Anda di halaman 1dari 9

Bangsal : Kelamin : LK No.

MR :144366
HIPKABI Dahlia 3
Nama : Tn. Y Umur : 31 Th Tanggal Lahir
Pasien.
Tgl/Bl/Th :

Kelas / Jaminan : Km. Operasi Op. Ke : 1


BPJS No : 6 Tgl : 5 Sep 2022
Praktikan : CI :
LAPORAN PERHITUNGAN
Ns. Ranny Patria Ns. Jamaliah, S. Kep
INSTRUMEN DAN
Yolandiani, S. Kep Paraf : ......
LANGKAH – LANGKAH OPERASI
Paraf : .........

Diagnosa Medis : Splenomegali Operator :


Tindakan Operasi : Laparatomy Eksplorasi dr. F
Peran Praktikan Observer Asisten Instrument Instrument Instrumen
Pendamping Mnadiri

Perisiapan Anestesi :
Jenis Anestesi : General Anestesi (GA)
1. Ondansetron 4 mg ( IV )
2. Sulfas atropin 0,25 mg ( IV )
3. Profol 10 mg ( IV )
4. Fentanyl 100 mg ( IV )
5. Atracurium 50 mg ( IV )
6. Dexamethason ( IV )
7. Asam Tranek samat ( IV )
8. Spuit 3 cc ( 4 )
9. Spuit 5 cc ( 2 )
10. Spuit 10 cc ( 3 )
11. Kassa steril 3 unit
12. Glove steril no. 6,5 (1), 7.0 (1)
13. Hypafix
14. Suction
15. BVM
16. Laringoscope no. 3
PERHITUNGAN INSTRUMEN DAN BAHAN HABIS PAKAI
No. Instrumen Dan Sponge Jumlah
Pre Intra + Post
INSTRUMEN
1. Kidney Tray (Bengkok) 1 1 - 1
2. Round Bowl (Kom Sedang) 1 1 - 1
3. Handle Scapel No. 4 1 1 - 1
4. Pinset Anatomis 2 2 - 2
5. Pinset Chirugis 2 2 - 2
6. Dissecting Scissors Metzenbaum (Gunting Jaringan ) 2 2 - 2
7. Delicate Scissors / Ligature Scissors ( Gunting Benang ) 1 1 - 1
8. Pean Bengkok Sedang 5 5 - 5
9. Pean Bengkok Besar 5 5 - 5
10. Sponge Holding Forcep ( Ovarium Klem ) 2 2 - 2
11. Towel Klem 6 6 - 6
12. Needle Holder 2 2 - 2
13. Langen Back Sedang 2 2 - 2
14. langen Back Besar 2 2 - 2
15. Cocher 4 4 - 4
16. B- Cock 1 1 - 1
17. Retangle 1 1 - 1
BARANG HABIS PAKAI
1. Handscoon steril 6,5 / 7 / 7,5 1/2/1 1/2/1 - 1/2/1
2. Apron 3 3 - 3
3. Underpad 1 1 - 1
4. Prividon Iodine 15% 50 cc 50 cc - 50 cc
5. Alkohol 70% 50 cc 50 cc - 50 cc
6. NaCL 0.9% 500 cc 500 cc - 500 cc
7. Kassa Steril 40 40 - 40
8. Bisturi No. 22 1 1 - 1
9. Set Yakeur Suction 1 1 - 1
10. Towel 1 1 - 1
11. PGA No. 0 Tapper (•) 1 1 - 1
12. Silk No. 2/0 Tapper (•) 1 1 - 1
13. Chromic No. 2/0 Tapper (•) 1 1 - 1
14. Corolen 5/0 (∆) Catting 1 1 - 1
15. Supratul 1 1 - 1
16. Hepafic 20 cm 20 cm - 20 cm
17. Ground Plate 1 1 - 1
18. Pot 1 1 - 1
19. Darm Gas 1 1 - 1
20. NGT No. 16 1 1 - 1
21. Silk 2.0 cuting 1 1 - 1

