A. Tujuan
1. Memperkenalkan prinsip penggunaan mikroskop cahaya yang digunakan pada
saat praktikum
2. Mengenal dan mengetahui fungsi serta cara penggunaan alat yang digunakan
dalam praktikum
B. Teori
Mikroskop merupakan alat yang dapat menghasilkan bayangan dari benda atau makhluk
hidup yang di mikroskopkan guna melakukan praktikum dalam membuktikan suatu benda atau
makhluk hidup tersebut yang tidak terlihat oleh mata secara langsung. Hal ini dikarenakan
ukuran benda atau makhluk hidup tersebut sangat kecil, sehingga memerlukan mikroskop
sebagai alat pembantu melihat. Mikroskop ini merupakan satu diantara alat-alat praktikum. Alat-
alat praktikum ini dikelompokan menjadi 4 kelompok. Pertama, dikelompokan berdasarkan
bahan pembentuknya seperti alat yang terbuat dari karet, logam, porselin, dan gelas. Kedua,
alat yang dikelompokan berdasarkan sifatnya seperti yang mudah meledak, beracun, dapat
menyebabkan iritasi, dan lain-lain. Ketiga, alat berdasarkan fungsinya seperti sebagai alat ukur,
sebagai pengambil bahan, dan lain sebagainya. Keempat, dikelompokan berdasarkan tempat
penyimpanannya seperti lemari kaca, rak, dan lainnya.
Sejarah terbentuknya mikroskop pertama kali pada tahun 1590 oleh Zaccharis Janssen
dan Hans, seorang tukang kacamata dari Belanda, yang mana mereka menggabungkan
beberapa lensa untuk membuat mikroskop. Beberapa tahun kemudian Antonie Van
Leuwenhoek, menggunakan satu lensa yang dapat membesarkan objek sampai 300 kali
pembesaran dengan kontruksi yang sederhana. Pada tahun 1663, Robert Hooke menggunakan
mikroskop untuk meneliti serangga dan tumbuhan, ia menemukan sel-sel berbentuk gabus.
Mikroskop pertama kali ditemukan pada abad ke-16. Mikroskop berasal dari kata micro
yang berarti kecil dan scpium yang berarti penglihatan jadi Mikroskop adalah alat yang
digunakan untuk melihat benda yang berukuran sangat kecil. Mikroskop zaman dulu sangat
sedarhana karena hanya memiliki satu lensa, berbeda dengan mikroskop yang banyak
digunakan sekarang yang tergolong mikroskop majemuk yang terdiri atas dua lensa atau lebih
(Widyatmoko,2008).
Praktikum adalah kegiatan menguji dan membuktikan apa yang telah dipelajari dalam teori.
Dalam praktikum, kita harus tetap berhati-hati dalam melakukannya dan tidak terburu-buru. Hal
ini bertujuan agar tidak terjadi kecelakaan dalam laboratorium.
2
C. Rumusan Masalah
1. Apa saja bagian-bagian Mikroskop berdasarkan fungsinya?
D. Hipotesis
1. Mikroskop seperangkat alat yang digunakan untuk melihat benda
berukuran kecil
2. Alat-alat laboratorium yang digunakan dalam praktikum berbeda
berdasarkan bahan yang membentuk beserta fungsinya
2
F. Cara Kerja
1. Penggunaan Mikroskop
Mikroskop cahaya adalah salah satu alat laboratorium yang penting. Oleh
karena itu, penggunaannya harus benar dan hati-hati serta sesuai dengan petunjuk
yang ada. Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan pada saat bekerja
dengan menggunakan mikroskop cahaya.
a. Pada saat mengeluarkan dan membawa mikroskop, gunakanlah kedua tangan.
Salah satu tangan memegang lengan mikroskop dan tangan yang lain
menyangga dasar mikroskop. Hal ini dilakukan untuk menjaga agar mikroskop
tidak jatuh pada saat dibawa. Jangan sekali-kali membawa atau mengangkat
mikroskop hanya menggunakan satu tangan.
b. Letakkan mikroskop di atas meja di laboratorium dengan posisi berdiri yang kokoh.
Pastikan tidak ada benda-benda yang dapat menganggu posisi berdiri mikroskop.
c. Putar revolver, pilih lensa objektif dengan pembesaran yang lemah.
d. Lihatlah melalui lensa okuler dan carilah cahaya yang paling terang dengan cara
menggerak-gerakkan cermin.
e. Siapkan objek yang akan diamati. Jika kamu akan mengamati objek yang segar,
lakukanlah langkah-langkah berikut.
1) Objek yang akan diamati menggunakan mikroskop harus tipis dan kecil. Objek
yang akan diamati harus diiris atau disayat setipis mungkin. Oleh karena itu,
gunakanlah pengiris yang tajam, misalnya silet tajam.
2) Setelah mendapatkan objek yang tipis, letakanlah objek tersebut di atas gelas
objek yang sebelumnya telah ditetesi air secukupnya.
3) Kemudian, tutuplah objek tersebut menggunakan gelas penutup ( cover glass).
Agar tidak terdapat gelembung udara, letakkanlah cover glass perlahan-lahan
mulai dari sudut 45°.
