Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan teknologi khususnya di bidang profesi keperawatan yang tertuang
dalam UU keperawatan No 37 pasal A yang berbunyi “melengkapi sarana dan prasaran
pelayanan keperawatan sesuai dengan standar pelayanan keperawatan dan ketentuan
perundang-undangan,” dan pasal 37 “memberikan pelayanan keperawatan sesuai dengan
kode etik, standar pelayanan keperawatan, standar profesi, standar prosedur operasional,
dan ketentuan peraturan perundang-undangan”. Adanya tuntutan masyarakat terhadap
kualitas pelayanan keperawatan dirasakan sebagai fenomena yang harus direspon oleh
perawat. Respon yang ada harus bersifat kondusif dengan pengelolaan keperawatan dan
langkah-langkah konkrit dalam pelaksanaannya. Manajemen Keperawatan di Indonesia
di masa depan perlu mendapatkan prioritas utama dalam pengembangan.
Pelayanan keperawatan merupakan faktor penentu baik buruknya mutu dan citra
masyarakat rumah sakit, oleh karenanya kualitas pelayanan keperawatan perlu
dipertahankan dan ditingkatkan seoptimal mungkin. Oleh karena itu, maka proses
manajemen yang baik perlu juga diterapkan dalam memberikan asuhan keperawatan
sehingga dicapai suatu asuhan keperawatan yang memenuhi standar profesi yang
ditetapkan, sumber daya untuk pelayanan asuhan keperawatan dimanfaatkan secara
wajar, efesien, dan efektif, aman bagi pasien dan tenaga keperawatan, memuaskan bagi
pasien dan tenaga keperawatan serta aspek sosial, ekonomi, budaya, agama, etika dan
tata nilai masyarakat diperhatikan dan dihormati.
Perawat harus mau mengembangkan ilmu pengetahuannya dan berubah sesuai
tuntutan masyarakat, dan menjadi tenaga perawat yang profesional. Pengembangan 
dalam berbagai aspek keperawatan bersifat saling berhubungan, saling bergantung,
saling mempengaruhi dan saling berkepentingan.Oleh karena itu inovasi dalam
pendidikan keperawatan, praktek keperawatan, ilmu keperawatan dan kehidupan
keprofesian merupakan fokus utama keperawatan Indonesia dalam proses
profesionalitas.
Keperawatan Indonesia sampai saat ini masih berada dalam proses mewujudkan
keperawatan sebagai profesi, maka akan terjadi beberapa perubahaan dalam aspek
keperawatan yaitu : penataan pendidikan tinggi keperawatan, pelayanan dan asuhan

1
keperawatan, pembinaan dan kehidupan keprofesian, dan penataan lingkungan untuk
perkembangan keperawatan.
Perubahan-perubahan ini akan membawa dampak yang positif seperti makin
meningkatnya mutu pelayanan kesehatan/keperawatan yang diselenggarakan, makin
sesuainya jenis dan keahlian tenaga kesehatan/keperawatan yang tersedia dengan
tuntutan masyarakat, bertambahnya kesempatan kerja bagi tenaga kesehatan.Oleh karena
alasan-alasan di atas maka pelayanan keperawatan harus dikelola secara profesional,
karena itu perlu adanya Manajemen Keperawatan. Manajemen Keperawatan harus dapat
diaplikasikan dalam tatanan pelayanan nyata di Rumah Sakit, sehingga perawat perlu
memahami bagaimana konsep dan aplikasinya di dalam organisasi keperawatan itu
sendiri.
Rumah sakit merupakan organisasi yang sangat kompleks dan merupakan komponen
yang sangat penting dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.
Rumah sakit sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan, salah satu fungsinya adalah
menyelenggarakan pelayanan asuhan keperawatan yang senantiasa memberikan
pelayanan yang memuaskan kepada klien maupun keluarganya (Depkes, 2005), dan oleh
karena itu diperlukan suatu cara pengelolaan pelayanan keperawatan yang mengikuti
prinsip-prinsip manajemen supaya tujuan tersebut dapat tercapai.
Sebagai Rumah Sakit Umum Daerah, maka Rumah Sakit Umum Daerah dr. M.
Haulussy Ambon berusaha untuk meningkatkan mutu pelayanan. Namun sebagai Rumah
Sakit yang masih dalam tahap pengembangan, aspek manajemen merupakan salah satu
faktor penunjang dalam peningkatan mutu pelayanan. Berdasarkan hal tersebut Program
Profesi Keperawatan (Ners) STIKes Maluku Husada melakukan suatu program praktek
dengan lingkup manajemen keperawatan di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon sebagai
bentuk aplikasi dari teori yang telah diperoleh dari Institusi.

A. Tujuan
1. Tujuan Umum :
Tujuan dari praktik klinis manajemen adalah untuk memfasilitasi permasalahan
yang ada di ruang interna wanita sehingga mampu menjadi ruangan yang memiliki
manejemen ruangan yang efektif dan efisien serta mampu memberikan pelayanan
keperawatan secara tepat dan akurat.

2
2. Tujuan Khusus :
Setelah menyelesaikan praktik keperawatan manajemen, mahasiswa mampu :
a. Menjalankan fungsi perencanaan
b. Menjalankan fungsi pengorganisasian
c. Menjalankan fungsi pengarahan
d. Menjalankan fungsi pengendalian

B. Manfaat
1. Bagi Rumah Sakit
a. Mengetahui masalah-masalah yang ada di ruang perawatan yang berkaitan dengan
pelaksanaan asuhan keperawatan professional.
b. Dapat menganalisis masalah yang ada dengan metode SWOT serta menyusun
rencana strategi.
c. Mempelajari penerapan Model Pelayanan Keperawatan Profesional (MPKP)
secara optimal.
2. Bagi Ruangan
Melalui praktik ini, Ruang Perawatan Interna Wanita RSUD dr. M. Haulussy
Ambon dapat menyelesaikan masalah yang bersifat teknis operasional dari suatu
aspek manajemen layanan keperawatan tertentu yang dapat meningkatkan mutu
pelayanan keperawatan secara umum yang akhirnya dapat meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan.
3. Bagi Institusi
Peningkatan kualitas proses pembelajaran yang melibatkan mahasiswa secara aktif
dalam kegiatan administrasi dan manajemen keperawatan
4. Bagi Mahasiswa
Mempunyai pengalaman dan pengetahuan nyata dalam mengintegrasikan ilmu-
ilmu manajemen keperawatan pada tatanan nyata di Ruang Perawatan Interna Wanita
RSUD dr. M. Haulussy Ambon.

Anda mungkin juga menyukai