Anda di halaman 1dari 93

1

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Manusia memiliki panca indra penglihatan yang sangat terbatas, sehingga

manusia banyak mengalami kesulitan mengenai organisme yang dapat di pecahkan

hanya dengan menggunakan bantuan alat. Salah satu alat yang sering di gunakan

yaitu mikroskop.Struktur yang lebih besar akan sangat mudah diamati oleh mata

secara langsung, bahkan tanpa menggunakan alat bantu. Akan tetapi bagi struktur

benda atau objek yang lebih kecil dan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang,

seperti sel dan jaringan pada mahluk hidup membutuhkan alat bantu untuk dapat

mengamatinya. Karena keterbatasan penglihatan manusia inilah yang menjadi

dorongan para ilmuwan untuk mencari alat yang bisa digunakan untuk

mempermudah mengamati bagian tubuh mahluk hidup yang sangat kecil itu yang

dikenal dengan mikroskop.

Mikroskop dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan pada kenampakan objek yang

diamati yaitu mikroskop dua dimensi (mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga

dimensi (mikroskop stereo). Sedangkan berdasarkan sumber cahaya, mikroskop

dibedakan menjadi mikroskop cahaya dan mikroskop electron.

Mikroskop terdiri dari beberapa komponen, yaitu komponen optik dan

komponen mekanik dan memilki fungsi yang berbeda-beda, dalam melakukan

pengamatan dengan mikroskop kita harus mengetahui bagian-bagiannya sehingga

mempermudah dalam penggunaanya. Dalam menggunakan mikroskop harus juga


2

diperhatikan cara membersihkan dan menyimpan agar tidak terjadi kerusakan pada

mikroskop itu sendiri.

1.2 Tujuan

Tujuan dari praktikum pengenalan dan penggunan mikroskop adalah untuk

memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara penggunaanya. Tujuan ke dua

yaitu Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati dibawah mikroskop.

Kegunaan dari praktikum Pengenalan dan penggunaan mikoskop adalah

memberikan pengetahuan tentang cara penggunaan mikroskop cahaya kepada mahasiswa

terutama tentang penggunaan dan fungsi komponen-komponen mikroskop cahaya.


3

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Mikroskop

Mikroskop (bahasa yunani: Micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah

alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu

yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopi, dan

kata mikroskopik berarti sangat kecil, tidak mudah terlihat oleh mata. Dalam

perkembangannya mikroskop mampu mempelajari organisme hidup yang berukuran

sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, sehingga mikroskop

memberikan kontribusi penting dalam penemuan mikroorganisme dan perkembangan

sejarah mikrobiologi. Organisme yang sangat kecil ini disebut sebagai

mikroorganisme, atau kadang-kadang disebut sebagai mikroba, ataupun jasad renik.

Dapat di amati dengan mikroskop,(Mithel, 2000).

Salah satu penemu sejarah mikrobiologi dengan mikroskop adalah antonie van

leeuwenhock (1632-1723) tahun 1675 antonie membuat mikroskop dengan kualitas

lensa yang cukup baik, dengan menumpuk lebih banyak lensa sehingga dia bisa

mengamati mikro0rganisme yang terdapat pada air hujan yang menggenang dan air

jambangan bunga, juga dari air laut dan bahan pengorekan gigi. Ia menyebut benda-

benda bergerak tadi dengan ‘animalcule’.

Antonie Van Leuwenhook mengembangkan kekuatan lensa ( mikroskop cahaya

sederhana) yang memperbesar organisme 100 sampai 300 kali sehingga mampu

mengamati mikroba satu sel. Penelitian sel dengan mikroskop cahaya selama tahun

1800-an dan awal tahu 1900-an menemukan banyak perbedaan antara sel mikroba
4

dengan sel dari organisme yang lebih tinggi. Sebelum penemuan mikroskop elektron,

pengertian struktur mikroba terbatas pada struktur yang dapat dilihat dengam

mikroskop cahaya sehingga gambaran anatomi mikroba belum diketahui (Dra. Ni

Putu Ristiati).

Sebelum pengamatan tersebut dilakukan oleh antonie, pada tahun 1665 Robert

Hooke mengamati sel-sel mati pepagan pohon ek dengan mikroskop hingga dia yang

pertama kali menemukan dinding sel Namun, diperlukan lensa hebat buatan antonie

van leeuwenhoek untuk menvisualisasikansel hidup. Bayangkan ketertakjuban

Hooke ketika ia mengunjungi van leeuwenhoek pada tahun 1674 dna terungkaplah

baginya dunia mikroorganisme apa yang disebut tuan rumah sebagai animakula yang

amat kecil. Terlepas dari pengamatan awal ini, sebagian besar geografi sel tetap tak

terpetakan untuk beberapa lama. Sebagian besar struktur subseluler termasuk organel

yang merupakan kompratemen terselubung membrane terlalu kecil untuk diresolusi

dengan mikroskop cahaya.

2.2 Jenis-jenis Mikroskop

Jenis mikroskop berkembang sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan

dan teknologi. Mikroskop yang paling sederhana adalah mikroskop cahaya,

mikroskop stereo sampai yang modern seperti mikroskop elektron. Semakin modern,

perbesaran yang dihasilkan semakin besar dan rinci. Berdasarkan pada kenampakan

objek yang diamati,mikroskop dibagi dua jenis, yaitu mikroskop dua dimensi

(mikroskop cahaya) dan mikroskop tiga dimensi (mikroskop stereo).


5

2.3 Bagian-bagian Mikroskop

Lensa okuler merupakan lensa pengintai atau pengamat yang berfungsi untuk

memperbesar bayangan objek,Tabung mikroskopberfungsi untuk menghubungkan

lensa okuler dengan lensa obyektif,Revolver yaitu pemutar yang berfungsi untuk

memilih atau mengganti perbesaran lensa objektif Lensa objektif pada Mikroskop

yaitu lensa yang berada di dekat objek/benda berfungsi untuk memperbesar

bayangan benda,Meja mikroskop berfungsi sebagai tempat meletakkan specimen /

preparat yang diamati,Klip berfungsi sebagai penjepit kaca preparat, Kaki mikroskop

digunakan sebagai penopang mikroskop saat diletakkan atau dipindahkan

Cermin berfungsi untuk menangkap dan memantulkan cahaya,Diafragma digunakan

untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk ke lensa obyektif, Lengan mikroskop

berfungsi sebagai pegangan ketika memindahkan atau membawa mikroskop,Pemutar

halusdigunakan untuk menggerakkan (menjauhkan/mendekatkan) lensa obyektif

terhadap preparat secara pelan/halus, Pemutar kasar berfungsi untuk untuk

menggerakkan tabung ke atas dan ke bawah dengan pergeseran besar.

2.4 sifat lensa pada mikroskop

Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung.

Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang

mempunyai sifat semu, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula,

lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada

mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan

sementara, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar. Pada mikroskop elektron
6

bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti gambar benda nyata, sejajar, dan

diperbesar. Jika seseorang yang menggunakan mikroskop cahaya meletakkan huruf

A di bawah mikroskop, maka yang ia lihat adalah huruf A yang terbalik dan

diperbesar.
7

III. METODE PRAKTEK

3.1Waktu dan Tempat

Praktikum biologi tentang pengenalan dan penggunaan mikroskop di

laksanakan pada hari jum’at, tanggal 10Oktober2014. Dimulai pada pukul 13.00

Wita sampai dengan selesai. Bertempat di Laboratorium reproduksi , Fakultas

Peternakan dan Perikanan, Universitas Tadulako, Palu.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat praktek, yaitu:

Tabel 1. Alat dan Bahan

No
Nama Alat / Bahan Kegunaan Jumlah
1. Digunakan untuk
Mikroskop 1
mengamati bahan praktek
2.
Silet/carter Alat untuk memotong 1
Digunakan untuk
3.
Pipet tetes meneteskan air ke bahan 1
praktek
4. Sebagi tempat meletakan
Kaca preparat 1
bahan parktek
5.
Tisu Membersihkan kotoran 1

6.
Air Sebagai bahan praktek 1 ml

7. Pensil, penghapus,
Menggambar dan menulis 1
pulpen

8. Potongan kertas yang


Sebgai bahan praktek 1
ditulis huruf “d”

9.
kentang Sebagai bahan praktek 1
8

3.3 Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada pengenalan dan penggunaan

mikroskop ini yaitu :

a. Mengambil mikroskop lalu meletakannya diatas meja yang sudah disediakan.

b. Kemudian mengamati dan menggambar mekroskop tersebut.

c. Meletakan mikroskop dalam posisi mendapat cahaya.

d. Menyiapkan potongan kertas huruf “d” dan meletakannya di kaca preparat

kemudian di letakan di kaca objek mikroskop dan menelitinya.

e. Menyiapkan air pati kentang yang diletakan di kaca preparat, setelah itu di

letakan kembali di kaca objek mikroskop kemudian menelitinya.

f. Menggambarnya di lembaran kerja.


9

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berdasarkan hasil dari percobaan praktek tentang pengenalan dan penggunaan


mikroskop yaitu sebagi berikut :

a. Lensa okuler g. Lensa obyektif


b. Tabung lensa h. Penjepit objek
c. Pengarah kasar i. Meja mikroskop
d. Pengarah halus j. Diagfragma
e. Gagang k. Cermin
f. Revolver l. Kaki mikroskop

Gambar 1. Mikroskop dan bagian-bagiannya.


10

Gambar 2. Preparat huruf “d” sebelum pengamatan

Gambar 3. Preparat huruf “d” sesudah pengamatan dengan menggunakan 10X


pembesaran.
11

Gambar 4.Preparat pati kentang setelah pengamatan kentang sebelum di warnai.

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan bahwa :


Berdasrkan dari hasil praktikum yang dilakukan bahwa bagian-bagian dari

mikroskop yaitu lensa okuler, tabung mokroskop, revolver, gagang mikroskop, lensa

objektif, meja mikroskop, penjepi tobjek, pengatur kasar, pengatur halus, kondensor,

cermindan kaki mikroskop. Sebelum huruf d di letakan dibawah mikroskop tidak

mengalami perubahan bentuk, ketika huruf d diletakan di atas papan preparat yang

akan di amati dibawah mikroskop mengalami prubahan bentuk huruf d menjadi huruf

p danjugabentuknyatelihatbesarketikaberada di bawahmikroskop. Pengamatanpada

sari pati yang di lakukan dengan pewarnaan dan tidak menggunakan pewarnaan pada

sari pati, pengamatan sari pati yang tidak menggunakan pewarnaan tidak

memperjelas bentuk sel-sel dari sari pati, sedangkan pada pengamatan sari pati yang
12

menggunkan pewarnaan lebih memperjelas bentuk dari sel-sel sari pati. knop

penggerak halus (mikrometer), meja benda dan revolver atau pembawa objektif.
13

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil yang didapatkan pada praktikum biologi tentang pengenalan

dan penggunaan mikroskop maka ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Mikroskop adalah alat utama yang digunakan untuk mengamati benda-benda

kecil. Mikroskop dapat mengamati berbagai macam ukuran mulai dari ukuran 0,1

mm.

2. Mikroskop terdiri dari dua lensa cembung, yaitu lensa objektif dan lensa okuler.

Lensa objektif terletak dekat benda dan lensa okuler bersifat sebagai lup terletak

didekat mata.

3. Sebelum huruf d di letakan dibawah mikroskop tidak mengalami perubahan

bentuk, ketika huruf d diletakan di atas papan preparat yang akan di amati

dibawah mikroskop mengalami prubahan bentuk huruf d menjadi huruf p dan

juga bentuknya telihat besar ketika berada di bawah mikroskop.

5.2 Saran

Saran dari praktikan, agar pada praktikum kedepannya diharapkan persedian

alat praktikum dapatdilengkapi guna untuk meningkatkan pengetahuan tentang alat-

alat yang digunakan dan apa yang telah dipraktekan.


14

PENGAMATAN SEL
15

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam

arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Struktur

sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme,

namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme

(Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi

dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup

saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.

