Anda di halaman 1dari 6

Bangsal : Baitusalam 2 Kelamin : L/P Nomor : 1366894

Nama : Ny. M Umur : 57 th Tgl/bl/th:


12/02/1961
Kelas/Jaminan : III / BPJS Km Operasi No: Op Ke : 12
LAPORAN 3 Jam : 11.30
PENGHITUNGAN Praktikan : Widha Nur Rafika Trainer : Sri Hartini, S.Kep,Ns.
Paraf : Paraf :
INSTRUMENT &
LAPORAN OPERASI
Tindakan Operasi : Tyroidectomy Operator : dr. Sabtadi
Peran Asisten Instramentasi Instrumentasis
Obs CN Assisten
Pratikan Instrument Didampingi Mandiri

Persiapan Anestesi
Jenis Anestesi : General Anestesi (RA)
-
- Propofol 1 ampul - Gas Valve Mask
- Fentalin 1 ampul - Plester
- Sulfas Atropin 0,25 - Yankes Suction
- Tramadol 1 ampul - OPA (oropharyngeal Airway)
- Ondancentron 4 mg - Spuit 3 cc – 1
- Pehacain 1 ampul - Spuit 5 cc – 1
- Laringoscope no.3 - Spuit 10 cc – 1
- Endotrakeal Tube (ET) ID 6,5 - Hands glove
- Handglove - Hypafix
- Lubrikan (GEL)

No Instrumen dan Sponge Jumlah


Pre Intra + Post
INSTRUMEN
1 Yoderm 1 1 - 1
2 Bowl kecil 1 1 - 1
3 Bowl sedang 1 1 - 1
4 Nearbekken (Bengkok) 1 1 - 1
5 Towl klip (doek klem) 6 6 - 6
6 Scapel 4 1 1 - 1
7 Scapel 5 1 1 - 1
8 Cirurgis forceps adson 1 1 - 1
9 Cirurgis forceps sedang 1 1 - 1
10 Dissecting forceps sedang 2 2 - 2
11 Gunting metzenbeum (laxer) 1 1 - 1
12 Dressing scissor 2 2 - 2
13 Homeostatic forceps pean pendek 4 4 - 4
14 Arteri klem panjang ujung besar 3 3 - 3
15 Kokher panjang ujung kecil (khoker forceps) 5 5 - 5
16 Needle holder pendek 1 1 - 1
17 Needle holder sedang 1 1 - 1
18 Allis klem pendek 1 1 - 1
19 Allis klem panjang 1 1 - 1
20 Langenback 2 2 - 2
21 Ujung section 1 1 - 1
22 Tempat jarum 1 1 - 1
23 Jarum cutting 28, 32, 36, 45 1/1/1/1 1/1/1/1 - 1/1/1/1
24 Jarum tapper 36, 45 1/1 1/1 - 1/1
25 Kassa 30 30 - 30
Alat tambahan

BARANG HABIS PAKAI


1. Glove Steril/ Handscoon Steril no. 7/6,5 2/1 2/1 - 2/1
2. Kassa Steril 10 8 - 10
3. Water steril 200 cc 100cc - 200 cc
4. Povidone Iodine10% 100 cc 100 cc - 100 cc
5. Apron 3 3 - 3
6. Hipafik/ Plester 10 cm 10 cm - 10 cm
7. Alkohol 70% 50 cc 50 cc - 50 cc
8. Monofilamen no. 4.0 tapper 1 1 - 1
9. Bisturi no.22 1 1 - 1
10. Spuit 5 cc/ 20 cc 1/ 2 1/ 2 - 1/ 2
11. Underpad 1 1 - 1
12. Side 2-0 / 3-0 1/1 1/1 - 1/1
13. Groundpad 1 1 1
14. Couter 1 1 1

