Anda di halaman 1dari 4

INSTRUMENTASI I

LAPORAN 3

PENGGUNAAN MIKROSKOP

DOSEN PEMBIMBING : 1. Anang Rafli


2. Bagya Mujiianto S. Pd., M. Kes
3. Husjain D., M. Kes
4. Tim MRK

Danesya Syaeptiani

P3.73.34.2.16.007

POLTEKKES KEMENKES JAKARTA 3


D IV ANALIS KESEHATAN
2016/2017
Hari : Kamis
Tanggal : 29 September 2016 dan 6 Oktober 2016
Tempat:Laboratorium IPA Terpadu
Waktu : 14.30 16.10

I. PENDAHULUAN
Panca indera manusia memiliki kemampuan daya pisah yang terbatas.
Oleh karena itu banyak masalah mengenai benda atau organisme yang dapat
diamati hanya dengan menggunakan alat bantu. Salah satu alat bantu yang sering
digunakan untuk melihat organisme adalah mikroskop.
Mikroskop (bahasa Yunani: micros= kecil dan scopein = melihat) adalah
sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata
kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini
disebut mikroskopi. Dalam perkembangannya mikroskop mampu mempelajari
organisme hidup yang berukuran sangat kecil yang tidak dapat dilihat dengan
mata telanjang, sehingga mikroskop memberikan kontribusi penting dalam
penemuan mikroorganisme dan perkembangan sejarah mikrobiologi. Mikroskop
merupakan alat bantu yang dapat ditemukan hampir di seluruh laboratprium,
digunakan untuk mengamati organisme berukuran kecil.
Terdapat berbagai tipe mikroskop yang masing-masing mempunyai tujuan
penggunaan tertentu dan dengan berbagai macam kelengkapannya pula.
Mikroskop yang sering digunakan dalam laboratorium adalah mikroskop cahaya,
baik yang berlensa okuler tunggal atau dikenal dengan mikroskop monokuler,
maupun yang berlensa okoler ganda atau yang disebut mikroskop binokuler.Benda
atau organisme yang akan diamati dengan mikroskop cahaya harus berukuran
kecil dan tipis, agar dapat ditembus oleh cahaya (sinar matahari atau lampu).

II. PRINSIP KERJA


Prinsip kerja mikroskop adalah obyek ditempatkan di ruang dua lensa
obyektif sehingga terbentuk bayangan nyata terbalik dan diperbesar. Lensa okuler
mempunyai peran seperti lup, sehingga pengamat dapat melakukan dua jenis
pengamatan yaitu dengan mata tak berakomodasi atau dengan mata berakomodasi
maksimum. Pilihan jenis pengamatan ini dapat dilakukan dengan cara menggeser
jarak benda terhadap lensa obyektif yang dilakukan dengan tombol softadjustment
(tombol halus yang digunakan untuk menemukan fokus).

III. TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengenali bagian-bagian dari
mikroskopdan kegunaannya serta terampil dalam menggunakan mikroskop.

IV. ALAT DAN BAHAN


a. Alat
1. Mikroskop
2. Kaca Preparat
3. Beaker Glass
4. Pipet Tetes
5. Kassa Lensa
6. Kabel rol
b. Bahan
1. Xylol
2. Preparat Awetan
3. Alkohol 70%
4. Minyak Imersi

V. CARA KERJA
1. Peganglah lengan mikroskop dengan salah satu tangan dan tangan lain
menyangga kaki mikroskop. Letakkan mikroskop di atas meja pengamatan
dengan bagian lengan tepat berada di hadapanmu. Lalu, lensa dan cermin
dengan menggunakan kertas tisu. Setelah dibersihkan, pasangkan lensa okuler
dengan perbesaran lemah.
2. Agar didapat medan penglihatan yang baik, putarlah revolver sehingga
diperoleh perbesaran terkecil pada lensa objektif yang searah dengan lensa
okuler dan tubus okuler.
3. Putarlah cermin dan diafragma mikroskop ke arah sumber cahaya sambil
melihat melalui lensa okuler sehingga diperoleh medan yang terang tanpa
bayangan benda lain.
4. Letakkan preparat yang akan kalian amati di atas meja benda, lalu jepitlah
dengan penjepitnya sehingga cahaya yang terkumpul dalam kondensor
menembus kaca benda.
5. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar obyek dengan cara memutar
pemutar kasar, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam putarlah
pemutar halus.
6. Apabila bayangan obyek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah
lensa obyektif dengan ukuran dari 10 X,40 X atau 100 X, dengan cara
memutar revolver hingga bunyi klik.
7. Untuk pembesaran 1000X teteskan minyak imersi pada preparat. Minyak ini
berfungsi untuk melindungi objek dan melindungi mikroskop.
8. Setelah selesai bersihkan kaca preparat dengan menggunakan alkohol dan
xylol dengan menggunakan kassa lensa.
9. Simpan kembali mikroskop ditempat yang tidak lembab.

VI. HASIL
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
VIII. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai