Anda di halaman 1dari 14

BAB III

PENGKAJIAN

A. Sejarah Ruang Rawat


Ruangan perawatan Neurologi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari unit pelayanan
rawat nginap Rumah Sakit Umum Daerah dr. M. Haulussy. Ruangan Neurologi semula tidak
ada pasien sebelumnya bergabung dengan pasien penyakit dalam maupun pasien bedah,
namun seiring berjalannya waktu dan ketersediaanya sumber daya yang ada maka bulan
Agustus tahun 1989 dibuatlah Ruang Neurologi, untuk merawat pasien yang berhubungan
dengan persarafan. Dengan kapasitas tempat tidur 20 bangsal perawatan dan 3 kamar. Seiring
dengan berjalannya waktu makan ruang perawatan di tambah menjadi 22 tempat tidur, 3
kamar dan 2 ruangan isolasi untuk pasien tetanus dan rabies

B. Denah Ruangan
Terlampir

C. Struktur Organisasi
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI RUANGAN MAKP METODE TIM

KEPALA RUANGAN
SUCI DILIYANTI, AMK

KETUA TIM I KETUA TIM II


D. M. SABONO, S. Kep N. TOISUTA, AMK

1. O. NURLATU, Amk. Kep 1. H. SAKALESSY, Amk. Kep


2. SISKA DEVI, Amk. Kep 2. A. TOHATTA, Amk. Kep
3. RATNA, Amk. Kep 3. H. M. OPPIER, Amk. Kep
4. AN SALONG, Amk. Kep 4. MEISKE. L, Amk. Kep
5. IRNA SUBUH, Amk. Kep 5. JUNIA SARUPY, Amk. Kep
6. ALFRIDA, Amk. Kep 6. N. TABALUBUN, Amk. Kep
7. B. R. HELWEN, Amk. Kep 7. Ns. ANDIWIRA, S. Kep
8. Y. MATITA, Amk. Kep 8. S. ROLOBESSY, Amk. Kep

TT.01, TT.02. TT.03, TT.04, TT.05, TT.11, TT.12. TT.13, TT.14, TT.15,
TT.06, TT.07, TT.O8, TT.09, TT.10, TT.16, TT.17, TT.18, TT.19, TT.20,
K.3. K. TETANUS, K. RABIES TT.21, TT.22, K.1. K. 2
D. Jenis Layanan
Ruangan neurologi melayani 2 layanan perawatan yakni layanan rawat jalan (EEG) dan
rawat inap
E. Sarana dan Prasarana
1. Fasilitas untuk pasien

No. Nama Barang Jumlah Kondisi


Baik Rusak
1. Tempat tidur 27 √ -
2. Jam dinding 2 √ -
3. Kursi roda 2 √ -
4. Lemari kecil 26 √ -
5. Brankar 2 √ -
6. Timbangan 1 - √
7. Kamar mandi dan 6 √ -
WC
Tabel : 1.1

2. Fasilitas untuk petugas

No. Nama Barang Jumlah Kondisi


Baik Rusak
1. Kasur 2 √ -
2. Jam dinding 2 1 1
3. Kursi perawat 20 √ -
4. Lemari besar 4 √ -
5. Lemari kecil 2 √ -
6. Meja kerja 4 √ -
7. Kamar mandi dan 1 √ -
WC
Tabel 1.2

1. Ruang kepala ruangan sendiri


2. Ruangan pegawai admistrasi sendiri berdekatan dengan ruangan kepala ruangan.
3. Kamar mandi perawat/WC 1
4. Nursing station di tengah antara bangsal A dan bangsal B
5. Kamar perawat/kamar ganti berada dekat dengan Nursing station samping pintu
masuk ruangan
6. Gudang 1 berdekatan dengan nursing station dan 1 nya berdekatan dengan kamar 3
3. Alat kesehatan di ruangan Neuro
a. Alat kesehatan

