen/ thermometer - 1 - - -
20. Mortar dan alu - 1 - - -
21. Ph meter - 1 - - -
22. Tabung filtrasi - 1 - - -
23. Plankton net - 1 - - -

3
Alat dan Bahan Preparat Basah
Alat dan bahan yang digunakan pada preparat basah adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Alat dan Bahan Preparat Basah

No. Nama Alat Ukuran Jumlah Nama Bahan Konsentrasi Jumlah


1. Penjepit Kayu - 1 Tempe - -
2. Mikroskop - 1 Oncom - -
3. Kaca Preparat - 1 Ragi Tapai - -
4. Cover Glass - 1 Aquades - -
5. Silet - 1 - - -
6. Bunsen Burner - 1 - - -
7. Pipet Tetes - 1 - - -
8. Jarum ose - 1 - - -
9. Korek Api - 1 - - -

2.2.3 Alat dan Bahan Isolasi Mikroba

Alat dan bahan yang digunakan pada Isolasi Mikroba adalah sebagai berikut:

Tabel 2.3 Alat dan Bahan Isolasi Mikroba

No. Nama Alat Ukuran Jumlah Nama Konsentrasi


Bahan Jumlah
1. Cawan Petri - 1 Mikroba - -
yang ada di
toilet pria

2. Inkubator - 1 NA Padat - -
3. Timer - 1 Ragi Tapai - -
4. Spidol - 1 Aquades - -

4
Cara Kerja
Cara Kerja Teknik Laboratorium
Cara kerja yg dilakukan pada teknik laboratorium adalah sebagai berikut:

Tabel 2.4 Teknik Laboratorium

No. Cara Kerja Gambar


1 Mikroskop:
1. Taruh preparat pada meja mikroskop.
2. Jepit kaca preparat diantara penjepit
mikroskop
3. Amati objek dengan mengatur perbesaran
lensa objektif dan kondensor hingga objek
mikroba terlihat jelas dan fokus.

2 Autoclave :
1. Hubungkan autoclave dengan summer
listrik lalu tekan tombol On/Off
2. Masukkan air ke dalam autoclave sampai
air menutupi batas
3. Masukkan alat dan bahan.
4. Tutup autoclave dengan rapat lalu
kencangkan baut pengaman agar tidak
ada uap yang keluar dari autoclave.
5. Nyalakan autoclave, kemudian atur waktu dan suhu
6. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan
dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan
udara di lingkungan

5
No. Cara Kerja Gambar
3 Incubator :
1. Hubungkan kabel power ke stop kontak
2. Putar tombol power kea rah kiri( lampu
power hijau menyala)
3. Atur suhu dalam incubator dengan
menekan tombol set hingga mencapai
suhu yg di inginkan
4. Sambil menekan tombol set, putarlah
tomboh disebelah kanan atas tombol set
hingga mencapai suhu yang di inginkan
5. Setelah suhu yang di inginkan seleai diatur,
lepaskan tombol set.
6. Incubator akan menyesuaikan settinga suhu
secara otomatis setelah beberapa menit .

4 Oven:
1. Hubungkan oven dengan sumber listrik,
2. Masukkan alat yang ingin disterilkan, atur
dengan rapih lalu tutup pitu dengan rapat
3. Hidupkan alat dengan menekan tombol
ON,lampu akan menyala(merah dan
kuning )
4. Atur temperature dan suhu.
5. Bila waktu yang diatur telah selesai, pengatur
waktu secara otomatis kembali ke not.
6. biarkan dinginn, lalu keluarkan bahan dan alat
yang disterilkan/ dikeringkan

6
No. Cara Kerja Gambar

5 Kawat Ose:
1. Kawat ose disterilkan diatas api selama
5-6 detik.
2. Diamkan selama beberapa detik agar
tidak terlalu panas

3. Kawat ose disentuhkan pada bagian mikroba kemudian menggosokkan


pada kaca preparat untuk diamati
4. Kawat ose disterilkan kembali diatas api selama 5-
6 detik.
6 Kaca Preparat:
1. Bersihkan kaca preparat
2. Letakkan objek yang akan dilihat di
bawah mikroskop
3. Tutup dengan cover glass

7 Spirtus :
1. Menyalakan spirtus dengan korek api
2. Menstrilkan alat alat dengan api sampai
pijar

8 Kaca penutup:
1. Letakkan kaca penutup diatas kaca
preparat

7
Cara kerja Preparat Basah

Cara kerja yang dilakukan pada percobaan Preparat Basah adalah sebagai
berikut:
Tabel 2.5 Cara Kerja Preparat Basah

No. Cara Kerja Gambar

Sipakan alat (Bunsen, penjepit kayu , cawan


1. petri, kawat ose, kaca preparat, dan cover
glass) dan bahan (tempe, oncom, ragi)

Sterilisasikan kawat ose dengan


2. memanaskannya menggunakan spiritus hingga
kawat ose berwarna merah pijar

3. Sterilisasikan kaca preparat dengan


memanaskannya sebentar menggunakan
Spiritus.

