Anda di halaman 1dari 9

13

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Desain Fungsional


Pada pendekatan desain fungsional ini rancang bangun dan implementasi
sistem pengendali suhu otomatis pada microferm fermentor untuk produksi bioetanol
memiliki beberapa komponen dengan fungsinya masing-masing, yaitu :
1. Tangki Asam dan Basa
Berfungsi untuk menampung larutan asam dan basa yang digunakan untuk
menjaga pH bahan baku selama proses fermentasi.
2. Fermentor
Sebagai tangki utama tempat proses fermentasi berlangsung, fermentor yang
digunakan merupakan jenis bioreaktor batch.
3. Pemanas koil
Merupakan heating element yang digunakan untuk memanaskan bahan baku
selama proses fermentasi.
4. Sensor Suhu
Merupakan komponen elektronika yang dapat merespon perubahan
temperatur atau suhu disekitar komponen tersebut dan menghasilkan
perubahan elektrik sesuai dengan perubahan suhu atau temperature yang
direspon komponen tersebut.
5. Dosing Pump
Merupakan jenis pompa peristaltik yang berfungsi mengalirkan larutan asam
dan basa ke dalam fermentor.
6. Agitator
Berfungsi mengaduk serta menghomogenkan bahan baku fermentasi.
7. Box Panel
Box Panel berfungsi sebagai tempat meletakkan komponen rakitan listrik.

3.2 Pendekatan Desain Struktural


3.2.1 Desain Microferm Fermentor
Design alat fermentor dapat dilihat pada gambar
14

6
1
7
2
8

3
9

4 10

11
5

12

Gambar 3.1 Desain Microferm Fermentor

Keterangan
1. Agitator 5. Tangki Fermentor 9. Pompa Peristaltik Basa
2. Koil Pemanas 6. pH Probes 10. Tangki Asam
3. Tutup Tangki 7. LCD 11. Tangki Basa
4. Termokopel 8. Pompa Peristaltik Asam 12. Sensor Etanol MQ-135

3.2.2 Spesifikasi Microferm Fermentor


Microferm Fermentor merupakan satu unit fermentor dimana terdapat tangki
utama yang berbentuk silinder yang dibuat dari glass kaca. Sedangkan kerangka
fermentor dibuat dari bahan Stainless Steel. Berikut spesifikasi unit fermentor :
1. Tabung Fermentor
Tinggi : 44 cm
Diameter Luar : 25 cm
Diameter Dalam : 20 cm
Volume Fermentor : 15 L
Volume maksimum fluida Fermentor : 12 L

2. Tutup Fermentor 3. Kerangka Fermentor


15

Material : Aluminium Tinggi : 88 cm


Tebal : 2 cm Panjang : 61 cm
Diameter : 28 cm Lebar : 61 cm

3.2.3 Intrumentasi Microferm Fermentor


a. Sensor suhu
Sensor suhu merupakan instrument yang digunakan untuk mengukur suhu
fermentasi. Sensor suhu yang digunakan merupakan termokopel type K dengan
spesifikasi sebagai berikut
- Probe diameter: 1.5 mm - Thread Size: 6 mm
- Probe Length: 165 mm - Dimension:0.35 x 200cm
- Cable length: 2m - Thermal resistance temperatur -200oC - 500°C
Pemilihan termokopel type K sebagai sensor suhu atas dasar pertimbangan
harga yang terjangkau namun kinerja tetap baik serta tahan terhadap karat, larutan
asam dan larutan basa. Gambar termokopel yang digunakan dapat dilihat pada
gambar 3.2

Gambar 3.2 Termokopel type K

3. Kendali Proses
a. Heating element
Heating element digunakan untuk memanaskan bahan baku selama proses
fermentasi. Elemen pemanas ini berupa koil pemanas 220V yang bisa langsung
disambungkan ke saluran listrik yang ada. Pemilihan koil pemanas jenis ini
dikarenakan penyebaran panas akan lebih merata dikeseluruhan tabung, karena
tabung fermentor yang digunakan cukup tinggi dan besar. Gambar koil pemanas
dapat dilihat pada gambar 3.3.
16

Gambar 3.3 Koil Pemanas

3.3 Pembuatan Alat Fementor


3.3.1 Bahan yang digunakan
Bahan yang digunakan pada alat fermentor ini terbagi menjadi 3 yaitu :
A. Bahan yang digunakan pada panel kendali
1. Microcontroller Arduino Mega AT MEGA 2560 16U : 1 Unit
2. Microcontroller Arduino UNO : 1 Unit
3. Breadboard : 2 Unit
4. Jumper Wire Male to Male : 1 Set
5. Jumper Wire Male to Female : 1 Set
6. Jumper Wire Female to Female : 1 Set
7. Motor Pengaduk : 1 Unit
8. Relay module 4 channel : 1 Unit
9. pH Module : 1 Unit
10. Temperatur module : 1 Unit
11. Resistor : 9 Unit
12. Dioda : 3 Unit
13. Transistor : 3 Unit
14. LCD 16 x 2 : 1 Unit

B. Bahan yang digunakan pada kendali proses


1. DfRobot PH Meter kit SEN0169 : 1 Set
2. Termokopel type K : 1 Unit
3. Helical Coil : 1 Unit
4. Pompa Dosing : 2 Unit
17