Kondisi
No Nama barang Jumlah
Baik Buruk
1 Manometer oksigen 5 4 1
2 Tensi meter riester 2 1 1
3 Tensi digital ABN 1 1 -
4 Manset anak 1 1 -
5 Suction 3 2 1
6 Lampu emergensi 1 1 -
7 Guendel 3 3 -
8 Termometer air raksa 1 1 -
9 Termometer digital 1 1 -
10 Tonspatel 1 1 -
Hamer 1 1 -
Korentang set 1 1
Gunting anatomi 2 1 1
Heckting set
Pinset cerujie 1 1 -
Pinset anatomi 2 2 -
Bak instrumen besar 2 2 -
Bak instrumen sedang 2 2 -
Bak instrumen kecil 2 2 -
Tromol kasa besar 1 1 -
Tromol kasa sedang 1 1 -
Standar infus tancap 17 17 -
Standar infus berdiri 9 4 5
Bengkok besar 2 2 -
Bengkok sedang 1 - 1
Bengkok kecil 4 4 -
Buli buli panas 1 - 1
Kursi roda stroke khusus 1 - 1
Kursi roda biasa 2 1 1
Brangkar 2 2 -
Walken 1 1 -
Sampiran 2 2 -
Sterilisaton 1 1 -
Syrimpum 1 1 -
Klem arteri 1 1 -
Klem vankoher 2 2 -
Nall poder 2 2 -
Timbanga bb + tb 1 1 -
Saturasi O2 1 1 -
Oksigen konsentran 1 1 -
Troli oksigen 2 - 2
Oksigen transfer 1 1 -
EKG 1 1 -
Tabel 1.3

b. Alat non kesehatan

Kondisi
No Barang Jumlah
Baik Buruk
1 Iphone 2 1 1
2 Kunci inggris 1 1 -
3 Kunci pipa 1 1 -
4 Pot plastik/ stenlis 2/1 - 1
5 Urinal plastik/stenlis 6/1 6/1 -
6 Tempat sampah medis 2 2 -
7 Tempat sampah pasien 4 4 -
8 Tempat sampah BTN 4 1 -
9 Loyang hitam besar 1 1 -
10 Map plastik merah 3 3 -
11 Map plastik kuning 10 10 -
12 Map plastik orange 12 12 -
13 Map plastik hitam 10 10 -
14 Rak obat plastik 5 - 5
15 Rak resep 1 1 -
16 Map kuning plastik 2 2 -
17 Gayung 8 8 -
18 Rak live saving 4 3 1
19 Ember - - -
20 Baskom almunium 2 2 -
Tabel 1.5
c. ALAT KERUMAHTANGGAAN

No Barang Jumlah Kondisi


Baik Buruk
Meja pasien 29 29 -
Meja kayu 1 1 -
Meja kayu sedang 4 4 -
Meja ligna 1 1 -
Meja makan pasien 9 - 1
Kursi kayu panjang - -
Kursi besi panjang 1 - 1
Kursi merha spon 40 37 3
Kursi hitam stanlees spon 3 3 -
Lemari kayu 3 3 -
Lemari kaca 1 1 -
Lemari krisbow 1 1 -
Rak piring 1 1 -
Tempat tidur 27 17 10
Kulkas 1 1 -
Dispenser 1 - 1
AC 1 1 -
Troley Tindakan 1 1 -
Troley Laken Kotor 1 1 -
Troley laken bersih 1 1 -
Kasur 27 27 -
Laken putih 5 5 -
Laken Pink 57 49 8
Deken 3 - 3
Bantal kepala 15 10 5
Horden hijau 5 4 1
Restrain putih 8 6 2
Restrain hijau 6 6 -
Horden krem 12 12 -
Tabel 1.6
F. Ketenagaan
1. Keperawatan

No Kualifikasi Jumlah Masa Kerja Jenis


.
1. S – 1 Keperawatan 1 5 thn 7 bln PNS
2. S – 1 Profesi 1 4 bulan Mgg
3. D – 3 Keperawatan 1 10 thn, 10 bln PNS
2 9 thn, 3 bln PNS
1 7 thn, 3 bln PNS
2 6 thn, 3 bln PNS
2 5 thn, 6 bln PNS
2 2 thn, 4 bln Mgg
2 1 thn, 9 bln Mgg
4 4 bln PNS
4. SPK 1 2 thn, 4 bln PNS
Tabel 1.7