Sterilisasikan kaca preparat dengan


4.
memanaskannya sebentar menggunakan
Spiritus.

8
No. Cara Kerja Gambar

Ambil sampel menggunakan jarum ose bulat/


5.
cutter dan letakkan diatas kaca preparat

6. Beri satu tetes aquadest pada kaca preparat

7. Taruh cover glass diatas preparat

Ambil kaca preparat dan letakkan di meja


mikroskop. Atur tempatnya agar sesuai lalu
8.
jepit menggunakan penjepit mikroskop. Amati
dan catat hasil yang diamati.

9
Cara Kerja Isolasi Mikroba
Cara kerja yg dilakukan pada percobaan Isolasi Mikroba adalah sebagai
berikut:

Tabel 2.6 Cara Kerja Isolasi Mikroba

No. Cara Kerja Gambar

1. Siapkan cawan petri dan letakkan cawan petri


di tempat yang sudah ditentukan selama 10
menit. Untuk kelompok kami, lokasi berada di
toilet pria gedung K lantai 8

2. Masukkan cawan petri ke dalam inkubator


sesuai dengan suhu yang sudah di tentukan ke
dalam 2x24 jam.

3. Setelah 48 jam keluarkan dari incubator, lalu


amati pertumbuhan yang terjadi pada mikroba,
dan tulis hasil dari pengamatan tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengamatan
1 Hasil Pengamatan Teknik Laboratorium

Tabel 3.1 Hasil Pengamatan Teknik Laboratorium


No. Keterangan Hasil Pengamatan
1. Nama: mikroskop
Fungsi : untuk melihat dan mengamati
benda-benda yang berukuran sangat
kecil yang tidak mampu dilihat secara
kasat mata Bagian bagian mikroskop:
1. Revolver : memutar mengganti lensa
2. objektif dengan perbesaran 5x, 10x,
40x, 100x
3. Meja Preparat : meletakan preparat
4. Penjepit Preparat
5. Kondensor : mengumpulkan cahaya
6. Makrometer : Memfokuskan benda ke lensa objektif
7. Mikromater : menggeser meja preparat
8. Lengan Mikroskop : mengatur posisi mikroskop agar nyaman
pada pengeliatan

2. Nama: Oven
Fungsi: Oven merupakan alat sterilisasi
dengan menggunakan uap panas kering,
protein mikroba akan mengalami dehidrasi
hingga terjadi kekeringan, selanjutnya
teroksidasi oleh oksigen di udara sehingga
menyebabkan matinya mikroba.

13
No. Keterangan Hasil Pengamatan
3. Nama: incubator
Fungsi : Inkubator merupakan alat untuk
mengingkubasi mikroba yang telah
terisolasi pada cawan petri pada kondisi
tertentu. Biasanya pada suhu 37oC

4. Nama : Autoclave
Fungsi : Alat mensteriliasikan media
dengan cara sterilisasi basah. Air akan
menguap sehingga menghasilkan panas
yang akan menetralisir mikroba yang
terdapat pada alat yang ingin
dinetralisirkan.

5. Pelaratan yang biasanya laboratorium memiliki


fungsi tersendiri yaitu
1. Kaca preparat : Meletakan sampel
2. Penjepit : menjepit kaca preparat untuk
dinetralisir
3. Cover glass : Menutup sampel pada kaca
preparat
4. Kawat Ose : Untuk mengambil dan
menyebarkan sampel pada kaca preparat
5. Bunsen : Peralatan untuk sterilisasi
6. Pipet : untuk mengambil sampel cairan
7. Cawan Petri : Sebagai wadah sampel
Hasil Pengamatan Preparat Basah

Tabel 3.2 Hasil Pengamatan Preparat Basah


No. Keterangan Hasil Pengamatan

Jenis : Oncom
Nama Mikroba : Fungi
1.
Bentuk/hifa : Bersekat
Perbesaran : 100 kali

Neuspora Sitophila

Jenis : Tempe
Nama Mikroba : Fungi
2.
Bentuk/hifa : Tidak bersekat banyak inti
Perbesaran : 100 kali

Rhizopus Oryzae
(Sumber kelompok 5)

Jenis : Ragi
Nama Mikroba : Bakteri & Fungi
3. Bentuk/hifa : Bersekat dan bercabang
Perbesaran : 100 kali

Saccharomyces Cerevisiae
( Sumber kelompok 12)
Hasil Pengamatan Isolasi Mikroba

Tabel 3.3 Hasil Pengamatan Isolasi Mikroba


No. Keterangan Hasil Pengamatan

Jenis : Mixkultur
Lokasi : Toilet Cewek Lantai 8
1. Sumber : Kelompok 1

Jenis : Mixkultur
Lokasi : Basement
2. Sumber : Kelompok 2

Jenis : Mixkultur
Lokasi : Toilet Cowok Lantai 8
3. Sumber : Kelompok 3

Jenis : Mixkultur
Lokasi : Ruang Asisten
4. Sumber : Kelompok 4

Jenis : Mixkultur
Lokasi : Depan lift lantai 6
5. Sumber : Kelompok 5
No. Keterangan Hasil Pengamatan

