Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN INSTRUMEN TEKNIK VENTRIKEL PERITONIUM SHUNT

(VP-SHUNT) Pada Ny. DENGAN INDIKASI HIDROCEPALUS


DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUD DR SOEDONO KOTA MADIUN

Oleh
DINA AULIA
(NIM. 1501460035)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI D-IV KEPERAWATAN MALANG
2019
A. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.
No. Rekam Medis :
Diagnosa Medis : Hidrocepalus
Rencana Tindakan : Ventrikel Peritonium Shunt

B. DEFINISI
Hydrocefalus adalah kelebihan akumulasi cairan cerebrospinal (CSS) dalam ventrikel
serebral, ruang subacarhnoid, atau ruang sub dural (NANDA, NIC-NOC,
2012).Hidrosefalus adalah akumulasi cairan serebro spinal dalam ventrikelserebral, ruang
subarachnoid atau ruang subdural (Suriadi & Yuliani, 2012).

C. RUANG LINGKUP
Pasien yang mengalami Hidrocepalus

D. INDIKASI
o Hasil pemeriksaan penunjang dan laboratorium dalam batas normal.
o Tanda-tanda vital dalam batas normal.
o GCS 4,5,6.

E. TATA LAKSANA
a. Persiapan Lingkungan
1. Menata ruangan dengan mengatur penempatan kursi, mesin suction, mesin cauter,
meja instrument, boor, troli waskom dan meja mayo sesuai dengan kebutuhan
2. Cek fungsi mesin suction,mesin cauter, boor, meja operasi, meja instrument, meja
mayo dan lampu operasi
3. Memasang linen pada meja operasi
4. Mempersiapkan dan menempatkan tempat sampah medis, tempat sampah domesti dan
savety box agar mudah dijangkau
5. Mengatur suhu ruangan 18˚C - 22˚C
6. Cek fungsi penerangan

b. Persiapan Alat
1. Set lenen bedah steril
2. Set jas bedah steril
3. Elektro cauter, fungsi bipolar dengan hand suich, fungsi monopolar dengan hand
suitch, foot suitch, cutting loop berbagai ukuran
4. Mesin suction
5. Mesin boor drill dengan fungsi perforator, craniotom, diamond dan rossen boor bila
diperlukan.
6. Instrumen menggunakan Set Trepanasi Anak adalah yang harus dalam keadaan siap
alat yang lain adalah borr trepanasi

c. Persiapan Bahan Habis Pakai


No Nama Barang Jumlah
1 Under-Pad 1
2 Kassa Besar 1
3 Kassa Kecil 5
4 Kassa Dressing 10
5 Benang Safil 2/0 1
6 Benang Silkam 3/0 1
7 Benang Premilen 3/0 1
8 Lidokain 2
9 Epineprine 1
10 Spuite 10cc 2
11 Providone Iodine 2
12 Selang Suction 1
13 Aquabides 2
14 Plester 1
15 Sufratule 1
16 Handscone 4
17 Mess No 10 / 11 1/1
18 Mess No 21 1
19 Opsite 1
20 Spidol 1
21 Selang VP-Shunt 1

d. Persiapan Pasien
1. Pasien telah dilakukan assessment pra bedah lengkap (beserta pemeriksaan penunjang)
2. Pasien telah dilakukan assessment pra anestesi
3. Pasien telah dilakukan informed tentang rencana tindakan pembedahan dan telah
memberikan consent
4. Pasien dilakukan persiapan fisik yaitu mandi , terpasang IV cateter, terpasang cateter
urin, puasa minimal 6 jam, profilaksis, pencukuran area pembedahan.
5. Ditimbang terimakan dengan baik antar perawat ruang pre op dan kamar operasi,
sesuai format Timbang Terima Pembedahan.
6. SIGN IN bersama tim bedah dan anestesi.
7. Pasien dilakukan anestesi sesuai rencana
8. Pasien diposisikan di meja operasi sesuai lokasi pembedahan yaitu supine dengan
kepala miring ke kanan. Memposisikan pasien dengan anatomis dan meminimalkan
resiko cidera dengan bantuan bantal dan fiksasi yang lembut
e. Persiapan Penataan Instrumen Bedah untuk Prosedur Cranioplasty
a) Instrumen di Meja Mayo
No Nama Alat Jumlah
1 Desinfeksi Klem 1
2 Towel Klem 5
3 Pinset Sirugis 2
4 Pinset Anatomi 2
5 Pinset Byonet 1
6 Pinset Dura 1
7 Gunting Metzenboum 1
8 Gunting Kasar 1
9 Gunting Benang 1
10 Handvatmess 3 / 4 I/II
11 Neddle Holder 3
12 Pean Manis 1
13 Klem Sepatu 1
14 Kocher Klem 1
15 Pean Klem Lurus 9
16 Spatel 2
18 Haak Gigi Tajam 2
19 Langen Beck 2
20 Desektor 1
21 Raspatorium Kecil 1
22 Kanul Suction Kecil 1
23 VP-SHUNT :
- Chamber / Flussing Device 1
- Ventrikel Kateter 1
- Ventrikel peritonial 1
24 Bor Manual dan Mata Borr 1/1
b) Instrumen Penunjang
Steril
1 Handpiece Couter Bipolar dan Kabel 1
2 Suction Kateter 1
Non Steril
1 Electro Surgical Unit 1
2 Suction Unit 1
3 Lampu Operasi 1/2
4 Meja Instrumen 1
5 Meja Operasi 1
6 Standar Infus 1
7 Tempat Sampah 2 (Medis & Non Medis)
8 Bantal 2
9 Bantal Donat 1
10 Arm Board 1
Set Linen
1 Linen Ukuran Sedang 3
2 Linen Kecil 1
3 Gaun Steril 4
4 Handuk Steril 4
5 Skort Bersih 4

