Anda di halaman 1dari 11

Nama:Jeniwati Tamo Inya

Nim:201225
Tugas:Pengantar Laboratorium Medik

“CARA PENGGUNAAN MIKROSKOP LISTRIK”


1. Tata Cara Membawa Mikroskop
a. Satu lengan kanan memegang leher mikroskop
b. Lengan kiri menopang atau menjadi penyangka bawah mikroskop untuk
mencegah jatuhnya mikroskop.
“BAGIAN DAN FUNGSI MIKROSKOP”
1. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar bayangan yang di hasilkan oleh lensa
obyektif,perbesaran bayangan yang terbentuk berlisar antara 4-25 kali.
2. Lensa obyektif berfungsi untuk membentuk bayangan pertama serta menentukan
struktur dan bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir.
3. Lensa objektif yang lain berfungsi memperbesar bayangan obyek dengan perbesar
beraneka macam sesuai dengan model atau tipe mikroskop,untuk mikroskop ini
memiliki perbesar 4x,10x,40x,dan 100x.Lalu ada revolver yakni untuk alat memutar
lensa obyektif yang lain.
4. Makrometer berfungsi untuk menggerakan lensa secara vertical,naik maupun turun
secara kasar dan cepat
5. Mikrometer berfungsi untuk menggeserkan lensa naik turun secara halus atau
perlahan
6. Meja preparat yang berfungsi untuk meletakkan objek yang akan diamati
7. Sumber cahaya berfungsi untuk memberikan banyknya sinar yang masuk dengan
mengatur bukaan iris
8. Kondensor cahaya tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi untuk
mengumpulkan sinar
9. Penjepit preparat yang berfungsi untuk menjepit preparat agar tidak bergeser
- Pengatur preparat ada dua yaitu:
1. Bagian atas dalah pengatur ke posisi depan belakang
2. Bagian bawah adalah pengatur preparat ke posis samping kiri maupun kanan
10. Kaki dan dasar berfungsi untuk menopang dan memperkokoh kedudukan mikroskop
“CARA MENGGUNAKAN MIKROSKOP”
Langkah pertama:putar terlebih dahulu Langkah objektif agar siap untuk mengamati
Tata Cara Pengoprasian
Langkah pertama:buka lilitan kabel dari mikroskop
Langkah kedua:sambungkan ke sumber listrik
Langkah ketiga:tekan tombol ON yang ada di sebelah kiri mikroskop
Langkah keempat:atur cahaya ,yang ada di sebelah kiri mikroskop
Langkah kelima:masukkan sampel ke meja preparat,dan jepit oleh penjepit preparat
Langkah keenam:atur focus menggunakan mikrometer,setelah dapat diamati,kemudian
kita dapat mengatur focus menggunakan mikrometer,sampai terlihat dan dapat
diamati.jika kita ingin menggunakan lensa objektif yang lain maka sebelum memutar
revolver ini alangkah baiknya kita menurunkan terlebih dahulu meja preparat
ini.selanjutnya putar revolver ini sampe terdengar suara klik, ke perbesaran yang lebih
besar.untuk melihat hasil yang lebih jelas kita dapat menggunakan Optilab dan di
sambungkan ke laptop/computer
Untuk langkahnya
Pertama install terlebih dahulu software ke computer/laptop
Kemudian masukkan kamera optilab,sebelimnya lensa yang ada di okuler di ganti
menggunakan kamera optilab setelah USB terhubung,kemudian kita bisa melihat
hasilnya di laptop/computer setelah selesai mengamati.cabut Kembali USB kabel yang
ada d iaptop/computer.kemudia ambil Kembali kamera optilab yang ada di lensa oluler
dan simpan Kembali ke dalam tempat .kemudian kembalikan lensa okuler di dalam
mikroskop,lalu cabut sampel dari penjepit prepat,setelah itu ubah preparan ke yang
lebih kecil,dan naikan meja prepat ke posisi yang ada paling maksimal,kemudian matikan
cahaya/reduka cahaya,kemudia tekan tombol OF yang ada di sebelah kiri
mikroskop,cabut kabel listrik dari sumber listrik.sebelum menyimpan mikroskop dalam
lemari terlebih dahulu putar Kembali lensa objektif keposisi semula,agar tidak tersengol
olleh benda lain.simpan Kembali mikroskop ke dalam lemari.