PENGELOLAAN PASIEN PERIOPERATIF


SERAH TERIMA PASIEN
1. Pasien dari ruang Dahlia 3 datang ke IBS dilakukan serah terima pasien transfer room / holding
room antara perawat ranap dengan perawat IBS.
2. Melakukan transfer pasien menggunakan Easy Move dari brangkar /Streacher milik ruangan ke
brangkar IBS di holding room.
3. Mengganti baju pasien dan memakaikan topi operasi serta memasang siderail brankart kamar
bedah.
4. Melakukan pengisian ceklist yang berisi lama puasa, penegecekan informed consent ( persetujuan
operasi), identitas pasien meliputi : gelang identitas, ic bedah, ic anestesi.
5. Memeriksa keadaan pasien di ruang pra induksimeliputi tingkat kesadara, tanda – tanda vita
(TTV) dan kaji riwayat alergi, memasang stiker merah bila terjadi reaksi alergi obat – obatan pre
medikasi tertentu.
SIGN IN
1. Dilakukan di ruangan pra induksi sebelum induksi anestesi dan dihadiri minimal oleh dokter
anestesi, perawat bedah dan perawat anestesi).
a. Apakah pasien telah memberikan konfirmasi kebenaran identifikasi, lokasi, operasinya,
prosedumya, dan telah memberikan persetujuan dan lembar informed concent? (sudah).
b. Apakah lokasi operasi sudah di beri tanda / marking? (sudah di marking).
c. Apakah mesin dan obat anestesi telah dicek dan sudah lengkap? (sudah).
d. Apakah pulse oksimestri sudah terpasang? (Sudah).
2. Apakah pasien memiliki :
a. Riwayat alergi yang diketahui ? (Tidak Ada).
b. Resiko kesulitan pada jalan nafas atau resiko aspirasi ? (Tidak ada).
c. Resiko kehilangan darah > 500 ml (7 ml/Kg BB pada anak)?(Tidak ada).
PERSIPAN TIM BEDAH, ANASTESI DAN PENGELOLAAN PASIEN
1. Dokter operator. Asisten operator, perawat instrumen menggunakan APD ( penutup kepala,
masker, kacamata, apron. Sendal/ sepatu boot).
2. Alasi meja dengan menggunakan duk bersih dan underpad. Kemudian pasien dipindahkan kemeja
operasi secara aman dengan menggunakan easy move
3. Perawat instrument menyiapkan instrument set laparatomy yang digunakan untuk tindakan
operasi laparatomy.
4. Perawat sirkuler memasang pulseoksimetri, bedside monitor, spinomanometer dan menempatkan
infus pada standart infuse, cek mesin suction dan pasang tabung suction.
4. Tim anestesi (penata anestesi dan penula anestesi melakukan anestesi dengan Teknik General
anestesi (GA)
5. Kemudian perawat sirkuler mengatur posisi pasien supinasi
SCRUBBING
1. Dokter operator, perawat instrument, asisten operator melakukan cuci tangan bedah
(air mengalir, clorheesidin 4% pembersihan kaku, sponge, sikat). Dengan Langkah-Langkah :
a. Lepas accecories yang berada di tangan (jam, tangan, cincin, gelang)
b. Pakai apron
c. Lipat lengan baju 10 cm diatas siku.
d. Basahi tangan dan lengan 5 cm diatas siku dibawah air mengalir.
e. Bersihkan kuku dengan menggunakan pembersih kuku di bawah air mengalir dari arah
dalam keluar
f. Tuang cairan clorheksidin 4% ke spoon secukupnya (5ml)
g. Basahi spoon dan remas- remas hingga keluar busa, lumuri dan gosok seluruh
permukaan tangan sampai 5 cm diatas siku.
h. Sikat kuku jari pada masing-masing tangan selama 1 menit (60x) dengan arah menjauhhi
badan.
i. Buang sikat dan bilas dengan air mengalir sampai bersih (spoon tetap dipegang)
j. Dengan meremas spoon sampai berbusa, lumuri kembali tangan sampai 3/4 lengan (5 detik
untuk 2 tangan)
k. Gunakan spoon untuk membersihkan tangan kiri dan kanan (mulailah menggosok telapak
tangan selama 15 detik, punggung tangan 15 detik, kemudian seluruh jari 15 detik secara
berurutan. Setiap jari digosok seolah 4 sisi) lalu buang spoon kemudian bilas dibawah air
mengalir sampai bersih searah dari jari-jari tangan sampai 5 cm diatas siku.
l. kembali dan gosok telapak tangan sampai pergelangan tangan dengan clorheksidine 4%
lakukan cuci tangan procedural.
m. Bilas dengan air mengalir sampai bersih dari ujung jari hingga 5 cm diatas siku.
n. Biarkan air mengalir dari arah siku, jangan dikibaskan.
o. Pertahankan posisis tangan agar telapak tangan sejajar dengan bahu