Makhluk hidup dibentuk oleh sel, ada yang dibangun oleh satu sel atau

uniseluler misalnya bakteri. Dan ada pula dibangun dari sekumpulan sel atau

multiseluler, misalnya manusia, hewan, dan tumbuhan. Di dalam berlangsung semua

kegiatan kehidupan, seperti eksresi, respirasi, transportasi dan sintesis.

Sel merupakan unit terkecil yang menyusun tubuh makhluk hidup dan

merupakan tempat terselenggarakannya kehidupan. Maka dari itu, sangat penting

bagi kita untuk memahami dengan baik mengenai sel. Kemajuan ilmu dan tekhnologi

dibuktikan dengan banyak penemuan-penemuan yang diperoleh melalui penelitian

pada tingkat sel. Dalam bidang kedokteran dan ahli biologi mempelajari berbagai

jenis penyakit seperti kanker. Lalu, mereka meneliti bagaimana cara menyembuhkan

kanker , dimulai dari mempelajari sel kanker. begitu pula dalam bidang perternakan,

pertanian dan lain-lain yang berhubungan dengan makhluk hidup.


16

1.2 Tujuan dan kegunaan

Tujuannya adalah memperkenalkan kepada praktikam bagaima ciri-ciri dari sel

hewan, sel tumbuhan, kemudian dapat membedakan sel hewan dan sel tumbuhan.

Kegunaan dari dilaksanakannya praktikum biologi dasar tentang sel hewan,

sel tumbuhan adalah dapat mengetahui bentuk dari sel hewan dan sel tumbuhan dan

mengetahui perbedaanya serta dapat menerapkan cara penggunaan mikroskop yang

baik dan benar, juga tepat pada sasaran.


17

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sel

Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam

arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Struktur

sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme,

namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme

(Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi

dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup

saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.

Oleh karena itu sel berperan begitu penting bagi tubuh ini, walaupun

strukturnya begitu sangat kecil karena merupakan struktur terkecil dari makhluk

hidup. Hanya menggunakan mikroskop sel dapat kita amati. Namun penuh ketelitian

dan ketekunan untuk dapat mengamati struktur dari sel tersebut. Ada tiga macam

bentuk sel yaitu, sel mati, sel tumbuhan, dan sel hewan. Setiap sel memiliki struktur

yang berbeda. Dan untuk lebih jelasnya tentang sel – sel tersebut, dilakukanlah

sebuah praktikum untuk mengamati masing – masing sel tersebut.

2.2 Sel Hewan

Sel hewan adalah nama umum untuk sel eukariotik yang menyusun jaringan

hewan. Sel hewan berbeda dari sel eukariotik lain, seperti sel tumbuhan, karena

mereka tidak memiliki dinding sel, dan kloroplas, dan biasanya mereka memiliki
18

vakuola yang lebih kecil, bahkan tidak ada. Karena tidak memiliki dinding sel yang

keras, sel hewan bervariasi bentuknya. Sel manusia adalah salah satu jenis sel hewan.

Sel hewan terdiri dari vesikel, mitokondria, sentriol, nukleus, nukleolus,

kromatin, ribosom, retikulum endoplasma,mikrotubulus, membran plasma, vacuola,

sitosol, selaput inti, badan golgi, lisosome, dan vesikel.

Sel hewan tidak memiliki dinding sel, tidak memiliki plastida, dan bentuk tidak

tetap seperti sel tumbuhan. Vakuola pada sel hewan kecil atau tidak tampak. Hewan-

hewan uniselular biasanya memiliki vakuola. Ada dua tipe vakuola sebagai berikut.

A. Vakuola kontraktil berperan dalam menjaga tekanan osmotik sitoplasma (disebut

juga osmoregulator).

B. Vakuola nonkontraktil atau vakuola makanan berfungsi untuk mencerna makanan.

Sel tumbuhan tidak memiliki sentrosom dan sentriol, kecuali tumbuhan tingkat

rendah. Sel hewan memiliki dua sentriol di dalam sentrosom. Saat pembelahan sel,

tiap-tiap sentriol saling memisahkan diri menuju kutub yang berlawanan dan

memancarkan benang-benang gelendong pembelahan yang akan menjerat

kromosom.Berbeda dengan sel tumbuhan, sel hewan tidak mempunyai dinding sel.

Protoplasma hanya dilindungi oleh selaput yang tipis sehingga bentuk selnya relatif

tidak tetap. Ada beberapa sel hewan yang selnya dilindungi oleh cangkang yang kuat

dan keras, misalnya pada Euglena dan Radiolaria. Vakuola pada hewan umumnya

berukuran kecil.

Lisosom

Lisosom terdapat pada sel hewan, bentuknya seperti bola, terdiri atas selapis

membran, dan diameternya kurang lebih 500 nm. Lisosom berfungsi untuk mencerna
19

bahan makanan yang masuk ke dalam sel, baik secara pinositosis (makanan yang

‘ditelan’ berupa cairan) maupun secara fagositosis (makanan yang ‘ditelan’ berupa

padatan). Lisosom meliputi lisosom primer, dan sekunder. Lisosom primer yakni

lisosom yang belum melakukan pencernaan. Lisosom sekunder yakni lisosom yang

telah/sedang melakukan pencernaan.

Lisosom mencerna materi yang dimasukkan kedalam sel dan mendaur ulang materi

dari pembuangan intraseluler. Selama fagositosis sel mengurung makanan dalam

vakuola dengan membran yang terlepas secara internal dari membran plasma.

Vakuola makanan bergabung dengan lisosom, dan enzim hidrolitik mencerna

makanan tersebut. Setelah hidrolisis, gula sederhana, asam amino dan monomer lain

melewati membrane lisosom untuk menuju kedalam sitosol sebagai nutrien untuk sel

tersebut dengan proses autofagi, yaitu lisosom mendaur ulang kandungan molekuler

organel.

Sentrosom

Umumnya sel hewan mengandung sentrosom yang letaknya pada sitoplasma

dekat membran inti. Struktur sentrosom berbentuk bintang. Pada saat pembelahan sel

(Mitosis maupun Meiosis) mengandung dua sentriol. Sebuah sentriol terbentuk dari 9

set tabung yang masing-masing set terdiri dari 3 buah mikrotubul yang berfungsi

menggerakkan kromosom pada saat pembelahan sel. Sentrosom bertindak sebagai

benda kutub dalam mitosis dan meiosis. Struktur ini hanya dapat dilihat dengan

menggunakan mikroskop elektron.

Ketika sel membagi, sentrosom mereplikasi dirinya sendiri, membentuk dua

sentrosom yang pindah ke ujung berlawanan sel. Masing-masing sentrosom lalu


20

mengeluarkan gelondong yang seharusnya memisahkan DNA sel, membedakan sel

ke dalam dua tiruannya sendiri yang kemudian bisa pecah menjadi sel segar.

Disamping memainkan tugas penting di sel pembelahan, sentriol juga menolong

untuk menyediakan bantuan struktural untuk sel intinya.

2.3 Sel Tumbuhan

Sel tumbuhan adalah bagian terkecil dari setiap organ tumbuhan. Sel tumbuhan

yaitu penggerak dari suatu tumbuhan itu sendiri. Sel tumbuhan cukup berbeda

dengan sel organisme eukariotik lainnya. Fitur-fitur berbeda tersebut meliputi:

A. Vakuola yang besar (dikelilingi membran, disebut tonoplas, yang menjaga turgor

sel dan mengontrol pergerakan molekul di antara sitosol dan getah.

B. Dinding sel yang tersusun atas selulosa dan protein, dalam banyak kasus lignin,

dan disimpan oleh protoplasma di luar membran sel. Ini berbeda dengan dinding

sel fungi, yang dibuat dari kitin, dan prokariotik, yang dibuat dari peptidoglikan.

C. Plasmodesmata, merupakan pori-pori penghubung pada dinding sel

memungkinkan setiap sel tumbuhan berkomunikasi dengan sel berdekatan

lainnya. Ini berbeda dari jaringan hifa yang digunakan oleh fungi.

D. Plastida, terutama kloroplas yang mengandung klorofil, pigmen yang

memberikan warna hijau bagi tumbuhan dan memungkinkan terjadinya

fotosintesis.

E. Kelompok tumbuhan tidak berflagella (termasuk konifer dan tumbuhan berbuga)

juga tidak memiliki sentriol yang terdapat di sel hewan.


21

2.4 Organel-Organel Sel

Organel Sel ada macam macam organel sel, antara lain Mitokondria, kloroplas,

retikulum endoplasma, Golgi komplek, lisosom, vakuola, ribosom, peroksisom,

mikrotubulus, mikrofilamen, nukleus, aparatus golgi, dan sentrosom.

Mitokondria.Pada beberapa sel, mitokondria dapat bergerak bebas membawa

ATP ke daerah-daerah yang memerlukan energi. mitokondria tersusun atas 2 sistem

membran yaitu membran dalam dan membran luar. Membren dalam membentuk

tonjolan-tonjolan ke arah dalam (membran krista) untuk memperluas bidang

penyerapan oksigen. Matrik Mitokondria mengandung protein, lemak, enzim

sitokrom, DNA & ribosom sehingga memungkinkan sintesis enzim-enzim respirasi

secara otonom. untuk melintasi membran mitokondria memerlukan mekanisme

transpor aktif.Fungsi Mitokondria adalah sebagai tempat berlangsung respirasi untuk

menghasilkan energi.

Peroksisom dibentuk dalam retikulum endoplasma granular. Peroksisom

mengandung berbagai enzim yang terlibat dalam produksi peroksida hidrogen

(H2O2).

Fungsi peroksisom yaitu penghasail enzim katalase yang menguraikan H2O2

menjadI H2O + O2.

Mikrotubulus berfungsi untuk membentuk silia, sentriol dan benang-benang

spindel. Mikrofilamen adalah penanggung jawab seluruh gerakan di dalam Sel.

Nukleus adalah inti sel. Inti sel berhubungan dengan kandungan DNA. Volume

nukleus betambah seiring dengan peningkatan aktivitas sintetis sel.


22

Retikulum endoplasma (RE) terdiri dari RE Kasar dan RE halus

Fungsi RE halus: mengangkut protein yang disusun pada RE kasar bersama Golgi

Komplek, melaksanakn reaksi awal pada oksidasi lemak, menyimpan fospolipid,

glikolipid dan steroid, melaksanakan detoksifikasi drug dan racun.

Aparatus golgi terdiri atas kumpulan vesikel pipih yang berbentuk kantong

berkelok-kelok (sisternae). Aparatus Golgiyang terdapat pada sel tumbuhan disebut

diktiosom, kebanyakan terletak di dekat membran sel .Aparatus golgi dapat bergerak

mendekati membran sel untuk mensekresikan isinya ke luar sel. oleh karena itu,

organel ini disebut organes sekresi. Di dalam aparatus golgi banyak enzim

pencernaan yang belum aktif, seperti zimogen dan koenzim. selain itu dihasilkan

pula lendir yang disebut musin. Aparatus golgi juga dapat membentuk lisosom.

Ribosom adalah organel pen-sintesis protein. Ribosom sering menempel satu

sama lain membentuk rantai yang disebut poliribosom atau polisom. Antar unit

ribosom diikat oleh mRNA.Berdasarkan kecepatan sedimentasi, dibedakan menjadi

ribolom subunit kecil (40s) dan ribosom subunit besar (60s).

Lisosomdihasilkan oleh aparatus golgi yang penuh dengan protein. Lisosom

menghasilkan enzim-enzim hidrolitik seperti proteolitik, lipase, dan fosfatase. Enzim

hidrolitik berfungsi untuk mencerna makanan yang masuk ke dalam sel secara

fagositosis. Lisosom juga menghasilkan zat kekebalan sehingga banyak dijumpai

pada sel-sel darah putih. Lisosom juga bersifat autolisis, autofagi, dan

menghancurkan makanan secara edsositosis.