“CARA MERAWAT MIKROSKOP”


1. Alat dan Bahan
a. Mikroskop
b. Alcohol 70%
c. Pipit tetes
d. Kertas lensa
e. Preparat basah
2. Membawa
Membawa mikroskop dengan dua tangan.Tangan pertama menumpu bagian
dasar/kaki mikroskop,dan tangan yang satu memegang bagian pegangan mikroskop.
3. Melihat
Melihat spesimen,pertama kali gunakan lensa objektif daalm keadaan perbesar
lemah.Lensa objektif perbesar 4x,10x,40x
4. Membersihkan
Membersihkan lensa dengan kertas lensa,beri sedikit air pada kertas lensa sebelum
gunakan untuk membersihkan lensa .beri alcohol pada kertas lens ajika kotoran yang
ada pada lensa agak sulit di bersihkan
5. Keadaan
Tersimpan lensa objektif yang dalam keadaan perbsaran lemah dan mikroskop dalam
keadaan tegak
6. Turunkan
Tabung mikroskop sebelum di masukkan ke dalam kotak

“TEKNIK PELARUTAN DAN PENGENCERAN”


Langkah-langkah Teknik Pelarutan
1. Sifat analitis
-tetapkan apakah kuantitatif atau kualitatif
2. kuantitas larutan(volum,konsentrasi)
- sesuaikan dengan kebutuhan
3. kuantitas bahan(rumus,kelarutan massa)
-tetapkan:rumus kristal,daya larut,massa yang akan di larutkan
4. Sifat bahan zat padat
-stabil,higroskopis atau bereaksi dengan air
5. Alat ukur
-semi analitis atau analitis
6. Alat ukur volum
-gelas ukur:kualitatif
-labu takar:kuantitatif
7. Pelarutan
-peralatan pendukung
Gelas kimia,glass rod,pipet tetes,botol semprot
a. Pelaksanaan
-kualitatif
Tempatkan padatan dalam beker dan larutkan dengan akuades,pindah ke gelas ukur
dan tuangi air
-kuantitatif
Seluruh padatan di tempatkan pada beker,larutkan dengan akuades,pindahkan ke
labu,tambahkan akuades sampai tanda tera dan homogenkan
b. Pengemasan
-bilas botol pereaksi dengan larutan,pindahkan larutan ke botol penyimpan(botol
coklat)beri label

Bagaimana Membuat Label Larutan Pereaksi Di Laboratorium

Pelabelan laritan pereaksi di laboratorium:


1. Nama kimia di rumuskan,contoh asam klorida (HCl)artinya botol pereaksi
tersebut berisi larutan asam klorida dengan rumus HCl
2. Konsentrasi larutan.misalnya pada label tertulis asam klorida(HCl)2.M
3. Tanggal pembuatan,menginformasikan kapan larutan pereaksi tersebut di buat
4. Nama orang yang buat reagen
5. Tingkat bahaya akan berhubungan dengan material data sheet
6. Klasifikasi lokasi penyimpanan
7. Nama dan alamat pabrik

PENCUCIAN,PEMBERSIHAN,DAN STERILISASI ALAT


a. Pencucian
Pencucian alat gelas yang masih baru
1. Bersihkan debu
2. Rendam dalam larutan bikromat semalam.(63 g K2 Cr2 O7 +35 ml akua + H2
SO4 p larutkan sampe 1 liter)
3. Bilas dengan air ledeng dan rendam semalam
4. Ikut cara pencucian alat yang di pakai untuk bahan yang tidak menular
b. Pencucian alat yang telah di pakai untuk bahan yang tidak menular
1. Alat di masukkan dalam air detergen selama 10 menit
2. Biarkan dingin,cuci dengan prosedur:
-tabung reaksi,botol,Erlenmeyer di sikat
-pipet di ambil kapasnya dan bilas dengan air kran selama ½ jam
3. Bilas dengan air hangat atau di rebus dengan air mendidih
4. Bilas beberapa kali dengan air dingin
5. Bilas 3x dengan akuades
6. Rendam selama 2 jam
7. Keringkan dengan oven 60-110 derajat C
c. Pencucian untuk alat yang di pakai untuk alat menular
1. rebus alat didalam panic selama 10 menit
2. cuci dengan cara pencucian untuk alat yang telah di pakai untuk bahan tidak
Menular
d.Pencucian alat dari plastic
1. rendam alat yang tercemar bahan menular
2. rendam dalam larutan hipoklorit
3. bilas dengan air kran
4. rendam dalam deterjrn
5. bilas dengan air yang di semprotkan
6.bilas dengan air kran 3 kali
7. kering dan setrika
e. Pembungkusan/ Packing
1. ujung pipet di tutup dengan kapas
2. di bungkus ujugnya dengan kertas
-pipet di masukkan dalam tempat pipit yang alasnya di beri lapisan kapas
-alat yang tajam di bungkus dengan aluminium foil