5. Pompa Aquarium : 1 Unit


6. Agitator : 1 Unit
7. Selang akuarium : 3 meter

C. Bahan yang digunakan pada pembuatan kerangka panel tambahan


1. Tangki berukuran diameter 8.5 cm dan tinggi 15 cm : 2 unit
2. Pelat aluminium ringan tebal 2 cm : 5 meter
3. Engsel siku : 3 Unit
4. Baut dan Paku :
: Secukupnya
3.3.2 Alat yang digunakan
Adapun alat yang digunakan dalam pembuatan fermentor adalah :
1. Obeng 5. Mesin Las
2. Gergaji Besi 6. Komputer
3. Meteran 7. Kabel USB
4. Bor Listrik
1. Pembuatan panel kendali
1. Menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk membuat panel kendali
2. Membuat sketch pada computer yang berisi bahasa pemograman berbasis C.
3. Merangkai rangkaian elektronika yang menghubungkan alat alat ukur dan alat
alat kendali ke microcontroller.
4. Menghubungkan microcontroller ke LCD HMI
5. Mengupload sketch yang dibuat tadi ke microcontroller
6. Menempatkan panel pada tempat dudukan di kerangka alat fermentor

2. Pembuatan kendali proses


1. Menempatkan alat-alat kendali proses seperti pompa, termokopel, sensor pH,
sensor etanol, koil pemanas dan agitator pada dudukannya masing-masing.
2. Menyekrup alat-alat kendali proses pada dudukannya masing-masing.
3. Menghubungkan alat kendali proses pada sinyal listrik ke power supply dan
sinyal instrument ke bagian panel kendali.

3.4 Pertimbangan Percobaan


3.4.1 Waktu dan Tempat
Percobaan ini dilakukan di laboraturium politeknik negeri sriwjaya selama 3
bulan dari bulan April 2018 sampai dengan bulan Juli 2018

3.4.2 Bahan dan Alat


1. Bahan yang digunakan
a. Sari pati biomassa : Secukupnya
18

b. NaOH : Secukupnya
c. HCl : Secukupnya
d. Aquadest : Secukupnya

2. Alat yang digunakan


- Microferm Fermentor - Gelas Kimia 500 mL - Bola
Karet
- Termometer Raksa - Pipet Ukur 25 mL
3.4.3 Perlakuan dan Analisis Statistik Sederhana
Dalam penelitan rancang bangun alat fermentor, alat ini beroperasi pada range
Temperature 25oC – 50oC. kecepatan pengaduk maksimum 250 rpm. Dengan variable
yang diambil terdiri dari variable tetap dan variable tidak tetap. Data variable tidak
tetap kemudian akan dianalisa guna mengetahui kinerja alat fermentor.

3.4.4 Pengamatan
Penelitian ini diawali dengan menyiapkan bahan baku berupa sari biomassa
dengan volume maksimum 12 L. kemudian menetapkan set point kendali proses yang
diinginkan berupa suhu. Variable proses penelitian berupa suhu.

3.4.5 Blok Diagram Penelitian


Blok diagram rancangan terlihat pada Gambar 3.4. dalam perancangan ini
akan diambil variabel tetap dan tak tetap. Variabel tetap diantaranya adalah arus
suplai listrik, kecepatan pengadukan dan bahan baku, sedangkan variabel tak tetap
berupa suhu fermentasi dan waktu fermentasi.
19

Gambar 3.4. Algoritma Penelitian

3.5 Prosedur Percobaan


1. Memasukkan bahan baku kedalam tangki utama.
2. Memasukkan air pendingin, laruan asam dan basa ke tangkinya masing-masing.
3. Menghubungkan semua peralatan ke supply power (semua alat akan otomatis
hidup).
4. Menetapkan set point suhu yang dikehendaki.
5. Mengatur kecepatan agitator.
6. Melakukan proses fermentasi sesuai waktu yang diinginkan/direferensikan.
7. Setelah proses fermentasi selesai. Mengambil serta menampung produk.
8. Membersihkan seluruh peralatan terutama sensor suhu.
9. Membilas sensor suhu dengan aquadest sebelum disimpan kembali.
10. Mengulangi percobaan dengan bahan baku dan variabel proses yang berbeda.

3.6 Data Pengamatan


Volume Produk : 12 L
Tabel 3.1. Parameter Kontrol Sensor Suhu yang Dihasilkan
No. Parameter Kontrol Hasil
1. Rentang Variabel Kontrol
2. Error (E)
3. Toleransi
4. Output Controller (%P)
5. Control Lag
6. Sikling
20

7. Daerah Netral

Tabel 3.2. Perbandingan Hasil Pengukuran Termokopel PT-100 dan Termometer Raksa
No. Termokopel (oC) Termometer (oC) Toleransi
1.
2.
3.
4.
5.

Catatan:
Rumus perhitungan error:

Keterangan:
Ep : error dalam persen skala penuh
Cm : harga pengukuran
Csp : harga set point

∆Error = Error(t) – Error(t-1)


Keterangan:
∆Error : Selisih antara E saat ini dengan E sebelumnya
Error(t) : Error yang didapat saat ini
Error(t-1) : Error yang didapat sebelumnya
Tabel 3.3. Pengujian Pengendalian Suhu
Suhu setelah
No. Set Point Suhu (oC) Error ∆Error
Dikendalikan (oC)
1. 30
2. 35
3. 40
4. 45
5. 50

Tabel 3.4. Pengujian Kestabilan Suhu


Waktu Set Point Suhu Current Temperature
No.
(Detik) (oC) (oC)
1. 30
2. 35
21

3. 40
4. 45
5. 50

Tabel 3.5. Pengujian Control Lag Suhu dalam pencapaian Set Point
Termometer Raksa Termokopel PT-100
No. Set Point Waktu Set Point Waktu
o o
Suhu ( C) Pencapaian (s) Suhu ( C) Pencapaian (s)
1. 30 30
2. 35 35
3. 40 40
4. 45 45
5. 50 50

Anda mungkin juga menyukai