Anda di halaman 1dari 17

PERCOBAAN 3

PENGAMATAN TUMBUHAN
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI UMUM

DISUSUN OLEH
NAMA : RIA MALGA SARI FARADILAH
STAMBUK : G 701 19 036
KELOMPOK : 4 (EMPAT)
ASISTEN : MUFIDA AL IDRUS

LABORATORIUM BIOSISTEMATIKA TUMBUHAN


JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS TADULAKO

SEPTEMBER, 2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikroskop dalam bahasa Yunani yaitu micros yang artinya kecil dan

scopein artinya melihat. Jadi secara umum mikroskop dapat diartikan

sebagai alat untuk melihat objek berukuran sangat kecil yang tidak bisa

dilihat dengan mata telanjang. Mikroskop pertama kali ditemukan pada

tahun 1590 oleh Zacharias Jansen. Seiring dengan kemajuan ilmu teknologi,

pada tahun 1665 seorang ilmuwan dari Inggris bernama Robert Hooke

merancang mikroskop majemuk dan memiliki sumber cahaya sendiri. Pada

waktu yang hampir bersamaan, yaitu tahun 1668 sampai tahun 1677,

seorang ilmuan Belanda bernama Antonie Van Leeuwenhoek

mengembangkan mikroskop lensa tunggal dengan kekuatan perbesaran

objek hingga 270 kali lebih besar dari ukuran sebenarnya. Manfaat

mikroskop di bidang pertanian adalah untuk melihat jaringan-jaringan yang

ada pada tumbuhan. Juga bisa mengidentifikasikan penyakit yang

menyerang tanaman dengan cara meneliti tanaman tersebut menggunakan

mikroskop (Clark, 2008).

Berdasarkan uraian di atas, maka yang melatarbelakangi dilakukannya

praktikum ini didasarkan oleh kurangnya pengetahuan dan pemahaman


mengenai penggunaan mikroskop serta fungsi dan bagian-bagian yang

terdapat di mikroskop.

B. Tujuan

Tujuan pratikum ini adalah untuk memperkenalkan komponen-komponen


mikroskop dan cara menggunakannya serta mempelajari cara menyiapkan
bahan-bahan yang akan diamati dibawah mikroskop.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Mikroskop pertama kali di temukan oleh Zachanas Janssen pada tahun 1590
dibantu oleh Hans Janssen, yang berprofesi sebagai pembuat kacamata ini sukses
menemukan sebuah alat yang dapat membuat objek terlihat lebih besar 150 kali
dari aslinya. Setelah itu seorang berkebangsaan Belanda bernama Anthony Van
Leuwenhock pada tahun 1632 sampai 1723 terus mengembangkan mikroskop.
Pada tahun 1675 Anthony Van Leuwenhock membuat mikroskop dengan kualitas
lensa cukup baik, dengan menumpuk lebih banyak lensa sehingga dia bias
mengamati mikroorganisme yang terdapat pada air hujan yang menggenang dan
air jambangan bunga. kemudia untuk melihat benda berukuran dibawah 200
nanometer diperlukan mikroskop dengan panjang gelombang pendek. Dari ide
inilah di tahun 1932 lahir mikroskop elekteron menggunakan sinar electron yang
panjang gelombangnya lebih pendek dari cahaya. Oleh karena itu mikroskop
electron mempunyai resolusi yang lebih tinggi dari mikroskop cahaya (Wheeler,
1998)

Mikroskop merupakan alat utama yang digunakan dilaboratorium Dengan bantuan


mikroskop kita dapat mengamati bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata
telanjang. Mikroskop berfungsi untuk membesarkan benda yang dilihat sehingga
memudahkan kita untuk mengamati benda yang renik. Mikroskop merupakan alat
bantu yang memungkinkan kita untuk mengamati objek yang berukuran sangat
kecil. Hal ini membantu memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang
berukuran kecil (Widyatmoko, 2008).

Secara umum mikroskop terbagi menjadi menjadi tiga macam jenis, pertama ialah
Mikroskop Cahaya adalah adalah mikroskop yang menggunakan cahaya sebagai
media untuk mengirimkan gambar menuju mata kita. Mikroskop cahaya memiliki
perbesaran maksimal 1000 kali. Mikroskop cahaya memiliki tiga lensa yaitu lensa
objektif, lensa okuler, dan kondensor. kedua ialah Mikroskop elektron mempunyai
perbesaran sampai 100.000 kali. Elektron digunakan sebagai pengganti cahaya.
Mikroskop elektron mempunyai dua tipe yaitu electron scanning dan mikroskop
elektron transmisi. Mikroskop elektron scanning digunakan untuk sedetail
arsitektur permukaan sel atau permukaan renik lainnya dan objek diamati secara
tiga dimensi. Mikroskop elektron transmisi digunakan untuk mengamati struktur
detail internal. Terakhir ketiga ialah Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop
yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relative besar. Mikroskop
ini memiliki perbesaran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dapat terlihat tiga
dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop
cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif (Kariasa. 2014).