PENGELOLAAN PASIEN PERIOPERATIF

A. SERAH TERIMA PASIEN


1. Pasien dari ruang BS2 datang ke IBS dilakukan serah terima pasien antara
perawat ruangan dengan perawat IBS.
2. Melakukan transfer pasien dari brankart ruangan ke brankart IBS dengan cara
bergeser sendiri di hoolding room.
3. Mengganti baju pasien dan memakaikan topi operasi serta memasang siderail
brankart kamar bedah.
4. Melakukan pengecekan pengisian ceklis yang berisi pengisian informed
concern (persetujuan operasi), identitas pasien, kelengkapan yang akan
dioperasi (obat-obat yang di bawa).
5. Memeriksa keadaan pasien meliputi : tingkat kesadaran, tanda-tanda vital
(TTV), mengkaji riwayat alergi, memasang stiker warna merah bilamana terjadi
reaksi alergi obat-obat pre medikasi tertentu. Kaji lama puasa di ruang Pra
Induksi.
B. SIGN IN
1. Perawat sirkuler melakukan Sign In di ruangan pra induksi sebelum induksi
anastesi, dan dihadiri minimal oleh dokter anastesi, perawat bedah, dan perawat
anastesi.
a. Apakah pasien telah memberikan konfirmasi kebenaran identifikasi, lokasi
operasinya, prosedurnya dan telah memberikan persetujuan dan lembar
informed concent? (Sudah)
b. Apakah lokasi operasi sudah diberi tanda/ marking ? (Sudah)
c. Apakah mesin dan obat anastesi telah di cek dan lengkap? (Sudah)
d. Apakah mesin dan Pulse oximeter sudah terpasang dan berfungsi?(Sudah)
e. Apakah pasien memiliki:
1) Riwayat alergi yang diketahui? (tidak)
2) Resiko kesulitan jalan nafas atau resiko aspirasi? (tidak ada)
3) Resiko kehilangan darah >500 ml (35 ml/Kg BB pada dewasa). (tidak
ada)
2. Mengalasi meja operasi dengan menggunakan duk bersih dan underpad,
kemudian pasien dipindahkan kemeja operasi secara aman.
3. Perawat instrumen menyiapkan instrumen Onkologi Set yang akan digunakan
untuk tindakan operasi Ismolobektomy.
4. Perawat anastesi memasang pulseoxymeter, beside monitor, sfigmomanometer
dan menempatkan infus pada standart infus, cek mesin suction dan pasang
tabung suction.
5. Perawat sirkuler memasang ground plate pada salah satu ekstermitas bawah
pasien dan netral couter.
6. Tim anestesi (dokter anastesi dan penata anestesi) melakukan anastesi dengan
teknik General Anastesi (GA).
7. Perawat sirkuler mengatur posisi pasien supine.
8. Dokter operator, asisten operator, perawat instrumen menggunakan APD
(penutup kepala, masker, kacamata, apron, baju operasi, handscoon steril).
C. SCRUBING
Dokter operator, perawat instrumen, asisten operator melakukan cuci tangan bedah
(air mengalir, chlorehexidine 4%, pembersih kuku, sponge, sikat). Dengan
langkah-langkah:
1. Lepas aksesoris yang berada ditangan
2. Pakai apron
3. Lipat lengan baju 10 cm diatas siku
4. Basahi tangan dan lengan sampai 5 cm diatas siku, dibawah air mengalir
5. Bersihkan kuku dengan menggunakan pembersih kuku dibawah air mengalir
dari arah dalam keluar
6. Tuangkan cairan chlorehexidine 4% ke spon secukupnya (5ml)
7. Basahi spon dan remas-remas sampai berbusa, lumuri dan gosok seluruh
permukaan tangan sampai 5 cm diatas siku
8. Sikat kuku jari pada masing-masing tangan selama 1 menit (dengan arah
menjauhi badan)
9. Buang sikat dan bilas dengan air mengalir sampai bersih (spon tetap dipegang)
10. Dengan meremas spon sampai berbusa, lumuri kembali tangan sampai ¾
lengan (5 detik untuk 2 tangan)
11. Gunakan spon untuk membersihkan tangan kiri dan kanan (mulailah
menggosok telapak tangan selama 15 detik, kemudian punggung tangan 15
detik, kemudian seluruh jari 5 detik secara berurutan. Setiap jari digosok seolah
mempunyai 4 sisi) lalu buang spon kemudian bilas di bawah air mengalir
sampai bersih
12. Lumuri kembali dan gosok telapak tangan sampai pergelangan tangan dengan
chlorehexidine 4%, lakukan cuci tangan prosedural
13. Bilas dengan air mengalir sampai bersih
14. Biarkan air mengalir dari arah tangan sampai siku, jangan dikibas
15. Perhatikan posisi tangan agar telapak tangan sejajar dengan bahu
D. GOWNING GLOVING
1. Dokter operator, perawat instrumen, asisten operator mengeringkan tangan
dengan handuk kemudian memakai jas operasi dan glove steril (jari-jari tidak
boleh melewati manset jas operasi)
2. Perawat instrumen menyiapkan meja mayo meliputi memaang sarung meja,
perlak pengalas dan menyiapkan instrumen di meja mayo