2. Non Keperawatan

No Kualifikasi Jumlah Jenis


1 Tata Usaha 1 Orang PNS
2 Ahli Gizi 1 Orang PNS
3 Kesling 1 Orang PNS
4 Cleaning Service 1 Orang Kontrak
Table 1.8
G. Data Layanan
1. Tempat tidur : berjumlah 27 buah
2. Bed Occupancy Rate (BOR)
Berdasarkan data yang didapat dari kepala ruang, jumlah pasien rata-rata perhari
berjumlah 17 pasien dan jumlah tempat tidur 27.
= 17 ÷ 27 x 100
= 63 %.
Menurut DEPKES 2010 Standar BOR Nasional adalah 70 – 80%. Untuk ruangan
Neurologi, didapatkan hasil 63%, berarti belum memenuhi standar Nasional.
3. Length Of Stay (LOS)
Berdasarkan data yang didapat dari kepala ruang, jumlah pasien rata-rata perhari
berjumlah 17 pasien, dengan lama hari rawat rata-rata 8 hari
¿ 8 x 17 ÷ 17
= 8 hari rawat
Menurut DEPKES 2010 LOS (lama hari rawat) yang ideal adalah 6 – 9 hari.
4. Trurn Over Internal (TOI)
Berdasarkan data yang didapat dari kepala ruang, jumlah pasien rata-rata perhari
berjumlah 17 pasien, dengan total tempat tidur 27
¿ ( 27 x 1 ) – ( 8 ) ÷ 17

¿ 1 ,11

Dari hasil ini, masih dalam kategori ideal. Dalam buku manajemen keperawatan
(Nursalam, 2015. Ed 5) standar ideal untuk perhitungan TOI adalah 1 – 3 hari.
5. Netto Dead Rate (NDT)
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan, rata-rata pasien meninggal dalam
waktu > 48 jam (2 hari) 3 orang (4,4 %.) Berdasarkan standar nasional angka kematian >
48 jam adalah < 2,5%.
¿ 3 ÷ 67 x 100
¿4 %
6. Gross Death Rate (GDR)
Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala ruangan angka kematian tiap bulan 9 – 20
orang. Observasi buku registrasi pasien, terhitung dari tgl 01 Januari - 25 Januari 2016
pasien meninggal sebanyak 16 orang.
¿ 15 ÷ 67 x 100
¿ 22,3 %
Standar nasional tentang angka kematian kasar < 3 %, hasil yang didapatkan diruangan
Neurologi, angka kematian kasar yaitu 22,3 %, dikarenakan rata-rata pasien yang dirujuk
ke ruangan neuro dalam keadaan kritis terkait dengan status rawat 3 hari.
Masalah : angka kematian tertinggi dari seluruh ruangan rawat
Solusi : -
7. Indikator mutu lainnya
a. Kepuasan pasien
Berdasarkan wawancara yang dilakukan ke pasien
b. Infeksi nosokomial
c. Resiko jatuh
d. Kecemasan diri
H. Manajemen
a. Fungsi Perencanaan
1. Visi dan Misi
Visi
“ Memberikan Pelayanan yang Ramah”
Misi
a) Meningkatkan kolabotasi TIM
b) Memberikan pelayanan yang memadai sesuai standar
c) Mengurangi resiko kecacatan dalam pelayanan keperawatan
d) Menjaga dan merawat agar lingkungan tetap bersih
e) Meningkatkan mutu pelayanan serta mempertahankan standar pelayanan

2. Filosofi (tidak ada)


a) Dalam pemberian pelayanan keperawatan berdasarkan kebutuhan pasien
(biopsiko-spiritual yang komprehensif dan manusiawi)
b) Berdasarkan observasi, ada pedoman tentang hak dan kewajiban pasien (hak 18
dan kewajiban 4)
3. Kebijakan dan Prosedur Organisasi
a. Menurut kepala bidang keperawatan sudah memiliki peraturan yang merujuk
kepada …………………….
4. Peraturan organisasi
a. Peraturan RS
Rumah Sakit memiliki aturan yang sesuai dengan kebutuhan dasar pasien dan
juga tanggung jawab pasien
b. Peraturan yang terkait dengan keperawatan