“PENANGANAN DAN PENYIMPANAN BAHAN KIMIA BERBAHAYA”


a. Prinsip penanganan bahan berbahaya:
- Bahan kimia beracun dan korosif:bahaya terhadap Kesehatan
- Bahan kimia mudah terbakar:bahaya kebakaran
- Bahan kimia reaktif:bahaya eksplosif
b. Informasi yang di perlukan untuk handing bahan:
- Nama bahan dan formula
- Bentuk fisik:cair,gas,padat
- Sifat fisik:titik didih,titik lebur,tekanan uap,suhu dekomposisi dan berat jenis
- Sifat bahaya:toksik,mudah terbakar,eksplosif atau bahay lainnya.
c. Penangan bahan kimia beracun dan korosif
1. Prinsip penanganan:cegah bahan masuk jalur pernafasan,dengan cara:
- Penangana dalam ruang khusus atau almari asam
- Ruang kerja berventilasi, agar kadar polutan di encerkan
- Bekerja dengan arah angin dari pekerja ke sumber emisi
- Memakai alat pelindung masker atau respirator yang tepat
d. Penanganan bahan kimia mudah terbakar
- Paling berbahaya:gas,uap, debu
- Kebakaran terjadi karena kurang pengertian terhadap kemungkinan bertemunya
tiga unsur:
Bahan mudah terbakar,panas,oksigen.
- Penanganan:hindarkan bahan dari sumber panas:
 Api terbuka,bara
 Loncatan api listrik atau akibat mekanik
 Hubungan pendek listrik
 Listrik statis
 Logam panas
e. Penganan bahan kimia reaktif
 Biasanya bersifat eksplosif
 Kereaktifan dapat di sebabkan oleh dekomposisi atau reaksi
 Peroksida organik,campuran antara oksidator dan reduktor,reduktor dengan
bahan organic sangat sensitive terhadap:
- Panas
- Benturan atau gesekan mekanis
 Bahan kimia reaktif harus di hindarkan dari:
- Pemanasan/kedekatan dengan unsur sumber panas/matahari secara langsung
- Pengadukan
- Pengangkutan yang menimbulkan benturan
 Gunakan pelindung:kacamata,gloves,pelindung badan,alat pemadam
kebakaran
 Penanganan bahan reaktif terhadap air:Na,K
- Hindarkan dari uap dan air:bereaksi
Menghasilkan panas,gas mudah terbakar/gas beracun
INTERAKSI DALAMPENYIMPANAN BAHAN
 Jenis interaksi:
- Interaksi antara bahan dan lingkungan
- Interaksi antara bahan dan wadah
- Interaksi antara bahan
a. Interaksi antara bahan Dan lingkungan
1. Panas atau percikan api:
- Dapat menimbulkan reaksi kebakaran/peledakan
- Contoh: pelarut organic dan peroksida sangat berbahaya bila kena panas
2. Uap air dan air
- Dapat di serat oleh bahan,reaksi bersifat eksotermis,sehingga panas akan
menginsisiasili lingkungan sekitar
- Contoh:senyawa-senyawa hidrida, logam alkali dan asam sulfat pekat bereaksi
eksotermis dengan air
b. Interaksi antara bahan dan wadah
 Bahan kimia korosif dapat merusak wadah penyimpanan seperti;asam sulfat
dan natrium hidroksida
 Kerusakan wadah akan menimbulkan reaksi antar bahan yang berbahaya
c. Interaksi antar bahan
- Interaksi antara oksidator dan reduktor
- Interaksi antara asam dan garam
- Interaksi NaCN dengan asam=HCN
 Bahaya yang timbul dalam penyimpanan
- Kebakaran
- Peledakan
- Emisi gas beracun atau korosif
- Kombinasi dari efek”diatas
SYARAT PENYIMPANAN
1. Bahan mudah terbakar
Contoh:benzena,aseton,eter,heksan.
Syarat penyimpanan:
 Suhu dingin dan berventilasi
 Jauhkan dari sumber api
 Tersedia alat pemadam kebakaran
2. Bahan mudah meledak
Contoh:ammonium nitra,nitrogliserin,trinitro,toluene(TNT)
Syarat penyimpanan;
 Ruang dingin dan berventilasi
 Jauhkan dari panas atau api
 Hindarkan dari gesekan atau tumbukan mekanik
BATAS WAKTU PENYIMPANAN
- Eter,paraffin cair,olefin membentuk peroksida,jika kontak dengan udara terlalu
lama dapat menambah jumlah peroksida
- Isopropil eter,etil eter,,dioksen dan tetrahydrofuran juga dapat menimbulkan
peroksida dalam penyimpanan
- Penyimpanan tidak boleh lebih dari 1 tahun
- Eter yang sudah terbuka harus habis dalam jangka waktu 6 bulan