Mikroskop memiliki fungsi dan bagian-bagian yang berbeda yaitu, lensa okuler
adalah bagian untuk mengamati objek. Lensa objektif adalah lensa yang terletak
di dekat objek. Lensa objektif terdiri dari beberapa objek dengan perbesaran yang
berbeda (4x, 10x, 40x). Tabung mikroskop merupakan bagian yang
menghubungkan lensa okuler dan lensa objektif dan Revolver merupakan pemutar
untuk memilih lensa objektif yang akan di amati. Mikroskop memiliki dua
pengatur atau pemutar yaitu pemutar kasar dan pemutar halus. Keduanya
berperan untuk menurunkan dan menaikkan tabung mikroskop dan mengatur
bayangan benda ager tampak lebih jelas. Mikroskop juga memiliki meja objek
dan diafragma. Meja objek, untuk meletakkan specimen yang akan di amati dan
Diafragma, untuk mengatur banyaknya cahaya yang masuk dalam mikroskop.
Cermin datar berfungsi untuk mengumpulkan cahaya terang dan cermin cekung
digunakan untuk cahaya lemah. Dasar mikroskop ialah kaki untuk menjaga
keseimbangan pada mikroskop agar berdiri dengan baik. Dan lengan mikroskop,
bagian yang dipegang pada waktu mengangkat mikroskop (Subandi, 2008).
BAB III

METODE PRATIKUM

A. Waktu dan Tempat

Pratikum ini dilaksanakan pada hari Senin tanggal 24 September 2019 pukul
13.00 sampai 15.00 WITA. Tempat pelaksanaan di Laboratorium
Biosistematika Tumbuhan, Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Tadulako.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah mikroskop, cover glass, silet atau cutter, pipet
tetes, kaca penutup, cawan petri, kamera handphone,alat tulis menuis dan
tisu. Bahan yang digunakan kentang, Koran yang bertulis huruf “d”, air dan
yodium.

C. Prosedur Kerja

Adapun langkah dalam prosedur kerja dalam pengamatan huruf “d”, sebagai
berikut:

1. Diletakkan mikroskop di atas meja kemudian periksa setiap bagian


mikroskop dan pastikan mikroskop dalam keadaan baik dan bersih.
2. Disiapkan semua bahan dan alat yang akan di gunakan untuk
pengamatan.
3. Digunakan mikroskop sesuai dengan langkah-langkah yang telah di
jelaskan agar diperoleh daya pisah maksimal.
4. Di potong huruf “d” pada koran dengan menggunakan silet yang telah
disiapkan.
5. Disiapkan preparat untuk meletakkan bahan yang akan diamati
diletakkan di atas gelas obyek.
6. Di teteskan air pada potongan huruf “d” di atas gelas objek kemudian
tutup dengan menggunakan kaca penutup.
7. Di amati objek dengan mengatur pembesaran sampai bayangan suatu
objek dapat diketahui dari angka pembesaran pada lensa obyektif dan
lensa okuler.

Adapun prosedur kerja dalam pengamatan sari pati kentang sebelum di


teteskan yodium, sebagai berikut:

1. Di bersihkan gelas obyek dengan menggunakan tisu.


2. Di potong kentang dengan menggunakan silet atau tusuk menggunakan
cutter, kemudian peras potongan tersebut sampai sari pati kentang
keluar.
3. Diletakkan sari pati kentang di atas gelas obyek yang sudah di
bersihkan. Kemudian tutup sari pati kentang dengan menggunakan kaca
penutup.
4. Di amati sari pati kentang tersebut dengan mengatur pembesaran
sampai sari pati kentang tersebut terlihat.