Ada dua macam lisosom, yaitu lisosom primer dan sekunder. Lisosom primer

memproduksi enzim-enzim yang belum aktif. Fungsinya adalah sebagai vakuola


23

makanan. Lisosom sekunder adalah lisosom yang terlibat dalam kegiatan mencerna.

Ia berfungsi sebagai autofagosom.

Kloroplas merupakan plastida yang mengandung pigmen hijau yang disebut

klorofil. Kloroplas berasal dari proplastida. Proplastida berukuran lebih kecil dari

kloroplas dengan sedikit atau tanpa membran internal. Kloroplas terbungkus oleh

membran ganda. Membran ganda berperan mengatur keluar masuknya ion atau

senyawa ke dandari dalam kloroplas. Pada membran internal kloroplas terdapat

pigmen fotosintesis. Pigmen itu banyak terdapat pada permukaan luar membran

internal disebut thilakoid.

Pigmen utama yang terdapat pada membran thilakoid adalah klorofil a

(C55H72O5N4Mg) dan klorofil b ( C55H70O5N4Mg ), selain itu juga terdapat pigmen

karotenoid. Pada membran pembungkus kloroplas umumnya terdapat violaxanthin.

Fungsi kloroplas adalah sebagai tempat berlangsung fotosintesis.

Sentrosom hanyadapat dijumpai pada sel hewan. Sentrosom pada saat

reproduksi sel akan membelah menjadi sentriol. Sentriol tersusun atas benang-

benang tubulin atau dibentuk oleh mikrotubulus. Sentriol membentuk benang-benang

spindel yang dapat menggerakkan kromosom pada saat pembelahan mitosis.

Dindingsel tersusun atas selusosa dan derivat-derivatnya. Dinding sel berfungsi

sebagai proteksi sel terhadap faktor-faktor mekanis dan memberi bentuk sel relatif

tetap. Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan saja. Pada dinding sel terdapat

celah untuk berkomunikasi antarsel yang disebut plasmodemata.


24

Vakuola berisi garam-garam organik, glikosida, tanin(zat penyamak), minyak

eteris, alkaloid, enzim, dan butir-butir pati. Pada beberapa spesies dikenal adanya

vakuola kontraktil dan vakuola nonkontraktil.


25

III. METODE PRAKTEK

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum biologi tentang pengamatan sel di laksanakan pada hari jum’at,

tanggal 17Oktober2014. Dimulai pada pukul 01.00 Wita sampai dengan selesai.

Bertempat di Laboratorium reproduksi, Fakultas Peternakan dan Perikanan,

Universitas Tadulako, Palu.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat praktek, yaitu:

Tabel 2. Alat dan Bahan Pengamatan Sel


No Nama Alat / Bahan Kegunaan Jumlah

Digunakan untuk mengamati


1. Mikroskop 1
bahan praktek

2. Pensil, penghapus, pulpen Menggambar dan menulis 1

Tempat Meletakan bahan


3. Kaca preparat 1
praktek
Digunakan untuk
4. Pipet tetes meneteskan air ke bahan 1
praktek
5. Batang ubi kayu Sebagai bahan praktek 1

6. Bawang merah Sebagai bahan praktek 1


7. darah Alat untuk memotong 1
8. air Sebagai bahan praktek 1ml
26

3.3 Prosedur Kerja

Berdasarkan praktikum di laboratorium bahwa prosedur kerja yang dilakukan

adalah:

1. Menyiapkan bahan dan alat yang akan diparktekan.

2. Mengambil tengah dari ubi kayuyang telah di potong tipis lalu diletakan di kaca

preparat dan diteteskan air, lalu di amati di mikroskop.

3. Memotong bawang merah setipis mungkin lalu di letakan di kaca preparat dan

diteteskan air, kemudian di amati di mikroskop.

4. Mengambil sampel darah yang diletakan di kaca preparat kemudian di amati di

mikroskop.

5. Kemudian menggambarnya di lembaran tugas.


27

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berdasarkan hasil dari percobaan praktek tentang pengamatan sel yaitu sebagi
berikut :

Dinding sel
Sitoplasma

Gambar 5. Bentuk irisan melintang empelur ubi kayu ( manihot esculenta )

Sebelum diwarnai Sesudah diwarnai

Gambar 6. Struktur sel umbi lapis bawang merah


28

Struktur darah

Sebelum diamati Sesuda diamati

Gambar 7. Struktur darah manusia

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan bahwa pengamatan sel pada

batang ubi kayu memiliki sel yang kecil-kecil, sel-sel tersebut terdapat di bagian

tengah batang ubi kayu sedangka dibagian luar batang terdapat membrane sel.

Pengamatan sel umbi lapis bawang merah sebelum dilakukan pewarnaan sel dari

umbu lapis bawang merah berbentuk gumpalan, masih belum terlalu jelas sel dari

umbi bawang merah tersebut. Setelah dilakukan pewarnaan umbi bawang merah

sudah dapat diperjelas sel dari umbu bawang merah. Pengamatan sel darah manusia

pada saat darah masih berada di atas papan preparat bentuknya masih berbentuk

gumpalan darah, sedangkan pada saat darah tersebut diamati bentuk dari sel darah

sudah dapat dilihat dengan jelas bagian-bagian dari sel darah manusia.
29

IV. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil yang didapatkan pada praktikum biologi tentang Pengamatan

sel maka ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau disebut organisme

uniseluler, misalnya bakteri dan ameba.

4. Sel Prokariotik ialah sel yang tidak memiliki inti yang jelas. Inti sel prokariotik

hanya berupa suatu organel sentral yang disebut nukleoid yang dikelilingi oleh

sitoplasma, bukan oleh membran inti.

5. el pada batang ubi kayu memiliki sel yang kecil-kecil, sel-sel tersebut terdapat di

bagian tengah batang ubi kayu sedangka dibagian luar batang terdapat membrane

sel.

5.1 Saran

Praktikum berikutnya diharapkan mahasiswa yang mengikuti praktikum

Biologi agar dapat mematuhi aturan-aturan yang telah disepakati, dan alat-alat dalam

laboratorium agar dapat di rawat dengan baik


30

PENGAMATAN TUMBUHAN
31

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia tumbuhan, 420jt tahun yang lalu muncul tumbuhan darat. Sejak

itu tumbuhan darat berevolusi dengan cepat serta mengembangkan struktur yang

lebih rumit dibandingkan dengan alga, yakni membentuk jenis sel, jaringan dan

organ.

Secara umum dunia tumbuhan dibagi menjadi tumbuhan berpembuluh

(Tracheophyta) dan tumbuhan yang tidak berpembuluhan (Thallophyta). Tumbuhan

berpembuluh dibagi menjadi 2 kelompok, yang pertama mempunyai alat reproduksi

tersembunyi sebagaimana di temukan pada paku-pakuan. Kelompok kedua

mencakup tumbuhan berbiji atau spermatophyta.

Tumbuhan berbiji atau spermatophyta dibagi menjadi 2 yaitu tumbuhan berbji

terbuka (Gymnospermae) dan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae).

Angiospermae merupakan kelompok tumbuhan yang paling akhir muncul.

Tumbuhan ini membentuk bagian utama dari vegetasi alam dan yang

dibudidayakan di bumi.Tumbuhan terdiri atas banyak lapisan sel, dan dibedakan atas

berbagai fungsi kegiatan hidup. Sel-sel yang memiliki bentuk, susunan dan fungsi

yang sama disebut jaringan.

Jaringan dalam biologi adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang

sama. Jaringan dipelajari dalam cabang biologi yang dinamakan histologi, sedangkan

cabang biologi yang mempelajari berubahnya bentuk dan fungsi jaringan dalam

hubungannya dengan penyakit adalah histopatolog.


32

Jaringan dimiliki oleh organisme yang telah memiliki pembagian tugas untuk setiap

kelompok sel-selnya. Organisme bertalus, seperti alga ("ganggang")

dan fungi ("jamur"), tidak memiliki perbedaan jaringan, meskipun mereka dapat

membentuk struktur-

struktur khas mirip organ, seperti tubuh buah dan sporofor. Tumbuhan lumutdapat

dikatakan telah memiliki jaringan yang jelas, meskipun ia belum memiliki jaringan

pembuluh yang jelas.

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari pelaksanaan Praktikum Biologi Umum Pengamatan Tumbuhan

adalah agar dapat memahami struktur morfologi, anatomi dan histologi sistem organ

pada tumbuhan serta mampu membandingkan struktur morfologi dan anatomi dari

akar, batang dan daun pada tumbuhan dikotil dan monokotil serta berbagai alat

reprduksi pada tumbuhan. Kegunaan dari pelaksanaan Praktikum Biologi Umum

PengamatanTumbuhan adalah agar dapat mengetahui struktur tumbuhan dan

menbedakan dengan jelas tumbuhan dikotil dan monokotil dengan melihat perbedaan

akar, batang dan daun.


33

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tumbuhan Monokotil

Tumbuhan bijinya berkeping tunggal (atau monokotil) adalah salah satu dari

dua kelompok besar tumbuhan berbunga yang secara klasik diajarkan; kelompok

yang lain adalah tumbuhan bijinya berkeping dua atau dikotil. Ciri monokotil yang

paling khas adalah bijinya tunggal karena hanya memiliki satu daun lembaga,berakar

serabut, daun berseling, tumbuhan biji berkeping satu, tulang daun sejajar dan

berbentuk pita . Kelompok ini diakui sebagai takson (sebagai kelas maupun

subkelas) dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat berbagai nama,

seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae.

Contoh dari tumbuhan monokotil adalah pohon mangga dan bunga kamboja dan lain-

lain.

Klasifikasi Mangga ( Mangifera indica L.)

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh).

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji).

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga).

Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil).

Sub Kelas: Rosidae

Ordo: Sapindales

Famili: Anacardiaceae

Genus: Mangifera.
34

Spesies: Mangifera indica L.

Klasifikasi bunga kamboja (Plumeria acuminata).

Kingdom : Plantae

Divisio : Mognoliophyta

Clasik : Magno liosida

Famili : Convuluciae

Genus :Plumeria

Spesies : Plumeria acuminata (Tjitrosoepomo, 2008)

2.2 Tumbuhan Dikotil

Secara sederhana, apa yang dimaksud dengan dikotil adalah tumbuhan

berbunga yang memiliki biji berkeping dua. Tumbuhan yang masuk ke dalam

kelompok dikotil ini mempunyai sepasang daun lembaga atau yang kita kenal dengan

sitilah kotiledon. Daun lembaga tersebut terbentuk sudah sejak tahapan biji dengan

demikian sebagian besar anggotanya memiliki bebijian yang mudah sekali terbelah

menjadi dua bagian. Hal inilah yang menjadi pembeda utama antara tumbuhan

dikotil dengan monokotil yang justru kepingan bijinya tunggal.

Adapun ciri-ciri khusus tumbuhan dikotil sebagai berikut:

1. Akarnya memiliki bentuk tunggang dengan akar utama yang lebih besar dari akar

sekunder.

2. Bentuk atau pola tulang daun/ sumsum cenderung menjari atau menyirip.

3. Bagian tudung akarnya atau kaliptrogen tidak dilengkapi dengan tudung akar.

4. Adapun jumlah kotiledonnya dua.


35

5. Pada organ akarnya terdapat kambium karena salah satu fungsi akar pada

tumbuhan dikotil adalah untuk menyimpan makanan.

6. Adapun jumlah kelopak bunganya merupakan kelipatan dari empat terkadang juga

lima.

7. Pelindung akar maupun batang lembaganya tidak ada baik itu koleoptil maupun

koleorhiza.

Contoh Tumbuhan Dikotil :

Berbicara soal contoh tumbuhan dikotil, kita tak bisa lepas dari pengelompokan

besar kelompok /suku tumbuhan yang satu ini, yakni:

1. Jarak-jarakan atau Euphorbiaceae, contoh tumbuhan dikotil pada kelompok ini

adalah: jarak, ubi dan lain-lain.