GOWNING dan GLOVING


1. Dokter operator dan instrument asisten operator mengeringkan tangan menggunakan handuk steril
kemudian memakai jas operasi dan glove steril (jari-jari tidak boleh melewati
manset operasi)
2. Perawat instrument menyiapkan meja mayo meliputi memasang sarung meja, perlak pengalas,
duk kecil,dan menyiapkan meja mayo.
INSTRUMENTASI
1. Perawat instrument menyiapakan set instrument set bedah laparatomy dan menghitungnya sesuai
dengan checklist alat, dan menata sesuai dengan urutan. Bahan habis pakai meliputi kassa steril
40, set suction, scalpel no. 4, PGA No. 0 Tapper (•),Silk No. 2/0 Tapper (•),Chromic No. 2/0
Tapper (•),Corolen 5/0 (∆) Catting.

ASEPSIS
1. Perawat instrument memberikan kasa steril yang telah dijepit dengan sponge holding forcep. Bowl
yang berisi povidone iodine 10% dan alcohol 70% operator untuk melakukan desinfektan pada
area operasi pada bagian abdomen (midline).
DRAPPING
1. Perawat instrument memberikan duk steril kepada asisten operator untuk melakukan
drapping
a. Pasang perlak steril dan duk streril yang diletakkan di bagian bawah bahu.
b. Pasang duk steril besar untuk menutupi area cranial.
c. Pasang duk steril besar untuk menutupi area caudal.
d. Pasang duk steril sedang dikanan dan kiri bagian area insisi dan siapkan suction yankwer
serta difiksasi dengan towel clamp.
e. Pasang dan fiksasi set handpie couter/ ESU dengan towel clamp yang bersebelahan dengan
selang suction.
TIME OUT
1. Perawat sirkuler memimpin Time Out
a. Seluruh anggota telah menyebutkan nama dan peran masing-masing.
b. Konfirmasi klien mengenai (identitas klien, diagnosa, prosedur operasi dan area insisi).
c. Antibiotik profilaksis telah diberikan dalam 60 menit? ( tidak ada ).
ANTISIPASI KEJADIAN KRITIS
 Operator
a. Hal kritis atau langkah tak terduga apakah yang mungkin diambil? (tidak ada)
b. Berapa estimasi lama operasi ? (2 jam)
c. Antisipasi kehilangan darah yang dipersiapkan? (tidak ada)
 Tim Anestesi
a. Adakah masalah spesifik yang timbul ? (tidak ada) .
b. Adakah terdapat hal penting mengenai pasien yang perlu diperhatikan? (Airway dan
Hemodinamik).
 Tim Keperawatan
a. Apakah peralatan sudah steril ? ( sudah sesuai indikator ).
b. Adakah alat khusus harus diperhatikan ? ( tidak ada).
2. Dipersilahkan operator memimpin doa.