5. Perencanaan Strategi Organisasi


a) Rencana operasional

b) Manajemen waktu bekerja

c) Perencanaan keuangan
Tidak ada perencanaan oprasional keuangan diruang neurologi, dikarenakan tidak
ada penganggaran yang dianggarkan oleh bagian keuangan RS. Sementara
diruangan neurologi sangat membutuhkan anggaran operasional keuangan untuk
pembelanjan kebutuhan ruangan. Misalnya penambahan ATK. ATK dalam hal ini
adalah bahan habis pakai. Di ruangan neurologi mendapat jatah hanscond 20
pasang dalam waktu 2 minggu. Artinya penggunaan sarung tangan oleh perawat
dalam satu hari bisa mencapai 20 hanscoon apabila 1 perawat menangani 1 pasien
maka kebutuhan dari hanscoon tidak memenuhi pemakaian dalam 2 minggu.

6. Keterlibatan staf perawat dalam perencanaan


Adanya kerja sama yang baik antara kepala ruangan dengan perawat ruangan
neurologi.

b. Fungsi Pengorganisasian
1. Struktur organisasi
Terlampir
2. Uraian tugas
a) Manajer Ruangan
1) Merencanakan kebutuhan tenaga keperawatan yang dibutuhakan pada ruangan
rawat sesuai dengan tingkat ketergantungan pasien
2) Merencanakan kebutuhan peralatan keperawatan/obat-obatan(life saving) dan
kebutuhan lain yang di perlukan sesuai dengan kebutuhan pelayanan
3) Merencanakan dan menentukan jenis kegiatan /asuhan keperawatan yang di
selenggarakan sesuai kebutuhan pasien
4) Mengatur dan mengkoordinasi seluruh kegiatan pelayanan di ruang rawat
5) Menyusun dan mengatur jadwal dinas perawat dan tenaga lain,sesuai dngan
kebutuhan dan ketentuan/peraturan yang berlaku (harian,mingguan,bulanan
dll)
6) Melaksanakan orientasi kepada tenaga keperawatan baru atau tenaga lain yang
bekerja di ruang rawat
7) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan yang ada dengan cara bekerja sama
dengan berbagai pihak terlibat dalam pelayanan di ruang rawat
8) Mengadakan pertemuan berkala dengan pelaksana perawatandan tenaga lain
di ruang rawat
9) Membimbing dan membina pengetahuan ketrampilan di bidang
keperawatan,antara lain meliputi pertemuan ilmiah,bed sed ceeting kepada
para perawat maupun mahasiswa keperawatan dalam wilayah tanggung
jawabnya
10) Melaksanakan program orientasi kepada pasein dan keluarganya meliputi
keadaan ruangan,peralatan,dan hak dan kewajiban pasien serta
keluarga,peraturan rumah sakit dan lain-lain.
11) Mengikuti visite dokter untuk mengetahui kondisi patofisiologis,tindakan
medis,program pengobatan dan mendiskusikan tindakan yang dilakukan.
12) Memeriksa menu harian,berdasarkan macam dan jenis makanan pasien yang
akan di sajikan.
13) Menyimpan setiap dokumen ruangan dan di tata dengan baik
14) Membuat laporan harian dan bulanan mengenai pelaksaan kegiatan asuhan
keperawatan serta kegiatan lain di ruang rawat,selanjutnya menyampaikan
kepada pengawas keperawatan

Berdasarkan uraian tugas manajer ruangan, masih ada uraian tugas yang berum
begitu optimal dijalankan oleh seorang manajer, ditinjau dari :
a. Kurangnya orientasi ruangan pada pasien baru dan keluarganya
b. Tidak dilakukan pengawasan terhadap menu pasien yang disajikan oleh tim
Gizi
c. Berdasarkan teori Manajemen Keperawatan dalam buku Nursalam, uraian
tugas seorang manajer ruanganadalah sebagai berikut :
1. Seorang manajer ruangan wajib mengikuti timbang terima dan membuka
proses jalannya timbang terima (operan)
2. Sistem monitoring dan evaluasi Manajer ruangan terhadap kegiatan–
kegiatan perawat ruangan kurang optimal.