E. INSTRUMENTASIS
Perawat instrumen menyiapkan instrumen onkologi set dan bahan habis pakai
meliputi kassa steril 30, bisturi no.22, benang side 2-0 dan 3-0, monofilament 4/0,
povidone iodine, water steril, underpad, groundpad, couter, alkohol 70%, glove
steril.
F. ASEPSIS
Perawat instrumen memberikan kassa steril yang telah dijepit dengan sponge
holding forcep dan bowl yang berisi povidon iodine 10% dan water steril di kidney
tray kepada operator untuk melakukan asepsis pada area operasi
G. DRAPPING
Perawat instrumen memberikan duk steril, kepada asisten operator untuk
melakukan drapping
1. Perawat instrumen memberikan perlak steril untuk dipasang diatas leher ke
arah bawah (Caudal), kemudian satu duk besar untuk menutupi bagian caudal
pasien, satu duk besar untuk membungkus kepala kearah cranial namun bagian
leher masih terlihat. Berikan duk besar lagi untuk menutupi bagian caudal lagi
kemudian fiksasi dengan menggunakan towlklip
2. Pasang dan fiksasi selang suction dengan towlklip
H. TIME OUT
Perawat sirkuler melakukan time out. Dilakukan sebelum insisi, dihadiri minimal
oleh perawat, ahli anestesi dan operator.
1. Seluruh anggota tim menyebutkan nama dan peran masing-masing.
2. Konfirmasi pasien mengenai (identitas, diagnosa, prosedur operasi dan lokasi
operasi)
3. Adakah antibiotik profilaksis yang di berikan ? (tidak)
4. Pencegahan kejadian yang tidak diinginkan.
a. Operator
1) Kemungkinan kesulitan selama operasi (tidak ada)
2) Estimasi lama operasi (1 jam)
3) Antisipasi kehilangan darah (minimal)
b. Tim anestesi
1) Adakah masalah spesifik yang timbul ? (tidak ada)
2) Hal apa yang perlu diperhatikan ? (status hemodinamik pasien)
c. Tim keperawatan
1) Apakah peralatan sudah steril ? (steril)
2) Apakah alat sudah lengkap ? (sudah)
3) Adakah alat khusus yang harus diperhatikan ? (tidak ada)
5. Hasil pemeriksaan imaging penting di tampilkan ? (tidak)
6. Operator memimpin berdoa sebelum operasi dimulai.

LANGKAH-LANGKAH OPERASI

LANGKAH-LANGKAH OPERASI
NO URAIAN LANGKAH-LANGKAH OPERASI INSTRUMENT DAN SPONGE
1 Operator mendesinfeksi lapangan operasi mulai 1. Kom kecil (l), Kassa steril (30),
pada lapangan operasi di bagian leher, dengan Yoderm klem (1), Iodine povidine
larutan iodine povidon. 10%
a. Isi kom dengan iodine povidine 10%
b. Siapkan 2 kasa steril yang telah diklem dengan
yoderm klem
2 Perawat instrument menyiapkan needle holder 2. Benang side no 2-0 (1), Needle
sedang danbenang side 2-0 untuk fiksasi doek klem holder (1)
3 Perawat instrument menyiapkan pisau, lalu operator 3. Scapel no 5 (1), Bisturi no 22 (1),
menginsisi area leher, dibantu dengan couter dan Cirurgis forceps (1), Couter (1),
pinset serugis untuk membuka lapis demi lapisan Kassa
kulit pada leher dan rawat perdarahan dengan
kassa.