LANGKAH – LANGKAH OPERASI LAPARATOMY EKSPLORASI


NO. URAIAN LANGKAH – LANGKAH OPERASI INSTRUMEN, BHP, DAN
SPONGE
1. Perawat instrumen memberikan kassa steril yang dibasahi 1. Kassa (4)
alkohol 70% untuk membersihkan area yang akan di insisi,
kemudian mengeringkan dengan kassa kering.
2. Perawat instrument memberikan scapel no. 4 dengan bisturi 2. Scapel no. 4 (1)
no. 22 diatas kidney tray dan pinset chirugis kepada operator 3. Bisturi no. 22 (1)
untuk insisi jaringan kulit sampai lemak. 4. Pinset chirugis (1)
5. Kidney Tray (1)
3. Perawat instrument memberikan hemostatic klem dan kassa 6. Kassa (3)
untuk mengontrol perdarahan pada area kulit ke lemak. 7. Klem bengkok (2)
4. Perawat instrument memberikan couter dan double pinset 8. Handpiece couter (1)
kepada operator untuk memperdalam insisi hingga lemak. 9. Langen back (2)
Perawat instrument memberikan 2 langen back kepada 10. Scapel no. 4 (1)
asisiten untuk mengekspos area fascia, kemudian perawat 11. Bisturi no. 22 (1)
intrument memberikan 2 pean untuk menjepit fasia, 12. Pinset anatomis (1)
kemudian memberikan gunting jaringan kepada operator 13. Gunting jaringan (1)
untuk insisi fascia.
5. Jika facia sudah terinsisi berikan 2 langen back kepada 14. Langen back (2)
asisten operator untuk mengekspos daerah operasi yaitu otot
sampai dengan peritonium.
6. Perawat instrument memberikan 2 hemostatic forceps untuk 15. Klem/ hemostatic
menjepit peritonium dan gunting jaringan kepada operator forceps (2)
untuk memotong peritonium. 16. Gunting jaringan (1)
7. Asiten perawat memperdalam area – area operasi dengan hak 17. Hemostatic forceps (1)
sambil di suction apabila ada cairan.
8. Perawat instrument memberikan slabber untuk mencari limfa 18. Suction (1)
yang membesar dan memberikan double pinset anatomis
kepada operator untuk mencari limfa yang membesar. 19. Pinset anatomis (1)
9. Setelah limfa yang membesar ditemukan operator, perawat 20. B – Cock
instrument memberikan B- Cock kepada operator untuk
memegang limfa.
10. Perawat instrument memberikan dua hemostatic forceps/ 21. Hemostatis forcep (2)
klem kepada operator untuk menjepit bagian limfa.
11. Perawat instrumen memberikan harmonic ke pada operator 22. Harmonic
untuk memotong bagian keliling limfa agar limfa bisa di
ambil
12. Perawat instrumen memberikan needle holder dengan benang 23. Needle Holder
silk 2/0 (•) tapper kepada operator untuk menjahit 24. Benang Silk no. 2/0
mensentrium yang dipotong dan memberikan gunting benang tapper
kepada asisten operator untuk memotong benang. 25. Gunting benang
26. Povideone iodine 10%
27. Kassa (3)
13. Perawat instrumen memberikan suction kepada asisten 28. Suction
operator dan langen back kepada operator untuk memperluas 29. Langen back
lapang pandang area operasi. Kemudian perawat instrumen 30. NaCl
menuangkan NaCl yang berada dalam kom/bowl untuk 31. Kassa kering (3)
mencuci sisa darah dan sisa cairan infeksius yang keluar, 32. Ovarium klem
keringkan dengan kassa yang dijepit dengan ovariun klem.
Cek perdarahan dan kebocoran dengan suction.
14. Perawat instrument memberikan klem runcing untuk 33. NGT drain no. 16
menusukkan drain dan memberikan bisturi untuk menginsisi 34. Bisturi
kulit pemasangan drain, dan memberikan NGT drain no. 16 35. Klem (2)
untuk di pasang kepada operator. Kemudian memberikan silk 36. Silk 2/0 cutting
2/0 cutting yang sudah dipasang di nafholder kepada operator 37. Delicate Scissors
untuk memfiksasi drain dan memberikan gunting benang ( Gunting Benang )
untuk memotong benang kepada asisten perawat instrument
15. SIGN OUT
Lakukan perhitungan instrumen yang digunakan
Nama Barang Pre Intra + Post
Instrumen 27 27 - 27
Kassa 40 40 - 40
Jarum 5 5 - 5
- Label specimen (minimal terdapat asal jaringan, nama
pasien, tanggal lahir dan no. RM) ( tidak ada).
- Apakah terdapat permasalahan peralatan yang perlu
disikapi ? (tidak ada).
- Kepada operator, dokter anatesi dan tim keperawatan
apakah ada pesan khusus untuk pemulihan instrumen?
(tidak ada).
16. Memberikan dua langen back kepada asisten operator untuk 38. Langen back (2)
mengekspose fasia , kemudian perawat instrument 39. Needle Holder (1)
memberikan 4 kocher untuk menjepit fasia kanan kiri atas 40. Benang PGA 0 (•)
dan bawah kemudian memberikan needle holder dengan tapper (1)
benang PGA 0 (•) tapper dan pinset anatomis untuk menjahit 41. Pinset anatomis
fascia secara sirkuler sambil melepas kocher satu persatu oleh 42. Gunting benang
asisten operator. Kemudian perawat instrument memberikan
gunting benang kepada asisten operator untuk membantu
memotong benang.
17. Perawat instrumen memberikn needle holder dengan benang 43. Nedle Holder (1)
chromic 2/0 (•) tapper dan pinset chirugis kepada operator 44. Benang chromic 2/0 (•)
untuk menjahit lemak, perawat instrumen memberikan 45. Tapper (1)
gunting benang kepada asisten operator untuk membantu 46. Pinset chirugis (1)
memotong benang. Menggunakan metode jahit satu satu 47. Gunting benang
hingga selesai.
18. Perawat instrumen memberikan needle holder dengan benang 48. Needle holder (1)
corolen 5/0 (∆) catting dan pinset cirugis kepada operator 49. Benang corolen 5/0 (∆)
untuk menjahit kulit. catting (1)
50. Pinset chirugis
51. Gunting benang
19. Membersihkan area insisi dengan NaCl 0,9% lalu 52. Kassa steril (10)
mengerikan dengan kasa kering dan menutup luka jahitan 53. NaCl 0.9%
menggunakan supratul dan kasa steril kemudian fiksasi 54. Supratul
menggunakan hypafic 55. Hypafic
20. Memberikan dan membersihkan pasien menggunakan towel 56. Towel (1)
21. Menaruh instrument ketempat box alat kotor setelah dihitung
kelengkapan alat.