f. Persiapan Petugas
1. Tim Bedah terdiri dari
a) Dokter bedah : 1 orang
b) Dokter Anestesi : 1 orang
c) Perawat Asisten bedah : 1 orang
d) Perawat Instrumen : 2 orang
e) Perawat Sirkulasi : 1 orang
f) Perawat Anestesi : 1 orang
2. Tim bedah (dokter bedah, perawat asisten dan perawat instrument) melakukan :
a) Memakai APD pembedahan yaitu tutup kepala, masker, apron, sandal/sepatu
tertutup dan goggle yang rapat menutup mata.
b) Cuci tangan bedah (hand scrub) sesuai prosedur.
c) Gowning
d) Gloving dengan tehnik tertutup

g. Instrumen Teknik Pembedahan


1) SIGN IN
 Konfirmasi identitas, area operasi, tindakan operasi, dan lembar penunjang.
 Konfirmasi apakah area operasi sudah di tandai atau belum.
 Periksa mesin anestesi dan obat-obatan kesiapannya.
 Memeriksa kesiapan / fungsi pulse oksimetri.
 Konfirmasi riwayar alergi px.
 Memeriksa adakah penyulit airway / resiko aspirasi.
 Mengkaji resiko kehilangan darah.

(2) Pindahkan pasien ke kamar operasi, dekatkan brankart dengan meja operasi
(3) Pasang underpad on, linen dan warmer di atas meja operasi
(4) Pindahkan pasien dari brankart ke meja operasi
(5) Atur posisi pasien dalam posisi supinasidengan posisi kepala sedikit miring ke kiri,
untuk dilakukan general anestesi, pasang bantal cicin di bawah kepala, dikerjakan oleh
perawat sirkuler.
(6) Memasang underpad di bawah kepala pasien.
(7) Mencukur rambut kepala pasien dengan paragon mess 10
(8) Menutup mata dan telinga kanan pasien
(9) Mencuci area operasi dengan sabun antiseptic oleh perawat sirkuler.
(10) Perawat Instrumen scrubbing, gowning, gloving.
(11) Perawat instrumen membantu operator, dan asisten operator dalam gowning dan
gloving.
(12) Perawat instrumen memberikan desinfeksi klem dan cucing yang berisi deppers,
betadine dan alkohol untuk antisepsis area operasi.
(13) Operator melakukan antisepsis pada lapang operasi yaitu area sekitar kepala, leher, dada
dan perut dengan povidone iodine selanjutnya dengan alkohol, kemudian di keringkan
dengan deppers kering.
(14) Dilakukan drapping, perawat sirkuler memakai sarung tangan steril untuk mengangkat
kepala dan leher sementara operator dan asisten :
a) Memasang dobel duk kecil untuk drapping daerah kepala
b) Memasang duk kecil bagian atas disatukan hingga menutupi kepala, kemudian di
fiksasi dengan duk klem.
c) Memberikan 1 duk besar untuk menutupi sisi samping kiri dan kanan pasien.
d) memberikan 1 duk besar untuk menutup bagian umbilikus sampai kaki.kanan dan
kiri prosesus xipoid tutup dengan duk panjang fiksasi dengan duk klem.
(15) Memberikan op site dan kasa kering untuk menutupi area operasi dari abdoman sampai
kepala
(16) Memasang slang suction ikat dengan kasa dan fiksasi pada draping dengan duk klem.
(17) Mendekatkan meja instrumen dan meja mayo.