Adapun prosedur kerja dalam pengamatan sari pati kentang sesudah di


teteskan yodium, sebagai berikut:

1. Di bersihkan gelas obyek dengan menggunakan tisu.


2. Di potong kentang dengan menggunakan silet atau di tusuk dengan
menggunakan cutter, kemudian peras potongan tersebut sampai sari pati
kentang keluar.
3. Diletakkan sari pati kentang di atas gelas obyek yang sudah di
bersihkan.
4. Di teteskan larutan yodium pada sari pati kentang dengan menggunakan
pipet tetes. Kemudian tutup sari pati kentang dengan kaca penutup.
5. Di amati sari pati kentang tersebut kemudian catat perubahan yang
terjadi.
BAB IV

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

No Gambar Keterangan

1 1
1. Lensa okuler
2
2. Penjepit/klip
3. Lensa objektif
3 4. Tabung lensa
4 5. Revolver
5 11 6. Meja mikroskop
12 7. Diafragma
6
7 13 8. Sumber cahaya
9. Pengaturan cahaya
8
10. Kaki mikroskop
9
14 11. Lengan mikroskop
12. Pengatur meja
15
10 kiri/kanan
13. Pengatur kasar
14. Pengatur halus
15. Seteker
2. Sebelum Sesudah a. Huruf “d”sebelum
di amati
b. Huruf “p”adalah
bayangan dari
huruf “d” yang
telah di amati
menggunakan
a B mikroskop
3. a. Sari pati kentang
sebelum di
warnai.
b. Sari kentang yang
sudah ditambah
yodium.

a B

B. Pembahasan

Mikroskop merupakan alat utama yang digunakan dilaboratorium dengan


bantuan mikroskop kita dapat mengamati bakteri yang tidak dapat dilihat
dengan mata telanjang. Mikroskop berfungsi untuk membesarkan benda
yang dilihat sehingga memudahkan kita untuk mengamati benda yang renik.
Mikroskop merupakan alat bantu yang memungkinkan kita untuk
mengamati objek yang berukuran sangat kecil. Hal ini membantu
memecahkan persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil
(Widyatmoko, 2008).

Mikroskop memiliki tiga lensa yaitu lensa objektif, lensa okuler, dan
kondensor. Pengamatan huruf ‘d’ menggunakan mikroskop cahaya dengan
perbesaran 4×10, menunjukkan sifat bayangan yang dibentuk adalah maya,
terbalik, dan diperbesar. Huruf ‘d’ yang diletakkan di tengah, bayangannya
membentuk huruf ‘p’ terbalik. Bayangan yang terlihat saat preparat digeser
ke atas, ke bawah, kiri, dan kanan menunjukkan ke arah sebaliknya
(Dolphin 2011).
Berikut bagian-bagian mikroskop beserta fungsinya.

1. Lensa okuler berfungsi untuk memperbesae kembali bayangan dari


lensa objektif.
2. Tabung mikroskop berfungsi untuk menghubungkan lensa objektif
dengan lensa okuler.
3. Lengan mikroskop berfungsi untuk tempat pengamat memegang
mikroskop.
4. Revolver berfungsi untuk mengatur pembesaran lensa objektif yang
diinginkan.
5. Lensa objektif berfungsi sebagai pembentuk bayangan pertama yang
dapat menentukan struktur dan objek.
6. Meja benda berfungsi untuk tempat menempatkan objek yang akan
diamati,
7. Penjepit berfungsi untuk menjepit objek atau menahan objek.
8. Diafragma berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya
yangmasuk dan mengenal preparat.
9. Sumber cahaya berfungsi untuk memberikan cahaya.
10. Pengatur kasar (makrometer) berfungsi untuk menaikkan atau
menurunkan tabung secara cepat mendapatkan kejelasan dari gambara
objek yang diinginkan.
11. Pengatur halus (micrometer) berfungsi untuk menaikkaan atau
menurunkan tabung secara lambat untuk mendapatkan kejelasan dari
gambar objek yang di inginkan.
12. Kaki mikroskop berfungsi sebagai penyangga yag menjaga mikroskp
tetap berada pada tempat yang di inginkan.Tidak hanya penggunaan
mikroskop yang diatur tata caranya. Namun dalam menyiapkan preparat
pun harus mengikuti tata cara yang benar agar preparat dapat diamati
dengan baik di bawah mikroskop serta didapatkan hasil yang jelas.
Hasil pengamatan dari huruf “d” diperoleh bahwa pembentukan bayangan
yang terjadi merupakan kebalikan dari benda yang diamati, maksudnya
adalah jika yang diamati sisi sebelah kanan maka akan terlihat sebelah
sebagai bagian kiri, begitu pula bagian atas akan terlihat sebagai bagian
bawah. Hal tersebut, terbukti dengan pembentukan bayangan huruf “d”
menjadi huruf “d” terbalik.
Arah Pergeseran Preparat :
- Benda digeser ke kanan bayangannya ke kiri
- Benda digeser ke kiri bayangannya ke kanan
- Benda digeser ke depan bayangannya ke belakang
- Benda digeser ke belakang bayangannya ke depan

Hasil yang diperoleh dari kegiatan mengamati butir pati kentang yaitu
bahwa sebelum butir pati kentang diberi warna yang terlihat di mikroskop
hanyalah butir pati kentangnya saja. Sedangkan sesudah diwarnai
menggunakan youdium butir pati berubah menjadi lebih rapat.