4 Perawat instrument memberikan langen back 4. Langenbeck (2), Pean panjang


kepada operator dan asisten untuk membesar (2), Pean pendek (2)
lapangan pandang operasi, lapis demi lapis di
telusuri dengan menggunakan pean panjang dan
pembuluh darah diklem dengan menggunakan pean
pendek, ditelusuri terus menerus sampai tiroidnya
terlihat
5 Perawat instrument memberikan alis klem pada 5. Pean panjang (2), Alis klem (1),
operator, setelah bagian/area tiroid ditelusuri Couter (1), Dissecting forceps
dengan menggunakan pean panjang, couter dan (1), Pean pendek (2)
pinset anatomi, kelenjar tiroid dijepit dengan alis
klem sambil dicouter untuk mengambil bagian
tiroid tersebut dan memisahkan dari jaringan
disekitarnya lalu diklem dengan pean pendek
6 Perawat instrument menyiapkan benang jahit silk 2- 6. Benang side no 2-0 (1), Needle
0 untuk jahit bekas pengangkatan kelenjar tiroid holder (1), Dissecting forceps (1)
dan siapkan needle holder sedang dan pinset
anatomis. Operator menutup jaringan bekas
pengangkatan kelenjar tiroid dengan benang jahit
side 2-0.

7 Perawat instrument memberikan pean panjang 7. Slang NGT (1), Pean Panjang (1),
kepada operator, untuk membuat lobang drain, Benang Side no 2-0 (1), scapel no
drain dijepit dengan menggunakan pean panjang, 5 dan Bisturi no. 22 (1)
lalu difiksasi dengan menggunakan benang side no
2-0
8 Perawat instrument memberikan benang safil no 3-0 8. Benang safil no 3-0 (1), Needle
kepada operator, untuk jahit lapisan subcutis holder (1)
siapkan needle holder sedang dan pinset cirurgis.
9 Asisten menutup luka operasi dengan menjahit 9. Kassa steril, Hepavik
subcutis menggunakan benang jahit safil 3-0.
Perawat instrumen membersihkan daerah operasi
dan menyiapkan kassa basah betadine dan kassa
kering untuk menutup luka dan difiksasi dengan
menggunakan hepavik
10 SIGN OUT 10. Instrumen, Kasa Dan BHP
Lakukan penghitungan instrumen dan kasa yang Lengkap
digunakan sudah lengkap
1. Labeling specimen tumor (minimal terdapat asal Nama Pre Intra + Post
jaringan, nama pasien, no RM, tanggal lahir)? Baran
g
( ada) Instru 44 44 - 44
2. Apakah terdapat permasalahan peralatan yang men
perlu di sikapi? (tidak ada) Kasa 30 30 - 30
3. Kepada operator, dokter anastesi, dan tim Jarum 2 2 - 2
keperawatan apakah ada pesan khusus untuk
pemulihan pasien? (tidak ada)
11 Asissten 1 membuka drapping dan mengembalikan Towel klip (6)
towe klip kepada perawat instrument
12 Perawat instrument menaruh instrument ke tempat
box alat kotor setelah dihitung kelengkapan

13. Jika instrument dan barang habis pakai sudah lengkap dan dipastikan tidak ada yang
tertinggal, kemudian rapikan alat dan pasien.
14. Jika pasien sudah rapi, persiapkan brankart untuk memindahkan pasien ke RR.
15. Tim anestesi akan melepaskan pulseoxymetri, bedside monitor, spignomanometer,
infus, dan elektrode.
16. Tim operasi melepaskan gaun operasi, handscoon secara berurutan dilanjutkan cuci
tangan prosedural menggunakan chlorehexidine dan dikeringkan.
17. Perawat sirkuler memindahkan pasien ke ruang recovery, memasang oksigen canul
3liter/menit, bedside monitor dan memasang insfus pada standart infus.
18. Perawat RR memantau keadaan pasien dan menghitung aldrette score >8, maka
pasien bisa dipindah ke ruangan rawat inap.
19. Perawat RR melakukan serah terima pasien dengan perawat ruangan. Perawat
memastikan keamanan pasien dan tingkat kesadaran pasien saat memindahkan
pasien ke bed ruangan.

Semarang, 21 November 2018

Pembimbing DWP HIPKABI JATENG Pembimbing Klinik / CI

................................................................ ........................................

Anda mungkin juga menyukai