2. Jambu-jambuan atau Myrtaceae, contoh tumbuhan dikotil pada kelompok ini

antara lain: jambu air, jambu biji.

3. Terong-terongan atau Solanaceae, contoh tumbuhan dikotil pada kelompok ini

antara lain: terong, tomat

4. Polong-polongan atau Leguminoceae, contoh tumbuhan dikotil pada kelompok ini

antara lain: kacang, pete.

5. Komposite atau Compositae, contoh tumbuhan dikotil pada kelompok ini antara

lain: bunga matahari.

2.3 Organ Tumbuhan

Organ pada tumbuhan disusun atas beberapa jaringan tumbuhan. Berdasarkan

fungsinya, Organ pada Tumbuhan dibedakan menjadi organ sebagai organ hara
36

(orgnna nutritiaum), dan organ reproduksi (organa reproductikum). Alat hara

meliputi akar, batang, dan daun, sedangkan organ reproduksi berupa bunga.

2.4 Reproduksi Pada Tumbuhan

Reproduksi tumbuhan dibagi atas reproduksi vegetatif dan reproduksi generatif.

Reproduksi vegetatif terjadi secara alami dan buatan. Reproduksi generatif terbagi

menjadi dua yaitu pada Gymnospermae dan Angiospermae. Reproduksi vegetatif

pada tumbuhan di atas terjadi secara alami. Tumbuhan juga dapat dikembangbiakkan

secara buatan dengan cara: mencangkok, stek, okulasi, merunduk, kultur jaringan

dan lain-lain (Srikini 2008: 4).

Reproduksi seksual pada tumbuhan terjadi pada Gymnospermae (tumbuhan

berbiji terbuka, misalnya pinus, cemara, melinjo, damar, dan pakis haji), dan

Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup yaitu monokotil dan dikotil). Flora atau

tumbuh-tumbuhan sama halnya dengan binatang dan manusia sama-sama melakukan

kegiatan berkembang biak dengan tujuan untuk menghindari kepunahan pada spesies

atau rasnya karena cara inilah tumbuhan mempertahankan keturunannya. Kegiatan

berkembangbiak atau beranak ini pada tumbuhan dapat dilakukan secara tidak kawin

atau tanpa melalui perkawinan antara sel kelamin jantan betina atau kepala putik

dengan benang sari (Pratiwi 2007: 191).

Perkembangbiakan secara alami adalah berkembang biaknya tumbuhan tanpa

bantuan tangan manusia untuk terjadi pembuahan atau anakan tanaman baru. Umbi

lapis adalah tumbuhnya tunas pada sela-sela lapisan umbi. Contohnya seperti bawang

merah. Umbi batang adalah batang yang beralih fungsi sebagai tempat penimbunan

makanan dengan calon tunas-tunas kecil yang berada di sekitarnya yang dapat
37

tumbuh dengan cara geragih adalah batang yang menjalar secara terus-menerus di

mana pada ruas batang dapat muncul tunas-tunas baru. Misalnya seperti tanaman

rumput teki, arbei, kangkung, dan lain sebagainya jadi tanaman baru. Contoh seperti

jagung dan ketela rambat (Campbell 2003:355).

Sistem reproduksi ini tidak melibatkan proses penyerbukan. Keuntungan

reproduksi secara buatan ini adalah keturunan yang dihasilkan memiliki sifat yang

sama persis dengan induknya dan cenderung lebih cepat menghasilkan buah.

Kekurangannya antara lain sistem perakaran kurang kuat dan jika ranting dipotong

menyebabkan menurunnya pertumbuhan. Reproduksi vegetatif merupakan suatu

perluasan dari kapasitas tumbuhan untuk melakukan pertumbuhan tak

terbatas. Individu baru (keturunannya) yang terbentuk mempunyai ciri dan sifat yang

sama dengan induknya. Individu-individu sejenis yang terbentuk secara reproduksi

aseksual dikatakan termasuk dalam satu klon, sehingga anggota dari satu klon

mempunyai susunan genetik yang sama (Pratiwi 2007: 356).

Gametogenesis adalah peristiwa pembentukan gamet (sel kelamin).

Pembentukan spermatozoid disebut dengan spermatogenesis, sedang pembentukan

ovum disebut dengan oogenesis. Spermatogenesis pada tumbuhan adalah proses

pembentukan serbuk sari yang berlangsung di kepala sari dan oogenesis

berlangsung di ruang bakal buah (putik). Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari di

kepala putik untuk tumbuhan Angiospermae sedang untuk Gymnospermae langsung

pada bakal biji (Srikini 2008: 5).

Reproduksi pada tumbuhan dari sel generatif dapat terjadi dengan

pembuahan (amfimiksis), atau tanpa melalui pembuahan (apomiksis). Reproduksi


38

(perkembangbiakan) ini merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Dengan

reproduksi maka makhluk hidup dapat mempertahankan kelangsungan jenisnya

(spesies) sehingga tidak punah. Pembuahan pada angiospermae disebut pembuahan

ganda sebab terjadi 2 kali pembuahan (Pratiwi 2004: 193).

Sama seperti halnya mahluk hidup lain, tumbuhan juga bereproduksi untuk

mempertahankan kelangsungan spesiesnya. Tumbuhan berbunga melakukan

reproduksi dengan cara membentuk biji. Biji terbentuk dengan jalan reproduksi

seksual yaitu bergabungnya sel kelamin jantan dari serbuk sari dengan sel kelamin

betina dari bakal buah.Baik benangsari maupun putik dilindungi oleh kelopak bunga

dan daun mahkota. Keduanya membentuk mahkota bunga. Polinasi atau

penyerbukan terjadi ketika butir sel jantan dari benangsari masuk ke kepala putik

bunga lalu turun ke tangkai putik untuk bergabung dengan bakal biji. Ada juga

tumbuhan yang bisa dikembangkan tanpa pembuahan (Srikini 2007: 28).


39

III. METODE PRAKTEK

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum biologi tentang pengamatan tumbuhan di laksanakan pada hari

jum’at, tanggal 24Oktober2014. Dimulai pada pukul 01.00 Wita sampai dengan

selesai. Bertempat di Laboratorium reproduksi, Fakultas Peternakan dan Perikanan,

Universitas Tadulako, Palu.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat praktek, yaitu:

Tabel 3. Alat dan Bahan Pengamatan Tumbuhan

No Nama Alat / Bahan Kegunaan Jumlah

1. Mikroskop Mengamati bahan praktek 1

2. Silet/carter Memotong 1

Meneteskan air pada bahan


3. Pipet tetes 1
praktek

Untuk meletakan bahan


4. Kaca preparat 1
praktek

5. Alat tulis menulis Untuk menggambar 1

6. Daun mangga, jagung Sebagai bahan praktek 1

8. Akar tumbuhan 1
Sebagai bahan praktek
monokotil dan dikotil
9. Batang dikotil dan Sebagai bahan praktek 1
monokotil
40

3.3 Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada pengamatan tumbuhan ini yaitu :

a. Mengamati akar tumbuhan monokotil dan dikotil yaitu pada akar pohon mangga

dan pohon jagung.

b. Mengamati morfologi daun tumbuhan monokotil dan dikotil yaitu pada daun

mangga dan daun jagung

c. Mengamati bunga tumbuhan monokotil dan dikotil yaitu pada bunga kamboja

dan bunga kembang sepatu.

d. Kemudian mengambil potongan akar dari masing-masing tumbuhan monokotil

dan dikotil, yang di potong tipis lalu di letakan di kaca preparat, teteskan air

kemudian letakan di atas kaca objek mikroskop untuk di teliti.

e. Ambil potongan batang dari tumbuhan monokotil dan dikotil yang suda di

potong tipis, lau letakan di kaca preparat, teteskan air kemudian letakan di atas

kaca objek mikroskop untuk di teliti.

f. Ambil daun dari tumbuhan monokotil dan dikotil dan letakan di atas kaca

preparat, teteskan air kemudian amati di mikroskop.

g. Kemudian menggambarkan morfologi dan anatomi dari tumbuhan monokotil

dan dikotil tersebut.


41

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berdasarkan hasil dari percobaan praktek tentang pengamatan tumbuhan yaitu

sebagi berikut :

Morfologi akar monokotil dan dikotil

Akar monokotil Akar ikotil

Gambar 8. Morfologi akar monokotil dan dikotil

struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil

Akar monokotil Akar dikotil

Gambar 9. Struktur anatomi akar tumbuhan monokotil dan dikotil


42

struktur anatomi batang tumbuhan monokotil dan dikotil

Batang monokotil Batang dikotil

Gambar 11. Struktur anatomi batang tumbuhan monokotil dan dikotil

Struktur anatomi daun tumbuhan

Daun

Gambar 12. Struktur anatomi dau tumbuhan


43

4.2 Pembahasan

Dari hasil pengamatan, nampak perbedaan yang sangat jelas dari keduanya.

Morfologi akar sampai daun nampak begitu berbeda. Pada tumbuhan monokotil

seperti jagung akarnya berbentuk serabut, bentuk tulang daun sejajar atau

melengkung, batang umumnya tidak bercabang, ruas batang tampak jelas dan tidak

berkambium (Darjanto, 1984).

Didalam sistem pembuluh pada akar jagungterdapat pembuluh yang terdapat

disebelah pembuluh korteks berkas pembuluh tersusun dalam satu lingkaran yang

tertutup atau terputus. Serta terdapat xylem dan floem yang terletak disebelah luar

dan dalam. Pada lingkaran tersebut terdapat bagian yang terputus-putus yang

dinamakan ikatan pembuluh (Frandson, 1990). Pada pengamatan bunga kembang

sepatu terdapat putik (Stigma), benang sari (Stamen), mahkota (Clrolla), kelopak

(Calix) dan tangkai bunga (Pendicelus). Pada bunga kembang sepatu putik berfungsi

untuk alat kelamin jantan yang berfungsi untuk menempelkan serbuk sari pada saat

penyerbukan. Kemudian pada putikjuga terdapat bagian bagian dari pusat bunga

yang tersusun dari lembaran bakal buah (Kimball, 1992). Pada daun jagung memiliki

bentuk daun panjang dan runcing. Ujung daun berbentuk meruncing dan tulang daun

berbentuk lurus. Pada daun jagung dimana daun tersebut tidak bergerigi, dan dalam

helaian daun hanya terdapat satu daun (Mahardono,1980). Pada pengamatan anatomi

tumbuhan yaitu pada sel tumbuhan mempunyai bentuk yang bermacam-macam. Ada

yang berbentuk peluru, kubus, prisma, memanjang seperti rambut atau seperti ular.

Sel tumbuhan memiliki dua bagian pokok yaitu protoplasma merupakan bagian yang
44

hidup yang terdiri atas sitoplasma, nukleus, dan organel. Sedangkan pada dinding sel

tumbuhan merupakan bagian yang tidak hidup (Taryono, 1994).


45

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan tumbuhan dapat di tarik simpulan sebagai

berikut :

1. Pada akar tumbuhan monokotil akarnya berserabut dan memiliki batang yang

lurus tanpa cabang, sedangkan pada tumbuhan di kotil, bentuk akarnya tunggang

lurus kedalam tanah serta memiliki batang bercabang-cabang.

2. Ciri monokotil yang paling khas adalah bijinya tunggal karena hanya memiliki

satu daun lembaga,berakar serabut, daun berseling, tumbuhan biji berkeping satu,

tulang daun sejajar dan berbentuk pita

5.2 Saran

Saran dari pratikan ialah di harapkan pada praktikum yang selanjutnya sangat

di harapkan peningkatan pada alat yang di gunakan agar praktikum ynag di lakukan

lebih berjalan lancar dan para praktikan lebih mengerti tentang cara menngunakan

alat laboratorim secara merata.


46

PENGAMATAN HEWAN ( KATAK )


47

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hewan adalah organisme yang mampu bergerak bebas, tetapi pada hewan

tingkat rendah hanya mampu menggerakkan tubuh dengan cara mengerutkan

serabut-serabutdan multiselulernya. Untuk mempelajari dan memahami hewan yang

bersel banyak, hal itu pada hewan yang bertulng belakang (vertebrata). Katak

merupakan salah satu anggota dari classic amphibian. Amphibia merupakan

kelompok vertebrata pionir yang hidup didarat dengan beberapa bentuk penyesuaian.