22. Perawat instrument, operator dan asisiten operator untuk


melepas jas operasi, melepas glove, apron, masker, topi,
setelah itu cuci tangan procedural. Perawat sirkuler
memasang vacum drain ke selang drain, perawat sirkuler
mengelola PA limfa dan blangko pengantar PA.
23. Tim anestesi melakukan monitoring airway dan kesadaran
pasien dan melakukan ekstubasi.
24. Setelah pasien napas spontan dan layak pindah kan ke RR
kemudian memindahkan pasien dari meja operasi ke bankart
dan dibawa ke recorvery room dengan posisi ekstensi kepala.
25. Sesampainya di RR, perawat RR melakukan cek ulang
tingkat kesadaran dan monitoring vital sign pasien dengan
memasang BSM ( bedside monitor ), dan memberikan
oksigen 2 lt/mnt dengan nasal cannule.
26. Setelah itu melakukan penilian kondisi pasien selesai operasi
menggunakan alderete score bila nilai aldrete score minimal
> 8 maka pasien boleh dipindahkan ke bangsal. Telfon
perawat rawat inap Dahlia untuk menjemput pasien.
27. Handover Nursing antara perawat RR dengan perawat
ruangan.

Semarang, ..... September 2022


Pembimbing Klinik / CI

Ns. Jamaliah, S. Kep

Anda mungkin juga menyukai