b) Ketua Tim
1) Mengikuti briving dan operan jaga
2) Menerima pasien baru sesuai SOP
3) Bersama manajer ruangan melaksanakan serat terima tugas
4) Membuat rencana asuahan keperawatan pada anggota tiem
5) Memberikan pengaraan dan membimbingan kepada anggota tiem
6) Memberikan bimbingan dan arahan kepada pasien dan keluarga
7) Menjaga kebersihan dan ketenangan ruangan
8) Membagi pekerjaan pada anggota tiem sesuai tinggkat ketergantungan pasien
9) Mengkoordinir pekerjaan yang harus di lakukan bersama tiem kesehatan lain
10) Memberikan informasi sesuai dengan asuhan keperawatan
11) Mengevaluasi asuhan keperawatan anggota tiem
12) Membuat laporan dan pengdokumentasian
13) Mendelegasikan tugas kepada penanggung jawab tim
14) Mengikuti pertemuan ilmiah
15) Mendokumentasikan seluruh kegiatan harian yang di kerjakan pada status
pasien
16) Membuat laporan jaga
17) Mengikuti pertemuan berkala yang dilakukan dibidangkeperawatan maupun
di ruangan

Berdasarkan uraian tugas dari ketua tim diatas, maka ada beberapa poin yang
kurang terlaksana dengan baik, diantaranya
1. Tidak adanya SOP penerimaan pasien baru
2. Kurangnya sosialisasi pada pasien baru dan keluarganya
3. Ketua Tim kurang efektif dalam mengevaluasi kegiatan asuhan keperawatan

c) Perawat Pelaksana
1) Mengikuti briving dan operan jaga
2) Menerima pasien baru sesuai SOP
3) Membuat perencanan askep sesuai kebutuhan pasien (pengkajian-evaluasi)
4) Melakukan visete bersama dengan dokter
5) Memberikan bimbingan dan arahan kepada pasien dan keluarga
6) Menjaga kebersihan ruangan pasien
7) Melaksanakan tindakan kolaborasi dengan profesi lain
8) Memberikan perlindungan kepada hak-hak pasien
9) Memberikan bimbingan jika pasien akan pulang dari rumah sakit
10) Mengikuti pertemuan ilmiah
11) Mengikuti pertemuan berkala yang dilakukan di bidang keperawatan maupun
di ruangan
12) Mendokumetasikan seluruh kegiatan harian yang di kerjakan pada status
pasien
13) Mendokumentasikan uraian kerja harian perawat
14) Membuat laporan jaga(bila penanggung jawab sift berhalangan)

Berdasarkan uraian tugas perawat pelaksana diatas, terdapat beberapa tugas yang
kurang dilaksanakan dengan baik
1. Penerimaan pasien baru tidak berdasarkan SOP (SOP tidak ada)
2. Arahan dan bimbingan pasien kurang optimal
3. Persiapan Dischat planning kurang optimal

3. Pengorganisasian perawat pasien


Metode Tim(Metode ini berjalan pada sif dinas pagi hari)
a) Tim I
TT.01, TT.02. TT.03, TT.04, TT.05, TT.06, TT.07, TT.O8, TT.09, TT.10, K.3. K.
TETANUS, K. RABIES

b) Tim II
TT.11, TT.12. TT.13, TT.14, TT.15, TT.16, TT.17, TT.18, TT.19, TT.20, TT.21, TT.22,
K.1. K. 2

Metode Fungsional(berjalan pada sif dinas siang dan malam hari)


Keterbatasan jumlah perawat, sehingga 3 perawat (sif jaga) menangani semua pasien
yang ada pada ruangan.

4. Klasifikasi pasien
Berdasarkan data yang didapatkan dari kepala ruang, terhitung dari tanggal 1 – 25
Januari 2016, dengan jumlah 67 pasien, dengan klasifikasi :
a. Total care : 36 pasien
b. Parsial care : 21 pasien
c. Minimal care : 10 pasien

Uraian kategori pasien


a. Total care :
b. Parsial care :
c. Minimal care :

5. Pendokumentasian proses keperawatan

6. System perhitungan tenaga perawat


System perhitungan tenaga perawat belum sesuai dengan tingkat ketergantungan
pasien. Hal ini disebabkan karena jumlah ketenagaan pada ruangan neurologi
terbatas.

a. Menurut Douglas
Kebutuhan tenaga perawat tiap shif berdasarkan tingkat ketergantungan pasien di
ruangan Neurologi