Hewan ini relatif mudah didapatkan dan sangat baik untuk dijadikan objek studi,

susunan tubuhnya mudah dipahami, demikian fiiologinya dan cara hidupnya

(Winokur, 1962).

Katak sawah (Rana cancrivora) tidak mempunyai ekor dan leher, antara kepala

dan badan tidak mempunyai batas yang nyata, kaki depannya pendek, sedangkan

kaki belakangnya panjang yang berguna untuk melompat, kulitnya halus dan

licin,banyak mengandung kelenjar dan belum mempunyai pengatur suhu tubuh,

karna suhu tubuh pada katak dipengaruhi oleh lingkungannya. pada tingkat

larva/kecebong hidup dalam air dan bernapas dengan menggunakan insang, setelah

dewasa hidup didarat dan bernapas dengan paru-paru dan kulitnya, katak banyak

hidup disawah atau dikolam (Pratinjo, 1985).


48

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Untuk mengenal ciri-ciri morfologi eksternal pada katak dan ikan serta

mengidentifikasi dan mendeskripsikan karakteristik dan morfologi umum hewan

Vertebrata.

Dapat mengetahui sistem pencernaan dan reproduksi pada sampel yang diamati.
49

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Katak

Kerajaan : Animalia

Filum : Chordata

Upa filum : Vertebrata

Superkelas : Tetrapoda

Kelas : Amphibia

Ordo : Temnospondyli (punah)

Subkelas : Lepospondyli (punah)

Subkelas : Lissamphibia

Ordo : Anura

Ordo : Caudata

Ordo : Gymnophiona

2.2 Morfologi Katak

Pada struktur morfologi katak sawah (Rana cancrivora) terdiri atas ekstremitas

anterior dan akstremitas posterior. Ekstremitas anterior terdiri dari tungkai depan,

dimana tungkai depannya pendek yang terbagi atas tiga bagian yaitu lengan atas

(Brachium), lengan bawah (Ante brachium), tangan (Manus). Dimana tangan

mempunyai empat jari, sedangkan ekstremitas posterior terdiri atas paha (Femur),

betis (Crus), telapak kai (pes), dimana kaki memiliki lima jari kaki diantaranya

selaput renang yang berfungsi untuk berenang (Whitenberg, 1988).


50

Sistem pencernaan pada katak sawah (Rana cancrivora) terdiri atas mulut,

kerongkongan (Esofagus), lambung (Ventrikulus), usus, pada usus terbagi atas usus

12 jari (Duodenum), usus halus (Intestinum tenve), usus besar (Untestinum clasum)

dan berakhir pada kloaka. (Cleave, 1991)

Sistem reproduksi adalah proses perkawinan untuk mendapatkan keturunan.

Reproduksi amphibi berlangsung dengan perkawinan eksternal, tubuhnya memiliki

sistem urogenital, artinya saluran kelamin dan saluran ekskresi bergabung menjadi

satu dalam kloaka. Alat reproduksi pada katak sawah betina yaitu sel telur (ovum),

dan pada katak sawah jantan alat reproduksinya adalah testis (Yatim, 1982).

2.3 Sistem Pencernaan Katak

Alat pencernaan makanan diawali oleh cavum oris dan di akhiri oleh anus.

Pada beberapa bagian dari trackus digestoria mempunyai struktur dan ukuran yang

berbeda. Mangsa yang berupa hewan kecil yang ditangkap untuk dimakan akan

dibasahi oleh air liur. Katak tidak begitu banyak mempunyai kelenjar ludah. Dari

cavum oris makanan akan melalui pharynx, oesophagus yang menghasilkan sekresi

alkalis dan mendorong makanan masuk ke dalam vetriculus yang berfungsi sebagai

gudang pencernaan. Kontraksi dinding otot ventriculus meremas makanan menjadi

hancur dan dicampur dengan sekresi ventriculus yang mengandung enzim, yang

merupakan katalisator. Enzim yang dihasilkan oleh ventriculus dan intestinum terdiri

atas pepsin, tripsin, erepsin untuk protein, lipase untuk lemak. Di samping itu

ventrikulus menghasilkan asam klorida untuk mengasamkan bahan makanan.

Gerakan yang menyebabkan bahan makanan berjalan dalam saluran disebut gerak

peristaltik. Makanan masuk ke dalam intestinum dari ventriculus melalui klep


51

pyloris. Kelenjar pencernaan yang besar ialah hepar dan pancreaticum yang

memberikan sekresinya pada intestinum. Hepar yang besar terdiri dari beberapa

lobus dan bilus (zat empedu) yang dihasilkan akan ditampung sementara dalam

vesica felea, yang kemudian akan dituangkan dalam intestinum melalui ductus

Cystecus dahulu kemudian melalui ductus cholydocus yang merupakan saluran

gabungan dengan dengan saluran yang dari pankreas. Fungsi bilus untuk

mengemulsikan zat lemak. Bahan yang merupakan sisa di dalam intestinum mayor

menjadi feses dan selanjutnya di keluarkan melalui anus.

Amfibi darat juga memiliki kelenjar intermaksilari pada dinding mulutnya.

Ada beberapa amfibi yang lidahnya tidak dapat bergerak, tetapi sebagian besar

bangsa Amfibi mempunyai lidah yang dapat dijulurkan ke luar serta katak dan kodok

lidah digulung ke lambung. Usus menunjukkan berbagai variasi. Pada Caecillia

menunjukkan ada gulungan kecil dan tidak dibedakan antara usus kecil dan usus

besar, pada katak dan kodok terdapat usus yang relatif panjang, menggulung yang

membuka kloaka.

Sistem pencernaan Amphibi hampir sama seperti pada Pisces, meskipun

keduanya memiliki makanan yang berbeda. Sistem pencernaan Amphibi lebih

rincinya sebagai berikut:

1. Rongga mulut

Rongga mulut atau cavum oris pada katak dilengkapi dengan gigi berbentuk

kerucut untuk memegang mangsa dan lidah untuk menangkap mangsa. Gigi Amphibi

berbentuk V dengan perkembangan yang tidak sempurna. Giginya terdapat pada


52

rahang atas dan rahang bawah. Pada rahang atas disebut gigi maxilaris sedangkan

pada rahang bawah disebut gigi vomerin.

2. Lidah

Lidah katak berbentuk menggulung, panjang dan bertekstur kenyal dan

lengket, digunakan untuk menangkap mangsa. Mangsa yang berupa hewan kecil,

kebanyakan serangga, akan dibasahi oleh air liur. Meskipun demikian, Amphibi tidak

begitu banyak memiliki kelenjar ludah.

3. Kerongkongan ( esofagus )

Setelah dari dari cavum oris, makanan menuju esofagus yang berupa saluran

pendek. Esofagus akan menghasilkan sekresi alkalis dan mendorong makanan

masuk lambung.

4. Lambung ( ventrikulus )

Lambung berfungsi sebagai gudang makanan. Berbentuk kantung yang bila

terisi makanan menjadi lebar. Lambung katak dapat dibedakan menjadi 2, yaitu

tempat masuknya esofagus dan lubang keluar menuju usus. Bagian muka ventrikulus

yang besar disebut cardiac, sedang bagian posterior mengecil dan berakhir di

pyloris. Kontraksi dinding otot ventrikulus meremas makanan menjadi hancur dan

dicampur dengan sekresi ventrikulus yang mengandung enzim atau fermen,

yang merupakan katalisator. Tiap – tiap enzim mengubah sekelompok makanan

menjadi ikatan – ikatan yang lebih sederhana. Enzim yang dihasilkan oleh

ventrikulus dan intestinum terdiri atas pepsin, tripsin, erepsin untuk protein, lipase

untuk lemak. Di samping itu, ventrikulus juga menghasilkan asam klorida untuk

mengasamkan bahan makanan. Mengasamkan bahan makanan berguna untuk


53

membunuh mangsa dan membunuh kuman penyakit, mengingat mangsa katak adalah

serangga atau hewan kecil lainnya yang mungkin masih hidup. Gerakan yang

menyebabkan makanan berjalan dalam saluran disebut gerakan peristaltik.

Di dekat lambung, menempel pankreas yang berwarna kuning yang

menghasilkan enzim untuk mencerna makanan.

Selain itu juga terdapat hepar yang menghasilkan cairan empedu yang

menetralisir racun dan zat – zat toxic yang masuk ke saluran pencernaan katak.

Hepar yang besar terdiri ats beberapa lobus dan bilus ( zat empedu ) yang dihasilkan

akan ditampung sementara dalam vesica felea yang kemudian akan dituangkan

dalam intestinum melalui ductus cystecus dahulu kemudian melalui ductus

cholydocus yang merupakan saluran gabungan dengan saluran yang dari pancreas.

Fungsi bilus untuk mengemulsi zat lemak.

5. Usus ( intestinum )

Dapat dibedakan atas usus halus dan usus tebal. Usus halus meliputi:

duodenum. jejenum, dan ileum, tetapi belum jelas batas-batasnya. Di dalam usus

terjadi penyerapan makanan oleh enzim yang dihasilkan pankreas.

Makanan masuk ke dalam intestinum melalui ventrikulus melalui klep

pyloris.

6. Usus besar

Di dalam usus besar katak hanya terjadi penyerapan air dan pembusukan sisa

makanan. Bahan makanan yang merupakan sisa dalam intestinum mayor akan

menjadi feses. Usus besar berakhir pada rektum dan akan menuju kloaka.
54

7. Kloaka

Merupakan muara bersama antara saluran pencernaan makanan, saluran

reproduksi, dan urine.

1.3 Sistem Reproduksi Katak

Organ reproduksi katak jantan berbeda dengan katak betina. Pada katak jantan

terdapat sepasang testis (bentuknya oval, warnanya keputih-putihan) terletak

disebelah atas ginjal. Organ reproduksi betina terdiri atas sepasang ovarium yang

terdapat pada bagian belakang rongga tubuh diikat oleh penggntungnya yang disebut

mesovarium.

A. Metamorvosis pada Katak

Kelompok ampibi misalnya katak, merupakan jenis hewan ovivar. Katak jantan

dan katak betina tidak memiliki alat kelamin luar. Pembuahan katak terjadi di luar

tubuh. Pada saat kawin katak jantan dan katak betina akan melakukan ampleksus,

yaitu katak jantan akan menempel pada punggung katak betina dan menekan perut

katak betina. Kemudian katak betina akan mengeluarkan ovum ke dalam air dengan

menyemprotkan sel-sel gametnya keluar tubuh(frandson rd,1992). Setiap ovum yang

keluar akan dilapisi selaput telur (membrane vitelin). Sebelumnya ovum katak yang

telah matang dan berjumlah sepsang akan ditampung oleh suatu corong. Perjalanan

ovun dilanjutkan melalui oviduk.

Dekat pangkal oviduk pada katak betina dewasa, terdapat kantung yang

mengembung yang disebut kantung telur (uterus). Oviduk katak betina terpisah

dengan ureter. Oviduknya berkelok-kelok dan bermuara pada kantong kloaka.

Segera setelah katak betina mengeluarkan ovum, katak jantan juga akan menyusul
55

mengeluarkan sperma. Seperma yang di hasilkan berjumlah sepasang dan di salirkan

kedalam vasdeverens. Vas deveren katak jantan bersatu dengan ureter . Dari

vasdeveren sperma lalu bermuara ke kloaka. Setelah terjadi vertilisasi eksternal,

ovum akan diselimuti cairan kental sehingga kelompok telur tersebut berbentuk

gumpalan telur. Gumpalan telur yang dibuahi kemudian akan berkembang menjadi

berudu. Berudu awal yang keluar dari gumpalan telur bernafas dengan insang dan

melekat pada tumbuhan air dengan alat hisap.makanannya berupa fitoplankton

sehingga berudu tahap awal merupakan herbivore. Yang kemudian berkembang

menjadi insektivora. Bersamaan dengan itu mulai terbentuk lubang hidung dan paru-

paru. Kelak fungsi insang berkurang dan menghilang, ekor semakin memendek dan

akhirnya lenyap. Pada saat itulah metamorphosis katak selesai.