Jenis : Mixkultur
6. Lokasi : Taman lantai 9
Sumber : Kelompok 1

Jenis : Mixkultur
Lokasi : kantin lantai 5
7.
Sumber : Kelompok 7

Jenis : Mixkultur
Lokasi : air suling
8.
Sumber : Kelompok 8

Jenis : Mixkultur
Lokasi : lift k
9.
Sumber : Kelompok 9

Jenis : Multikultur
Lokasi : depan bank mandiri
10.
Sumber : Kelompok 10
No. Keterangan Hasil Pengamatan

Jenis : Mixkultur
Lokasi : BNI depan FALTL
11.
Sumber : Kelompok 11

Jenis : Mixkultur
Lokasi : Depan Green Counter
12.
Sumber : Kelompok 12
Pembahasan
Secara garis besar praktikum laboratorium pada hari Rabu, 11 Maret 2020 mempelajari
tentang teknik laboratorium, pembuatan preparat basah, dan isolasi mikroba. Teknik laboratorium
dipelajari untuk menghindari hal yang tidak diinginkan sesuai dengan prosedur yang ada,
pembuatan preparat basah untuk mengetahui karakteristik mikroba yang diinginkan dan isolas
mikroba digunakan untuk memisahkan mikroba yang ingin diteliti dengan medium nutrisi agar.

Teknik Laboratorium
Sterilisasi panas dibagi menjadi dua yaitu, lembab (Autoclave) dan kering (Oven). Prinsip
kerja dari Autoclae adalah menaikan suhu dengan memanfaatkan tekanan, suhu akan memanaskan
heater yang tersendam air, kemudian menghasilkan uap yang akan menetralisir alat – alat dalam
wadah. Kemudian prinsip kerja Oven adalah dengan memanfaatkan uap panas kering, yang akan
masuk ke dalam alumunium sehingga protein mikroba akan mengalami dehidrasi, selanjutnya
teroksidasi oleh oksigen di udara sehingga menyebabkan matinya mikroba.
Mikroskop pada praktikum ini menggunakan mikroskop medan terang dengan prinsip kerja
cahaya akan dibiaskan pada preparat mengenai lensa objektif kemudian akan diteruskan ke lensa
okuler, preparat akan ditetesi air telebih dahulu untuk mempermudah penggeliatan mikroba
Peralatan – peralatan pada praktikum adalah, kaca preparat untuk meletakan sampel yang
akan diamati, Penjepit untuk menjepit kaca preparat untuk dinetralisir, cover glass untuk menutup
sampel pada kaca preparat, kawat ose untuk mengambil dan menyebarkan sampel pada kaca
preparat, bunsen merupakan peralatan untuk sterilisasi, pipet untuk mengambil sampel cairan, dan
cawan petri sebagai wadah sampel

Preparat Basah

Pada perbesaran 100 kali terlihat cabang dipinggir mikroba dan berwarna jingga dan terdapat
pada oncom, berdasarkan identifikasi tersebut mikroba ini adalah Neuspora sitophila jenis fungi
(Ascomycota)
Kemudian pada pengamatan tempe, terlihat mikroba dengan hifa tidak bersekat dan terdapat
spora yang bertebaran, dari hasil pengamatan tersebut mikroba ini termasuk jenis fungi
(Zygomycota) dengan nama Rhizopus Oryzae pada perbesaran 100 kali.
Pengamatan ragi dengan perbesaran 100 kali terlihat mikroba berbentuk bulat kecil bersekat
dan becabang, bedasarkan hal tersebut mikroba ini termasuk fungi (Ascomycota) dengan nama
Saccharomyces Cerevisae.

Isolasi Mikroba
Bakteri yang terisolasi pada medium nutrisi agar di dalam cawan petri, nutrisi tersebut dapat
membantu pertumbuhan bakteri secara kimiawi karena mengandung amilum. Apabila bakteri
berkologi dan terdapat lebih dari satu warna pada isolasi mikroba disebut dengan multikultur,
kemudian jika hanya ssatu warna berkoloni disebut dengan monokultur.
Berdasarkan hasil pengamatan kelompok 3, bakteri tersebut berwarna kuning dan berkoloni
banyak berjenis monokultur. Bakteri ini didapatkan pada siang hari di toilet pria lantai 8. Kemudian
data gambar dari 12 kelompok menunjukan bakteri dalam toilet pria paling banyak dan mixkultur
, hal ini disebabkan kondisi lingkungan yang kurang bersih dan lembab sehingga banyak terdapat
bakteri didalamnya.

CTT; Data dan Laporan di Ambil dari Laporan Tahun 2019 kelompok 3

Anda mungkin juga menyukai