4) Setelah objek tertutup dengan baik, isaplah air yang meluap dengan
menggunakan kertas isap atau tisu.
f. Letakkan gelas objek yang telah diberi bahan atau objek yang akan kamu amati
di atas meja objek. Aturlah agar objek yang akan diamati tepat berada di atas
lubang meja objek, kemudian jepit dengan penjepit objeknya.
g. Dengan memutar revolver, pilihlah lensa objektif yang memiliki pembesaran
lemah (misalnya 10×).
h. Putar makrometer secara perlahan untuk mengatur jarak lensa objektif dengan
objek yang akan diamati. Lakukan hingga kamu menemukan gambar objek yang
diamati.
i. Putarlah mikrometer untuk mendapatkan fokus bayangan objek yang paling jelas.
j. Jika ingin melakukan pengamatan dengan pembesaran yang lebih kuat, putarlah
revolver dan pilih lensa objektif yang lebih besar. Ingat, jika kamu menggunakan
lensa objektif dengan pembesaran kuat, janganlah lagi menggunakan
3
makrometer. Gunakan selalu mikrometer. Hati-hati jangan memecahkan gelas
objek.
k. Setelah selesai melakukan pengamatan, putarlah kembali revolver pada posisi
lensa objektif yang paling lemah. Naikkan kembali tubus dan ambil objek dari
meja objek.
l. Pastikan bahwa mikroskop dalam keadaan bersih sebelum disimpan kembali.
Gambar Mikroskop
5
7. Sendi Inklinasi Mengatur derajat kemiringan mikroskop.
8. Revolver Mengatur pembesaran lansa obyektif.
9. Lensa Obyektif Menghasilkan bayangan dari benda yang diamati,
letaknya didekat obyek.
10. Meja Mikroskop Sebagai tempat meletakkan obyek/preparat.
11. Kondensor Mengumpulkan sinar.
12. Diagfragma Mengatur banyak sedikitnya cahaya.
13. Cermin Menangkap dan memantulkan cahaya ke obyek.
14. Kaki Mikroskop Sebagai penyangga mikroskop.
6
Tabel 2. Alat-alat Laboratorium berdasarkan bahan pembentuk dan fungsinya
No. Nama dan Gambar Fungsi Bahan
1. Gelas Beker / Kimia Penyimpanan zat cair
Gelas/kaca
4. Gelas Ukur Untuk mengukur volume zat kimia
dalam bentuk cair.
Gelas/kaca
Logam
Logam
Kayu
24. Penjepit Kayu Untuk menjepit tabung reaksi.
25. Pelindung Wajah Sebagai pelindung wajah.
/ face shield
Plastik
Kertas
Porselen
28. Flat Tetes Penyimpan cairan yang di tetskan
sebagai indikator.
Karet
30. Stopwatch Pengukur waktu.
2. Erlenmeyer
Lemari rak
5. Gelas Ukur
6. Gelas Arloji
7. Corong
Lemari rak
8. Pembakar
9. Penjepit
12. Statif
13. Mikroskop
Lemari rak
14. Kaki tiga
Lemari rak
18. Mortar dan alu
19. Penjepit
20. Stopwatch
22. Spatula/pengaduk
Baki Plastik
23. Pinset
Baki Plastik
25. Termometer
Laci
27. Indikator PH
Rak
Tabel 4. Bahan laboratorium berdasarkan sifatnya
No. Nama bahan kimia Sifat
1. KClO3
Oksidatif
2. KMnO4
3. KSCN
4. H2S
5. CCl4
Toxic/beracun
6. HCN
7. Organo fosfat
8. C6H6
9. H2SO4
10. HNO3
Korosif
11. H2S
12. H2O2
13. HCl
Toxic dan korosif
14. KCl
15. Benzena
16. Etanol
Mudah terbakar
17. Alkohol
18. Eksan
19. Trinitrotoluene (TNT)
20. Nitrogliserin
21. Ammonium nitrat Meledak/explosive
22. Natrium nitrat
23. Kalium klorat
24. NaCN Toxic/beracun
25. CFC Berbahaya
H. Pembahasan
Dalam praktikum pengenalan mikroskop dan alat-alat laboratorium ini, dapat diketahui alat-
alat mana saja yang dapat digunakan dalam proses melakukan praktikum mikrobiologi. Praktikum
mikrobiologi ini membutuhhkan beberapa alat yang dapat menunjang jalannya praktikum. Berikut
ini alat-alat yang digunakan dalam melakukan praktikum mikrobiologi yaitu, lemari pengeram
(inkubator), autoklav, rak dan tabung reaksi, beker glass, pipet gondok, pipet tetes, pinset, cawan
petri, lidi, kapas steril, pembakar spritus, serta jarum ose.
J. Daftar Pustaka
Andriani, R. (2016). Pengenalan Alat-Alat Laboratorium Mikrobiologi Untuk Mengatasi Keselamatan Kerja
dan Keberhasilan Praktikum. Jurnal Mikrobiologi Vol, 1(1).
Kriesna. 2019. Pengenalan Alat Laboratorium Kimia Dasar. [online]. Tersedia :
http://repository.billfath.ac.id/kriesna/2019/09/kriesna_mtaeri_2___pengenalan_alat_laboratorium_ki
mia_dasar_1.pdf
Sabamia, D. Sri Wahyuni. dkk. (2019). Analisis Ressiko Bahan Kimia Berbahaya Di Laboratorium Kimia
Organik. Matematika, Sains, Dan Pembelajarannya, Vol 13 No 1.
Suparti. (2010). Mikroskop. Semarang: Alprin