B. Sistem Endokrinpada katak

Sistim endokrin adalah sistem control kelenjar tanpa saluran (ductles) yang

menghasilakn hormone yang tersilkurasi ditubuh untuk mempengaruhi organ-organ

lain. Hormone bertindak sebagai pembawa pesan dan dibawa oleh aliran darah ke

berbgaai sel dalam tubuh, yang selanjutnnya akan menerjemahkan pesan tersebut

menjadi suatu tundakan.


56

III. METODE PRAKTEK

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum biologi tentang pengamatan hewan katakdi laksanakan pada hari

jum’at, tanggal 31Oktober2014. Dimulai pada pukul 01.00 Wita sampai dengan

selesai. Bertempat di Laboratorium reproduksi, Fakultas Peternakan dan Perikanan,

Universitas Tadulako, Palu.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat praktek, yaitu:

Tabel 4. Alat dan Bahan Pengamatan Katak


No Nama Alat / Bahan Kegunaan Jumlah

1. Silet/kater Untuk membedah 1

Tempat meletakan bahan


2. Stereofom 1
praktek
Untuk menahan katak pada
3. Jarum pentul 1
stereofom

4. Golsp Pelindung tangan 1

5. Katak sawah Bahan praktek 1


6. Alcohol Bahan praktek 1
7. Toples kecil tempat membius katak 1
8. Air Bahan praktek 1ml
57

3.3 Cara Kerja

Cara kerja praktikum biologi tentang pengamatan hewan katak yaitu pertama

masukan katak kedalam toples kecil yang telah di berikan alcohol yang fungsinya

untuk membius katak tersebut, lalu katak di letakan di stereofom untuk di bedah,

setelah itu kita mengamati morfologi dan anatomi dari katak sawah tersebut.

Kemudian menggambar hasil praktikum di lembaran kerja.


58

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berdasarkan hasil dari percobaan praktek tentang pengamatan katak sawah

yaitu sebagi berikut :

Morfologi katak sawah a. Mata


b. Mulut
c. Lidah
d. Tangan
e. kaki

Gambar 13. Morfologi katak sawah

system pencernaan katak

Anatomi katak

Gambar 14. System pencernaan katak


59

system reproduksi katak

Anatomi katak

Gambar 14. System reproduksi katak

4.2 Pembahasan

Menurut Tjitrosoeputro (1987), salah satu bagian morfologi pada katak

adalah sistem pencernaannya. Morfologi pada katak terdiri dari kulit, mata, tangan,

kaki dan berbagai macam morfologi lainnya. Disini diperjelas sistem respirasi atau

sistem pernafasan. Alat respirasi pada katak seperti pada hewan amphibi lainnya.

Amphibi merupakan hewan vertebrata yang pertama kali memulai kehidupan didarat.

Perbedaannya dengan ikan adalah ikan hanya dapat hidup di air, sedangkan amphibi

mempunyai alat-alat yang sesuai dengan kehidupan di darat, misalnya paru-paru

sebagai alat pernafasan, sepasang kaki yang berguna untuk berjalan dan berenang

(Soepomo,1976).

Salah satu bagian dari morfologi pada katak adalah pada sistem

pencernaanya. Morfologi pada katak terdiri dari kulit, mata, kaki, dan berbagai

macam morfologi lainnya. Alat respirasi pada katak seperti hewan amphibi lainnya

(Tjitrosoeputro, 1987). Terdapat strukturfungsi tubuh katak yaitu fruncusn dua


60

pasang extremitas seluruh tubuh terbungkus halus dan licin, bagian kepala terdapat

Rima oris yang lebar untuk pernafasan, sepasang Organan visus yang bulat.

Dibelakang mata terdapat Membran timpani untuk menerima getaran suara, pada

akhir tubuh terdapat kloaka yang berfungsi sebagai tempat pelepasan faeces, urine

dan sel kelamin. Pada hewan amphibi, kloaka mempunyai tiga fungsi yaitu sebagai

alat pengeluaran (sekresi), sebagai alat reproduksi (seksual), danjuga sebagai

pengeluaran urine. Sehingga tidak dapat dikatakan sebagai anus seperti halnya pada

manusia. Olehnya itu alat pengeluarannya disebut kloaka, karena mempunyaibanyak

fungsi (Soepomo, 1976).


61

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil praktikum pengamatan hewan katak dapat di ambil simpulan yaitu :

2 Pada bagian morfologi katak sawah Rana cancrivora didapatkan beberapa bagian

yatu kepala, mulut, punggung, lengan atas dan bawah, telapak tangan, jari jari,

badan, perut, paha, betis dan kaki.

3 Organ bagin dalam dari katak sawah yaitu terdiri dari organ reproduksi dan

opgan pencernaan. Organ reproduksi terdir dari badan lemak, oviduk, ginjal,

ureter, kantong sperma, kantong kemih, tempat pembentukan sel telur, ovarium

dan ovum pada katak betina.

4 System pencrenaan pada katak sawah Rana cancrivora dalah mulai dari gigi,

langit-langi atas, esophagus, lambung,pylorus, usushalus, rectum dan kloaka.

5.2 Saran

Saran dari praktikan, agar pada praktikum kedepannya diharapkan persedian

alat praktikum dapat dilengkapi guna untuk meningkatkan pengetahuan tentang alat-

alat yang digunakan dan apa yang telah dipraktekan.


62

PENGAMATAN HEWAN ( IKAN MUJAIR )


63

I. PENDAHULUAN

1.2 Latar Belakang

Ikan termasuk hewan bertulang belakang ( vertebrata ) , bernafas dengan

insang, habitat berada pada perairan . Ikan bergerak dan menjaga keseimbangan

tubuhnya dengan menggunakan sirip – sirip . Morfologi ikan ada bermacam –

macam, tetapi morfologi dasar adalah terdiri dari badan, kepala, dan juga ekor. (

Anonymous , 2009 ).Vertebrata merupakan subfilum dari filum Chordata. Chordata

meliputi hewan-hewan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1. Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras tetapi

lentur.Notokord terletak di antara saluran pencernaan dan tali saraf, memanjang

sepanjang tubuh membentuk sumbu kerangka. Memiliki tali saraf tunggal,

berlubang terletak dorsal terhadap notokord, dan memiliki ujung anterior yang

membesar berupa otak.

2. Memiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap anus. Memiliki celah

faring

Filum Chordata terdiri dari tiga subfilum, yaitu Urochordata,

Cephalochordata, dan vertebrata.Urochordata dan Cephalochordata tergolong

invertebrata. Osteichthyes atau ikan bertulang sejati, terdiri atas kurang lebih 25000

spesies dan merupakan vertebrata yang paling sukses, dan yang berkembang menjadi

vertebrata darat atau tetrapoda. Mereka muncul pada periode Silur, diduga sebagai

ikan air tawar dan ikan laut salah satunya ikan nila.
64

Pada ikan Morfologi (bentuk luar) dari ikan ini dapat dilihat secara jelas

dan dapat dibedakan bagian-bagian tubuhnya. Secara historis, morfologi ikan

merupakan sumber utama informasi untuk studi taksonomi dan evolusi. Ada

beberapa karakter morfologi. Karakter ini biasanya dibagi menjadi dua kategori yaitu

morfometrik dan meristic.

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Tujuan dari praktikum biologi yaitu untuk mengetahui tentang morfologi dan

anatomi dari ikan mujair. Sedangkan kegunaanya adalah ingin menambah

pengetahuan mahasiswa.
65

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Ikan Mujair

Klasifikasi ikan mujair menurut (Susanto, 2007) adalah sebagai berikut:

Filum : Chordata

Kelas : Pisces

Ordo : Ostariophysi

Familia :Cyprinidae

Genus : Cyprinus

Spesies : Cyprinus carpio L

2.1 Morfologi ikan Mujair

Ciri-ciri morfologi adalah ciri-ciri yang menunjukkan bentuk dan struktur suatu

organisme.

1. Umumnya, bentuk tubuh ikan mujair agak memanjang dan sedikit memipih ke

samping (compressed).

2. Sebagian besar dari tubuh ikan mujair tertutup oleh sisik kecuali beberapa strain

yang hanya mempunya sisik yang sedikit.

3. Moncongnya ada di ujung tengah atau terminal dan dapat disembulkan

(protaktil).

4. Di bibirnya yang lunak ada dua pasang sungut (berbel) yang tidak bergerigi.

5. Di bagian dalam mulut ada gigi kerongkongan (pharynreal teeth) sebanyak 3

baris geraham.
66

6. Sirip punggung ikan mujair memanjang yang mana bagian permukaannya

letaknya berseberangan dengan permukaan sirip perut atau ventral.

7. Sirip punggung ikan mujair (dorsal) berjari-jari keras dan bergerigi di bagian

akhirnya.

8. Pada bagian belakan sirip dubur (anal) ikan mujair ini juga berjari-jari keras dan

pada ujungnya bergerigi.

9. Sirip ekor ikan mujair seperti cagak memanjang simetris sampai ke belakang

tutup insang.

10. Sisik ikan mujair relatif besar dengan tipe sisik lingkaran (cycloid) yang terletak

beraturan.

11. Garis rusuk atau gurat sisi (linea lateralis) ikan mas yang lengkap terletak di

bagian tengah tubuh yang posisinya melintang dari tutup insang hingga ke ujung

belakang pangkal ekornya.

2.4 Sistem Reproduksi

Ikan Mujair merupakan kelompok hewan teleostei, ikan betina dan ikan

jantan tidak memiliki alat kelamin luar. Ikan betina tidak mengeluarkan telur yang

bercangkang, namun mengeluarkan ovum yang tidak akan berkembang lebih lanjut

apabila tidak dibuahi oleh sperma. Ovum tersebut dikeluarkan dari ovarium melalui

oviduk dan dikeluarkan melalui kloaka. Saat akan bertelur, ikan betina mencari

tempat yang rimbun olehtumbuhan air atau diantara bebatuan di dalam air.

Bersamaan dengan itu, ikan jantan juga mengeluarkan sperma dar testis yang

disalurkan melalui saluran urogenital (saluran kemih sekaligus saluran sperma) dan

keluar melalui kloaka, sehingga terjadifertilisasi di dalam air (fertilisasi eksternal).


67

Peristiwa ini terus berlangsung sampai ratusan ovum yang dibuahi melekat pada

tumbuhan air atau pada celah-celah batu.

Telur-telur yang telah dibuahi tampak seperti bulatan-bulatan kecil berwarna putih.

Telur-telur ini akan menetas dalam waktu 24 – 40 jam.

Anak ikan yang baru menetas akan mendapat makanan pertamanya dari sisa

kuning telurnya, yang tampak seperti gumpalan di dalam perutnya yang masih jernih.

Dari sedemikian banyaknya anak ikan, hanya beberapa saja yang dapat bertahan

hidup.

· Sistem Genitalia Jantan

1. Testis berjumlah sepasang, digantungkan pada dinding tengah rongga abdomen oleh

mesorsium. Bentuknya oval dengan permukaan yang kasar. Kebanyakan testisnya

panjang dan seringkali berlobus.

2. Saluran reproduksi, pada Elasmoranchi beberapa tubulus mesonefrus bagian

anterior akan menjadi duktus aferen dan menghubungkan testis dengan mesonefrus,

yang disebut dutus deferen. Baian posterior duktus aferen berdilatasi membentuk

vesikula seminalis, lalu dari sini akan terbentuk kantung sperma. Dutus deferen akan

bermuara di kloaka. Pada Teleostei saluran dari sistem ekskresi dan sistem

reproduksi menuju kloaka secara terpisah.

