Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN TEKNIK INSTRUMENTASI

SECTIO CAESAREA
PADA NY. E DENGAN G1 P000 40/41 MINGGU + OLIGOHIDRAMNION
DI IBS MARDI WALUYO BLITAR
(18-4-2018)

Oleh
Agustinna Laili Rachmawati
1401460030

KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN MALANG
2018
A. PERSIAPAN LINGKUNGAN
1. Mengatur dan mengecek fungsi couter, mesin suction, lampu operasi, meja operasi,
meja mayo dan suhu ruangan
2. Memasang perlak dan doek pada meja operasi, sarung meja mayo, mempersiapkan
linen steril dan instrument yang akan digunakan.
3. Menempatkan tempat sampah pada tempat yang sesuai sehingga mudah digunakan.

B. PERSIAPAN PASIEN
1. Pasien dipersiapkan dalam kondisi bersih dan mengenakan pakaian khusus masuk
kamar operasi
2. Pasien dan keluarga telah memberikan informed consent.
3. Mengatur posisi supine (terlentang) di meja operasi.
4. Melepas perhiasan dan gigi palsu

G. PERSIAPAN ALAT
Alat steril
a) Set dasar
No Nama Instrument Jml
1 Washing and Dressing Forcep (desinfeksi klem) 1
2 Duk Klem (towel clamps) 5
3 Dissecting Forceps (pinset chirrurgies) 2
4 Pinset Anatomi (tissue forsep) 2
5 Klem pean sedang/besar 2/2
6 Klem Kocker lurus 2
7 Scalp Blade & Handle (hand vat Mess) no.4 1
8 Gunting Metzenbaum 1
9 Gunting Jaringan kasar 1
10 Gunting Benang 1
11 Nald voeder 2
12 Langen Back 1

b) Instrument tambahan
1 Ring Klem 2
2 Peritonium Klem 4
3 Haak SC 1
4 Ring klem 4

c) Instrument Penunjang
1) Instrument Penunjang Steril
No Nama Instrumen Jumlah
1 Kabel Couter / selang sunction 1/1

2 Waskom besar 1
3 Kom besar/kecil 1/1

2) Instrument Penunjang On Steril


1 Elektro surgical unit (ESU) 1
2 Plate diatermi 1
3 Mesin Anestesi 1

4 Mesin Suction 1
5 Meja operasi 1
6 Meja Instrumen/Meja Mayo 1/1
7 Lampu Operasi 1
8 Tempat sampah 1
9 Troli tempat baskom 1
10 Tiang infus 1
11 Infant Warmer 1
12 Sunction Bayi 1
13 02 Bayi 1

d) Set Linen
1 Gown/baju 6
2 Duk Besar 4

3 Duk Sedang 4

4 Duk kecil 4

5 Sarung meja mayo 1


6 Handuk 6

e) Bahan Habis Pakai


1 Upad steril / on steril 3/1
2 Handscoen 6,5/7/7,5/8(sesuai kebutuhan) 4/4/4/2
3 Mess No. 23 1
4 Spuit 10 cc 1
5 Aquadest Steril 1 liter
6 Kassa Besar (Big Kassa) 5 buah
7 Kassa Sedang 20 buah
8 Deepers 5 buah
9 Alkohol 70 % Secukupnya
10 Povidone Iodine 10 % Secukupnya
11 Hypafix Secukupnya
12 T-Plain 2-0/1 1/1
13 T-Vio 1 1
14 T-Cromic no 1 / T-mono 3.0 1/1
15 EMP/Conection suction 1
16 Handtowel 1
17 Soufratul 1
18 Aquagell 1

TEKNIK INSTRUMENTASI
1. Pasien datang, cek kelengkapan data pasien timbang terima dengan
petugas premedikasi
2. Menulis identitas pasien di buku register dan buku kegiatan.
3. Bantu memindahkan pasien ke meja operasi yang sudah di alasi
underpad di bawah punggung dan bokong
4. Dilakukan pembiusan SAB
5. Lakukan Sign In (Identitas pasien, area operasi, tindakan operasi,
lembar persetujuan, penandaan area operasi,kesiapan mesin, obat-obatan
anastesi, pulse oksimetri, riwayat alergi serta penyulit airway atau resiko
operasi).
6. Atur posisi pasien / pasien diposisikan terlentang (supine).
7. Pasang plate diatermi dibawah pada paha kanan pasien .
8. Perawat sirkuler mencuci area operasi dengan cairan hibiscrub, lalu
keringkan dengan duk kecil.
9. Perawat Instrumen melakukan cuci tangan, memakai gaun operasi,dan
memakai sarung tangan steril
10. Perawat Instrumen membantu memakaikan gaun operasi dan sarung
tangan steril kepada tim operasi.
11. Antisepsis area operasi dengan povidone iodine 10 % dalam cucing
yang berisi deppers dengan menggunakan desinfeksi klem oleh asisten
operator dan melakukan drapping
Melakukan Drapping:
a) Pasang duk sedang (2) untuk menutupi bagian bawah dan atas
b) Pasang duk besar (2) untuk samping kanan dan kiri, fiksasi dengan
doek klem (4)
c) Pasang duk kecil (1) diatas simfisis pubis.