Hasil pengamatan butir pati kentang menurut Poedjiadi yaitu pati atau
amilum merupakan karbohidrat kompleks yang dihasilkan oleh tumbuhan,
dimana didalamnya terkandung kelebihan glukosa (produk fotosintesis).
Amilum adalah jenis polisakarida yang banyak terdapat dialam, yaitu
sebagian besar tumbuhan terdapat pada umbi, daun, batang, dan biji-bijian
(Poedjiadi, 2009).

Pengamatan butir pati kentang dilakukan menggunakan perbesaran 40×10


dengan pemberian dua perlakuan yaitu ditetesi air dan iodin. Pati dalam
kentang berasal dari sel-sel parenkim kentang. Sel parenkim berfungsi untuk
mensintesis dan menyimpan berbagai produk organik. Sel tersebut juga
menyimpan plastida yang tak berwarna yang di dalamnya terdapat pati. Pati
kentang yang ditetesi iodin berubah warna menjadi ungu. Perubahan warna
menjadi ungu membuktikan kentang mengandung amilum. Butir pati
kentang yang ditetesi air memperlihatkan butir-butir lingkaran transparan
dan tak berwarna. Butir pati kentang yang ditetesi iodin, berubah warna
menjadi keungu-unguan dan memperlihatkan bagian pati kentang berupa
lengkungan-lengkungan tipis di tiap sel, yaitu hilum dan lamela. Hilum
adalah titik awal lamela sedangkan lamela adalah lapisan-lapisan amilum
yang terbentuk karena perbedaan kadar air dan pemadatan molekul pada
awal pertumbuhan amilum (Campbell 2012).
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :


1. Mikroskop dapat digunakan untuk melihat benda-benda kecil yang
tidak kasat mata.
2. Mikroskop memiliki komponen sebagai berikut : Lensa okuler, tabung
mikroskop, lengan mikroskop, penjepit preparat, makrometer,
penyangga, mikrometer, kaki mikroskop, revolver, lensa objektif, meja
mikroskop, kondensor, diafragma.
3. Pembentukan bayangan huruf “d” menjadi huruf “d” terbalik. Arah
Pergeseran Preparat :
- Benda digeser ke kanan bayangannya ke kiri
- Benda digeser ke kiri bayangannya ke kanan
- Benda digeser ke depan bayangannya ke belakang
- Benda digeser ke belakang bayangannya ke depan
4. Pati atau amilum merupakan karbohidrat kompleks yang dihasilkan
oleh tumbuhan, dimana didalamnya terkandung kelebihan glukosa
(produk fotosintesis).

B. Saran

Saran pada praktikum ini yaitu sebaiknya para praktikan lebih memahami
lagi hal-hal dalam penggunaan mikroskop dan lebih teliti dalam melakukan
penelitian sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pengamatan. Praktikan
lebih berhati-hati saat menggunakan alat laboratium seperti halnya
mikroskop, kaca preparat, cover glass dan alat lainnya agar tidak terjadi alat
yang pecah lagi ataupun rusak.

DAFTAR PUSTAKA

Clark, L George. 2007. Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 5.PT.


Widyadara :Yogyakarta.
Campbell, A. Neil. dkk. 2012. Biologi .Penerbit Erlangga: Jakarta

Dolphin W D.2011. Biological Investigations: Form, Function, Diversity, and


Process. New York (NY): Mc Graww Hill

Kariasa. 2014. Jurnal Asal Usul Sejarah Mikroskop. https://id.scribd.com. Vol.


12. No 4.

Subandi. 2008. Mikrobiologi. Rosda: Jakarta

Wheeler,v,1988. Mikrobiologi Dasar. Penerbit Erlangga.Jakarta.

Widyatmoko, Arif. 2008. Mengenal Laboratorium Biologi.Erlangga : Jakarta.


LAMPIRAN

Huruf d Huruf p

Sari pati kentang sebelum di warnai Sari pati kentang sesudah di warnai
LEMBAR ASISTENSI

NAMA : RIA MALGA SARI FARADILA

STAMBUK : G 701 19 036

KELOMPOK : 4 (EMPAT)

ASISTEN : MUFIDA AL IDRUS

NO Hari/Tanggal Koreksi Paraf

Anda mungkin juga menyukai