· Sistem Genitalia Betina

1. Ovarium pada Elasmoranchi padat, terltyketak pada anterior rongga abdomen. Pada

saat dewasa yang berkembang hanya ovarium kanan. Pada Teleostei tipe ovariumnya

sirkular dan berjumlah sepasang.


68

2. Saluran reproduksi Elasmoranchi berjumlah sepasang, bagian anteriornya berfusi

yang memiliki satu ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Oviduk sempit pada

bagian anterior dan posteriornya. Pelebaran selanjutnya pada uterus yang bermuara

di kloaka. Pada Teleostei punya oviduk pendek dan berhubungan langsung dengan

ovarium. Pada bagian posterior bersatu dan bermuara pada satu lubang. Teleostei

tidak memiliki kloaka.


69

III. METODE PRAKTEK

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum biologi tentang pengamatan hewan ikan masdi laksanakan pada hari

jum’at, tanggal 7 november2014. Dimulai pada pukul 13.00 Wita sampai dengan

selesai. Bertempat di Laboratorium reproduksi , Fakultas Peternakan dan Perikanan,

Universitas Tadulako, Palu.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat praktek, yaitu:

Tabel 5. Alat dan Bahan Pengamatan Hewan Ikan Mas

No
Nama Alat / Bahan Kegunaan Jumlah
1. Tempat meletakan ikan
Stereofom 1
mujair
2.
Silet/cater Alat untuk memotong 1

3. Membantu Menahan ikan


Jarum pentul 1
pada sereofom
4.
Tisu Membersihkan kotoran 1

5.
Ikan mujair Sebagai bahan praktek 1
6. Membantu menganngkat
Pingset 1
organ ikan mujair
7. Membantu proses
Golsp 1
pembedahan
8.
Alat tulis menulis Untuk menulis 1
70

3.3 Cara Kerja

Cara kerja dalam Praktikum Biologi Umum Pengamatan Hewan adalah

mengambil seekor ikan mujair, kemudian memasukkannya kedalam toples yang

berisi alcohol 70% lalussss membiarkannya beberapa saat sampai ikan tersebut

pingsan. Setelah ikan tersebut pingsan, kemudian meletakkannya di atas papan bedah

dalam keadaan tertelungkup lalu mengarnati morfologinya dan menggambar serta

memberi keterangan ekstremitas anterior dan ekstremitas posterior.


71

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berdasarkan hasil dari percobaan praktek tentang pengamatan ikan mujair

yaitu sebagi berikut :

a. Mulut,berfungsi untuk masuknya makanan


b. Hidung , berfungsi sebagai alat untuk menghirupoksigen
c. Mata, berfungsi untuk melihat ( indra penglihatan )
d. Sirip bagian bawah, berfungsi sebagaialat gerak yang mengatur arah kekiri, ke
kanan, dan atas, maupun bawah
e. Sirip atas, untuk melindungi diri dari predator
f. Ekor, sebagai alat gerak yang mendorong bergerak kedepan
g. Penutup ingsang, untuk melindungi insang
h. Sisik, melindungi tubuh yang lunak.
i. Anus , tempat pembuangan hasil pencernaan
Gambar 15. Morfologi ikan mujair
72

a. Rongga mulut, berfungsi untuk tempat masuknya makanan.

b. Kerongkongan, sebagai penghubung antara rongga mulut dan lmbung.

c. Lambung, sebagai tempat mencerna makanan.

d. Usus.

 Usus halus, sebagai tempat yang berfungsi sebagai tempat yang

berfungsi untuk menyerap sari-sari makanan berupa protein dan vitamin

dalam makanan untuk tubuh

 Usus besar, berfungsi sebagai penyerap mineral, air dalam makanan

sebelum makanan yang telah di cerna menjadi ampas dan di buang.

e. Anus , sebagai tempat pembuangan sisa makanan yang tidak di perlukan bagi

tubuh.

Gambar 16. System pencernaan ikan mas


73

a. Telur, berfungsi sebagai bakal calon ikan, yang akan menetas setelah di buahi

oleh sperma antara 24-40 jam.

b. Selaput, yang terdapat pada telur ikan mujair berfungsi untuk melindungi.

Gambar 17. System reproduksi ikan mujair

4.2 Pembahasan

Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan tentang pengamatan morfologi

dan anatomi pada ikan mujair, bahwa ikan mas memiliki morfologi yang hampir

sama dengan jenis ikan lainya. Dimana morfologi ikan mujair terdiri atas Mulut yang

berfungsi untuk tempat masuknya makanan. Hidung yang berfungsi sebagai alat

untuk menghirup oksigen. Mata yang berfungsi sebagai alat untuk melihat (indra

penglihatan). Sirip bagian bawah yang berfungsi sebagai alat gerak yang mengatur

arah kekiri, kekanan, dan atas, maupun kebawah. Sirip atas berfungsi untuk

melindungi diri dari predator. Ekor berfungsi mendorong/membantu bergerak

kedepan. Penutup insang berfungsi melindungi insang. Sisik melindungi tubuh yang

lunak. Anus tempat pembuangan hasil pencernaan. Sedangkan anatomi ikan mas
74

memiliki system pencernaan dan reproduksi yang hamper sama dengan jenis ikan

lainya karna, system pencernaan dan reproduksi ukuran yang hampir sama.

Bentuk tubuh ikan mujair agak memanjang dan memipih tegak

(compressed).Mulutnya terletak di ujung tengah (terminal) dan dapat disembulkan

(protaktil).

Bagian mulut terdapat dua pasang sungut yang pendek. Di dalam mulut

terdapat gigi pharink (kerongkongan) terdiri dari tiga baris berbentuk geraham. Sisik

ikan mujair berukuran relatifbesar digolongkan ke dalam sisik tipe sikloid (Putranto,

1995).

Sirip punggung (dorsal) memanjang dan bagian belakangnya berjari keras.

Sementara itu, sirip ketiga dan keempatnya bergerigi. Letak sirip punggung

bersebaran denga permukaan sirip perut (Ventral). Sirip dubur (Anal) mempunyai

ciri seperti sebaran sirip punggung, yakni berjari keras dan bergerigi. Garis rusuk

atau gurat sisi (Linealateralis) pada ikan mujair tergolong lengkap, berada

dipertengahan tubuh dengan posisi (Nasution, 2008).


75

V. SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil pengamatan dari hasil pengamatan dapat di tarik simpulan

sebagai berikut :

1. Ingin mengetahui bentuk morfologi dan bentuk dari ikan mujair.

2. morfologi ikan mujair terdiri atas Mulut yang berfungsi untuk tempat masuknya

makanan. Hidung yang berfungsi sebagai alat untuk menghirup oksigen

3. Sirip bagian bawah yang berfungsi sebagai alat gerak yang mengatur arah kekiri,

kekanan, dan atas, maupun kebawah. Sirip atas berfungsi untuk melindungi diri

dari predator.

4. anatomi ikan mujair memiliki system pencernaan dan reproduksi yang hamper

sama dengan jenis ikan lainya karna, system pencernaan dan reproduksi ukuran

yang hampir sama.

5.2 Saran

Harapan praktikum yaitu agar praktek selanjutnya lebih ditingkatkan terutam

dalam mematuhi tata tertib laboratorium.


76

PENGAMATAN HEWAN AYAM


77

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Unggas adalah hewan berkaki dua, mempunyai bulu, dapat terbang dan

berkembang biak dengan telurnya. Pada dasarnya struktur dasar kerangka unggas

mempunyai fungsi yang sama dengan ternak lainnya untuk menunjang terbentuknya

tubuh, meletakkan otot dan melindungi organ vital. Namun demikian kerangka

unggas lebih ringan, karena pergerakanya lebih cepat dan dapat berkembang.

Sistem kerangka unggas meliputi anatomi, sifat dan fungsinya.

Unggas mempunyai kemampuan untuk terbang, sehinnga memerlukan energy

yang sangat banyak untuk terbang. Sistem pernapasan adalah system pertukaran

udara pada tubuh, oksigen (02) diambil dari udara dan karbondioksida (CO2)

dikeluarkan dari tubuh melalui organ pernapasan. Sistem respirasi unggas

memungkinkan berlangsungnya pertukaran oksigen yang sangat besar dibanding

ternak lainnya, sehingga organ respirasinya berbeda dengan ternak lainya.

Unggas termasuk hewan monogastrik karena mempunyai lambung tunggal.

Sistem pencernaan unggsa terdiri dari beberapa organ yang bertanggung jawab atas

pengambilan dap roses pencernaan bahan pakan selama dalam perjalanannya melalui

saluran pencernaan mulai dari rongga mulut sampai ke kloaka. Selain itu system

pencernaan juga bertanggung jawab atas pengeluaran (eksresi) bahan makanan yang

tidak terserap atau tidak dapat diserap kembali.


78

1.2 Tujuan dan Kegunaan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui bagian-bagian

tubuh dari uinggas dan fungsi dari masing-masing organ tubuh dari unggas ittu

sendiri.

Adapun kegunaan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengetahui

sususnan-susunan organ dari unggas tersebut.


79

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi Ayam

Hirarki klasifikasi ayam menurut rose (2001) adalah sebagaiberikut:

Kingdom : Animalia

Subkingdom: Metazoa

Phylum: Chordata

Subphylum: Vertebrata

Divisi : Carinathae

Kelas : Aves

Ordo : Galliforme

Family : Phasianidae

Genus : Gallus

Spesies : Gallus gallus domestica sp (Rahayu, 2002: 14).

2.2 Morfologi Ayam

Tubuh ayam dapat dibedakan atas :

A. Caput (kepala)

Pada caput terdapat alat-alat berikut :

1) Rostrum (paruh), terbentuk dari maxilla pada ruang atas dan mandibula pada

ruang bawah. Bagian dalam paruh dilapisi oleh lapisan yang disebut cera, sedangkan

sebelah luar dilapisi oleh pembungkus selaput zat tanduk.

2) Nares (lubang hidung), terdapat dibagian lateral dari paruh bagian atas, nares

interna pada sebelah dalam dan nares eksterna pada sebeleh luar.
80

3) Cera, merupakan suatu tonjolan kulit yang lemah dan terdapat pada rostum

bagian atas.

4) Organon visus (alat penglihat), pada ayam relatif besar dan terletak sebelah

lateral pada kepala dengan kelopak mata yang berbulu. Iris berwarna kuning atau

jingga kemerah-merahan, sedangkan pupil jika dibandingkan dengan besarnya mata

relatif besar. Pada sudut medila mata terdapat membrana nictitans yang dapat ditarik

untuk menutupi mata.

5) Porus acusticus externus (lubang telinga luar), terletak di sebeleh dorso-caudal

mata, sedangkan membrana tymphani yang terdapat disebelah dalamnya untuk

menangkap getaran suara.

B. Cervix (leher)

Pada ayam, leher ini biasanya panjang.

C. Truncus (badan)

Truncus pada ayam dibungkus oleh kulit yang seolah-olah tak melekat pada otot.

Dari kulit akan muncul bulu dari hasil pertumbuhan epidermis menjadi bentuk

ringan, fleksibel dan berguna sebagai pembungkus tubuh yang sangat resisten.Pada

uropygium berpangkal bulu-bulu ekor, sedangkan pada facies dorsalis uropygium

ada papilla yang mempunyai lubang sebagai muara kelenjar minyak, minyak ini

berguna untuk meminyaki bulu-bulunya dan kelenjar minyak disebut glandula

uropyglalis.

D. Caudal (ekor)

Ayam mempunyai bulu-bulu ekor yang berpangkal di uropygium.


81

E. Extremitas/membran liberi

1) Extremitas anterior

Berupa ala (sayap) yang skeletonnya terdiri atas humerus (lengan atas), radius

(tulang pengumpil), ulna (tulang hasta) dan ossa carpalia (tulang pergelangan

tangan). Pada aves tinggal 2 buah, yaitu os scaphoideum yang menempel pada radius

dan os cunieforme menempel pada ulna.Persatuan antara ossa carpalia (tulang

pergelangan tangan) dengan ossa metacarpalia (tulang telapak tangan) sebagai

tempat melekatnya digiti yang ada 3 yaitu jari I, II, III yang nomor-nomornya sesuai

dengan banyaknya ruas jari (phalanges) yang ada.