Storage dan transportasi gas


 Transportasi gas dalam jumlah besar
 Gas dalam tengki biasanya mempunyai tekanan lebih besar
 Apabila gas mudah terbakar kemungkinana akan terjadi BLEVE
 BLEVE terjadi karena akibat cairan yang mengalami pemanasan di atas titik
didihnya
 BLEVE yang menghasilkan bola api dengan jari-jari +/- 300 meter
API DAN PEMADAMNYA
 Klasifikasi api
- Klas A:
- Ap yang berasal dari benda-benda selulosa atau benda yang sisa pembakarannya
- Pemadam yang tepat dan yang cukup efektif adalah air
 Klas B:
- Api yang berasal dari cairan yang mudah terbakar
- Pemadam yang tepat adalah CO2,halon,busa kimia,bisa mekanik,pasir
 Klas C:
- Ap itang berasal dari hubungan arus pendek
- Pemadam yang tepat adalah CO2 , halon
 Klas D:
- Api yang terjadi dari logsm-logam reaktif
- Pemadam tepung kering,pasir,garam mineral,grafit

Pb(timah hitam)
- Timbal/timah hitam
- Nomor atom NA 82
- Berat (Ba)207,2
- Berwarna kelabu kebiruan dan lunak

 Dampak keracunan
Jangka Panjang dan tidak dapat pulih dan di perparah oleh paparan timbal
berulang-ulang serta akumulasi di dalam tubuh
 Ekskresi timbal
Ekskresi feses
Pengelupasan kulit epidermal
Eksresi melalui ginjal

ARSEN
- Berbahaya bagi lingkungan
- Mengakibatkan kerusakan
- Senyawa organik,anorganik
- Arsen masuk dalam tubuh melalui:makanan,air,udara
 Efek arsen terhadap Kesehatan
- Kematian
- Iritasi perut dan pencernaan
- Detak jantug tidak normal
- Kesemutan pada kaki
- Kontak langsung dengan kulit
 Gejala akut dan kronis
- Efek akut:iritasi perut,saluran pernapasan,muntah dan daire,pingsan,denyut
jantung cepat,koma bahkan dapat mengalami kematian.
- Efek kronis:tumor hati,kerusakan system pernapasan,kerusakan organ
ginjal,hati,paru-paru,kulit dan kerusakan darah

MERKURI
- Berbentuk cair
- Mudah menguap
- Dapat bertransformasi menjadi senyawa lain
- Dalam bentuk bersifat akumulatif
 Keracunan akut
- Timbul dari inhalasi uap merkuri atau debu
 Keracunan kronis
- Timbul dari akumulasi merkuri dalam tubuh
Absorpsi, metabolisme dan ekskresi
 Jalan utama absorpsi merkuri yaitu:
- Lewat inhalasi,ingesti dan kontak kulit
- Sulfhidril dan mempengaruhi system sel
- Merkuri dieleminasi lewat urine,feses,dan keringat
 Pengobatan
- Keracunan melalui ingesti di berikan larutan 5-10% sodium formaldehid
sulfoxylate
- Keracunan melalui inhalasi
 Pencegahan
- Mensubstitusi merkuri pada bahan tidak bahaya
- Tambang-tambang biji merkuri harus ada ventilasi dan para pekerja memakai
masker
- Di pabrik-pabrik lantai harus rata,licin,tidak boleh retak
- Pemerikasaan Kesehatan berkala