b) TIME OUT
(18) Time Out dilakukan olh perawat sirkuler
 Mengkonfirmasi bahwa semua tim operasi telah memperkenalkan nama dan
tugas masing-masing
 Mengkonfirmasi identitas pasien, jenis tindakan, dan area operasi.
 Mengkonfirmasi antibiotic prolaksis telah diberikan paling tidak 60 menit
sebelum operasi.
 Mengkonfirmasi akan dibutuhkan instrumentasi tambahan (radiologi)
 Mengkonfirmasi jumlah kassa dan alat sebelim dilakukan insisi
 Mengingatkan operator untuk memimpin doa.
(19) Berikan hanvat no. 3 parogon mess no 10 untuk insisi pertama yaitu daerah lateral dari
kepala , insisi di perdalam dengan hanvatno. 3 paragon mess no 15 sampai tampak
tulang kepala, sementara asisten merawat perdarahan dengan menggunakan mosquito
dan kasa kering.
(20) Berikan raspatorium besar untuk memisah dan membersihkan jaringan periosteum
tulang kepala (parietal) dari jaringan sekitar.
(21) Operator melakukan pengeboran, berikan perforator pada operator. Pada saat
dilakukan pengeboran lakukan spolling (NS 0.9%) pada daerah pengeboran.
(22) Berikan adson dan mosquito untuk mengambil serpihan tulang (bone dush). Ambil
serpihan tulang dengan kassa kering, berikan operator bonewax dan dirapikan dengan
adson. Seteh tampak duramater, berikan couter bipolar untuk rawat perdarahan, tutup
dengan kassa basah
(23) Setelah terbebas semua tampak durameter dokter operator akan membuat insisi pada
daerah perut.
(24) Pindah abdomen → insisi abdomen dengan mess I diperdalam sampai lemak hingga
tampak fasia dengan mess II.
(25) Berikan spreider abdomen untuk memperluas lapang pandang operasi ke arah cranial.
(26) Spanner dimasukkan antara lemak - fasia dari abdomen ke arah cranial. Catheter
peritoneal dimasukkan melalui ujung spaner, pangkal spaner ditarik perlahan melalui
lemak - fasia di abdomen. Catheter peritoneal diklem dengan klem sepatu kemudian
tutup kassa basah.
(27) Pindah ke cranial → berikan mess III (spit mess) → handvat mess no.3, paragon mess
no.10 untuk incisi duramater.
(28) Siapkan catheter ventrikel diperkuat dengan mandrin, masukkan ke dalam lubang
duramater kemudian klem ventrikel catheter dengan klem sepatu.
(29) Berikan penggaris steril dan gunting mayo pada operator mengukur panjang ventrikel
catheter dan memotong cateter.
(30) Pasang konektor dan flashing device pada ujung catheter ventrikel. Cek cairan yang
keluar. Fiksasi konektor dengan zeide 2-0 nnon absorbable.
(31) Operator melakukan penutupan, jahit periosteom → berikan benang absorbable 2-0
jarum atraumatik round + pinset anatomis. Jahit kulit dengan non absorbable jarum
atraumatik cutting + pinset chirugis.
(32) Pindah ke abdomen, berikan double mosquito untuk jepit fasia + gunting
metzemboum. Gunting fasia sampai tampak peritoneum. Setelah tampak peritoneum,
jepit peritoneum dengan mosquito 2 buah, jahit dengan benang absorbable 2-0.
(33) Bersihkan catheter peritoneal dengan kassa basah, berikan double pinset anatomis
untuk membantu memasukkan catheter peritoneal ke dalam rongga peritoneum..

c) SIGN OUT
(34) Sign Out dilakukan Perawat Sirkuler dengan bantuan perawat instrument.
 Jenis Tindakan
 Kecocokan jumlah kassa dan alat yang digunakan sebelum dan sesudah
dikalukan operasi.
 Mengkonfirmasi permasalahan pada alat-alat yang digunakan
 Instrument, anestesi, & operator : apa yang menjadi perhatian khusus pada
masa pulih (recovery)
(35) Jahit peritoneal sampai lemak dengan vicryl 3-0 jarum atraumatik round + pinset
anatomis
(36) Jahit kulit dengan premiline 4-0 jarum atraumatik cutting + pinset chirugis.
(37) Bersihkan area operassi dengan kassa basah kemudian keringkan dengan kassa
kering. Tutup luka insisi dengan sofratule + kassa kering kemudian hipafix.
(38) Operasi selesai, alat – alat dirapikan, pasien dibersihkan, inventaris kassa dan
benang (catat dilembar depo farmasi)

F. DOKUMENTASI
Proses dokumentasi instrumentasi dan proses asuhan pasien peri operatif dilakukan pada
format format berikut ini:
1. Timbang terima keselamatan pembedahan
2. Surgical Savety Cheklist
3. Laporan Operasi
4. Laporan asuhan keperawatan intra operasi

Anda mungkin juga menyukai