2) Extremitas posterior

Terdiri atas femur, patella, crus yang terdiri fibula yang pendek dan tibio-tarsus yang

merupakan persatuan dari tulang tibia dan tarsalia.Pes (tulang cakar) terdiri atas

meta-tarsus dan digiti yang mempunyai ruas phalanx (jari-jari). Pada ujung jari

terdapat falcula yaitu kuku untuk mencakar, 4 jari itu ada 3 yang mengarah ke muka

dan 1 yang mengarah ke belakang.

F. Cavum oris ayam (rongga mulut)

1) Maxilla (rahang atas)

Di sini tidak ada gigi, nares posteriors (yang menghubungkan rongga mulut dengan

rongga hidung), fissura choanae secundaria, ostium pharyngeum tuba auditiva

eustachii, tunggal dan letaknya di medial.Pada palatum terdapat lipatan-lipatan crista

marginalis dan plica palatini.

2) Mandibula (rahang bawah)


82

Terdapat aditus laryngis, lingua yang sempit, panjang dan dilapisi oleh lapisan

tanduk.

2. Struktur anatomi bulu ayam

Bulu-bulu ini berfungsi untuk melindungi kulit terhadap cuaca yang tidak cocok dan

untuk terbang.Menurut stuktur anatomisnya ada 3 bulu yaitu :

a. Plumae (contour-feathers)

Terdiri atas bagian-bagian :

1) Calamus (quill) adalah tangkai bulu.

2) Rachis (shaft) adalah lanjutan dari calamus yang menjadi sumbu dari vexillum

dan di dalamnya tidak berongga.

3) Umbilicus inferior, merupakan lubang pada pangkal calamus.

4) Umbilicus superior, merupakan lubang di bagian distal calamus yang

melanjutkan diri sebagai sulcus pada rachis. Saat masih muda bulunya kedua

umbilicus dilalui pembuluh darah untuk memberi makanan pada bulu muda tadi.

5) Vexillum (vane), terbentuk dari barbae yaitu suatu cabang ke arah lateral dari

rachis, tiap barbae mempercabangkan lagi banyak barbulae, menurut arahnya

barbulae terbagi atas :

a) barbulae yang distal, menuju ke arah ujung bulu/ distal, mempunyai kait-kait

(radioli) untuk mengait barbulae yang proximal.

b) barbulae yang proximal, menuju ke arah pangkal bulu/ proximal.

b. Plumulae (down-feather)
83

Biasanya terdapat pada ayam yang masih muda, atau yang sedang mengerami

telurnya. Plumulae mempunyai bagian-bagian seperti calamus pendek, rachis agak

mereduksi, barbae yang panjang dan fleksibel, serta barbulaeyang pendek.

c. Filoplumae (hair-feather)

Fungsinya belum diketahui, berbentuk sebagai rambut yang ujungnya bercabang-

cabang pendek halus, tumbuh dengan jarak yang jarang di seluruh tubuh, mempunyai

tangkai yang panjang dan pada puncaknya terdapat beberapa barbae.

2.3 Sistem Pencernaan Ayam

Sistem pencernaan ayam dibantu oleh alat-alat pencernaan ayamyang terdiri dari

paruh, rongga mulut, kerongkongan, tembolok, lambungdengan getah lambung, perut

besar, usus, dan kloaka. Proses pencernaanpakan adalah sebagai berikut:

A. Ayam mematuk pakan dengan menggunakan paruhnya. Pakan masuk

ke dalam rongga mulut, kemudian didorong dengan lidah, masuk

kekerongkongan. Dari kerongkonagn ini pakan masuk ke dalamtembolok.

B. Tembolok ini berbentuk kantong tipis yang berfungsi sebagai tempat

penampungan pakan sebelum terjadi proses pencernaan ayamselanjutnya.

Untuk mengetahui nafsu makan ayam, tembolok ayam diraba dari luar tubuh ayam.

Pada dinding tembolok terdapat kelenjaryang mengeluarkan getah yang berkhasiat

melunakkan pakan selamaberada di dalam tembolok.

C. Kemudian pakan masuk ke proventrikulus yang memiliki enzim pepsin

Memulai terjadinya pencernaan protein. Proventrikulus bentuknyakecil, dan

pakan tidak dapat tersimpan lama di tempat tersebut. Didalam proventrikulus

terdapat enzim-enzim yang membantu prosespencernaan sederhana. Selain pepsin,


84

ada juga lipase (pencernaan lemk)dan amilase (pencernaan karbohidrat).d. Dari

proventrikulus, pakan masuk ke dalam gizzard (ampela). Disinipakan digiling dan

dihancurkan. Ampela berwarna merah, bentuknya14bulat dengan dinding berotot

sangat tebal dan kuat. Pada bagiandalamnya terdapat lapisan kulit yang keras dan

kuat berwarnakuningyang dapat dilepasdari ampela bila ayam disembelih.

Lapisankulit yang keras dan kuat tersebut berfungsi sebagai alat penggilingpakan

dengan bantuan kontraksi otot ampela yang dibantu oleh grit(butir-butiran kerikil)

yang dimakan ayam. Pakan yang telah lumat

halus disalurkan keluar dari ampela menuju usus halus.

D. Pakan mengalami proses pencernaan lebih lanjut di usus halus dengan

Bantuan kelenjar pankreas yang dikeluarkan oleh pankreas dan terdapatsejajar

denan bagian usus halus (usus dua belas jari/duodenum). Denganadanya urat-urat

darah yang terdapat di dalam usus halus, sari-sarimakanan termasuk vitamin dan

mineral diserap tubuh dan sisa /ampasnya disalurkan ke usus besar. Panjang usus

halus ayam dewasakurang lebih 1,5 meter.

E. Di usus besar yang panjangnya kurang lebih 10cm terjadi penyerapan

air yang berasal dari proses pencernaan di usus halus. Dari usus besar,sisa

pakan disalurkan di kloaka.

F. Kotoran bersama air kencing ayam yang berasal dari ginjal dikeluarkan

dari kloaka menuju anus, selanjutnya dikeluarkan dari tubuh ayam(Rahayu,

Iman. 2002. Hal: 14-15)


85

2.3 Sistem Reproduksi Ayam

Organ reproduksi pada unggas adalah ovarium danoviduct untuk unggas betina

dan testis untuk unggas jantan. Pada unggas betina organ reproduksi bagian kiri yang

berkembang normal dan berfungsi dengan baik, tetapi untuk bagian kanan

mengalami rudimeter. Organ reproduksi ayam betina terdiri dari ovarium dan

oviduct. Pada ovarium terdapat banyak folikel dan ovum. Oviduct terdiri dari

infudibulum, magnum, ithmus, kelenjar kerabang telur dan vagina.

Ovarium terletak pada daerah kranial ginjal diantara rongga dada dan rongga

perut pada garis punggung sebagai penghasil ovum. Ovarium sangat kaya akan

kuning telur atau yang disebut yolk. Ovarium terdiri atas dua lobus besar yang

banyak mengandung folikel-folikel. Ovarium biasanya terdiri dari 5 sampai 6 ovum

yang telah berkembang dan sekitar 3.000 ovum yang belum masak yang berwarna

putih.
86

III. METOE PRAKTEK

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum biologi tentang pengamatan sel hewan ayam dilaksanakan hari

jum’at tanggal 14 november 2014.Dimulai pada pukul 13.00 Wita sampai dengan

selesai. Bertempat di Laboratorium Reproduksi fakultas Peternakan dan Perikanan,

Universitas Tadulako, Palu.

3.2 Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan pada saat praktek, yaitu:

Tabel 6. Alat dan Bahan Pengamatan Hewan Ayam

No
Nama Alat / Bahan Kegunaan Jumlah
1.
Silet/carter Alat untuk memotong 1

2.
Stereofom Meletakan bahan praktek 1

3.
Pisau bedah Memotong ayam 1

4.
Tisu Membersihkan kotoran 1

5.
Jarum pentul Sebagai bahan praktek 1 ml

8. Pensil, penghapus,
Menggambar dan menulis 1
pulpen

9.
Ayam Sebgai bahan praktek 1
87

3.2 Prosedur Kerja

Posedur kerja dalam Praktikum Biologi Umum Pengamatan Tumbuhan adalah

mengambil masing-masing satu jenis tumbuhan yang mewakili tumbuhan dikotil dan

monokotil yaitu bibit mangga dan jagung. Kemudian mengamati morfologi akar,

batang dan daun pada tumbuhan tersebut, selanjutnya menggambarkan ketiga organ

tersebut pada buku gambar. Pada pengamatan alat reproduksi tumbuhan, mengambil

bunga yaitu bunga kembang sepatu bunga kamboja dan bunga mawar, kemudian

mengamati bagian-bagian bunga tersebut beserta dengan alat reproduksinya dan

menggambarnya pada buku gambar.


88

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

Berdasarkan hasil dari percobaan praktek tentang pengamatan hewan ayam yaitu

sebagi berikut :

Morfologi ayam

a. Caput (kepala)
b. Cervix (leher)
c. Trunch (badan)
d. Caudal (ekor)
e. Extremitas/membran liberi
f. Cavum oris ayam (rongga mulut)

Gambar 18. Morfologi ayam


89

Anatomi pencernaan ayam

Anatomi ayam

Gambar 19. Anatomi ayam

Anatomi reproduksi ayam

Anatomi ayam

Gambar 20. Anatomi reproduksi ayam


90

4.2 Pembahasan

Berdasarkan dari hasil praktikum yang dilakukan bahwa ayam yang diamati

memiliki Tubuh yang ditutupi bulu berfungsi sebagai pengatur suhu dan membantu

pada saat terbang, memiliki dua pang ekstermis mempunyai sepasang anggota

belakang yang maing-masing kaki berjari 4 serta di akhiri dengan cakar,serta

mulutnya memilki paruh. Ayam memiliki tulang yang kuat dengan susunan partikel

yang padat dan timbangan berat yang ringan. Timbangan yang ringan tetapi berat ini

memungkinkan bangsa burung memiliki kemampuan untuk terbang atau berenang

bagi unggas air. Tulang punggung didaerah leher dan otot dapat digerakkan. Tulang

punggung tersebut membentuk suatu susunan kaku yang memberikan kekuatan

terhadap tubuh yang cukup kuat untuk menopang gerakan dan aktifitas sayap.
91

V. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut:

Berdasarkan hasil yang didapatkan pada praktikum biologi tentang Hewan

katak maka ditarik simpulan sebagai berikut:

1. Ayam merupakan salah satu penyumbang terbesar protein hewani asal ternak

dan merupakan komoditas unggulan.Industri ayam broiler berkembang pesat

karena daging ayam menjadi sumber utama menu konsumen.

2. Ayam yang berukuran kecil dan bentuknya agak ramping, berat badannya

mencapai 1,4 kg pada umur 4 bulan, produksi telur mencapai 135 butir/tahun,

jenis ini memiliki bulu warna putih, hitam, coklat, kuning kemerahan, kuning

atau kombinasi dari warna-warna tersebut.

3. Ayam memiliki Tubuh yang ditutupi bulu berfungsi sebagai pengatur suhu dan

membantu pada saat terbang, memiliki dua pang ekstermis mempunyai

sepasang anggota belakang yang maing-masing kaki berjari 4 serta di akhiri

dengan cakar,serta mulutnya memilki paruh. Ayam memiliki tulang yang kuat

dengan susunan partikel yang padat dan timbangan berat yang ringan.

4.2 Saran

Praktikum berikutnya diharapkan mahasiswa yang mengikuti praktikum

Biologi agar dapat mematuhi aturan-aturan yang telah disepakati, dan alat-alat dalam

laboratorium agar dapat di rawat dengan baik.


92

PENGAMATAN KELINCI
93

Anda mungkin juga menyukai