Kualifikasi Pasien Jumlah Kebutuhan Tenaga


Tingkat Jumlah Pagi Sore Malam
ketergantungan pasien
Minimal 1 1 x 0,17 = 0,17 1 x 0,14 = 0,14 2 x 0,07 = 0,07
Parsial 11 11 x 0,27 = 2,97 11 x 0,15 = 1,65 11 x 0,10 = 1,1
Total 5 5 x 0,36 = 1,8 5 x 0,3 = 1,5 5 x 0,20 = 1
Jumlah 17 4,94 3,29 2,17
5 3 2
Tabel 1.9

Jumlah tenaga lepas dinas per hari :


86 x 10= 3, 08 (3 perawat)
279
Jadi jumlah perawat yang dibutuhkan untuk bertugas perhari diruangan adalah :
10 orang + 3 orang lepas dinas + 3 orang tenaga (kepala ruangan dan 2 ketua tim)
= 16 perawat

b. Menurut Gillies
1) Jam keperawatan yang dibutuhkan pasien per hari
- Keperawatan langsung
 Minimal : 1 pasien x 2 jam : 2 jam
 Parsial : 11 pasien x 4 jam : 44 jam
 Total : 5 pasien x 6 jam : 30 jam
76 jam
- Keperawatan tidak langsung
17 pasien x 1 jam : 17 jam
- Penyuluhan kesehatan
17 pasien x 0,25 jam : 4,25 jam
Total jam secara keseluruhan 97,25 jam
2) Jumlah total jam keperawatan
97, 25 = 5,72 jam. Menjadi 6 jam
17
3) Jumlah kebutuhan tenaga pada ruangan
6 jam x 17 pasien x 279 = 28.458 = 15 orang
(365 – 86) x 7 jam1953
20 % x 27 = 5,4 orang, menjadi 5 orang
Jumlah tenaga yang dibutuhkan secara keseluruhan 15 + 5 = 20 orang/hari
4) Jumlah kebutuhan tenaga keperawatan per hari
17 pasien x 6 jam = 15 orang
7 jam

c. Menurut Easter (Swansburg, 1999) dalam buku Nursalam, 2015.


Dengan jumlah petugas di ruang Neurologi 19 perawat
 Sif pagi 47% = 7,05 orang (7 orang), ruangan 10 orang
 Sif siang 36% = 5,4 orang (5 orang), ruangan 3 orang
 Sif malam 17% = 2,5 orang (3 orang), ruangan 3 orang

Berdasarkan
7. Jadwal dinas/sif
Berdasarkan hasil observasi didapatkan jadwal sif jaga diruang neurologi :
a. Pagi : 3 perawat
b. Siang : 3 perawat
c. Malam : 3 perawat
d. Tenaga lepas : 3 perawat
e. Libur : 3 perawat
f. Perawat EEG : 2 orang (sif pagi)
8. Ketenagaan
a. Rencana kebutuhan tenaga
b. Pengembangan staf dan jenjang karier
c. Fungsi Pengarahan
1. Motivasi
Pemberian motivasi dilakukan oleh Manajer ruangan dalam bentuk lisan.

2. Komunikasi
a. Strategi komunikasi
Operanyaitu komunikasi dan serah terima antara shift pagi, sore dan malam.

Operan dari dinas malam ke dinas pagi dan dari dinas pagi ke dinas sore dipimpin
oleh kepala ruangan, sedangkan operan dari dinas sore ke dinas malam dipimpin

oleh penanggung jawab shift sore.

b. b. Pre Conferenceyaitu komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah

selesai operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh

katim atau PJ Tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre

conference ditiadakan. Isi pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana

harian), dan tambahan rencana dari Katim atau PJ tim.

c. Post Conferenceyaitu komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil

kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post

conference adalah : hasil Askep tiap perawat dan hal penting untuk operan (tindak

lanjut). Post conference dipimpin oleh Katim atau PJ tim.

d. Fungsi Pengendalian

I. Sistem Penghargaan dan Kompensasi

J. Hubungan Profesional

K. Pemberian Asuhan Keperawatan


Pemberian asuhan keperawatan yang di lakukan di ruangan belum cukup optimal di mana
asuhan yang di berikan hanyalah terapai Dokter sedangkan asuhan keperawatan belum begitu
optimal.

Anda mungkin juga menyukai