“ASAM BASA”
 Teori asam basa Arrhenius
Tahun 1884 Svante August Arrhenius menyatakan bahwa sifat asam da basa
suatu zat di tentukan oleh jenis ion yang di hasilkan sama air.
“asam adalah senyawa yang melepaskan H+ dalam air dan basa adalah senyawa
yang melepaskan OH- dalam air”
 Ion H2 O + H2 O H3 O+ + OH+
 Asam adalah:zat basa yang menambah konsentrasi ion hydronium(H3 O+ )
dalam larutan air.
Secara kimia:
 Asam:HA+aq H2 (aq) + A- (aq)
 Basa:BOH + aq B+ (aq) + OH- (aq)
 Asam
 Senyawa yang larut dalam air dan membentuk H3O+ atau H+
 Contoh:
 HCl + H2O(aq)
 Basa
 Senyawa yang mengandung OH-
 Teori asam basa
- Asam adaalah suatu pratikel yang dapat menerima pasangan elektrol dari
partikel lain lain untuk membentuk ikatan kovalen koordinasi
 Kesetimbangan asam basa dalam air
- Senyawa elektrolit(asam basa dan garam)
- Asam dan basa yang larut
 4 jenis garam:
1. Garam yang terbentuk dari reaksi asam kuat dengan basa kuat (misalnya
NaCl,K2SO4)tidak mengalami hidrolisis.Untuk jenis garam yang demikian
nilai Ph=7(bersifat netral)
2. Garam yang terbentuk dari asam kuat dengan basa lemah(misalnya
NH4Cl,AgNO3) untuk jenis garam yang demikian nilai Ph<7(bersifat asam)
3. Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa kuat(misalnya
CH3 COOK,NaCl) Ph >(bersifat basa)
4. Garam yang terbentuk dari reaksi asam lemah dengan basa
lemah(CH3COONH4 Al2 S3)PHnya tergantung harga Ka dsn Kb
 Jika:
1. Ka=Kb,larutan-nya netral(Ph=7)
2. Ka > Kb,larutan-nya bersifat asam(Ph<7)
3. Ka< Kb,larutan-nya bersifat basa(Ph>7)

“PENENTUAN KUALITAS LARUTAN”


Larutan/Reagen
1. Reagen Tingkat Analitis(Analitical Reagent/AR/Pro Analysa)
Reagen tingkat analitis adalah reagen yang terdiri atas zat-zat kimia yang
mempunyai kemurnian yang sangat tinggi
Zat kimia ini sangat sempurna dan dapat atau harus di gunakan untuk
analisi yang memerlukan ketelitian tinggi
2. Tingkat Kemurnian Kimiawi(chemically pure grade/purifled)
Beberapa bahan kimia organic berada pada tingkat ini,tetapi
penggunaannya sebagai reagen laboratorium klnik harus melewati tahap
pengujian
Penggolongan zat Kimia Lainnya

 Tingkat komersial(commercial Grade)


Merupakan kadar zat kimia yang bebas di perjual belikan di pasaran misalnya
alcohol 70%
 Tingkat teknis(technical grade)
Di gunakan untuk industry-industri kimia
Zat kimia ini agak kasar,masih mengandung sedikit zat-zat kimia lain yang di
anggap mencemari zat asli(bahan baku)
 Zat kimia atau reagen yang di gunakan dalam laboratorium Kesehatan ialah
zat kimia /reagentingkat analitis
 Kedua jenis tingkatan zat kimia lainnya tidak boleh di gunakan di
laboratorium Kesehatan

Uji Kualitas Reagen harus di lakukan:


1. Setiap minggu (zat penting untuk larutan pewarna Ziehl Neelsen)
2. Bila sudah mendekati masa daluwarsa
3. Bila di temukan /terlihat tanda-tanda kerusakan (timbul
kekeruhan,perubahan warna,timbul enddapan)
4. Bila terdapat kecurigaan terhadap hasi pemeriksaan

Pengujian Kualitas dapat di lakukan dengan:


- Melakukan pemeriksaan bahan control assayed yang telah di ketahui nilainya
dengan menggunakan reagen tersebut
- Menggunakan strain kuman.

Anda mungkin juga menyukai