12. Dekatkan meja mayo dan meja instrument ke dekat area operasi,pasang
kabel couter dan slang suction,ikat dengan kassa lalu fiksasi dengan duk
klem.Pasang canule suction,cek fungsi kelayakan couter dan suction.
13. Time Out (Perkenalan tim operasi dan tugas masing-masing, konfirmasi
nama,jenis tindakan dan area operasi, pemberian antibiotik profilaksis,
antisipasi kejadian kritis dan kebutuhan instrumen radiologi).
14. Sebelum memulai operasi operator memimpin doa terlebih dahulu
15. Memberikan pinset chirurgi (1) kepada operator dan asisten untuk
menandai daerah insisi.
16. Beri Handvat Mess No.23 dalam bengkok dan pinset chirurgi pada
operator untuk insisi kulit.
17. Berikan pinset chirurgi & kassa kering pada asisten untuk rawat
perdarahan dengan couter dan disuction.
18. Berikan mess no. 23 pada operator untuk membuka fasia
19. Berikan gunting kasar dan pinset chirurgi pada operator untuk
memperlebar fasia.
20. Fasia diperlebar hingga tampak musculus rectus abdominalis, otot
displit / dibuka secara tumpul dengan menggunakan tangan ditarik
kesamping kanan dan kiri sampai kelihatan peritoneum lalu berikan
timan
21. Berikan doubel pinset anatomis pada operator dan asisten dan gunting
metzemboum pada operator untuk membuka peritoneum kemudian
diperlebar mengikuti garis insisi kulit dengan menggunakan gunting
metzenboum.
22. Rongga abdomen terbuka
23. Pasang Haak SC
24. Lakukan bladder flap (bila perlu)
25. Incisi pada SBR ( kurang lebih 1 cm pada plica vesica urinaria) dengan
mess 23
26. Lakukan sunction
27. Incisi diperlebar secara tumpul dengan tangan operator
28. Tampak lapisan amnion menonjol, berikan kocker pada operator untuk
melakukan omniotomy, kemudian lakukan sunction
29. Incisi diperlebar ke lateral secara tumpul dengan jari operator
30. Tangan kiri operator meluksir kepala bayi
31. Tangan kanan membuka jalan lahir
32. Asisten mendorong fundus uteri
33. Minta anastesi untuk injeksi oxcitosyn
34. Kepala lahir operator melahirkan bahu depan kemudian ditarik
kemudian lahirkan badan bayi
35. Resusitasi bayi dengan di lap kassa basah
36. Kemudian lahirkan bayi
37. Berikan suction untuk menyedot perdarahan.
38. Berikan 2 klem dan gunting untuk memotong tali pusat bayi diserahkan
kepada petugas perinatologi
39. Berikan bengkok untuk tempat plasenta
40. Berikan 2 ring klem memegang insisi segmen bawah rahim
41. Berikan hacting set dengan benang cromic no:2 untuk menjahit sudut
uterus.
42. Berikan deppers membersihkan uterus dari sisa-sisa plasenta.
43. Berikan hacting set dengan benang monosyn 1 untuk menjahit
endometriumdan sebagian myometri.
44. Berikan hacting set dengan benang cromic 2 untuk menjahit
retroperitoneum.
45. Berikan pean bengkok panjang 4 buah untuk menjepit peritoneum.
46. (Evaluasi perdarahan), jika masih terjadi perdarahan perawat menyiapkan
jahitan.
47. Menghitung dan mengeluarkan kassa besar dan instrumen.
48. Berikan cairan NaCl 0,9 % (bila perlu) untuk mencuci intra abdomen.
49. Lakukan Sign Out (Jenis tindakan, Kecocokan jumlah instrumen, kassa
jarum sebelum dan sesudah operasi, Permasalahan pada alat dan
Perhatian khusus pada masa pemulihan).
50. Melakukan penutupan luka operasi lapis demi lapis. Berikan nald
voeder dan pincet anatomi dengan benang plain no 1 dan jarum round
sedang pada operator untuk menutup peritonium, kemudian dilanjut
dengan otot, berikan klem bengkok dan gunting benang pada asisten
51. Berikan kocker 2 pada operator untuk menjepit ujung kanan dan kiri
fasia dan jahit dengan benang safil 1 dilanjutkan dengan jahit lemak
dengan benang plain 2-0 jarum round. Kemudian tutup kulit dengan
monosyn 3-0 dijahit subkutikuler.
52. Setelah selesai dijahit bersihkan luka dengan kassa basah dan
dikeringkan dengan kassa kering, kemudian beri sufratule dan tutup
dengan hypafix
53. Operasi selesai, bereskan semua alat instrument, selang suction dan
kabel couter dilepas.
54. Bersihkan bagian tubuh pasien dari bekas betadine yang masih
menempel dengan menggunakan hand towel dan keringkan.
55. Pindahkan pasien ke brankart dan dorong keruang recovery dengan
petugas anaesthesi.
56. Semua instrument didekontaminasi, dicuci, dibersihkan dan
dikeringkan, kemudian diinventaris dan di set kembali, dibungkus
dengan kain siap untuk disterilkan.
57. Iventaris bahan habis pakai (mengisi lembar depo alkes)
58. Bersihkan ruangan dan lingkungan kamar operasi, rapikan dan
kembalikan alat-alat yang di pakai pada tempatnya.

ANALISIS BEDA DENGAN TEORI:


1. Tidak menggunakan cateter
2. Tidak menggunakan u-pad steril untuk bawah simpisis pubis
3. Untuk insisi menggunakan mess no. 23
4. Dilakukan penjahitan pada sudut insisi pada rahim, kemudian baru diberikan deppers
untuk membersihkan sisa perdarahan di dalam Rahim
5. Untuk menjepit 4 sisi peritoneum menggunakan pean bengkok panjang, bukan mikuliks.

Anda mungkin juga menyukai